Thursday, October 10, 2019

Love H2O ~Film Thailand~

Siapa sih yang mau diputusin? Tentu tak ada yang mau. Begitu pula dengan Nam, wanita karir nan cantik tapi dia memiliki sedikit dendam ketika sang mantan memutus cintanya demi menikah dengan wanita lain. Dia bertekad untuk membawa seseorang yang 'wow' ketika menghadiri pesta pernikahan sang mantan dengan tujuan ingin membuat mantannya cemburu. 

Keberuntungan berpihak pada Nam karena di saat patah hati, muncul 3 pria tampan yang mendekatinya. Sayangnya, Nam egois dan serakah hingga membuat ketiga pria itu marah. Itulah ringkasan film Love H2O, film Thailand bergenre komedi romantis yang dirilis tahun 2016. Ingin tahu siapakah pria yang akan akhirnya menemani Nam di pesta pernikahan sang mantan? Silahkan baca sinopsisnya di bawah ini!


Para pemain :

Ananda Everingham sebagai Ohm
Toni Rakkaen sebagai Dog
Nutprapas Tanatanamaharat sebagai Nam
Navin Yavapolkul sebagai Joe

Sinopsis lengkap :

Nam adalah wanita cantik pemilik majalah H2O yang sukses. Nam juga memiliki kolom 'love' dalam majalahnya yang membahas tanya jawab tentang masalah cinta dari pembaca setianya. Tapi kesuksesan bisnis Nam tak sejalan dengan kisah asmaranya sendiri. Nam harus menerima kenyataan pahit bila pacarnya yang bernama O memilih untuk mengakhiri hubungan cinta mereka agar bisa menikah dengan wanita lain. Nam jelas merasa sedih tapi hidup harus terus berjalan. Dia tertekad untuk menemukan orang baru yang lebih baik dan lebih dahsyat.

Dua minggu kemudian, Nam dan seniornya di kampus yang bernama Dog datang ke kampus untuk acara penerimaan mahasiswa baru (MOS). Sebenarnya Nam enggan berpartisipasi dengan alasan tak ada pria tampan di kampus tapi Dog mencoba membujuknya. Nam agak kesal melihat ada 4 siswi baru yang berebut ingin minta foto bersama Dog karena menyukai acara kuliner di tv yang digagas oleh Dog. Dog meladeni mereka dengan senyum dan sabar sedangkan Nam memilih pergi.

Nam dan Dog akhirnya pergi ke halaman dan mereka bertemu dengan rekan sesama alumni yang lain. Dog dan alumni lainnya mengajak para siswa baru untuk bernyanyi sambil bergaya. Semula Nam hanya berdiri diam tapi Dog mendekatinya dan mengajaknya bergabung ke tengah. Nam akhirnya ikut bernyanyi dan bergaya, dia tersenyum ke arah Dog yang juga tersenyum.

Dog dan Nam kini sedang mengikat tali pada pergelangan siswi baru (para siswi yang sempat minta foto bareng bersama Dog). Dog bertanya pada mereka apakah mereka yakin dengan jurusan yang dipilih. Salah satu siswi yang berkacamata balik bertanya mengapa Dog menanyakan hal itu. Dog menjawab bila penelitian itu sulit dan ke depannya hal itu sangat sulit. Siswi itu agak ngeri dan bertanya apa yang harus dilakukannya bila pilihannya ternyata salah. Dog melirik Nam dan Nam menunggu apa yang akan dikatakan Dog pada mereka. 

Dog menyarankan agar tidak memaksakan diri, bila tak suka maka harus diubah dan menemukan apa yang benar-benar disukai. Jika tak suka maka jangan diteruskan. Jika telah menemukan apa yang disukai maka akan bersamanya seumur hidup. Nam mendengarkan hal itu seolah Dog sedang menyindir dan menasihatinya tapi Nam hanya diam saja. 

Siswi yang lain meledek Dog dengan mengatakan Dog menyarankan mereka untuk memilih pacar atau mata pelajaran? Dog tak bisa menjawab dan Nam menjawab bila mereka harus melakukan yang terbaik dan senang dengan apa yang telah dipilih. Dog menoleh ke arah Nam seolah merasa terbantu dengan jawaban itu.

Nam sedang memasang lilin di lantai ketika Dog muncul sambil membawa 2 kaleng minuman dingin. Dog melihat Nam tampak sedih dan murung sepanjang hari. Dog mencoba memancing pembicaraan dengan mengatakan bila dia bertemu Taek. Nam pura-pura tak kenal sambil menunjukkan wajah tak suka. Dog mengingatkan bila Taek itu temannya O. Nam mengatakan bila dia tak terlalu ingat karena O tak pernah cerita tentangnya. Nam penasaran dan bertanya apakah Dog ada janji ketemuan dengan Tae tapi Dog hanya bertemu sebentar saja. Dog merasa ada yang Nam sembunyikan tapi tak tega untuk bertanya seolah dia sudah tahu apa yang terjadi pada Nam.

Dog berusaha menghibur Nam dengan menggosokkan kepalanya. Nam kesal dan mengejeknya yang bertingkah seperti anjing. Dog balas menyindir bila Nam yang telah membuatnya seperti itu. Nam tak mau disalahkan, dia mengaku memanggil Dog karena memiliki penciuman yang tajam. Dog pura-pura kesaal karena Nam tak tahu terima kasih, dia mengingatkan apa yang terjadi ketika dulu Nam masih menjadi mahasiswi baru. Gara-gara Nam, kini semua orang memanggilnya Dog termasuk ayahnya sendiri. Nam tersenyum mengingat hal itu.

Dalam perjalanan pulang, Dog bertanya apakah Nam ada waktu pada akhir Juli. Dog ingin mengajak Nam ke Li Jiang dengan alasan dirinya ingin mengambil program tv yang pertama akan ditayangkan di tv nasional. Dog mengaku tak tahu apakah Nam tertarik atau tidak makanya dia bertanya dulu. Dog memastikan bila semuanya gratis termasuk makanan dan akomodasinya. Nam langsung setuju dan Dog senang mendengarnya.

Mereka telah tiba di depan rumah Nam. Keduanya tampak ragu dan hanya menunggu. Nam berterima kasih atas hari itu dan undangan ke Cina. Dog tak keberatan karena dia tahu Nam orang yang suka gratisan. Nam tersenyum dan berniat keluar, dia sudah membuka pintu mobil tapi seolah enggan keluar. Dog hanya diam menunggu, Nam menoleh ke arah Dog dan bertanya apakah Dog punya waktu tanggal 13 Agustus? Nam grogi melihat Dog tetap diam, dia ingin menjelaskan tapi Dog langsung memotongnya. Dog pura-pura menebak bila Nam ingin merayakan hari Ibu walaupun sudah terlambat.

Nam kesal karena Dog mengalihkan pembicaraan tapi Dog tetap pura-pura tak tahu. Nam sepertinya ingin mengatakan sesuatu tapi sebenarnya tak ingin melakukannya, dia kelihatan bimbang. Dog tak memaksa, dia mengaku selalu punya waktu untuk Nam kemanapun dan kapanpun. Nam tersenyum lega dan berterimakasih. Dog memintanya untuk beristirahat dan Nam akhirnya pamit. Dog menghela nafas setelah Nam keluar dari mobilnya. Dog mengambil ponselnya dan kembali membaca chat terakhirnya dengan Taek. Dog ikut sedih saat mengetahui bila O memilih menikahi wanita lain bukan Nam. Dog tak sadar bila Nam mengintipnya dari balik tirai jendela. 

Nam sedang rapat bersama kedua rekan kerjanya untuk memeriksa majalah yang akan diterbitkan. Nam tampak galau ketika melihat artikel yang ditulis oleh O. Pegawai pria mengatakan bahwa dia mendapat kiriman dari O tentang resort di Pai. Nam memutuskan bila resort itu belum siap dan dirinya sudah membahas hal itu dengan O makanya mereka menundanya dulu. Kedua pegawai itu tersenyum mengerti dan Nam berniat pamit tapi pegawai wanita yang bernama Woon mengingatkan bila mereka belum membahas tentang sponsor. Nam melihat ada sms di ponselnya dan Dog memintanya untuk datang besok ke kantornya karena butuh bantuan. Setelah membacanya Nam pamit pergi dan kedua pegawai itu tak bisa mencegahnya.

Nam dan Dog bersama rekan kerja Dog sedang melihat profil anggota boyband Korea yang bernama Ohm. Dog ingin Nam membantunya membujuk Ohm agar bersedia ikut berpartisipasi dalam program tv di Li Jiang. Tapi rekan kerja Dog yang bernama Chef pesimis bila Nam bisa melakukannya karena Ohm terkenal playboy dan juga belum pernah pergi ke acara tv siapapun sebelumnya. Mereka ingin tahu bagaimana caranya Nam untuk bisa mendekati Ohm. Nam tak bisa menjawabnya dan hanya terdiam, dia juga bingung.

Nam berusaha mempelajari profil dan keseharian Ohm. Dia juga minta saran dari para penggemarnya tentang bagaimana cara mendekati pria playboy. Nam mengikuti semua saran yang ada dan berusaha mencari cara untuk mendekati Ohm tapi semua usahanya gagal. Ohm sangat sulit untuk ditemui dan bila bertemu maka Ohm akan terang-terangan menolak untuk diwawancarai. Kali ini Nam kembali dibuat kesal karena Ohm tiba-tiba membatalkan janji tanpa alasan yang jelas padahal Nam sudah berada di tempat parkir.

