Friday, February 15, 2019

200 Pounds Beauty ~Film Korea~

200 Pounds Beauty (Hangul: 미녀는 괴로워; RR: Minyeoneun Goerowo; “Untuk menjadi cantik itu butuh pengorbanan”) adalah film komedi romantis Korea tahun 2006 yang diadaptasi dari manga Jepang Kanna's Big Success! (カンナさん大成功です! Kanna-san Daiseikou Desu!) karya Yumiko Suzuki.

Film ini menceritakan tentang seorang gadis jelek nan gendut tapi memiliki suara sangat bagus dan ingin menjadi penyanyi terkenal. Dia nekat melakukan operasi plastik agar mimpinya bisa terwujud. 


Para pemain :

Kim Ah Joong sebagai Kang Hanna / Jenny
Joo Jin Mo sebagai Han Sang Jun
Sung Dong Il as manajer perusahaan rekaman
Kim Hyun Sook sebagai Park Jung Min
Im Hyun Sik sebagai ayah Hanna / Jenny
Lee Han Wi sebagai dokter bedah plastik
Ji Seo Yun sebagai Amy
Park No Shik sebagai penggemar Jenny
Lee Beom Soo sebagai supir taksi
Kim Yong Gun sebagai bos perusahaan rekaman
Lee Won Jong sebagai peramal
Ryu Seung Soo sebagai polisi lalu lintas

Sinopsis Lengkap :

Film ini diawali dengan seorang peramal yang seolah bosan memandangi foto pria tampan yang dibawa oleh kliennya, seorang gadis gendut bernama Hanna yang tak menarik. Si peramal meminta agar Hanna melupakan pria idamannya. Peramal itu mengeluh karena Hanna datang setiap minggu padahal tak akan bisa mengubah nasibnya sebab dirinya tak bisa membuat keajaiban untuk Hanna.

Melihat Hanna yang diam sambil menunduk, peramal itu mulai kesal dan mengulangi apa yang pernah dikatakannya bahwa Hanna tak akan bisa bersama pria idamannya. Peramal berharap yang terbaik tapi nyatanya Hanna memang tidak berjodoh. Hanna memotong dan mengulangi omongan peramal bahwa semua sudah tertulis di wajahnya. Peramal itu mengiyakan.

Hanna ikutan kesal dan mengatakan bahwa peramal tak mungkin tahu apa yang akan terjadi. Peramal itu marah dan menggebrak meja, dia minta Hanna untuk mencari tahu jawabannya sendiri. Hanna hanya bisa menunduk dan peramal itu mencoba bersabar dan memberi tulisan jimat agar kedatangan Hanna tidak sia-sia.

Peramal itu menulis sambil mengomeli Hanna yang bahkan jarang mencuci rambutnya sehingga sangat bau bahkan Hanna sendiri enggan mencium raambutnya sendiri. Peramal itu minta agar Hanna memberikan kertas jimat itu pada pria yang disukainya tapi peramal tidak bisa menjamin apapun. Peramal menyerahkan kertas itu dan mengatakan bahwa itu gratis sambil mengusir Hanna.

Hanna tidak beranjak pergi walaupun si peramal sudah mengusirnya, dia malah ingin membungkuk untuk mengucapkan terima kasih tapi peramal itu menolak karena tahu kalau gadis di depannya ini akan mengacaukan tempat usahanya. Hanna bersikeras dan yang terjadi adalah saat menunduk tubuh Hanna membentur tembok kayu, tubuh suburnya terdorong ke depan dan menumpahkan tinta merah ke wajah si peramal. 

Hanna minta maaf dan mencoba membersihkan wajah peramal tapi Hanna tak bisa menyembunyikan tawanya, yang terjadi selanjutnya malah wajah si peramal kian penuh dengan tinta merah. Saat melihat kertas jimatnya ada di bawah meja, dengan entengnya Hanna mengangkat ujung meja dan mengambil kertasnya tapi hal itu malah membuat patung milik si peramal jatuh dan pecah. Si peramal tak bisa lagi menahan kemarahannya, dia mengusir Hanna.

Hanna adalah gadis pemalu karena memiliki tubuh yang subur dan dia bekerja sebagai operator telepon mesum. Hanna memilih pekerjaan itu karena sebagai operator tidak memerlukan wajah dan penampilan, cukup bermodal suara saja. Lagipula Hanna membutuhkan banyak uang untuk biaya pengobatan ayahnya. 

Sebagai operator telepon mesum hanya pekerjaan sampingannya tapi pekerjaan utama Hanna adalah sebagai penyanyi tapi bukan penyanyi yang sesungguhnya, dia memberikan suaranya yang merdu kepada seorang penyanyi terkenal bernama Amy. Jadi, Hanna bermodal suara sedangkan Amy bermodal penampilan dan kecantikan.

Hanna terlihat berdandan dan bersiap menuju panggung. Irama musik yang menghentak membuat penonton bersorak menunggu kehadiran penyanyi idolanya di atas panggung. Seorang penyanyi berpakaian seksi akhirnya muncul diikuti dengan teriakan senang dari para penonton. Dialah Amy, penyanyi yang hanya bermodal wajah cantik dan tubuh langsing. Amy mulai menari bersama penari latarnya.

Seorang pria tampan bernama Sang Jun sedang berada di ruang kontrol, dia mengamati semua layar monitor dengan seksama. Sang Jun melihat Hanna sudah bersiap di posisinya panggung kecil yang berada di balik panggung utama. Begitulah, di atas panggung, Amy yang cantik dan seksi bergaya di depan penggemarnya sedangkan di balik panggung, Hanna yang gendut menyumbangkan suaranya untuk melengkapi penampilan Amy.

Hanna menyanyi dengan semangat sambil melirik ke arah Sang Jun. Bagi Hanna, Sang Jun adalah pemberi semangat bagi hidupnya, pelita hidupnya. Hanna berseru dalam hati dan berharap dirinya bisa mencintai Sang Jun. Tanpa sadar, Hanna menghentak-hentakkan kakinya mengikuti irama lagu, membuat lantai pijakkannya jebol dan dia terjatuh.

Sang Jun panik melihat Hanna terjatuh, dia mulai mengambil alih kendali. Sang Jun menekan berbagai tombol dan memerintahkan Amy untuk berbalik, menyuruh para pemusik dan penyanyi latar menyanyikan bagian reff. Sementara itu dia mulai memanggil Hanna berkali-kali. Hanna dengan susah payah merangkak naik dan kembali menyanyi. Sang Jun lega dan akhirnya konser itu bisa berjalan lancar hingga akhir.

Amy terlihat kesal pada Hanna yang hampir saja menghancurkan konsernya. Amy memperingatkan Hanna untuk tidak melakukan hal bodoh lagi tapi Hanna beralasan kalau dia ingin menari seperti Amy supaya terlihat nyata. Amy meledek cara berpakaian Hanna yang kedodoran tapi Hanna beralasan kalau tidak ada baju yang muat untuk dirinya.

Amy menyadari kehadiran Sang Jun dan buru-buru mendekatinya. Sang Jun hanya mengelus rambut Amy sekilas dan beralih ke Hanna dan langsung memeluknya sambil bertanya apakah Hanna baik-baik saja. Sang Jun menyalahkan para pekerja yang membuat panggung yang buruk (tak kuat menahan beban tubuh Hanna). Sang Jun tampak sangat khawatir sambil memperhatikan tubuh Hanna. Hanna sontak terdiam dan berbalik memeluk Sang Joon hingga nafas Sang Jun tercekat.

Pemandangan itu membuat Amy kian kesal, dia tak bisa mengerti mengapa Sang Jun lebih khawatir pada Hanna daripada dirinya. Amy mendengus sambil menatap benci ke arah Hanna yang tidak malu memeluk Sang Jun di tempat umum. Di belakang Amy, Jung Min dan bos Sang Jun juga terkejut.

Hanna berada di sebuah kedai bersama Jung Min, sahabatnya. Hanna menduga bahwa Sang Jun menyukainya tapi Jung Min berusaha menyadarkan Hanna bahwa hal itu tak mungkin terjadi. Hanna tersenyum malu dan mengiyakan karena Sang Jun sangat baik padanya. Jung Min meminta agar Hanna berhenti bermimpi.  

Jung Min mengatakan bahwa ada 3 tipe wanita bagi seorang pria. Pertama wanita cantik yang ada di poster seperti harta karun, kedua wanita biasa seperti dirinya bagai sebuah hadiah, dan ketiga adalah wanita jelek seperti Hanna bagai sebuah penolakan. Hanna tidak bisa menjawab dan ingin makan daging lagi, Jung Min kesal dan melarang Hanna untuk makan terus. Hanna ikutan kesal dan mengatakan bahwa dirinya punya intuisi kalau Sang Jun menyukainya juga. 

Jung Min tidak percaya karena intuisi itu berdasarkan pengalaman, dia bertanya apakah Hanna pernah jatuh cinta? Hanna terdiam, dia teringat tentang cinta pertamanya pada seorang sales obat diet. Pria itu ternyata hanya memanfaatkannya saja, dia bilang kalau dagangannya tidak laku, Hanna merasa kasihan dan memborong semuanya. Pria itu pura-pura tersinggung tapi tidak menolak uang pemberian Hanna. 

Sejak itu, dia menghilang dengan alasan dirinya tidak pantas untuk Hanna dan berharap Hanna bisa mendapatkan pria lain yang lebih baik. pria itu minta putus lewat video tanpa berani menemui Hanna lagi. Hanna stress tak mau makan dan minum obat diet tanpa aturan hingga harus dilarikan ke rumah sakit. 

Para petugas rumah sakit sempat kesulitan memindahkan tubuh Hanna. Tiga orang pria tak mampu memindahkan Hanna. Mereka ribut sendiri sementara para suster hanya bisa tersenyum melihatnya. Akhirnya Hanna mengalah dan menggulingkan tubuhnya sendiri untuk berpindah kasur. Saat itu Hanna mulai berpikir, kalau ingin dicintai maka dirinya harus diet. 

Hanna dan Jung Min memandangi sebuah gaun cantik yang terpajang di etalase sebuah toko. Hanna berharap bisa mengenakan gaun itu dan tampil cantik tapi Jung Min menggeleng tanda bahwa hal itu tidak mungkin bagi Hanna. Hanna dan Jung Min akhirnya pergi ke sebuah tempat untuk mentato dan mereka memilih gambar yang sama yaitu sebuah simbol bernama "Hakuna Matata" (simbol yang berasal dari Afrika dan dipercaya dapat mengabulkan permintaan).

Proses rekaman lagu baru Amy yang berjudul "stand by me" di mulai, Hanna dan para penyanyi latar sedang take vokal dengan diawasi langsung oleh Sang Jun. Hanna sangat senang walaupun kadang Sang Jun membentaknya saat menunjukkan kesalahan dan cara memperbaiki nyanyiannya agar lebih bagus dan merdu. Tanpa sengaja Sang Jun mengambil dan meminum air dari botol minum milik Hanna. Hanna tersenyum bahagia dalam hati dan terus menyimpan botol bekas diminum Sang Jun. 

Hanna mencoba sedikit bergaya saat menyanyi tapi dia mendadak salah tingkah saat Sang Jun menatapnya. Sang Jun juga salah tingkah dan tersenyum melihat tingkah Hanna. Saat promosi lagu baru itu, Hanna tidak perduli walaupun dirinya harus bersembunyi di balik panggung asalkan dia bisa melihat wajah Sang Jun. Dia sudah puas bila melihat Sang Jun tersenyum padanya.

