Bagaimana rasanya bila memiliki ibu tapi tak bisa tinggal bersama atau tak bisa bebas memanggilnya ibu kapan saja dengan alasan keamanan ibunya? Film Korea tahun 2017 yang berjudul The Star Next Door (이웃집 스타 - Iwootjib Seuta / Neighbor Star) ini bisa menjawab rasa penasaran kamu. Film bergenre drama komedi ini bercerita tentang So Eun, remaja yang memiliki ibu seorang artis terkenal bernama Hye Mi dan tinggal di sebelah apartemennya.
Hubungan ibu dan anak ini sejak awal sudah tak akur dan kian rumit ketika Hye Mi ketahuan menjalin hubungan dengan Ji Hoon, penyanyi muda nan tampan. So Eun sangat mengidolakan Ji Hoon sehingga menentang hubungan mereka. Masalah semakin pelik ketika ada reporter yang sangat ingin tahu tentang hubungan Hye Mi dengan So Eun. Kian penasaran? Baca saja sinopsis di bawah ini!
Para pemain :
Han Chae Young sebagai Han Hye Mi
Jin Ji Hee sebagai Han So Eun
Kim Bo Mi sebagai Park Young Sook
Yoo Yeon Mi sebagai Mi Yeon
Yoo Hae Jung sebagai Eun Ha
Jung Yoo Jin sebagai Na Hee
Ahn Ji Hwan sebagai Oh Yeong Deok (Pak Woo)
Jung Do Won sebagai Kim Jung Wook (sutradara Kim)
Im hyung Joon sebagai reporter Kim
Jung In Gi sebagai Pak Yoo
Sol Bi sebagai Mi Hyang
Im Seul Ong sebagai Ji Hoon
Go Myung Hwan sebagai pelatih Jeon
Jin Ji Hee sebagai Han So Eun
Kim Bo Mi sebagai Park Young Sook
Yoo Yeon Mi sebagai Mi Yeon
Yoo Hae Jung sebagai Eun Ha
Jung Yoo Jin sebagai Na Hee
Ahn Ji Hwan sebagai Oh Yeong Deok (Pak Woo)
Jung Do Won sebagai Kim Jung Wook (sutradara Kim)
Im hyung Joon sebagai reporter Kim
Jung In Gi sebagai Pak Yoo
Sol Bi sebagai Mi Hyang
Im Seul Ong sebagai Ji Hoon
Go Myung Hwan sebagai pelatih Jeon
Sinopsis lengkap :
Han Hye Mi adalah aktris wanita terkenal dan dia sudah menjadi bintang sejak usia 19 tahun. Kini dia sudah membintangi banyak iklan dan filmnya yang terakhir juga mendapatkan penghargaan di Hollywood sebagai Aktris terbaik. Hye Mi nyaris sempurna sebagai artis, pandai berbahasa Inggris dan sangat menjaga penampilannya. Sayangnya karirnya yang cemerlang mendadak goyah ketika dia ketahuan menjalin hubungan dengan Ji Hoo penyanyi terkenal yang usianya 10 tahun lebih muda dari Hye Mi.
Pagi itu Hye Mi terbangun ketika mendengar ponselnya berbunyi. Dia masih mengantuk tapi matanya langsung terbuka lebar ketika membaca pesan dari manajernya yang bernama Pak Woo. Beliau menegur Hye Mi karena kini skandal asmaranya telah ketahuan fans. Hye Mi uring-uringan sendiri, dia tak tahu mengapa bisa sampai ketahuan.
Kini Hye Mi dan Pak Woo sudah meluncur tapi mereka tak jadi berhenti di kantor agensi karena sudah banyak fans dan media yang menunggu berita dari Hye Mi. Di dalam mobil, Hye Mi mencoba membujuk Pak Woo agar mau ngopi bersama tapi beliau menolak. Pak Woo masih kesal karena Hye Mi tak menuruti perintahnya hingga menimbulkan masalah seperti sekarang padahal iklan es krim sudah dekat. Hye Mi merajuk sambil mengatakan tak mau membintangi iklan es krim. Dia kembali membujuk Pak Woo untuk ngopi atau minum bir saja. Pak Woo hanya bisa menghela nafas melihat tingkah Hye Mi yang nyantai seolah tanpa beban.
Di sebuah sekolah SMP, tampak So Eun sedang berlatih memukul bola tenis sedangkan ketiga sahabatnya asyik berfoto bersama. Ketiganya mendadak histeris ketika membaca berita online yang mengabarkan bila penyanyi idola mereka Ji Hoon terkenal skandal, Ji Hoon ketahuan berkencan dengan Han Hye Mi. Ketiganya mengomel dan menyumpahi Hye Mi. So Eun ikut kaget mendengarnya, dia memunguti bola tenis dan pamit duluan.
Di dalam toilet, So Eun menangis kesal sambil berteriak karena dia tak rela Ji Hoon berkencan dengan Hye Mi karena dia sangat mengidolakan Ji Hoon. So Eun tak percaya bila hal itu benar terjadi. Ketiga teman So Eun yang menyusulnya ke toilet menjadi heran mendengar suara seseorang yang menangis. Mereka tak yakin bila itu suara So Eun dan mencoba menguping. So Eun yang merasa teman-temannya menguping sengaja berdiri dan membuka pintu hingga ketiganya terjatuh. So Eun tak perduli dengan mereka yang kesakitan, dia hanya ingin memastikan apa yang telah dibacanya.
Mereka berempat akhirnya pergi ke kantor agensi Hye Mi dan ikut berdemo. Di sana ada 2 kubu yang berdemo yaitu penggemar Ji Hoon dan Hye Mi. So Eun dan ketiga sahabatnya berdiri di pihak Ji Hoon. Mereka melihat pesan Ji Hoon untuk penggemarnya. Ji Hoon mengaku bila dia menyukai Hye Mi. Ji Hoon tak ingin penggemarnya menjelekkan atau melecehkan Hye Mi dan sebagai ungkapan terima kasih pada penggemar, Ji Hoon akan membuat lagu baru yang enak.
Mereka kian sedih mendengar pengakuan Ji Hoon itu. Ketika akhirnya Hye Mi keluar dari kantor dan menuju mobilnya, para fans, haters dan juga media berebut ingin minta wawancara tapi Hye Mi hanya diam sambil masuk ke dalam mobil. Mobil itu melaju meninggalkan mereka yang tak mendapatkan konfirmasi apapun setelah sekian lama menunggu. So Eun dan ketiga sahabatnya hanya bisa memandangi mobil yang menjauh itu dengan tatapan kesal dan gemas.
So Eun pulang dan neneknya yang bernama Young Sook langsung memarahinya karena pulang telat. Nenek kian gemas ketika So Eun mengaku sudah makan sambil masuk dalam kamarnya. Nenek mengeluh bila sikap So Eun itu mengingatkannya pada seseorang.
Hye Mi terlihat bahagia mendapat kiriman paket beserta surat cinta dari Ji Hoon. Pak Woo kesal melihat tingkah Hye Mi yang seperti anak ABG, beliau menyindir bila cinta itu seperti penyakit yang tak ada obatnya. Hye Mi tak perduli karena baginya Ji Hoon itu menggemaskan sambil memamerkan gelang pemberian Ji Hoon. Pak Woo kian kesal melihat asisten Hye Mi yang bernama Chung Jo tertawa hingga terpingkal-pingkal. Pak Woo mendekatinya dan ingin tahu apa yang dilakukan wanita itu.
Rupanya Chung Jo sedang mendengarkan acara radio, dia tertawa karena para penggemar Ji Hoon minta lagu tapi sambil menjelekkan Hye Mi. Pak Woo mengambil ponsel itu dan ikut mendengarkan. Saat itu teman So Eun yang bernama Eun Ha sengaja menelepon dengan menyamarkan suaranya seperti suara seorang nenek dan mengaku sebagai Young Sook (neneknya So Eun). So Eun hanya bisa diam ketika mereka menjelekkan Hye Mi karena dia sendiri juga kesal pada Hye Mi. Aksi mereka akhirnya ketahuan dan mereka sengaja meminta Hye Mi untuk menjauhi Ji Hoon.
Hye Mi yang mendengar seseorang sengaja menjelekkannya menjadi kesal dan marah. Dia minta Chung Jo untuk menunjukkan setiap komentar dari haters. Dengan wajah kesal, Hye Mi mencoba membalas komen dari haters tapi dia sedikit penasaran dengan komen dari salah satu hater itu. Mengapa hater itu tahu bila Hye Mi pernah operasi payudara 10 tahun yang lalu padahal hanya dirinya, Pak Woo dan Dr. Kang yang tahu.
Pak Woo jelas mengaku tak menyebarkan berita itu dan Dr. Kang adalah kerabatnya jadi tak mungkin rahasia itu bisa bocor. Hye Mi merasa mengenal ID hater itu dan dia kian kesal seolah tahu indentitas hater itu. Hye Mi kembali mengomel karena tak terima bila dirinya dikatakan palsu. Hye Mi memutuskan untuk menuntut mereka, dia minta Pak Woo untuk mencarikan pengacara untuknya.
Sementara itu, So Eun dan ketiga sahabatnya berkumpul di toko milik keluarga Na Hee. Mereka mulai khawatir melihat Hye Mi yang merespon komentar mereka. Mereka takut bila Hye Mi benar-benar akan menuntut. So Eun mencoba menghibur mereka dan mereka sedikit tenang tapi itu hanya sementara. Mereka kembali khawatir saat So Eun mendapat sms yang berisi Hye Mi akan menuntutnya dan gugatannya telah terdaftar. Mereka menunggu dan mulai lega ketika hanya So Eun yang mendapat sms. Mereka pura-pura ada acara dan pamit meninggalkan So Eun sendirian.
So Eun sedikit kesal tapi dia tak perduli karena dia sanggup menghadapi Hye Mi sendirian. So Eun pulang dan tiba-tiba ada yang menariknya. Kini dia sudah duduk berhadapan dengan Hye Mi. Keduanya saling menatap dengan sorot benci. Hye Mi ingin tahu mengapa So Eun menyebarkan fitnah tentangnya tapi So Eun tak mengaku karena dia yakin Hye Mi tak punya bukti. Hye Mi mengaku punya buktinya, dia ingin tahu apa sebenarnya yang diinginkan So Eun.
So Eun kesal dan menyindir bila Hye Mi tak cocok dengan Ji Hoon. Hye Mi tertawa mendengarnya, dia menebak bila So Eun juga menyukai Ji Hoon tapi So Eun menyangkal. Hal itu membuat Hye Mi kembali tertawa karena dia tahu bila akhir-akhir ini sosok idol sangat digemari bahkan oleh sapi dan anjing sekalipun. So Eun balik bertanya Hye Mi termasuk yang mana dan dia marah ketika Hye Mi dengan nada manja mengatakan bila Ji Hoon selalu memanggilnya 'My Puppy'.
Nenek muncul dan menegur keduanya yang selalu bertengkar. So Eun menyindir nenek karena memiliki putri yang tak tahu malu dan dia ingin nenek melakukan sesuatu. Rupanya So Eun adalah putri kandung Hye Mi. Nenek mendekat dan bertanya pada Hye Mi tentang hubungannya dengan Ji Hoon yang beda usia 13 tahun. Hye Mi tersenyum malu dan mengaku bila kali ini dirinya serius. So Eun kembali kesal dan memarahi Hye Mi lalu pergi ke kamarnya. Hye Mi tak bisa menahan marah dan ingin mengejarnya tapi nenek melarangnya dan memintanya untuk tenang.
Di sekolah, So Eun duduk sendirian dan dia masih kesal pada Hye Mi. Dia ingin menulis komentar bila Hye Mi adalah pembohong karena dia sebenarnya adalah seorang ibu. So Eun akhirnya menghapusnya ketika guru olahraga datang sambil menyerahkan sebuah formulir turnamen tenis. Guru meminta So Eun untuk mencobanya karena bila So Eun menang maka bisa masuk klub tenis.
So Eun berjalan sambil membaca formulir itu. Ketiga sahabatnya muncul dengan mengagetkannya. So Eun langsung melipat formulir itu dan menyembunyikannya. So Eun menolak ketika mereka ingin mengajaknya demo di agensi lagi. Mereka penasaran dan So Eun mengaku habis bertengkar dengan ibunya. Mereka akhirnya saling curhat tentang ibu dan cita-cita. So Eun mengaku bila kelak hanya ingin menjadi ibu yang baik. Ketiganya heran mendengar imipian So Eun tapi So Eun balik bertanya apa kelak mereka tak ingin menjadi ibu? Ketiganya hanya diam.
So Eun melihat para orangtua datang ke sekolah dan dia bertanya apakah hari ini jadwal makan siang orangtua? Salah satu dari mereka mengiyakan sambil mengatakan bila sekarang adalah hari Kamis. So Eun mengeluh sendiri, dia mengusulkan untuk membolos dan makan tteokbokki. Eun Ha tertarik dan akhirnya menjadi yang lain untuk menyusul So Eun makan tteokbokki.
Hye Mi yang sedang dalam perjalanan menjadi kesal setelah mendapat telepon dari pihak sekolah yang mengabarkan bila So Eun membolos. Hye mi bahkan tak menyahut ketika Pak Woo ingin tahu apa yang terjadi, Hye Mi hanya memerintahkan sopir untuk putar balik dan menuju sekolah So Eun. Setelah tiba di gerbang sekolah, Hye Mi tak jadi turun karena banyak fans yang mendatanginya.
Di ruang guru, wali kelas mulai tak sabar menunggu ibunya So Eun dan So Eun yakin bila Hye Mi tak akan datang. Tiba-tiba pintu terbuka dan nenek muncul dengan mengenakan pakaian norak. Wali kelas terkesima melihat nenek yang mengaku sebagai ibunya So Eun. Wali kelas menoleh ke arah So Eun seolah tak percaya bila nenek adalah ibunya So Eun. So Eun hanya bisa tersenyum mengangguk.
Di rumah, nenek melipat baju sambil menjelaskan bila Hye Mi sudah datang ke sekolah tapi tak jadi masuk. So Eun masih kesal dan menyindir penampilan nenek di sekolah. Nenek mengaku bila tak punya waktu lebih makanya berdandan sekenanya, nenek bertanya apakah dirinya telah membuat So Eun malu? So Eun menggeleng, dia malah memuji penampilan nenek yang terlihat seksi. Nenek tersenyum mendengar pujian itu.
Hye Mi muncul sambil mengenakan masker wajah hingga membuat So Eun kaget. Hye Mi balas menegur So Eun karena membolos dan memberikan nomornya pada pihak sekolah. Hye Mi memperingatkan bila satu kesalahan saja maka akan membuat karirnya hancur. So Eun mengaku tak akan melakukannya lagi bila Hye Mi mau membelikan gelang seperti yang dipakainya. Hye Mi sengaja mengaku bila gelang yang dipakainya itu merupakan hadiah.
So Eun kesal dan mereka akhirnya berdebat. Nenek ikutan sewot karena mereka selalu ribut dan tak perduli dengan yang lain. Hye Mi mencoba mengadu pada nenek tentang kelakuan So Eun. So Eun balas menyindir Hye Mi sebagai ibu yang kekanakan karena selalu mengadu pada nenek. Nenek tak bisa menahan kesabarannya dan membentak keduanya. Nenek mencoba memberi kode tentang hari esok tapi keduanya tak paham. Nenek kian sewot dan memilih pergi setelah melemparkan baju yang sedang dilipatnya.
Hye Mi dan So Eun saling berpandangan karena tak tahu apapun tentang hari esok. Di kamar masing-masing, keduanya segera melihat kalender. Mereka baru ingat bila besok adalah hari ulangtahun nenek. Hye Mi mengajak So Eun chat, dia mengusulkan agar So Eun yang membuat sup dan dia yang mencari kado. So Eun mengaku masih SMP dan tak bisa masak. Hye Mi mengalah, dia yang memasak dan So Eun yang harus mencari kado. So Eun mengusulkan agar Hye Mi membicarakan hal itu dengan Pak Woo tapi Hye Mi mengaku tak bisa. So Eun akhirnya punya ide.
