Thursday, August 29, 2019

Mission of Love ~Film Jepang~

Mission of Love / Do ×× To Me (わたしに××しなさい!- Watashi ni xx Shinasai) adalah film Jepang tahun 2018 bergenre komedi romantis, diadaptasi dari serial manga karya Ema Tōyama. Film ini mengisahkan tentang Yukina, seorang penulis novel yang ingin mencoba menulis novel bertema percintaan. Sayangnya Yukina tak punya pengalaman tentang itu. Keberuntungan berpihak padanya saat dia tak sengaja menemukan catatan milik Shigure, si ketua OSIS yang alim tahunya bermuka dua. Yukina mengancam Shigure agar mau menjadi pacar palsunya bila tak ingin rahasianya terbongkar.  

Para pemain :

Tina Tamashiro sebagai Yukina Himuro (Yupina)
Yuta Koseki sebagai Shigure Kitami
Kanta Sato sebagai Akira Shimotsuki
Anna Yamada sebagai Mami Mizuno
Daichi Kaneko sebagai Hisame Kitami (Dolce)

Sinopsis lengkap :


Yukina adalah penulis novel yang menggunakan nama samaran Yupina, novel karyannya bertema persahabatan dan cara menggapai mimpi. Suatu hari, Yukina mengeluh pada sepupunya yang bernama Akira. Dia curhat bila pembacanya ingin ada bumbu percintaan dalam novelnya agar lebih menarik, masalahnya Yukina tak punya pengalaman sama sekali dalam hal percintaan. Akira menyarankan bila Yukina belajar tentang hal itu sebelum membuat novel. Yukina menolak karena dia tak bisa berpura-pura hanya demi menyenangkan pembacanya dan dia juga kasihan pada seseorang yang menjadi pasangannya.


Akira penasaran dan bertanya siapa kira-kira pria yang akan dipilih Yukina untuk menjadi pasangannya? Yukina menolak menjawab. Bel berbunyi tanda jam pelajaran akan di mulai dan Akira pamit kembali ke kelasnya. Yukina akhirnya kepikiran dengan ide Akira. Saat guru wali kelas masuk dan mulai mengabsen siswa, Yukina sibuk mengedarkan pandangan dan mencari kandidat yang pas untuk dijadikan pasangannya. Sayangnya tak ada cocok dengan kriterianya.


Wali kelas memanggil nama siswa tapi siswa itu terlambat masuk dengan alasan baru selesai mengikuti rapat OSIS. Wali kelas tak keberatan dan meminta siswa yang bernama Shigure itu untuk segera duduk. Yukina menilai penampilan Shigure dan dia merasa bila Shigure itu memang terpopuler di sekolah dan memiliki nilai yang bagus tapi sayangnya Shigure termasuk tipe pria yang membosankan.


Saat jam istirahat, Yukina berjalan sambil terus berpikir. Tiba-tiba dia tak sengaja melihat seorang gadis yang menyatakan cinta pada Shigure. Yukina menjadi tertarik dan mengintip sekaligus mencuri dengar pembicaraan mereka. Yukina mempelajari apa yang dikatakan gadis itu tentang perasaannya pada Shigure. Sayangnya Shigure menolaknya dan gadis itu pergi minta maaf lalu pergi dengan tergesa.


Yukina masih melamun ketika Shigure memanggilnya. Yukina kaget dan langsung berdiri, dia mengiyakan saat Shigure bertanya apakah Yukina melihat semuanya. Shigure mintaa maaf tapi Yukina tak keberatan karena dia bisa mendapat banyak referensi. Yukina mengaku agak bingung, mengapa pria membosankan seperti Shigure bisa menjadi sangat populer di sekolah. Shigure hanya diam tapi sebelum dia bisa menjawab, seseorang memanggilnya dari jendela lantai 2 dan Shigure langsung pamit.


Yukina berjalan menuju tempat Shigure dan dia tak sengaja menginjak buku kecil berwarna merah, buku itu adalah buku panduan siswa. Yukina mengambil dan membukanya, dia kaget membaca isinya. Yukina tersenyum senang seolah mendapat hadiah tak terduga dan berniat menggunakannya untuk memuluskan rencananya.


Di kelas, Shigure mengaduk-aduk isi tas dan mejanya seolah kebingungan mencari sesuatu. Yukina masuk dan menunjukkan buku merah padanya. Shigure senang dan berniat memintanya tapi Yukino menolak. Yukino menyindir Shigure yang punya hobi jahat yaitu menulis nama gadis yang ditolak berserta alasannya. Shigure mencoba bersikap tenang tapi dia agak ngeri mendengar ancaman Yukino. Yukino mengancam akan menyebarkan isi buku yang sudah dicopy-nya bila Shigure tak mau bekerjasama dengannya. 


Shigure hanya bisa diam terpana ketika Yukina membuang copy-an ke udara lalu pergi. Shigure mengomel sendiri sambil memunguti kertas yang berserakan di lantai. Yukina datang lagi, dia ingin Shigure menjalankan misinya yang pertama yaitu memegang tangannya. Yukina mengulurkan tangannya pada Shigure. Semula Shigure enggan melakukannya tapi dia tak berkutik ketika Yukina kembali mengancamnya.


Yukina kembali mengulurkan tangan dan Shigure terpaksa menyentuh ujung jarinya tapi Yukina ingin tangan mereka bersentuhan seluruhnya. Akhirnya Shigure mengenggam tangannya, Yukina mulai menganalisis apa yang dirasakannya. Shigure menarik tangannya tapi Yukina menolak dengan alasan ingin lebih lama lagi. Beberapa saat kemudian Shigure menarik paksa tangannya dan dia berjanji akan membalas Yukina lalu pergi. 


Yukina menyerahkan tulisannya yang berjudul 'Murid pindahan Kakeru' volume satu pada editornya yang bernama Pak Yuuji dan beliau sangat menyukai cerita yang dibumbui kisah romantis. Beliau yakin ceritanya akan laku keras dan perusahaan akan untung besar. Pak Yuuji mengatakan bahwa ada rencana untuk mengadaptasi cerita novel yang ada di situs perusahaan mereka menjadi film. 


Yukina penasaran mendengarnya. Pak Yuuji menambahkan akan ada pertarungan novel, 3 bulan lagi akan diadakan kontes popularitas dari novel yang ada dan novel yang terpopuler akan diadaptasi menjadi film. Pak Yuuji memastikan bila saat ini novel Yukina masih yang terpopuler tapi tak boleh lengah karena saingan Yukina agak berat yaitu Dolce.   


Begitu tulisan itu dipublikasikan banyak teman di sekolah Yukina yang menjadi baper setelah membaca ceritanya, termasuk trio gadis teman sekelasnya. Yukina menjadi puas dan senang setelah mencuri dengar obrolan mereka. Akira ikut senang karena Yukina bisa melakukannya. Yukina mengaku bila dia bisa melakukannya karena latihan. Akira heran tapi Yukina tak sempat menjawab karena perhatiannya tercurah pada Shigure yang baru datang dan disapa oleh beberapa siswi.


Yukina mengamati tingkah Shigure dan dia sengaja menyapa Shigure dengan ramah dan hal itu tak luput dari perhatian Akira. Yukina sengaja mendekati Shigure dan kembali mengancamnya. Shigure tak tinggal diam dan dia berniat membalas dendam. Yukina menatap kepergian Shigure dengan pandangan kesal sambil mengumpat. Akira mendekati Yukina seolah tak mengerti apa yang telah terjadi.


