Saturday, June 8, 2019

Senpai to Kanojo ~Film Jepang~

Senpai to kanojo (先輩と彼女) adalah film Jepang tahun 2015 bergenre drama romantis. Film bertema cinta segitiga ini diadaptasi dari manga dengan judul yang sama karya Atsuko Nanba. 

Mengisahkan tentang Rika, seorang siswi SMA kelas 1 yang menyukai Keigo (seniornya yang kelas 3) padahal diam-diam Keigo menyukai kakak kelasnya yang kini sudah kuliah tahun pertama bernama Aoi.

Para pemain :

Jun Shison sebagai Keigo Minohara
Kyoko Yoshine sebagai Rika Tsuzuki
Riria Kojima sebagai Aoi Okita
Junki Tozuka sebagai Tetsuo Yada
Kaho Mizutani sebagai Yuko Momoya

Sinopsis lengkap :


Rika adalah siswi SMA kelas satu yang sedang melihat sekolah barunya. Dia melihat seekor kucing sekolah dan mengajaknya berkenalan. Rika mengaku kalau dirinya gugup dengan lingkungan barunya tapi dia berdoa agar mendapatkan cinta yang manis di sekolah ini. Bersama Yuko, Rika sedang berkeliling untuk memilih klub yang akan diikuti. Rika bingung karena banyak pilihan sedangkan Yuko sudah mantap ingin ikut klub bola voli dengan alasan saat SMP dirinya juga ikut klub bola voli. 


Yuko tak perduli saat melihat ekspresi sedih di wajah Rika, dia menyindir Rika yang belum tahu apa yang diinginkannya. Rika berpikir sejenak dan memutuskan untuk mendapatkan cinta. Rika tak perduli dengan sindiran Yuko, tujuan Rika masuk SMA adalah untuk memiliki cinta yang manis. Yuko hanya tersenyum dan menyemangatinya.


Tetsuo dan Mino adalah senior kelas 3, mereka berusaha menarik perhatian siswa baru agar ikut bergabung dalam klub mereka tapi tak ada satupun siswa yang berminat. Tetsuo melihat Rika dan Yuko duduk di bangku yang ada di depannya. Tetsuo mengajak Mino untuk menarik perhatian mereka. Mino setuju, daripada mendapat tambahan anggota baru pria lebih baik bila ada anggota wanita yang mau bergabung. Dengan suara yang keras, Mino pura-pura tak tahu soal kosmetik, dia tak mengerti tentang 'tsukema'. Tetsuo ikut menimpalinya.


Tingkah mereka menarik minat Rika, dia segera menghampiri mereka. Rika tak perduli dengan panggilan Yuko yang terpaksa mengikutinya. Rika meralat bahwa yang benar adalah 'tsukematsuge' itu artinya bulu mata palsu. Mino dan Tsetsuo saling berpandangan dan Mino tersenyum sambil memuji Rika yang jenius. Rika terpana melihat Mino. Yuko menarik tangan Rika tapi Tetsuo menghentikannya. Tetsuo mencoba merayu mereka agar ikut dalam klub mereka tapi Yuko tak tertarik.


Mino tersenyum dan menawarkan mereka untuk melihat klub mereka. Seolah tersihir, Rika langsung setuju dan tak perduli dengan teguran Yuko. Mino kembali tersenyum ke arah Tetsuo. Mereka akhirnya mengajak Rika dan Yuko melihat ruang klub mereka. Tetsuo senang mendengar bahwa mereka bersahabat sejak SMP, itu artinya sama dengan dirinya dan Mino.


Rika dan Yuko masuk ke dalam ruang klub tapi Yuko merasa bahwa klub ini tak jelas karena tak ada tujuan pastinya. Rika justru senang saat mendengar Mino menyebut klub Tama (memberi makan kucing sekolah yang bernama Tama). Rika bahagia bisa melihat kucing itu lagi dan Mino menawari Rika agar memberi makan si kucing. Tetsuo ingin merayakan 2 anggota baru tapi Yuko bersikeras sudah memilih klub bola voli.


Tetsuo menjamin bahwa Yuko bisa mengikuti 2 klub sekaligus tapi Yuko mengaku tak punya banyak waktu, dia ingin kuliah di universitas yang bagus sehingga nilainya tak boleh jelek. Tetsuo mengangguk mengerti dan dia menoleh ke arah Mino seolah minta dukungan. Mereka membuka laci bawah dan mengeluarkan beberapa map tebal yang mereka sebut 'senpai densetsu - legenda senior'. Tetsuo menyerahkan sebuah map pada Yuko.


Tetsuo menjelaskan bahwa map itu berisi kumpulan soal ujian sebelumnya dari para senior beserta jawaban yang super rinci untuk setiap pertanyaan. Tetsuo menjamin bahwa untuk mendapatkan nilai bagus bukanlah masalah bila Yuko mau bergabung di klub mereka karena Yuko bisa membukanya setiap saat. Yuko langsung setuju dan Tetsuo juga Mino senang. Mereka meminta Yuko untuk menandatangani formulir pendaftaran. 


Tetsuo langsung mengajak Yuko untuk duduk dan mengisi formulir pendaftaran. Rika yang sejak tadi sibuk memberi makan Tama menjadi tertarik. Mino menunjukkan 'senpai densetsu' pada Rika dan mengajaknya bergabung dalam klub. Rika kembali terpesona dan tak bisa berpikir jernih ketika Mino berusaha meyakinkannya bahwa Rika tak akan menyesal bila ikut bergabung. Rika benar-benar terbui oleh senyum Mino yang manis. 