Hye Mi dan So Eun akhirnya pergi ke supermarket dan belanja. Hye Mi menutupi dirinya dengan kacamata hitam dan syal yang menutupi setengah wajahnya. Keduanya membawa kereta dorong sendiri-sendiri dan ngobrol lewat telepon. So Eun mendekati Hye Mi yang belanja terlalu banyak tapi Hye Mi beralasan untuk persediaan. Keduanya akhirnya malah saling beradu argumen dan membuat seorang wanita tertarik melihat. Wanita itu langsung heboh ketika mengenali Hye Mi sebagai artis.
So Eun langsung menjauh dan Hye Mi bingung ketika beberapa orang mulai mendekatinya. Dia melirik So Eun seolah minta bantuan tapi So Eun juga bingung. Di tempat lain, ketiga sahabat So Eun ikutan heboh ketika mendengar orang-orang memanggil nama Hye Mi di dalam supermarket ini. Mereka berusaha mencari keberadaan Hye Mi. So Eun mengambil makanan beku dari dalam kulkas untuk menutupi wajahnya dan menerobos kerumunan lalu menarik Hye Mi agar menjauh.
So Eun dan Hye Mi berlari untuk menjauh, sebenarnya para penggemar itu tak ada yang mengejar mereka justru ketiga teman So Eun yang penasaran dan mengejar Hye Mi. So Eun akhirnya tiba di toilet dan berniat menyembunyikan Hye Mi dari kejaran temannya dengan alasan mereka membenci Hye Mi karena pacaran dengan Ji Hoon. Hye Mi tak mau bersembunyi tapi So Eun memaksanya masuk ke dalam bak sampah agar tidak ketahuan. Hye Mi hanya bisa pasrah dan menurut.
Eun Ha dan kedua temannya akhirnya sampai di toilet. Saking semangatnya, mereka sampai salah masuk toilet pria. Mereka berteriak kaget ketika melihat seorang pria keluar dari toilet. So Eun memaksa Hye Mi masuk bak dan dia keluar dari toilet tepat ketika ketiga temannya hendak masuk. Mereka heran melihat So Eun dan So Eun beralasan bila dirinya sedang mendapat tugas dari ibunya. Mereka bertanya apakah So Eun melihat Hye Mi sambil masuk ke dalam toilet untuk memeriksa setiap ruangan.
So Eun mengekor dibelakang mereka dan dia sedikit panik saat mereka tak menemukan Hye Mi di dalam toilet dan berniat membuka tutup bak sampah. So Eun bernafas lega karena bak sampah itu kosong. So Eun mengalihkan perhatian mereka dengan mengajaknya keluar dari toilet dan berhenti mencari Hye Mi karena dia ingin makan tteokbokki. Mereka setuju dan pergi dari toilet. Hye Mi ternyata bersembunyi di laci panjang dan dia hanya bisa mendesah melihat tingkah putrinya.
Malamnya mereka merayakan ulangtahun nenek. Semula nenek manyun melihat hadiah dari Hye Mi yang berupa sebuket bunga tapi langsung tersenyum senang karena ada gulungan uang diantara bunganya. Nenek tak marah saat So Eun menyindirnya materialistis. Hye Mi heran melihat banyaknya ayam goreng di atas meja. Nenek sengaja memesannya agar mereka bisa makan bersama.
Nenek mengingatkan keduanya ketika So Eun berusia 6 tahun atau lebih, saat itu dia sangat menyukai ayam. Hye Mi sengaja pulang membawa beberapa potong ayam goreng setelah syuting iklan ayam goreng. Sejak saat itu Hye Mi menjadi gendut sehingga tak bisa mendapatkan pekerjaan. Keduanya saling berpandangan karena tak ingat dengan cerita nenek tentang masa lalu mereka.
Mereka bertiga duduk bersama dan Hye Mi hanya bisa diam melihat keduanya asyik makan ayam goreng. So Eun mencoba menawari Hye Mi tapi nenek melarangnya karena Hye Mi bisa gendut. Hye Mi sebal dan membalikkan badan. So Eun kaget melihat kecoak ada di bahu Hye Mi. Dia memperingatkan Hye Mi agar tidak bergerak tapi Hye Mi langsung panik dan histeris ketika menyadari ada kecoak di badannya. Hye Mi berteriak memanggil So Eun dan nenek agar membantunya. Nenek menertawakan tingkah Hye Mi yang seperti anak kecil dan So Eun langsung mengambil kecoak lalu membuangnya.
Paginya Hye Mi melihat So Eun yang sedang menunggu lift. Hye Mi menyindir So Eun yang tak menyapanya dan So Eun hanya mengangguk singkat. So Eun balik menyindir Hye Mi yang tampak gendut. Hye Mi panik dan bercermin sambil mengamati wajahnya. So Eun tersenyum sendiri dan dia langsung masuk ketika pintu lift terbuka. So Eun sengaja menekan tombol tutup ketika Hye Mi ingin masuk sehingga Hye Mi menjerit kesakitan. So Eun hanya tertawa dan mengaku tak sengaja tapi Hye Mi tak percaya.
Keduanya masuk lift, mereka saling menggelitik dan bercanda tapi ketika terdengar bunyi tanda lift akan terbuka, keduanya langsung menjauh. Seorang ibu dan putranya yang masih kecil ikut masuk ke dalam lift. Bocah itu mengamati Hye Mi dan menunjuknya sambil mengatakan bila Hye Mi adalah bibi yang berkencan dengan Ji Hoon. Hye Mi tersenyum kesal dan So Eun hanya bisa menahan tawanya. Bocah itu mengatakan bila ibunya bahkan menyebut Hye Mi itu gila. Ibu itu menutup mulut putranya agar tak banyak bicara, dia merasa tak enak pada Hye Mi.
So Eun keluar apartemen dan dia secara spontan melambaikan tangan ketika melihat mobil van putih yang membawa Hye Mi. Hye Mi membalas lambaian tangan putrinya. So Eun tak tahu bila tingkahnya sedang diamati oleh seorang penguntit. Nenek masuk ke apartemen Hye Mi melalui pintu rahasia yang ada di dalam lemari. Nenek hanya bisa mengomel melihat kamar Hye Mi yang berantakan seperti kamarnya ABG bukan kamarnya selebriti.
Sepulang sekolah, So Eun dan teman-temannya mampir ke toko milik keluarga Na Hee. Mi Yeon kesal ketika kakaknya yang bernama Mi Hyang menyindir tentang ujian sekolah dan Mi Yeon balas menyindir kakaknya yang mewarnai CV-nya. Mereka berdebat dan Mi Hyang penasaran karena adiknya bisa mendapatkan CV miliknya. Mi Hyang berusaha mengejar tapi Na Hee berlari keluar toko. So Eun dan kedua temannya ikut mengejar. Mi Hyang heran melihat seorang penguntit yang membawa kamera tapi penguntit itu langsung bersembunyi. Saat hendak masuk gedung apartemennya, So Eun dihadang oleh seseorang tapi dia mengabaikannya.
Pria penguntit itu ternyata seorang reporter bernama Kim yang hanya mengejar berita eksklusif. Pria itu sibuk mengamati foto So Eun dan Young Sook. Dia sangat penasaran tentang hubungan keduanya dengan Hye Mi. Terdengar suara mesin faks dan reporter Kim langsung berdiri untuk mengambil faks. Pria itu kian heran melihat kartu keluarga yang baru diterimanya. Di sana tertulis bila Hye Mi adalah putrinya Young Sook tapi mengapa mereka tidak tinggal bersama tapi bersebelahan? Pria itu kian bersemangat untuk menggali informasi sebanyaknya tentang Hye Mi.
Hye Mi pergi menemui sutradara Kim di kantornya, mereka membicarakan tentang proyek film yang baru. Hye Mi mengaku menyukai film itu karena perannya cocok dengan dirinya. Asisten datang untuk menyajikan minum dan Hye Mi tak sengaja melihat kartu nama milik reporter Kim (si penguntit). Hye Mi bertanya tentang reporter itu dan sutradara Kim mengatakan bila reporter itu tadi datang untuk bertanya tentang film baru dan juga film lama yang dibintangi Hye Mi ketika sutradara Kim masih menjadi asisten sutradara. Hye Mi heran dan penasaran tapi sutradara Kim tak tahu apa yang diinginkan reporter Kim.
Hye Mi dan Chung Jo keluar dari lift. Hye Mi mengaku senang dengan proyek barunya dan Chung Jo tersenyum mendengarnya. Mereka berjalan keluar tapi berpapasan dengan reporter Kim. Hye Mi sengaja menyapanya dengan ramah sambil memuji artikel terbarunya yang bagus. Reporter Kim tersenyum dan langsung bertanya tentang kedekatan Hye Mi dengan So Eun. Hye Mi diam sambil menyedot minumannya dan reporter Kim kembali bertanya apakah So Eun yang tinggal di sebelah itu adalah adiknya Hye Mi.
Hye Mi kaget dan menyemburkan minum yang baru saja diteguknya. Hye Mi minta maaf sambil berusaha menyeka wajah reporter Kim dengan tisu. Hye Mi tak memberi kesempatan reporter Kim untuk bertanya lagi, dia memutuskan pergi diikuti oleh Chung Jo. Chung Jo penasaran dan mengejar Hye Mi sambil bertanya tapi Hye Mi tak terlalu menanggapi. Dia memilih pergi menghindari reporter Kim.
Di dalam mobil, Hye Mi mengeluh pada Pak Woo tapi langsung diam ketika Chung Jo mencoba menguping. Sambil berbisik, Hye Mi bercerita tentang keberadaan reporter Kim yang mulai mengusik dirinya. Hye Mi bertanya apakah mereka bisa menyuap reporter itu tapi Pak Woo menggeleng karena reporter Kim hanya mengejar berita ekslusif. Hye Mi menghela nafas kesal sambil menyandarkan tubuhnya di kursi.
So Eun pulang dan ketika akan masuk lift, dia melihat pria bertopi dan menggunakan masker. So Eun mengamati pria itu dan dia yakin bila pria itu adalah Ji Hoon saat melihat gelang yang dipakai pria itu. So Eun mencoba bertanya tapi Ji Hoon langsung mengelak. So Eun menduga bila Ji Hoon akan menuju lantai 7 dan Ji Hoon hanya diam. So Eun kembali mengatakan sesuatu tentang Hye Mi untuk memprovokasi Ji Hoon.
Begitu pintu lift terbuka, Ji Hoon langsung keluar dan So Eun mengikutinya. So Eun terus mengatakan hal yang membuat Ji Hoon ragu sekaligus penasaran. Ji Hoon bertanya mengapa So Eun bisa tahu segala hal tentang Hye Mi dan So Eun mengaku bila dia tinggal di sebelah kamar Hye Mi sehingga dia bisa tahu semuanya. Ji Hoon tak berkomentar lagi dan langsung pamit. Dia membuka pintu apartemen Hye Mi dan langsung masuk. So Eun tak bisa menyembunyikan rasa senangnya karena telah bertemu dan ngobrol dengan Ji Hoon.
So Eun sedang membantu nenek memasukkan bahan makanan ke dalam kulkas tapi mendadak nenek ingin pergi ke apartemen Hye Mi dengan alasan belum membersihkan cuciannya. So Eun tak ingin membuang kesempatan, dia membujuk nenek agar diizinkan pergi ke apartemen Hye Mi. Nenek heran dengan perubahan sikap So Eun tapi nenek menyarankan agar So Eun mengerjakan PR saja. So eun bersikeras pergi dan nenek tak bisa berbuat apapun. So eun bergegas pergi sebelum nenek berubah pikiran.
So Eun pergi ke apartemen Hye Mi melalui pintu rahasia yang ada di dalam lemari pakaian. So Eun penasaran apakah Ji Hoon masih ada atau sudah pergi. Dia berjalan mengendap-endap sambil mengedarkan pandangan di ruangan yang remang-remang. So Eun melihat kotak hadiah dan sebotol air mineral di atas meja dapur. Tanpa ragu So Eun langsung meminumnya karena dia yakin botol itu sudah diminum oleh Ji Hoon.
So Eun langsung panik ketika mendengar suara Ji Hoon yang sedang menelepon Hye Mi. Dia berusaha bersembunyi tapi tak tahu harus sembunyi dimana dan sialnya salah satu sandalnya terlepas. So Eun akhirnya bersembunyi di belakang kursi meja makan. Ji Hoon menyudahi pembicaraannya dengan Hye Mi lalu mengambil kotak hadiahnya, dia berniat bersembunyi tapi menjadi kaget melihat ada So Eun yang juga sedang bersembunyi. Ji Hoon penasaran mengapa So Eun ada di sini tapi akhirnya dia memutuskan ikut bersembunyi ketika mendengar Hye Mi pulang.
Ketika sedang bersembunyi, Ji Hoon masih penasaran tapi So Eun memberi kode agar Ji Hoon diam dan Ji Hoon menurut. So Eun berniat kabur tapi Ji Hoon menariknya hingga So Eun jatuh menimpa Ji Hoon. So Eun deg-degan dan memejamkan mata tapi Ji Hoon berusaha membuka matanya. Hal itu membuat So Eun kaget dan menjauhkan diri darinya. Hye Mi menghentikan langkahnya karena mendengar sesuatu. Ji Hoon berusaha merangkak dan So Eun menendangnya hingga Ji Hoon terdorong membentur laci.
Hye Mi kaget melihat Ji Hoon ada di apartemennya. Ji Hoon berdiri dan tersenyum sambil mengatakan 'kejutan'. Hye Mi tak menduga bila Ji Hoon ada di sini padahal sebelumnya bilang kalau ada di bandara. Ji Hoon mengaku ingin memberikan kejutan pada Hye Mi sambil menyodorkan kotak hadiahnya. So Eun ingin memanfaatkan kesempatan untuk kabur tapi langsung ketahuan karena ponselnya berbunyi dan keduanya menatapnya dengan tajam terutama Hye Mi.
So Eun mematikan ponselnya dan Hye Mi tampak kesal lalu mendekatinya. Hye Mi sengaja memarahinya tapi Ji Hoon mencoba menenangkannya agar tak memarahi So Eun karena masih kecil. Hye Mi sebal karena rahasianya bisa saja terbongkar gara-gara So Eun. Dia mengusir So Eun bila tak ingin dilaporkan pada polisi. So Eun hanya diam ketika Hye Mi menggiringnya keluar. Hati So Eun sangat sakit terutama ketika Ji Hoon menasihatinya agar bertingkah seperti anak kecil.
So Eun menangis di depan pintu dan dia langsung masuk apartemennya ketika Pak Woo menyapanya. Akhirnya Pak Woo malah menemani So Eun yang mencurahkan rasa sakit hatinya dengan bermain tenis. Pak Woo memuji permainannya yang kian bagus tapi So Eun tak bisa mengembangkan tekniknya bila hanya bermain sendirian. So Eun menegaskan bila sejak awal dia melakukan apapun sendirian. Pak Woo hanya bisa menghela nafas mendengar kata-kata So Eun itu.
Hye Mi sedang bermain ponsel ketika nenek muncul sambil mencari keberadaan So Eun. Hye Mi balik bertanya bukannya So Eun ada di rumah tapi nenek menegaskan bila So Eun tadi pamit ke kamar Hye Mi tapi sampai sekarang belum pulang. Hye Mi tak terlalu khawatir dan yakin bila tak lama lagi So Eun pasti pulang.
Nenek merasa ada yang Hye Mi sembunyikan, nenek menduga bila Hye Mi dan So Eun bertengkar lagi tapi Hye Mi menyangkalnya. Dia mengaku sedang bersama Ji Hoon dan dia tak suka melihat So Eun yang bersembunyi di apartemennya. Nenek bertanya apa yang dikatakan Hye Mi pada So Eun. Hye Mi kembali mengaku bila dirinya tak mengatakan apapun, hanya mengusirnya saja karena dia tak ingin mengatakan yang sebenarnya pada Ji Hoon, bila So Eun adalah putrinya.
Nenek justru memarahi Hye Mi, seharusnya Hye Mi lebih memilih So Eun daripada Ji Hoon. Hye Mi kesal karena nenek memarahinya. Nenek ingin sekali memukul Hye Mi karena telah mengabaikan putrinya sendiri. Saking marahnya hingga nenek mengeluh sakitnya kambuh. Nenek pergi sambil mengomel. Setelah ditinggal sendirian, Hye Mi mengeluh bila dirinya juga ingin menjadi ibu yang sesungguhnya bagi So Eun.