Nam melampiaskan kekesalannya dengan menendang mobil Ohm hingga kakinya sakit dan sepatunya nyangkut di ban mobil. Nam mengeluh kesakitan sambil memegangi kakinya yang ngilu. Tiba-tiba muncul seorang wanita berpakaian hitam sambil mengomel karena merasa telah dicampakkan oleh Ohm.  Wanita itu melampiaskan kekesalannya dengan menggores kap mobil Ohm lalu pergi. 

Nam kaget dengan tindakan wanita itu, dia mencoba kabur karena tak ingin menjadi tersangka tapi usahanya gagal. Nam malah menabrak Ohm. Nam mencoba membela diri tapi Ohm tak mengatakan apapun, dia langsung masuk mobilnya dan pergi. Nam berlari dengan kaki pincang sambil mengatakan bila dia tak bersalah tapi ternyata Nam memilih bersembunyi. Nam mengintip Ohm yang sudah pergi, dia merasa aneh dengan sikap Ohm yang super cuek.

Nam sedang mampir ke tempat Dog. Dia ingin tahu berapa lama rencananya Dog akan pergi ke Cina. Dog yang sedang memasak menjawab bila dia akan pergi selama 10 hari. Dog menjelaskan bila di sana enak dan hotelnya sangat romantis, Dog ingin Nam pergi ke sana untuk melihatnya. Nam tak terlalu memperhatikan cerita itu, dia malah asyik memandangi fotonya bersama Dog sewaktu masih kuliah dulu. Di semua foto yang ada, Dog selalu menutupi wajahnya dengan stiker anjing. 

Lamunan Nam terhenti ketika Dog muncul sambil membawa makanan panas. Nam senang tapi Dog pura-pura menghalanginya dan akhirnya mereka saling berebut hingga pipi mereka saling menempel. Keduanya langsung menjauh dan menjadi salah tingkah ketika mendengar suara ponsel yang berdering. Nam menerima telepon yang ternyata dari Woon. Woon mengingatkan bila besok Ohm akan datang ke acara konfrensi K-pop.

Nam datang ke acara konfrensi K-pop dan dia berniat masuk untuk bertemu Ohm tapi niatnya dihalangi oleh petugas. Nam kesal tapi tak bisa berbuat banyak, kebetulan dia melihat beberapa gadis yang ingin mengikuti lomba tapi kebingungan karena salah satu temannya tak bisa datang. Nam menguping pembicaraan mereka dan dia punya ide untuk bisa masuk yaitu dengan bergabung dengan mereka. Nam sengaja mempraktekkan beberapa gerakan agar mereka tertarik. Semula para gadis itu enggan melirik Nam tapi mereka tak punya pilihan dan akhirnya mereka mengajak Nam bergabung. 

Nam akhirnya bisa masuk dengan berganti kostum dan menjadi bagian dari grup keempat gadis tadi. Di dalam gedung, Nam berusaha mencari keberadaan Ohm dan ketika dia hendak mendekati Ohm, para gadis itu menariknya menjauh karena mereka akan segera tampil. Di atas panggung, Nam kian grogi karena sebenarnya dia tak bisa menari sama sekali. Tingkah Nam di atas panggung membuat Ohm kaget karena dia tahu siapa Nam yang sebenarnya. Akhirnya Nam malah mengacaukan penampilan grup mereka hingga menyebabkan mereka kalah. Keempat gadis itu kesal karena Nam bukannya membantu tapi malah merusak. 

Nam hanya bisa diam karena dia merasa bersalah telah memanfaatkan mereka. Setelah acara foto bersama selesai, Nam tanpa ragu mendekati Ohm sambil memegang tangannya. Nam berusaha membujuk Ohm agar mau bergabung dalam acaranya. Ohm tersenyum sekilas dan menjawab bila dia terkesan dengan semua usaha Nam untuk mendekatinya. Ohm mengibaskan tangannya dan berjalan meninggalkan Nam tanpa menoleh lagi. Nam hanya bisa kecewa karena sekali lagi usahanya gagal.

Di kantor Dog, Chef dan rekan yang lain sedang mengomentari Nam saat di konfrensi K-pop. Mereka tertawa melihat tarian Nam yang aneh dan mereka tak segan meledek secara langsung ketika melihat Nam datang. Nam jelas kesal dan mengusir mereka agar kembali ke meja masing-masing dan mulai bekerja. Nam kian kesal karena Chef masih saja tertawa sambil nonton videonya. Nam mengomel dan meminta Chef untuk mematikan video itu tapi Chef menolak dan Nam hanya bisa cemberut.

Nam bertanya tentang keberadaan Dog pada Chef dan Chef menjawab bila Dog mengantarkan ayahnya yang sakit ke rumah sakit. Chef balik bertanya apakah Nam sudah mendapat kesepakatan dengan Ohm mengingat Nam sudah berusaha keras untuk mendekatinya. Nam hanya bisa menggeleng lemah dan Chef mengeluh bila usaha Nam sia-sia. Nam ikutan pusing dan memilih duduk karena tak tahan mendengar tawa Chef yang seolah meledeknya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi dan ternyata dari asisten Ohm yang mengabarkan bila Ohm bersedia bertemu dengan Nam. Nam tak bisa menyembunyikan senyum senangnya.

Malamnya Nam pergi untuk bertemu dengan Ohm di tempat bermain bulutangkis. Nam agak kesal melihat Ohm bersama seorang pria berkacamata yang asyik menonton videonya, mereka menertawakan dirinya. Nam sengaja menegur mereka bila gadis itu adalah dirinya. Ohm dan rekannya menoleh ke arah Nam dan seolah tahu diri, pria itu pamit meninggalkan ohm dan Nam. Nam mendekati Ohm dan Ohm secara terus terang mengakui bila dirinya tak bisa berhenti tertawa ketika melihat video Nam. Nam hanya diam tak menanggapinya.

Ohm mengalihkan pembicaraan dengan bertanya tentang alasan Nam bersikeras ingin menemuinya. Nam menjelaskan tujuannya tapi sepertinya Ohm tidak tertarik dengan hal itu, Ohm justru balik menggodanya. Nam menjadi salah tingkah, dia menantang Ohm untuk bermain bulutangkis sambil mempraktekkan gaya memukul bola. Ohm tahu bila Nam tak bisa main dan dia balik menantang bila Nam menang satu pertandingan maka dia bersedia ikut ke Cina. Pria berkacamata itu muncul dan mengintip apa yang sedang terjadi.

Nam berusaha memegang raket dengan benar dan bersiap tapi dia kewalahan dan kesal karena Ohm berbuat curang memberi umpan saat dirinya belum siap atau sengaja memukul bola dengan keras hingga dirinya ketakutan. Ohm bahkan tega memukul bola hingga mengenai dahinya. Nam terjatuh dan mengeluh kesakitan tapi Ohm tak bersimpati sama sekali. Ohm mengatakan bila dirinya kalah. Pria berkacamata itu tersenyum senang dan pergi. Nam tak menyerah, dia berusaha membujuk Ohm agar memberinya kesempatan lagi.

Di kantor, Nam rajin menonton pertandingan bulutangkis. Dog yang duduk di belakang Nam menjadi prihatin melihat Nam duduk tak nyaman sambil memegang bahunya. Dog memanggilnya dan Nam memutar tubuhnya dengan pelan sambil tetap memegangi bahunya. Dog mengaku hanya mengecek saja dan Nam kembali memutar tubuhnya dengan hati-hati. Dog berencana untuk mencari artis lain saja karena dia tak tega melihat usaha Nam yang sia-sia. Dog merasa Nam kelihatan semakin tua. Nam marah dan langsung memutar tubuhnya dengan keras tapi dia langsung mengaduh kesakitan. Nam mengomel dan Dog hanya tersenyum kasihan sambil menirukan gaya Nam yang kesakitan.

Akhirnya Nam dan Ohm bertemu lagi untuk bertanding bulutangkis. Kali ini pria berkacamata bertugas sebagai wasit dan penjaga skor. Kali ini Nam kalah lagi dan Ohm memuji bila penampilan Nam jauh lebih baik dari yang pertama. Nam mengaku menyerah tapi Ohm ingin memberinya kesempatan lain. Tapi ohm meralat apa yang dikatakannya, Ohm baru ingat bila jadwal ke Cina itu bertepatan dengan jadwalnya ke Korea sehingga dia tak bisa ikut ke Cina. Nam menjadi kesal karena ternyata Ohm hanya mempermainkannya. Ohm dengan santai mengatakan bila dia hanya ingin lawan bermain bulutangkis saja.

Nam semakin kesal dan marah, dia menumpahkan semua unek-uneknya. Nam menganggap bila Ohm itu egois makanya bisa dengan mudah mencampakkan para gadis. Ohm membalas dengan pedas bila mencampakkan para gadis itu adalah urusannya. Nam menduga bila Ohm belum pernah dicampakkan dan dia berharap agar Ohm akan mengalaminya sehingga bisa merasakan sendiri bagaimana bila dicampakkan. Nam menyumpahi Ohm sambil membuang raketnya lalu pergi. Ohm hanya diam dan tak mengatakan apapun.

Nam pergi ke kantor Dog, dia agak ragu menyampaikan berita buruk bahwa dirinya gagal membujuk Ohm. Nam melihat Chef dan bermaksud untuk minta maaf tapi Chef malah memujinya. Nam bingung dan Chef heran dengan ekspresi Nam. Chef bertanya apakah tak ada yang memberitahunya bila Ohm akhirnya setuju untuk bergabung? Nam kembali kaget dan dia tak percaya. Chef menambahkan bila Ohm juga menyampaikan permintaan maaf untuk Nam. Nam masih bengong ketika Chef pergi sambil mengumam bila Ohm ternyata baik juga karena membayar sendiri biaya penerbangannya.