Tetsuo mentraktir mereka di restoran milik keluarganya. Ibu Tetsuo menyambut Rika dan Yuko dengan ramah tapi ibu tak mengerti mengapa mereka bisa bergabung dalam klub yang tak jelas. Tetsuo menegur ibunya dan ibu minta maaf. Yuko hanya tersenyum, dia mengaku tak akan bergabung bila tidak melihat 'senpai densetsu'. Ibu tersenyum mengerti.


Yuko dan Rika tak mengerti saat mereka mulai membahas tentang Aoi. Yuko penasaran dan bertanya. Ibu menjawab kalau Aoi itu senior di sekolah dan ketua klub sebelumnya tapi kini sudah kuliah. Yang lain ada yang menimpali aklau Aoi itu cantik dan pandai memasak. Yuko menawarkan bantuan dan Tetsuo tak keberatan. Rika terpaksa duduk sendirian dan ibu meminta Mino menemani Rika. Rika agak gugup dan mereka akhirnya berkenalan secara pribadi.


Saat pelajaran, Rika tak bisa konsentrasi. Dia malah menggambari bukunya dengan gambar kucing dan tanda cinta. Rika terus membayangkan Mino dan tak sabar menunggu jam pelajaran usai agar bisa pergi ke ruang klub. Akhirnya Rika pergi ke ruang klub dan dia hanya melihat Mino yang belajar sambil duduk di jendela. Mino agak kaget melihat Rika dan bertanya tentang Yuko. Rika menjawab kalau Yuko ada kegiatan di klub bola voli. Mino kembali melanjutkan membaca. 


Rika bertanya tentang kegiatan klub hari ini tapi Mino menjawab belajar karena dia sedang ujian. Rika mengerti dan dia mencoba menyibukkan diri dengan mengedarkan pandangan. Rika mengambil makanan Tama tapi ternyata Tama tidak ada. Mino merasa tak enak mengabaikan Rika, dia mengajak Rika bermain dengan taruhan bahwa yang kalah harus mentraktir minum. Rika menerima tantangan itu dan ternyata dia kalah. 


Rika mengeluh karena Mino tega mengalahkannya demi minuman. Mino beralasan percuma saja dia menahan diri bila Rika tetap kalah maka pengorbanannya sia-sia. Rika masih tak terima dan Mino hanya tersenyum tapi saat di depan box minuman, Rika malah dibuat takjub karena ternyata Mino hanya menggodanya saja. Saat dirinya sibuk menghitung uangnya, Mino langsung memasukkan uangnya dan memilih minumannya. Rika kaget dan minta dibelikan coklat. Rika tak mengerti tapi Mino beralasan bahwa dirinya tak mungkin minta ditraktir oleh adik kelasnya.


Rika yang masih terbuai pesona Mino langsung menceritakan hal itu pada Yuko. Rika mengaku kalau dirinya tak mengerti mengapa bisa sangat terpesona pada Mino. Yuko mencoba menyangkal sambil mengatakan bahwa itu mungkin perasaan Rika saja tapi Rika bersikeras bahwa dia serius. Yuko hanya tersenyum mendengar cerita sahabatnya yang sedang jatuh cinta itu.


Mino mengambil bantal kursi sambil mengamatinya dengan seksama. Tetsuo yang melihat hal itu langsung menyindir sambil mengatakan kalau ingin bertemu dengan Aoi. Mino kesal dan menendang kursi yang ditempati Tetsuo dan Tetsuo pura-pura takut. Mino beralasan bahwa bantalnya sobek. Tetsuo mengatakan bahwa itu hanya masalah waktu.


Mino memilih duduk di jendela dan dia terbelalak ketika seseorang membuka pintu. Mino merasa melihat Aoi sehingga dia hampir jatuh. Ternyata yang masuk adalah Rika. Tetsuo yang melihat hal itu hanya mengatakan kalau Mino salah melihat orang. Mino malu dan memintanya diam. Rika tak paham apa yang mereka bicarakan dan Tetsuo buru-buru mengalihkan pembicaraan. Rika mengaku bila dia ingin melihat 'senpai densetsu' dan Tetsuo mengambilkan apa yang Rika minta.


Rika membukanya dan dia melihat bahwa nilai Aoi selalu bagus. Tetsuo memujinya sambil mengatakan kalau Aoi itu pandai dan nilainya selalu stabil. Tiba-tiba Tetsuo berteriak kaget dan dia langsung pergi karena ingin mendukun Yuko yang akan bertanding. Mino dan Rika hanya bertukar senyum, Mino merasa bila Tetsuo serius ingin mengejar Yuko. Rika memberanikan diri bertanya tentang pacar dan Mino mengaku kalau belum punya.


Rika tak mengerti mengapa Mino masih jomblo dan Mino malah menganggap Rika aneh. Mino menegaskan bahwa dia memang jomblo. Rika senang mendengarnya tapi dia penasaran saat Mino mengatakan bila dia memang tak punya pacar tapi.... Mino tak mau melanjutkannya, Rika merasa Mino menyembunyikan sesuatu tapi tak mau mengatakannya. Tiba-tiba angin berhembus dan menghempaskan beberapa kertas ujian milik Aoi. Rika berpikir sambil mengambil beberapa kertas yang berserakan, dia bertanya apakah orang yang disukai Mino adalah Aoi? Mino masih menatap lurus keluar jendela dan membenarkannya. 


Rika jelas sedih tapi dia menyembunyikannya sambil berkata kalau tebakannya benar. Rika bergegas mengemasi kertas-kertas itu dan berniat mengkopinya sebelum mengembalikannya. Rika buru-buru pergi tapi sebelum membuka pintu, dia berbalik dan langsung menyatakan cintanya pada Mino. Mino kaget dan menegurnya karena membahas topik yang aneh. Mino menyindir Rika yang terbawa suasana. Rika minta maaf tapi dia terdiam saat Mino memuji keberaniannya dalam mengungkapkan perasaannya. 