Malam itu, Sang Jun mengantarkan Hanna ke suatu tempat. Sepanjang perjalanan, Sang Jun mencoba mencari kekurangan Amy dan dia tahu bahwa Amy tak sebagus Hanna. Hanna yang sedang menggambar simbol "hakuna matata" di bukunya hanya tersenyum ketika Sang Jun memotivasi Hanna agar bekerja lebih baik. Hanna merasa harapannya melayang tinggi saat Sang Jun melirik dan memujinya.

Ternyata Hanna minta diantarkan ke sebuah rumah sakit. Saat Sang Jun bertanya siapa yang dikunjungi dan Hanna menjawab kalau dia akan mengunjungi orang yang sangat dicintainya. Tiba-tiba muncul seorang pria stress yang menggedor pintu mobil, membuat mereka kaget. Pria stress itu menari dan sejurus kemudian dua orang perawat pria muncul dan membawa pria itu pergi. Hanna merasa tidak enak dan buru-buru pamit. Dia takut Sang Jun bertanya macam-macam karena yang mereka kunjingi adalah rumah sakit jiwa. Sang Jun mengundang Hanna untuk ikut merayakan pesta ulang tahunnya besok dan Hanna mengangguk senang.

Ternyata Hanna mengunjungi ayahnya, sepertinya ayah Hanna tidak bisa menerima kenyataan bahwa istrinya sudah meninggal sehingga dia menganggap Hanna sebagai "istrinya". Setiap malam Hanna mengunjungi ayahnya untuk menemaninya berdansa. Ayah bertanya tentang Hanna pada "istrinya". Hanna menjawab kalau putrinya sekarang telah menjadi seorang penyanyi dan tampaknya putrinya itu sedang jatuh cinta. Hanna tersenyum sendiri sambil memeluk ayahnya. Ayah mengeluh karena tubuh "istrinya" kian berat saja dan hal itu membuat Hanna agak kesal. Dia mempererat pelukannya dan mengajak ayah untuk berdansa saja tanpa memikirkan hal lain.

Sang Jun pulang sambil tersenyum dan matanya tidak sengaja melihat buku milik Hanna yang tertinggal di mobilnya. Dia mengambilnya dan kembali tersenyum melihat buku itu penuh dengan ikon senyum dan simbol hakuna matata.

Hanna sedang menyiapkan sweater yang akan diberikan pada Sang Jun sebagai hadiah ulang tahun ketika Jung Min masuk sambil membawa kotak besar. Jung Min membaca pesan yang ada dalam kotak itu. Ternyata itu paket yang dikirim oleh Sang Jun isinya baju yang bisa Hanna kenakan untuk pergi pestanya. Sang Jun mengatakan kalau paket itu sebagai ucapan terima kasih atas kerja keras Hanna selama ini.

Jung Min menunjukkan rasa tidak sukanya setelah membaca surat Sang Jun sambil menatap ngeri ke arah anting-anting besar ditangannya. Jung Min merasa ada yang aneh. Ketika melihat Hanna mencoba bajunya, Jung Min merasa tidak yakin tapi Hanna tetap ingin mengenakannya karena ingin menghormati Sang Jun.

Hanna dan Jung Min pergi ke club untuk menghadiri pesta Sang Jun. Mereka agak kesulitan menembus kerumunan orang yang berdansa untuk menuju tempat yang sudah dipesan Sang Jun. Jung Min memilih duduk di ujung meja sedangkan Sang Jun meminta Hanna duduk di sampingnya. Dengan susah payah akhirnya Hanna bisa duduk di sisi Sang Jun dan memberikan hadiah untuknya. 

Bos Sang Jun meminta Hanna untuk melepaskan mantelnya karena ruangan itu cukup panas. Hanna menoleh ke arah Jung Min dan saat Hanna melepas mantelnya semua mata langsung terpana melihat Hanna memakai baju merah yang tidak cocok dikenakan olehnya karena gumpalan lemak bertebaran dimana-mana.

Sang Jun terbatuk karena kaget dan mencoba menahan diri dengan pura-pura minum. Hanna berbisik kalau dia hanya memakai baju pemberian Sang Jun dan hal itu membuat Sang Jun terkejut karena tidak pernah merasa memberikan Hanna hadiah. Si bos malah menyuruh Hanna lebih sering mengenakan baju itu sesering mungkin. Si bos langsung terdiam setelah mendapat lirikan tajam dari Sang Jun.

Seorang pria masuk dan memberitahukan kalau Amy sudah datang, Sang Jun kesal dan menyuruh Amy segera masuk. Amy masuk dengan percaya diri mengenakan baju yang serupa dengan Hanna hanya ukurannya lebih kecil. Amy tersenyum sinis melihat Hanna mengenakan baju kirimannya.

Semua heran melihat baju mereka yang sama, Sang Jun menyadari ada yang tidak beres saat melihat Hanna menunduk. Sang Jun menoleh dan dia melihat Amy yang seolah tak tahu apapun tapi Sang Jun tahu bahwa Amy yang sengaja ingin menyakiti Hanna. Hanna merasa malu dan ingin pergi tapi dia beralasan kalau ingin menari saat Sang Jun bertanya. Amy tidak bisa menyembunyikan senyum kemenangannya.

Sang Jun mengomeli kebodohan Amy yang mengacaukan usahanya padahal dirinya ingin kaya. Amy beralasan kalau dia kesal dengan Hanna. Sang Jun menantang Amy untuk menyanyi sendiri tanpa bantuan Hanna dan tidak perlu menganggu atau menghina Hanna. Sang Jun menyindir Amu karena seharusnya mereka berterimakasih pada Hanna. Amy bersikeras ingin memberi Hanna pelajaran. Sang Jun mulai kesal, dia minta Amy untuk mengembalikan kunci rumah dan mobil, setelah itu Amy boleh memberi Hanna pelajaran.

Amy menangis dan itu membuat Sang Jun kian kesal karena seharusnya Hanna yang menangis, dia berbakat tapi gendut dan jelek. Sedangkan Amy cantik tapi tidak berbakat, Hanna ada untuk melengkapi Amy. Sang Jun mengatakan kalau mereka hanya memanfaatkan Hanna jadi Amy harus bersikap baik pada Hanna yang membantunya, tanpa Hanna mereka akan tamat. Tanpa mereka sadari, ternyata Hanna bersembunyi di toilet sebelah dan mendengarkan semua pembicaraan mereka. Hanna yang patah hati, diam-diam menyelinap pulang. 

Hanna sedih karena Sang Jun hanya memanfaatkannya. Hanna berniat bunuh diri, dia pulang dan menutup semua pintu dan jendela. Hanna sengaja menyalakan gas dan dia mulai berbaring, matanya terpejam. Tiba-tiba teleponnya berbunyi, salah satu kliennya yang berprofesi sebagai dokter bedah plastik minta dilayani telepon mesum. Hanna kesal karena konsentrasinya terganggu tapi akhirnya Hanna bangun dan menerima telepon itu dan tidak jadi bunuh diri.

Hanna memutuskan pergi menemui kliennya semalam untuk curhat dan minta solusi. Dokter bedah plastik tidak percaya dengan cerita Hanna. Hanna ingin mengubah penampilannya dan dokter itu menjamin bahwa dirinya bisa melakukannya tapi seolah meremehkan Hanna. Dokter hanya diam saat Hanna bertanya tentang biayanya, Hanna menebak pasti harganya sangat mahal. Dokter berdalih bahwa dirinya seorang dokter bukan tukang kredit.

Hanna tetap berusaha sabar tapi dokter itu malah memanggil asisten untuk mengusir Hanna. Hanna akhirnya bernyanyi dan bertanya apakah dokter tak mengenali suaranya? Hanna juga mengeluarkan kaset dan stocking berwarna coklat. Dokter terkejut dan saat asistennya masuk, dokter itu malah marah dan mengomel tentang masalah lain kemudian mengusirnya. Hal itu membuat si asisten bingung sendiri.

Setelah asistennya pergi, dokter menyerah dan bertanya apa keinginan Hanna. Hanna hanya ingin menjadi wanita yang cantik dan sempurna. Dokter mengaku kalau dirinya melakukan hal yang gila selama melakukan telepon seks. Hanna mengulangi omongan dokter bahwa masyarakat tak akan menghargai seseorang yang melakukan operasi plastik tapi Hanna menambahkan bahwa mereka tidak tahu bagaimana rasanya dihina. Hanna ingin melakukan operasi karena ingin memperbaiki hidupnya bukan untuk kesombongannya.

Hanna terus memohon agar dokter bersedia membantunya. Dokter bertanya apakah Hanna bisa mengingat semua hal yang pernah mereka bicarakan lewat telepon seks dan Hanna berniat memerasnya? Hanna hanya tersenyum masam dan mengaku kalau dirinya telah mati kemarin. Hanna berpendapat, seharusnya dia sudah mati bunuh diri kemarin tapi dokter malah meneleponnya sehingga dokter harus membantunya.

Dokter berpikir keras dan dia mencoba menghancurkan bukti rekaman itu tapi dia langsung lemas saat melihat Hanna mengeluarkan kaset rekaman yang lain. Dokter kehabisan kesabaran, dia menuduh Hanna berniat memerasnya tapi dokter itu kaget saat Hanna menghancurkan kaset yang dibawanya. 

Hanna menatap dokter itu dengan tatapan memohon dan mengatakan kalau hidup matinya ada di tangan dokter. Hanna ingin menjadi orang baru karena dia sudah tidak kuat merasakan sakit hati, penolakan dan hinaan karena tubuhnya yang gendut dan jelek. Dokter itu akhirnya menyerah dan bersedia membantu Hanna. Dia meminta asistennya mengatur jadwal operasi. Mereka mulai berdiskusi tentang bentuk wajah yang diinginkan oleh Hanna.

Hanna membersihkan kamarnya dan membuang semua simpanan makanannya. Dia juga terpaksa membuang anjing kesayangannya. Hanna meninggalkan semuanya tapi saat akan meninggalkan kamarnya, dia mengambil sebuah boneka cantik berambut pirang pemberian ayahnya. 

Akhirnya Hanna menjalani operasi plastik. Selama di rumah sakit, Hanna masih berhubungan dengan Jung Min tapi dia merahasiakan keberadaannya pada Jung Min. Jung Min mengabarkan bahwa peluncuran album baru Amy ditunda dan semua orang pusing mencari Hanna. Hanna terus memantau kabar itu sambil terus berlatih keras menurunkan berat badannya.

Saat masih dalam masa pemulihan, Hanna menyempatkan diri untuk mengunjungi ayahnya. Dia berjanji akan segera datang dengan penampilan yang berbeda, tubuh langsing dan wajah yang cantik seperti yang diharapkan ayahnya. Sebelum pergi, Hanna memberikan boneka cantik dan kacamata hitam untuk ayahnya.

Sang Jun berusaha mencari keberadaan Hanna, bahkan mendatangi tempat tinggal Hanna. Sang Jun menemukan anjing putih milik Hanna dan merawatnya. Sedangkan ayah Hanna selalu membawa boneka pemberian putrinya kemanapun dia pergi. Tapi ayah bahkan bersikap dingin dan pergi saat Sang Jun, Amy dan manajernya bertanya tentang keberadaan Hanna.

Hari yang mendebarkan itu datang juga, Dokter dan para stafnya bersiap untuk membuka perban wajah Hanna. Mereka terutama si dokter tersentak kagum melihat hasilnya, Hanna terlihat sangat cantik dan tampak alami bukan seperti hasil operasi plastik. Hanna mengagumi pantulan wajahnya di cermin, dia tidak menduga dirinya akan secantik itu. 

