Saturday, August 17, 2019

Love For Beginners ~Film Jepang~

Love for Beginners (今日、恋をはじめます Kyo, Koi wo Hajimemasu) adalah film Jepang tahun 2012 yang diadaptasi dari komik dengan judul yang sama karya Kanan Minami.

Film ini menceritakan tentang sepasang muda mudi yang memiliki nama sama yaitu Tsubaki. Si gadis bernama Tsubaki Hibino merupakan tipe orang yang kuno, minder dan kuper tapi memiliki bakat menata rambut. Si pria bernama Kyouta Tsubaki adalah tipe cowok populer di sekolah, tampan dan pintar tapi memiliki trauma dengan perempuan sehingga menganggap perempuan hanya layak untuk dipermainkan. 

Tsubaki tak ingin dipermainkan karena dia benar-benar mencintai Kyouta. Dia berusaha membantu Kyouta mengatasi traumanya tapi saat mereka mulai dekat, muncul seseorang di masa lalu yang ingin merebut Kyouta darinya. 

Para pemain :

Emi Takei sebagai Tsubaki Hibino
Tori Matsuzaka sebagai Kyota Tsubaki
Fumino Kimura sebagai Nana
Sho Aoyagi sebagai Hananoi
Kento Yamazaki sebagai Nishiki
Yua Shinkawa sebagai Sakura Hibino
Rin Takanashi sebagai Arisa Yamauchi
Erina Dawkins sebagai Misaki
Reiko Fujiwara sebagai Kana
Saki Takaoka sebagai Kyouka Kanzaki
Hiroaki Murakami sebagai Keita Tsubaki
Yumi Asao sebagai Setsuko Hibino
Hatsunori Hasegawa sebagai Shoichiro Hibino

Sinopsis lengkap :

Tsubaki adalah siswi SMU kelas 1 dan berusia 15 tahun. Dia memiliki keluarga yang menyenangkan, ayah sebagai pewaris studio foto, ibunya hanyalah ibu rumah tangga dan adik perempuannya bernama Sakura yang cantik tapi agak egois. Hari itu, Tsubaki akan memulai harinya sebagai siswi SMU. Ibu masuk ke dalam kamarnya dan melihat penampilan putrinya yang manis (rambut dikepang dua dan berponi, mengenakan seragam yang sesuai aturan sekolah), beliau memberi banyak nasihat agar Tsubaki tekun belajar.


Di sekolah, Tsubaki kaget melihat hampir semua siswa di sekolahnya mengenakan seragam yang asal-asalan dan berdandan nyentrik. Ketika sedang sibuk mengamati siswa lain, ada yang tak sengaja menabraknya. Rupanya ada tiga orang siswi yang berjalan sambil ngobrol, bukannya minta maaf mereka justru mengolok gaya berpakaian Tsubaki yang dianggap kuno. Tsubaki mengingatkan dirinya sendiri agar tak membuat masalah. 


Dia pura-pura cuek tapi dia sempat menabrak seorang siswa bernama Kyouta, Tsubaki minta maaf tapi Kyouta ikut membantu memungut barangnya yang jatuh. Tiba-tiba ada seseorang yang bernama Nishiki memanggilnya dan Tsubaki sontak berdiri dan mengiyakan. Kyouta heran dan bertanya apakah gadis yang didepannya bernama Tsubaki? Tsubaki kembali mengiyakan. Nishiki dan temannya muncul, mereka mendekati Kyouta dengan sorot ingin tahu apa yang terjadi. 


Kyouta membaca nama yang tertera di tempat pensil dan Kyouta meledek sambil bertanya apakah saat ini masih ada siswa yang menulis namanya di tempat pensil? Mereka bertiga tersenyum dan Kyouta menambahkan bahwa Tsubaki benar-benar kuno. Tsubaki kesal dan merebut tempat pensilnya. Tiba-tiba ada beberapa siswi yang mengenali Kyouta dan mereka langsung heboh. Mereka langsung menyerbu Kyouta sambil minta nomor telepon dan sengaja mendorong Tsubaki. Mereka beramai-ramai masuk sekolah, meninggalkan Tsubaki yang kesal melihat ulah Kyouta karena dianggap menjijikkan.


Saat upacara penerimaan siswa baru, Tsubaki kaget setelah mengetahui bahwa Kyouta yang dianggapnya menjijikkan adalah siswa dengan nilai tertinggi. Semua siswi bersorak ketika Kyouta dipanggil untuk memberikan sambutan di depan podium.  Tsubaki tak mengerti mengapa mereka semua heboh dan menganggap Kyouta itu keren, darimananya? 


Kini Tsubaki masuk ke dalam kelasnya dan ternyata dia mendapat duduk paling belakang. Tsubaki lega karena duduk di belakang berarti tak akan menarik perhatian siapapun. Dia mengeluarkan tempat pensilnya dan menunggu dengan manis. Kyouta dan tiga penggemarnya sedang melihat peta tempat duduk. Mereka protes karena Kyouta duduk paling belakang, salah satu dari mereka yang bernama Arisa ingin Kyouta pindah tempat duduk. Kyouta mengiyakan dan akan bertanya pada guru. Mereka mengolok Tsubaki dan yakin bahwa Tsubaki pasti mau pindah duduk di depan. 


Kyouta mengamati Tsubaki sambil tersenyum, dia berjalan menghampiri Tsubaki yang sedang menulis. Tsubaki kaget karena Kyouta menunduk dan mendekatkan wajahnya. Tsubaki langsung mundur dan menunduk sambil memperingatkannya. Kyouta beralasan bahwa kebetulan sekali mereka duduk bersebelahan. Kyouta sengaja meledek Tsubaki dan memastikan bahwa dirinya akan menjadi target di sekolah karena berpakaian rapi dan memiliki gaya rambut yang kuno. Kyouta bertanya tentang asal Tsubaki, apakah tempatnya sangat terpencil?


Tsubaki merasa marah dan kesal karena Kyouta sengaja memanasinya, sialnya nama mereka juga sama. Tsubaki mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan berdiri sambil melangkah mundur. Kyouta heran melihat Tsubaki memegang gunting. Dengan nada terbata Tsubaki mengatakan bahwa gaya rambut Kyouta tampak menyedihkan, dia yakin ada gaya rambut lain yang lebih pas. Kyouta tertawa dan bertanya mengapa dirinya harus menuruti kata-kata Tsubaki?


Tsubaki melangkah mundur karena Kyouta mendesaknya, Tsubaki beralasan bahwa dia akan mengubah gaya rambut Kyouta bila berani menggodanya lagi. Ketiga penggemar Kyouta tak terima, Arisa bahkan berniat menggunting rambut Tsubaki. Tsubaki tak mengerti mengapa semua bisa begini, mengapa mereka begitu memuja Kyouta? 


Kyouta bergerak melindungi Tsubaki. Dia menegaskan bahwa mulai hari ini Tsubaki adalah pacarnya. Semuanya tertawa meledek tapi Kyouta meyakinkan kalau dia serius lalu mencium Tsubaki. Tsubaki mendorong tubuh Kyouta, dia benar-benar marah karena Kyouta telah mencuri ciuman pertamanya. Tsubaki mengambil tasnya dan pulang. 


Tsubaki berharap semuanya hanya mimpi tapi ternyata bukan mimpi, pada hari kedua dirinya benar-benar menjadi bahan tertawaan di kelas. Salah satu temannya mengusulkan agar dirinya menjadi panitia festival musim semi. Guru bertanya apa ada rekomendasi lain dan Kyouta menawarkan diri.


Tsubaki sedang memimpin rapat di kelas tentang acara festival musim semi tapi tak ada yang mau mendengarkannya dengan serius. Saat Tsubaki mengusulkan besarnya sumbangan, mereka menolak untuk menyumbang dengan alasan lebih baik uangnya untuk karaoke. Yang lain bahkan mengusulkan agar tak ikut festival saja. Tsubaki menolak dengan alasan ikut festival akan membuat mereka bersatu. Mereka tak tertarik dan berniat pulang. 


Tsubaki bingung tapi tak tahu harus bagaimana. Kyouta yang sejak awal pura-pura tidur langsung memberi tanda pada Tsubaki agar mendekatinya. Tsubaki berlari mendekatinya. Kyouta ingin agar Tsubaki mengajaknya berkencan dan sebagai balasan dia akan membantu melancarkan acaranya. Semula Tsubaki enggan tapi Kyouta menakutinya dan akhirnya Tsubaki setuju. Dia meminta agar Kyouta mau berkencan dengannya.