Malamnya, Nam pergi ke rumah Dog untuk persiapan terakhir menuju Li Jiang tapi sayangnya Dog tidak bisa ikut karena harus menemani ayahnya yang akan segera dioperasi. Dog memberi Nam tanggungjawab untuk berkoordinasi dengan para kru. Nam menyemangatinya dan akan bekerja dengan baik. Dog menyesal karena mereka tak bisa pergi bersama dan Nam berjanji bila mereka akan pergi bersama setelah dirinya kembali. Dog tersenyum mengiyakan. Dog berpesan agar Nam hati-hati selama di sana dan juga tetap waspada terhadap Ohm yang terkenal playboy. Nam hanya diam tak menyahut.

Nam duduk di meja kerjanya sambil membuka chat dari Ohm yang menulis bila Ohm bersedia pergi ke Cina sebagai permintaan maaf padanya. Nam membalas pesan itu dengan menulis, bila Ohm benar-benar ingin minta maaf apakah Ohm punya waktu luang tanggal 13 Agustus? Nam galau sendiri memikirkan reaksi Ohm setelah membaca pesannya nanti. Nam melihat ke arah dinding yang dipenuhi dengan foto kenangannya bersama O, Nam menulis janji bila dia akan menemukan pria baru yang lebih baik dan lebih dahsyat.

Akhirnya Nam dan para kru berangkat ke Cina. Sesampainya di bandara, Chef sempat bersitegang dengan seorang pria yang hendak membawa koper miliknya. Mereka ribut dan Nam yang sedang membeli minuman kaleng langsung berlari untuk membantu tapi dia kesulitan masalah bahasa. Nam ingin mengambil kamus mini dari dalam tasnya tapi kamus itu jatuh karena ada seseorang yang menabraknya. Nam berniat mengambil kamusnya tapi tak bisa karena terhalang orang yang lalu-lalang bahkan Nam sempat terinjak tangannya ketika ingin mengambil kamusnya. 

Nam marah dan mengomel sendiri karena orang-orang tidak sopan dan tak minta maaf padanya tapi tak ada yang mengerti bahasanya. Tiba-tiba seorang pria minta maaf padanya sambil mengembalikan kamusnya yang jatuh. Nam tersipu malu melihat ada pria tampan yang tulus membantunya. Ternyata pria itu bernama Joe, koordinator perjalanan selama di Cina. Joe membantu masalah koper milik Chef hingga berakhir dengan damai. Joe juga memperkenalkan Liu dan Lian kepada mereka. Joe akhirnya mengajak semuanya untuk segera pergi Li Jiang.

Joe menyarankan agar mereka berhenti sejenak untuk melepas lelah. Chef mengeluh bila dirinya capek dan Joe menyahut bila Li Jiang sudah dekat. Mereka semua turun dari mobil dan menikmati segarnya udara pegunungan. Nam sedang memotret pemandangan dan Chef minta agar dirinya difoto juga. Joe mendekati keduanya dan dia bertanya pada Chef tentang Dog. Chef menjelaskan bila ayah Dog sakit makanya tidak ikut dan Nam yang menggantikan tugasnya. Nam agak kesal dan mengusir Chef, Chef terus meledeknya lalu pergi mendekati Liu dan Lian. 

Nam menjadi salah tingkah ketika hanya berduaan dengan Joe. Nam memberanikan diri untuk minta maaf atas kejadian di bandara tadi dan Joe tak mempermasalahkannya karena dia senang bila sesekali melihat orang berbicara dengan Bahasa Thailand. Nam senang mendengarnya dan dia bertanya sudah berapa lama Joe tinggal di Cina. Joe mengaku sudah 10 tahun tinggal di Cina. Joe menjelaskan sedikit tentang kegiatannya pada Nam.

Mereka memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan. Kebetulan Nam, Joe dan Chef semobil. Joe bertanya kapan mereka akan bertemu dengan tamu istimewanya (Ohm). Nam menjawab bila mereka akan bertemu di Kun-Ming. Chef yang mendengar hal itu langsung menimpali, Chef ingin tahu apakah Ohm benar-benar akan datang atau tidak. Nam berusaha membela Ohm dengan mengatakan bila Ohm akan datang karena sudah membeli tiketnya. Nyatanya Nam ragu juga, dia mengirim pesan pada Ohm tapi Ohm tak membalasnya, dia hanya tersenyum ketika membaca pesan itu.

Joe penasaran dengan Ohm dan Nam menjelaskan bila Ohm itu sangat sulit, dia butuh usaha keras untuk bisa membujuknya. Nam mengeluh bila dirinya sudah mengirim sms tapi Ohm tak membalasnya. Nam berjalan sambil memandangi ponselnya berharap Ohm membalas pesannya. Sedangkan Joe tertarik untuk masuk ke sebuah toko, Joe melihat ada kotak musik mini yang bersuara indah. Nam sadar Joe tak ada didekatnya, dia menoleh ke kiri dan kanan lalu melihat Joe sedang memainkan kotak musik. 

Malamnya, Joe memfoto kotak musik itu dan dia tertarik mendengar suara Nam yang melakukan video call dengan Dog dan ayahnya. Joe mendekatinya ketika Nam menyudahi pembicaraannya dengan Dog. Joe heran karena Nam belum tidur dan Nam mengaku bila dia baru selesai membahas tentang pekerjaan. Joe menyarankan agar Nam segera tidur karena besok mereka akan sibuk.

Paginya Nam dan Joe pergi ke restoran kaki lima. Joe berbicara dengan si pemilik restoran yang ramah sementara Nam sibuk memotret. Nam senang mendengar kabar bila si pemilik restoran tak keberatan bila mereka mengambil gambar. Mereka bahkan sempat mencicipi masakan yang dimasak oleh si pemilik. Nam memuji bila makanannya enak dan si pemilik restoran tersenyum sambil berterimakasih.

Mereka kembali berjalan-jalan dan Joe dengan sabar menjelaskan tentang hal yang tidak diketahui Nam. Misalnya ketika Nam memuji air di danau itu sangat jernih. Joe menjelaskan bila air adalah jantung Li Jiang, air danau itu berasal dari lelehan gunung bersalju yang ada di atas sana makanya air danau itu dingin sepanjang tahun. Nam tak percaya dan mencobanya dengan mencelupkan tangannya di air danau itu. Nam tertawa dan mengakui bila airnya memang dingin.

Nam kembali bertanya tentang apa yang baru saja dikatakan Joe ketika bersama si pemilik restoran. Joe mengatakan bila itu perkenalan singkat dan Nam tanpa ragu mempraktekkannya kepada Joe. Joe hanya tersenyum dan Nam kembali memotret sambil memuji bila tempat ini sangat indah. Joe tak memperhatikan Nam karena dia seolah terhipnotis ketika tak sengaja melihat bayangan seorang wanita berambut panjang. Nam memanggilnya dan Joe terpaksa menoleh tapi tak menjawab dan ketika Joe menoleh ke arah depan, wanita berambut panjang itu sudah hilang. Nam penasaran dan mengikuti arah pandangan Joe tapi dia tak berani bertanya.

Mereka melanjutkan perjalanan tapi sayangnya mobil yang mereka tumpangi mogok di atas jembatan sehingga mereka terpaksa menunggu. Nam tak keberatan karena pemandangannya sangat indah, Nam bahkan terpesona dengan keindahan Gunung Jade Dragon, dia bertanya apakah Joe pernah pergi ke sana. Joe hanya diam melamun ketika Nam memanggilnya. Joe mengaku bila ada seseorang yang pernah mengatakan bila suatu hari semua salju di gunung itu akan meleleh tapi Joe belum pernah melihat salju itu meleleh. Joe ingin pergi dan membuktikannya sendiri. Nam merasa bila ada kepahitan dalam nada bicara Joe. 

Sopir mobil menyela pembicaraan mereka dengan mengatakan bila dirinya tak bisa memperbaiki mobilnya sehingga harus menunggu bantuan. Sopir menambahkan bila tak jauh dari tempat mereka menunggu ini ada sebuah desa dan Joe juga Nam bisa menginap di sana sementara si sopir memilih menuggu di mobil. Rupanya Nam tak terbiasa berjalan jauh, dia mengeluh capek tapi Joe menyemangatinya bila desanya sudah dekat. 

Sesampainya di desa, Joe memberinya teh hangat. Nam mengeluh bila dirinya tak bisa bernafas. Joe menjelaskan bila tempat ini kurang oksigen karena merupakan dataran tinggi dan Nam tak cocok tinggal di daerah seperti ini. Joe menambahkan bila dirinya sudah menelepon Chef dan mengabarkan bila mereka akan menginap di desa ini. Besok mobilnya baru bisa diperbaiki. Seorang nenek muncul sambil membawa baju, nenek itu mengundang keduanya agar datang ke pesta dansa malam ini. Nam senang mendengarnya.

Nam tampak gembira di pesta itu tapi ketika mereka duduk di atas jerami, Nam merasa kedinginan dan Joe tak ragu melepas jaketnya. Nam tersenyum dan terus memandanginya. Merasa ada yang memperhatikan, Joe menoleh dan Nam menjadi salah tingkah. Nam bertanya mengapa Joe tidak kembali ke Thailand. Joe menghela nafas dan mengaku bila dirinya merasa terikat dengan tempat ini. Nam agak bingung dan Joe tak keberatan menjelaskan sedikit kisah cintanya pada Nam.