Saat jam istirahat Rika tak makan seperti Yuko, dia malah sibuk mengamati album foto milik klub. Yuko bertanya tentang apa yang dilakukannya dan Rika menjawab kalau sedang melihat Aoi. Yuko melirik sekilas dan Rika agak kesal karena merasa Yuko lebih manis daripada Aoi. Yuko hanya tersenyum.


Tiba-tiba ada 2 orang teman yang penasaran dan ikutan melihat album foto itu. Mereka memuji Aoi dan hal itu membuat Rika kian kesal karena mereka memuji Aoi, saingan cintanya. Mereka balas meledek Rika yang mencoba membandingkan diri sendiri dengan Aoi yang cantik nan pandai. Yuko hanya tersenyum saat mereka meminta Rika untuk melihat kenyataan dan Rika tambah kesal.


Saat libur, semua anggota klub memutuskan pergi piknik. Mereka tiba di wahana air dan berniat naik perahu berpasangan. Rika bergegas mengejar Yuko agar bisa bersama tapi Mino menarik tangannya dengan alasan agar Tetsuo bisa mendekati Yuko. Rika hanya bisa diam sambil menatap lurus ke arah Mino. Mino menggandeng tangan Rika dan mengajaknya berperahu bersama. Mino mendayung dan membicarakan tentang Tetsuo yang gencar melakukan pendekatan pada Yuko. Rika hanya tersenyum mengiyakan. 


Mino bertanya apakah Rika membawa minum. Sayangnya Rika tak membawa minum. Mino agak kecewa dan dia memilih berbaring sambil menutupi wajahnya dengan topi. Rika bingung, dia tak menyangka Mino bisa langsung tertidur. Rika mengambil topi itu dan memakainya. Dia memberanikan diri berbaring disisi Mino. Panggilan Tetsuo dan yang lainnya membangunkan keduanya. Mereka bergegas menepi karena sebentar lagi pesta kembang apinya akan di mulai.


Mereka semua bergegas pergi dan Rika malah asyik mengamati para pedangan makanan. Dia berhenti ketika melihat penjual permen buah. Mino membelikannya sebuah tapi sayangnya permen itu jatuh saat Rika naik tangga. Mino berjanji akan membelikannya lagi nanti dan Rika memintanya berjanji, Mino setuju tapi wajahnya langsung panik saat tak sengaja melihat Aoi yang setengah berlari sambil menangis. Mino memanggilnya dan berniat mengantarnya pulang. Mino berpesan pada Rika agar mengatakan pada yang lain kalau dirinya pulang duluan.


Rika dan Yuko sedang berjalan menuruni tangga ketika ada sebuah permen jatuh. Mereka menengadah dan melihat Tetsuo dan Mino sedang membawa sekotak permen. Mino menawari permen dengan berbagai rasa dan Rika meminta semuanya. Tetsuo dan Mino memberikan apa yang Rika minta, mereka menjatuhkan semua permen yang ada. Rika tak melepaskan pandangannya dari Mino saat Mino minta maaf atas kejadian waktu itu, dia tak bisa menemukan penjual permen buah.


Rika mengintip Mino yang duduk melamun di ruang klub sambil memandangi sebuah bantal. Rika masuk dan berterimakasih atas traktiran permennya. Rika juga mengembalikan topi yang dipinjamnya waktu itu dan Mino senang menerimanya. Rika memberanikan diri bertanya tentang Aoi. Mino menjelaskan bila waktu itu Aoi sedang bertengkar dengan pacarnya. Rika agak kaget mendengarnya dan dia kembali bertanya untuk memastikannya. 


Mino mengiyakan kalau Aoi memang sudah punya pacar. Rika tak mengerti mengapa Mino tetap menyukainya padahal Aoi sudah punya pacar. Mengapa Mino masih jatuh cinta padanya padahal Aoi sudah memiliki orang yang dicintai? Menurut Rika, Aoi tak akan bisa melihat Mino seperti yang diharapkan. Bukankah itu sia-sia? Mino marah dan membentak Rika. Rika kaget dan Mino minta maaf lalu pergi. Rika merasa bahwa nasib mereka sama, menyukai seseorang tapi sayangnya orang itu menyukai orang lain.


Rika merasa tak enak pada Mino dan berniat memberinya beberapa es krim agar bisa dibagi bersama semua anggota klub. Rika bahkan berlatih mengatakan sesuatu yang enak didengar agar tak salah omong lagi. Sayangnya Rika kalah populer dibandingkan Aoi. Mereka datang hampir bersamaan dan sama-sama membawa es krim tapi perhatian mereka hanya tertuju pada Aoi. Yuko mengetahui kalau Rika kecewa tapi dia tak bisa berbuat banyak.


Aoi sebenarnya sangat ramah dan dia tak ragu menyapa Rika dan Yuko, dia bahkan menawari mereka es krim tapi Rika menolak dengan halus. Yuko ikut bergabung dengan yang lain sedangkan Rika hanya bisa diam melihat Mino yang ngobrol hangat dengan Aoi seolah tak memperdulikan yang lain. Rika sedih dan memilih pergi. Tetsuo dan Yuko bertanya apa yang terjadi. Rika berbohong dan beralasan kalau ada hal yang harus dikerjakannya.


Rika duduk dan mengomel sendiri, dia memandangi sekantong es krim yang sudah dibelinya. Rika mengambil sebungkus es tapi ternyata sudah mencair sehingga batangnya lepas. Rika kesal dan berdiri sambil mengumpat tapi dia jatuh di tanah yang berumput. Sementara itu di ruang klub, semua pamit pulang pada Aoi dan Mino. Mereka seolah memberi ruang pada Mino agar bisa ngobrol dengan Aoi.