Di kelas, Shigure sengaja mengaku bila ada yang mencuri buku panduannya dan dia yakin bukunya masih ada pada pencuri itu. Shigure menatap Yukina dengan tatapan menang dan hal itu membuat Yukina kesal tapi dia hanya diam. Wali kelas langsung meminta siapapun yang telah mencurinya harus segera dikembalikan, beliau menambahkan bila tak ada yang mengaku maka akan diperiksa satu per satu. Semua siswa terpaksa mengeluarkan isi tasnya.


Yukina sengaja menunjukkan buku milik Shigure dan mengaku tak sengaja menemukannya. Shigure senang dan berniat mengambilnya tapi Yukina seolah mengejek, dia tak yakin bila buku itu milik Shigure. Yukina berdiri dan sengaja membaca tulisan Shigure yang menjelekkan si wali kelas, hal itu membuat Shigure kesal dan panik. Si wali kelas jelas marah mendengarnya dan beliau bertanya apakah itu benar bukunya Shigure. Shigure jelas menyangkalnya.


Shigure sedang tiduran di ruang kesehatan saat Yukina datang menemuinya. Shigure kesal karena Yukina terus menganggunya. Yukina tak mau tahu dia ingin Shigure menjalankan misi keduanya yaitu memeluknya. Shigure tak mengerti mengapa Yukina melakukannya, dia sengaja menebak bila Yukina sebenarnya menyukainya. Yukina menyangkal dan kembali mengancam.


Shigure terpaksa berdiri dan Yukina meminta agar Shigure memeluknya dengan lembut. Shigure melakukan apa yang diminta dan Yukina kembali menganalisis apa yang dirasakannya saat dipeluk oleh Shigure. Yukina bisa mendengar detak jantung Shigure yang semakin kencang. Shigure agak risih dan melepaskan pelukannya. Yukina tak protes dan dia ingin Shigure melanjutkan misi ketiganya yaitu menciumnya.


Shigure jelas kaget mendengar permintaan yang tak masuk akal itu. Yukina hanya diam dan menarik dasi Shigure hingga mereka jatuh ke tempat tidur. Shigure bingung tapi Yukina menunggu sambil memejamkan matanya. Shigure tak punya pilihan selain menciumnya tapi seseorang datang dan membuat mereka kaget. Tamu tak diundang itu adalah Mami, teman masa kecilnya Shigure. Dia datang untuk mencari Shigure. Shigure muncul dan mengajaknya pulang bersama sementara Yukina masih meresapi apa yang baru dirasakannya.


Cerita 'Murid pindahan Kakeru' volume kedua juga langsung laris manis. Akira heran dan bertanya apakah benar semua cerita romantis itu berdasarkan pengalaman pribadi, dia kian heran saat Yukina mengiyakan. Setahu Akira, Yukina pernah mengatakan tak enak pada pasangannya tapi kini Yukina ternyata mau melakukannya juga. Yukina mengaku bila pasangannya adalah Shigure dan Shigure tak keberatan melakukannya. Yukina bertekad agar Shigure terus melakukan misinya sehingga dia bisa membuat kisah percintaan yang bagus. Yukina tak tahu bila ekspresi wajah Akira menjadi masam setelah mendengarnya.


Shigure sedang berlatih sendirian dan dia kembali kesal ketika Yukina datang. Yukina langsung mengunci pintu dan meminta Shigure melakukan misi yang tertunda yaitu menciumnya. Shigure tak mau diancam lagi dan dia mendekati Yukina. Dia berniat mencopot kacamata Yukina dengan alasan menghalangi tapi Yukina menolak. Shigure berhasil melepas kacamatanya dan Yukina langsung menutupi wajah dengan kedua tangannya. Yukina mengaku tak PD dan tak suka bila dipandangi terus. Shigure tertawa dan merasa punya senjata untuk melawannya. Shigure mengembalikan kacamatanya dan pergi.


Shigure menaiki tangga sambil memikirkan tingkah Yukina yang dianggapnya aneh. Tiba-tiba Akira menghadangnya dan bertanya tentang perasaan Shigure kepada Yukina. Shigure menjawab biasa saja dan dia menebak bila Akira menyukai Yukina. Akira mengancam agar Shigure menjauhinya. Akira tak akan tinggal diam bila Shigure menyakiti Yukina. Shigure memastikan bila dirinya tak akan jatuh cinta pada siapapun.


Malamnya, Yukina bingung sendiri dengan perasaannya. Dia melakukan latihan percintaan demi memuaskan penggemarnya tapi hingga kini debar jantungnya masih terasa juga. Tokoh utama novelnya yang bernama Yuri (yang merupakan penggambaran dirinya Yukina sendiri) terus menyemangati agar dirinya menuangkan semua yang dirasakannya dalam tulisan. Yukina langsung bekerja dengan cepat, mengetik apa yang dirasakannya.


Saat jam istirahat, Yukina menatap punggung Shigure dan dia bertekad untuk menyelesaikan misi ketiganya segera agar bisa memasukkan pengalamannya ke dalam cerita terbarunya. Dia melihat Shigure tak keberatan pergi bersama ketiga temannya. Akira main ke kelasnya dan ingin memastikan bila Shigure hampir menciumnya. Akira mengaku membaca ceritanya dan dia ingin tahu apakah Yukina sudah berciuman dengan Shigure. Yukina ingin menjelaskan tapi Akira keburu memeluknya.


Shigure yang sudah naik tangga mengaku pada ketiga temannya bila ada yang ketinggalan dan berniat kembali ke kelas. Shigure tak sengaja melihat Akira memeluk Yukina. Akira tak ingin Yukina melakukannya dengan Shigure. Akira mengaku menyukai Yukina dan tak ingin terjebak dalam hubungan sepupu. Akira ingin menyelesaikan misi dengan mencium Yukina. Shigure kesal melihat mereka hendak berciuman dan memilih pergi.


Yukina minta maaf karena tak bisa menganggap Akira sebagai pasangan simulasinya. Akira ingin Yukina mencintainya secara nyata. Yukina kembali minta maaf karena dia belum tahu makna mencintai seseorang. Akira tak marah, dia ingin Yukina menganggapnya sebagai pria bukan sepupu dan Yukina mengangguk. Yukina hanya diam saat Akira membelai rambutnya lalu pergi sambil tersenyum.


Yukina berjalan sambil melamun, hatinya gundah tapi itu hanya sebentar. Ide cemerlang langsung muncul tentang jalan cerita novel selanjutnya. Yukina berpikir bila ada tokoh pria lain yang masuk tentu akan lebih bagus, terjadi persaingan cinta hingga membuat tokoh utama wanita menjadi bimbang untuk memilih. Yukina memutuskan akan menambah tokoh baru bernama Ren (yaitu Akira dalam dunia nyata). 


Tiba-tiba ada yang membekap Yukina dan menyeretnya masuk dalam ruangan gelap. Yukina kaget melihat Shigure yang menyeretnya. Shigure langsung menuduhnya mau melakukannya dengan siapa saja. Shigure kesal, dia ingin Yukina hanya mencintainya dan memikirkannya saja. Yukina protes saat Shigure mengambil kacamatanya, dia buru-buru menutupi wajahnya. Shigure ingin menyelesaikan misi ketiganya yaitu menciumnya dan Yukina hanya bisa pasrah sambil memejamkan mata.