Asisten dokter memuji bahwa hasilnya menakjubkan. Dokter membalas bahwa kelemahannya adalah terlalu alami. Hanna menangis dan dia memuji dirinya sendiri bahwa saat menangispun dirinya tetap terlihat cantik. Hanna berbalik dan menatap dokter sambil menangis histeris sambil membuka mulutnya. Dokter langsung menegur Hanna karena tindakannya bisa membuat rahangnya patah. Hanna tidak bisa berkata-kata selain memeluk erat dokternya sambil menangis haru.

Hanna mencoba celana lamanya dan dia berteriak senang karena kedua kakinya muat dalam satu lubang celana. Hanna menyelinap keluar kamarnya dan masuk ke dalam ruang ganti suster. Dia pergi berjalan-jalan dengan mengenakan baju suster, dia senang melihat tatapan kagum dari para pria yang melihatnya.

Hanna berhenti di sebuah toko yang memajang gaun cantik yang dulu pernah dia lihat bersama Jung Min tapi saat itu dia hanya bisa melihat tanpa berani mencobanya tapi kini tubuhnya sudah langsing. Hanna tersenyum sambil masuk ke dalam toko untuk membeli gaun itu. Hanna mengenakan gaun impiannya saat keluar dari toko, dia berjalan berlenggak lenggok layaknya seorang model. Dia tertawa bahagia dan siap memulai hidup baru.

Hanna tampil percaya diri dan pergi ke mall, dia tidak sengaja melihat Amy yang melakukan sesi tanda tangan ditemani oleh Sang Jun dan manajernya. Hanna hampir tersandung lift karena terus menatap Sang Jun tanpa berkedip. Hanna merasa sangat rindu karena sudah lama dia tak melihat Sang Jun. Hanna mengintip dari counter make up karena takut ketahuan padahal kini dirinya sudah memiliki penampilan yang baru.


Seorang manajer dan penyanyi bernama Pink menghampiri dan mengejek Amy karena aktingnya jelek sehingga ratingnya tidak lebih dari 5%. Si manajer meminta lagunya agar bisa dinyanyikan oleh Pink daripada dinyanyikan oleh Amy. Sang Jun hanya bisa menatap mereka dengan sorot marah. Mereka akhirnya pergi sambil tertawa mengejek.


Hanna segera menunduk saat melihat Pink dan manajernya berjalan kearahnya. Hanna pura-pura mengambil sebuah alat peraga tapi si penjaga counter menegurnya karena alat yang dipakai Hanna itu salah tempat, seharusnya untuk mata tapi Hanna malah menggunakan untuk bibirnya. Hanna tersenyum malu dan memperbaiki kesalahannya.


Hanna mengikuti Amy dan Sang Jun hingga ke tempat parkir mobil. Dia mengintip Amy yang kesal dan tidak mau main sinetron lagi tapi Sang Jun balas membentak dan mengatakan itu salah satu usaha untuk mempertahankan popularitas Amy. Sang Jun mengusir Amy agar masuk dalam mobil dan sementara Sang Jun menerima telepon. 


Hanna terus mengintip Sang Jun yang sedang berjalan menuju mobil sambil menelepon. Seorang pengantar makanan yang mengendarai motor, tidak bisa konsen setelah melihat kecantikan Hanna, dia jatuh menabrak palang penghalang. Suara gaduh itu membuat Hanna dan Sang Jun menoleh. Hanna buru-buru datang membantu sambil menangis minta maaf.


Hanna melepaskan topi lebarnya dan membantu membersihkan makanan yang berserakan. Pria pengantar makanan itu melepaskan helmnya dan terpana saat Hanna meraba wajahnya untuk memastikan dirinya tak terluka. Hanna langsung terdiam saat mendengar suara Sang Jun, dia buru-buru mengenakan helm dan pergi dari tempat itu, sedangkan Sang Jun dan si pengantar makanan hanya bisa melongo melihat tingkah Hanna yang aneh. Si pengantar makanan itu tak keberatan Hanna mengambil helmnya dan mendapat ganti topi lebar milik Hanna.


Hanna kembali mengikuti Sang Jun, kali ini ke dealer mobil. Hanna tidak berniat membeli mobil, dia hanya ingin mengamati Sang Jun yang sepertinya hendak membeli mobil. Tapi Hanna merasa tidak enak ketika mendengar sales mobil itu tak marah saat dirinya tak sengaja mencopot viper mobilnya. Hatinya kian luluh saat sales itu memujinya sebagai gadis cantik nan menawan. Hanna tidak keberatan membeli mobil bekas berwarna merah seharga 5000 dolar dengan kondisi mobil yang tidak memuaskan.


Hanna puas saat mengendarai mobilnya, dia tak keberatan dengan segala kekurangan mobilnya toh harganya juga murah. Hanna menyetir sambil memuji kecantikannya hingga tanpa sengaja dia menabrak taksi yang berhenti karena lampu merah. Hanna ketakutan saat si sopir taksi itu marah dan memintanya keluar. 


Sopir itu bahkan sengaja menarik perhatian pengguna jalan lainnya dengan cara duduk di jalan sambil mengomel sendiri, dia berharap  agar mendapat simpati tapi yang ada malah dia diomeli oleh salah satu pengendara mobil lainnya karena dianggap menganggu lalu lintas. Si sopir taksi balik marah dan menantang tapi hal itu tidak digubris oleh pengendara mobil yang memilih pergi.


Si sopir taksi kembali mengomel sambil duduk di jalan. Hanna terpaksa keluar dari mobil dan sopir taksi terus mengomel. Hanna hanya bisa menangis sambil minta maaf, sopir taksi itu langsung terkesima dan mulai bersikap lunak padanya. Hanna kian bingung saat si sopir itu bertanya apakah Hanna baik-baik saja. Seorang ibu yang menjadi penumpang taksi itu ikut keluar tapi ibu itu malah bingung melihat tingkah sopir taksinya.


Seorang polisi lalu lintas yang melihat kekacauan yang ditimbulkan Hanna awalnya hendak melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan sang sopir taksi tetapi begitu melihat wajah Hanna yang cantik mempesona, dia seolah tersihir dan balik menyalahkan sang sopir atas kecelakaan yang terjadi. Sang sopir mengiyakan saja tuduhan polisi lalu lintas, dia bahkan tak memperdulikan darah segar yang menetes dari kepalanya karena saking terpesonanya dengan sosok Hanna.


Ibu penumpang itu kesal dengan sikap polisi dan sopir taksi yang seolah tersihir oleh Hanna. Ibu itu minta polisi untuk memeriksa SIM milik Hanna dan mereka semua terkejut dan tidak percaya karena foto Hanna di SIM sangat jauh berbeda dengan wajah Hanna sekarang. 


Akhirnya Hanna dibawa ke kantor polisi dan mereka akan membebaskan Hanna setelah ada teman yang mengkonfirmasi kebenaran identitasnya. Ibu penumpang taksi itu masih kesal pada Hanna karena kini semua polisi itu bersikap lunak pada Hanna bahkan ada yang mengusulkan agar Hanna dibebaskan saja karena tidak tega melihat Hanna menangis. Ibu itu menebak kalau Hanna pasti sudah melakukan operasi plastik. Para polisi itu kesal karena ibu itu terlalu banyak bicara.


Jung Min terlihat berlarian menuju kantor polisi begitu mendengar kabar jika Hanna menabrak seseorang. Jung Min menatap lurus ke arah Hanna tapi dia langsung mengacuhkannya dan dia mengedarkan pandangan di ruangan itu. Jung Min terlihat sedih ketika menemukan sosok seorang wanita gemuk dengan tampang acak-acakan yang terbaring di tempat tidur dalam kondisi memprihatinkan. 


Jung Min mengira wanita tersebut adalah Hanna sahabatnya. Dia bahkan sempat memarahi para polisi itu yang tidak memberi sahabatnya makanan lebih banyak. Wanita pengemis itu hanya bisa meringis karena merasa tidak mengenal Jung Min. Jung Min benar-benar prihatin melihat keadaan Hanna yang kini menjadi kurus, bau dan jelek. Hanna agak bingung dan kesal karena Jung Min mengacuhkannya.


Hanna menghampiri Jung Min tapi Jung Min malah bertanya apakah dia mengenal Hanna. Akhirnya Hanna mengajak Jung Min ke toilet dan menunjukkan tato yang sama seperti milik Jung Min. Jung Min berseru kegirangan dan takjub melihat perubahan Hanna. Jung Min memukul Hanna dengan gemas tapi Hanna langsung berteriak dan beralasan bahwa silikonnya mungkin akan bergeser. Mereka kemudian saling berpelukan sambil tertawa senang.

Jung Min menceritakan kekacauan yang terjadi selama setahun Hanna menghilang bahkan album baru Amy terpaksa ditunda karena mereka sibuk mencari pengganti Hanna atau pengisi suara untuk Amy. Hanna berniat ikut audisi tapi Jung Min melarang karena takut ketahuan. Hanna beralasan bahwa Jung Min juga pasti tidak mengenalinya bila dia tidak menunjukkan tatonya. Akhirnya Jung Min setuju membantu Hanna ikut audisi.


Proses audisi itu berjalan lambat, tidak ada satupun calon yang sesuai dengan kriteria Sang Jun. Mereka semua tampak stress dan putus asa ketika Jung Min masuk dan memperkenalkan peserta audisi baru, seorang gadis yang berasal dari California, blesteran Korea Amerika bernama Jenny.


Sang Jun mengizinkan Hanna (Jenny) masuk. Jenny masuk dengan mengenakan kacamata hitam dan tidak berani berdiri menghadap ke arah Sang Jun dkk. Sang Jun memanggil Jenny dan dia hanya melambaikan tangan sekilas. Sang Jun kembali bertanya apakah Jenny bisa berbahasa Korea dan Jenny menjawab sedikit sambil memperagakan dengan jarinya. Sang Jun meminta Jenny membuka kacamatanya. 


Jenny melakukan apa yang diperintahkan tapi Sang Jun agak kesal karena Jenny tak mau menghadap kearahnya. Jenny melirik ke arah Jung Min dan Jung Min memberi kode agar Jenny menuruti kemauan Sang Jun. Akhirnya Jenny memberanikan diri menatap ke arah Sang Jun dan semuanya. Sang Jun kehilangan mood dan minta musik segera dimainkan. Musik mengalun sesuai perintah Sang Jun dan Jenny mulai menyanyi.


Semula semua orang pesimis dengan kemampuan Jenny tapi mereka seolah terhipnotis ketika mendengar suara Jenny yang merdu. Sang Jun yang awalnya ragu kini malah merasa mendengar suara Hanna. Sang Jun memegang tangan bosnya agar tak terbawa emosi mendengar Jenny menyanyi. 


Sang Jun berbisik pada bosnya bahwa inilah yang dinamakan artis. Bosnya setuju saja karena kehabisan kata-kata. Bos bahkan ikut menyanyi dan terbawa suasana hingga tak terasa matanya menjadi basah. Mereka bahkan masih terdiam saat musik sudah berhenti. Jenny menegur mereka dan Sang Jun menyuruh Jenny menunggu di luar.


Setelah Jenny keluar, semua bersorak gembira dan Amy dengan tegas meminta agar albumnya segera dirilis. Sang Jun meminta semua keluar kecuali bosnya. Sang Jun ingin mengorbitkan Jenny sebagai seorang artis bukan sebagai pengisi suara Amy seperti yang mereka rencanakan.