Setelah semuanya pulang, Aoi bertanya pada Mino tentang apa yang baru didengarnya bahwa Mino ingin masuk kampus yang sama dengannya. Mino malu dan mengiyakan. Aoi tak menyangka padahal dia sendiri kesulitan untuk bisa masuk kampus itu. Mino tahu tapi dia tetap akan berusaha. Aoi menyerahkan bantal yang sudah dijahitnya dan Mino senang melihat bantalnya rapi kembali.


Aoi minta maaf tentang waktu itu. Aoi menyindir dirinya sendiri yang memiliki selera buruk karena jatuh cinta dengan pria itu. Mino mencoba menghiburnya dan Aoi mengeluh dengan nada bertanya apakah ada seseorang yang akan melihat dirinya apa adanya. Mino terdiam dan Aoi tertawa serta berkata kalau dia hanya bercanda. Mino terpaksa ikut tertawa. Aoi mengajak Mino pulang. Mino ingin mengatakan sesuatu tapi tak jadi, dia hanya berkata ingin mengantar Aoi pulang.


Rika masih berbaring di tanah yang berumput padahal sudah menjelang senja. Tiba-tiba dia mendapat pesan dari seseorang (mungkin Yuko), Rika ingin curhat tentang Mino tapi mengurungkan niatnya. Rika berniat pulang tapi dia tak sengaja melihat Mino bersama Aoi. Dia hanya bisa terduduk lemas setelah melihat Mino mencium Aoi.


Paginya Rika langsung menangis di pelukan Yuko. Mereka menemui Tetsuo untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Mino dan Aoi. Tetsuo agak kaget mendengar Rika melihat Mino mencium Aoi, dia mengeluh kalau Mino tak pernah cerita apapun padanya. Tetsuo cerita kalau Aoi sudah punya pacar sayangnya pria itu mudah marah sehingga Aoi selalu menangis di ruang klub. Aoi jadi sering curhat pada Mino. Selama 2 tahun Mino memendam rasa cintanya pada Aoi.


Rika menyindir bila memang cinta Mino tak berbalas, mengapa masih mencintai Aoi? Tetsuo balik bertanya apakah Rika juga akan berhenti menyukai Mino karena cintanya tak berbalas? Rika mendadak menoleh dan membuat Tetsuo kaget. Rika tak mengerti mengapa harus seperti itu. Yuko dan Tetsuo saling berpandangan dan tersenyum. Tetsuo mengatakan kalau hal itu sulit dilakukan. Bila berhenti mencintai hanya karena tak berbalas maka hal itu hanya perasaan palsu. Rika terdiam mendengar penjelasan Tetsuo.


Rika melihat Mino yang sedang bermain bola bersama teman-temannya. Dia menangis sambil membatin bagaimana jadinya bila dirinya berhenti mencintai Mino? Rika tak mengerti mengapa diantara sekian banyak pria di sekolah, dia malah menyukai Mino. Rika menjerit dalam hati dan berharap agar Mino jatuh cinta padanya.


Aoi sedang memberi makan Tama ketika Rika masuk ke dalam ruang klub. Aoi menyambut Rika dengan ramah tapi Rika seolah sudah muak melihat tingkah Aoi yang sok polos. Dia bertanya apakah Aoi berkencan dengan Mino? Aoi kaget dan menoleh sambil menggeleng. Rika kembali bertanya apakah Mino menyukai Aoi? Aoi mengiyakan tapi dia merasa bila rasa suka Mino padanya agak berbeda. Rika berpikir sejenak dan bertanya mengapa Aoi mencium Mino? Rika mengaku tak sengaja melihatnya. Aoi hanya tersenyum malu dan tak tahu harus berkata apa.


Rika kesal dan melempar tasnya. Dia bergegas mengambil bantal milik Aoi dan menyerahkan kembali pada Aoi. Aoi merasa bila kehadirannya memang menganggu Rika. Rika mengancamnya agar tak datang lagi bila memang tak menyukai Mino. Rika melarang Aoi untuk memberi harapan palsu pada Mino. Aoi mengaku tak bermaksud melakukannya dan bila Mino menyukainya maka itu bukan salahnya atau salah Rika. Ada dirinya atau tidak maka yang bisa membuat keputusan hanyalah Mino.

Rika tak suka mendengar jawaban itu. Tanpa berpikir panjang, dia langsung menampar Aoi. Rika kaget ketika melihat Mino sudah berdiri di depan pintu. Aoi melirik sekilas dan ganti menampar Rika dengan alasan dia mengembalikan tamparan itu. Rika merasa malu dan kesal, dia memilih kabur tanpa mendengarkan panggilan Mino yang masih bingung dengan apa yang terjadi. Rika berjalan sambil menyeka airmatanya. Dia baru ingat bila dia lupa membawa tasnya yang masih tertinggal di ruang klub. Dia ingin mengambil tasnya tapi ragu.


Di ruang klub, Mino duduk sambil memegang bantal sedangkan Aoi duduk sambil mengompres pipinya yang masih terasa panas. Mino bertanya apa yang terjadi tapi Aoi tak mau mengaku, dia hanya mengatakan ini masalah antara dirinya dan Rika. Tiba-tiba Aoi berdiri sambil merebut bantal yang dipegang Mino. Aoi berencana untuk tak datang lagi ke klub ini dengan alasan tak ingin terlalu bergantung dan dimanjakan oleh Mino. Mino tak keberatan tapi Aoi merasa tidak enak karena sudah lulus tapi masih suka datang. Mino ingin menagih jawaban atas pertanyaannya malam itu. 


Rika kembali ke ruang klub dan dia lega karena hanya melihat Mino yang duduk sendirian sambil melamun. Rika membuka pintu dan beralasan bila tasnya ketinggalan. Mino menegur agar lain kali tak meninggalkan hal yang penting dan Rika kembali minta maaf. Mino mengambil tasnya dan menutup jendela. Rika membantunya dan dia heran melihat bantal itu sudah tak ada lagi. Mino pergi tanpa menunggunya dan Rika buru-buru pulang setelah menutup pintu.