Joe mengaku bertemu Fei-Fei, orang Cina pertama yang dikenalnya setelah menginjakkan kaki di Cina. Gadis itulah yang mengajarkan segala hal padanya termasuk bahasa dan cara hidup di Cina hingga akhirnya membuat Joe betah tinggal di Cina. Sayangnya kisah cinta mereka putus di tengah jalan, Joe merasa hidupnya tak lengkap tanpa kehadiran Fei-Fei. Nam terharu mendengarnya, dia merasa bersalah karena Joe sedang menunggu pacarnya. Joe balik bertanya apakah Nam bersedia menceritakan kisah cintanya? Nam tak menjawab, dia hanya menyandarkan kepala di bahu Joe sambil menangis.



Paginya Joe dan Nam bertemu dengan rombongan yang lain. Nam kian gembira ketika membaca sms dari Ohm yang mengabarkan bila besok akan datang. Chef meragukannya dan Nam menunjukkan bukti tiketnya. Chef ikut senang dan malamnya mereka merayakannya dengan makan bersama. Joe memperkenalkan seseorang yang akan menggantikan tugasnya besok. Ketika tiba saatnya bersulang, Chef seolah sengaja bertanya siapa yang sedang patah hati maka harus minum. Chef menegur Nam karena tak ikut bersulang, Nam kesal dan memilih pergi.




Saat kembali ke hotel, hampir semuanya berjalan sempoyongan karena mabuk. Nam berjalan bersisian dengan Joe, keduanya diam tak bersuara. Ketika tiba di depan hotel, Joe sengaja mengenggam tangan Nam. Nam memberanikan diri bertanya apakah Joe punya waktu luang tanggal 13 Agustus. Joe heran mendengar pertanyaan itu, Nam beralasan ingin berjaga-jaga bila saljunya turun dan Joe ingin pulang. Joe hanya mengangguk.

Paginya mereka semua check-out dari hotel. Nam ditemani Joe mengurus pembayaran hotelnya. Nam penasaran dan bertanya pada Joe tentang nama hotel ini. Joe menjelaskan bila hotel ini bernama Haojiu Bujian, yang merupakan judul sebuah lagu yang berarti lama tidak bertemu. Inti dari lagu itu adalah seorang pria yang setia menunggu dan tak akan berhenti mencintai. Nam tersenyum dan kembali bertanya tentang foto-foto yang ada di dinding. Joe menduga bila itu foto dari tamu yang pernah menginap di hotel ini. Nam terpesona dan dia kaget melihat foto Dog ada disana dengan tulisan dirinya akan setia menunggu Nam.

Nam masih saja melamun ketika mereka bersiap meninggalkan hotel. Nam bahkan mengangguk singkat ketika Joe pamit dan berjanji akan bertemu lagi tanggal 13 Agustus. Mereka bergerak meninggalkan hotel tapi Nam malah berhenti di depan papan nama hotel yang terbuat dari kayu. Nam mengingat kembali foto Dog yang ada di dalam hotel. Dog berfoto di depan papan kayu ini. Nam akhirnya memutuskan pergi dan menyusul rekan yang lain.

Nam menunggu dengan kesal dan sedikit cemas. Dia berulang kali melihat jam ditangannya. Ohm berdiri dibelakangnya sambil memakaikan topi padanya. Nam kaget dan berbalik, Ohm meledek bila Nam tak suka hadiahnya maka dia yang akan memakainya sendiri. Chef senang melihat Ohm dan menyapanya. Chef bahkan menyuruh Nam untuk membawa koper milik Ohm. Nam kesal tapi tetap menarik koper Ohm sambil mengomel sementara Ohm hanya tertawa.

Rombongan langsung bergerak menuju tempat syuting. Nam membantu Ohm mengenakan celemek. Kali ini Chef dan Ohm belajar membuat mie. Nam sedikit terpesona melihat Ohm dan dia menjadi salah tingkah ketika Ohm sengaja mengedipkan mata ke arah kamera. Nam merasa Ohm sengaja menggodanya padahal Ohm menatap kamera bukan padanya. Chef senang melihat Ohm bisa melakukan tugasnya dengan baik dan terampil. Nam hanya diam sambil mendengar pembicaraan mereka dengan tatapan kesal, dia kian kesal ketika Ohm sengaja melepas celemek dan topi koki lalu menyerahkan pada Nam. 

Seorang asisten mengambilnya dan Ohm tersenyum padanya. Ohm senang karena koki memberinya hadiah keranjang dan mie yang telah dibungkus rapi. Ohm bertanya pada Chef apakah ini adalah mie yang mereka buat tadi dan Chef mengiyakan. Chef menyarankan agar Ohm membawanya pulang karena itu barang bagus. Ohm mencium aroma mie itu dan mengajak Nam pergi.

Ohm berjalan sambil merentangkan kedua tangannya dan Nam langsung menghindar. Ohm heran dengan sikap Nam padahal dirinya hanya ingin melakukan peregangan. Nam tak percaya dan Ohm memilih pergi, Nam terpaksa mengikutinya. Nam penasaran dan bertanya kemana mereka akan pergi tapi Ohm hanya diam sambil masuk ke dalam sebuah bangunan dan Nam tak punya pilihan selain ikut masuk.

Rupanya Ohm mengajak Nam untuk belajar menulis kaligrafi Cina dengan didampingi oleh seorang guru. Ohm bertanya pada guru tentang bagaimana cara menulis kata 'air' dan guru itu tak segan menunjukkan caranya pada Ohm. Guru itu meninggalkan mereka dan Ohm mulai menulis sesuatu sambil tertawa kecil. Nam melihat ke arah Ohm dan dia heran melihat apa yang dilakukan Ohm. Bukannya menulis kaligrafi tapi Ohm malah menggambar kura-kura. Ohm beralasan bila di Cina pasti ada kura-kura juga. Nam menegur Ohm yang seolah tak menghargai budaya orang Cina.

Ohm menyerah dan membuang kertasnya. Dia berjanji bila kali ini dirinya akan serius dan Nam kembali fokus pada kertasnya sendiri. Ohm kali ini menulis sebuah kata yang berarti 'air' atau 'nam'. Nam kembali melirik dan bertanya apa yang Ohm tulis. Ohm mengaku bila dia menulis nama Nam. Nam hanya terdiam tapi dia langsung protes ketika Ohm memercikkan tinta dan mengotori namanya. Nam tak ingin Ohm membuangnya karena itu adalah namanya. Nam bersikeras ingin menyimpannya dan Ohm tak membantah.

Nam sedang menunggu Ohm dan dia tersenyum sendiri ketika membaca sms dari Joe. Nam kaget ketika Ohm tiba-tiba menggodanya dari belakang. Dia kesal dan mengusir Ohm tapi Ohm hanya tertawa sambil berlalu. Nam membalas pesan Joe lalu mematikan ponselnya. Nam mengamati Ohm yang sedang mereka pemandangan malam, dia heran karena kini Ohm tak membawa keranjangnya. Nam bertanya tapi Ohm hanya menjawab sekenanya karena dia sendiri tak ingat dimana terakhir meletakkan keranjangnya.

Nam kembali mengomel dan Ohm tak mengerti mengapa Nam meributkan hal kecil seperti itu. Nam tak perduli dan dia ingin mereka kembali untuk mengambil keranjang itu karena besok mereka akan kembali ke Thailand. Nam melihat jam ditangannya lalu mengedarkan pandangan dan dia melihat pria pemulung yang memiliki sepeda sebagai alat transportasinya. Nam mendekatinya dan bermaksud meminjam sepedanya tapi karena kesulitan bahasa, Nam hanya menyodorkan uang lalu membawa sepedanya. Ohm mengamati tingkah Nam dan dia tak percaya dengan apa yang dilakukan gadis itu.

Ohm mendekati Nam yang berusaha mengayuh sepedanya. Nam bersikeras ingin pergi tapi Ohm juga bersikeras bila dirinya yang akan membawa sepedanya. Nam menurut dan duduk di boncengan. Nam ingin agar Ohm mengayuh dengan cepat dan Ohm balik mengeluh bila Nam suka memerintah. Mereka berdua masih saja berdebat hingga akhirnya tiba di gedung tempat mereka belajar kaligrafi. Nam langsung masuk untuk mencari keranjangnya sementara Ohm duduk kelelahan di tangga sambil tertawa sendiri.

Ohm kaget ketika melihat seorang satpam yang menyorotkan senter kearahnya. Nam keluar sambil menunjukkan keranjangnya, dia kaget melihat Ohm yang gugup sambil memanggilnya. Nam mendekati Ohm dan mereka berdua berusaha menjelaskan tujuan mereka tapi keduanya tak bisa berbahasa Cina. Nam ingat bila dia punya kamus mini tapi sayangnya dia lupa membawanya. Ohm mengajaknya kabur tapi satpam itu menghadangnya sambil berbicara lewat handy talky. Akhirnya keduanya menelepon Chef. Chef datang bersama Liu dan Lian, keduanya membantu menjelaskan apa yang terjadi pada pihak terkait hingga akhirnya Ohm dan Nam bisa bebas.

Ketika pulang, Ohm sangat menghargai bantuan Chef dan Chef pamit pada keduanya untuk berterimakasih pada Liu dan Lian. Nam mengomentari ekspresi Ohm ketika dimarahi oleh satpam tadi. Ohm tak marah ketika Nam meledek bila Ohm bisa saja dipenjara. Ohm mengeluh bila dia dipenjara maka tak ada yang akan merawatnya. Nam kembali meledeknya dan Ohm balas menyindir bila ekspresi Nam juga sama seperti dirinya.

Nam terdiam dan Ohm mengalihkan pembicaraan dengan bertanya apa yang Nam ingin lakukan bersamanya ketika tanggal 13 atau 14 Agustus? Nam kaget dan pura-pura tak mengerti apa yang Ohm bicarakan. Ohm menyebut tanggal 13 Agustus tapi Nam berlagak tak paham lalu berniat pergi. Ohm menghentikannya sambil menunjukkan bukti sms Nam dan Nam masih mengelak. Nam mengaku hanya iseng dan Ohm tak perlu datang. Ohm tak perduli karena dia akan datang.