Kyouta langsung berdiri dan mengatakan sesuatu pada mereka. Herannya mereka langsung patuh dan setuju dengan apa yang diusulkan oleh Kyouta. Tsubaki memilih diam dan melihat saja. Kyouta mengusulkan agar pada gadis mengenakan yukata. Mereka mengeluh tidak bisa memakai sendiri. Kyouta menunjuk Tsubaki yang akan membantu mereka mengenakan yukata. Tsubaki ingin protes tapi Kyouta mengingatkan bahwa Tsubaki juga harus membantu walaupun sedikit, hal itu membuat Tsubaki diam.


Saat pulang, Kyouta menyindir Tsubaki yang tak mengatakan terima kasih padahal dia sudah membantu. Kyouta mengalah dan tak keberatan bila Tsubaki mengatakannya saat mereka kencan. Tsubaki mengaku bahwa dia tak punya pilihan sehingga mau mengatakannya. Kyouta menebak bahwa Tsubaki sangat menyukainya dan akan merasa luar biasa bila menjadi pacarnya. Tsubaki protes dan tak ingin menjadi pacarnya.


Kyouta tak mempermasalahkannya karena toh mereka sudah berciuman. Tsubaki kembali protes dan mengatakan kalau itu bukan ciuman. Disebut ciuman jika saling menyukai, seseorang yang sudah diputuskan untuk mendampingi seumur hidup. Jadi yang dilakukan Kyouta bukanlah ciuman. Tsubaki langsung pergi setelah mengatakan hal itu. Kyouta terpana dan tak percaya dengan apa yang didengarnya.


Persiapan festival musim semi itu membuat Tsubaki dan Kyouta mulai dekat, mereka bekerjasama agar acaranya bisa berlangsung sukses. Saat festival berlangsung, Tsubaki membantu salah satu temannya yang bernama Miho untuk mengenakan yukata. Miho puas dan berniat langsung pergi tapi Tsubaki menahannya, dia ingin membantu merapikan rambut Miho agar lebih manis.


Salah satu teman Miho terpesona melihat penampilan Miho yang baru. Miho baru percaya ketika melihat bayangannya di cermin. Miho tak menyangka Tsubaki bisa sehebat itu. Tsubaki merendah sambil mengatakan bahwa setiap hari dia terbiasa merapikan rambut adiknya. Tsubaki memotret Miho dan berjanji akan memberikan hasilnya bila sudah jadi. Miho mengaku bahwa ternyata anggapannya salah, dia mengira Tsubaki adalah orang yang menyedihkan tapi ternyata Tsubaki sangat baik.


Kyouta masuk dan melihat Tsubaki mulai akrab dengan beberapa teman. Miho mengajak Tsubaki bertukar email dan Tsubaki setuju. Kyouta menghampiri Tsubaki yang sedang menulis alamat emailnya. Kyouta menggoda bahwa semuanya sukses berkat bantuannya tapi Tsubaki malah mengusirnya dengan alasan sedang sibuk. Nishiki datang dan mengajak Kyouta pergi tapi Kyouta menolak dengan alasan masih ada hal yang harus dilakukan. Tsubaki kesal dan memilih pergi sambil mengomel.


Tsubaki berbalik karena ada yang memanggilnya. Ternyata Sakura datang bersama temannya, mereka mengenakan kostum cosplay. Nishiki langsung menghampiri mereka dan bertanya tentang hubungan Sakura dengan Tsubaki. Tsubaki terpaksa meninggalkan adiknya karena masih harus membantu teman yang lain mengenakan yukata. Nishiki ingin mengajak Sakura jalan-jalan tapi sepertinya Sakura lebih tertarik pada Kyouta. Tsubaki mengintip tingkah adiknya dengan sorot tak suka.


Tsubaki yang kini sudah berganti yukata warna putih masih sibuk membereskan barang-barang. Dia tertarik melihat acara pemilihan pasangan terbaik. Tsubaki tak menyadari Kyouta yang melihatnya dari jauh. Tsubaki mendekati dan sengaja meledek dengan mengatakan bahwa Tsubaki tak cocok mengenakan yukata karena terlihat seperti hantu di bawah pohon willow. Kyouta sengaja mendekat sambil berniat menempelkan sebuah topeng padanya. 


Tsubaki kesal dan menepis tangan Kyouta, dia mengaku kalau dirinya memang culun dan suram. Tsubaki kembali menyibukkan diri. Kyouta bertanya mengapa Tsubaki selalu sibuk memotret orang lain dan tak pernah memotret dirinya sendiri? Tsubaki mengaku dirinya tak suka menonjol, dia lebih senang membuat orang lain bahagia. Dia menceritakan tentang studio foto milik ayahnya. Kyouta tak tertarik mendengarnya.


Tsubaki kembali penasaran dan ingin memotong rambut Kyouta. Kyouta tak mau karena dia menyukai rambut panjangnya. Tsubaki mengamati Kyouta dan dia seolah mendapat ide potongan rambut yang pas. Tsubaki menarik tangan Kyouta dan memintanya duduk, dia akan membuat Kyouta lebih tampan. Kyouta terpaksa menurut tapi tetap mengomel karena dia mengizinkan Tsubaki mengutak-atik rambutnya. Tsubaki menjamin bahwa semuanya akan senang dan Kyouta harus percaya padanya. 


Tsubaki memotong rambut Kyouta. Dia berterimakasih karena berkat Kyouta kini dia memiliki teman. Tsubaki mengaku kalau dia sudah seperti ini sejak SMP makanya selalu dipanggil culun. Dia berharap agar saat SMU bisa memiliki teman. Tsubaki memuji Kyouta yang bisa diajak bicara dan bertengkar. Kyouta ingin protes tapi Tsubaki mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan sudah selesai sambil melepaskan kain penutupnya.


Tsubaki memegang wajah Kyouta dengan kedua tangannya. Mata Tsubaki berbinar ketika mengagumi hasil kerjanya yang ternyata pas. Kyouta berdiri dan berniat menciumnya tapi Tsubaki menghentikannya, dia bertanya apakah Kyouta serius dengannya? Tsubaki langsung menyesali pertanyaannya. Kyouta melepaskan tangannya dan berjalan menjauh. Kyouta mengaku serius mempermainkan dirinya. Kyouta berlagak marah sambil merapikan barang yang berserakan. Tsubaki berusaha mengerti.


Kyouta mengaku dirinya capek. Dia melihat Tsubaki sibuk mondar-mandir sehingga tak bisa menggodanya. Tsubaki minta maaf dan menjauh. Kyouta mengingatkan bahwa mereka punya kesepakatan untuk kencan. Tsubaki kaget karena Kyouta menganggapnya serius. Kyouta pura-pura kesal dan mengatakan bahwa Tsubaki harus menemuinya besok siang di depan stasiun jam 2. Kyouta pergi tapi baru beberapa langkah, dia berbalik dan memperingatkan bahwa acara kencan mereka tak hanya sekedar berjalan bergandengan tangan saja. Tsubaki tak mengerti apa maksudnya tapi tak berani bertanya karena Kyouta sudah pergi.


Tsubaki bertanya pada adiknya yang sedang asyik berdandan. Tsubaki bertanya apakah adiknya punya baju yang cocok untuknya. Sakura menebak bila kakaknya akan berkencan tapi dia tak yakin bila kakaknya akan kencan dengan Kyouta. Tsubaki tertawa saja dan setuju bila dia tak mungkin kencan dengan Kyouta. Menurut Sakura, Kyouta terlalu tampan. Dia lebih memilih Kyouta daripada Nishiki. Sakura bertanya apakah seharusnya dia bertanya tentang email Kyouta pada Nishiki? Tsubaki melarangnya dengan alasan kyouta suka mempermainkan orang. Sakura malah mengaku tak keberatan bila dipermainkan orang setampan Kyouta. Tsubaki tak jadi meminjam baju dan memilih keluar dari kamar adiknya.


Tsubaki sudah menunggu di depan stasiun, dia mengenakan baju yang kuno dan norak. Sweater hijau, rok panjang berwarna coklat dan kaos kaki berenda. Kyouta muncul dan dia tertawa melihat penampilan Tsubaki. Kyouta ingin mengajak Tsubaki nonton film romantis tapi Tsubaki menolak, dia lebih suka ke kebun binatang. Kyouta bersikeras nonton tapi akhirnya dia kalah, mereka ke kebun binatang dan melihat beruang kutub.


Bagi Tsubaki, kisah beruang kutub jantan yang mencari pasangannya adalah hal yang romantis tapi Kyouta kelihatan kesal. Dia melihat penampilan Tsubaki yang sangat kuno dan norak, dia bertanya apa yang Tsubaki pikirkan saat memakai baju itu untuk kencan? Tsubaki bingung karena merasa tak ada yang salah dengan bajunya tapi mengapa Kyouta tampak kesal? Kyouta ingin Tsubaki melepas semua bajunya. Tsubaki jelas kaget.