Liburan musim panas tiba dan semua anggota klub sedang berkumpul di restoran milik keluarga Tetsuo, mereka makan dan bermain. Ibu menyarankan agar mereka memanfaatkan liburan untuk bermain dan tak belajar terus. Mino tak sengaja melirik ke arah Rika tapi Rika hanya diam dan memilih minum sendiri hingga mabuk. Mino terpaksa mengantar Rika. Mino ingin mengajak Yuko tapi Yuko beralasan masih ingin makan dan Tetsuo beralasan bila Mino adalah ketua sehingga harus mengantar Rika sendirian.


Rika senang karena Mino mengantarnya pulang, dia kian senang Mino tak keberatan menggendongnya di belakang. Menurutnya Mino adalah orang kedua selain ayahnya. Mino kerepotan karena Rika banyak tingkahnya, dia mengeluh bila wanita mabuk itu menakutkan. Rika menyindir tentang Aoi. Mino mengaku kalau Aoi menolak cintanya. Rika senang mendengarnya dan kian bertingkah akibat terlalu gembira. Mino berencana membelikannya minuman panas agar Rika cepat sadar.


Mino membangunkan Rika yang tidur di papan seluncur dan menyerahkan minuman yang sudah dibelinya. Rika tak mau minum tapi malah memegang wajah Mino sambil menatapnya. Rika mengatakan tak apa Aoi menolak toh Mino sudah menciumnya. Mino kaget dan Rika mengaku tak sengaja melihatnya. Dia menyalahkan Mino yang mencium di tempat umum. Mino mengajaknya pulang tapi Rika mengaku bila seandainya Aoi membalas cinta Mino maka dia akan menyerah. 


Mino mengatakan hal itu tak mungkin. Dia segera berjongkok dan meminta Rika naik ke punggungnya. Rika menurut dan dia mengatakan bila hal itu mungkin terjadi maka dia akan menyerah tapi dia ingin agar Mino mau berkencan dengannya. Mino kaget mendengarnya dan menoleh tapi dia tak bisa bertanya lagi karena Rika sudah tertidur kembali.


Paginya Rika terbangun dan dia kaget melihat pesan Mino yang tertulis di tangannya. Mino berpesan bila Rika masih ingat dengan apa yang dikatakannya semalam maka dia akan menunggu Rika. Rika agak bingung tapi dia segera bersiap dan berdandan. Dia kembali bingung saat memilih baju tapi akhirnya Rika memutuskan mengenakan celana panjang dan atasan lengan pendek. Rika berlari karena tak ingin Mino menunggu terlalu lama.


Mino sudah menunggu di cafe saat Rika datang. Rika minta maaf bila mengatakan sesuatu yang bodoh tapi Mino memintanya untuk segera duduk. Rika agak ragu dan bertanya apakah semalam Mino mengatakan bila Aoi menolaknya? Mino mengiyakan dan balik bertanya apakah Rika masih ingat dengan kalimat terakhir yang dikatakannya? Rika tak tahu maksud Mino, dia balik bertanya apakah semalam dirinya mengatakan sesuatu? Mino mengiyakan tapi menolak mengatakan apa yang diucapkan Rika semalam. Mino sedikit lega bila Rika memang tak ingat. Mino hanya tertawa melihat wajah Rika yang bingung.


Saat jam pelajaran usai, Mino yang sedang menutup jendela tak sengaja melihat Rika yang mencicipi makanan Tama. Dia penasaran dengan tingkah Rika. Rika sedang di ruang klub sambil mengeluh karena tak melihat Tama. Mino masuk dan menegurnya karena mencoba makanan Tama. Rika agak malu saat Mino mengatakan bila hal itu terlihat jelas dari kelasnya. 


Mino meletakkan tasnya dan mengatakan bila hari ini sangat bagus untuk melakukan hal bodoh sambil mengeluarkan buku. Rika mengeluh bila Mino lebih pandai darinya. Rika berniat pulang karena tak ingin menganggu tapi Mino tak keberatan bila Rika menemaninya. Rika senang dan memilih duduk di dekat Mino, dia terus tersenyum. 


Sejak saat itu, hari-hari Rika terasa lebih indah karena Mino menjadi lebih perhatian padanya. Saat berfoto bersama di restoran milik keluarga Tetsuo, Mino terus saja menggoda Rika dan Rika hanya bisa cemberut. 


Rika sangat antusias ketika ikut Mino ke universitas. Keceriaan mereka langsung lenyap saat tak sengaja bertemu dengan Aoi. Rika ingin mencegah Mino bertemu Aoi tapi Aoi keburu melihat Mino dan menyapanya. Aoi menyambut mereka dengan ramah dan memperkenalkan pacarnya. Aoi mendekati Rika dan minta maaf tentang kejadian waktu itu, Aoi ingin mereka melupakannya karena dia juga sudah membalasnya. Rika hanya tersenyum. Aoi buru-buru pamit karena pacarnya memanggil.


Saat pulang, Mino menjadi pendiam dan berjalan mendahului Rika. Rika merasa tak enak dan memanggilnya. Mino menoleh dan Rika minta maaf karena saat itu dia malah senang ketika mendengar Aoi menolak Mino. Melihat Mino hanya diam, Rika malah menangis. Dia seharusnya tak bersikap kurang ajar, dia malah merasa senang saat orang yang disukainya menderita. Mino mendekati Rika dan bertanya mengapa menangis tapi Rika menyembunyikan tangisnya dengan menunduk.