Nam kesal dan mengatakan bila Ohm tak perlu datang karena dia tak punya apa-apa lalu pergi. Ohm kembali menghentikan langkahnya dengan mengatakan bila kali ini mungkin dia tak ingin apa-apa dari Nam. Nam berbalik dan dia melihat Ohm tersenyum tulus padanya. Hati Nam kian bimbang tapi suara Chef yang berteriak kedinginan karena menunggu terlalu lama membuat Nam berbalik dan melangkah pergi. Ohm terpaksa mengikuti langkah Nam tanpa mendengar jawaban dari Nam.

Akhirnya rombongan kembali ke Thailand dan Nam tiba di rumah ketika hari sudah gelap. Di kotak surat, Nam menemuka surat dari Dog. Kini Nam kembali galau, di dekatnya ada 3 barang dari orang yang disukainya. Ada amplop dari Dog, kertas bertuliskan namanya dari Ohm serta bando dari Joe. Nam bingung harus memilih siapa. Dia akhirnya curhat di medsos dan minta saran. Semuanya menyarankan agar Nam tidak bersikap egois dengan menyakiti hati mereka. Setidaknya Nam harus jujur dan minta maaf pada ketiganya.

Nam datang di pesta untuk merayakan kelancaran syuting di Cina. Nam sepertinya merasa berat untuk masuk, hatinya bimbang karena tak tahu harus bicara apa pada Dog. Akhirnya Nam masuk dan hanya duduk menyendiri di tangga. Dog yang melihat Nam hanya bengong langsung mendekatinya. Nam hanya diam sambil menghela nafas ketika Dog memanggilnya, Nam tak berani menoleh. Nam berniat pergi tapi Dog menahannya, Dog menyarankan agar Nam istirahat saja karena Nam kelihatan galau tapi Nam bersikeras bila dirinya baik-baik saja lalu pergi.

Rupanya Nam pergi ke kantornya dan dia mengedarkan pandangan ke dalam ruangan yang menjadi kantornya. Di sana penuh dengan kenangannya bersama O, ada foto-foto beserta pesan mesra yang tertempel di dinding. Nam mengingat kembali saat O meneleponnya dan menyudahi hubungan mereka. Nam sangat galau dan dia pergi ke resort untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Hatinya hancur ketika menemukan tumpukan undangan pernikahan O bersama wanita lain yang berbentuk brosur. Kini Nam hanya bisa menangis sambil memandangi undangan itu. Dia menjerit sambil mengobrak-abrik foto-fotonya bersama O. Setelah puas, Nam kembali menangis pilu.

Dog menelepon Nam karena dia khawatir, dia berusaha menelepon beberapa kali tapi Nam tak pernah mengangkatnya. Dog ingin mengundang Nam untuk nonton episode perdana bersama-sama dan dia juga ingin tahu pengalaman Nam selama di Cina. Nam setuju dan Dog menutup teleponnya. Chef muncul dan bertanya padanya apakah Nam akan ikut nonton bersama dan Dog hanya tersenyum mengangguk. Chef curiga melihat sikap Dog tapi Dog pura-pura tak dengar.

Chef mengabarkan bila stasiun tv menunda tayangan perdana hingga tanggal 13 Agustus. Chef bertanya apakah Dog tak keberatan dan Dog mengatakan bila dia tak bisa karena ada janji penting pada tanggal itu. Chef hendak pergi tapi dia ingat bila sudah memesan iklan billboard pada tanggal itu. Dog tak mau tahu dan menyerahkan urusan itu pada Chef karena dia tak bisa membatalkan janji tanggal 13 Agustus. Dog berpesan bila Ohm datang maka harus mengajaknya ke ruang sound agar tugasnya cepat selesai. Chef hanya bisa mengeluh sendiri seolah Dog adalah bosnya.

Nam datang ke kantor dan dengan langkah pelan, Nam mulai naik tangga. Nam berpapasan dengan Chef yang kebetulan turun. Chef bertanya apakah Nam bebas tanggal 13 Agustus dan Nam langsung mengatakan tak bisa. Nam balik bertanya tentang keberadaan Dog dan Chef menjawab dengan nada kesal bila Dog ada di studio 1 karena Ohm harus melakukan editing suara. Nam kaget mendengar nama Ohm. Nam bahkan mencengkeram lengan Chef untuk memastikan apakah Ohm akan datang, kapan dan dimana. Chef sedikit membentak agar Nam diam lalu berbisik sambil mengatakan bila sekarang Ohm sudah berdiri di belakang Nam.

Nam menjadi salah tingkah ketika menoleh dan melihat Ohm tersenyum padanya sambil melambaikan tangan ke arah Chef. Chef menyapa Ohm dengan ramah dan minta maaf karena telah meminta Ohm datang untuk menyelesaikan masalah editing. Ohm tak keberatan dan Nam berusaha kabur tapi usahanya terhenti karena Ohm dan Chef ngobrol sambil menoleh kearahnya.

Chef mengalihkan pembicaraan dengan bertanya apakah Ohm bebas tanggal 13 Agustus karena ada acara nonton bersama episode perdana. Ohm heran dan melirik ke arah Nam, dia agak bingung dengan kode yang diberikan Nam. Ohm ingin menjawab tapi Nam memotongnya dan mengalihkan perhatian Chef. Nam mendorong Chef agar naik lagi dengan alasan Dog mencarinya. Chef jelas bingung tapi Nam tetap mengusirnya. Ohm sedikit bingung dengan tingkah Nam tapi Nam beralasan itu urusan pekerjaan.

Nam membawa Ohm turun dengan alasan Ohm harus istirahat karena baru datang tapi Nam malah membawa Ohm ke studio 1. Ohm ingin protes tapi Nam memaksanya masuk dan duduk bersama anak-anak yang ingin syuting. Sementara itu Chef menjadi kesal sendiri karena ternyata Dog tidak mencarinya, Chef merasa Nam telah menjahilinya. Nam merasa aman tapi dia kembali panik ketika mendengar suara Joe yang ngobrol via telepon dengan Chef. Chef ingin mengundang Joe tanggal 13 Agustus tapi Joe menolak karena sudah punya janji.

Nam berlari menghampiri Joe dan merebut ponselnya. Joe kaget melihat tingkah Nam yang tidak sopan tapi Nam beralasan ingin meminjam ponsel milik Joe karena ingin menelepon ibunya. Joe menurut saja ketika Nam mengajaknya keluar dan memintanya duduk di kursi. Joe duduk dan mengiyakan ketika Nam memintanya menunggu lalu Nam buru-buru pergi. Nam hanya bisa merasa lega sejenak tapi dia kembali pusing karena Ohm keluar dari studio dengan alasan haus.

Nam mencoba membujuk gadis kecil yang membawa segelas air tapi gadis itu menolak, Nam mencoba memberinya uang tapi tetap ditolak. Nam menukar uangnya dengan 100 baht dan gadis kecil itu langsung setuju, menyambar uang itu dan memberikan minumnya. Nam menghampiri Ohm dan memberinya segelas air putih. Ohm minum sambil mengamati Nam yang terlihat aneh dan kebingungan ketika mendengar ponselnya berdering. Nam tak menyahut, dia langsung keluar studio sambil menerima telepon dari Dog.

Nam kesal karena Dog terus meneleponnya padahal dia sedang di jalan. Chef yang melihat Nam langsung bertanya tentang keberadaan Ohm. Sedangkan Joe yang merasa sudah lama menunggu menjadi kaget melihat pagar yang terkunci. Nam berlari ke arah Chef sambil mengatakan bila Ohm sedang di toilet karena diare. Dog tertarik mendengar pembicaraan Chef dengan Nam dan memutuskan keluar. Nam meminta Chef untuk tenang sambil menyerahkan gelas bekas minum Ohm padanya dan Chef langsung meminumnya. Chef memilih pergi sambil mengomel mencari keberadaan Joe.

Joe yang merasa dirinya terkunci menjadi kesal sendiri dan akhirnya bisa masuk dengan bantuan seorang pegawai yang membukakan pintu pagar. Nam kaget melihat Dog sudah berdiri di belakangnya dan di saat yang sama, Nam juga melihat Joe berhasil masuk kembali. Nam segera memutar tubuh Dog agar tak melihat Joe lalu Nam memaksa Dog untuk masuk kembali ke ruang sound dengan alasan di luar panas. Dog merasa aneh dengan sikap Nam yang seolah hanya ingin berduaan dengannya.

Setelah di dalam, Dog mengingatkan Nam bila Prite melihat mereka. Nam menoleh dan melihat Prite yang tersenyum penuh arti padanya. Nam segera melepaskan tangannya dan pura-pura kesal pada Dog. Nam berpesan agar Dog menunggunya di sini dan tak pergi kemanapun karena dia akan segera kembali untuk berbicara. Nam langsung berlari menuruni tangga. Chef yang melihat Nam menuruni tangga dengan cepat menjadi kian heran.

Nam mendekati Joe yang sedikit kebingungan dan Joe mengeluh bila dirinya terkunci di luar. Joe merasa gerah dan ingin ke toilet. Nam menunjukkan arah toilet dan Joe langsung masuk tapi lagi-lagi dirinya terkunci di dalam toilet. Sementara itu Nam berlari ke studio 1 untuk menjemput Ohm ternyata Ohm malah sedang asyik bermain bersama anak-anak. Nam memaksa Ohm untuk pulang saja dan beristirahat. Chef yang kehilangan jejak Nam menjadi curiga melihat tali dan mendengar suara aneh dari dalam toilet. Chef heran melihat Joe terkunci di dalamnya.