Tiba-tiba Mami memanggil Shigure dari luar ruangan. Yukina memanfaatkan waktu dengan kabur. Mami heran melihat Yukina keluar sambil berlari diikuti oleh Shigure seolah mereka tak ingin ketahuan bila sedang berbuat sesuatu. Shigure tak mengatakan apapun dan Mami tersenyum sambil mengajaknya kembali ke kelas. Shigure berjalan duluan dan Mami sedikit curiga, dia yakin Shigure dan Yukina sedang menyembunyikan sesuatu.


Yukina kembali mendapat pujian dari Pak Yuuji karena ide saingan cinta itu sangat bagus. Beliau mengakui bila ide cerita yang seperti ini memang sangat disukai pada gadis. Pak Yuuji menambahkan bila dirinya bisa ikut merasakan kebimbangan tokoh utamanya. Pak Yuuji menunjukkan bila hasil voting untuk Yupina masih tertinggi. Pak Yuuji sudah membayangkan bila novelnya sukses dan diadaptasi menjadi film maka dirinya juga akan untung. Ketika sedang asyik mengkhayal, ada seorang wanita yang memanggilnya dari atas tangga. 


Wanita itu memperkenalkan mereka kepada Dolce, penulis yang akan menjadi saingan Yukina. Yukina dan Dolce berkenalan singkat. Rupanya wanita itu adalah editornya Dolce dan dia memanasi Yukina dan Pak Yuuji dengan sikap sombongnya lalu pergi. Yukina mengaku tak suka pada mereka dan diamini oleh Pak Yuuji. Pak Yuuji meminta Yukina menulis ide yang lebih bagus agar novelnya laris dan diadaptasi menjadi film.


Yukina sedang bingung, dia tak tahu harus menulis apa. Tiba-tiba ada sms masuk dari Akira, dia minta maaf karena telah menanyakan hal itu (meminta Yukina menganggapnya sebagai pria) tapi Akira serius tentang permintaannya. Yukina kian galau karena baik Akira maupun Shigure ingin dicintai olehnya padahal dia belum tahu apa itu cinta. Yuri kembali muncul dan mengatakan bila Yukina harus menuangkan semua kegelisahannya ke dalam tulisan dan Yukina punya ide agar ceritanya menjadi lebih menarik.


Yukina memutuskan bila Kakeru (tokoh pria dalam novelnya dan Shigure dalam dunia nyata) adalah seorang penghisap darah dan wujud aslinya adalah vampir. Untuk membuktikan kecurigaannya Yukina mengajak Shigure ketemuan di perpustakaan. Yukina meminta Shigure untuk mejalankan misi keempat yaitu menggigit lehernya. Shigure kaget dan Yukina berniat mencari orang lain yang mau. Shigure kesal, dia tak ingin Yukina memikirkan orang lain bila bersamanya. Shigure melakukan apa yang Yukina minta dan setelah itu pergi.


Yukina menguping pembicaraan trio penggemarnya dan dia senang karena mereka menyukai cerita terbarunya tapi dia langsung shock ketika salah satu dari penggemarnya mengatakan bila unsur vampir itu tak realistis dan seharusnya lebih mengutamakan tentang pedihnya cinta. Keduanya setuju karena menurut mereka cinta sejati itu jauh lebih menyakitkan.


Yukina merasa seperti dihempaskan dan menghantam dinding hingga retak. Akira heran melihat Yukina yang tampak shock. Yukina hanya menjawab bila dirinya tak terima karena ada hal yang tak diketahuinya. Yukina berlari kencang sambil bertanya dalam hati. Apa itu cinta sejati, apa itu sakit hati karena cinta. Yukina ingin ada seseorang yang membantu menyelesaikan masalahnya.


Saat libur, Yukina memutuskan pergi dan dia kaget ketika sudah berada di depan rumah Shigure. Yukina galau, dia ingin tahu sesuatu tapi tak ingin dibilang penguntit. Tiba-tiba ada yang memanggilnya dan Yukina kaget karena Dolce ada didepannya. Yukina bertanya dan dia kembali kaget karena Dolce mengaku tinggal di rumah Shigure. Yukina tak percaya dan Dolce tak menyangka bila Yukina mengenal Shigure. Yukina agak shock saat Dolce mengatakan bila Shigure itu kakak tirinya.


Yukina akhirnya diajak masuk dan Dolce memberinya minum. Yukina agak kecewa karena ternyata Shigure sedang berlibur bersama orangtuanya di vila Hayama. Dia merasa aneh karena Dolce tak ikut tapi Dolce beralasan bila dirinya tak nyaman berkumpul bersama mereka. Yukina punya ide dan mengajak Dolce untuk menyusul mereka ke Hayama, Yukina beralasan bukan acara keluarga bila Dolce tak ikut. Dolce terpaksa menuruti permintaan Yukina.


Dalam perjalanan menuju vila, Yukina ingin memastikan sesuatu dan Dolce tahu apa keinginannya yaitu rahasia tentang profesi Yukina sebagai penulis novel dengan nama samaran Yupina. Dolce agak jenuh karena saat di kereta, Yukina terus mengatakan hal itu agar tak membocorkan rahasianya pada Shigure. Yukina mengancam bila sampai rahasianya bocor maka dia juga akan membocorkan rahasia Dolce. Dolce tahu hal itu.


Ibu menyambut Dolce dengan ramah dan beliau juga ramah pada Yukina, hanya ayah yang kelihatan tidak senang melihat Dolce. Mami menyapa Yukina dan ibu kian senang ketika mengetahui bila Yukina satu sekolah dengan Mami dan Shigure. Shigure hanya diam tapi dia menatap curiga ke arah Yukina. 


Yukina mendekati Dolce yang hanya duduk di batu dekat pantai. Dia penasaran dan bertanya apakah Shigure selalu bersikap manis bila di rumah? Dolce menjelaskan bila Shigure adalah calon pewaris rumah sakit milik keluarga jadi merupakan tumpuan keluarga. Bila bersikap manis adalah pilihan aman dan membuat orangtua tenang maka Shigure pasti melakukannya. Dolce mengingatkan bila Yukina ada perlu dengan Shigure dan Yukina mengiyakan.


Mami sedang memotong sayuran dengan sekuat tenaga seolah sedang kesal. Dolce memeluknya dari belakang sambil menyindir apakah Mami masih mengejar Shigure seperti biasanya? Mami kesal saat Dolce kembali bertanya tentang kelebihan Shigure, dia menjawab bila Shigure membutuhkannya. Dolce berbisik mengatakan bila Shigure tak butuh siapapun. Mami kian kesal dan mendorongnya, Dolce hanya tersenyum lalu pergi.


Shigure menegur Yukina yang sedang merapikan bantalan kursi. Dia bertanya ada hubungan apa antara Yukina dan Dolce, mengapa Yukina ikut datang ke vila. Yukina ingin Shigure melakukan misi selanjutnya, dia ingin tahu tentang pedih perihnya cinta. Shigure menolak menjawab dan memintanya segera pergi dari rumahnya. Yukina menghentikannya saat Shigure hendak turun tangga. Shigure berhenti dan berbalik. 


Yukina mengingatkan bila Shigure pernah meminta untuk jatuh cinta padanya dan meminta agar tak memikirkan pria lain selain dirinya. Yukina kembali meminta agar Shigure mengatakan tentang pedih perihnya cinta. Belum sempat Shigure menjawab, Dolce datang dan memotong pembicaraan mereka. Dia menyindir Yukina yang mencari Shigure karena hal itu (demi kepentingan cerita novelnya), Dolce mengejek Shigure yang selalu populer. 