So Eun masih berlatih tenis hingga keringatnya bercucuran. Tiba-tiba dia mendengar suara Hye Mi yang memanggilnya untuk beristirahat. Hye Mi menyodorkan handuk kecil dan sebotol air dingin. So Eun tersenyum senang dan menyeka keringatnya lalu dia berteriak ngeri melihat Hye Mi tak memiliki wajah. So Eun menjerit ketakutan.
Rupanya So Eun hanya bermimpi, dia tidur tapi tak tenang seolah sedang ketakutan. Tiba-tiba dia terbangun dan langsung memeluk Hye Mi yang sedang menungguinya sambil memanggilnya 'ibu'. Hye Mi menyindirnya karena tiba-tiba memanggilnya 'ibu'. So Eun malu dan melepaskan pelukannya, dia memilih bersembunyi di dalam selimut.
Hye Mi sedang makan membaca naskah tapi dia agak kesulitan dan minta bantuan nenek. Nenek yang memegang naskah dan Hye Mi menghafal dialognya. Hye Mi protes ketika nenek membaca dialognya karena tak menjiwai tapi nenek mengaku tak suka dengan peran itu. Nenek tak mau membantu Hye Mi lagi. So Eun keluar kamar karena merasa terganggu. Hye Mi minta bantuannya dan So Eun bersedia asal dibayar. Hye Mi setuju.
So Eun memandangi uangnya lalu memasukkan dalam saku celananya. Hye Mi menyerahkan naskahnya pada So Eun sambil menjelaskan inti cerita dari film yang akan dibintanginya. So Eun diam mendengarkan sambil memejamkan mata seolah sedang menyelami perannya. Keduanya berlatih bersama dan nenek memuji So Eun yang lebih mahir mendalami peran daripada dirinya. So Eun senang mendengarnya dan Hye Mi hanya tersenyum. Nenek menyajikan makanan untuk menemani mereka berlatih.
Hye Mi dan So Eun terus berlatih hingga Hye Mi melirik ke arah So Eun yang tertidur di sofa. Hye Mi membantu So Eun agar bisa tidur lebih nyaman dengan membaringkannya di atas bantal. Akhirnya keduanya tertidur di sofa.
Sepulang sekolah, So Eun dan sahabatnya mampir ke toko. Mereka asyik dengan kesenangannya sendiri sedangkan Mi Hyang kesal sendiri karena tak bisa mengambil pelampung yang tergantung padahal sudah berusaha keras. Dia kian sewot ketika melihat reporter Kim yang kembali memotret ke arah tokonya. Mi Hyang yakin bila reporter Kim adalah pria cabul karena selalu mengamatinya.
Reporter Kim berniat kabur sebelum ketahuan tapi Mi Hyang menghadangnya. Dia ingin berbalik tapi So Eun dan ketiga sahabatnya sudah berdiri di belakang reporter Kim. Mi Hyang marah dan meminta kamera reporter Kim tapi pria itu berhasil kabur setelah mendorongnya hingga terjatuh. Mereka mengejar pria itu tapi So Eun tertarik mengambil notes milik reporter kim yang jatuh.
So Eun kaget ketika membaca isi notes itu dan dia langsung berlari sekuat tenaga untu pulang. So Eun menggedor apartemen Hye Mi dengan nafas terengah-engah. Hye Mi membuka pintu dan So Eun terlihat sangat panik. Dia menyerahkan notes itu pada Hye Mi. Hye Mi menerimanya dan meminta So Eun untuk masuk karena dia akan mengurus semuanya. So Eun penasaran tapi Hye Mi menegaskan bila So Eun sudah membantunya bila tetap diam. Hye Mi langsung menutup pintu apartemennya.
Hye Mi bertemu dengan Pak Woo dan Pak Yoo. Pak Yoo mengingatkan bila karir Hye Mi pasti akan kian bersinar setelah film terbarunya dirilis. Pak Woo menambahkan bila mereka tak punya pilihan lain selain mengirim So Eun ke luar negeri. Pak Yoo ingin agar Hye Mi menurut karena Hye Mi juga tak pernah membesarkan anak jadi tak mungkin bila tiba-tiba mengaku sudah menjadi orangtua. Pak Yoo percaya dengan keputusan Hye Mi lalu pergi. Pak Woo mencoba meyakinkan bila So Eun anak yang kuat dan peka jadi Hye Mi tak perlu khawatir padanya.
Malamnya Hye Mi membuka kembali notes milik reporter Kim dan di tempat lain, So Eun mencoba mencari tahu tentang apa yang ditulis oleh reporter Kim di dalam notesnya. So Eun berniat membuat perhitungan dengan reporter Kim. Paginya, So Eun pura-pura menelepon reporter Kim dengan alasan dirinya telah menemukan notes miliknya. Reporter Kim jelas senang dan tak keberatan datang ke tempat yang sudah ditentukan oleh So Eun.
So Eun sengaja menjahili reporter Kim. Mulai memasang tali jebakan sehingga pria itu terjatuh lalu sengaja memberi obat diare pada minuman yang akan diminum reporter Kim. Akhirnya pria itu malah terjebak di toilet karena kehabisan tisu toilet. So Eun sengaja menyiram air dari atas hingga membuat pria itu basah kuyup. So Eun tersenyum senang melihat pria itu pergi dengan tergesa.
So Eun hendak pergi tapi dia menabrak seseorang dan ternyata Ji Hoon sengaja menghadangnya. Ji Hoon menarik tangan So Eun dan dia penasaran melihat gelang yang dipakai gadis itu. Ji Hoon mengajak So Eun masuk ke mobilnya. Ji Hoon langsung bertanya tentang gelang itu dan So Eun mengaku bila ada seseorang yang memberinya tapi Ji Hoon tak percaya.
Ji Hoon bertanya apakah So Eun masih suka menyelinap ke apartemen Hye Mi dan So Eun mengaku tak melakukannya. Ji Hoon tak percaya dan mengatakan bila gelang itu hadiahnya untuk Hye Mi. So Eun kesal, dia menegaskan bila dirinya bukan pencuri dan berniat keluar dari mobil tapi Ji Hoon mengunci mobilnya. Ji Hoon berniat pergi menemui Hye Mi dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi karena dia ingin memastikan pengakuan So Eun.
Ji Hoon membawa So Eun ke bioskop pribadi dan tak berapa lama kemudian Hye Mi datang. Senyum Hye Mi langsung lenyap ketika melihat So Eun bersama Ji Hoon. So Eun hanya bisa membuang muka. Ji Hoon menyambut Hye Mi dan So Eun langsung bertanya apakah dirinya telah mencuri gelang. Hye Mi mengaku dia terpaksa memberikannya karena dipaksa dan hal itu membuat Ji Hoon agak kesal. So Eun tak ingin disalahkan, dia akan mengatakan sesuatu tapi Hye Mi memberi kode agar So Eun diam. Hye Mi mengiyakan bila dirinya telah memberikan gelang itu karena So Eun menganggunya.
Hye Mi tak ingin Ji Hoon kian penasaran sehingga dia mengusir So Eun dengan halus tapi So Eun tak ingin pergi sebelum nonton filmnya. Hye mi cemberut tapi tak bisa berbuat banyak karena tak ingin Ji Hoon curiga. Hye Mi mengusir So Eun agar duduk agak jauh dan So Eun menurut, dia menjauh sambil membawa popcorn. Ketika sedang asyik nonton, So Eun kaget saat tangannya bertemu tangan Ji Hoon karena sama-sama ingin mengambil popcorn. Ji Hoon hanya cuek sedangkan Hye Mi tersenyum melihat putrinya yang shock karena bersentuhan dengan Ji Hoon.
Di sekolah, So Eun duduk melamun ketika Na Hee dan Eun Ha sama-sama senang setelah menerima kabar bila keduanya mendapat kesempatan ikut audisi film terbaru karya sutradara Kim Jung Wook. Na Hee membanggakan dirinya karena bisa terpilih. So Eun balas mengatakan bila kemarin dia tak sengaja bertemu Ji Hoon di bioskop.
Ketiganya langsung menoleh dan So Eun menambahkan bila Ji Hoon ternyata berwajah kecil dan seperti patung karena makan popcorn tanpa ekspresi. Eun Ha menyarankan agar So Eun mencari idola lain tapi So Eun mengaku tak tertarik karena tak suka dengan wajah cantik mereka. Mi Yeon merajuk karena mengira So Eun juga membencinya karena cantik. So Eun mengaku bila dirinya mencintai mereka semua.
Hye Mi sedang pemotretan iklan bersama gadis yang seusia So Eun. Setelah selesai, Hye Mi mengeluh pada fotografernya bila gadis itu sangat dingin. Fotogrofer wanita itu mengatakan bila gadis itu tidak bisa bicara jadi percuma memiliki wajah cantik tapi tak bisa berakting di acara tv. Fotografer itu menceritakan sedikit tentang gadis itu dan hal itu membuat Hye Mi sedikit berpikir tentang So Eun. Fotografer itu teringat sesuatu dan memberi Hye Mi beberapa pakaian dari sponsor karena tak muat untuk keponakannya.
Hye Mi dan nenek menunggu So Eun pulang. Hye Mi menegur So Eun karena pulang agak malam dan So Eun tak perduli, dia langsung masuk kamarnya. Nenek meminta Hye Mi untuk mengejarnya dan dia kembali kesal melihat So Eun membuang bajunya begitu saja. Hye Mi terpaksa memungut baju itu dan dia menemukan formulir turnamen tenis.
Hye Mi menunggu hingga So Eun selesai mandi dan dia menegur cara So Eun mengeringkan rambutnya tapi So Eun tak perduli. Hye Mi bertanya apakah So Eun masih main tenis tapi So Eun hanya diam. Hye Mi mengaku telah membeli beberapa pakaian baru agar bisa dipakainya. So Eun mengambil sebuah baju berwarna kuning dan menyindir bila dirinya bukan anak kecil. Hye Mi kesal karena So Eun tak menghargai pemberiannya. Hye Mi pergi setelah mengatakan bila dia tak perduli apakah So Eun mau memakainya atau tidak. Setelah Hye Mi pergi, So Eun hanya bisa mengeluh bila dia tahu bahwa ini barang gratisan tapi Hye Mi malah berbohong.
Di kamarnya, Hye Mi kembali membuka formulir tenis itu dan dia ingin tahun akun sosmed milik So Eun. Hye Mi hanya bisa menangis dan sesekali tersenyum membacanya. Dia memutuskan untuk menandatangi formulir itu. So Eun akhirnya mengenakan baju kuning pemberian Hye Mi tapi dia malah tak nyaman karena kepanasan.
So Eun pergi ke apartemen Hye Mi melalui pintu rahasia yang ada di dalam lemari pakaian. So Eun penasaran apakah Ji Hoon masih ada atau sudah pergi. Dia berjalan mengendap-endap sambil mengedarkan pandangan di ruangan yang remang-remang. So Eun melihat kotak hadiah dan sebotol air mineral di atas meja dapur. Tanpa ragu So Eun langsung meminumnya karena dia yakin botol itu sudah diminum oleh Ji Hoon.
So Eun langsung panik ketika mendengar suara Ji Hoon yang sedang menelepon Hye Mi. Dia berusaha bersembunyi tapi tak tahu harus sembunyi dimana dan sialnya salah satu sandalnya terlepas. So Eun akhirnya bersembunyi di belakang kursi meja makan. Ji Hoon menyudahi pembicaraannya dengan Hye Mi lalu mengambil kotak hadiahnya, dia berniat bersembunyi tapi menjadi kaget melihat ada So Eun yang juga sedang bersembunyi. Ji Hoon penasaran mengapa So Eun ada di sini tapi akhirnya dia memutuskan ikut bersembunyi ketika mendengar Hye Mi pulang.
Ketika sedang bersembunyi, Ji Hoon masih penasaran tapi So Eun memberi kode agar Ji Hoon diam dan Ji Hoon menurut. So Eun berniat kabur tapi Ji Hoon menariknya hingga So Eun jatuh menimpa Ji Hoon. So Eun deg-degan dan memejamkan mata tapi Ji Hoon berusaha membuka matanya. Hal itu membuat So Eun kaget dan menjauhkan diri darinya. Hye Mi menghentikan langkahnya karena mendengar sesuatu. Ji Hoon berusaha merangkak dan So Eun menendangnya hingga Ji Hoon terdorong membentur laci.
Hye Mi kaget melihat Ji Hoon ada di apartemennya. Ji Hoon berdiri dan tersenyum sambil mengatakan 'kejutan'. Hye Mi tak menduga bila Ji Hoon ada di sini padahal sebelumnya bilang kalau ada di bandara. Ji Hoon mengaku ingin memberikan kejutan pada Hye Mi sambil menyodorkan kotak hadiahnya. So Eun ingin memanfaatkan kesempatan untuk kabur tapi langsung ketahuan karena ponselnya berbunyi dan keduanya menatapnya dengan tajam terutama Hye Mi.
So Eun mematikan ponselnya dan Hye Mi tampak kesal lalu mendekatinya. Hye Mi sengaja memarahinya tapi Ji Hoon mencoba menenangkannya agar tak memarahi So Eun karena masih kecil. Hye Mi sebal karena rahasianya bisa saja terbongkar gara-gara So Eun. Dia mengusir So Eun bila tak ingin dilaporkan pada polisi. So Eun hanya diam ketika Hye Mi menggiringnya keluar. Hati So Eun sangat sakit terutama ketika Ji Hoon menasihatinya agar bertingkah seperti anak kecil.
So Eun menangis di depan pintu dan dia langsung masuk apartemennya ketika Pak Woo menyapanya. Akhirnya Pak Woo malah menemani So Eun yang mencurahkan rasa sakit hatinya dengan bermain tenis. Pak Woo memuji permainannya yang kian bagus tapi So Eun tak bisa mengembangkan tekniknya bila hanya bermain sendirian. So Eun menegaskan bila sejak awal dia melakukan apapun sendirian. Pak Woo hanya bisa menghela nafas mendengar kata-kata So Eun itu.
Hye Mi sedang bermain ponsel ketika nenek muncul sambil mencari keberadaan So Eun. Hye Mi balik bertanya bukannya So Eun ada di rumah tapi nenek menegaskan bila So Eun tadi pamit ke kamar Hye Mi tapi sampai sekarang belum pulang. Hye Mi tak terlalu khawatir dan yakin bila tak lama lagi So Eun pasti pulang.
Nenek merasa ada yang Hye Mi sembunyikan, nenek menduga bila Hye Mi dan So Eun bertengkar lagi tapi Hye Mi menyangkalnya. Dia mengaku sedang bersama Ji Hoon dan dia tak suka melihat So Eun yang bersembunyi di apartemennya. Nenek bertanya apa yang dikatakan Hye Mi pada So Eun. Hye Mi kembali mengaku bila dirinya tak mengatakan apapun, hanya mengusirnya saja karena dia tak ingin mengatakan yang sebenarnya pada Ji Hoon, bila So Eun adalah putrinya.
Nenek justru memarahi Hye Mi, seharusnya Hye Mi lebih memilih So Eun daripada Ji Hoon. Hye Mi kesal karena nenek memarahinya. Nenek ingin sekali memukul Hye Mi karena telah mengabaikan putrinya sendiri. Saking marahnya hingga nenek mengeluh sakitnya kambuh. Nenek pergi sambil mengomel. Setelah ditinggal sendirian, Hye Mi mengeluh bila dirinya juga ingin menjadi ibu yang sesungguhnya bagi So Eun.
So Eun masih berlatih tenis hingga keringatnya bercucuran. Tiba-tiba dia mendengar suara Hye Mi yang memanggilnya untuk beristirahat. Hye Mi menyodorkan handuk kecil dan sebotol air dingin. So Eun tersenyum senang dan menyeka keringatnya lalu dia berteriak ngeri melihat Hye Mi tak memiliki wajah. So Eun menjerit ketakutan.
Rupanya So Eun hanya bermimpi, dia tidur tapi tak tenang seolah sedang ketakutan. Tiba-tiba dia terbangun dan langsung memeluk Hye Mi yang sedang menungguinya sambil memanggilnya 'ibu'. Hye Mi menyindirnya karena tiba-tiba memanggilnya 'ibu'. So Eun malu dan melepaskan pelukannya, dia memilih bersembunyi di dalam selimut.