Ternyata Kyouta mengajaknya memilih dan membeli baju yang pas dan setelah itu pergi ke salon. Hananoi si pemilik salon berjanji akan membuat penampilan Tsubaki menjadi lebih cantik. Kyouta sedang menunggu sambil membaca majalah dan ketika Tsubaki muncul, dia tak bisa berkata. Dia kagum melihat Tsubaki yang baru. Kyouta tampak sangat puas melihat perubahan penampilan Tsubaki. Dia mengajak Tsubaki untuk bercermin. Tsubaki hanya bisa tersenyum melihat penampilan barunya. 


Mereka melanjutkan acara kencannya tapi karena Tsubaki belum terbiasa mengenakan high heels maka dia sempat kerepotan. Kyouta meminta Tsubaki mengulurkan tangannya. Tsubaki menurut dan menyambut tangan Kyouta. Tsubaki merasa bahwa selama ini dia selalu berpakaian culun dan tak menarik. Rasanya berpakaian seperti sekarang juga bagus. Tapi hari ini, pertama kali dalam hidupnya dirinya dipanggil cantik. Rasanya seluruh dunia berkilau karena cahaya.


Mimpi indah Tsubaki berubah menjadi mimpi buruk ketika Kyouta mengajaknya ke tempat karaoke. Semula Tsubaki senang melihat ruang karaokenya yang indah dengan hiasan rasi bintang, ternyata mereka memiliki hobi yang sama yaitu menyukai rasi bintang. Kyouta mengaku bahwa saat masih kecil dia mendapat hadiah teleskop sehingga tahu tentang peta bintang. Tapi Kyouta enggan ngobrol terlalu banyak, dia malah berniat tak baik pada Tsubaki. Tsubaki marah dan sambil menahan tangis, dia mengaku bahwa hari ini dia sangat bahagia karena mendapat baju dan sepatu baru tapi dia tak tahu semuanya untuk apa.


Kyouta tak mengerti mengapa Tsubaki menjadi marah. Tsubaki kesal karena Kyouta tak bisa mengerti perasaannya, Tsubaki tetap teguh pada prinsipnya bahwa dia tak mau melakukan seks pranikah. Kyouta kaget mendengar prinsip Tsubaki. Tsubaki merasa diremehkan dan berniat pulang. Kyouta menarik tangannya sambil mengatakan bahwa beruang kutub juga melakukannya. Tsubaki marah dan mengatakan kalau yang melakukannya adalah beruang putih dan hitam. Tsubaki berlari keluar tapi beberapa saat kemudian kembali untuk mengambil tas dan bajunya.


Dalam perjalanan pulang, Tsubaki masih menangis sambil mencopoti jepit rambutnya. Dia kesal karena Kyouta memang hanya ingin mempermainkannya saja. Saat sedang dikamarnya, Sakura masuk dan melihat baju barunya. Sakura ingin meminjamnya tapi Tsubaki melarang, mereka saling menarik baju itu hingga robek. sakura merasa bersalah dan memilih keluar dari kamarnya, Tsubaki hanya bisa memandangi baju yang sudah sobek itu dengan tatapan sedih.


Paginya, Tsubaki bersiap berangkat sekolah. Dia melihat baju pemberian Kyouta yang tergantung rapi, semalam dia sudah menjahitnya. Di sekolah dia melihat Kyouta yang berjalan menuju perpustakaan. Kyouta sedang membaca buku sambil berdiri ketika Arisa muncul dan menyapanya. Dengan nada manja Arisa protes karena Kyouta kini sibuk menggoda Tsubaki dan tak pernah kencan dengannya lagi. Kyouta menegaskan bahwa dia tak pernah kencan dua kali dengan wanita yang sama. Arisa masih merajuk. Tsubaki yang mengamati mereka merasa sedikit cemburu.


Tsubaki sedang mengemasi buku yang ada di kolong mejanya dan dia tertarik melihat buku yang ada di kolong mejanya Kyouta. Rupanya buku itu tentang rasi bintang dan Tsubaki tertarik untuk membacanya. Tsubaki melamun ketika Kyouta mengagetkannya sambil mengingatkan bahwa Tsubaki duduk di mejanya. Tsubaki kaget dan langsung berdiri. Kyouta bertanya dengan nada mengeluh apakah Tsubaki benar-benar tak menyukainya? Tsubaki menggeleng sambil mengembalikan buku Kyouta di kolong mejanya.


Tsubaki sengaja menyindir dengan bertanya bukankah Kyouta ada kencan dengan pacarnya? Tsubaki mengemasi bukunya dan Kyouta bisa mengerti arah pembicaraannya. Dengan nada ringan Kyouta menjawab bahwa Arisa tak bisa disebut sebagai pacar. Bila menggunakan kondisi beruang kutub maka hal itu hanya sebagai pelampiasan seksual saja. Tsubaki kesal dan berniat pulang.


Kyouta mencoba merayunya agar mau melanjutkan apa yang tertunda kemarin. Tsubaki marah dan menepis tangannya. Kyouta menatap Tsubaki dan dia menyadari kalau Tsubaki benar-benar membencinya. Kyouta berjanji akan berhenti menggodanya. Tsubaki tak mengerti. Kyouta mengaku kalau sejak SMP, dia dan Nishiki bertaruh soal ini. Seberapa jauh mereka bisa merendahkan siswi yang serius dan polos di kelas. Kyouta tahu bahwa Tsubaki memiliki prinsip yang kuat tentang seks pranikah. Kyouta mengeluh bahwa kali ini dirinya akan kalah dari Nishiki. Kyouta menepuk kepala Tsubaki dan meyakinkan bahwa dia tak akan menggoda Tsubaki lagi. Kyouta langsung pergi.


Tsubaki pulang dan dia kaget melihat baju pemberian Kyouta hilang, dia menduga pasti Sakura yang mengambilnya. Kyouta sedang bekerja di cafe ketika melihat Sakura masuk dengan mengenakan bajunya Tsubaki. Sakura memanggil Kyouta dan Nishiki yang baru muncul langsung mengejar sambil memanggil Sakura. Sakura minta diajari Kyouta tapi Nishiki bersedia mengajari. Sakura tak menghiraukan Nishiki tapi Kyouta tetap cuek walaupun Sakura memamerkan baju yang diambilnya dari kamar Tsubaki. Kyouta tak sengaja melihat Tsubaki di luar cafe.


Tsubaki langsung lari saat Kyouta melihatnya. Kyouta mengejarnya, dia menuduh Tsubaki datang untuk melihatnya tapi Tsubaki beralasan mencari adiknya karena telah mengambil bajunya. Kyouta tersenyum karena Tsubaki menganggap baju pemberiannya adalah istimewa. Tsubaki ingin membantah tapi Kyouta memutuskan bahwa hari Sabtu ada acara belajar bersama dirumahnya dan Tsubaki harus ikut karena Nishiki dan Sakura juga ikut. Tsubaki enggan tapi Kyouta beralasan kalau anak culun seperti Tsubaki harus ikut.


Hari Sabtu Tsubaki, Nishiki dan Sakura datang ke rumah Kyouta. Sakura sangat antusias ingin melihat kamar Kyouta dan Nishiki tak keberatan menunjukkannya. Tsubaki agak malu melihat kelakuan adiknya yang agresif, dia hanya berdiri di bawah tangga. Ayah Kyouta keluar dari kamarnya dan agak kaget melihat Tsubaki. Mereka berkenalan dan berbasa-basi sebentar lalu ayah pamit pada Kyouta untuk pergi bekerja. Sebelum pergi, ayah sempat mengatakan pada Tsubaki bahwa Kyouta jarang membawa teman wanita ke rumah sebelumnya.


Mereka berempat ngobrol di kamar Kyouta. Sakura sangat ingin bisa diajari Kyouta. Nishiki mengusulkan bahwa saat liburan musim panas, mereka bisa belajar di villa milik kakek Kyouta. Sakura langsung antusias tapi Tsubaki melarang dengan alasan ibu pasti tak mengizinkan menginap bersama cowok. Sakura merajuk dan menyarankan agar Tsubaki mengatakan pada ibu bahwa mereka menginap bersama cewek. Tsubaki hanya bisa menghela nafas melihat tingkah adiknya.


Mereka akhirnya pergi ke villa dan bermain di pantai. Sakura yang mengenakan bikini asyik bermain bersama Kyouta dan Nishiki sedangkan Tsubaki malah sibuk bersembunyi sambil membaca. Kyouta menghampirinya dan mengajak bermain tapi Tsubaki menolak dengan alasan tak percaya diri. Kyouta tak mau dengar dan menarik tangan Tsubaki agar gadis itu berdiri. Tsubaki kaget karena handuk yang menutupi tubuhnya terlepas, dia malu saat Kyouta memandangi tubuhnya yang mengenakan bikini.