Mino memintanya untuk mengatakan apa yang sedang dirasakan Rika terhadapnya. Rika mengangkat wajahnya dan menatap Mino sambil mengatakan menyukainya. Mino tak mengerti mengapa Rika bisa mengatakan hal bodoh itu. Mino mencium Rika dengan lembut lalu menjauhkan wajahnya tapi Rika malah minta dicium lagi. 


Mino meledeknya tapi menuruti permintaan Rika. Rika bertanya apakah Mino mau berkencan dengannya? Mino hanya mengangguk. Rika tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, dia memeluk Mino dan Mino balas memeluknya dengan hangat. Rika merasa hari itu sangat indah karena apa yang diinginkannya akhirnya terpenuhi.


Rika menceritakan pada Yuko bahwa kini dia telah pacaran dengan Mino. Yuko agak kaget mendengarnya tapi Rika hanya tertawa senang dia bahkan memberi kode bahwa dirinya sudah berciuman dengan Mino. Yuko ikut senang mendengarnya dan dia juga ingin menceritakan hubungannya dengan Tetsuo tapi melihat Rika hanya diam melamun, Yuko mengurungkan niatnya.


Yuko bertanya apakah Rika tidak penasaran dengan Aoi? Bagaimana perasaan Mino terhadap Aoi? Rika memotong pertanyaan Yuko. Rika mencoba untuk optimis dan tak memikirkan hal itu, dia yakin semuanya akan baik-baik saja. Yuko agak khawatir tapi tak mengatakan apapun, dia tak ingin merusak kebahagiaan sahabatnya.


Saat di kelas, Mino bertanya tentang hubungan Tetsuo dan Yuko tapi Tetsuo masih malu untuk menceritakannya. Tetsuo balik bertanya tentang Rika dan sebelum Mino menjawab, ada sms masuk dari Rika. Tetsuo ingin ikut membaca tapi Mino tak memberinya izin. Mino malah asyik bercanda bersama Tetsuo sehingga telat membalas sms.


Di kelas yang berbeda, Rika sedang duduk menunggu dengan kesal. Dia gelisah karena Mino tak juga membalas sms darinya. Dia mengomel pada Yuko. Yuko mencoba menenangkannya dengan mengatakan mungkin saja Mino masih ada urusan. Tiba-tiba ada sms masuk dari Mino, Rika senang dan menunjukkan pada Yuko. Yuko menyindir bila jawaban Mino terlalu singkat dan Rika hanya cemberut.


Saat kencan, Rika ingin sekali menggandeng tangan Mino tapi Mino pura-pura cuek dan bahkan sengaja memasukkan tangannya dalam saku celana. Rika mengeluh dan Mino seolah tahu kemauan Rika. Dia berhenti sambil mengulurkan tangan dan Rika langsung menyambutnya. Rika senang dan berjalan sambil mengayunkan tangan mereka. Mino menyindir bila Rika seperti anak kecil tapi Rika tak perduli karena dia terlalu bahagia. 


Di kelas Mino, seorang guru membagikan selebaran sambil mengatakan bila bulan depan ada seminar konsultasi kelulusan. Beliau juga mengatakan bahwa akan ada 6 senior yang datang. Para siswa membicarakan tentang Aoi yang akan ikut datang. Di kelas Rika juga ada undangan seminar itu tapi tak wajib karena Rika dan yang lain masih kelas 1. Rika melihat bahwa Aoi termasuk senior yang akan datang.


Mino sedang membaca sms dan dia tak mengerti lalu bertanya pada Tetsuo. Tetsuo menjawab kalau kata itu berarti suka. Mino tertawa membaca sms dari Rika. Tetsuo bertanya apakah Mino serius pacaran dengan Rika? Mino mengangguk dan Tetsuo senang mendengarnya.


Rika ingin Mino menghapus pesannya tapi Mino tak mau, dia berniat menyimpannya. Rika melihat Mino yang serius dengan handphone-nya, dia memberanikan diri untuk bertanya apakah Mino akan ikut seminar? Mino mengiyakan sambil terus menatap handphone-nya. Rika kembali bertanya apakah Mino ikut seminar karena ingin bertemu Aoi? 


Mino marah mendengar pertanyaan itu dan pergi sambil mengatakan kalau dia masuk universitas itu bukan karena Aoi. Mino kesal tapi dia agak menyesal setelah meninggalkan Rika sendirian di ruang klub. Mino hanya menoleh tapi tak berniat kembali, mungkin Mino masih marah karena Rika meragukan cintanya atau mungkin Mino tak ingin Rika tahu isi hatinya yang sebenarnya. Sedangkan Rika tak mengerti mengapa Mino marah padanya.


Hari terus berlalu dan tiba saatnya seminar. Rika dan Yuko mengintip di dekat pintu masuk. Mereka melihat Aoi yang sedang mendapat giliran menjawab pertanyaan dari yunior. Tiba-tiba ada yang seorang gadis masuk dan tak sengaja menabrak Rika hingga jatuh. Kejadian itu membuat peserta seminar menoleh ke belakang. Yuko ingin membantu tapi langsung mundur saat Mino datang membantu Rika berdiri dan mengajaknya pergi.    


Mino mengejek Rika dan Rika hanya menangis. Mino tak mengerti mengapa Rika menangis, dia berusaha mengibur dengan meletakkan tangannya di rambut Rika. Sementara itu dari ruang seminar, ada siswa yang bertanya tentang status Aoi. Aoi tak keberatan menjawab kalau baru putus dengan pacarnya. Mino yang berada di luar ruang seminar menjadi kaget, begitu pula dengan Rika.


Sejak awal Rika tahu bila orang yang disukai Mino adalah Aoi bukan dirinya. Rika sedih melihat ekspresi Mino. Rika tak ingin menjadi beban bagi Mino. Rika memilih menyerah. Dia menyatakan cintanya pada Mino lalu pergi meninggalkan Mino yang masih bingung dengan apa yang sudah terjadi. 