Yukina mendekati Dolce, dia ingin memperingatkannya tapi Dolce malah mengatakan bila percuma merayunya karena Shigure takkan menyukai siapapun. Dolce kembali mengejek bila Shigure tak akan serius karena hatinya sudah lama mati. Dolce bersedia mengajari Yukina tentang pedih perihnya cinta tapi ketika dia hendak mencium Yukina, Shigure menghalanginya. Dolce pura-pura marah dan bertanya apakah Shigure cemburu dan Shigure mengiyakan.


Dolce tak marah, dia justru tertawa dan kembali menyindirnya. Dolce menjauh dan Shigure menatap Yukina dan memastikan bila Yukina datang jauh-jauh hanya untuk menemuinya. Yukina hanya bisa mengangguk setiap menjawab pertanyaan Shigure. Shigure seolah setuju menjalankan misinya. Dia meminta Yukina untuk memejamkan mata tapi tak terjadi apapun. Shigure menyindir bila misi telah selesai dan Yukina kaget saat Shigure menebak bila Yukina menyukainya. Shigure membenarkan apa yang dikatakan Dolce bila dia tak bisa mencintai siapapun dan mengusir Yukina.


Dolce kembali tertawa melihat Shigure pergi sementara Yukina hanya bisa diam membisu. Dolce mengaku bila sudah memperingatkan Yukina sebelumnya dan menyadari hal itu sejak awal. Yukina manyun dan memilih pamit lalu pulang. Dalam perjalanan pulang, Yukina mencerna apa yang baru dialaminya yaitu penolakan dan sakit hati. Akira sms mengkhawatirkan keadaannya dan datang menjemput. Yukina hanya diam saat Akira bertanya dan tetap diam ketika Akira memeluknya sambil mengatakan bila Yukina bisa mengandalkan dirinya hari ini.


Shigure sedang melamun di balkon ketika Mami mendekatinya. Shigure teringat kembali kenangan pahit tentang bagaimana ibu meninggalkannya. Mami memastikan bila hanya dirinya yang bisa memahami dan tak akan menyakiti Shigure. Shigure tak mengatakan apapun pada Mami.


Pak Yuuji sangat antusias membaca lanjutan cerita yang ditulis Yukina. Beliau senang karena ikut terbawa suasana ketika membacanya dan beliau sengaja mengendus Yukina dengan alasan sedang membayangkan mencium aroma ketenaran yang akan menghampiri Yukina. Yukina justru tak terlalu antusias, dia menuruni tangga dengan langkah lunglai. Dia berhenti sejenak dan memeriksa ponselnya.


Rupanya Dolce mengajaknya ketemuan. Yukina bingung sendiri mengapa dia mau makan bersama saingannya dan Dolce mengakui bila dirinya juga jarang melakukannya. Yukina penasaran bagaimana Dolce bisa mengetahui nomor ponselnya. Dolce mengatakan bila Pak Yuuji yang memberitahunya. Yukina agak kesal dengan editornya itu yang tak bisa menjaga rahasianya.


Dolce mengaku bila dia juga membaca 'Murid Pindahan Kakeru' dan dia menyindir bila Yukina menulisnya terlalu berdasarkan kejadian nyata, misalnya kejadian di vila atau anak yang memiliki ibu yang berbeda. Hal itu membuatnya tak bisa berhenti tertawa. Dolce bahkan bisa menebak siapa saja yang menjadi tokoh nyata dalam novel itu yaitu Yukina, Shigure dan Akira. Dolce tahu bahwa cara penulisan Yukina tak ada hubungan dengan dirinya tapi dia bisa tahu bila Yukina memang menyukai Shigure. Yukina tak membantah, dia hanya diam. 


Dolce memperingatkan Yukina bila terus menulis berdasarkan pengalaman pribadi maka suatu saat Yukina akan kesulitan untuk menulis. Yukina tak mengerti. Dolce menambahkan bila cinta sejati itu berkaitan dengan hasrat diri sendiri, di dalamnya dipenuhi dengan kecemburuan, rasa ingin dikendalikan dan mengendalikan. Semuanya itu adalah sifat yang busuk. Dolce bertanya apakah ada orang yang mau membaca cerita yang seperti itu? Yukina agak kesal dan pamit sambil berterima kasih. Dolce menarik tangannya karena dia belum selesai bicara.


Paginya, Akira tak sengaja melihat Yukina berangkat bersama Dolce. Yukina terpaksa berjalan sambil memegang lengan Dolce. Mereka berpapasan dengan Shigure yang berangkat bersama Mami. Dolce sengaja memanasi Shigure dengan mengatakan bila kini dirinya pacaran dengan Yukina. Shigure tak keberatan dan Dolce sengaja memeluk Yukina dan pamit. Setelah Dolce pergi, Shigure ikutan pergi tanpa memperdulikannya. Mami mendekatinya dan berpesan agar menjaga Dolce dan dia akan menjaga Shigure. Yukina hanya diam melihat kepergian Mami dan kembali berjalan.


Akira berlari menyusul sambil memanggil Yukina. Akira penasaran dan bertanya apa yang terjadi, apakah model simulasinya sudah berubah? Yukina membenarkan hal itu. Akira agak kecewa karena Yukina tak memilihnya. Yukina beralasan bila Akira tak tergantikan baginya, itulah alasannya tak bisa memilih Akira. Akira tak paham tapi dia merasa sakit, dia sangat mencintai Yukina dan selalu cemburu. Yukina minta maaf. Akira menyindir bila ketidaktahuan Yukina itu menyakitkan, Yukina tak sadar bila telah menyakiti hati orang lain.


Akira meninggalkan Yukina yang tak bisa mengatakan apapun. Yukina menjadi sedih karena telah menyakitinya. Dia tak tahu harus berbuat apa, dia tak ingin menyakiti Akira tapi dia malah melakukannya. Yukina tak sengaja melihat Shigure yang berjalan sambil bercanda bersama Mami. Yukina tak mengerti mengapa harus memilih Shigure sebagai pasangannya.


Yukina galau dan dia tak bisa melanjutkan menulis 'Murid Pindahan Kakeru'. Dia merasa percuma menulis novel bila akhirnya malah menyakiti hati orang yang disayanginya. Yuri kembali muncul dan mencoba menyemangatinya. Yukina mencoba optimis dan mulai menyentuh laptopnya untuk mengetik tapi tak ada satu katapun yang muncul di layar.


Jelas Pak Yuuji jadi pusing karena Yukina belum menyelesaikan ceritanya padahal sebentar lagi final. Pak Yuuji mencoba menyemangatinya dengan mengatakan bila nilai Yukina jauh lebih tinggi daripada Dolce. Yukina kembali minta maaf tapi Pak Yuuji tak mau tahu, beliau ingin Yukina memanfaatkan waktu yang ada untuk menulis. Yukina kian galau saat Pak Yuuji langsung menutup teleponnya. Akhirnya kelanjutan ceritanya ditunda.


Sepulang sekolah Yukina mampir ke rumah Dolce. Di rumah tak ada siapapun karena semuanya pergi ke Amerika. Dolce menawari minum tapi Yukina menolak. Dia penasaran karena Dolce tiba-tiba menghubunginya. Dolce mengaku khawatir karena dia mendengar bila Yukina berhenti menulis. Yukina tak percaya. Dolce meyakinkan bila dirinya memang khawatir karena Yukina adalah pacarnya. Yukina kesal karena jelas-jelas Dolce mengancamnya.