Nishiki dan Sakura menghampiri mereka. Sakura senang karena bikini yang dikenakan kakaknya sangat cocok. Nishiki terang-terangan memuji Tsubaki yang memiliki tubuh yang bagus. Kyouta langsung memukul Nishiki karena mendahuluinya padahal dia saja tak berani terang-terangan seperti itu. Akhirnya mereka bermain di pantai dengan gembira.


Saat kembali ke villa, Sakura memperingatkan Tsubaki agar tak ikut kembali karena Kyouta secara khusus memanggilnya untuk datang ke kamarnya. Tsubaki agak kesal karena adiknya keras kepala, dia mengingatkan bahwa adiknya masih 3 SMP. Sakura balik menyindir kakaknya yang kuno. Sakura mengaku kalau niatnya ke villa hanya untuk merayu Kyouta. Tsubaki hanya bisa melihat adiknya yang pergi dengan tatapan sedih dan tak rela.


Tsubaki kembali ke pantai dan duduk di atas batang pohon. Dia menoleh ke arah villa dengan tatapan kesal, dia tak tahu harus menunggu sampai kapan. Kyouta berjalan dibelakang dan mengagetkannya. Tsubaki heran melihat Kyouta padahal seingatnya Sakura mengatakan kalau Kyouta memintanya datang ke kamar. Kyouta mengaku kalau dia sengaja meminjamkan kamarnya pada Nishiki karena Nishiki sangat menyukai Sakura. Kyouta sengaja memanasi dengan mengatakan mungkin saja mereka sudah melakukannya.


Tsubaki menjerit kaget dan langsung berlari menuju villa sambil memanggil adiknya. Tsubaki muncul saat Sakura dan Nishiki akan berciuman, dia langsung menarik Nishiki agar menjauhi adiknya. Nishiki bingung dan Sakura menegur kakaknya karena dia sendiri yang memanggil Nishiki. Kini Tsubaki yang bingung. Sakura meminta Nishiki keluar karena dia ingin bicara dengan kakaknya. Nishiki menurut dan keluar tapi dia menguping pembicaraan kakak beradik itu dari balik pintu.


Sakura mengaku kalau Kyouta sangat tampan tapi Nishiki juga lembut, pantas untuk dimiliki. Tsubaki menegur adiknya yang suka mempermainkan perasaan orang, Sakura kaget melihat reaksi kakaknya. Dia kian kaget saat mendengar pengakuan kakaknya yang menyukai Kyouta. Tsubaki tak suka melihat Sakura menertawakannya. Sakura mengerti dan menyerahkan Kyouta pada kakaknya. Tsubaki bingung. Sakura agak kesal melihat kakaknya yang kuper, dia menjelaskan bahwa Kyouta telah mencampakkannya. Kyouta memanggil untuk datang ke kamarnya tapi yang ada malah Nishiki, itu artinya Kyouta tak menyukainya.


Tsubaki agak khawatir tapi Sakura meyakinkan bahwa dirinya tak apa. Nishiki bukan tipe yang buruk dan dirinya sudah terbiasa dicintai daripada mencintai. Tsubaki bertanya apakah Sakura baik-baik saja? Sakura kesal melihat wajah kakaknya yang tenang, dia menegaskan bahwa Kyouta menyukai Tsubaki karena Kyouta selalu membahas tentangnya. Sakura menyarankan agar Tsubaki menyatakan cintanya pada Kyouta.


Tsubaki mencari Kyouta dan menemukannya sedang berada di observatorium. Kyouta menceritakan kalau saat dirinya kecil pasti datang kemari ketika libur musim panas. Dia menjamin bahwa bintang yang dilihat disini jauh lebih indah. Tsubaki penasaran dan ingin ikut melihat. Tsubaki bertanya tempat Apollo 17 mendarat dan Kyouta terkejut dengan pertanyaan itu. Tsubaki mengaku bahwa dia memang culun tapi dia tak ingin kalah dari Kyouta makanya dia juga membaca semua buku tentang ruang angkasa. Kyouta memujinya dan memeluk Tsubaki. Kyouta mengeluh bahwa semua tak ada gunanya karena dia sudah berjanji tak akan mendekati Tsubaki. Kyouta menjauh setelah mengatakan hal itu.


Kyouta mengatakan kalau tahun depan saat malam Natal akan ada hujan meteor Ursid. Dia mengajak Tsubaki untuk melihat bersama di tempat ini. Tsubaki tertawa karena itu masih lama. Kyouta agak kesal karena kesempatan melihat hujan meteor Ursid itu sangat langka, 100 tahun sekali. Kyouta memutuskan bahwa ini sebuah janji, tahun depan dia akan membawa Tsubaki kemari. Tsubaki tersenyum dan berjanji. Kyouta setuju dan berbalik melihat ke arah langit. 


Tsubaki menatap punggung Kyouta dengan bimbang, dia ingin mengutarakan perasaannya tapi takut. Tsubaki berjalan mendekatinya dan memegang lengan Kyouta agar berbalik ke arahnya. Tsubaki mengatakan bahwa Kyouta bisa melakukannya karena dia mencintai Kyouta. Kyouta kaget dan menepis tangan Tsubaki. Dia mengeluh bahwa Tsubaki menakutinya. Sebelum pergi, Kyouta mengatakan bahwa Tsubaki mengatakan hal yang sama seperti wanita itu. Tsubaki tak mengerti mengapa sikap Kyouta berubah menjadi dingin.


Sejak saat itu Kyouta seolah sengaja menjauhinya. Tsubaki merasa bila Kyouta kini telah mencampakkannya. Ketika kembali ke sekolah, Kyouta seolah tak mau dekat dengannya, dia hanya cuek saat bertemu di halaman. Nishiki yang melihat hal itu menjadi penasaran. Di kelas, Kyouta bahkan sengaja minta pindah tempat duduk dan sengaja izin dengan alasan tak enak badan ketika Tsubaki ingin mengajaknya bicara. Tsubaki sangat sedih mendapat perlakuan seperti itu. Hal itu tak luput dari pengamatan Nishiki.


Tsubaki sedang melamun ketika Sakura dan Nishiki masuk ke kamarnya. Nishiki menceritakan tentang pengalaman buruk Kyouta bersama ibunya. Kyouta sangat mencintai ibunya tapi ibunya malah pergi dengan pria lain tepat di hari ulangtahunnya yang ke-8. Itulah sebabnya Kyouta menganggap hari ulangtahunnya sebagai hari terburuk dalam setahun. Nishiki menambahkan bahwa tabu mengatakan aku menyukaimu atau aku mencintaimu pada Kyouta karena hal itu mengingatkan pada ibunya. Itulah sebabnya Kyouta menganggap semua wanita adalah penghianat.


Sakura menyimpulkan bahwa kini kakaknya memang telah dicampakkan oleh Kyouta. Tsubaki mengelak karena dirinya berbeda dengan yang lain. Tsubaki merencanakan pesta kejutan untuk Kyouta, Nishiki dan Sakura bersedia membantu. Sakura bahkan kaget melihat perubahan sikap kakaknya yang kini lebih terbuka dan optimis. Tsubaki hanya tersenyum.


Kyouta membuka lockernya dan mendapati beberapa hadiah yang jatuh dari dalam lockernya. Dia mengambil dan membuang semua hadiah itu ke bak sampah. Malamnya, Arisa tak sengaja melihat gerakan cahaya yang mencurigakan dari dalam kelasnya. Dia penasaran dan mencari tahu. Di kelas, Tsubaki, Sakura dan Nishiki sibuk menyiapkan pesta kejutan. Sakura tak yakin tapi Tsubaki ingin berusaha dan dia tak takut akan konsekuensinya karena dia ingin tahu lebih banyak tentang Kyouta. Kyouta adalah cinta pertamanya sehingga dia siap untuk melakukan yang terbaik.


Tiba-tiba pintu terbuka dan Arisa muncul. Nishiki dan Sakura kaget melihatnya. Arisa menghampiri Tsubaki dan mengatakan bahwa dia sangat tersentuh. Sebelumnya dia sangat penasaran tapi kini dia tahu mengapa Kyouta lebih memilih Tsubaki. Arisa bahkan mendukung dan bersedia membantu rencana Tsubaki. Tsubaki kaget tapi tersenyum sambil berterimakasih.


Nishiki menelepon Kyouta yang bekerja. Dia mengaku sedang kesulitan dan minta Kyouta untuk datang membantunya. Kyouta agak bingung tapi bersedia ke sekolah untuk membantunya. Kyouta datang dan ketika membuka pintu kelas yang gelap, tiba-tiba Nishiki malah mendorongnya masuk dan menahan pintu dari luar.