Hye Mi sedang makan membaca naskah tapi dia agak kesulitan dan minta bantuan nenek. Nenek yang memegang naskah dan Hye Mi menghafal dialognya. Hye Mi protes ketika nenek membaca dialognya karena tak menjiwai tapi nenek mengaku tak suka dengan peran itu. Nenek tak mau membantu Hye Mi lagi. So Eun keluar kamar karena merasa terganggu. Hye Mi minta bantuannya dan So Eun bersedia asal dibayar. Hye Mi setuju.
So Eun memandangi uangnya lalu memasukkan dalam saku celananya. Hye Mi menyerahkan naskahnya pada So Eun sambil menjelaskan inti cerita dari film yang akan dibintanginya. So Eun diam mendengarkan sambil memejamkan mata seolah sedang menyelami perannya. Keduanya berlatih bersama dan nenek memuji So Eun yang lebih mahir mendalami peran daripada dirinya. So Eun senang mendengarnya dan Hye Mi hanya tersenyum. Nenek menyajikan makanan untuk menemani mereka berlatih.
Hye Mi dan So Eun terus berlatih hingga Hye Mi melirik ke arah So Eun yang tertidur di sofa. Hye Mi membantu So Eun agar bisa tidur lebih nyaman dengan membaringkannya di atas bantal. Akhirnya keduanya tertidur di sofa.
Sepulang sekolah, So Eun dan sahabatnya mampir ke toko. Mereka asyik dengan kesenangannya sendiri sedangkan Mi Hyang kesal sendiri karena tak bisa mengambil pelampung yang tergantung padahal sudah berusaha keras. Dia kian sewot ketika melihat reporter Kim yang kembali memotret ke arah tokonya. Mi Hyang yakin bila reporter Kim adalah pria cabul karena selalu mengamatinya.
Reporter Kim berniat kabur sebelum ketahuan tapi Mi Hyang menghadangnya. Dia ingin berbalik tapi So Eun dan ketiga sahabatnya sudah berdiri di belakang reporter Kim. Mi Hyang marah dan meminta kamera reporter Kim tapi pria itu berhasil kabur setelah mendorongnya hingga terjatuh. Mereka mengejar pria itu tapi So Eun tertarik mengambil notes milik reporter kim yang jatuh.
So Eun kaget ketika membaca isi notes itu dan dia langsung berlari sekuat tenaga untu pulang. So Eun menggedor apartemen Hye Mi dengan nafas terengah-engah. Hye Mi membuka pintu dan So Eun terlihat sangat panik. Dia menyerahkan notes itu pada Hye Mi. Hye Mi menerimanya dan meminta So Eun untuk masuk karena dia akan mengurus semuanya. So Eun penasaran tapi Hye Mi menegaskan bila So Eun sudah membantunya bila tetap diam. Hye Mi langsung menutup pintu apartemennya.
Hye Mi bertemu dengan Pak Woo dan Pak Yoo. Pak Yoo mengingatkan bila karir Hye Mi pasti akan kian bersinar setelah film terbarunya dirilis. Pak Woo menambahkan bila mereka tak punya pilihan lain selain mengirim So Eun ke luar negeri. Pak Yoo ingin agar Hye Mi menurut karena Hye Mi juga tak pernah membesarkan anak jadi tak mungkin bila tiba-tiba mengaku sudah menjadi orangtua. Pak Yoo percaya dengan keputusan Hye Mi lalu pergi. Pak Woo mencoba meyakinkan bila So Eun anak yang kuat dan peka jadi Hye Mi tak perlu khawatir padanya.
Malamnya Hye Mi membuka kembali notes milik reporter Kim dan di tempat lain, So Eun mencoba mencari tahu tentang apa yang ditulis oleh reporter Kim di dalam notesnya. So Eun berniat membuat perhitungan dengan reporter Kim. Paginya, So Eun pura-pura menelepon reporter Kim dengan alasan dirinya telah menemukan notes miliknya. Reporter Kim jelas senang dan tak keberatan datang ke tempat yang sudah ditentukan oleh So Eun.
So Eun sengaja menjahili reporter Kim. Mulai memasang tali jebakan sehingga pria itu terjatuh lalu sengaja memberi obat diare pada minuman yang akan diminum reporter Kim. Akhirnya pria itu malah terjebak di toilet karena kehabisan tisu toilet. So Eun sengaja menyiram air dari atas hingga membuat pria itu basah kuyup. So Eun tersenyum senang melihat pria itu pergi dengan tergesa.
So Eun hendak pergi tapi dia menabrak seseorang dan ternyata Ji Hoon sengaja menghadangnya. Ji Hoon menarik tangan So Eun dan dia penasaran melihat gelang yang dipakai gadis itu. Ji Hoon mengajak So Eun masuk ke mobilnya. Ji Hoon langsung bertanya tentang gelang itu dan So Eun mengaku bila ada seseorang yang memberinya tapi Ji Hoon tak percaya.
Ji Hoon bertanya apakah So Eun masih suka menyelinap ke apartemen Hye Mi dan So Eun mengaku tak melakukannya. Ji Hoon tak percaya dan mengatakan bila gelang itu hadiahnya untuk Hye Mi. So Eun kesal, dia menegaskan bila dirinya bukan pencuri dan berniat keluar dari mobil tapi Ji Hoon mengunci mobilnya. Ji Hoon berniat pergi menemui Hye Mi dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi karena dia ingin memastikan pengakuan So Eun.
Ji Hoon membawa So Eun ke bioskop pribadi dan tak berapa lama kemudian Hye Mi datang. Senyum Hye Mi langsung lenyap ketika melihat So Eun bersama Ji Hoon. So Eun hanya bisa membuang muka. Ji Hoon menyambut Hye Mi dan So Eun langsung bertanya apakah dirinya telah mencuri gelang. Hye Mi mengaku dia terpaksa memberikannya karena dipaksa dan hal itu membuat Ji Hoon agak kesal. So Eun tak ingin disalahkan, dia akan mengatakan sesuatu tapi Hye Mi memberi kode agar So Eun diam. Hye Mi mengiyakan bila dirinya telah memberikan gelang itu karena So Eun menganggunya.
Hye Mi tak ingin Ji Hoon kian penasaran sehingga dia mengusir So Eun dengan halus tapi So Eun tak ingin pergi sebelum nonton filmnya. Hye mi cemberut tapi tak bisa berbuat banyak karena tak ingin Ji Hoon curiga. Hye Mi mengusir So Eun agar duduk agak jauh dan So Eun menurut, dia menjauh sambil membawa popcorn. Ketika sedang asyik nonton, So Eun kaget saat tangannya bertemu tangan Ji Hoon karena sama-sama ingin mengambil popcorn. Ji Hoon hanya cuek sedangkan Hye Mi tersenyum melihat putrinya yang shock karena bersentuhan dengan Ji Hoon.
Di sekolah, So Eun duduk melamun ketika Na Hee dan Eun Ha sama-sama senang setelah menerima kabar bila keduanya mendapat kesempatan ikut audisi film terbaru karya sutradara Kim Jung Wook. Na Hee membanggakan dirinya karena bisa terpilih. So Eun balas mengatakan bila kemarin dia tak sengaja bertemu Ji Hoon di bioskop.
Ketiganya langsung menoleh dan So Eun menambahkan bila Ji Hoon ternyata berwajah kecil dan seperti patung karena makan popcorn tanpa ekspresi. Eun Ha menyarankan agar So Eun mencari idola lain tapi So Eun mengaku tak tertarik karena tak suka dengan wajah cantik mereka. Mi Yeon merajuk karena mengira So Eun juga membencinya karena cantik. So Eun mengaku bila dirinya mencintai mereka semua.
Hye Mi sedang pemotretan iklan bersama gadis yang seusia So Eun. Setelah selesai, Hye Mi mengeluh pada fotografernya bila gadis itu sangat dingin. Fotogrofer wanita itu mengatakan bila gadis itu tidak bisa bicara jadi percuma memiliki wajah cantik tapi tak bisa berakting di acara tv. Fotografer itu menceritakan sedikit tentang gadis itu dan hal itu membuat Hye Mi sedikit berpikir tentang So Eun. Fotografer itu teringat sesuatu dan memberi Hye Mi beberapa pakaian dari sponsor karena tak muat untuk keponakannya.
Hye Mi dan nenek menunggu So Eun pulang. Hye Mi menegur So Eun karena pulang agak malam dan So Eun tak perduli, dia langsung masuk kamarnya. Nenek meminta Hye Mi untuk mengejarnya dan dia kembali kesal melihat So Eun membuang bajunya begitu saja. Hye Mi terpaksa memungut baju itu dan dia menemukan formulir turnamen tenis.
Hye Mi menunggu hingga So Eun selesai mandi dan dia menegur cara So Eun mengeringkan rambutnya tapi So Eun tak perduli. Hye Mi bertanya apakah So Eun masih main tenis tapi So Eun hanya diam. Hye Mi mengaku telah membeli beberapa pakaian baru agar bisa dipakainya. So Eun mengambil sebuah baju berwarna kuning dan menyindir bila dirinya bukan anak kecil. Hye Mi kesal karena So Eun tak menghargai pemberiannya. Hye Mi pergi setelah mengatakan bila dia tak perduli apakah So Eun mau memakainya atau tidak. Setelah Hye Mi pergi, So Eun hanya bisa mengeluh bila dia tahu bahwa ini barang gratisan tapi Hye Mi malah berbohong.
Di kamarnya, Hye Mi kembali membuka formulir tenis itu dan dia ingin tahun akun sosmed milik So Eun. Hye Mi hanya bisa menangis dan sesekali tersenyum membacanya. Dia memutuskan untuk menandatangi formulir itu. So Eun akhirnya mengenakan baju kuning pemberian Hye Mi tapi dia malah tak nyaman karena kepanasan.
Hye Mi sibuk menulis dan menghitung. Dia segera mengemasi barangnya ketika nenek datang untuk minta izin meminjam syal. Nenek senang karena Hye Mi akan membelikannya sendiri. Saat sedang memakai syalnya, nenek tertarik melihat sebuah brosur lalu mengambilnya. Dia kian penasaran karena ada nama So Eun. Nenek minta penjelasan tapi Hye Mi mengatakan bila hal itu bukan apa-apa sambil meminta brosurnya kembali.
Nenek kesal dan memarahinya. Nenek tak menyangka bila Hye Mi akan setega itu mengirim So Eun ke luar negeri. Hye Mi hanya diam ketika nenek menyindir bila Hye Mi tak tahu apapun tentang perkembangan putrinya, misalnya makanan favorit atau warna kesukaan So Eun. Nenek marah dan melepas dan membuang syal yang akan dipinjamnya. Beliau pergi sambil membawa brosur itu. Hye Mi hanya bisa menangis sendirian.
Paginya, So Eun bangun dan pergi ke dapur untuk mengambil minum. Ketika membuang botol, dia tertarik melihat brosur yang ada di tempat sampah. So Eun membuka brosurnya dan dia menjadi marah. Kini dia paham alasan Hye Mi yang bersikap baik padanya, karena Hye Mi ingin mengirimkan sekolah ke luar negeri.
Di sekolah, So Eun duduk menyendiri sambil menulis di bukunya. Tiba-tiba Na Hee mengambil bukunya dan ingin tahu apa isinya. So Eun kesal dan ingin bukunya dikembalikan tapi Na Hee malah melemparkan bukunya kepada Eun Ha. So Eun kian kesal dan berusaha mengambilnya dari tangan Eun Ha. Eun Ha melemparkan bukunya ke arah Mi Yeon yang baru masuk kelas. So Eun langsung mendorong Mi Yeon hingga jatuh dan mengambil bukunya kembali.
Na Hee menegur sikap So Eun yang berlebihan dan sok berkuasa tapi So Eun balas mengatakan bila mereka tak tahu apapun. So Eun mengemasi barangnya dan berniat pergi tapi Na Hee menghentikan langkahnya dan bertanya apakah mereka berteman. So Eun hanya diam. Eun Ha menambahkan tentang persahabatan dan janji mereka. So Eun tak menanggapinya dan memilih tetap pergi.
Kini saat sedang sendirian di kamarnya, So Eun mencoba mengajak para sahabatnya ngobrol di chat tapi mereka memilih meninggalkan So Eun. Hal itu membuat So Eun sedih. Hye Mi mengajaknya untuk latihan dialog tapi So Eun menolak. Hye Mi masuk dan mencoba membujuknya tapi So Eun bersikeras menolak dan meminta Hye Mi keluar dari kamarnya. So Eun pura-pura ingin tidur.
Hye Mi mulai ikutan kesal, dia mengeluh dengan mengatakan percuma melahirkan bila hasilnya buruk. So Eun emosi dan balas mengatakan bila melahirkan itu setengah dari pertempuran, Hye Mi harus membesarkannya. So Eun menyindir bila Hye Mi tak bisa melakukannya. Hye Mi ingin pergi karena tak ingin bertambah kesal. So Eun kembali membalas bila dirinya juga kesal. Dia menyalahkan Hye Mi karena tak punya teman dan impian. So Eun menyerah dan dia bersedia dikirim kemanapun agar bisa bebas dan mandiri. Hye Mi tak mengizinkannya karena So Eun bahkan tak bisa Bahasa Inggris.
So Eun tak keberatan, dia merasa berada dimanapun tak masalah asal tidak bersama Hye Mi. Hye Mi menolak karena dia ingin terus bersama So Eun. Bila memang So Eun tak punya teman maka So Eun harus mencarinya begitu pula dengan mimpinya. Hye Mi ingin So Eun melakukan apapun yang diinginkannya karena dulu dia tak bisa melalukannya. Hye Mi langsung pergi setelah mengatakan bila dia akan membuat semuanya menjadi nyata bagi So Eun.
So Eun hanya bisa menangis setelah Hye Mi pergi. Sedangkan Hye Mi memilih menonton tv dengan suara keras untuk menutupi suara tangisnya. Ibu dan anak itu sama-sama menangis, keduanya memang sama-sama kesal tapi sebenarnya mereka saling mengasihi hanya tak tahu bagaimana caranya.
Di kelas, So Eun hanya duduk sendiri saat jam istirahat. Nenek mengirim pesan bila So Eun tak perlu menunggunya karena nenek akan pergi ke makam. Tiba-tiba Eun Ha mengirim pesan padanya untuk ikut memberi semangat saat audisi. So Eun kaget sekaligus senang mendapat pesan itu tapi dia ragu ketika mereka masuk kelas. Eun Ha mendekatinya dan yang lainnya ikut bergabung. Mereka akhirnya berbaikan.
Saat audisi, ketiganya berdandan heboh sedangkan So Eun menunggu bersama peserta yang lain. Ketika nomor urut mereka dipanggil, So Eun segera menghampiri mereka untuk segera masuk. Eun Ha dan Na Hee digiring masuk oleh panitia sedangkan Mi Yeon malah kembali ke tempat duduk. Panitia mengira So Eun juga menjadi peserta sehingga ikut memintanya masuk ke ruang audisi bersama Eun Ha dan Na Hee.
Di ruang audisi, So Eun kaget melihat Hye Mi yang ikut duduk sebagai juri bersama sutradara Kim. Begitu pula dengan Hye Mi karena dia tahu So Eun tak mendaftar audisi tapi kini sudah duduk di depannya. Keduanya pura-pura tak saling kenal. Na Hee dan Eun Ha juga heran melihat So Eun ikut masuk padahal yang seharusnya masuk adalah Mi Yeon. Sutradara Kim menyukai penampilan Na Hee dan Eun Ha tapi tak yakin mereka bisa berakting. Dugaan sutradara Kim ternyata benar, keduanya tidak bisa berakting dan hal itu membuatnya sedikit kecewa.
Sutradara Kim mengalihkan pandangan ke arah So Eun. Dia bertanya tentang nama So Eun karena sutradara Kim tak melihat profil So Eun di mejanya. Hye Mi menyahut bila So Eun bukan peserta jadi tak perlu ikut audisi karena masih banyak peserta lain yang menunggu. Tapi sepertinya sutradara Kim tertarik dan bertanya apakah So Eun bisa berakting. So Eun menyebutkan namanya dan sutradara Kim tersenyum. So Eun ingin mencobanya tapi dia ingin Hye Mi membantunya. Hye Mi keberatan tapi dia terpaksa menurut karena sutradara Kim ingin tahu kualitas akting So Eun.