Sang Jun dan bosnya menemui Jenny. Sang Jun pura-pura marah dan kesal karena Jenny berbohong padanya. Jenny mengira Sang Jun sudah mengetahui identitasnya sehingga dia menangis tersedu. Jung Min yang mengintip dari balik kaca ikut panik melihat Jenny menangis. Dia buru-buru masuk tanpa diundang demi membantu Jenny. Jung Min ingin menjelaskan sesuatu tapi Sang Jun ganti mengomeli Jung Min.


Sang Jun mengatakan kalau dia tahu bila Jenny membuntutinya sejak dari mall hingga dealer mobil. Jung Min kaget dan melirik ke arah Jenny. Sang Jun menuduh Jung Min mengatakan pada Jenny bahwa dirinya produser hebat makanya Jenny membuntutinya. Sang Jun ganti mengomeli Jenny, kalau memang Jenny ingin menjadi penyanyi terkenal maka pilihannya tidak salah karena dirinya adalah produser terbaik. Si bos hanya tersenyum manyun mendengar kesombongan Sang Jun.


Mendengar ucapan Sang Jun, tangis Jenny seketika mereda. Jenny mengakui kalau dirinya memang ingin menjadi penyanyi. Jenny menoleh ke arah Jung Min untuk minta dukungan. Jung Min mengiyakan dan dia yakin Jenny bisa menjadi penyanyi terkenal. Jung Min menyemangati Jenny sebelum pamit keluar. Si bos kesal melihat Jung Min yang masuk tanpa diundang. 


Bos Sang Jun mengulurkan saputangan pada Jenny dan menegur Sang Jun yang membuat Jenny menangis. Si bos menatap wajah Jenny dan mengusulkan agar Jenny memperbaiki wajahnya agar matanya lebih lebar dan hidungnya lebih mancung. Jenny tersentak kaget dan langsung berdiri, dirinya beralasan takut pisau bedah dan tak mau melakukan operasi plastik. Menurutnya, operasi plastik hanya cocok bagi orang yang tidak percaya diri.


Jenny penasaran, dia kembali duduk dan bertanya pada si bos, apakah dirinya tak cukup cantik? Si bos kelabakan dan menjawab kalau Jenny cantik dan dirinya suka yang alami. Si bos minta dukungan pada Sang Jun. Sang Jun menatap tajam ke arah Jenny dan kini giliran Jenny yang kelabakan saat Sang Jun bertanya apakah dirinya benar-benar alami. Jenny mengiyakan. Sang Jun menatap bosnya dan berpikir sejenak sebelum meminta Jenny untuk tandatangan kontrak kerja.


Sang Jun dan bosnya menemui ayah si bos, yang merupakan direktur perusahaan rekaman itu. Si bos mencoba merayu ayahnya tapi ayahnya malah mengatakan kalau Jenny itu aneh dan dia secara pribadi lebih menyukai Amy. Direktur menanyakan kelebihan apa yang dimiliki Jenny pada Sang Jun. Sang Jun mengatakan bahwa wajah Jenny yang tanpa dosa serta memiliki kecantikan yang alami adalah hal yang tak bisa dibeli dengan uang.


Si bos setuju dengan pendapat Sang Jun tapi direktur malah menuduh bila putranya telah melakukan hal yang negatif makanya mereka berdua bersikeras ingin mengorbitkannya. Si bos membantah dan mengatakan bahwa Jenny bukan pelacur tapi Jenny memiliki sesuatu yang istimewa. Ayah (direktur) masih tidak percaya dan berniat memukul putranya dengan asbak kaca. Si bos berusaha merajuk pada ayahnya.


Sang Jun dan si bos keluar dari kantor direktur dengan langkah frustrasi. Sang Jun merayu bosnya agar mau membantunya untuk membujuk direktur (ayahnya sendiri). Si bos sebenarnya enggan meminta bantuan ayahnya dan memilih melakukannya sendiri tapi Sang Jun terus memanasinya. Dengan berat hati, si bos kembali menemui direktur untuk memuluskan keinginan Sang Jun walaupun dia tahu konsekuensinya yaitu dipukuli ayahnya. 


Akhirnya direktur setuju dan Jenny resmi dikontrak perusahaan Sang Jun. Jenny menjalani sesi pemotretan dan syuting beberapa iklan. Dokter bedah plastik ikut senang dan bangga melihat wajah Jenny kini terpampang di koran. Amy yang sedang berolahraga tampak kesal saat melihat iklan yang dibintangi Jenny hingga dirinya terjatuh dari treadmill.


Sang Jun sedang mengajari Jenny di studio, mereka duduk berhadapan. Tiba-tiba Jenny mengambil sesuatu yang menempel di baju Sang Jun. Jung Min yang tidak sengaja melihatnya hanya diam tanpa berkomentar.


Amy sedang menemani ayah Hanna nonton tv dan ayah tampak senang dan bertepuk tangan ketika melihat iklan yang dibintangi Jenny. Tiba-tiba ayah ingin pipis dan Amy berteriak memanggil perawat tapi akhirnya malah Amy sendiri yang mengantar ayah Hanna ke toilet. 


Amy menelepon Sang Jun dan protes tentang Jenny tapi Sang Jun yang sedang makan tidak terlalu perduli dengan keluhan Amy. Hal Itu membuat Amy kian kesal dan bertekad untuk mencari Hanna. Sang Jun marah dan membentak agar Amy tidak membawa-bawa Hanna. Teriakan Sang Jun membuat Jenny yang sedang makan bersamanya tersentak kaget. Sang Jun mengatakan kalau Hanna memang kangen pada ayahnya, suatu saat pasti akan muncul. Sang Jun mengakhiri pembicaraannya dan berpesan agar Amy berkonsentrasi pada sinetronnya. 


Amy bersikeras kalau dirinya seorang penyanyi tapi Sang Jun sudah menutup teleponnya. Amy berteriak kesal kalau dirinya ingin menjadi penyanyi. Tiba-tiba ayah Hanna menyahuti bahwa manusia hanya berencana tapi Tuhan yang menentukan segalanya. Manusia hanya sanggup melakukan semampunya. Amy hanya bisa menatap ayah Hanna dengan heran.


Jung Min dan Jenny sedang berbaring di kursi malas di dekat kolam renang. Jenny senang karena ada pria tampan yang melambaikan tangan ke arahnya, Jenny menceritakan hal itu pada Jung Min tapi Jung Min sudah pergi meninggalkannya. Ternyata pria tampan itu melambaikan tangan kepada Jung Min dan kini mereka pergi bersama. Jenny shock sekaligus sedih.


Tiba-tiba ada seseorang yang menyerahkan sebotol minyak kepadanya, ternyata Amy datang dan minta Jenny menggosok punggungnya. Jenny agak kesal tapi dia tidak keberatan melakukannya. Amy memuji dada Jenny yang indah dan bertanya apakah semuanya alami? Amy ingin tahu apakah Jenny melakukan operasi plastik tapi Jenny tentu saja membantahnya. 


Amy mengatakan kalau kulit Jenny bagus. Dia bertanya apakah selama di California, Jenny tinggal di basement karena kulit Jenny pucat. Jenny hanya tersenyum menunduk. Amy merayu Jenny agar mau berjemur bersamanya. Semula Jenny ragu tapi dia takut menolak sehingga terpaksa menuruti keinginan Amy.


Dokter bedah heran melihat Jenny yang tampak kusut. Dokter kian heran melihat dada Jenny yang belang dengan bekas telapak tangan. Jenny menceritakan segalanya dan dokter malah mengomelinya. Dokter tahu bahwa Amy itu juga operasi plastik. Dokter menjelaskan bahwa operasi payudara itu tidak enak dan menyakitkan. Itulah alasan mengapa dokter ingin mempertahankan kealamian dada Jenny sehingga tidak mengoperasinya.


Jenny bersikeras bahwa dirinya ingin dioperasi agar dadanya lebih besar dan seksi. Dia memohon agar dokter mau mengoperasinya tapi dokter justru menjadi marah. Dokter mengingatkan bahwa operasi hanya berlaku untuk orang yang pesimis dan tidak percaya diri. Dokter tampak kecewa dan marah sambil menunjukkan majalah yang berisi orang-orang yang menurutnya cantik karena hasil operasi plastik.

Dokter tidak mau melakukan operasi karena tubuh Jenny sudah sempurna dan alami, yang Jenny butuhkan hanya rasa percaya diri dan cara menggunakan pesonanya. Dokter bahkan memperagakan beragam pose seksi dan sensual agar bisa tampil menarik tapi Jenny tidak mau melakukannya.


Jenny mencoba mempraktekkan gaya yang pernah diajarkan dokternya saat sedang rekaman di studio. Sang Jun tampak tidak suka dengan gaya bernyanyi Jenny yang terlalu berani dan langsung menghentikannya. Sang Jun mengajak Jenny untuk melihat sebuah video. 


Dalam video itu tampak Hanna sedang bernyanyi dengan penuh penghayatan. Sang Jun bertanya tentang pendapat Jenny. Jenny sengaja berkelit dan mengatakan kalau kualitas videonya sangat bagus. Jenny bertanya kamera apa yang Sang Jun gunakan tapi hal itu malah membuat Sang Jun agak kesal. 


Sang Jun kembali mengulangi pertanyaannya, apa yang Jenny rasakan setelah mendengar suara nyanyiannya. Jenny mengatakan kalau suaranya merdu, sangat dalam, ekspresif dan menyentuh. Sang Jun meminta Jenny untuk bernyanyi dengan penghayatan seperti Hanna karena menurutnya, Jenny hanya memperhatikan penampilan saja. Mata Jenny tampak berkaca-kaca, dia mencoba menutupinya dan beralasan kalau Hanna itu jelek dan gendut, Sang Jun pasti akan malu bila bersama gadis seperti itu. 


Sang Jun kelihatan gusar dan marah. Sang Jun tidak suka Jenny menghina Hanna karena baginya Hanna itu sangat istimewa. Sang Jun juga memperingatkan Jenny kalau dia bisa berada di sini karena menggantikan posisi Hanna. Jenny terharu dan dia berusaha membantah tapi Sang Jun malah membentak dan mengatakan bahwa Jenny tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan Hanna. Sang Jun kaget melihat Jenny yang menangis dan tak jadi marah.

Jung Min yang sedang tiduran sambil mengenakan masker langsung terbangun saat mendengar Jenny ingin mengungkapkan rahasianya pada Sang Jun. Jung Min tidak mengerti mengapa Jenny ingin jujur setelah apa yang dicapainya selama ini. Jenny beralasan bahwa lebih baik mengatakannya sekarang daripada terlambat. Dia yakin Sang Jun bisa mengerti dan memahaminya. Jung Min melarang keinginan Jenny itu dan kembali mengingatkan tentang 3 tipe wanita menurut pria dan Jenny menyahut bahwa wanita cantik bagai harta karun. 

Jung Min meralat dan mengatakan bahwa Jenny tidak termasuk karena seseorang yang melakukan operasi plastik tidak bisa dikatakan cantik tapi moster. Jenny sedih dan tak menduga bahwa Jung Min akan mengatakan hal yang menyakitkannya. Jung Min berdalih bahwa semua pria sama saja, lebih suka kecantikan fisik yang alami. Dia yakin bahwa Sang Jun juga seperti itu.

Jenny mulai kesal dan menyindir Jung Min yang seolah memiliki banyak pengalaman, seolah punya banyak penggemar. Jung Min balas mengatakan bahwa setidaknya dirinya punya pengalaman lebih dari Jenny dan dirinya tak bertepuk sebelah tangan. Jenny menyindir dan bertanya apakah Min yang sedang jatuh cinta pada pria pemilik kartu nama yang dipegangnya? 