Nam buru-buru mengajak Ohm keluar dari studio 1 dan memintanya pulang. Ohm tak ingin buru-buru tapi Nam bersikeras sambil menarik tangan Ohm. Sementara itu Chef dan Joe berjalan bersama sambil membahas tentang masalah Joe terkunci di dalamnya. Joe sendiri bingung mengapa dirinya bisa terkunci sebanyak 2x. Mereka tak sengaja berpapasan dengan Nam yang sedang menarik Ohm. Chef segera memperkenalkan Joe pada Ohm. Di saat yang bersamaan, Dog yang turun dari tangga langsung bergabung bersama mereka dan berkenalan dengan Ohm.

Nam menjadi salah tingkah sendiri karena usahanya gagal total, ketiga pria itu kini malah tak sengaja bertemu dan berkenalan. Chef kembali mengumumkan bila episode perdana akan ditayangkan tanggal 13 Agustus. Dog menegur Chef karena dia sudah bilang tak bisa sebelumnya karena ada janji penting. Joe dan Ohm juga sama, keduanya tak bisa ikut karena ada janji. Chef mengeluh mengapa semuanya sepakat tak bisa datang tanggal 13 Agustus. Nam terduduk lemas ketika ketiganya mengaku sudah ada janji dengan dirinya.

Chef tak bisa menahan rasa kesalnya dan bertanya pada Nam. Ada apa sebenarnya dengan tanggal 13 Agustus? Nam bingung dan tak tahu harus berkata apa sementara Joe dan Ohm memandangnya dengan tatapan ingin tahu. Dog menatap Joe dan Ohm lalu melihat Nam yang kebingungan, Dog menjawab bila tanggal 13 Agustus adalah pernikahan O. Chef ingat bila Nam berpacaran dengan O tapi tak tahu bila hubungan mereka kandas dan O menikahi wanita lain. Chef memberi Nam selamat tapi dia kesal mengapa Nam tak mengundangnya.

Dog meralat bila O menikahi wanita lain bukan Nam. Nam kaget karena Dog tahu segalanya. Joe hanya diam tapi Ohm agak bingung mengapa Nam mengundang mereka bertiga? Ohm berpikir sejenak kemudian dia tertawa sambil mendekati Nam. Ohm berbisik bila ini adalah kutukan yang pernah Nam katakan padanya. Ohm kembali tertawa sementara Nam hanya diam seperti pencuri yang ketahuan. Ohm menyindir bila dirinya dan Nam ternyata sama saja. Ohm pamit dan pergi.

Chef masih tak paham dengan apa yang sebenarnya terjadi. Joe tak berkata apapun dan memilih pergi menyusul Ohm. Chef tak punya pilihan selain mengejar Joe karena penasaran dengan apa yang terjadi. Dog melirik Nam lalu pergi tapi Nam memanggilnya. Dog berhenti dan berbalik. Dog mengeluarkan apa yang selama ini dirasakannya. Dog tahu bila Nam patah hati makanya dia menunggu hingga Nam siap maka dia akan mengakui perasaannya, dia ingin menikahi Nam. Tapi kini Dog kecewa dengan apa yang telah dilakukan Nam padanya.

Nam menangis tapi tak ingin disalahkan, dia mengaku tak ingin menyakiti siapapun karena dia juga merasakan sakit hati. Dog balas menyindir bila Nam egois karena hanya berpikir hanya dirinya saja yang patah hati di dunia ini. Dog mengaku menyesal setelah tahu apa yang dilakukan Nam padanya, bila dia tahu sejak awal maka Dog tak akan menunggu selama ini. Dog pergi sambil mengusap airmatanya dan dia tak perduli lagi dengan teriakan Nam. Nam hanya bisa menangis menyesali perbuatannya.

Nam kembali ke kantornya dan dia heran melihat Woon dan rekannya tidur di ruang kerja mereka. Nam membangunkan keduanya dan mereka mengaku sedang lembur untuk menyelesaikan majalah edisi 26. Nam meminta keduanya pulang dan beristirahat karena dia yang akan menyelesaikan semuanya. Keduanya masih enggan pulang dan menunggu. Nam bertanya tentang kolom 'love' pada Woon karena dia ingin memeriksanya juga.

Woon dan rekannya ragu untuk menyerahkannya. Si rekan pria mengatakan bila Nam tak perlu memaksakan diri karena mereka akan menunggu sampai Nam merasa lebih baik. Woon memukul lengan si pria dan Woon berusaha menjelaskan tapi dia hanya bisa menghela nafas. Nam heran dan menatap keduanya sambil bertanya apakah mereka tahu apa yang terjadi. Keduanya mengangguk, Woon mengaku bila O yang memberitahu mereka.

Nam membuang muka untuk menyembunyikan airmatanya. Woon ikut sedih dan menangis. Woon mengaku bila mereka sangat mencintai Nam dan juga O sebesar cinta mereka pada majalah yang mereka kelola. Mereka bisa mengerti bila Nam ingin menghentikan kolom 'love' di majalah mereka. Si pria menambahkan bila Nam tak perlu pura-pura kuat. Dia ingin Nam menangis untuk melepaskan segala kesedihan. Woon mengusap pundak Nam dengan lembut dan akhirnya pertahanan Nam runtuh. Dia berbalik dan menangis dalam pelukan mereka. Keduanya mengaku sangat menyayangi Nam dan Nam balas meminta maaf pada keduanya.

Nam membaca kolom 'love' di majalahnya sambil berpikir. Dia ingin minta maaf pada Dog, Joe dan Ohm tapi dia ragu apakah mereka akan memaafkannya. Pesan yang sudah ditulisnya akhirnya dihapus kembali dan tak jadi dikirimkan. Hati Nam tidak tenang. Akhirnya Nam memutuskan untuk menulis kolom 'love' edisi 26 (terakhir) bukan membahas tentang tanya jawab soal cinta tapi Nam menuangkan segala hal tentang cinta sesuai dengan pengalaman yang dirasakannya sendiri.

Nam bercerita bila dirinya ibarat segelas penuh air. Nam merasa dirinya tahu dengan baik apa itu cinta tapi nyatanya dia salah. Tapi ada seseorang yang membuatnya sadar bahwa walaupun cinta telah berakhir tapi kebahagiaan cinta tak akan pernah mencair (kisah cinta Joe dengan Fei-Fei). Dan ketika ada seseorang yang tahu bagaimana cara mengasihi maka orang itu tak akan pernah menyakiti cinta meskipun dia tidak akan memilikinya (kisah cinta Dog yang bertepuk sebelah tangan terhadap Nam). Menyakiti orang lain tidak berarti kamu tidak merasakan sakit (kisah cinta Ohm yang meninggalkan kekasihnya). Nam mengaku bila kini dirinya ibarat gelas setengah penuh dan dia tak punya keberanian untuk menyelesaikan cinta dari siapapun karena dia tak tahu apa itu cinta.

Tanggal 13 Agustus, Nam pergi ke resort dengan menyewa perahu. Dengan rasa percaya diri Nam datang ke pesta pernikahan O. O sedikit khawatir melihat kedatangan Nam tapi dia tak menolak ketika Nam ingin mengajaknya bicara berdua. Nam bertanya mengapa O tak memakai baju pengantin dan O malah menjawab bila dirinya senang Nam bisa datang. Nam menyindir O dengan bertanya apakah O khawatir bila dirinya akan merusak acara pernikahan ini? O menjawab dengan bijak, bila Nam melakukan hal itu maka dia harus menerimanya. Nam terdiam dan O menambahkan bila dirinya benar-benar minta maaf.

Nam mengaku bila selama ini O selalu melakukan semua untuknya. Mencoba memimpikan hal yang sama seperti dirinya tapi kini Nam bisa melihat bila pernikahan adalah impian yang paling nyata dari O. Kini Nam baru menyadari bahwa dirinya selama ini sudah sangat egois. Nam menangis sambil minta maaf, dia sangat menyesal. Sekarang Nam telah rela melepaskan O dan menikah dengan yang lain. O memeluk Nam untuk menenangkannya, tangis Nam pecah dalam pelukan O.

O melepaskan pelukannya. Pengantin wanita menyela mereka sambil mengatakan bila ibu telah datang. O diam menunggu reaksi Nam. Nam perlahan menoleh dan si pengantin wanita sedikit kaget melihat Nam. Dia minta maaf pada Nam sambil menunduk. Nam menoleh ke arah O dan berjalan mendekati si pengantin wanita. Nam memberi selamat dan memeluknya dengan hangat. Si pengantin tersenyum dan balas memeluk Nam.

Ketika kembali, Nam menangis sambil sesekali muntah di atas perahu. Tiba-tiba ada sms masuk dari Ohm yang memintanya untuk memilih muntah atau menangis. Nam kaget membacanya seolah Ohm tahu apa yang dilakukannya. Nam berusaha mencari Ohm di sekitar perahu tapi dia hanya melihat pria tua pemilik perahu yang kini bertugas sebagai nahkoda saja. Pria tua itu pura-pura heran melihat Nam yang seolah sedang mencari sesuatu.

Tiba-tiba Ohm menyapanya dari atap sambil tertawa. Nam agak kesal ketika Ohm menyindir tentang keberadaan Joe dan Dog. Ohm beralasan bila dia datang atas undangan Nam dan dia tak pernah mengatakan tak akan datang. Nam kembali menangis dan bertanya apakah Ohm tak marah atas semua perbuatannya? Nam heran karena Ohm tak menjawab dan dia menoleh ketika mendengar suara Ohm yang muntah.