So Eun mulai mengungkapkan isi hatinya, tentang rasa kangennya pada sosok ibu dan rasa marahnya karena diabaikan. Hye Mi menanggapi hal itu dengan mengungkapkan apa yang dirasakannya. Bila orang lain melihat keduanya pasti akan mengira bila akting keduanya sangat hebat padahal itu adalah hal sebenarnya yang Hye Mi dan So Eun rasakan. Istilahnya mereka saling mencurahkan isi hati masing-masing, keduanya sama-sama menangis tapi itu bukan akting melainkan wujud nyata dari apa yang mereka rasakan. Sedih, marah, kesal dan tak berdaya. Tanpa sadar, Hye Mi menunduk sambil mengusap airmatanya.
Sutradara Kim sangat puas dengan akting So Eun. Eun Ha bahkan memberikan jempolnya untuk So Eun. So Eun tak tahan dan memilih keluar dari ruang audisi. Sutradara Kim meminta asistennya untuk mencari tahu tentang biodata So Eun. Eun Ha mengaku berteman dengan So Eun dan bersedia memberikan nomor teleponnya. Hye Mi hanya diam. So Eun berlari menuruni tangga dan pulang, dia tak menyadari bila sedang diamati oleh reporter Kim.
So Eun pergi makan tteokbokki dan dia mengeluh mengapa kali ini terasa lebih pedas. Ibu pemilik kedai menjelaskan bila tteokbokki memang harus pedas. So Eun makan sambil menangis, dia merasa dunianya terasa lebih pedas. Tiba-tiba ketiga sahabatnya muncul, mereka protes karena So Eun makan sendirian. Akhirnya mereka makan tteokbokki bersama.
Setelah makan, mereka pergi ke toko milik Na Hee. Mereka berniat bermalam di toko karena orangtua Na Hee sedang pergi. So Eun malu karena ternyata perutnya masih lapar dan ingin makan mie. Akhirnya mereka masak mie dan makan bersama. Mereka iri dengan So Eun yang pergi tanpa dimarahi oleh ibunya tapi So Eun balik merasa iri pada mereka yang memiliki keluarga seperti orang biasa. Tanpa mereka sadari, reporter Kim menguping dan merekam pembicaraan mereka.
So Eun akhirnya membuka rahasianya pada mereka, So Eun mengaku bila Hye Mi itu sebenarnya adalah ibunya. Mereka kaget tapi tak mempermasalahkan, mereka kembali iri pada So Eun yang memiliki ibu seorang artis. Mereka akhirnya malah saling curhat tentang orangtua masing-masing. Sedangkan reporter Kim masih saja asyik merekam dengan ponselnya hingga tak sadar membuat suara gaduh. So Eun dan ketiga temannya merasa ada yang aneh. Mereka akhirnya bisa membekuk dan memukuli reporter Kim. Setelah reporter Kim tak berdaya, mereka pergi tidur.
Ji Hoon mengantar Hye Mi pulang. Dia sedikit khawatir melihat Hye Mi yang lunglai tanpa semangat. Hye Mi bahkan tak keberatan Ji Hoon yang memilih tempat makan mereka. Hye Mi menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi dan Ji Hoon jelas tak paham maksudnya. Hye Mi akhirnya mengatakan yang sebenarnya bahwa gadis tetangga itu (So Eun) adalah putrinya. Hye Mi ingin menjadi ibu yang sebenarnya dan dia tak keberatan bila Ji Hoon memutuskannya.
Hye Mi memutuskan untuk belanja dan membuat bekal makan untuk So Eun. Semalaman Hye Mi berusaha menyiapkannya dan dia lega ketika sudah selesai. Dia bergegas pergi ke kamar So Eun tapi tak ada siapapun, Hye Mi hanya melihat kamar yang berantakan tapi kasurnya masih rapi. Hye Mi mencari di dapur dan seluruh ruangan tak So Eun tak ada.
Pagi itu, So Eun terbangun sedangkan yang lain masih tidur. Dia membuka ponselnya dan ternyata ada pemberitahuan tentang turnamen tenis jam 9 pagi padahal sekarang sudah hampir jam 11 siang. Tiba-tiba pintu toko terbuka dan Mi Hyang masuk. So Eun buru-buru membangunkan ketiganya dan Mi Hyang marah melihat mereka tidur di dalam toko. Mi Hyang mengusir mereka agar pulang.
Mi Hyang kembali heran melihat reporter Kim juga ada di dalam toko dengan berbalut pelampung. Mi Hyang melampiaskan kekesalannya dengan menusuk-nusuk pelampung itu hingga kempes. Reporter Kim bergegas keluar toko karena ingin segera mempublikasikan berita eksklusifnya.
Hye Mi dan nenek ditemani Pak Woo pergi ke kantor polisi untuk melaporkan So Eun yang hilang. Pak Woo penasaran tentang keberadaan So Eun dan dia bertanya apakah Hye Mi kenal teman-teman So Eun. Hye Mi mengaku tak tahu. Nenek menegur Hye Mi yang teledor menjaga So Eun. Hye Mi mengaku bila dia sibuk membuat kimbap untuk bekal So Eun. Tiba-tiba Hye Mi teringat sesuatu dan mereka akhirnya pergi ke turnamen tenis untuk melihat penampilan So Eun.
Sementara itu, So Eun dan ketiga temannya malah asyik makan tteokbokki. Ketiganya senang karena So Eun yang mentraktir mereka. Hye Mi, nenek dan Pak Woo akhirnya memilih tempat duduk diantara penonton lainnya. Para penonton yang didominasi para ibu-ibu mulai kasak-kusuk melihat kehadiran Hye Mi. Beberapa pria malah sibuk memotret Hye Mi dan hal itu membuatnya tak nyaman.
Di kantornya reporter Kim, para rekan kerjanya heboh ketika mendapat kiriman berita tentang Hye Mi yang ternyata sudah memiliki anak remaja. Eun Ha yang makan sambil melihat internet menjadi heran karena Hye Mi mendadak menjadi trending topik. Eun Ha menunjukkan foto Hye Mi yang sedang duduk di deretan pononton turnamen tenis. Ketiganya mendekat ke arah Eun Ha untuk melihat dan mereka kaget mendengar suara pembicaraan mereka semalam tentang pengakuan So Eun. So Eun kesal dan buru-buru pergi.
Di tempat pertandingan, terdengar pengumuman bila So Eun gagal karena tidak datang. Hye Mi dan nenek tak percaya bila So Eun melewatkan kesempatan yang ada. Tiba-tiba beberapa wartawan muncul dan menyerbu Hye Mi. Mereka ingin tahu tentang kabar Hye Mi sudah punya anak. Pak Woo dan nenek berusaha menghalau mereka tapi keduanya tak berdaya.
So Eun dan ketiga temannya tiba di tempat turnamen. So Eun kesal melihat mereka menyerbu ibunya. So Eun berteriak marah dan meminta semuanya berhenti. Semuanya terdiam dan bahkan para pemain tenis juga menghentikan pertandingannya. Para wartawan menoleh ke arah So Eun tapi dia tak perduli, So Eun maju dan mengajak Hye Mi pergi tapi Hye Mi tak mau. Hye Mi berniat mengatakan yang sebenarnya pada mereka karena tak ingin lagi menyembunyikannya.
Hye Mi mengiyakan bahwa dia memang sudah punya anak yaitu So Eun. Seorang wartawan bertanya apakah Hye Mi tak merasa bersalah pada So Eun karena selama 15 tahun menyembunyikannya? Hye Mi mengaku bila sejak putrinya masih balita, So Eun tak pernah memanggilnya ibu atau bahkan memeluknya. Hye Mi merasa bila So Eun merasakan hal yang sama, tak pernah memiliki kenangan dirinya sebagai seorang ibu. Dia menyadari bila putrinya pasti sangat kesepian dan hal itu membuatnya merasa tak enak.
Reporter Kim tiba-tiba muncul dan bertanya tentang menyakiti hati pria yang mencintai Hye Mi (maksudnya mengkhianati Ji Hoon). Hye Mi tak bisa menjawab dan Ji Hoon yang menjawabnya. Ji Hoon juga datang untuk memberi dukungan pada Hye Mi. Ji Hoon mengaku bila Hye Mi sudah mengatakan hal itu padanya. Ji Hoon mendekati mereka dan menceritakan tentang gelang pemberiannya dan juga nonton film bersama pada kerumunan wartawan itu.
Reporter wanita bertanya tentang rencana Hye Mi selanjutnya dan Hye Mi menjawab bila dirinya ingin pensiun sebagai artis karena ingin fokus menjadi ibu bagi So Eun. Seorang wanita kesal dan melemparkan sesuatu ke arah Hye Mi sambil berteriak dan yang lain ikut-ikutan melemparinya. Hye Mi hanya diam tapi nenek dan So Eun menjadi kesal. Dengan nada kesal nenek menceritakan tentang masa lalu Hye Mi pada mereka yang sok mengadili Hye Mi. Hye Mi senang ketika nenek dan So Eun mengenggam tangannya sebagai bentuk dukungan mereka padanya.
Reporter Kim bertanya pada So Eun, apakah So Eun tidak marah karena Hye Mi telah menyembunyikan keberadaannya selama 15 tahun ini. Hye Mi memandang So Eun dengan rasa ingin tahu. So Eun menjawab bila Hye Mi memang tak bisa memasak dan dia sedikit marah ketika Hye Mi mendapat banyak cinta dari semua orang tapi dia sendiri kesepian tanpa cinta ibu. Tapi So Eun dengan tulus mengucapkan terima kasih karena telah membesarkan dan tak menelantarkannya.
So Eun memeluk Hye Mi dan mengatakan cintanya. Hye Mi balas memeluk putrinya. Pemandangan ibu dan anak yang saling mencurahkan cinta yang selama ini terpendam telah membuat semuanya terdiam, mereka ikut terharu dan ada yang ikut menangis termasuk Pak Woo dan Eun Ha. Nenek tersenyum melihat kini keduanya telah akur dan tak perlu takut ketahuan tentang hubungan mereka yang sebenarnya.
Kini Hye Mi telah pensiun dari dunia keartisan dan dia fokus menjadi ibu bagi So Eun tapi masalahnya, Hye Mi tak bisa memasak sehingga So Eun lebih suka jajan di luar. Hye Mi juga sangat cerewet saat melihat putrinya telat pulang atau ketahuan membolos. So Eun juga kesal dan meminta agar ibunya menjadi artis lagi agar tak punya waktu untuk bawel padanya.
========
Bisa bertemu bahkan ngobrol dengan idola adalah hal yang paling diinginkan oleh seorang fans.
So Eun tak sengaja bertemu dengan Ji Hoon di lift apartemennya dan So Eun sangat antusias. Dia mencoba mengajaknya ngobrol tapi Ji Hoon tampak menjaga jarak dan sedikit sinis tapi So Eun tak patah semangat. Dia tahu bila Ji Hoon pasti berniat ke apartemen Hye Mi makanya So Eun sengaja 'menjelekkan' Hye Mi agar Ji Hoon tertarik dan mau menanggapi obrolannya. Keberuntungan berpihak padanya karena Ji Hoon mulai tertarik dan mereka sedikit ngobrol tentang Hye Mi. So Eun langsung meleleh saat Ji Hoon pamit dan masuk ke dalam apartemen Hye Mi. Tanpa sadar, So Eun memekik girang sambil memegang kedua pipinya seolah tak percaya bila dia sudah ngobrol dengan idolanya.
Kelihatannya memang norak tapi pasti itulah yang dirasakan oleh setiap orang yang mengidolakan seorang artis dan akhirnya bisa bertemu dan ngobrol dengan artis idolanya. Apalagi bagi remaja seperti So Eun yang menganggap Ji Hoon sebagai pangeran nan tampan, bila biasanya hanya bisa melihat dari tv tapi tiba-tiba ada di depan mata. Makanya tak heran bila So Eun sengaja menjelekkan Hye Mi demi mendapatkan perhatian Ji Hoon (walaupun bukan perhatian positif tapi lebih ke arah memperhatikan karena rasa curiga, Ji Hoon penasaran melihat So Eun tahu segalanya tentang Hye Mi).
Hal norak lainnya yang dilakukan So Eun sebagai fans adalah sengaja meminum botol mineral yang sudah diminum oleh Ji Hoon. Kalau orang biasa pasti menganggap hal itu menjijikkan tapi bagi fans seperti So Eun, hal itu malah dianggap sebagai rezeki karena bisa mendapatkan barang yang sudah dipegang oleh artis idolanya. Kadang malah ada fans yang nekat dan sengaja mencuri barang-barang yang sudah digunakan idolanya. Semua dilakukan demi mendapatkan kepuasan dan kebanggaan pribadi.
Jangan membicarakan masalah orang dewasa di depan anak kecil.
Dalam film ini ada scene yang sedikit 'menyindir' para orangtua yang memiliki anak masih kecil agar tak mudah membicarakan hal sensitif di depan anaknya agar tak membuat malu diri sendiri.
Hye Mi dan So Eun berada dalam lift ketika seorang ibu dan putranya yang masih kecil ikut masuk dalam lift. Si bocah tanpa sungkan mengamati Hye Mi dan langsung menunjuknya sebagai bibi yang berpacaran dengan Ji Hoon. Hye Mi jelas kesal dan menoleh ke arah si bocah. Si bocah tak gentar, dia yakin bila Hye Mi adalah bibi yang berpacaran dengan Ji Hoon. Bahkan si bocah menambahkan bila ibunya pernah mengatakan bila Hye Mi sudah gila. Si ibu berusaha menyangkal tapi si bocah tetap bersikeras dan hal itu membuat si ibu menjadi salah tingkah. Ibu itu berusaha menutup mulut putranya agar tak bicara lagi.
Kadang sebagai orangtua terutama ibu, suka sekali menggosip dengan sesama teman. Misalnya ketika menjemput anak di sekolah, sambil menunggu biasanya para ibu suka berkumpul dan ujung-ujungnya 'ngerumpi'. Mungkin ibu si bocah itu melakukan hal yang sama. Saking asyiknya ngobrol hingga tak sadar bila anaknya ikut mendengarkan.
Memang sih, si anak belum mengerti apa yang dibicarakan ibunya tapi anak kecil itu sangat jujur dan dia akan mengatakan hal yang sebenarnya bila bertemu orang yang dimaksud oleh ibunya. Bila hal itu yang terjadi maka yang menanggung malu adalah si ibu karena dianggap tak bisa mendidik anaknya.
Karakter tokoh yang bikin kesel :
Kalo ditanya siapakah tokoh yang paling bikin kesel dalam film ini, maka jawabanku adalah reporter Kim. Kenapa? Pria itu sangat gigih mencari informasi tentang hubungan So Eun dengan Hye Mi, mengapa keduanya tidak tinggal serumah tapi malah bertetangga. Aku sedikit terhibur ketika So Eun berhasil menjahili pria itu, mulai dari memasang jebakan, memberi obat diare hingga menyiramnya dengan seember air atau saat Mi Hyang melampiaskan kekesalannya pada pria itu dengan cara menusuk-nusuk pelampung hingga membuat reporter Kim berteriak.
Tapi kalau dipikir lagi, pekerjaan sebagai reporter nekat seperti Pak Kim itu mungkin berdasarkan kebutuhan penggemar. Siapa coba yang tak ingin tahu segala hal tentang idolanya? Pasti semuanya akan tunjuk jari. Hmmm...jadi artis atau orang terkenal itu memang ada suka dukanya sih, adakalanya disanjung setinggi langit tapi begitu si artis membuat sedikit kesalahan maka semua orang akan menghujatnya tanpa ampun.
Hal itulah yang dialami Hye Mi, artis wanita terkenal dan nyaris sempurna dalam segala hal tapi sanjungan dan pujian itu mendadak menjadi cacian dan ejekan ketika Hye Mi ketahuan menjalin cinta dengan penyanyi bernama Ji Hoon. Masalahnya, usia Ji Hoon lebih muda 13 tahun daripada Hye Mi dan hal itu membuat fans Ji Hoon tidak rela.