Lampu kelas menyala dan Kyouta melihat Tsubaki mengenakan kostum beruang putih dan dua orang gadis mengenakan topeng. Mereka bertiga mengucapkan happy halloween dan selamat ulangtahun. Kyouta kesal dan berniat keluar tapi Nishiki menahan pintunya. Ketika menoleh, kedua gadis itu pergi lewat pintu yang lain dan kini hanya tinggal beruang putih.


Kyouta memanggilnya tapi Tsubaki mengelak, Kyouta beralasan bahwa siapa lagi gadis berkepang yang menyukai beruang kutub? Tsubaki malu dan berbalik. Nishiki yang penasaran malah mengintip. Kyouta menengadah dan melihat langit-langit kelas berhiaskan gambar planetarium di rumah Kyouta. Tsubaki membuka topengnya dan menyerahkan hadiahnya untuk Kyouta. Dia berjanji akan memberi hadiah untuk tahun depan dan selanjutnya. Tsubaki mengaku bahwa perasaannya tak akan berubah walaupun tahun berganti.


Kyouta agak marah dan menegur agar tak semudah itu bicara karena janji wanita tak bisa dipercaya. Sakura dan Arisa yang menguping menjadi ragu dan takut. Tsubaki balik menegur bahwa dia bukan ibunya dan jangan menilai semua wanita sama. Kyouta mulai marah karena Tsubaki mencampuri urusannya tapi Tsubaki tak mau kalah, dia tak terima dicampakkan tanpa alasan yang jelas. Kyouta beralasan bahwa semua wanita sama jadi tak masalah bila dipermainkan.


Tsubaki menilai bahwa Kyouta hanya terpaku pada sakit hatinya sendiri sehingga menganggap tak masalah bila menyakiti orang lain. Kyouta kesal. Tsubaki berani mengatakan bahwa dia selalu mempermainkan perasaan orang semaunya dan mencampakkan mereka semaunya. Tsubaki menuduhnya bersikap seperti anak kecil. 


Kyouta tak mau dengar dan berniat pergi tapi Tsubaki menghentikannya. Tsubaki menyimpulkan bahwa hari ulangtahunnya adalah hari terburuknya tapi Kyouta tak bisa menyimpan perasaan sedih itu terus. Tsubaki merasa malam itu saat di observatorium, Kyouta tertawa saat melihat bintang. Kyouta selalu bersikap dingin agar terlihat tegar tapi itu hanya palsu. Senyum itulah yang sebenarnya. Tsubaki ingin Kyouta tersenyum lagi. Tsubaki kembali menyatakan perasaannya tapi melihat Kyouta hanya diam, Tsubaki berbalik dan mengenakan topengnya kembali sambil jongkok.  


Kyouta berbalik dan menghampiri Tsubaki. Dia minta agar Tsubaki menghadap kearahnya tapi Tsubaki tetap diam. Kyouta membantu Tsubaki berdiri dan melepaskan topengnya. Tsubaki hanya menunduk karena takut Kyouta akan marah tapi Kyouta melunak dan bersedia menerima hadiahnya. Tsubaki tak percaya dan menengadah dan Kyouta mengiyakan. Tsubaki bertanya apakah di tahun selanjutnya Kyouta juga akan menerimanya? 


Kyouta mengangguk. Kyouta akan mempercayai Tsubaki dan dia minta agar Tsubaki juga mempercayainya. Mereka bertukar senyum dan akhirnya berciuman. Nishiki senang melihat hal itu dan memberi kode pada Sakura dan Arisa. Arisa dan Sakura ikut senang, mereka mendekati Nishiki dan ikutan mengintip.


Bagi Tsubaki, tanggal 31 Oktober saat ulangtahun Kyouta adalah awal cinta pertama mereka. Mereka menjalani masa setahun pacaran yang indah dan manis. Tsubaki memutuskan untuk meninggalkan gayanya yang kuno dan berubah menjadi lebih modis tapi tetap sopan. Ada saatnya Tsubaki merasa sedih karena menginjak kelas 2, mereka harus berbeda kelas tapi itu hanya masalah kecil karena mereka masih bisa mencuri ciuman ketika di perpustakaan.


Mereka sedang pergi ke taman hiburan. Kyouta penasaran dengan kertas yang selalu dipegang oleh Tsubaki dan ketika menyerahkan minuman, Kyouta merebut kertas itu. Dia kaget karena ternyata Tsubaki sudah membuat jadwal yang padat selama berada di taman hiburan. Tsubaki mengaku ada banyak hal menarik dan dia tak ingin kelewatan. Dia buru-buru mengajak Kyouta pergi, dia tak perduli walaupun Kyouta mengeluh.


Tsubaki berjalan agak sempoyongan tapi dia bersikeras ingin naik bianglala. Kyouta mengeluh ingin pulang karena acara mereka tak menarik. Tsubaki kesal dan berniat pergi sendiri, dia tak keberatan bila Kyouta pulang duluan. Dia tak menunggu jawaban Kyouta dan langsung pergi. Di dalam bianglala, Tsubaki kesal melihat pengunjung yang lain naik bersama pasangannya sedangkan dia sendirian. 


Tsubaki turun dan agak kerepotan berjalan. Tiba-tiba Kyouta muncul dan mengajaknya masuk lagi. Tsubaki masih kesal dan memasang wajah cemberut. Kyouta meledeknya karena bertingkah seperti anak kecil. Tsubaki masih diam dan Kyouta hanya bisa menghela nafas ketika menunduk sambil melepaskan sepatunya. Kyouta menegurnya karena hanya diam saja padahal kakinya sakit karena terlalu lama menggunakan high heels. Kyouta mengganti sepatu Tsubaki dengan sandal bulu berwarna putih. Tsubaki tersenyum malu karena ternyata Kyouta memperdulikannya.

Tsubaki sibuk belajar ketika Nishiki dan Sakura kompak menonton bersama di ponsel. Kyouta memukul Tsubaki dengan gemas sambil menyindirnya karena belajar terus walaupun sedang menunggu kencan. Tsubaki beralasan dirinya tak sepandai Kyouta dan bila tak giat belajar maka dia tak bisa mempertahankan peringkatnya. Tsubaki agak bingung ketika Kyouta bertanya tentang ingin kuliah jurusan apa. Tsubaki mengaku hanya ingin menuruti ibunya saja. Tsubaki kembali bingung saat Kyouta bertanya apakah Tsubaki tahu apa yang diinginkan atau tidak diinginkannya.


Pembicaraan mereka terhenti ketika Hananoi muncul. Hananoi memuji Tsubaki yang semakin cantik dan Sakura yang kian modis. Nishiki bertanya tentang pacar Hananoi yang ingin dikenalkan. Hananoi meyakinkan bahwa orangnya akan segera datang. Kyouta juga Nishiki menjadi kaget karena orang yang dimaksud adalah Nana, teman mereka saat SMP dan sempat dekat dengan Kyouta. Nana menyambut Tsubaki dengan ramah.


Mereka pergi bermain ice skating dan Tsubaki agak kesulitan hingga terjatuh. Kyouta datang membantunya tapi Tsubaki gengsi dan meminta untuk tak memperdulikannya karena tak ingin menganggu yang lain. Tsubaki berniat belajar sendiri, Kyouta ingin melarang tapi Tsubaki sudah pergi. Kyouta kaget dan jatuh saat ada seseorang yang melintas didepannya. Tsubaki kembali jatuh dan kali ini Hananoi yang membantunya. Tsubaki menoleh ke arah Kyouta yang jatuh dan Nana dengan sigap membantunya. Mereka bertukar senyum dan tawa, hal itu membuat Tsubaki minder.


Dalam perjalanan pulang, Nishiki dan Sakura asyik berjalan di depan. Kyouta dan Nana asyik membahas tentang sebuah buku. Tsubaki merasa tersisih karena berjalan bersama Hananoi. Tiba-tiba Hananoi bertanya mengapa Kyouta memilih Tsubaki? Tsubaki tak mengerti. Hananoi menambahkan bahwa Tsubaki tak tahu jawabannya, itulah yang membuat Tsubaki tak percaya diri. Tsubaki hanya diam saat Hananoi mengajaknya segera menyusul menyeberang. Nishiki mengajak Hananoi bicara dan Sakura baru teringat kakaknya yang hilang. 


Saat di sekolah, Tsubaki mengaku kalau dia menjadi minder ketika melihat Nana. Nishiki menceritakan bahwa saat SMP, Kyouta dan Nana sempat dinobatkan sebagai pasangan yang sempurna tapi mereka tidak pacaran karena Nana mencampakkan Kyouta. Kejadian itu sempat heboh tapi Nishiki tak tahu apa yang sebenarnya terjadi karena hingga kini mereka berdua masih berteman baik.