Yukina ingat saat akan pergi waktu itu, Dolce menarik tangannya sambil mengancam akan mengatakan semuanya pada Shigure bila tak mau jadi pacarnya. Dolce keberatan bila itu disebut ancaman. Yukina kesal dan menuduh Dolce sengaja menganggunya agar tak bisa menyelesaikan novelnya. Dolce mengaku bila Yukina bukan targetnya tapi dia menginginkan Shigure karena sejak dulu dia membencinya. Dolce ingin membuatnya menderita. Yukina mengingatkan bila mereka tetap bersaudara walaupun berbeda ibu.


Dolce mengaku bila dirinya terlahir dari wanita simpanan dan dirinya selalu dibandingkan dengan Shigure yang pandai. Dolce kesal karena semua orang selalu memuja Shigure, Dolce bertekad ingin mengambil semua yang dimilikinya. Dia menginginkan Yukina menjadi miliknya. Yukina sengaja mengatakan bila saat bersama Dolce, dirinya tak merasakan berdebar seperti saat bersama Shigure. Dolce agak kesal mendengarnya.


Mereka mendengar suara pintu terbuka dan Shigure masuk mendapati keduanya sedang bersama. Shigure hanya diam saat Yukina berusaha menjelaskan. Dolce pura-pura kaget melihat kakaknya pulang cepat. Wajah Shigure yang semula cemberut langsung berubah ceria dan sambil tersenyum manis dia menyindir Yukina yang mau melakukannya dengan siapapun (Akira dan Dolce). Shigure juga mengingatkan keduanya agar melakukannya di kamar saja. Setelah mengatakan hal itu Shigure langsung pergi. Yukina ingin mengejarnya tapi Dolce menarik tangannya. Dolce tertawa senang melihat kakaknya galau.


Yukina menemui Pak Yuuji dan mengatakan bila tak sanggup melanjutkan menulis. Pak Yuuji tak kehabisan akal dan berusaha membujuknya. Beliau menunjukkan rencana pertarungan secara langsung, para penggemar akan melihat secara langsung Yupina dan Dolce menyelesaikan bab terakhir novelnya dan disiarkan secara langsung. 


Yukina kian galau karena wajahnya akan diketahui penggemar. Pak Yuuji memastikan bila hal itu tak masalah justru akan membuat Yukina semakin terkenal. Malamnya Yukina tak bisa tidur, dia bingung memikirkan bagaimana reaksi Shigure bila mengetahui dirinya hanya dimanfaatkan demi membuat novel.


Di sekolah, trio penggemarnya senang karena bisa mendapatkan tiket nonton pertarungan secara langsung itu. Mereka tak sabar melihat wajah penulis idolanya dan juga penasaran dengan akhir ceritanya. Yukina yang mendengar hal itu hanya bisa menghela nafas sambil berjalan pulang. Yukina menemui Shigure dan memintanya datang ke Taman Rinkai hari Minggu jam 1 siang. Yukina ingin Shigure menyelesaikan misi terakhirnya dan Yukina kembali mengingatkan bila dia masih menyimpan buku Shigure. Shigure diam sejenak lalu tersenyum manis.


Yukina berdandan agak menor sebelum pergi menemui Shigure. Dia duduk menunggu dan langsung berdiri ketika melihat kedatangan Shigure. Yukina langsung menjelaskan bila dirinya tak melakukan misi apapun bersama Dolce, dia tak ingin Shigure salah paham. Shigure mengaku bila dirinya sudah tahu sejak awal dan dia menduga bila Yukina memang dimanfaatkan oleh Dolce.


Shigure duduk di tangga dan Yukina menirunya. Shigure bertanya mengapa dirinya harus menemani Yukina saat libur. Yukina mengaku senang bertemu dengan Shigure. Pernyataan itu membuat Shigure heran karena kemarin mereka juga bertemu. Yukina menjelaskan bila sudah lama dia tak melihat Shigure tanpa topeng. Shigure tak mengerti. Yukina mengatakan bila senyum palsu Shigure itu seperti topeng yang berperan untuk melindungi diri sendiri agar hati tidak terluka. Yukina mengibaratkan seperti dirinya yang menggunakan kacamata sebagai topeng.


Shigure mengganti topik dengan menyindir bila Yukina bersamanya apakah Akira tidak cemburu? Yukina mengaku bila dia tak ingin menyakiti Akira lebih dalam tapi ada hal yang ingin dia sampaikan pada Shigure. Shigure melihat Yukina yang tampak serius dan dia jadi ingin menjahilinya. Shigure berniat melepas kacamatanya dan Yukina langsung menutupi wajahnya sambil menggerutu. Shigure malah tertawa lalu dia menjadi serius dan bertanya apa misi terakhirnya.


Yukina berdiri dan ingin mengatakan misi ke-99 tapi Shigure protes karena melompat terlalu jauh. Dia meminta Yukina untuk kembali duduk saja dan Yukina menurut. Shigure penasaran bila Yukina ingin mengatakan sesuatu mengapa tak ketemuan di cafe saja. Yukina mengaku lebih suka di sini karena tempat ini sangat istimewa baginya. Yukina cerita kalau saat masih kecil dirinya suka ke tempat ini sambil membaca buku, dia merancang ceritanya karyanya sendiri. Shigure tak menyangka bila Yukina ternyata suka membaca. Shigure ingin tahu kelanjutan ceritanya tapi Yukina seolah tak berani meneruskan ceritanya.


Shigure berdiri dan menuruni tangga sambil menatap pantai. Dia ingin memastikan bila misinya telah selesai maka Yukina akan menepati janji untuk mengembalikan bukunya. Yukina mengiyakan. Yukina memberanikan diri untuk bertanya sesuatu padanya dan Shigure tak keberatan. Yukina bertanya mengapa Shigure tak bisa jatuh cinta dan Shigure berbalik. Dia mengingatkan bukankah seharusnya Yukina yang ingin mengatakan sesuatu padanya. Yukina menegaskan bila dia ingin tahu mengapa Shigure tak bisa melakukannya.


Shigure menduga mungkin karena dia tak percaya pada orang lain. Yukina penasaran. Shigure bercerita kalau dia berumur 9 tahun ketika mengetahui ayahnya mempunyai anak dari wanita simpanannya. Wanita itu adalah ibunya Dolce yang sekarang ada di rumahnya sedangkan ibu kandungnya memilih pergi dengan janji kelak akan menjemputnya tapi hingga kini ibunya tak pernah muncul. Shigure merasa kedua orangtuanya telah mengkhianatinya. Shigure kembali duduk di sebelah Yukina.


Yukina merasa bersalah dan sedih mendengar kisah masa kecil Shigure yang kelam. Dia tak tega untuk menyakitinya dengan mengatakan yang sebenarnya. Yukina memutuskan untuk mengembalikan buku milik Shigure. Shigure kaget karena dia belum mendengar apa yang ingin dikatakan Yukina. Yukina mengaku bila itu tak perlu dan dia minta maaf karena telah merepotkan Shigure. Shigure bingung melihat tingkah Yukina yang aneh. Setelah mengembalikan bukunya, Yukina malah buru-buru pergi.   