Jung Min mulai kesal karena mengira Jenny membuka isi tasnya tapi Jenny membalas kalau Jung Min yang ceroboh, tidak membersihkan kantungnya setelah meminjam bajunya. Mulai muncul aura permusuhan diantara mereka. Jenny menasihati Jung Min dengan berbagai macam petuah, rupanya Jenny masih trauma dengan pengalaman cinta pertamanya dulu. Jung Min kesal karena Jenny mulai membandingkan dirinya dengan Hanna dulu. Jung Min menyerah dan tak mengatakan apapun lagi.

Jenny pergi menemui Sang Jun yang baru selesai mandi, Jenny beralasan kalau ada sesuatu yang ingin dibahasnya tentang video Hanna. Sang Jun menunjukkan wajah tidak mengerti tapi mengizinkan Jenny masuk dan mengajaknya makan malam bersama. Jenny membuka pembicaraan dengan bertanya pendapat Sang Jun tentang wanita yang melakukan operasi plastik. 

Belum sempat Sang Jun menjawab, tiba-tiba muncul makhluk kecil berwarna putih yang mengamati Jenny dengan mata berbinar dan kemudian langsung duduk dipangkuan Jenny. Jenny pura-pura kaget melihat anjing kesayangannya yang bernama Cinta ada bersama Sang Jun. Cinta seolah kangen dengan majikannya sehingga bertingkah manja pada Jenny, hal itu membuat Jenny kewalahan. Sang Jun juga heran melihat Cinta langsung akrab dan manja pada Jenny. 

Sang Jun mengulang omongan Jenny bahwa operasi plastik itu hanya berlaku bagi orang yang tidak percaya diri. Jenny mulai kewalahan menghadapi Cinta dan Sang Jun merasa tidak enak. Tiba-tiba telepon berbunyi dan Sang Jun membawa Cinta pergi bersamanya. Cinta terus menatap Jenny begitu pula dengan Jenny yang masih kangen dengannya. Dari ruangan sebelah, Sang Jun mengatakan kalau mereka akan mengadakan konser besar. 

Tiba-tiba Cinta muncul dan langsung menghambur dalam pelukan Jenny, Jenny terharu dan menciumi anjingnya tapi dia langsung melepaskannya saat Sang Jun muncul sambil berbicara dengan seseorang di telepon. Untuk menutupi gugupnya, Jenny bertanya apa anjingnya diberi makan ikan mentah karena dia tahu sedikit tentang anjing dan tampaknya anjing itu suka makanan mentah. Sang Jun hanya tersenyum dan mengabaikan rasa penasarannya tentang anjingnya dan Jenny.

Sang Jun kembali duduk dan mengatakan kalau mereka memiliki pendapat yang sama soal operasi plastik. Jenny sedih mendengar jawaban itu apalagi Cinta terus merengek di kakinya, terpaksa Jenny menghalaunya.  Jenny mengatakan kalau cantik itu suatu kebanggaan tapi pria suka berbuat jahat bila melihat wanita cantik. Jenny kembali diganggu Cinta yang ingin disayang dan dipangku, anjing itu bahkan mulai menyalak minta diperhatikan. 

Jenny mulai kesal dan mengatakan "bang" dan Cinta langsung berbaring diam di kaki Jenny. Sang Jun kembali terkejut tapi tidak berkomentar apapun. Jenny mengibaratkan kalau kecantikan itu sama seperti kosmetik. Tapi Sang Jun malah bertanya mengapa Jenny tidak berdandan saja supaya kelihatan cantik dan memikat pria jahat. Sang Jun mengibaratkan wanita cantik itu seperti ikan segar dan Jenny tampak kecewa dengan pendapat Sang Jun.

Sang Jun mengantarkan Jenny pulang. Jenny tampak lesu menatap kaca mobil. Sang Jun merasa tidak enak dan mengatakan bahwa dia bisa mengerti pada wanita yang melakukan operasi plastik dan Jenny tersenyum mendengarnya tapi wajahnya langsung masam saat Sang Jun melanjutkan kata-katanya dengan mengatakan 'asal bukan pasangannya yang melakukan operasi plastik karena sama saja dengan penipuan.' Sang Jun ingin wanita yang memiliki kecantikan alami seperti Jenny. Jenny tersenyum masam mendengarnya.

Jenny berjalan ke rumahnya dengan langkah gontai, dari kejauhan Sang Jun mengucapkan selamat tinggal dan memberinya semangat tapi beberapa saat kemudian Sang Jun memanggilnya dan berjalan cepat ke arahnya. Jenny mengira Sang Jun ingin meminta maaf dan akan memeluknya makanya Jenny tersenyum dan melebarkan tangannya tapi Sang Jun malah memintanya menyingkir. 

Sang Jun berjalan cepat menuju sebuah mobil dan memergoki seseorang yang sedang mengabadikan keseharian Jenny. Sang Jun melihat isi rekaman dan Jenny ikutan mengintip. Sang Jun memarahi tindakan pria itu dan bertanya sejak kapan mengikuti Jenny. Pria itu hanya tersenyum sambil merokok. 

Sang Jun berusaha membuka topi yang menutup sebagian wajah pria itu. Pria itu menjelaskan bahwa dia tidak punya niat apapun, dia hanya menyukai Jenny. Jenny mengenali pria itu sebagai pengantar makanan waktu itu. Pria itu senang karena Jenny masih mengenalinya dan hendak mendekati Jenny tapi Sang Jun langsung mendorong pria itu ke pagar.

Sang Jun membentak pria itu dan mengatakan bahwa tindakannya termasuk perbuatan kriminal tapi pria itu hanya tertawa malu dan kembali mengatakan kalau dia hanya menyukai Jenny. Sang Jun bisa mengerti alasannya tapi perbuatan itu sama saja dengan tidak memikirkan perasaan Jenny dengan terus menguntit dan mendokumentasikan kehidupan pribadinya, hal itu termasuk kejahatan. Pria itu beralasan kalau semuanya hanya untuk koleksi pribadi bukan untuk infotainment. 

Sang Jun tidak mau dengar dan terus memaki pria itu. Jenny tidak tahan dan mendorong tubuh Sang Jun, dia tidak suka dengan sikap Sang Jun yang dirasa sudah kelewatan. Jenny membela pria itu dan mengatakan bahwa menyukai seseorang bukan suatu kesalahan. Semua orang pasti melakukan hal yang sama bila menyukai seseorang tapi malu untuk mengatakannya dan hanya bisa melihat dari jauh.

Sang Jun hanya diam dan menatap Jenny dengan heran. Jenny malah menyindir bahwa Sang Jun tidak pernah merasakan hal itu, tidak berani menyatakan cinta pada orang yang dicintainya. Jenny mengatakan hal itu sambil memukul dada Sang Jun dengan gemas dan menahan tangis.

Pria itu menghampiri Jenny dengan tatapan takjub. Dia tidak mengira kalau Jenny bisa tahu isi hatinya. Jenny tidak melepaskan tatapan kesalnya pada Sang Jun ketika menoleh dan menyindir penggemar setianya agar menjadi pria pemberani. Jenny kemudian pergi meninggalkan mereka berdua yang masih tidak mengerti dengan sikap Jenny barusan.

Keesokan harinya, Jenny tampak berada di koridor rumah sakit. Dia mengamati ayahnya yang sedang makan sendiri dari kejauhan. Jenny sudah kangen dan ingin bertemu dengan ayahnya. Senyum di wajah Jenny berubah jadi gugup setelah dia melihat Amy dan manajernya berada tidak jauh darinya. Jenny pura-pura mendorong kursi roda pria tua yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri agar bisa pergi. 

Jenny membakar semua foto dirinya saat masih gendut dan bernama Hanna. Dia melemparkan satu per satu foto masa lalunya sambil mengingat apa yang pernah dikatakan oleh dokternya. Dokter menyarankan bila Jenny ingin menjadi seseorang yang baru maka dia harus melupakan masa lalunya. Jenny harus menghapus semua ingatan dan kenangan masa lalunya.

Jenny mulai menjalani latihan vokal dan Jung Min tampak tidak suka dengan perubahan sikap Jenny tapi seorang teman mengingatkan agar Jung Min fokus latihan saja. 

Jenny baru selesai olahraga dan dia tampak senang memandangi pantulan wajahnya di cermin. Jenny merasa dirinya tetap cantik walaupun kini sedang mandi keringat. Ketika sedang asyik minum, samar-samar Jenny mendengar suara seseorang yang sedang berlatih vokal, dan ternyata Amy yang berlatih. Amy berusaha keras tapi tetap saja suaranya terdengar parau dan tidak merdu. 

Jenny mencoba menghibur Amy dengan mengatakan bahwa berlatih di sauna bisa membantu. Entah polos atau memang bodoh, Jenny malah bertanya apakah Amy harus menyanyi. Amy menjadi kesal dan mengatakan bahwa penyanyi ya harus bernyanyi. Jenny menyarankan agar Amy melakukan apa yang bisa dilakukannya.

Jenny mengatakan bahwa manusia hanya bisa merencanakan tapi Tuhan yang menentukan segalanya. Mendengar hal itu Amy terdiam, seolah pernah mendengar hal itu. Amy kian kaget saat Jenny mengatakan bahwa ayahnya yang pernah mengatakan hal itu padanya. Amy seolah mendapat pencerahan dan dia mendapat ide untuk melakukan sesuatu. 

Sejak saat itu, teror mulai membayangi Jenny. Suatu ketika Jenny baru selesai latihan dan dia keluar sambil melompat riang. Jenny heran melihat sopir dan asistennya memandangi kap mobil vannya dengan wajah kesal. Rupanya ada seseorang yang sengaja mencoreti kap mobilnya dengan tulisan "Kamu itu Palsu". Wajah Jenny tampak pucat setelah membacanya.

Jenny sedang berada di salon untuk persiapan konser perdananya. Dia menengok kiri dan kanan karena merasa mendengar suara ponsel. Seseorang mengingatkan kalau itu suara ponselnya dan Jenny segera mengangkatnya. Ternyata telepon dari rumah sakit, Jung Min mencoba bunuh diri.

Jenny langsung pergi ke rumah sakit tanpa memikirkan kepentingannya sendiri. Sang Jun marah karena Jenny pergi padahal sebentar lagi acara pertamanya di tv segera di mulai tapi Jenny bersikeras ingin mengetahui kondisi Jung Min, sahabatnya. Dengan rambut masih dipenuhi dengan roll rambut, Jenny bergegas pergi ke rumah sakit dengan mobil merahnya yang butut.

Sang Jun akhirnya ikut ke rumah sakit. Jenny duduk sambil memandang dan menciumi tangan Jung Min sedangkan Sang Jun berdiri sambil mendengarkan penjelasan dari dokter. Sang Jun bertanya apa sekarang Jung Min koma tapi dokter meralatnya, Jung Min tidak koma tapi tertidur panjang, untung saja tidak meninggal karena 30 pil tidur itu bisa membunuh seekor gajah.

Jenny melepaskan sisa roll yang tersisa di rambutnya, dia tampak menahan marah dan pulang ke rumah diikuti oleh Sang Jun. Jenny mengaduk-aduk isi laci dan menemukan sebuah kartu nama. Sang Jun melihat-lihat dan matanya tertuju pada sebuah mesin sauna. Sang Jun kembali mengejar Jenny yang hendak pergi ke suatu tempat.