Sakura memperingatkan kakaknya bahwa saingan yang sebenarnya telah datang maka Tsubaki harus berusaha. Tsubaki tak paham. Sakura menambahkan bahwa Tsubaki harus menggunakan tubuhnya untuk mempertahankan Kyouta. Tsubaki kian bingung. Sakura dan Nishiki memahami sesuatu dan mereka kaget karena ternyata selama setahun berpacaran Kyouta dan Tsubaki belum pernah melakukannya. Tsubaki beralasan bahwa tak boleh melakukannya sebelum menikah. Mereka berdua kompak mengasihani Kyouta.


Tsubaki sedang di toko buku dan dia sengaja mengabaikan telepon dari Kyouta. Tsubaki tak sengaja bertemu dengan Nana. Nana mengaku bahwa Kyouta adalah cinta pertamanya tapi dia berusaha meyakinkan Tsubaki bahwa kini hubungan mereka hanya sebatas teman walaupun cinta pertama itu sulit dilupakan. Tsubaki kian minder mendengarnya.


Kyouta pulang dan dia bingung karena Tsubaki tak mau menerima teleponnya. Dia bergegas menerima telepon rumah yang berdering karena mengira Tsubaki. Ternyata ibunya yang menelepon dan Kyouta langsung menutupnya. Ayah bertanya dan Kyouta yang tampak shock menjawab kalau ibunya baru saja menelepon. Ayah mengaku bila mereka sudah bicara minggu yang lalu, kini ibu sedang sakit dan ingin bertemu Kyouta. Kyouta marah tapi ayah mengingatkan bahwa ibu sudah berpisah dengan pasangannya 5 tahun lalu. Kyouta bersikeras tak mau menemui ibunya.


Tsubaki melihat Kyouta yang makan sendirian di kantin. Tsubaki menghampiri Kyouta dan minta maaf, Kyouta menanggapinya dengan dingin. Tsubaki berencana mengajak Kyouta kencan sepulang sekolah, dia bersedia menuruti kemanapun keinginan Kyouta. Sayangnya Kyouta menolak ajakan itu dengan alasan ada hal yang harus dilakukannya. Tsubaki kecewa padahal dia sudah menyiapkan tiket nonton siklus bintang empat musim di planetarium.


Kyouta memutuskan pergi ke rumah sakit untuk menemui ibunya tapi dia masih ragu. Kyouta membuka ponselnya, ada pesan dari Nana yang ingin mengajaknya pergi ke museum sains. Akhirnya Tsubaki pergi ke planetarium sendirian. Sedangkan Kyouta memutuskan menerima ajakan Nana. Nana melihat sepasang remaja yang bermain dan dia teringat masa SMP bersama Kyouta. Kyouta hanya tersenyum karena dia teringat hal lain saat melihat seorang anak bermain teropong bersama kedua orangtuanya.


Pertunjukan di planetarium telah usai dan Tsubaki bersiap pulang tapi dia tak sengaja melihat ayah Kyouta dan menyapanya. Tsubaki bertanya apakah ayah sering datang kemari? Ayah menjawab kadang-kadang saja. Ayah berniat pamit tapi Tsubaki memanggilnya kembali. Tsubaki minta izin untuk merapikan rambut ayah yang berantakan dan ayah tak keberatan.


Nana menyindir Kyouta yang kini telah punya pacar, dia penasaran tentang apa yang membuat Tsubaki berbeda dari gadis lain. Kyouta agak bingung menjawabnya, Nana menebak pasti banyak hal menarik dalam diri Tsubaki. Kyouta hanya tersenyum. Nana kembali bertanya apakah mereka akan berpisah saat kuliah? Kyouta tak mengerti dan hal itu membuat Nana agak kesal.


Nana mengingatkan bahwa dulu mereka pernah berjanji akan kuliah di Todai bersama. Nana menyindir bahwa hal itu mungkin bukan sesuatu yang penting bagi kyouta tapi Nana mengaku bahwa dirinya serius makanya dia kembali. Kyouta tak menyangka Nana akan menagih janjinya. Nana kembali mengingatkan tentang janji mereka untuk meraih mimpi bersama.


Tsubaki merapikan rambut ayah di bangku taman. Tsubaki memuji buket bunga yang dibawa ayah. Ayah mengaku akan mengunjungi mantan istrinya dengan membawa bunga itu. Ayah bercerita tentang keadaan mantan istrinya yang kini dirawat di rumah sakit tapi Kyouta enggan menjenguknya. Ayah datang ke planetarium untuk menghabiskan waktu. Tsubaki mengikuti arah pandangan ayah yang melihat sebuah keluarga kecil nan bahagia.


Ayah minta maaf karena menceritakan masalah keluarganya. Tsubaki tak keberatan dan dia menambahkan bahwa Kyouta tak pernah menceritakan hal itu padanya. Ayah kini merasa senang karena rambutnya terasa segar dan suasana hatinya juga lebih baik. Tsubaki senang bisa membantu ayah. Ayah pamit dan berencana pergi mengunjungi mantan istrinya. Mereka akhirnya berpisah.


Tsubaki melangkah ringan dengan senyum diwajahnya tapi dia langsung masam ketika tak sengaja melihat Kyouta berjalan bersama Nana. Kyouta melihatnya tapi Tsubaki langsung lari, Kyouta mengejarnya. Tsubaki marah dan tak ingin Kyouta menyentuhnya. Dia kesal karena Kyouta tak membicarakan hal penting padanya, tentang ibunya dan juga tentang Nana.


Tsubaki merasa diabaikan karena Kyouta menyembunyikan fakta bahwa Nana itu cinta pertamanya. Kyouta menganggap hal itu tak penting tapi Tsubaki berpikir sebaliknya, Kyouta tak cerita karena Nana itu spesial baginya. Kyouta tak mau Tsubaki menyimpulkan sendiri. Tsubaki menambahkan bahwa hari ini Kyouta bohong padanya, katanya ada hal penting tapi ternyata pergi dengan Nana.


Kyouta ingin menjelaskan bahwa itu salah paham tapi dia ikut kesal dan merasa semuanya sia-sia karena Tsubaki menyimpulkan sesuatu tanpa bertanya padanya. Kyouta kian kesal saat Tsubaki memintanya untuk menjenguk ibunya, dia merasa Tsubaki terlalu ikut campur urusannya. Tsubaki sedih dan kecewa, dia menyarankan untuk putus saja dan Kyouta seolah tak keberatan. Tsubaki berlari pulang. Mereka tidak sadar bahwa Nana melihat pertengkaran itu.  


Tsubaki pulang dan dengan tergesa dia langsung masuk kamarnya. Dia sedih ketika membuka laci dan melihat hadiah kalung dari Kyouta. Tsubaki melewati sisa hari itu dengan terus menangis. Malamnya, Tsubaki membaca pesan dari Hananoi. Hananoi ingin mengajaknya bertemu di tokonya.


Fotografer itu suka melihat Tsubaki tapi tak suka dengan ekspresi wajah Tsubaki yang datar dan dia minta bantuan Hananoi. Hananoi mencoba membujuknya dengan cara memikirkan hal yang membahagiakan misalnya Tsubaki berdandan cantik karena akan kencan dengan Kyouta. Mendengar hal itu Tsubaki langsung cemberut dan pergi. Hananoi dan si fotografer menjadi bingung tapi Hananoi mencoba mencari tahu dengan mengejarnya.


Tsubaki mengingatkan Hananoi yang pernah bertanya tentang mengapa Kyouta memilihnya. Tsubaki mengaku bahwa dia juga tak tahu sehingga dia merasa beruntung bisa pacaran dengan Kyouta tapi lama-lama dia menjadi gelisah sendiri. Dari awal dirinya memang bukan tipenya Kyouta dan hal itu membuatnya galau. Hananoi mencoba menghiburnya bahwa tak baik bila tak yakin pada diri sendiri. Terdengar suara fotografer yang memanggil dan Hananoi pamit, dia memberi waktu agar Tsubaki bisa tenang dan bersedia dipotret.


Tsubaki menunggu sambil melihat kesibukan di tempat itu. Ada yang sedang dirias, dipotret. Melihat para gadis yang tersenyum ketika rambutnya ditata atau ketika sedang menjalani pemotretan membuat Tsubaki teringat tentang pertanyaan Kyouta. Kyouta pernah bertanya tentang apa yang sebenarnya diinginkan Tsubaki. Kini Tsubaki menyadari bahwa dia ingin menjadi penata rambut karena dia senang melakukannya dan bahagia bila melihat mereka tersenyum sambil berterimakasih.