Reporter Kim ikut penasaran dan berusaha mencari 'cacat' Hye Mi. Dia akhirnya menemukan beberapa kejanggalan misalnya dulu Hye Mi pernah mendadak pergi ke luar negeri tanpa alasan yang jelas atau Hye Mi kini tak tinggal bersama ibunya tapi ibunya malah tinggal bersama remaja bernama So Eun. Reporter Kim ini sangat gigih bahkan tak segan menjadi penguntit agar bisa mendapat berita eksklusif, contohnya secara sembunyi-sembunyi merekam pembicaraan So Eun dengan para sahabatnya.
Promosi makanan :
Dalam film ini, So Eun dan ketiga sahabatnya digambarkan sangat menyukai makan tteokbokki. Apa itu tteokbokki?
Menurut wikipedia, Tteokbokki adalah penganan Korea berupa tteok dari tepung beras yang dimasak dalam bumbu gochujang yang pedas dan manis. Tteok yang dipakai berbentuk batang atau silinder. Penganan ini merupakan makanan rakyat yang banyak dijual di pojangmacha.
Pada awalnya, penganan ini berasal dari masakan istana Dinasti Joseon yang disebut gungjung tteokbokki. Pada waktu itu, masakan ini berupa huintteok yang dimasak dengan kecap asin bersama daging sapi, bagogari, kecambah kacang hijau, peterseli, shiitake, wortel, dan bawang bombay. Rasanya jauh berbeda dari tteokbokki berbumbu cabai yang dikenal sekarang. Selain itu, tteok yang dipakai bisa terdiri dari 5 warna yang melambangkan Korea: merah, kuning, putih, hitam, dan biru.
=====
Tteok adalah penganan atau kue asal Korea yang dibuat dari serealia, terutama beras atau ketan. Bahan dan cara pembuatan berbeda-beda menurut wilayahnya di Korea. Tteok juga dibuat sebagai kue yang rasanya manis dalam berbagai variasi rasa untuk hari-hari perayaan musim, termasuk perayaan tahun baru Korea.
Walaupun dimasak, tteok yang dibuat dari beras tidak menjadi liat sehingga dipakai untuk berbagai masakan tumis dan goreng. Tteok berbentuk batang (silinder) yang dimasak bersama gochujang dan gula pasir disebut tteokbokki. Selain tteokbokki, pojangmacha juga menjual tteok yang digoreng bersama sayuran. Tteok juga dimasukkan ke dalam berbagai masakan seperti dak galbi (galbi daging ayam). Tteokguk adalah makanan tahun baru Korea berupa tteok yang dimasak menjadi sup bersama daging sapi atau daging ayam. Bumbu sup adalah kecap asin, garam dapur, dan bawang putih.
Tteok yang dimakan sebagai kue dibuat dari ketan dengan madu atau gula sebagai pemanis. Sebagai perisa ditambahkan antara lain sejenis labu parang, kacang hijau, kacang azuki, atau wijen.
=====
Gochujang adalah pasta cabai untuk masakan Korea yang bahan utamanya adalah beras ketan dan bubuk cabai yang difermentasi. Secara tradisional, fermentasi gochujang dilakukan di halaman rumah di dalam tempayan tembikar berukuran besar. Tempat diletakkan di alas dari susunan batu yang disebut jangdokdae.
Ciri khas gochujang adalah rasanya yang pedas sedikit manis walaupun kelihatan sangat merah. Di Korea, gochujang adalah bumbu yang sangat penting. Asal usul kata gochujang adalah gochu (cabai) dan jang (bumbu).
=====
Pojangmacha adalah tempat kecil yang bertenda yang biasanya di atas gerobak beroda atau kios jalanan di Korea Selatan yang menjual berbagai macam makanan jalanan yang populer, seperti hotteok (panekuk berisi pasta kacang), gimbap (nasi yang dibungkus dengan rumput laut), tteokbokki, sundae (rebusan usus sapi atau babi yang diisi dengan berbagai bahan), dakkochi (ayam tusuk Korea), odeng, mandu (sejenis pangsit yang dibuat dengan adonan tepung dan berisi daging yang dibumbui), dan anju (hidangan yang disertai dengan minuman). Di malam hari, banyak dari tempat ini yang menyajikan minuman beralkohol seperti soju. Pojangmacha secara harfiah berarti "gerobak tertutup" dalam bahasa Korea.
Hikmah yang bisa diambil dari film ini :
Artis juga manusia biasa yang tak sempurna, dia bisa saja memiliki masa lalu yang kelam atau melakukan kesalahan. Tiga hal itulah yang ada dalam diri Hye Mi. Orang hanya tahu Hye Mi sebagai artis terkenal, cantik dan karirnya cemerlang hingga dipuja oleh para penggemarnya. Tapi semuanya berubah ketika masyarakat tahu bila Hye Mi menjalin hubungan dengan penyanyi Ji Hoon yang usianya 13 tahun lebih muda.
Masyarakat terutama haters (penggemar Ji Hoon) jelas tak rela dengan hal itu dan menganggap Hye Mi sebagai orang yang layak dimusuhi karena tak tahu malu menjalin hubungan dengan pria yang lebih muda. Hal ini membuat reporter Kim penasaran dan berusaha membantu publik untuk mencari tahu kelemahan Hye Mi.
Berkat usaha gigih reporter Kim, akhirnya masyarakat tahu bila sebenarnya Hye Mi menyembunyikan sesuatu. Ternyata Hye Mi sudah punya anak padahal tak pernah terdengar kabar pernikahannya dan yang lebih parah, Hye Mi mengabaikan anaknya sendiri. Dan kini Hye Mi malah asyik bersama pria yang usianya lebih muda. Masyarakat kian kesal dan 'berusaha' menghakiminya.
Aku cuma bisa bilang "wow" setelah nonton film ini. Aku merasa bila jadi artis di Korea itu kok sulit ya? Maksudnya ya sulit untuk merintis karirnya dan yang paling sulit adalah menampilkan citra sempurna di depan publik agar tak dicela dan dicaci fans apalagi haters. Kadang artis sudah berusaha tampil sempurna tapi masih saja dicela dan dikritik penampilannya. Rasanya kok fans itu lebih tahu segalanya ya?
Seharusnya masyarakat terutama fans atau haters itu tahu bila artis juga manusia biasa yang tak sempurna, tak luput dari kekurangan atau berbuat kesalahan. Masyarakat tak seharusnya mencela kekurangan atau masa lalu idolanya. Bila mengaku sebagai fans sejati maka yang harus dilakukan adalah menerima segala kelebihan dan kekurangan idolanya, yang terpenting selalu mendukungnya terutama di saat yang sulit misalnya ketika idolanya mendapat musibah.
Bila mengaku sebagai haters ya tidak usah perduli dengan apa yang dilakukan artis yang dibencinya. Jangan sebaliknya, ngakunya haters tapi malah tahu segala hal tentang si artis melebihi fans sejati si artis. Itu namanya haters tapi kepo dan ujung-ujungnya menjadi lovers. Lagipula, apa gunanya bila sudah tahu bila si artis mempunyai masa lalu yang buruk atau berbuat suatu kesalahan? Ingin menjadikannya sebagai bahan hujatan dan celaan di sosmed? Untuk apa? Seperti orang yang tak punya kerjaan aja!
Hati-hati lho bila ingin mencela atau membully artis atau seseorang di sosmed, mengapa? Karena sekarang ada UU yang bisa menjerat kita dan hadiahnya adalah bui. Kalau tak suka dengan artis tertentu atau seseorang ya simpan saja rasa tak sukanya dalam hati tak perlu dicurahkan di sosmed, bisa bahaya! Yang terpenting, kita harus sadar bila tak ada manusia yang sempurna. Sebelum mengkritik orang lain sebaiknya bercermin dulu, apakah kita pantas atau lebih baik dari orang yang akan kita kritik.
Masalahnya orang sering tak sadar diri, sibuk mencela kekurangan orang lain tapi dirinya sendiri lebih parah. Menganggap orang lain salah dan buruk padahal dirinya sendiri lebih buruk. Istilahnya tak bisa melihat tengkuk sendiri. Tengkuk kan posisinya kepala bagian belakang sehingga seseorang tak mungkin bisa melihat tengkuknya sendiri, justru orang lain yang bisa melihat tengkuk kita. Artinya, kita bisa melihat kekurangan orang lain tapi kita tak boleh menggunakan kekurangan orang itu sebagai bahan celaan. Mengapa tidak boleh? Karena kita tak bisa melihat kekurangan diri sendiri, jangan-jangan kekurangan kita jauh lebih parah. Jadi, daripada menghujat orang lain lebih baik bersikap wajar dan menjadikan kekurangan orang lain sebagai media introspeksi diri agar bisa menjadi lebih baik.
Komentarku :
Sebenarnya aku tak terlalu perhatian dengan film ini karena ratingnya biasa saja tapi aku sedikit penasaran karena pemeran utamanya adalah Han Chae Young yang pernah main di drama Sassy Girl, Choon Hyang tahun 2005. Dan setelah nonton film ini, tak ada rasa penyesalan karena filmnya sangat bagus dan benar-benar menyentuh. Endingnya membuat aku meneteskan airmata karena ikut terbawa suasana.
Film ini mengangkat tema hubungan ibu dan anak yang tak biasa. Si ibu yang bernama Hye Mi adalah artis terkenal yang harus tampil sempurna sehingga dia terpaksa menyembunyikan statusnya sebagai ibu dari remaja bernama So Eun. Hye Mi sengaja tinggal sendirian sedangkan So Eun tinggal di apartemen sebelah bersama neneknya (ibunya Hye Mi).
So Eun tak pernah memanggil Hye Mi sebagai ibu atau memeluknya, bukan karena So Eun tak mencintai Hye Mi tapi sejak kecil memang Hye Mi tak pernah memperkenalkan diri sebagai ibu tapi sebagai wanita dewasa yang kebetulan tinggal di sebelah apartemennya. Hye Mi tak pernah memperlakukan So Eun sebagai putrinya bukan karena tak sayang tapi semua demi tuntutan publik.
Di luar memang keduanya tampak biasa saja bahkan saling memusuhi karena Hye Mi berkencan dengan Ji Hoon (penyanyi idola So Eun). Tapi Hye Mi dan So Eun tak bisa mengingkari kenyataan bila keduanya terikat hubungan darah. Kadang keduanya tanpa ragu bercanda seperti ketika So Eun sengaja menggoda Hye Mi di lift. Semula Hye Mi kesal tapi akhirnya mereka malah saling menggelitik dan bercanda seperti tak ada jarak diantara mereka.
Keduanya bisa saja bersikap seolah tak perduli agar tak ketahuan publik tapi nyatanya mereka sangat perduli satu sama lain. Contohnya, Hye Mi serius memikirkan saran Pak Woo untuk mengirim So Eun ke luar negeri agar tak ada yang curiga tapi sebenarnya Hye Mi tak ingin berpisah dengan So Eun apapun alasannya. So Eun sendiri langsung pasang badan untuk melindungi ibunya ketika masyarakat sudah tahu hubungan mereka. So Eun ingin mengajak Hye Mi pergi tapi Hye Mi tak mau karena dia sudah lelah bersembunyi.
Kurasa Hye Mi sudah sampai pada titik jenuh, dia tak lagi memikirkan karir dan ingin menjadi ibu seutuhnya bagi So Eun. Makanya Hye Mi memutuskan untuk jujur pada Ji Hoon dan dia tak perduli bila Ji Hoon akan memutuskannya. Bagi Hye Mi, yang terpenting bagi dirinya adalah mendapatkan cinta putrinya bukan yang lain.
Aku salut pada Ji Hoon, walaupun usianya lebih muda tapi dia sangat dewasa dan mungkin dia memang tulus mencintai Hye Mi. Di saat yang lain menghujat dan menghakimi Hye Mi, Ji Hoon muncul dan mendukungnya. Hmmm...sepertinya kisah cinta Hye Mi dan Ji Hoon ini sedikit 'menyindir' minat pria muda zaman now. Rasanya sekarang ini para pria muda lebih tertarik pada wanita dewasa atau bahkan janda yang sudah memiliki anak, trus bagaimana nasib para gadis yang masih lajang? Apa karena para gadis itu banyak maunya, masih kekanakan dan egois, makanya pria muda ogah? Pria muda lebih suka wanita yang dewasa karena keibuan, pengertian dan lebih sabar? Entahlah...siapa yang bisa membantuku menjawabnya??? Kamu mungkin? hehehe...
Menurutku, film ini sangat bagus karena penuh makna. Setelah nonton film ini, aku malah jadi teringat pada ibuku. Walaupun tinggal serumah dan selalu bertemu, aku jarang sekali mengatakan cinta pada ibu karena aku berpikir ibu pasti tahu bila aku mencintainya walaupun aku tak mengatakan secara lisan.
Dalam film ini, bagian ending benar-benar membuatku baper. Akhirnya setelah sekian lama menyembunyikan status hubungan mereka kini Hye Mi dan So Eun tanpa sungkan mengekspresikan cinta yang mereka miliki. Hye Mi dan So Eun tanpa ragu saling berpelukan, mereka menangis bahagia. Hye Mi bahkan membelai putrinya dengan sayang.
Berbahagialah bagi kamu yang masih memiliki ibu karena kamu masih punya waktu untuk menunjukkan rasa cinta dan bakti kamu pada ibu, jangan sampai menyesal karena kehabisan waktu (orangtua keburu meninggal). Hal ini juga berlaku bagi aku karena kini hanya memiliki ibu jadi aku berharap aku bisa lebih menyayangi dan berbakti pada ibu, satu-satunya orangtua yang masih aku miliki.
Nenek kesal dan memarahinya. Nenek tak menyangka bila Hye Mi akan setega itu mengirim So Eun ke luar negeri. Hye Mi hanya diam ketika nenek menyindir bila Hye Mi tak tahu apapun tentang perkembangan putrinya, misalnya makanan favorit atau warna kesukaan So Eun. Nenek marah dan melepas dan membuang syal yang akan dipinjamnya. Beliau pergi sambil membawa brosur itu. Hye Mi hanya bisa menangis sendirian.
Paginya, So Eun bangun dan pergi ke dapur untuk mengambil minum. Ketika membuang botol, dia tertarik melihat brosur yang ada di tempat sampah. So Eun membuka brosurnya dan dia menjadi marah. Kini dia paham alasan Hye Mi yang bersikap baik padanya, karena Hye Mi ingin mengirimkan sekolah ke luar negeri.
Di sekolah, So Eun duduk menyendiri sambil menulis di bukunya. Tiba-tiba Na Hee mengambil bukunya dan ingin tahu apa isinya. So Eun kesal dan ingin bukunya dikembalikan tapi Na Hee malah melemparkan bukunya kepada Eun Ha. So Eun kian kesal dan berusaha mengambilnya dari tangan Eun Ha. Eun Ha melemparkan bukunya ke arah Mi Yeon yang baru masuk kelas. So Eun langsung mendorong Mi Yeon hingga jatuh dan mengambil bukunya kembali.
Na Hee menegur sikap So Eun yang berlebihan dan sok berkuasa tapi So Eun balas mengatakan bila mereka tak tahu apapun. So Eun mengemasi barangnya dan berniat pergi tapi Na Hee menghentikan langkahnya dan bertanya apakah mereka berteman. So Eun hanya diam. Eun Ha menambahkan tentang persahabatan dan janji mereka. So Eun tak menanggapinya dan memilih tetap pergi.
Kini saat sedang sendirian di kamarnya, So Eun mencoba mengajak para sahabatnya ngobrol di chat tapi mereka memilih meninggalkan So Eun. Hal itu membuat So Eun sedih. Hye Mi mengajaknya untuk latihan dialog tapi So Eun menolak. Hye Mi masuk dan mencoba membujuknya tapi So Eun bersikeras menolak dan meminta Hye Mi keluar dari kamarnya. So Eun pura-pura ingin tidur.
Hye Mi mulai ikutan kesal, dia mengeluh dengan mengatakan percuma melahirkan bila hasilnya buruk. So Eun emosi dan balas mengatakan bila melahirkan itu setengah dari pertempuran, Hye Mi harus membesarkannya. So Eun menyindir bila Hye Mi tak bisa melakukannya. Hye Mi ingin pergi karena tak ingin bertambah kesal. So Eun kembali membalas bila dirinya juga kesal. Dia menyalahkan Hye Mi karena tak punya teman dan impian. So Eun menyerah dan dia bersedia dikirim kemanapun agar bisa bebas dan mandiri. Hye Mi tak mengizinkannya karena So Eun bahkan tak bisa Bahasa Inggris.