Tampak seorang pria berjalan sambil menelepon, Jenny mengintip dari balik dinding kaca dan dia berjalan cepat saat melihat pria itu masuk lift. Pria itu melirik sekilas saat Jenny ikut masuk lift, dia sengaja mengakhiri pembicaraannya dan mulai melancarkan trik untuk menggoda Jenny.

Pria itu agak kaget saat mendengar Jenny bertanya apakah dia memutuskannya karena mencintainya? Pria itu menoleh dan Jenny mulai mengomelinya. Pria itu tidak mengenali dan mengetahui siapa yang Jenny bicarakan tapi saat hendak membantah, Jenny malah mulai memukulinya bahkan Jenny sudah melepas sepatunya.

Pintu lift terbuka dan Sang Jun menatap mereka dengan kaget, dia langsung menekan tombol agar lift kembali menutup. Dia berusaha memisahkan Jenny dan pria itu. Pria itu menuduh Jenny bersekongkol dengan Sang Jun dan mengancam akan menelepon polisi tapi Sang Jun langsung memukul wajahnya hingga hidung pria itu berdarah. Sang Jun menatap Jenny dan mulai merobek-robek ujung gaunnya dan mengacak-acak rambut Jenny. Sang Jun mengambil uang dari dompet dan melemparkannya sambil mengancam pria itu, lapor polisi atau menerima uangnya dan diam.

Saat pintu lift terbuka dan banyak orang yang menunggu, Sang Jun sengaja mengomeli Jenny agar tidak mengenakan rok pendek karena bisa mengundang kejahatan dan pemerkosaan. Sang Jun mengajak Jenny pergi sambil terus menasihati. Orang-orang itu tampak ingin tahu dan melihat ke dalam lift, tampak seorang pria yang terduduk lemas dengan kondisi hidung berdarah dan acak-acakan.

Sang Jun bergegas mengajak Jenny ke tempat acara dan waktu hanya tersisa satu menit. Pengarah acara segera meminta Jenny bersiap. Sang Jun mencoba merapikan penampilan Jenny tapi dia tak berani menyisir rambut Jenny. Sang Jun berniat mencari baju ganti tapi tak ada yang cocok. Si bos juga tampak bingung melihat mereka.

Saat Sang Jun panik, tiba-tiba muncul penyanyi bernama Pink dan manajernya, mereka mengejek ketidaksiapan Sang Jun dkk. Si bos mengatakan bahwa Jenny adalah penyanyi baru sehingga tak memiliki konsep untuk penampilannya. Jenny tak bisa berkata apapun, dia hanya bisa memberi tanda dengan tangan sebagai permintaan maaf. Jenny merasa bersalah hingga membuat Sang Jun repot. 

Sang Jun kesal dan membuang baju yang dipegangnya hingga membuat semua orang kaget. Sang Jun mengamati dan merobek sisa kain yang menjuntai di ujung gaun Jenny. Sang Jun menyerah dan membiarkan Jenny tampil apa adanya toh mereka menyukai suaranya. 

Sang Jun memberikan mik pada Jenny dan mengajaknya menghadap ke arah Pink dan manajernya, Sang Jun meminta Jenny agar tidak mempermalukannya dan berbuat yang terbaik karena dirinya mempercayai Jenny. Jenny terharu dan langsung memeluk Sang Jun tapi Sang Jun terdiam sejenak kemudian balas menepuk punggung Jenny untuk menenangkannya.

Pengarah acara kembali mengomel sambil membentak mereka karena masih sempat berpelukan padahal sudah tidak ada waktu lagi, Jenny harus segera tampil. Pembawa acara memperkenalkan Jenny sebagai pendatang baru dan Jenny muncul di atas panggung dengan langkah canggung. Para penonton mulai berbisik melihat penampilan Jenny yang tidak profesional, rambut acak-acakan dan baju yang masih kelihatan benang menjuntai di sana-sini.

Jenny mulai menyanyi mengikuti iringan musiknya tapi dia tampak tidak percaya diri, sesekali masih menoleh ke samping, ke arah Sang Jun yang mengawasinya. Sang Jun tidak tahu harus berbuat apa, dia tampak kecewa dengan penampilan Jenny. Jenny mencoba fokus pada nyanyiannya dan pada saat reff, penonton mulai bisa menikmati penampilan Jenny, mereka ikut bersorak senang. Sang Jun tampak lega karena Jenny tidak mengecewakannya.

Pink dan manajernya hanya bisa diam saat Sang Jun dan bosnya menghampiri mereka. Seolah bisa membalikkan keadaan, kini ganti Sang Jun yang membanggakan dan memuji Jenny dihadapan mereka. Sang Jun mengatakan bahwa artis sejati tak perlu konsep untuk penampilannya. Sang Jun ganti menyindir Pink. 


Jenny tampak menikmati mesin saunanya bersama Jung Min yang kini telah pulih tapi masih murung. Karir Jenny mulai meningkat tapi teror untuknya belum juga reda bahkan ada yang kembali mencoreti posternya. Si bos melapor pada ayahnya (direktur) bahwa sejak kedatangan Jenny penjualan menjadi meningkat.


Amy masih setia datang dan menemani ayah Hanna di rumah sakit. Dia sangat tidak suka saat melihat ayah tersenyum gembira ketika melihat konser Jenny di tv. Kini Jenny telah menjadi bintang tenar, banyak yang mencari beritanya di internet.


Jenny tampak minum bersama Sang Jun di tepi sungai dan kemudian dilanjutkan dengan minum wine di studio. Jenny kelihatan agak mabuk dan Sang Jun mulai mendekatinya. Jenny jadi salah tingkah ketika Sang Jun mengambil gelasnya dan ingin menciumnya. Jenny memejamkan mata tapi dia langsung tegang saat tangan Sang Jun hinggap di dadanya, dia teringat dengan pesan dokternya. 


Jenny meraih tangan Sang Jun dan mengatakan kalau dirinya belum siap tapi Sang Jun belum menyerah, kali ini dia mencium sambil meraba bagian belakang tubuhnya dan Jenny kembali menyela agar tangan Sang Jun tidak kemana-mana. Sang Jun menurut tapi saat hendak berciuman, hidung mereka bersentuhan dan Jenny protes, dia kemudian menutup hidungnya. Sang Jun langsung drop dan menjauh, dia merokok untuk menghilangkan ketegangan dan Jenny langsung memeriksa hidungnya.


Mereka tampak tegang dan salah tingkah, Jenny mencoba menghibur Sang Jun dan berkata akan menyanyi tapi Sang Jun kelihatan tidak tertarik. Jenny mendapat ide, dia sengaja mengunci Sang Jun di ruang rekaman dan memintanya menerima telepon dari dirinya. Sang Jun tidak mengerti saat Jenny bertanya tipe wanita yang disukainya. Sang Jun bingung dan mengulang kata perawat.


Jenny tersenyum senang dan mengatakan bahwa itu memang tipe favorit. Sang Jun meminta Jenny untuk membuka pintunya tapi dia tak mengerti ketika Jenny membuka pintu hanya untuk memberikan selembar stoking coklat miliknya. Rupanya Jenny ingin menghibur Sang Jun dengan cara seperti saat dia masih menjadi operator telepon mesum dulu.


Jenny tersenyum puas memandangi Sang Jun yang tertidur pulas diatas karpet bulu yang tebal. Dia menggambar simbol hakuna matata di dinding kaca, dia senang karena simbol itu benar-benar mengabulkan harapannya. Dulu dia hanya bisa memandang Sang Jun dari jauh tapi kini dirinya bisa sangat dekat dengan Sang Jun.


Sang Jun terbangun dan membawa segelas air putih untuk Jenny tapi ternyata gadis itu tertidur di sofa. Sang Jun menyelimutinya dan duduk di kursi putar. Tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah simbol yang ada di dinding kaca. Sang Jun kembali mengamati Jenny. Saang Jun seolah teringat sesuatu dan langsung menuju ruang arsip, dia membuka file Hanna dan mencari bukunya yang dulu ketinggalan di mobilnya. Ternyata simbolnya sama.


Sang Jun mulai mengingat potongan-potongan kejadian saat dirinya menemukan buku Hanna di mobilnya, saat Jenny bertanya tentang operasi plastik, saat Jenny mengungkapkan kekesalannya karena Sang Jun tidak peka terhadap cinta sepihak dan cara memeluk Hanna dan Jenny ternyata sama. Perasaan Sang Jun campur aduk, dia tidak menduga kalau Hanna dan Jenny adalah orang yang sama. 


Sang Jun sedang melihat video Hanna yang sedang ikut audisi, terdengar suara seseorang (mungkin Sang Jun) yang menanyakan apa yang dipikirkannya saat membuat sebuah lagu dan Hanna menjawab kalau dirinya menuliskan hati yang tidak bisa dia sampaikan pada seseorang yang disukainya. Sang Jun buru-buru mematikan videonya ketika Jenny masuk.


Sang Jun masih shock menerima kenyataan bahwa Hanna adalah Jenny. Sang Jun memandangi Jenny dengan tatapan masih tak percaya sementara Jenny menatapnya sambil tersenyum. Sang Jun meminta Jenny melupakan apa yang pernah terjadi. Jenny agak kaget saat Sang Jun mengatakan ingin sendiri dan Jenny akhirnya keluar.


Pesta di gelar di sebuah club untuk menandai peluncuran album perdana Jenny. Para tamu antusias menyambut Jenny tapi Jenny masih tampak canggung. Jung Min mengamati Jenny dari kejauhan. Jenny terus mencuri pandang ke arah Sang Jun. Jenny ngobrol dengan bos Sang Jun dan si bos mengingatkan agar Jenny merapikan tali bajunya. Bos buru-buru pamit saat melihat ada masalah dan meninggalkan Jenny sendirian. 


Tiba-tiba Amy dan manajernya mendekati Jenny. Semula Amy memberi selamat atas peluncuran album barunya dan Jenny hanya tersenyum malu. Amy mengatakan kalau ada penggemar yang sangat ingin bertemu Jenny. Entah benar-benar atau hanya pura-pura tak dengar Jenny meminta Amy mengulangi apa yang dikatakannya. Amy tersenyum sinis dan memberi jalan agar Jenny bisa melihat lebih jelas.


Di belakang Amy, ayah Hanna berdiri sambil tersenyum pada Jenny membuat Jenny kaget dan tak tahu harus berbuat apa. Ayah Hanna mendekati Jenny sambil menunjukkan bonekanya. Jung Min yang tak sengaja melihatnya menjadi kaget dan tak mengerti mengapa ayah bisa bersama Amy. 

Jenny bingung dan takut ketahuan Sang Jun yang terus mengawasinya makanya Jenny menepis boneka itu. Ayah Hanna memungut dan membersihkan boneka itu, dia berniat memberikan boneka itu pada Jenny. Sang Jun datang dan menarik kerah baju ayah dan menariknya menjauh. Ayah Hanna terjatuh dan Jung Min membantunya sambil melirik tajam ke arah Jenny yang hanya diam saja takut rahasianya terbongkar. 


Sang Jun mendekati Jenny dan bertanya apa dia mengenalnya tapi Jenny pura-pura tidak tahu dan menganggapnya sebagai penggemar. Sang Jun mendekati Amy dan manajernya, dia marah dan meminta mereka untuk memulangkan ayah Hanna kembali. Sang Jun pergi sementara Jenny masih ketakutan.