Tsubaki menghampiri Hananoi, dia mengutarakan niatnya untuk melamar kerja di toko milik Hananoi. Hananoi mengaku bahwa semua pekerjanya adalah orang berbakat walaupun hanya kerja paruh waktu. Hananoi merasa tak enak bila tiba-tiba mempekerjakan Tsubaki yang tak berpengalaman. Tsubaki minta diberi kesempatan. Pembicaraan mereka terhenti karena fotografer memanggilnya dan mengingatkannya bila mereka tak cepat maka tak akan selesai tepat waktu. 


Hananoi berpikir sambil memandangi Tsubaki yang menunggu dengan gelisah. Hananoi memutuskan akan menerima Tsubaki dan meminta Tsubaki tersenyum. Tsubaki bingung. Hananoi menjelaskan bahwa dia akan mempekerjakan Tsubaki tapi sebagai balasannya Tsubaki harus bisa tersenyum di depan kamera. Tsubaki tak percaya dengan apa yang didengarnya dan akhirnya Tsubaki menjalani pemotretan dengan senyum manis menghiasi wajahnya yang cantik. 


Arisa dan kedua temannya juga Nishiki tak percaya melihat perubahan Tsubaki. Mereka kompak memuji Tsubaki yang tampil cantik di majalah. Nishiki memanggil Kyouta yang kebetulan lewat. Nishiki bertanya tentang Tsubaki yang kini bekerja untuk Hananoi sambil menunjukkan majalahnya. Nishiki memuji dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Kyouta menjawab dengan nada dingin bahwa dia tak tahu apapun lalu pergi meninggalkan Nishiki yang bingung dengan perubahan sikap Kyouta.


Sepulang sekolah, Kyouta pergi ke tempat Hananoi dan dia melihat sendiri bahwa kini Tsubaki bekerja untuk Hananoi. Kyouta menemui Hananoi dan Hananoi menceritakan bahwa saat Kyouta fokus pada hal lain maka Tsubaki menemukan apa yang paling penting baginya. Kyouta tak mengerti dan Hananoi menjawab bahwa Tsubaki ingin menjadi gadis yang pantas bagi Kyouta. Tsubaki berusaha keras agar bisa mandiri dan Hananoi tak ingin menghentikannya.


Kyouta agak galau setelah mendengar penjelasan Hananoi apalagi setelah melihat Tsubaki dari jauh yang kini tampaknya lebih bahagia. Menjelang Natal Kyouta sedang menghias cafe tempatnya bekerja ketika Nana menelepon. Nana ingin mengajak Kyouta pergi melihat bintang di malam Natal tapi Kyouta enggan. Nana menutup teleponnya setelah meyakinkan bahwa dirinya akan menunggu Kyouta.


Tsubaki sedang berlatih memotong rambut ketika dia melihat bayangan Kyouta tapi ternyata Hananoi yang muncul. Tsubaki minta tambahan jam kerja untuk minggu depan dan Hananoi bertanya apakah Tsubaki bisa kerja di malam Natal? Hananoi beralasan bahwa mereka kekurangan orang dan Tsubaki menyanggupinya. Tsubaki menyapu dan dia tertarik mendengar iklan tentang hujan meteor di malam Natal tapi dia tak yakin Kyouta masih mengingat janji mereka.


Tsubaki pulang dan melihat kedua orangtuanya sedang menghias pohon Natal. Tsubaki memanggil ibunya karena ingin mengatakan sesuatu. Tsubaki memberanikan diri untuk mengatakan bahwa dia tak ingin kuliah karena dia ingin menjadi penata rambut. Ibu terkejut dengan keputusan itu dan minta bantuan ayah. Tsubaki mengaku bahwa dia tak suka belajar, dia tak seperti Sakura. Tsubaki merasa bahwa selain belajar maka dia tak punya keahlian lain. Ibu tampak sedih mendengar keputusan Tsubaki.


Ayah menemui Kyouta yang duduk termenung dikamarnya. Ayah bertanya apakah Kyouta akan sendirian di malam Natal? Kyouta tak keberatan toh ada ayahnya. Ayah mengaku bahwa ada hal yang selama ini tak pernah dikatakan pada mantan istrinya dia baru menyadari bahwa sebenarnya masih mencintainya. Ayah menyesal karena banyak waktu yang terbuang sia-sia. Ayah tak keberatan memaafkannya karena manusia juga bisa salah.


Kyouta pergi ke rumah sakit dan menemui ibunya. Mereka akhirnya berbaikan dan Kyouta segera pergi tapi Nana meneleponnya. Nana menegur Kyouta yang belum datang juga. Kyouta tak ingin Nana menunggunya karena dia tak akan pergi. Nana mengaku bahwa dulu dia ingin mengakui perasaannya tapi tak jadi kini dia menyesalinya. Kyouta mengaku bahwa kini dirinya telah berubah dan semua karena Tsubaki tanpa Tsubaki pasti dirinya masih menjadi anak nakal. Kyouta menyukai Tsubaki apa adanya. Nana bisa mengerti dan mengakhiri pembicaraannya.


Kyouta bergegas berlari menuju suatu tempat karena dia yakin Tsubaki telah menunggunya. Di tempat lain, Tsubaki membantu Hananoi yang sedang menata rambut seorang pelanggan. Setelah pelanggannya pulang dan mereka menutup toko, Hananoi bersedia mengantar Tsubaki ke suatu tempat dengan mobilnya. Sayangnya Kyouta yang berlari sekuat tenaga, harus menyerah karena ketinggalan kereta terakhir.


Hananoi bertanya tentang niat Tsubaki datang ke tempat ini. Tsubaki menjelaskan bahwa setahun yang lalu mereka pernah berjanji akan melihat hujan meteor bersama di tempat ini. Tsubaki ingin memberi Kyouta kesempatan terakhir, bila malam ini Kyouta tidak datang maka dia akan membiarkan Kyouta pergi. Hananoi mendoakan yang terbaik untuk hubungan mereka.


Tsubaki masuk ke ruang observatorium dan ternyata tak ada siapapun. Dia menunggu sambil mengenang kembali awal mulai dirinya bertemu Kyouta hingga mereka berpacaran dan akhirnya harus berpisah karena kesalahpahamannya. Tsubaki putus asa dan menyimpulkan bahwa Kyouta pasi tak akan datang. Dia mengenggam kalung pemberian Kyouta dan menjatuhkannya sambil mengatakan salam perpisahan dalam hati.


Tiba-tiba pintu terbuka dan Kyouta sudah berdiri di depan pintu dengan nafas terengah-engah. Kyouta menyindir Tsubaki yang kaget melihatnya. Tsubaki beralasan bahwa dia mengira Kyouta tak akan datang. Kyouta tersenyum masam dan mengatakan kalau dirinya ketinggalan kereta terakhir dan dia harus menghabiskan gajinya demi naik taksi agar bisa bertemu Tsubaki. 


Kyouta menutup pintu dan berjalan mendekati Tsubaki. Dia melirik ke bawah dan mengambil kalung itu. Kyouta mengembalikan kalung pemberiannya pada Tsubaki. Mereka saling menatap seolah ingin mengungkapkan segalanya tapi bibir hanya diam membisu. Tsubaki takut bila Kyouta tak datang tapi bukannya menjawab, Kyouta malah memeluk Tsubaki dengan erat seolah tak ingin melepaskannya lagi.


Kyouta menceritakan bahwa dia pergi menemui ibunya di rumah sakit, dia bahkan memanggilnya Ibu. Tsubaki senang dan mereka saling melepaskan pelukannya. Tsubaki juga bercerita tentang niatnya ingin menjadi penata rambut dan Kyouta mendukung rencananya. Tsubaki senang karena berkat Kyouta maka akhirnya dia bisa menemukan mimpinya. Kyouta ingin mengatakan sesuatu dan Tsubaki langsung tersenyum bahagia karena Kyouta menyatakan cinta padanya. Kyouta mencium dan memeluknya dengan hangat.


Paginya Tsubaki terbangun dengan rasa bahagia karena kini dirinya sudah menjadi milik Kyouta seutuhnya. Tsubaki membuka pintu dan siap menyambut harinya dengan optimis. Kyouta menyusul dan memeluknya. Tsubaki tak menyangka bahwa ciuman pertama, cinta pertama, pacar pertama dan pertama kalinya bertemu seseorang yang istimewa, semua pengalaman pertamanya selalu bersama Kyouta. Semuanya terasa tak adil tapi ternyata dirinya adalah pacar pertama bagi Kyouta.  