Shigure pulang dan Dolce sudah menunggunya. Dolce ingin mengundang Shigure ke acara pertarungan langsung menulis novel. Shigure tak tertarik dan pergi tapi Dolce menghentikannya. Dia menduga bila sebenarnya Shigure jatuh cinta pada Yukina dan merasa bingung. Bila itu yang terjadi maka Shigure harus datang karena Shigure akan tahu siapa Yukina yang sebenarnya.


Yukina sedang melamun di kamarnya. Yuri muncul dan bertanya tentang akhirnya ceritanya, Yuri ingin kisah cintanya berakhir bahagia seperti kebanyakan cerita romansa. Yukina menelepon Pak Yuuji dan berniat mengundurkan diri. Pak Yuuji kembali dibuat pusing karena tiket sudah terjual habis sehingga Yukina tak bisa mengundurkan diri begitu saja. Yukina minta maaf karena tak bisa meneruskan ceritanya. Pak Yuuji mengingatkan bila itu tindakan yang tak bertanggungjawab. Yukina berencana untuk berhenti karena dia tak bisa menulis novel lagi. Yukina tak memberi kesempatan Pak Yuuji untuk membantahnya karena Yukina langsung menutup teleponnya setelah kembali minta maaf dan berterimakasih untuk semuanya.


Dolce kesal saat mendengar kabar dari editornya bila Yukina akan mengundurkan diri. Dia lebih kesal karena kesempatan dirinya menjadi terkenal juga akan sirna. Editornya mengatakan bila Yukina mengundurkan diri maka rencana mengadaptasi cerita novel menjadi film juga akan dibatalkan. Dolce kian marah ketika Yukina mengabaikan teleponnya. Yukina hanya memandangi ponselnya tanpa berniat menjawabnya, dia malah melemparkan ponselnya di atas kasur.


Di sekolah, Yukina hanya duduk termenung sambil memandangi ponselnya yang penuh dengan panggilan tak terjawab. Akira muncul dan mendekatinya. Akira minta maaf karena telah mengatakan hal-hal yang kejam beberapa hari yang lalu tapi Yukina justru mengaku bila dirinya yang seharusnya minta maaf karena telah sering menyakiti perasaan Akira. Akira tak keberatan karena dia sudah membaca novelnya dan dia bisa tahu bagaimana perasaan Yukina yang sebenarnya.


Yukina merasa tak enak dan kembali minta maaf. Akira tak tega melihat Yukina sedih, dia memeluk Yukina sambil mengatakan bila dianggap berharga saja sudah cukup baginya karena dia sangat menyukai Yukina. Akira mengaku akan mendukung novel dan kisah cinta Yukina. Akira berjanji akan ikut nonton tapi Yukina ingin mengundurkan diri karena tak ingin menyakiti siapapun makanya dia berencana untuk berhenti menulis novel. 


Akira menyemangati dan meminta untuk tidak menyerah baik untuk menulis novel maupun mendapatkan cinta Shigure. Akira mengingatkan bila Yukina memang benar-benar menyukai Shigure, baik menyakitinya atau disakiti olehnya maka Yukina tak boleh takut. Yukina pulang sambil memikirkan apa yang dikatakan Akira. 


Di jembatan penyeberangan Yukina berpapasan dengan Dolce yang sepertinya sengaja ingin menemuinya. Yukina mengiyakan saat Dolce bertanya tentang rencana pengunduran dirinya. Dolce kesal dan mengatakan bila Yukina mengundurkan diri maka rencana mengadaptasi cerita novel menjadi film juga akan dibatalkan. Padahal Dolce mempertaruhkan hidupnya untuk acara ini, dia menantang Yukina untuk bertarung dengannya agar dia bisa membuktikan bila dirinya mampu menjadi novelis terkenal dan tidak diremehkan lagi.


Yukina hanya cuek dan minta maaf lalu pergi. Dolce menghentikannya dan mengingatkan tentang ancamannya, hal itu membuat Yukina kesal. Dolce bertanya apakah sekarang dia harus pulang dan menceritakan segalanya pada Shigure? Bahwa Yukina mendekatinya hanya untuk keperluan menulis novelnya? Yukina marah tapi tak tahu harus berbuat apa, dia memilih pergi tanpa menghiraukan ancaman Dolce.


Hari yang ditunggu penggemar akhirnya tiba. Mereka datang berbondong-bondong untuk melihat pertarungan secara langsung. Pak Yuuji sibuk membujuk agar diberi waktu sedikit lagi karena Yukina belum datang. Dolce meyakinkan editornya bila Yukina pasti akan datang. Ternyata Yukina memang datang dan hal itu membuat Pak Yuuji senang. Dolce tersenyum melihat saingannya akhirnya datang juga.


Dolce menyapa dan menawarkan untuk mengenakan topeng tapi Yukina menegaskan bila dia tak memerlukannya. Dolce menyindir bila tamu istimewanya pasti akan kaget melihat Yukina. Tamu istimewa yang dimaksud Dolce adalah Shigure yang datang bersama Mami. Yukina sudah menduganya dan dia tak ingin berkompromi dengan Dolce. Dolce menyindir sikap Yukina yang dingin. Yukina memastikan akan melakukan dengan caranya sendiri dan mengakhiri ceritanya. 


Kini Yukina dan Dolce bersiap menuju arena. Para kru menyiapkan segalanya agar sesuai dengan prosedur dan para penonton juga bersiap menyambut idola mereka. Pak Yuuji memperkenalkan keduanya dan seperti yang sudah diduga, Shigure dan Mami tampak kaget melihat Yukina muncul. Sedangkan Akira dan trio penggemar justru senang melihat Yukina, terutama si trio karena mereka tak menduga bila Yupina adalah Yukina, teman sekelas mereka.


Yukina menatap ke arah penonton dan dia melihat Shigure ada di barisan belakang, dia melirik ke arah Dolce yang tersenyum sinis padanya. Akira mengikuti arah pandangan Yukina dan dia bisa melihat Shigure yang datang bersama Mami. Yukina menunduk memberi hormat pada penonton sebelum duduk di kursi yang sudah disediakan untuknya. 


Dolce kembali memanasinya dengan bertanya apa yang akan ditulis Yukina karena kini Shigure datang melihatnya. Yukina tak menanggapinya, dia hanya diam sementara Dolce tersenyum sinis. Pak Yuuji meminta keduanya untuk bersiap dan keduanya langsung mengetik setelah Pak Yuuji memberi aba-aba. Para penonton berteriak sambil membaca tulisan yang ada di layar besar. Mereka mencoba menyemangati idolanya masing-masing.


Beberapa waktu berlalu, Yukina menghentikan kegiatannya dan berdiri menghadap ke arah penonton yang bingung karena Yukina belum menyelesaikan ceritanya. Yukina membuat pengakuan bila dalam rangka menulis cerita novel, dirinya sengaja memanfaatkan seseorang. Supaya bisa menulis cerita tentang sesuatu yang tak diketahuinya maka dia harus belajar sehingga mendapatkan pengalaman. Untuk bisa memahami tentang cinta maka dia memberikan berbagai misi untuk pria itu. Pengalaman yang diperolehnya bersama pria itu lantas dituangkan dalam cerita novelnya. Yukina sengaja merahasiakan hal itu.