Jung Min membantu ayah Hanna berdiri dan mendekati Jenny. Jung Min menyindir Jenny, bila Jenny memang menganggap ayahnya sebagai penggemar, setidaknya Jenny harus menerima boneka pemberian ayahnya. Jenny hanya diam saat ayah Hanna ingin menyerahkan bonekanya. Jung Min mengajak ayah Hanna pergi. Jenny menatap kepergian mereka dengan tatapan sedih.


Di studio, Sang Jun tampak berpikir keras, Jenny masuk dan tak tahu harus mengatakan apa tapi Sang Jun malah menyuruhnya pulang dan istirahat agar bisa tampil prima saat konser besok. Jenny ingin mengatakan bahwa dirinya tahu pria tua tadi tapi Sang Jun kembali memotong dan mengatakan bahwa pria tua itu hanya penggemar saja.

Jenny ingin membantah dan mencoba menjelaskan tapi Sang Jun mulai kesal dan membentak dengan mengatakan "Hentikan, Kang Hanna!". Jenny langsung terdiam, dia kaget dan bertanya sejak kapan Sang Jun mengetahuinya tapi Sang Jun berkilah bahwa rahasianya aman dan tidak ada seorangpun yang akan tahu. Kalaupun ada yang tahu maka semuanya sudah terlambat.

Jenny masih penasaran tapi Sang Jung seolah ingin menghindar dan berjalan menjauh. Sang Jun akhirnya menoleh dan mengatakan bahwa itu tak penting, kini yang ada hanyalah Jenny dan Jenny akan konser pertama besok. Jenny sedih dan menangis, dia bertanya apakah Sang Jun tetap ingin dirinya menjadi Hanna? Sang Jun mengatakan bahwa dirinya memberi kesempatan yang sama pada Hanna dan Jenny.

Jenny seolah menyindir dengan mengatakan bahwa Hanna itu bodoh dan menyia-nyiakan kesempatan sedangkan dirinya masih memiliki kesempatan. Jenny mengakui kalau apa yang dia lakukan selama ini hanya demi Sang Jun tapi Sang Jun seolah tidak mengerti. Jenny mengaku menyesal karena telah mengambil langkah besar dalam hidupnya tapi tak dihargai.

Jenny bertanya mengapa Sang Jun membawa anjingnya, Jenny menuduh Sang Jun punya niat tersembunyi. Jenny mengungkapkan semua unek-uneknya bahwa Sang Jun telah membuat dirinya takut melakukan operasi plastik. Sang Jun tak mau dengar dan ingin Jenny menghentikan ceritanya. Jenny menangis dan mengatakan bahwa Sang Jun telah menyakitinya. Sang Jun seolah merasa bersalah dan minta maaf. 

Jenny memandangi semua posternya dan menatap Sang Jun. Dia berjanji akan melakukan konsernya dengan baik dan tak akan mengecewakan Sang jun. Jenny kembali memandangi posternya dengan marah dan merobek semuanya. Jenny tak suka dengan posternya sendiri yang menakutkan dan menjijikan karena semuanya palsu. Jenny juga menumpahkan semua CD yang tertata rapi di meja, dia tidak sengaja tergores dan tangannya berdarah. Sang Jun buru-buru mengambil tisu dan membantunya. 

Jenny menolak karena hanya luka kecil dan tidak sebanding dengan operasi besar yang sudah dilakukannya. Jenny mengatakan bahwa untuk mendapatkan hasil yang bagus, dirinya harus rela tulang dan kulitnya dipotong. Saat di meja operasi hanya Sang Jun yang ada di pikirannya dan ternyata operasi itu sakitnya luar biasa. Sang Jun menahan tangan Jenny saat dia hendak pergi, Sang Jun ingin menyeka darahnya tapi Jenny mengatakan bahwa Sang Jun telah melukai hatinya dan tisu tidak akan bisa mengobatinya.

Jenny mendatangi dokternya untuk memeriksakan lukanya. Dokter kembali mengomeli Jenny yang ceroboh tapi Jenny hanya diam dan langsung pergi. Dokter minta bayarannya karena Jenny selalu minta gratisan kalau berobat. Jenny mengatakan kalau tiket konsernya mahal jadi dokter harus datang. Dokternya kembali mengomel, dia butuh uang bukan tiket konser dan ternyata setelah dibuka, tiketnya itu gratis!

Sang Jun mendatangi kantor bosnya dan bertanya mengapa tidak datang ke konser Jenny. Bos tampak shock dan mengatakan bahwa seseorang mengiriminya selebaran yang menyatakan bahwa Jenny adalah si gendut Hanna. Sang Jun melihat selebaran yang menunjukkan foto Hanna dan Jenny. Tampak para penonton konser sudah berdatangan. 

Sedangkan di suatu ruangan, tampak Jenny, Sang Jun, si bos dan ayahnya (direktur). Direktur tidak mau tahu, konsernya harus dibatalkan tapi Sang Jun menolak. Jenny bersedia membatalkannya tapi direktur langsung menyiramkan air putih dari gelasnya ke wajah Jenny. Direktur mengomeli Sang Jun dan mengatakan bahwa tidak mudah membangun bisnisnya dan dia tidak mau semuanya hancur dalam sekejap. Diam-diam si bos menyerahkan tisu agar Jenny menyeka wajahnya.

Direktur tak mau rugi dan Sang Jun hanya diam tak berkomentar tapi telinganya jadi panas juga. Sang Jun menyindir direktur sudah tua dan tak punya nyali karena takut bangkrut. Direktur marah dan berniat kembali menyiram wajah Sang Jun tapi kali ini Sang Jun lebih cepat, dia merampas gelas itu dan memecahkannya. Darah bercucuran dari tangan Sang Jun, membuat ketiganya kaget. 

Sang Jun berdiri dengan tangan yang berlumuran darah, dia mengambil kertas kontrak Jenny untuk menyeka lukanya. Sang Jun balas mengomel dan mengancam direktur. Perusahaan rekaman direktur bisa sukses juga berkat kerja kerasnya. Sang Jun tahu siapa dalang semuanya dan dia pasti akan menyelesaikannya. 


Sang Jun bersikeras akan tetap mengadakan konser dan dia yakin konsernya akan sukses. Sang Jun mengajak Jenny keluar ruangan untuk bersiap. Ketika keduanya telah pergi, si bos mengambil kertas kontraknya yang sudah kotor berlumuran darah. Si bos hendak berkomentar tapi langsung terdiam melihat direktur yang manyun.


Jenny merasa tidak enak dan bertanya apa lukanya sakit. Sang Jun mengatakan kalau lukanya cukup sakit sambil menunjukkan tangannya yang diperban. Sang Jun meminta Jenny konsentrasi pada konsernya sementara dia akan menangani Amy. Langkah mereka terhenti saat melihat Jung Min mengajak ayah Hanna untuk antri masuk ke gedung konser. Rupanya ayah sangat ingin melihat konser perdana putrinya.


Jenny menemui Jung Min di toilet dan minta maaf soal kejadian semalam tentang ayahnya. Jenny bertanya apakah Jung Min yang mengantar ayahnya pulang? Jung Min pura-pura kaget mendengar Jenny memanggil pria tua itu sebagai ayah padahal semalam hanya menganggap sebagai penggemar. 


Jung Min mengatakan kalau semalam ayah menginap di rumahnya. Jung Min menyindir Jenny yang sengaja menyembunyikan ayahnya di rumah sakit padahal ayah ingin sekali nonton konsernya. Jung Min langsung pergi ketika melihat Jenny kehabisan kata-kata dan hanya bisa menangis.


Penonton mulai riuh dan tidak henti memanggil nama Jenny, salah satunya adalah si pria pengantar makanan. Bos dan direktur ikut datang dan melihat suasana konser yang ramai. Bahkan si bos tidak segan menunjukkan light stick yang dibawanya pada direktur.


Sang Jun sedang di ruang kontrol ketika seorang kru mengabarkan sesuatu. Sang Jun menemui Jenny yang sedang duduk termenung di ruang rias. Sang Jun bertanya mengapa Jenny menolak untuk tampil padahal dia sudah berjanji akan menyelesaikan masalah yang mungkin terjadi. Jenny bimbang dan hendak pergi tapi kemudian dia mendengar suara penonton yang terus memanggil namanya tanpa henti.


Sang Jun membuka tangannya seolah ingin menunjukkan bahwa para penggemar sudah tak sabar ingin melihatnya tapi Jenny malah menangis dan menggeleng. Sang Jun gemas dan mendekatinya, dia memegang kedua bahu Jenny dan mengatakan bahwa semua ini bukan untuk dirinya atau siapapun tapi konser ini milik Jenny, semuanya tentang mimpinya yang kini menjadi kenyataan.


Ayah Hanna tampak senang, duduk di kursi penonton sambil memainkan bonekanya. Lampu gedung mulai dipadamkan dan penonton menjadi keheranan. Tiba-tiba sekitar panggung menjadi terang dan lampu sorot bergantian menerangi para penonton yang bersorak senang karena acara segera di mulai. Amy berdiri di samping panggung sambil tersenyum sinis. 


Tampak Sang Jun yang memberi aba-aba dengan tangannya. Musik mengalun dan penyanyi latar mulai bernyanyi saat Jenny muncul dari bawah panggung. Jenny masih tampak ragu melihat penonton yang sangat banyak dan menanti pertunjukannya. Jenny mungkin galau apalagi saat melihat ayahnya yang tersenyum seraya menunjukkan bonekanya. Sesekali dia melirik ke arah Sang Jun seolah minta dukungan.


Jenny masih ragu, musik menghentak dan penyanyi latar sudah menyanyi dengan semangat tapi Jenny malah berjalan lunglai. Ayah Hanna merasa bahwa putrinya butuh dukungan sehingga ayah mulai berjalan hingga mendekati panggung. Ayah begitu mengelu-elukannya membuat Jenny kian bimbang dan hanya diam walaupun sudah waktunya menyanyi. Ayah terus bersorak dan berteriak hingga membuat penonton di barisan depan terganggu. 


Sang Jun tidak ingin acaranya gagal, dia mengumamkan sesuatu dan akhirnya dua orang sekuriti datang dan berniat membawa ayah Hanna menjauh. Melihat ayahnya akan dibawa pergi, muncul keberanian dalam diri Jenny dan menghentikannya. 


Suara Jenny membuat suasana yang semula riuh langsung hening, penonton terdiam dan musikpun berhenti. Semua penonton memandang Jenny dengan sorot tak mengerti. Jenny mulai menangis dan menguatkan hati untuk mengatakan semuanya. 


Dengan ragu, Jenny mengatakan kalau dirinya tidak bisa melakukannya dan minta maaf karena telah mengecewakan semua yang telah datang. Sang Jun tampak menghela nafas, dia tahu kalau ini akan terjadi tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Jenny mengakui kalau dirinya bukan Jenny tapi Kang Hanna, tampak wajah para penonton yang tidak tahu apa yang Jenny bicarakan. Ayah memandang Jenny seolah terharu dengan nasib putrinya. Jenny menjelaskan kalau Hanna itu jelek dan gendut makanya dia bersembunyi di balik panggung dan menyanyi untuk artis lain.


Jenny bercerita sambil menahan tangis kalau dirinya memutuskan untuk melakukan operasi plastik dari ujung kepala hingga ujung kaki. Direktur memandang putranya dengan tatapan kaget dan shock tapi si bos malah menatap Jenny tanpa berkedip. Para penonton juga kaget mendengar penjelasan Jenny, mereka seolah jijik dan tak percaya. 