So Eun tak keberatan, dia merasa berada dimanapun tak masalah asal tidak bersama Hye Mi. Hye Mi menolak karena dia ingin terus bersama So Eun. Bila memang So Eun tak punya teman maka So Eun harus mencarinya begitu pula dengan mimpinya. Hye Mi ingin So Eun melakukan apapun yang diinginkannya karena dulu dia tak bisa melalukannya. Hye Mi langsung pergi setelah mengatakan bila dia akan membuat semuanya menjadi nyata bagi So Eun.
So Eun hanya bisa menangis setelah Hye Mi pergi. Sedangkan Hye Mi memilih menonton tv dengan suara keras untuk menutupi suara tangisnya. Ibu dan anak itu sama-sama menangis, keduanya memang sama-sama kesal tapi sebenarnya mereka saling mengasihi hanya tak tahu bagaimana caranya.
Di kelas, So Eun hanya duduk sendiri saat jam istirahat. Nenek mengirim pesan bila So Eun tak perlu menunggunya karena nenek akan pergi ke makam. Tiba-tiba Eun Ha mengirim pesan padanya untuk ikut memberi semangat saat audisi. So Eun kaget sekaligus senang mendapat pesan itu tapi dia ragu ketika mereka masuk kelas. Eun Ha mendekatinya dan yang lainnya ikut bergabung. Mereka akhirnya berbaikan.
Saat audisi, ketiganya berdandan heboh sedangkan So Eun menunggu bersama peserta yang lain. Ketika nomor urut mereka dipanggil, So Eun segera menghampiri mereka untuk segera masuk. Eun Ha dan Na Hee digiring masuk oleh panitia sedangkan Mi Yeon malah kembali ke tempat duduk. Panitia mengira So Eun juga menjadi peserta sehingga ikut memintanya masuk ke ruang audisi bersama Eun Ha dan Na Hee.
Di ruang audisi, So Eun kaget melihat Hye Mi yang ikut duduk sebagai juri bersama sutradara Kim. Begitu pula dengan Hye Mi karena dia tahu So Eun tak mendaftar audisi tapi kini sudah duduk di depannya. Keduanya pura-pura tak saling kenal. Na Hee dan Eun Ha juga heran melihat So Eun ikut masuk padahal yang seharusnya masuk adalah Mi Yeon. Sutradara Kim menyukai penampilan Na Hee dan Eun Ha tapi tak yakin mereka bisa berakting. Dugaan sutradara Kim ternyata benar, keduanya tidak bisa berakting dan hal itu membuatnya sedikit kecewa.
Sutradara Kim mengalihkan pandangan ke arah So Eun. Dia bertanya tentang nama So Eun karena sutradara Kim tak melihat profil So Eun di mejanya. Hye Mi menyahut bila So Eun bukan peserta jadi tak perlu ikut audisi karena masih banyak peserta lain yang menunggu. Tapi sepertinya sutradara Kim tertarik dan bertanya apakah So Eun bisa berakting. So Eun menyebutkan namanya dan sutradara Kim tersenyum. So Eun ingin mencobanya tapi dia ingin Hye Mi membantunya. Hye Mi keberatan tapi dia terpaksa menurut karena sutradara Kim ingin tahu kualitas akting So Eun.
So Eun mulai mengungkapkan isi hatinya, tentang rasa kangennya pada sosok ibu dan rasa marahnya karena diabaikan. Hye Mi menanggapi hal itu dengan mengungkapkan apa yang dirasakannya. Bila orang lain melihat keduanya pasti akan mengira bila akting keduanya sangat hebat padahal itu adalah hal sebenarnya yang Hye Mi dan So Eun rasakan. Istilahnya mereka saling mencurahkan isi hati masing-masing, keduanya sama-sama menangis tapi itu bukan akting melainkan wujud nyata dari apa yang mereka rasakan. Sedih, marah, kesal dan tak berdaya. Tanpa sadar, Hye Mi menunduk sambil mengusap airmatanya.
Sutradara Kim sangat puas dengan akting So Eun. Eun Ha bahkan memberikan jempolnya untuk So Eun. So Eun tak tahan dan memilih keluar dari ruang audisi. Sutradara Kim meminta asistennya untuk mencari tahu tentang biodata So Eun. Eun Ha mengaku berteman dengan So Eun dan bersedia memberikan nomor teleponnya. Hye Mi hanya diam. So Eun berlari menuruni tangga dan pulang, dia tak menyadari bila sedang diamati oleh reporter Kim.
So Eun pergi makan tteokbokki dan dia mengeluh mengapa kali ini terasa lebih pedas. Ibu pemilik kedai menjelaskan bila tteokbokki memang harus pedas. So Eun makan sambil menangis, dia merasa dunianya terasa lebih pedas. Tiba-tiba ketiga sahabatnya muncul, mereka protes karena So Eun makan sendirian. Akhirnya mereka makan tteokbokki bersama.
Setelah makan, mereka pergi ke toko milik Na Hee. Mereka berniat bermalam di toko karena orangtua Na Hee sedang pergi. So Eun malu karena ternyata perutnya masih lapar dan ingin makan mie. Akhirnya mereka masak mie dan makan bersama. Mereka iri dengan So Eun yang pergi tanpa dimarahi oleh ibunya tapi So Eun balik merasa iri pada mereka yang memiliki keluarga seperti orang biasa. Tanpa mereka sadari, reporter Kim menguping dan merekam pembicaraan mereka.
So Eun akhirnya membuka rahasianya pada mereka, So Eun mengaku bila Hye Mi itu sebenarnya adalah ibunya. Mereka kaget tapi tak mempermasalahkan, mereka kembali iri pada So Eun yang memiliki ibu seorang artis. Mereka akhirnya malah saling curhat tentang orangtua masing-masing. Sedangkan reporter Kim masih saja asyik merekam dengan ponselnya hingga tak sadar membuat suara gaduh. So Eun dan ketiga temannya merasa ada yang aneh. Mereka akhirnya bisa membekuk dan memukuli reporter Kim. Setelah reporter Kim tak berdaya, mereka pergi tidur.
Ji Hoon mengantar Hye Mi pulang. Dia sedikit khawatir melihat Hye Mi yang lunglai tanpa semangat. Hye Mi bahkan tak keberatan Ji Hoon yang memilih tempat makan mereka. Hye Mi menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi dan Ji Hoon jelas tak paham maksudnya. Hye Mi akhirnya mengatakan yang sebenarnya bahwa gadis tetangga itu (So Eun) adalah putrinya. Hye Mi ingin menjadi ibu yang sebenarnya dan dia tak keberatan bila Ji Hoon memutuskannya.
Hye Mi memutuskan untuk belanja dan membuat bekal makan untuk So Eun. Semalaman Hye Mi berusaha menyiapkannya dan dia lega ketika sudah selesai. Dia bergegas pergi ke kamar So Eun tapi tak ada siapapun, Hye Mi hanya melihat kamar yang berantakan tapi kasurnya masih rapi. Hye Mi mencari di dapur dan seluruh ruangan tak So Eun tak ada.
Pagi itu, So Eun terbangun sedangkan yang lain masih tidur. Dia membuka ponselnya dan ternyata ada pemberitahuan tentang turnamen tenis jam 9 pagi padahal sekarang sudah hampir jam 11 siang. Tiba-tiba pintu toko terbuka dan Mi Hyang masuk. So Eun buru-buru membangunkan ketiganya dan Mi Hyang marah melihat mereka tidur di dalam toko. Mi Hyang mengusir mereka agar pulang.
Mi Hyang kembali heran melihat reporter Kim juga ada di dalam toko dengan berbalut pelampung. Mi Hyang melampiaskan kekesalannya dengan menusuk-nusuk pelampung itu hingga kempes. Reporter Kim bergegas keluar toko karena ingin segera mempublikasikan berita eksklusifnya.
Hye Mi dan nenek ditemani Pak Woo pergi ke kantor polisi untuk melaporkan So Eun yang hilang. Pak Woo penasaran tentang keberadaan So Eun dan dia bertanya apakah Hye Mi kenal teman-teman So Eun. Hye Mi mengaku tak tahu. Nenek menegur Hye Mi yang teledor menjaga So Eun. Hye Mi mengaku bila dia sibuk membuat kimbap untuk bekal So Eun. Tiba-tiba Hye Mi teringat sesuatu dan mereka akhirnya pergi ke turnamen tenis untuk melihat penampilan So Eun.
Sementara itu, So Eun dan ketiga temannya malah asyik makan tteokbokki. Ketiganya senang karena So Eun yang mentraktir mereka. Hye Mi, nenek dan Pak Woo akhirnya memilih tempat duduk diantara penonton lainnya. Para penonton yang didominasi para ibu-ibu mulai kasak-kusuk melihat kehadiran Hye Mi. Beberapa pria malah sibuk memotret Hye Mi dan hal itu membuatnya tak nyaman.
Di tempat pertandingan, terdengar pengumuman bila So Eun gagal karena tidak datang. Hye Mi dan nenek tak percaya bila So Eun melewatkan kesempatan yang ada. Tiba-tiba beberapa wartawan muncul dan menyerbu Hye Mi. Mereka ingin tahu tentang kabar Hye Mi sudah punya anak. Pak Woo dan nenek berusaha menghalau mereka tapi keduanya tak berdaya.
So Eun dan ketiga temannya tiba di tempat turnamen. So Eun kesal melihat mereka menyerbu ibunya. So Eun berteriak marah dan meminta semuanya berhenti. Semuanya terdiam dan bahkan para pemain tenis juga menghentikan pertandingannya. Para wartawan menoleh ke arah So Eun tapi dia tak perduli, So Eun maju dan mengajak Hye Mi pergi tapi Hye Mi tak mau. Hye Mi berniat mengatakan yang sebenarnya pada mereka karena tak ingin lagi menyembunyikannya.
Hye Mi mengiyakan bahwa dia memang sudah punya anak yaitu So Eun. Seorang wartawan bertanya apakah Hye Mi tak merasa bersalah pada So Eun karena selama 15 tahun menyembunyikannya? Hye Mi mengaku bila sejak putrinya masih balita, So Eun tak pernah memanggilnya ibu atau bahkan memeluknya. Hye Mi merasa bila So Eun merasakan hal yang sama, tak pernah memiliki kenangan dirinya sebagai seorang ibu. Dia menyadari bila putrinya pasti sangat kesepian dan hal itu membuatnya merasa tak enak.
Reporter Kim tiba-tiba muncul dan bertanya tentang menyakiti hati pria yang mencintai Hye Mi (maksudnya mengkhianati Ji Hoon). Hye Mi tak bisa menjawab dan Ji Hoon yang menjawabnya. Ji Hoon juga datang untuk memberi dukungan pada Hye Mi. Ji Hoon mengaku bila Hye Mi sudah mengatakan hal itu padanya. Ji Hoon mendekati mereka dan menceritakan tentang gelang pemberiannya dan juga nonton film bersama pada kerumunan wartawan itu.
Reporter wanita bertanya tentang rencana Hye Mi selanjutnya dan Hye Mi menjawab bila dirinya ingin pensiun sebagai artis karena ingin fokus menjadi ibu bagi So Eun. Seorang wanita kesal dan melemparkan sesuatu ke arah Hye Mi sambil berteriak dan yang lain ikut-ikutan melemparinya. Hye Mi hanya diam tapi nenek dan So Eun menjadi kesal. Dengan nada kesal nenek menceritakan tentang masa lalu Hye Mi pada mereka yang sok mengadili Hye Mi. Hye Mi senang ketika nenek dan So Eun mengenggam tangannya sebagai bentuk dukungan mereka padanya.
Reporter Kim bertanya pada So Eun, apakah So Eun tidak marah karena Hye Mi telah menyembunyikan keberadaannya selama 15 tahun ini. Hye Mi memandang So Eun dengan rasa ingin tahu. So Eun menjawab bila Hye Mi memang tak bisa memasak dan dia sedikit marah ketika Hye Mi mendapat banyak cinta dari semua orang tapi dia sendiri kesepian tanpa cinta ibu. Tapi So Eun dengan tulus mengucapkan terima kasih karena telah membesarkan dan tak menelantarkannya.
So Eun memeluk Hye Mi dan mengatakan cintanya. Hye Mi balas memeluk putrinya. Pemandangan ibu dan anak yang saling mencurahkan cinta yang selama ini terpendam telah membuat semuanya terdiam, mereka ikut terharu dan ada yang ikut menangis termasuk Pak Woo dan Eun Ha. Nenek tersenyum melihat kini keduanya telah akur dan tak perlu takut ketahuan tentang hubungan mereka yang sebenarnya.
Kini Hye Mi telah pensiun dari dunia keartisan dan dia fokus menjadi ibu bagi So Eun tapi masalahnya, Hye Mi tak bisa memasak sehingga So Eun lebih suka jajan di luar. Hye Mi juga sangat cerewet saat melihat putrinya telat pulang atau ketahuan membolos. So Eun juga kesal dan meminta agar ibunya menjadi artis lagi agar tak punya waktu untuk bawel padanya.
========
Bisa bertemu bahkan ngobrol dengan idola adalah hal yang paling diinginkan oleh seorang fans.
So Eun tak sengaja bertemu dengan Ji Hoon di lift apartemennya dan So Eun sangat antusias. Dia mencoba mengajaknya ngobrol tapi Ji Hoon tampak menjaga jarak dan sedikit sinis tapi So Eun tak patah semangat. Dia tahu bila Ji Hoon pasti berniat ke apartemen Hye Mi makanya So Eun sengaja 'menjelekkan' Hye Mi agar Ji Hoon tertarik dan mau menanggapi obrolannya. Keberuntungan berpihak padanya karena Ji Hoon mulai tertarik dan mereka sedikit ngobrol tentang Hye Mi. So Eun langsung meleleh saat Ji Hoon pamit dan masuk ke dalam apartemen Hye Mi. Tanpa sadar, So Eun memekik girang sambil memegang kedua pipinya seolah tak percaya bila dia sudah ngobrol dengan idolanya.
Kelihatannya memang norak tapi pasti itulah yang dirasakan oleh setiap orang yang mengidolakan seorang artis dan akhirnya bisa bertemu dan ngobrol dengan artis idolanya. Apalagi bagi remaja seperti So Eun yang menganggap Ji Hoon sebagai pangeran nan tampan, bila biasanya hanya bisa melihat dari tv tapi tiba-tiba ada di depan mata. Makanya tak heran bila So Eun sengaja menjelekkan Hye Mi demi mendapatkan perhatian Ji Hoon (walaupun bukan perhatian positif tapi lebih ke arah memperhatikan karena rasa curiga, Ji Hoon penasaran melihat So Eun tahu segalanya tentang Hye Mi).
Hal norak lainnya yang dilakukan So Eun sebagai fans adalah sengaja meminum botol mineral yang sudah diminum oleh Ji Hoon. Kalau orang biasa pasti menganggap hal itu menjijikkan tapi bagi fans seperti So Eun, hal itu malah dianggap sebagai rezeki karena bisa mendapatkan barang yang sudah dipegang oleh artis idolanya. Kadang malah ada fans yang nekat dan sengaja mencuri barang-barang yang sudah digunakan idolanya. Semua dilakukan demi mendapatkan kepuasan dan kebanggaan pribadi.
Jangan membicarakan masalah orang dewasa di depan anak kecil.
Dalam film ini ada scene yang sedikit 'menyindir' para orangtua yang memiliki anak masih kecil agar tak mudah membicarakan hal sensitif di depan anaknya agar tak membuat malu diri sendiri.
Hye Mi dan So Eun berada dalam lift ketika seorang ibu dan putranya yang masih kecil ikut masuk dalam lift. Si bocah tanpa sungkan mengamati Hye Mi dan langsung menunjuknya sebagai bibi yang berpacaran dengan Ji Hoon. Hye Mi jelas kesal dan menoleh ke arah si bocah. Si bocah tak gentar, dia yakin bila Hye Mi adalah bibi yang berpacaran dengan Ji Hoon. Bahkan si bocah menambahkan bila ibunya pernah mengatakan bila Hye Mi sudah gila. Si ibu berusaha menyangkal tapi si bocah tetap bersikeras dan hal itu membuat si ibu menjadi salah tingkah. Ibu itu berusaha menutup mulut putranya agar tak bicara lagi.