Pengakuan Yukina membuat penonton heboh. Dolce ikut memanasinya dengan mengatakan bila Yukina telah mempermainkan hati seorang pria dan mempublikasikannya di internet. Pak Yuuji tampak kaget mendengar pengakuan itu tapi tak bisa berbuat apa-apa. Yukina melanjutkan bila pria itu selalu mengenakan topeng berupa senyuman palsu sehingga Yukina menganggap bahwa itu tak akan membuatnya terluka. Sama seperti dirinya yang mengenakan topeng berupa kacamata, dia mengira bila dirinya tak akan tersakiti tapi ternyata dugaannya keliru.


Yukina merasa bila tak perduli seberapa mahir menyembunyikan sesuatu dalam topeng tetap saja ada hal-hal yang tak bisa disembunyikan. Meskipun berusaha mengendalikannya tetap ada emosi yang tak bisa dikendalikan. Yukina menduga bila itulah yang dinamakan cinta. Pada akhirnya Yukina menyakiti hatinya dan mungkin saja kini pintu hati pria itu benar-benar telah tertutup. Shigure hanya bisa memejamkan matanya ketika mendengar semuanya.


Yukina bertekad untuk bisa membuka pintu hatinya dan dia tak ingin lagi menyembunyikan dirinya. Yukina mengatakan misi yang ke-99 yaitu mendengarkan isi hatinya (tentu hal ini hanya dimengerti oleh Shigure). Yukina melepaskan kacamatanya dan menyatakan perasaan sukanya. Para penonton saling berbisik dan ingin tahu siapa pria yang dimaksud. Shigure tak tahan lagi dan memilih pergi diikuti oleh Mami. Yukina hanya bisa menangis.


Shigure keluar dan berpapasan dengan Akira. Akira meminta Shigure untuk membaca cerita 'Murid Pindahan Kakeru' sambil menyodorkan ponselnya. Mami mencoba menghalangi dengan mengatakan Shigure akan terluka bila membacanya. Akira tak perduli dan melanjutkan bila perasaan Yukina yang sebenarnya ada dalam cerita novel itu. Sementara itu, Yukina menunduk memberi hormat pada penonton sebelum meninggalkan arena.


Yukina duduk sambil menangis di tempat istimewanya. Tiba-tiba Shigure datang dengan mengatakan bila dirinya sudah membaca novelnya. Dia sengaja menyindir bila isi ceritanya biasa saja. Shigure bertanya bagaimana rasanya saat pertama menulisnya? Yukina mengaku tak akan menulis lagi dengan alasan tak ingin lebih menyakiti hati Shigure. Shigure bertanya bagaimana bila dirinya yang meminta agar Yukina tak berhenti menulis? Shigure mengancam bila Yukina tak mau menulis maka dia akan melepaskan kacamatanya dan Yukina langsung menutupi wajahnya karena Shigure mendapatkan kacamatanya.


Shigure membantunya berdiri dan meminta agar Yukina tak mengenakan topeng lagi. Shigure meminta agar mereka menyelesaikan ceritanya. Shigure mencium Yukina dan Yukina tersenyum malu saat Shigure mengatakan bila misi ketiga telah selesai. Mereka akhirnya berpelukan. Bukan hanya keduanya yang tampak bahagia. Yuri ikut senang karena dia mendapatkan cerita yang berakhir bahagia.
=============================

Senang dipuji tapi tak siap dikritik :


Setiap orang pasti senang dipuji tapi selalu tak siap bila dicela atau dikritik. Hal itu pula yang dirasakan Yukina, semula dia senang ketika menguping pembicaraan ketiga penggemarnya. Yukina bangga karena mereka memuji jalan cerita novelnya yang fantastis, tokoh utama pria dalam novelnya digambarkan sebagai sosok vampir tampan yang menyamar sebagai seorang siswa. Tapi ketika salah satu dari penggemarnya mengkritik bila ide vampir itu kurang realistis maka Yukina menjadi kaget. Yukina kian shock saat mendengar bila mereka lebih suka cerita cinta yang mengharu biru dan mengaduk perasaan bukan cerita fantasi. Yukina merasa seolah ada kekuatan besar yang menghantam hingga membuat dirinya terhempas ke dinding. Saking kerasnya hempasan itu, membuat dinding menjadi rusak berat. 

Hobi yang jahat :


Aku agak ngeri melihat Shigure yang memiliki kebiasaan menulis siapa saja yang pernah ditolaknya beserta alasannya. Kesannya kok narsis dan ingin membanggakan diri sendiri. Kalau menolak ya ditolak saja dan tak perlu ditulis sebagai bahan dokumentasi kalau jatuh atau hilang dan ditemukan orang yang tidak bertanggungjawab maka akan repot jadinya. Hal itu pula yang dialami Shigure, mungkin karena terlalu senang berhasil membuat seorang gadis patah hati sehingga Shigure ceroboh, menjatuhkan bukunya. Mungkin saat itu dia tak sengaja melihat Yukina mengintip makanya dia buru-buru menyembunyikan bukunya tapi malah menjatuhkannya. Shigure mendapatkan karma akibat ulahnya yaitu diancam Yukina agar mau melakukan perintahnya kalau tak mau maka rahasianya akan dipublikasikan.


Ulah Yukina juga tak kalah jahat, demi memuaskan penggemarnya maka dia sengaja memanfaatkan kelemahan Shigure untuk kepentingan pribadinya. Yukina meminta Shigure melakukan misi cinta agar dia bisa merasakan secara langsung dan mendapatkan pengalaman untuk dituangkan dalam tulisannya. Yukina mendapatkan balasan atas tindakannya, dia akhirnya malah jatuh cinta pada Shigure dan kebingungan menentukan akhir cerita novelnya.

Bersaudara belum tentu bisa akur :

Saudara kandung saja kadang bisa saling iri misalnya merasa kasih sayang orangtuanya berat sebelah, apalagi bila saudara tiri seperti yang dialami Shigure dan Dolce. Keduanya jelas saling tak menyukai hanya saja keduanya memiliki cara yang berbeda untuk mengungkapkan ketidakpuasannya. Shigure mengenakan topeng senyum palsu demi menutupi dirinya yang rapuh. Walaupun tak suka, Shigure memilih cara aman yaitu tersenyum pada siapapun yang berniat menyakitinya agar dia tak sakit hati.

Sedangkan Dolce memilih cara memberontak dan menantang secara langsung, terang-terangan membenci Shigure. Padahal kalau boleh jujur, justru Shigure yang seharusnya membenci Dolce karena telah membuat ibunya pergi dari rumah. Yang terjadi malah Dolce yang membenci Shigure karena semua orang memujanya dan berniat mengambil semua milik Shigure agar Shigure menderita.

Kurasa ibunya Dolce memperlakukan Shigure dengan baik buktinya saat mereka berlibur di vila, Shigure tanpa canggung membantu ibu tirinya. Justru Dolce yang merasa tak nyaman bergabung dengan mereka, mengapa? Karena ayah bersikap sinis padanya sehingga Dolce merasa tersisih dan hal itulah yang membuatnya membenci Shigure. Bila ayah bisa bersikap ramah dan adil kepada kedua putranya kurasa tak akan ada rasa iri diantara Shigure dan Dolce.


Cinta tak harus selalu menjadi pasangan :

Sosok pahlawan dalam film ini adalah Akira. Sejak awal aku tahu bila Akira itu sosok yang lembut tapi yang namanya cinta ya pasti ada rasa ingin memiliki dan tak rela. Akira jelas tak rela bila Yukina melakukan misinya dengan pria lain karena Akira menyukai Yukina. Dia juga tak segan mengancam Shigure karena merasa lebih berhak atas Yukina. Tapi yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan pasti menyakitkan dan tak salah bila Akira mengatakan hal buruk pada Yukina sebagai usaha untuk membuat Yukina merasa bersalah karena telah menyakiti hatinya. 