Hanna telah berubah menjadi cantik dan bernama Jenny, kini dia hanya punya satu permintaan yaitu dia ingin dicintai. Sang Jun menatap Jenny seolah merasa salut dengan keberaniannya. Jenny merasa bahagia dengan apa yang dimilikinya sekarang tapi dia malah mengacaukan semuanya. Meninggalkan temannya, mengabaikan ayah dan dirinya sendiri. Kini dia tidak tahu lagi siapa dirinya sendiri.


Jung Min yang masih bersiap di ruang rias tidak kuasa menahan tangisnya, begitu pula dengan para penonton yang sebagian besar perempuan, mereka sangat terharu dan ikut menangis setelah mendengar pengakuan Jenny.


Jenny mengakui kalau dia tidak ingat dirinya yang dulu dan dia sangat merindukan Hanna. Sang Jun seolah berpikir keras untuk membantu Jenny, dia mulai mencari rekaman Hanna. Saat Jenny menangis, penonton dibuat terkejut dengan tampilan video yang ada di layar besar di belakang Jenny. Jenny terkejut mengenali suaranya sendiri dan dia berbalik. Jenny kembali menangis dan mengatakan pada penonton bahwa itulah dirinya yang dulu, Kang Hanna. 


Penonton hanya bisa terdiam. Tampak pria pengantar makanan yang tidak kebagian tempat duduk, duduk di tangga. Airmata bercucuran di pipinya, kemudian dia spontan mengatakan "tidak apa-apa" berulang-ulang hingga akhirnya semua penonton kompak berteriak "tidak apa-apa".  Si bos tanpa sungkan ikut menangis di depan direktur tapi kemudian jadi malu saat direktur hanya menatap anaknya tanpa ikut menangis. 


Jenny mengatakan kalau Jenny tidak ada di panggung ini tapi dia akan tetap menyanyi sebagai Hanna, si gadis gendut dan jelek. Dia minta agar Hanna diizinkan sekali saja untuk menyanyi menghibur semuanya. Sang Jun tampak tersenyum puas. Jenny mulai menyanyi tapi dia tidak bisa konsentrasi karena suara terganggu oleh isak tangisnya. 


Tiba-tiba ada seseorang yang menyambung nyanyiannya, dialah Jung Min. Seolah mendapat kekuatan Jenny akhirnya ikut bernyanyi tapi itupun hanya sebentar karena Jenny terharu dengan reaksi Jung Min dan penggemar yang mau menerimanya. Sang Jun ikut terharu bahkan dokter bedah tampak menyeka airmatanya dengan saputangan. 


Jenny melirik ke arah Sang Jun dan Sang Jun tersenyum, dia mengizinkan Jenny untuk menemui ayahnya. Jenny turun panggung dan memeluk ayahnya sambil meminta maaf. Ayah tidak berkata apapun hanya tersenyum senang melihat impian putrinya kini telah menjadi kenyataan.


Dokter bedah menghampiri direktur dan anaknya. Dia memperkenalkan diri sebagai dokter yang mengubah Hanna menjadi Jenny. Pernyataan dokter bedah itu tidak ditanggapi oleh direktur dan putranya. Bos berlari menuju ruang kontrol, dia memerintahkan Sang Jun memberikan semua efek yang ada tapi yang ada malah si bos sendiri yang melakukannya. Direktur sampai menarik anaknya agar tidak berbuat yang aneh-aneh.


Pengakuan Jenny menjadi berita panas di koran, semua media membahasnya. Album Jenny akhirnya ditarik dari pasaran digantikan dengan album Hanna dan album itu malah lebih laris di pasaran. Pria pengantar makanan itu kini telah menjadi bagian dari kesuksesan Hanna. Dia ikut sibuk mengatur para pegawai yang memasang poster Hanna.


Kini, penggemar Hanna terus bertambah setiap harinya tapi ada pula yang membencinya. Seperti yang terjadi hari itu, Hanna tampak sibuk menghalau para remaja yang mencoreti mobilnya.


Semuanya kini berjalan seperti semula, Sang Jun melatih Hanna dan tanpa ragu Hanna meminum dari botol milik Sang Jun, membuat Sang Jun teringat saat dulu dia melakukan hal yang sama padanya. 


Hanna giat berlatih bersama Jung Min dan saling bertukar senyum, kini mereka kembali bersahabat. Hanna kini juga bisa dengan leluasa bermain dengan Cinta tanpa takut ketahuan karena Sang Jun membawa Cinta ke studio.


Sang Jun mulai mengakui bahwa dirinya telah jatuh cinta pada Hanna entah sejak kapan bahkan si bos sempat menyindirnya saat mereka melihat Hanna berlatih vokal. 


Sang Jun menatap lurus ke arah Hanna dan tiba-tiba terdengar suara gemuruh penonton, ketika dia menoleh ke belakang, para penonton tampak antusias menunggu konser Hanna di mulai. Hanna menyanyi dengan total untuk menghibur penggemarnya.

Hanna kembali pada kebiasaan lamanya, mengunjungi ayah dan berdansa bersamanya. Keduanya tampak sangat bahagia. Sementara klinik dokter bedah itu kini kian ramai seiring dengan kesuksesan Hanna. Dokter itu tampak kaget saat menemui kliennya yang ingin operasi plastik total, mulai ujung kepala hingga kaki. Dialah Jung Min.


Adegan favoritku :

Aku masih tak bisa berhenti tersenyum ketika Sang Jun dan Jenny sedang berduaan. Seharusnya yang muncul ada nuansa romantis dan mendebarkan tapi yang ada justru Jenny selalu menjerit saat Sang Jun ingin meraba bagian tubuhnya. Bukan hanya sekali tapi tiga kali! 

Semula saat berciuman, Sang Jun ingin memegang dadanya tapi Jenny menjerit dengan alasan belum siap, ok! Sang Jun kembali mencium dan mencoba meraba bagian belakang tubuhnya dan Jenny kembali menjerit dengan alasan dia tak suka tubuhnya dipegang, ok! Sekali lagi Sang Jun mencium dan saat hidung mereka bersentuhan, Jenny kembali menjerit dan itu membuat Sang Jun langsung ilfil!

Aku jadi mikir, apakah seribet itu bila punya pasangan yang melakukan operasi plastik? Indah dipandang tapi tak boleh disentuh agar bentuknya tidak rusak? Kalau memang iya, mending yang asli buatan Tuhan aja!

Hikmah yang bisa diambil dari film ini :

"Tidak ada orang yang sempurna!" ungkapan ini memang terdengar klise tapi hal ini sering diabaikan dan dilupakan. Mencela kekurangan orang lain dan mengabaikan kekurangan diri sendiri adalah hal yang tanpa sengaja sering dilakukan dan tanpa disadari hal itu bisa membuat orang lain (orang yang dicela) menjadi rendah diri. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi mengapa harus mencela kekurangan dan iri dengan kelebihan orang lain?

Perilaku buruk itulah yang dilakukan oleh Amy, dia cantik dan mempesona tapi sayangnya suaranya tak sebagus penampilan fisiknya. Amy sangat iri dengan Hanna, walaupun secara fisik Hana tidak cantik (gendut seperti tong) tapi Hanna memiliki suara yang indah. Mengapa Amy harus sibuk mengusik Hanna? mending waktunya dibuat untuk berlatih vokal dengan giat agar lebih percaya diri menyanyi dengan suaranya sendiri. 

Komentarku :

Menurutku, film ini sangat bagus dan penuh dengan pesan moral. Inti dari film ini adalah cinta mampu mengubah segalanya, baik sikap, pemikiran atau perilaku seseorang.

Hanna adalah gadis pemalu, merasa tidak percaya diri karena tubuhnya yang gendut dan wajahnya juga tidak cantik tapi dia memiliki mimpi untuk menjadi penyanyi terkenal. Dia cukup puas hanya menjadi penyanyi bayangan untuk penyanyi lain karena dia bisa melihat pria pujaannya setiap saat, yaitu Sang Jun. Keserakahan seseorang membuat Hanna tersadar dari mimpinya bahwa orang gendut dan jelek tidak pantas mendapat apa yang diinginkannya dan akan selalu ditindas walaupun dirinya sudah mengalah.

Hanna rela menghapus rasa takut dan sakit demi mengubah penampilannya agar menjadi layak menjadi penyanyi dan mendapatkan cinta Sang Jun. Semua pengorbanan Hanna mulai terbalas ketika akhirnya dia diterima menjadi penyanyi dan mengubah namanya menjadi Jenny. Jenny ingin mengubur semua kenangan buruknya saat menjadi Hanna tapi itu jelas tidak mungkin, seseorang tidak bisa muncul begitu saja tanpa memiliki masa lalu.

Jenny mulai menjadi egois, mengabaikan sahabat dan ayah yang sangat dirindukannya hanya karena tidak ingin orang lain tahu masa lalunya. Tapi sepandai-pandainya Jenny menutupi rahasianya akhirnya terkuak juga, hal itu karena Jenny tidak bisa lepas dari masa lalunya dan Sang Jun adalah orang pertama yang mengetahui rahasianya. 

Di mulai dari kecurigaannya pada Cinta, anjing milik Hanna yang begitu antusias saat melihat Jenny padahal mereka baru pertama kali bertemu. Jenny mampu menepis kecurigaan Sang Jun dengan mengatakan bahwa dia juga menyukai anjing. Cara memeluk Hanna dan Jenny ternyata sama tapi Sang Jun masih belum menyadarinya. Sang Jun baru mengerti saat tanpa sengaja melihat simbol Hakuna Matata yang Jenny gambar di dinding kaca studio.

Akhirnya Jenny malah menjadi bimbang antara terus menutupi kebohongannya atau berkata jujur dan akhirnya Jenny memilih jujur pada konser perdananya karena ingin dicintai apa adanya. Kejujuran itu memang pahit tapi semuanya berakhir manis, para penggemar setia akan terus mendukung idolanya apapun yang terjadi dan album Hanna kian laris di pasaran.

Mungkin, sejak awal Sang Jun sudah tertarik pada Hanna walaupun gadis itu tidak seksi ataupun cantik. Sang Jun lebih perduli pada Hanna daripada dengan Amy karena Sang Jun tahu tanpa Hanna, Amy tidak ada apa-apanya. Tapi tertarik tidak bisa dikategorikan dengan cinta karena bagi pria, apa yang terlihat oleh mata jauh lebih penting daripada apa yang dirasakan. 

Buktinya, Sang Jun langsung "mual" dan salah tingkah ketika melihat Hanna datang ke acara ulangtahunnya dengan mengenakan gaun merah yang menunjukkan gumpalan lemak di sana-sini. Sang Jun mulai tergoda saat melihat kepolosan dan kecantikan Jenny tapi dia langsung shock saat mengetahui bahwa Jenny adalah Hanna padahal Sang Jun sempat menentang wanita yang melakukan operasi plastik.

Film ini hanya sebagai referensi saja bahwa untuk mendapatkan sesuatu harus melalui proses panjang. Operasi plastik memang cara mudah dan cepat untuk mendapatkan kecantikan tapi tidak semua orang menyetujuinya karena kecantikan alami jauh lebih indah daripada yang palsu. 

Seperti dalam film ini, Jenny langsung panik saat Sang Jun ingin menciumnya sambil memegang bagian tubuhnya karena dia ingat pesan dokternya bahwa semua anggota tubuhnya harus diperlakukan dengan lembut kalau tidak maka akan berakibat buruk. Aku tak bisa berhenti tersenyum ketika Jenny panik dan langsung bercermin untuk memeriksa hidungnya.



Review Film Menarik Lainnya

0 comments:

Post a Comment