Rika menegur dirinya yang kesal dan marah menghadapi masalah cintanya. Dia sendiri yang memilih menyerah tapi mengapa masih merasa kesal? Seandainya dia memiliki keberanian dan kesabaran, dia yakin suatu hari Mino akan jatuh cinta padanya. Kini Rika hanya bisa menangis pilu menyesali keputusannya.


Mino sedang duduk melamun ketika Aoi memanggilnya. Aoi bertanya tentang Rika dan Mino menjawab kalau Rika tidak baik-baik saja. Mereka berbasa-basi sejenak lalu Aoi pamit dengan alasan sudah ditunggu oleh teman-temannya. Aoi pergi tapi Mino memanggilnya. Mino mengucapkan selamat tinggal entah itu hanya ucapan biasa atau ada makna lain. Aoi tersenyum dan melambaikan tangan lalu pergi sambil berlari.


Saat pelajaran usai, Rika bertanya apakah Yuko ada kegiatan di klub bola voli? Yuko mengangguk dan bertanya tentang rencana Rika. Rika mengaku akan membeli donat dan langsung pulang. Yuko masih penasaran dan bertanya apakah Rika tak akan datang ke klub lagi? Rika mengangguk dan mencoba bersikap ceria seperti biasa. Dia buru-buru pamit tapi saat berjalan sendiri, dia kembali rapuh. Rika berusaha menghibur diri sendiri dengan mengatakan bahwa tak lama lagi Mino akan lulus dan dia akan segera melupakannya.


Rika ditemani Yuko dan Tetsuo pergi ke kuil untuk berdoa. Saat pulang, Rika pamit pulang duluan karena ingin memberi kesempatan pada Yuko agar bisa bersama Tetsuo. Keduanya kaget ketika Rika tahu bahwa kini mereka telah berpacaran. Yuko minta maaf tapi Rika balas minta maaf karena selama ini telah merepotkan.


Rika berterimakasih dan minta agar mulai sekarang Yuko membantunya. Mereka saling berpelukan dan Tetsuo sengaja memalingkan wajah. Rika memanggil Tetsuo dan minta bantuannya. Tetsuo melirik ke arah Yuko dan mengangguk. Tetsuo setuju membantu memberikan jimat keberuntungan untuk Mino.


Rika duduk melamun ketika ibunya Tetsuo memanggilnya. Ibu bertanya apa yang sedang dilakukannya dan Rika menjawab bila sedang melakukan pertukaran. Ibu kurang paham dan bertanya apakah ada masalah di sekolah? Rika mengiyakan tapi hanya masalah kecil. Ibu mengamati wajah Rika sambil mengatakan bila wajahnya berubah. Rika bingung dan ibu melanjutkan bahwa wajah Rika berubah menjadi wajah wanita dewasa.


Rika tak percaya sambil memegangi wajahnya dan ibu menjelaskan bahwa saat manusia menemukan seseorang yang penting dalam hidupnya, mereka mengalami banyak perubahan. Rika tak percaya dan menganggap itu hanya sebagai pendapat pribadi saja. Ibu menegaskan bahwa itu luar biasa karena seseorang yang tak puas dengan dirinya sendiri pasti tak akan mampu memikirkan orang lain. Ibu minta maaf bila Rika tak mengerti. Ibu segera pamit dan mengundang Rika untuk mampir ke restoran.


Mino sedang makan ketika Tetsuo muncul sambil menyerahkan amplop kecil. Mino bertanya dan Tetsuo menjawab kalau itu jimat agar Mino berhasil dalam ujian. Mino berterima kasih tapi dia heran melihat jimatnya berwarna merah muda. Tetsuo bingung dan menjawab sekenanya kalau itu jimat pilihan Yuko. Mino tersenyum dan dia iri dengan hubungan Tetsuo dan Yuko yang lancar tanpa hambatan. 


Ibu datang dan senang melihat Mino, ibu sedikit menyindirnya tapi tak mau mengatakan apa maksud sindirannya dengan alasan sebentar lagi Mino ujian sehingga harus menjaga kesehatan. Mino mengiyakan. Tetsuo membantu ibunya dan ibu kembali mengatakan sesuatu tentang masa muda yang sangat berharga dan baru menyadarinya saat semuanya sudah terlambat. Mino hanya diam ketika ibu menjawab pertanyaan Tetsuo bahwa mereka akan mengerti bila saatnya sudah tiba.


Sepulang sekolah Mino mampir ke ruang klub yang kosong melompong. Mino sedang melipat kursi saat mendengar suara pintu terbuka. Dia segera menoleh tapi kecewa karena Yuko yang datang. Yuko sengaja menyindir bila Mino kecewa karena berharap Aoi yang datang tapi Mino meralatnya, dia berharap Rika yang datang. Yuko tersenyum mengerti.


Yuko membuka laci dan Mino menebak bila Yuko ingin mengambil 'senpai densetsu'. Yuko mengiyakan karena sebentar lagi ujian. Mino menyemangatinya dan Yuko berterima kasih lalu pamit. Mino memanggilnya dan Yuko menoleh. Mino menunjukkan jimatnya dan berterima kasih tapi Yuko mengatakan bila jimat seperti itu bukan pilihannya. Mino kaget dan Yuko memberi isyarat bahwa hanya ada satu orang yang akan memberi Mino jimat seperti itu.  


Ujian sekolah telah berlalu dan semua siswa senang, ada yang merayakan kelulusan dan ada yang merayakan kenaikan kelas. Rika dan Yuko berjalan sambil ngobrol, mereka membawa tas besar berisi dua buket bunga. Rika mengajak Yuko agar bergegas menemui Tetsuo yang sedang merayakan kelulusan bersama anggota klub. Mereka melihat Tetsuo sedang ngobrol bersama anggota klub, Rika meminta Yuko mengambil sebuket bunga agar diserahkan pada Tetsuo. Mereka mendekati Tetsuo dan Rika menyemangati Yuko.