Adegan favoritku :


Aku paling suka melihat ekspresi Sakura dan Nishiki ketika mendengar bahwa Tsubaki dan Kyouta belum pernah melakukan hal lebih selain berciuman walaupun sudah setahun pacaran. Sakura mungkin menganggap bahwa Tsubaki sangat kuno dan langka padahal Tsubaki juga tak salah karena memegang prinsipnya, dia ingin yakin bahwa Kyouta adalah orang yang memang tepat baginya. Nishiki malah merasa kasihan pada Kyouta yang biasanya dengan mudah mendapatkan apa yang diinginkannya tapi kini malah harus puasa entah sampai kapan. 

Yah, gaya berpacaran anak muda zaman sekarang memang jauh berbeda dengan zaman dulu yang belum secanggih sekarang. Kalau ingin janjian atau kangen harus membuat surat dan harus sabar menunggu kedatangan Pak Pos yang membawa surat balasan. Iya kalau langsung dibalas? Kalau suratnya telat datang? Malah Pak Posnya yang diomelin, hehehe...

Kalau sekarang kan enak. Kangen yang tinggal telepon, chat atau video call. Tapi kalau boleh jujur, masih enak zaman dulu sih karena semua fasilitas serba terbatas maka setidaknya bisa menghargai apa yang dimiliki dan belajar bersabar untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Contohnya ya itu, sabar menunggu Pak Pos yang mampir ke rumah untuk memberikan surat balasan dari orang yang disukai.


Adegan yang bikin baper :


Tentu saja ending filmnya, ketika Tsubaki dan Kyouta bertemu. Keduanya sempat bimbang dan mengira salah satu dari mereka tak datang tapi nyatanya mereka sama-sama datang dan menepati janji. Mereka saling bercerita dan tanpa emosi juga kemarahan. Memang sih, kesalahan mereka berdua adalah sama-sama tak mau mengalah, keduanya membiarkan kesalahpahaman terjadi tanpa ada niat untuk saling mengalah dan berbicara dari hati ke hati.

Tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan dan bila masalahnya adalah kesalahpahaman maka penyelesaiannya adalah bicara berdua tanpa ada yang menganggu. Itulah yang dialami Tsubaki dan Kyouta, mereka berbicara dan bercerita hingga kesalahpahaman mencair dan sirna berganti dengan rasa syukur karena mereka bisa melalui sebuah rintangan dengan mulus.

Bagi pasangan, salah satu cara ampuh mengakhiri masalah atau merayakan kebersamaan mereka kembali adalah dengan melakukan itu. Tsubaki yang kini sudah yakin karena Kyouta telah menyatakan cintanya dengan sepenuh hati maka dia tak keberatan melakukannya.


Hikmah yang bisa diambil dari film ini :


Kadang kita butuh bantuan orang lain untuk mengetahui apa yang sebenarnya kita inginkan dalam hidup. Contohnya Tsubaki, dia bingung saat Kyouta bertanya tentang rencana kuliahnya. Dia tak tahu harus menjawab apa karena sebenarnya dia hanya ingin menyenangkan orangtua terutama ibunya. Di awal, ketika Tsubaki akan berangkat sekolah. Ibunya mengatakan bahwa ibu tahu bahwa sekolah itu bukan pilihan Tsubaki tapi Tsubaki harus belajar dengan giat dan lulus kuliah agar tak menyia-nyiakan masa depannya.

Aku pikir, sebenarnya ibu tahu bahwa Tsubaki tak berminat untuk melanjutkan sekolah tapi ibu berhasil membujuknya agar mau sekolah. Tsubaki sendiri takut memberontak karena dia yang berpikiran kuno pasti mau saja menuruti perintah orangtua walaupun bertentangan dengan mimpinya sendiri.

Keberanian Tsubaki baru muncul ketika dia berada di salon milik Hananoi, di sana dia melihat kesibukan para penata rambut yang berusaha membuat pelanggannya cantik dan senang. Tsubaki mulai menyadari bahwa inilah yang paling diinginkannya, menata rambut orang lain agar menjadi lebih bagus dan dia senang bila melihat mereka tersenyum puas sambil mengatakan terima kasih.

Kurasa Tsubaki membawa barang langka di dalam tasnya contohnya gunting rambut karena dalam beberapa kesempatan dia memotong rambut Kyouta dan ayahnya. Mungkin di rumah, Tsubaki juga sering merapikan rambut ayahnya dan ibu sebenarnya mengetahui hal itu tapi ibu mencoba menghapus mimpi Tsubaki. Mungkin ibu tak ingin Tsubaki bernasib sama seperti ayahnya, hanya mengandalkan kemampuan memotret tapi akhirnya mimpinya tergerus oleh kemajuan zaman.  

Syukurlah Tsubaki akhirnya menyadari apa yang paling diinginkannya dan berani mengatakannya pada ibu. Ibu sangat shock tapi siapapun tak bisa menghentikan mimpi seseorang, yang dibutuhkan hanyalah waktu bagi Tsubaki untuk menyadari mimpinya. Melalukan sesuatu bila sesuai dengan keinginan maka hasilnya akan maksimal tapi bila hanya menuruti keinginan orang lain maka akan dilakukan dengan setengah hati. Tsubaki lebih banyak tersenyum setelah mengetahui mimpinya dan lebih fokus menjalaninya.


Komentarku :

Dua tokoh utama dalam film ini sama-sama memiliki masalah dengan ibunya masing-masing. Tsubaki merasa terbebani dengan tuntutan ibunya agar sekolah yang rajin, lulus kuliah agar tak menyia-nyiakan masa depannya. Padahal keinginan Tsubaki hanya ingin menjadi penata rambut. Kyouta merasa dikhianati ibunya karena pergi dengan pria lain saat ulangtahunnya, meninggalkan janji yang tak ditepati dan hal itu membuat Kyouta membenci wanita. Kyouta menganggap para wanita yang mendekatinya layak dipermainkan dan ditinggalkan.

Tsubaki yang cupu dan kuno bertemu dengan Kyouta yang tampan, pandai dan populer maka yang terjadi adalah keinginan Kyouta untuk menaklukkan Tsubaki tapi nyatanya Tsubaki bukan wanita murahan. Si cupu itu justru memegang teguh prinsip tak mau melakukan seks pranikah. Semula Kyouta kesal saat Tsubaki jual mahal tapi dia jadi marah ketika Tsubaki menyatakan cinta.

Satu hal yang menarik dari film ini adalah jangan remehkan kekuatan si cupu karena biasanya mereka sebenarnya jauh lebih percaya diri dan berani hanya saja mereka takut bertindak karena lebih suka berada di zona nyaman dan aman. Buktinya Tsubaki bisa mengalahkan Arisa dan Nana. Arisa gadis yang agresif dan sebal melihat tingkah Tsubaki yang dianggapnya bodoh tapi akhirnya mengakui kemampuan Tsubaki dan bahkan bersedia membantu dengan berpartisipasi dalam pesta kejutan bagi Kyouta. Nana yang pandai dan bermimpi bisa bersama Kyouta lagi karena berencana kuliah di tempat yang sama dengan Kyouta, harus menelan pil pahit karena Kyouta lebih memilih Tsubaki.

Dari beberapa film bertema anak sekolahan yang sudah aku review, umumnya inti ceritanya adalah gadis pemalu, cupu, polos, pendiam atau penyendiri akan jatuh cinta dengan pria yang tampan, populer, pandai, bermasalah, berandalan atau nakal. Akhirnya si pria berubah menjadi lebih baik berkat bantuan si gadis. Disadari atau tidak, peran gadis yang cupu jauh lebih besar untuk mengubah tipe pria bad boy daripada gadis yang populer dan pandai. 

Dalam film ini, bila dipandang sekilas maka Kyouta lebih cocok bersama Nana atau Arisa karena mereka sepadan tapi nyatanya Kyouta lebih memilih Tsubaki karena Kyouta tahu bahwa Tsubaki memiliki nilai lebih yaitu tulus dan berani mengatakan apa yang diingikan. Berani menyatakan cinta duluan, berani menantang Kyouta agar memberinya penjelasan dan tak ingin diabaikan tanpa alasan, berani memintanya agar berbaikan dengan ibunya.

Sebenarnya masih banyak hal yang bisa aku dapat setelah nonton film ini tapi kalau ditulis semua pasti banyak dan membosankan. Tapi aku ingin menambahkan satu hal yaitu tentang Nana. Aku agak kasihan saat Nana akhirnya mengakui bahwa seandainya dulu dia membalas perasaan Kyouta dan tidak mengabaikannya. Kini setelah dia tahu bahwa Kyouta menyukai Tsubaki barulah Nana menyesalinya. Memang sih, penyesalan selalu datang terlambat. 




Review Film Menarik Lainnya

0 comments:

Post a Comment