Nam mendekatinya sambil bertanya apakah Ohm baik-baik saja? Ohm tak menjawab tapi jelas terlihat bila Ohm tersiksa. Nam tertawa meledeknya karena ternyata mereka punya kelemahan yang sama yaitu mabuk laut. Ohm tak keberatan bila Nam meledeknya sama seperti ketika mereka di Kun Ming.

Nam kembali bertanya apakah Ohm tidak marah padanya dan Ohm meminta Nam untuk melupakannya. Ohm tahu saat itu Nam sedang kacau dan mengacaukan segala hal. Ohm tak keberatan dengan semua itu karena sebenarnya dia juga tidak tahu banyak tentang cinta. Ohm mengingatkan bila dia sempat mengatakan pada Nam bahwa mereka tak mungkin berbeda. Nam terharu dan dia berterimakasih. Ohm hanya tersenyum mengangguk. Nam kembali berterimakasih dan tanpa ragu memeluk Ohm. Ohm balas memeluk Nam.

Adegan yang lucu dan menarik :

Bahasa adalah alat komunikasi sederhana yang wajib bagi siapapun yang ingin berinteraksi dengan orang lain. Tapi bagaimana bila Nam dan Ohm tak menguasai Bahasa Cina ketika mereka membuat kegaduhan saat hendak mengambil keranjang berisi mie? Wkwkwk....Ohm terlihat sangat panik ketika ada satpam yang menyorot wajahnya dengan senter padahal Ohm adalah artis terkenal. Begitu pula dengan Nam, dia sempat kesal karena lupa membawa kamus mini miliknya. Baik Nam dan Ohm berusaha sekuat tenaga untuk menjelaskan apa yang terjadi dengan bahasa sekenanya dan bahasa isyarat tapi satpam itu mana bisa mengerti?

Ketika Nam 'mengambil' sepeda si pemulung tak ada masalah karena Nam memberi uang banyak kepada si pemulung sebagai ganti sepedanya. Beda kasus ketika Nam dan Ohm masuk ke gedung tempat belajar kaligrafi ketika jam berkunjung sudah usai makanya keduanya dicurigai dan dianggap pencuri.

Adegan yang menarik bagiku adalah ketika Nam berusaha membujuk gadis kecil agar mau memberikan gelas minumnya. Gadis itu sedikit ngambek ketika Nam meminta gelasnya dan dia tetap menggeleng saat Nam menyodorkan uang (nilainya kecil makanya ogah) tapi waktu Nam menukar uangnya dengan yang lebih besar 100 baht maka gadis kecil itu langsung setuju dan menyambar uang Nam dengan scepat kilat lalu memberikan gelas minumnya dengan sukarela. (Masih kecil sudah mata duitan, mahal banget ya? segelas air putih dihargai 100 baht. Mungkin si gadis itu seperti Mail dalam film Upin Ipin, masih kecil sudah tahu soal uang.)

Hikmah yang bisa diambil dari film ini : 

Memanfaatkan kesempatan yang ada (aji mumpung) tak selalu menguntungkan kadang kalau lagi apes, bukannya untung tapi malah buntung. Itulah yang dialami Nam, si tokoh utama wanita dalam film ini. Nam kecewa karena pacarnya yang bernama O tiba-tiba minta putus dan dia kian kecewa setelah tau bila O memutuskannya dan memilih menikah dengan wanita lain. Nam bertekad untuk bisa menemukan pria lain yang bisa diajaknya datang ke pesta pernikahan O dengan tujuan agar O cemburu dan merasa rugi telah mencampakkannya.

Yah, membalas dendam itu tidak salah dan kurasa wanita manapun akan melakukan hal yang sama bila berada di posisi Nam. Tapi wanita yang kalut atau galau kadang tidak bisa berpikir jernih, hanya mengandalkan perasaan demi kenyamanan diri sendiri (egois). Nam yang patah hati tak sengaja bertemu dengan 3 pria yang menawan yaitu Dog, Ohm dan Joe. Nam sengaja mengajak ketiganya untuk bertemu tanggal 13 Agustus (pesta pernikahan O). Apa tidak egois namanya? mengajak ketiganya untuk bertemu di hari yang sama, iya kalau ketiganya setuju tapi bagaimana bila ketiganya malah tak ada yang mau menemaninya?

Mungkin Nam berpikir bila Dog dan Joe tak bisa maka dia masih bisa pergi dengan Ohm atau bila Joe dan Ohm tak bisa maka dia bisa pergi dengan Dog atau pergi dengan Joe bila Dog dan Ohm berhalangan (istilahnya sebagai langkah antisipasi). Semua pilihan itu hanya demi kenyamanan Nam sendiri. Sejak awal Nam sudah mengajak Dog dan Dog juga bersedia, seharusnya Nam puas dengan hal itu tapi mungkin Nam tidak yakin terhadap kesungguhan Dog. Makanya Nam menantang Ohm, bila serius ingin minta maaf maka dia minta waktu tanggal 13 Agustus tapi nyatanya Ohm tak pernah menjawab tantangan itu. Ketika bertemu Joe, Nam kembali tergoda untuk mengajaknya janjian di tanggal yang sama yaitu 13 Agustus.

Menurutku sih, apa yang dilakukan Nam tidak salah (mengajak ketiganya untuk janjian) cuman Nam tak menyadari satu hal penting yaitu ketiganya (Dog, Joe dan Ohm) bekerja di bidang yang masih saling berhubungan yaitu bidang hiburan sehingga bisa saja ketiganya tak sengaja bertemu dan mengetahui kecurangan Nam terhadap mereka.

Seperti yang diceritakan dalam film ini. Nam mati-matian menghalangi ketiganya untuk bertemu misalnya sengaja mengunci Joe sebanyak 2x atau memaksa Ohm masuk studio tempat syuting anak-anak. Nyatanya usaha Nam gagal total dan dia tak bisa berkutik ketika mereka mengetahui yang sebenarnya. Nam hanya bisa pasrah ketika mereka marah dan meninggalkannya dan akhirnya Nam malah datang sendirian ke pesta pernikahan O.

Obat mujarab untuk mengatasi patah hati :

Bila kamu sedang patah hati maka obat yang paling mujarab adalah bercermin (introspeksi diri) dan berdamai dengan masa lalu agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Kesannya kok gampang banget, eit...jangan salah! Itu berat banget dan tak semua orang bisa melakukannya tapi hal memang ampuh kok. Dalam film ini, mulanya Nam merasa tak terima dan dendam ketika O memutuskannya. Nam bahkan bertekad untuk membuat O cemburu dan menyesal telah meninggalkannya tapi rasa dendam Nam malah membuatnya kian kacau dan tak bisa berpikir jernih. Niat awalnya ingin membalas sakit hatinya tapi ujung-ujungnya malah menyakiti hati 3 orang sekaligus.

Tak ada salahnya untuk menangis bila merasa sedih atau tak kuat menahan sakit hati karena itu manusiawi. Tak perlu pura-pura kuat padahal dalam hati sudah hancur, nanti yang ada malah seperti mayat hidup. Bisa bergerak tapi tanpa ekspresi. Hal itu hanya akan membuat orang yang ada di sekitar kita menjadi kian khawatir. Berbagi kesedihan bersama mereka mungkin pilihan terbaik. Seperti yang dialami Nam. Woon dan rekan kerjanya merasa tak nyaman melihat Nam pura-pura kuat padahal sedang patah hati. Mereka jadi takut bila tak sengaja menyinggung Nam. Pertahanan Nam akhirnya runtuh, dia menangis dalam pelukan keduanya. Mungkin Nam merasa lega setelah menangis dan keduanya juga lega karena bisa sedikit memberi simpati dan empati pada Nam.

Dalam kondisi terpuruk akhirnya Nam 'bercermin' dan mulai menyadari kesalahannya yaitu terlalu egois dan ingin mendominasi pasangannya. Nam mengingat kembali kenangan saat masih bersama O, dia selalu ingin 'menyetir' kehidupan O. Misalnya O harus mengenakan baju yang sesuai dengan selera Nam karena dia tak ingin diolok-olok oleh temannya atau 'memaksa' O memiliki mimpi yang sama seperti dirinya. Padahal manusia itu unik karena memiliki selera dan pandangan yang berbeda, kalau sama itu artinya robot.

Nam mulai memahami mengapa O meninggalkannya karena O sudah tidak nyaman bersamanya dan ingin mencari pasangan yang bisa menerima apa adanya dirinya. Apakah O salah? Kurasa tidak, O berpikir bila hubungan mereka tetap diteruskan maka tak akan baik bagi keduanya tapi bila dia meninggalkan Nam maka hal itu akan menyakiti Nam. O tahu konsekuensi itu dan dia memilih meninggalkan Nam. Seperti kata Dog, bila menemukan hal yang tak disukai maka jangan dipaksakan lebih baik tinggalkan dan mencari yang lain yang lebih sesuai dan disukai. Kurasa itulah yang dilakukan O, jangka pendeknya memang menyakiti tapi manfaat jangka panjangnya adalah bisa belajar dari kesalahan masa lalu agar bisa menjadi lebih baik di masa depan. 

Ketika datang ke pesta pernikahan O, masih ada sedikit rasa iri di hati Nam. O sedikit ragu melihat Nam, dia takut Nam merusak pernikahannya. Tapi baik Nam dan O belajar untuk menahan diri, O memilih menunggu dan melihat reaksi Nam. Ternyata Nam malah mengungkapkan penyesalan dan permintaan maaf sambil menangis. O yang semula sedikit menjaga jarak akhirnya malah memeluk Nam dan berusaha menenangkannya. (Jujur pas scene ini, tak terasa airmataku ikut menetes. Sepertinya aku bisa ikut merasakan betapa beratnya bila berada di posisi Nam, mengakui kesalahan dan mengungkapkan penyesalan tapi sayangnya semua sudah terlambat.)