Kadang sebagai orangtua terutama ibu, suka sekali menggosip dengan sesama teman. Misalnya ketika menjemput anak di sekolah, sambil menunggu biasanya para ibu suka berkumpul dan ujung-ujungnya 'ngerumpi'. Mungkin ibu si bocah itu melakukan hal yang sama. Saking asyiknya ngobrol hingga tak sadar bila anaknya ikut mendengarkan.
Memang sih, si anak belum mengerti apa yang dibicarakan ibunya tapi anak kecil itu sangat jujur dan dia akan mengatakan hal yang sebenarnya bila bertemu orang yang dimaksud oleh ibunya. Bila hal itu yang terjadi maka yang menanggung malu adalah si ibu karena dianggap tak bisa mendidik anaknya.
Karakter tokoh yang bikin kesel :
Kalo ditanya siapakah tokoh yang paling bikin kesel dalam film ini, maka jawabanku adalah reporter Kim. Kenapa? Pria itu sangat gigih mencari informasi tentang hubungan So Eun dengan Hye Mi, mengapa keduanya tidak tinggal serumah tapi malah bertetangga. Aku sedikit terhibur ketika So Eun berhasil menjahili pria itu, mulai dari memasang jebakan, memberi obat diare hingga menyiramnya dengan seember air atau saat Mi Hyang melampiaskan kekesalannya pada pria itu dengan cara menusuk-nusuk pelampung hingga membuat reporter Kim berteriak.
Tapi kalau dipikir lagi, pekerjaan sebagai reporter nekat seperti Pak Kim itu mungkin berdasarkan kebutuhan penggemar. Siapa coba yang tak ingin tahu segala hal tentang idolanya? Pasti semuanya akan tunjuk jari. Hmmm...jadi artis atau orang terkenal itu memang ada suka dukanya sih, adakalanya disanjung setinggi langit tapi begitu si artis membuat sedikit kesalahan maka semua orang akan menghujatnya tanpa ampun.
Hal itulah yang dialami Hye Mi, artis wanita terkenal dan nyaris sempurna dalam segala hal tapi sanjungan dan pujian itu mendadak menjadi cacian dan ejekan ketika Hye Mi ketahuan menjalin cinta dengan penyanyi bernama Ji Hoon. Masalahnya, usia Ji Hoon lebih muda 13 tahun daripada Hye Mi dan hal itu membuat fans Ji Hoon tidak rela.
Reporter Kim ikut penasaran dan berusaha mencari 'cacat' Hye Mi. Dia akhirnya menemukan beberapa kejanggalan misalnya dulu Hye Mi pernah mendadak pergi ke luar negeri tanpa alasan yang jelas atau Hye Mi kini tak tinggal bersama ibunya tapi ibunya malah tinggal bersama remaja bernama So Eun. Reporter Kim ini sangat gigih bahkan tak segan menjadi penguntit agar bisa mendapat berita eksklusif, contohnya secara sembunyi-sembunyi merekam pembicaraan So Eun dengan para sahabatnya.
Promosi makanan :
Dalam film ini, So Eun dan ketiga sahabatnya digambarkan sangat menyukai makan tteokbokki. Apa itu tteokbokki?
Menurut wikipedia, Tteokbokki adalah penganan Korea berupa tteok dari tepung beras yang dimasak dalam bumbu gochujang yang pedas dan manis. Tteok yang dipakai berbentuk batang atau silinder. Penganan ini merupakan makanan rakyat yang banyak dijual di pojangmacha.
Pada awalnya, penganan ini berasal dari masakan istana Dinasti Joseon yang disebut gungjung tteokbokki. Pada waktu itu, masakan ini berupa huintteok yang dimasak dengan kecap asin bersama daging sapi, bagogari, kecambah kacang hijau, peterseli, shiitake, wortel, dan bawang bombay. Rasanya jauh berbeda dari tteokbokki berbumbu cabai yang dikenal sekarang. Selain itu, tteok yang dipakai bisa terdiri dari 5 warna yang melambangkan Korea: merah, kuning, putih, hitam, dan biru.
=====
Tteok adalah penganan atau kue asal Korea yang dibuat dari serealia, terutama beras atau ketan. Bahan dan cara pembuatan berbeda-beda menurut wilayahnya di Korea. Tteok juga dibuat sebagai kue yang rasanya manis dalam berbagai variasi rasa untuk hari-hari perayaan musim, termasuk perayaan tahun baru Korea.
Walaupun dimasak, tteok yang dibuat dari beras tidak menjadi liat sehingga dipakai untuk berbagai masakan tumis dan goreng. Tteok berbentuk batang (silinder) yang dimasak bersama gochujang dan gula pasir disebut tteokbokki. Selain tteokbokki, pojangmacha juga menjual tteok yang digoreng bersama sayuran. Tteok juga dimasukkan ke dalam berbagai masakan seperti dak galbi (galbi daging ayam). Tteokguk adalah makanan tahun baru Korea berupa tteok yang dimasak menjadi sup bersama daging sapi atau daging ayam. Bumbu sup adalah kecap asin, garam dapur, dan bawang putih.
Tteok yang dimakan sebagai kue dibuat dari ketan dengan madu atau gula sebagai pemanis. Sebagai perisa ditambahkan antara lain sejenis labu parang, kacang hijau, kacang azuki, atau wijen.
=====
Gochujang adalah pasta cabai untuk masakan Korea yang bahan utamanya adalah beras ketan dan bubuk cabai yang difermentasi. Secara tradisional, fermentasi gochujang dilakukan di halaman rumah di dalam tempayan tembikar berukuran besar. Tempat diletakkan di alas dari susunan batu yang disebut jangdokdae.
Ciri khas gochujang adalah rasanya yang pedas sedikit manis walaupun kelihatan sangat merah. Di Korea, gochujang adalah bumbu yang sangat penting. Asal usul kata gochujang adalah gochu (cabai) dan jang (bumbu).
=====
Pojangmacha adalah tempat kecil yang bertenda yang biasanya di atas gerobak beroda atau kios jalanan di Korea Selatan yang menjual berbagai macam makanan jalanan yang populer, seperti hotteok (panekuk berisi pasta kacang), gimbap (nasi yang dibungkus dengan rumput laut), tteokbokki, sundae (rebusan usus sapi atau babi yang diisi dengan berbagai bahan), dakkochi (ayam tusuk Korea), odeng, mandu (sejenis pangsit yang dibuat dengan adonan tepung dan berisi daging yang dibumbui), dan anju (hidangan yang disertai dengan minuman). Di malam hari, banyak dari tempat ini yang menyajikan minuman beralkohol seperti soju. Pojangmacha secara harfiah berarti "gerobak tertutup" dalam bahasa Korea.
Hikmah yang bisa diambil dari film ini :
Artis juga manusia biasa yang tak sempurna, dia bisa saja memiliki masa lalu yang kelam atau melakukan kesalahan. Tiga hal itulah yang ada dalam diri Hye Mi. Orang hanya tahu Hye Mi sebagai artis terkenal, cantik dan karirnya cemerlang hingga dipuja oleh para penggemarnya. Tapi semuanya berubah ketika masyarakat tahu bila Hye Mi menjalin hubungan dengan penyanyi Ji Hoon yang usianya 13 tahun lebih muda.
Masyarakat terutama haters (penggemar Ji Hoon) jelas tak rela dengan hal itu dan menganggap Hye Mi sebagai orang yang layak dimusuhi karena tak tahu malu menjalin hubungan dengan pria yang lebih muda. Hal ini membuat reporter Kim penasaran dan berusaha membantu publik untuk mencari tahu kelemahan Hye Mi.
Berkat usaha gigih reporter Kim, akhirnya masyarakat tahu bila sebenarnya Hye Mi menyembunyikan sesuatu. Ternyata Hye Mi sudah punya anak padahal tak pernah terdengar kabar pernikahannya dan yang lebih parah, Hye Mi mengabaikan anaknya sendiri. Dan kini Hye Mi malah asyik bersama pria yang usianya lebih muda. Masyarakat kian kesal dan 'berusaha' menghakiminya.
Aku cuma bisa bilang "wow" setelah nonton film ini. Aku merasa bila jadi artis di Korea itu kok sulit ya? Maksudnya ya sulit untuk merintis karirnya dan yang paling sulit adalah menampilkan citra sempurna di depan publik agar tak dicela dan dicaci fans apalagi haters. Kadang artis sudah berusaha tampil sempurna tapi masih saja dicela dan dikritik penampilannya. Rasanya kok fans itu lebih tahu segalanya ya?
Seharusnya masyarakat terutama fans atau haters itu tahu bila artis juga manusia biasa yang tak sempurna, tak luput dari kekurangan atau berbuat kesalahan. Masyarakat tak seharusnya mencela kekurangan atau masa lalu idolanya. Bila mengaku sebagai fans sejati maka yang harus dilakukan adalah menerima segala kelebihan dan kekurangan idolanya, yang terpenting selalu mendukungnya terutama di saat yang sulit misalnya ketika idolanya mendapat musibah.
Bila mengaku sebagai haters ya tidak usah perduli dengan apa yang dilakukan artis yang dibencinya. Jangan sebaliknya, ngakunya haters tapi malah tahu segala hal tentang si artis melebihi fans sejati si artis. Itu namanya haters tapi kepo dan ujung-ujungnya menjadi lovers. Lagipula, apa gunanya bila sudah tahu bila si artis mempunyai masa lalu yang buruk atau berbuat suatu kesalahan? Ingin menjadikannya sebagai bahan hujatan dan celaan di sosmed? Untuk apa? Seperti orang yang tak punya kerjaan aja!
Hati-hati lho bila ingin mencela atau membully artis atau seseorang di sosmed, mengapa? Karena sekarang ada UU yang bisa menjerat kita dan hadiahnya adalah bui. Kalau tak suka dengan artis tertentu atau seseorang ya simpan saja rasa tak sukanya dalam hati tak perlu dicurahkan di sosmed, bisa bahaya! Yang terpenting, kita harus sadar bila tak ada manusia yang sempurna. Sebelum mengkritik orang lain sebaiknya bercermin dulu, apakah kita pantas atau lebih baik dari orang yang akan kita kritik.
Masalahnya orang sering tak sadar diri, sibuk mencela kekurangan orang lain tapi dirinya sendiri lebih parah. Menganggap orang lain salah dan buruk padahal dirinya sendiri lebih buruk. Istilahnya tak bisa melihat tengkuk sendiri. Tengkuk kan posisinya kepala bagian belakang sehingga seseorang tak mungkin bisa melihat tengkuknya sendiri, justru orang lain yang bisa melihat tengkuk kita. Artinya, kita bisa melihat kekurangan orang lain tapi kita tak boleh menggunakan kekurangan orang itu sebagai bahan celaan. Mengapa tidak boleh? Karena kita tak bisa melihat kekurangan diri sendiri, jangan-jangan kekurangan kita jauh lebih parah. Jadi, daripada menghujat orang lain lebih baik bersikap wajar dan menjadikan kekurangan orang lain sebagai media introspeksi diri agar bisa menjadi lebih baik.
Sebenarnya aku tak terlalu perhatian dengan film ini karena ratingnya biasa saja tapi aku sedikit penasaran karena pemeran utamanya adalah Han Chae Young yang pernah main di drama Sassy Girl, Choon Hyang tahun 2005. Dan setelah nonton film ini, tak ada rasa penyesalan karena filmnya sangat bagus dan benar-benar menyentuh. Endingnya membuat aku meneteskan airmata karena ikut terbawa suasana.
Film ini mengangkat tema hubungan ibu dan anak yang tak biasa. Si ibu yang bernama Hye Mi adalah artis terkenal yang harus tampil sempurna sehingga dia terpaksa menyembunyikan statusnya sebagai ibu dari remaja bernama So Eun. Hye Mi sengaja tinggal sendirian sedangkan So Eun tinggal di apartemen sebelah bersama neneknya (ibunya Hye Mi).
So Eun tak pernah memanggil Hye Mi sebagai ibu atau memeluknya, bukan karena So Eun tak mencintai Hye Mi tapi sejak kecil memang Hye Mi tak pernah memperkenalkan diri sebagai ibu tapi sebagai wanita dewasa yang kebetulan tinggal di sebelah apartemennya. Hye Mi tak pernah memperlakukan So Eun sebagai putrinya bukan karena tak sayang tapi semua demi tuntutan publik.
Di luar memang keduanya tampak biasa saja bahkan saling memusuhi karena Hye Mi berkencan dengan Ji Hoon (penyanyi idola So Eun). Tapi Hye Mi dan So Eun tak bisa mengingkari kenyataan bila keduanya terikat hubungan darah. Kadang keduanya tanpa ragu bercanda seperti ketika So Eun sengaja menggoda Hye Mi di lift. Semula Hye Mi kesal tapi akhirnya mereka malah saling menggelitik dan bercanda seperti tak ada jarak diantara mereka.
Keduanya bisa saja bersikap seolah tak perduli agar tak ketahuan publik tapi nyatanya mereka sangat perduli satu sama lain. Contohnya, Hye Mi serius memikirkan saran Pak Woo untuk mengirim So Eun ke luar negeri agar tak ada yang curiga tapi sebenarnya Hye Mi tak ingin berpisah dengan So Eun apapun alasannya. So Eun sendiri langsung pasang badan untuk melindungi ibunya ketika masyarakat sudah tahu hubungan mereka. So Eun ingin mengajak Hye Mi pergi tapi Hye Mi tak mau karena dia sudah lelah bersembunyi.
Kurasa Hye Mi sudah sampai pada titik jenuh, dia tak lagi memikirkan karir dan ingin menjadi ibu seutuhnya bagi So Eun. Makanya Hye Mi memutuskan untuk jujur pada Ji Hoon dan dia tak perduli bila Ji Hoon akan memutuskannya. Bagi Hye Mi, yang terpenting bagi dirinya adalah mendapatkan cinta putrinya bukan yang lain.
Aku salut pada Ji Hoon, walaupun usianya lebih muda tapi dia sangat dewasa dan mungkin dia memang tulus mencintai Hye Mi. Di saat yang lain menghujat dan menghakimi Hye Mi, Ji Hoon muncul dan mendukungnya. Hmmm...sepertinya kisah cinta Hye Mi dan Ji Hoon ini sedikit 'menyindir' minat pria muda zaman now. Rasanya sekarang ini para pria muda lebih tertarik pada wanita dewasa atau bahkan janda yang sudah memiliki anak, trus bagaimana nasib para gadis yang masih lajang? Apa karena para gadis itu banyak maunya, masih kekanakan dan egois, makanya pria muda ogah? Pria muda lebih suka wanita yang dewasa karena keibuan, pengertian dan lebih sabar? Entahlah...siapa yang bisa membantuku menjawabnya??? Kamu mungkin? hehehe...
Menurutku, film ini sangat bagus karena penuh makna. Setelah nonton film ini, aku malah jadi teringat pada ibuku. Walaupun tinggal serumah dan selalu bertemu, aku jarang sekali mengatakan cinta pada ibu karena aku berpikir ibu pasti tahu bila aku mencintainya walaupun aku tak mengatakan secara lisan.
Dalam film ini, bagian ending benar-benar membuatku baper. Akhirnya setelah sekian lama menyembunyikan status hubungan mereka kini Hye Mi dan So Eun tanpa sungkan mengekspresikan cinta yang mereka miliki. Hye Mi dan So Eun tanpa ragu saling berpelukan, mereka menangis bahagia. Hye Mi bahkan membelai putrinya dengan sayang.
Berbahagialah bagi kamu yang masih memiliki ibu karena kamu masih punya waktu untuk menunjukkan rasa cinta dan bakti kamu pada ibu, jangan sampai menyesal karena kehabisan waktu (orangtua keburu meninggal). Hal ini juga berlaku bagi aku karena kini hanya memiliki ibu jadi aku berharap aku bisa lebih menyayangi dan berbakti pada ibu, satu-satunya orangtua yang masih aku miliki.
Makasih banyak karena udah nulis sampai sedetail ini! Jadi pengen langsung nonton