Tapi yang namanya perasaan cinta mana bisa dikontrol? Hal itulah yang belum diketahui Akira. Dia baru tahu setelah membaca novel Yukina. Akira berbesar hati minta maaf dan menerima jenis cinta yang bisa ditawarkan oleh Yukina yaitu cinta sebagai teman atau sahabat bukan cinta sebagai kekasih. Akira berusaha membuktikan bila cintanya memang tulus, dia memeluk Yukina dengan hangat dan menyemangatinya agar tidak menyerah baik pada novel maupun pada Shigure. 

Akira juga tak segan membantu Shigure, menunjukkan dan memintanya untuk membaca novel Yukina. Semula Shigure ragu tapi berkat bujukan Akira akhirnya dia bersedia membaca dan mengetahui isi hati Yukina yang sebenarnya. Menjadi sosok pahlawan seperti Akira memang tak mudah tapi yakinlah bila membuat orang lain bahagia adalah lebih indah karena itulah makna cinta yang sebenarnya. 

Hikmah yang bisa diambil dari film ini :

Menuangkan pengalaman pribadi atau kejadian nyata dalam sebuah tulisan itu boleh dan wajar saja tapi dengan catatan, bila kejadian atau pengalaman itu berhubungan dengan seseorang maka kejadian atau pengalaman itu harus telah (selesai) terjadi atau kejadian lampau bukan yang akan terjadi. Mengapa? Bila kejadian itu telah terjadi maka penulis tak perlu bingung dengan akhir ceritanya karena kejadiannya telah terjadi maka baik atau buruknya ya tinggal ditulis saja sehingga tak perlu merasa bimbang seperti yang dialami Yukina.

Kurasa ada benarnya peringatan Dolce pada Yukina, bila Yukina menuangkan semua kejadian nyata dalam cerita apalagi bila kejadian nyata itu belum terjadi maka suatu saat Yukina tak akan bisa menulis. Mengapa? Yukina akan kehabisan ide karena Yukina 'memaksakan' terjadi sesuatu di dunia nyata agar bisa menuangkan dalam tulisannya.

Menurutku, tak ada salahnya bila tak punya pengalaman cinta (belum pernah pacaran) tapi menulis cerita cinta. Kan bisa mencari referensi dari film, buku atau mendengarkan pengalaman orang lain. Mungkin Yukina menganggap pengalaman pribadi jauh lebih baik sehingga bisa memahami apa yang terjadi secara detail (ada benarnya anggapan itu tapi sekali lagi tak perlu 'memaksakan' diri apalagi dengan 'memanfaatkan' kelemahan orang lain.

Jujur, dulu aku juga ingin menjadi penulis novel karena sejak kecil aku suka mengarang dan daya khayalku cukup tinggi tapi ternyata menulis novel itu susah dan aku 'belum' mampu hingga kini. Bermodal suka mengarang saja tak cukup. Menulis novel itu ibaratnya membangun sebuah rumah, harus detail dan lengkap. Misalnya novel itu tentang apa, siapa saja tokoh dan karakternya, konflik apa saja yang timbul diantara para tokoh dan bagaimana cara para tokoh menyelesaikan masalahnya. Yang terakhir adalah akhir ceritanya bagaimana, bahagia atau malah sedih?

Aku salut pada para novelis yang mampu membuat sebuah novel dengan beratus halaman dan bisa konsisten menjaga alur cerita agar tak membosankan hingga halaman terakhir. Kadang suka iri tapi yah, aku harus puas menjadi pembaca saja. Huff....benar juga ya istilah iri tanda tak mampu, aku iri karena memang belum mampu membuat novel sebijipun, wkwkwk....


Itu dulu lho, sekarang aku puas dan senang karena berani membuat blog dan menjadikannya sebagai sarana menulis review dan berkomentar sesuai dengan pendapat pribadi tentang film yang telah aku tonton. Aku bahas hal-hal yang berkaitan dengan isi film dan ditambah dengan pengalaman pribadiku (berbagi pengalaman atau curhat). Aku ingin pengunjung yang datang ke blog ini tak hanya tahu sinopsis film yang diinginkan tapi kuingin mereka mendapat bonus hikmah atau pelajaran yang bisa diambil dari sebuah film. Mengambil hikmah positif (yang baik) dan membuang (menjauhi) hal yang buruk (negatif).  


Komentarku :

Film ini bagus dan penuh makna karena di dalamnya terkandung konflik keluarga (antar saudara saling membenci tanpa alasan jelas karena ayah sebagai kepala keluarga tak bisa bersikap adil), cinta bertepuk sebelah tangan, ancaman berbuah karma, usaha untuk membentengi diri sendiri dengan berpura-pura (mengenakan topeng). 

Semuanya terasa biasa dan sering diulas dalam film tapi yang terasa luar biasa bagiku adalah inti cerita dari film ini kurasa ditujukan bagi para penulis terutama penulis pemula. Yaitu jangan pernah menuangkan pengalaman pribadi yang belum terjadi apalagi bila berhubungan dengan seseorang yang lumayan dekat di dunia nyata, terutama untuk cerita bergenre romantis. 

Dalam film ini jelas digambarkan konflik batin yang dirasakan oleh Yukina akibat terlalu menuruti keinginan penggemarnya yaitu menulis novel roman padahal dirinya tak punya pengalaman tentang itu (belum pernah berpacaran). Yukina sengaja memanfaatkan Shigure, pria yang semula dianggap membosankan tapi nyatanya dia malah jatuh cinta pada Shigure hal itu membuat Yukina kebingungan menentukan akhir ceritanya. Rasa bingung dan galau membuat Yukina mundur dan tak berani menyelesaikan apa yang sudah diperbuatnya. Yukina tak ingin menyakiti Shigure tapi dia malah menyakiti orang lain (Pak Yuuji, Dolce dan semua penggemarnya).

Untungnya film ini berakhir bahagia begitu pula dengan novel Yukina karena sebenarnya Shigure juga menyukainya. Tapi di dunia nyata tak semua kisah romantis bisa berakhir bahagia kadang bisa berakhir menyedihkan tapi itulah dunia nyata. Makanya ada yang bilang indahnya cerita sinetron atau film tak seindah cerita di dunia nyata. Mengapa? Orang tak suka melihat cerita roman yang berakhir menyedihkan makanya para penulis naskah berusaha keras menghindari cerita sad ending. Hal itulah yang membuat penonton perempuan  menjadi suka berkhayal dan menginginkan kisah cintanya juga happy ending padahal kenyataan tak seindah impian.

Yah, begitulah kira-kira komentarku tentang film ini. Oya, ada teman yang memberi masukan bila cerita komiknya lebih bagus daripada filmnya dan komentarnya setelah nonton film ini adalah akting para artisnya jelek. Hmmm...aku tak bisa komen tentang manga karena jujur aku kurang suka baca komik, terlalu banyak gambar jadi pusing, hehehe...mendingan baca novel. Kalau tentang akting para artisnya, kurasa cukup bagus dan tak ada keluhan. Bagaimana dengan pendapat kamu???? 






































































Review Film Menarik Lainnya

0 comments:

Post a Comment