Nam akhirnya bisa berdamai dengan masa lalunya, dia menyatakan bila kini dirinya telah putus hubungan dengan O (melepaskan dendamnya dan merelakan O mencari kebahagiaan bersama wanita lain). Nam menutup masa lalunya dengan memberi selamat pada pengantin wanita dan memeluknya dengan hangat.

Kalau dilihat sekilas memang rasanya tak adil, O bahagia dengan wanita lain sedangkan Nam patah hati. Nam memang patah hati tapi dia bisa belajar dari kegagalannya agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik agar tidak gagal lagi bila kelak menjalin hubungan baru dengan pria lain.

Promosi wisata :

Ada 2 tempat wisata yang disebutkan dalam film ini yaitu Li Jiang dan Kun Ming tapi yang paling ditonjolkan adalah Li Jiang. Jujur, aku sangat terpesona dengan keindahan Li Jiang ketika melihat petualangan Nam dan Joe dalam film ini. Aku penasaran dan sedikit mencari gambaran tentang Li Jiang dan inilah info yang aku temukan di Google tentang Li Jiang.

Li Jiang merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Yunnan China ini punya banyak tempat wisata yang menarik, mulai dari kota tua, gunung, ngarai, danau, desa wisata dan masih banyak lagi. Siluet garis alamnya memang luar biasa menakjubkan. Dan yang terpenting, Li Jiang merupakan daerah yang paling komersil dibandingkan dengan kota-kota wisata lainnya di Yunnan.

Bila mengunjungi Lijiang, Old Town selalu merupakan tempat tujuan utama untuk dikunjungi. Jalan-jalannya yang terbuat dari Cobble stone sampai saat ini dipelihara, demikian juga bangunan2 kuno di sini, yang gaya arsitekturnya berbeda dengan kota2 tua di China lainnya, bercorak khas suku Naxi dipelihara sedemikian rupa dengan lampion2 merah, sehingga kesannya benar2 tradisional.

Di Li Jiang, kita juga bisa melihat air yang sangat jernih mengalir di sungai dan kanal. Konon air ini berasal dari lelehan salju yang ada di gunung sehingga airnya dingin sepanjang tahun. Seperti yang diceritakan Joe kepada Nam dalam film ini.

Obyek wisata di Li Jiang yang ada / disebut dalam film ini :

Jade Dragon Snow Mountain/ JDSM (Yulong Mountain)

Destinasi favorit semua orang, rasanya tak berlebihan bila orang mengidentikkan Lijiang dengan JDSM. Perlu kesungguhan dan tekad kuat bila mau ke sana. Pertama, kita akan bersaing dengan ribuan turis lokal dan mancanegara yang semuanya ingin menyentuh gunung es. Kedua, dengan topografinya yang serba grandeur, JDSM butuh infrastruktur yang sangat baik, dan ini terefleksi dalam harga tiket masuk yang tinggi. Ketiga, alam adalah bos yang tak bisa dilawan. Kalau angin bertiup sangat kencang, cable car dilarang beroperasi.

Jade Dragon Snow Mountain itu memang terkenal karena memiliki salju abadi. Namun, seiring dengan adanya pemanasan global, saljunya memang abadi, tapi di musim panas hanya tersisa sedikit saja, tidak seperti beberapa dekade sebelumnya. Bila di Indonesia mungkin kasusnya sama seperti Gunung Jayawijaya di Papua. Dulu gunung itu terkenal dengan sebutan gunung yang memiliki salju abadi tapi kini saljunya juga mulai berkurang.

Yuhu Village

Desa wisata Suku Naxi yang terletak di kaki gunung ini sangat mengagumkan. Dan yang paling penting: gratis! JDSM yang menjadi latar belakangnya tampak berkilat ditimpa kilau sinar matahari. Rumah batu bernuansa coklat hitam tampak kontras dengan tanaman yang bermekaran di musim semi. Jalan terus ke atas, kita akan menemukan sebuah danau kecil berwarna pearl turquoise. Bosan jalan kaki? Ada pilihan aktivitas lain yang lebih gagah, dan tentunya menambah daya jelajah yaitu berkuda. (Sumber : mytrip, baltyra)

Komentarku :

Film ini dirilis bulan Februari tahun 2015 untuk menyambut Hari Kasih Sayang makanya tema cinta sangat kental dalam film ini. Rasanya tak akan ada habisnya bila membahas tentang cinta karena cinta memiliki banyak sisi misalnya sedih, senang, marah, kesal, bahagia dll. Dalam film ini setidaknya ada 3 hal yang bisa dirasakan bila mencintai seseorang yaitu kenangan, ketulusan dan sakit hati.

Kenangan  diwakili oleh kisah cinta Joe dan Fei-Fei. Joe sedih ketika berpisah dengan Fei-Fei dan masih berharap bila kelak bisa bertemu lagi dengannya. Bagi Joe, walaupun kisah cinta mereka telah berakhir tapi kebahagiaan cinta mereka tak akan mencair. Joe masih bisa mengenang masa-masa indahnya ketika masih bersama kekasihnya dan kenangan itu selamanya tak akan pudar dalam ingatannya.

Ketulusan diwakili oleh rasa cinta Dog terhadap Nam. Dog sejak awal (kuliah) sudah menyukai Nam tapi dia tak berani mengungkapkan perasaannya dan hanya bisa pasrah ketika akhirnya Nam berpacaran dengan O. Dog tahu tak bisa memiliki Nam makanya Dog mengulurkan persahabatan pada Nam dengan harapan bisa dekat dan menjaga Nam. Ketika Nam akhirnya diputus oleh O, timbul keinginan Dog untuk memiliki Nam. Dog berusaha memberi kode pada Nam agar Nam tahu bila dia menyukai Nam sejak dulu tapi mungkin Nam sudah merasa nyaman dengan peran Dog sebagai sahabat sehingga dia mengabaikan perasaan cinta Dog padanya.

Sakit hati diwakili oleh kisah cinta Ohm. Ohm adalah artis yang terkenal playboy dan puncaknya Ohm melarikan diri dari pernikahannya sendiri. Sebenarnya Ohm tak ingin menyakiti hati kekasihnya karena dia sendiri juga merasakan sakit tapi mungkin Ohm tak punya pilihan selain meninggalkan kekasihnya. Sama seperti yang dirasakan O, dia tak ingin menyakit Nam tapi pada akhirnya O memilih meninggalkannya. Mungkin O berpikir bila keputusannya demi kebaikan mereka berdua.

Saat MOS, Dog pernah menasihati juniornya agar tak salah pilih jurusan. Bila memang tak suka (tak cocok) maka jangan dipaksakan dan lebih baik mencari yang lain yang disukai. Ungkapan ini mungkin sengaja dikatakan Dog untuk menegur Nam (mewakili perasaan O), jangan menyalahkan O dan lebih baik Nam mencari yang lain yang disukai misalnya Dog. Kini Dog baru menyadari bila ungkapan itu lebih cocok untuknya setelah melihat acara kuliner yang dipandu oleh Chef.

Aku mengira bila akhirnya Nam bisa bersama Dog karena mereka sudah lama kenal tapi nyatanya Nam malah bersama Ohm. Kalau dipikir memang Nam lebih cocok bersama Ohm, mengapa? Ohm pernah meninggalkan kekasihnya dan Nam ditinggalkan kekasihnya jadi keduanya saling melengkapi dan bisa saling memahami. Buktinya Ohm menepati janjinya, bertemu Nam tanggal 13 Agustus dan dia tak marah dengan apa yang dilakukan Nam. Ohm paham bila Nam sedang kacau sehingga tak berpikir jernih hingga mengacaukan segalanya.

Ohm juga terkesan lebih sabar walaupun sedikit dingin. Mulanya Ohm bersikap dingin terhadap Nam yang terus mengejarnya, mungkin Ohm jenuh dengan hal itu (dikejar oleh fans) dan menganggap Nam sama seperti yang lain. Tapi kegigihan Nam membuat Ohm luluh dan dia juga sabar dan tenang menghadapi sikap Nam yang egois dan suka memerintah seperti bos (ketika mereka mencari keranjang berisi mie dengan bersepeda).

Aku sedikit tidak mengerti ketika ada yang berkomentar bila film ini membosankan, akting Nam dan Ohm sangat kaku atau Dog itu aktingnya buruk, dll. Aku kok tak merasakan hal itu ya? Mungkin aku terlalu fokus pada alur ceritanya dan bonus pemandangan indah di Li Jiang dan Kun Ming sehingga tak perduli dengan hal lain. Entahlah, bagiku sih semuanya sudah oke baik ceritanya maupun aktingnya.

Yang terpenting, aku suka dengan ending film ini. 100% hepi ending. Nam akhirnya bersama Ohm. Joe tak sengaja bertemu lagi dengan Fei-Fei dan mungkin saja mereka akan kembali merajut jalinan kasih yang sempat terputus. Dog akhirnya mulai dekat dengan seseorang dan rasanya kali ini cinta Dog tidak bertepuk sebelah tangan lagi.

Review Film Menarik Lainnya

1 comments:

  • Unknown says:
    April 26, 2020 at 5:37 PM

    Tolong Dong lah....!!!!
    Seandainya Cerita ini ada Sekuelnya.

    Saya sedih...kayak ga bener bener ending.Ohm dan nam gak ada akhirnya.Seandainya sampai di tahap punya anak.Hidup bahagia.Aduh...Setyabudi ngomobg apasi?

Post a Comment