Yuko menyerahkan buketnya pada Tetsuo sambil mengucapkan selamat. Rika meletakkan tasnya dan bertepuk tangan diikuti teman yang lain sedangkan Yuko hanya diam menunduk. Rika memeluk Yuko yang baper dan hal itu membuat Tetsuo heran. Rika meminta Yuko agar mendekati Tetsuo, Tetsuo masih malu bila harus memeluk Yuko. Dia hanya mengelus rambut Yuko seraya berjanji akan datang berkunjung ke sekolah.


Rika diam-diam pergi meninggalkan mereka sambil membawa tasnya. Dia memilih pergi melihat ruang klub yang ternyata sepi tak ada Mino di sana. Rika membuka jendela dan ternyata Mino sedang duduk di luar. Mereka sama-sama kaget tapi tak mengatakan apapun. Mino mengeluarkan jimatnya dan menunjukkan pada Rika. Dia mengaku bisa lulus ujian berkat jimat pemberian Rika.


Rika hanya diam menunduk dan Mino kembali mengejeknya dengan sebutan bodoh. Mino meralat bahwa yang bodoh adalah dirinya. Rika mengangkat wajahnya dan Mino melanjutkan, dirinya berharap bisa bertemu Rika bila datang ke ruang klub. Rika menangis dan Mino memeluknya. Mereka berpelukan hangat seolah tak ingin berpisah lagi.


Kemesraan mereka terhenti saat para anggota klub datang dan memberi selamat pada Mino. Tetsuo mengajak mereka untuk berfoto bersama tapi Rika berbalik dan kembali dengan sebuket bunga untuk Mino. Mino menerimanya dan dia membantu Rika untuk keluar dari jendala agar bisa berfoto bersama yang lain.

Adegan yang bikin baper :


Jatuh cinta memang bisa membuat orang bahagia. Kadang malah "seperti" orang gila, tersenyum atau tertawa sendiri. Itulah yang dirasakan Rika ketika mengingat tentang Mino. Saat pelajaran berlangsung, dia malah sibuk tenggelam dalam pikirannya dan tersenyum sendiri. Dia seolah ingin waktu cepat berlalu agar bisa segera bertemu dengan pujaan hatinya. 


Ketika telah bertemu malah menjadi malu-malu tapi tetap mencuri pandang seolah ingin mengabadikan apa yang dilihatnya. Saat itu Rika agak kesal melihat Mino yang sibuk belajar dan dia memutuskan untuk pulang saja tapi ketika Mino mengizinkannya untuk tetap tinggal maka Rika tak kuasa menyembunyikan rasa bahagianya. Rika duduk di dekat Mino sambil sesekali mencuri pandang ke arahnya tapi saat Mino bertanya maka Rika langsung menggeleng sambil memalingkan wajah. Mino tersenyum lalu kembali membaca dan Rika kembali mencuri pandang ke arahnya.

Kalau dipikir, tingkah Rika itu memang konyol dan norak tapi itulah kekuatan cinta. Cinta bisa membuat orang yang pendiam dan pemalu menjadi ceria. Lihat saja ketika Rika dan Mino jalan-jalan, Mino agak malu dan mengejeknya seperti anak kecil karena jalan sambil mengayun-ayunkan tangan mereka yang bertautan. Rika tak perduli dan menjawab bila dia tak perduli karena dia sedang bahagia.

Adegan favoritku :


Menyatakan adalah hak setiap orang, tak perduli dia pria atau wanita. Bila memang suka ya nyatakan saja, masalah diterima atau tidak ya urusan nanti. Rika termasuk gadis yang ekspresif, dia tak takut menyatakan cintanya pada Mino walaupun dia tahu Mino menyukai orang lain yaitu Aoi. Semula Mino kaget tapi dia salut dengan keberanian Rika karena Mino sendiri selama 2 tahun tak pernah berani menyatakan cinta pada Aoi.


Rika bahagia ketika akhirnya Mino setuju berpacaran dengannya tapi keraguan tetap ada di hati Rika karena Mino tak pernah menyatakan cintanya. Keraguan itu kian memuncak saat mereka tak sengaja mendengar bila kini Aoi telah putus dengan pacarnya. Rika berusaha mengalah dan melepaskan Mino setelah dia kembali menyatakan cintanya pada pria itu. 

Adegan yang mengesalkan saat melihatnya :

Bersaing rival adalah hal yang paling tak menyenangkan bagi siapapun terutama bila ternyata rival itu lebih cantik dan pintar daripada dirinya. Kesal, mungkin itu yang dirasakan Rika ketika melihat Aoi tiba-tiba muncul dan mengacaukan kebersamaannya bersama Mino. Wajar bila Rika kesal karena sikap manis Mino langsung berubah drastis ketika melihat atau bertemu dengan Aoi.

Rika senang saat Mino membelikannya permen buah sayangnya makanan itu jatuh karena kecerobohannya dan Mino berjanji akan membelikannya lagi tapi janji itu langsung menguap ketika Mino tak sengaja melihat Aoi yang mengenakan kimono, berlari sambil menahan tangis. Mino memanggil dan mengejarnya. Mino memilih mengantar Aoi pulang dan membiarkan Rika nonton kembang api sendirian.

Saat Rika dan Mino pergi ke kampus, Rika berusaha menghalangi Mino agar tak melihat Aoi tapi dia telat. Aoi memanggil dan mendekati mereka. Wajah Mino langsung berubah tegang ketika melihat Aoi bersama pacarnya. Wajah Mino kembali tegang ketika tak sengaja mendengar bahwa kini Aoi telah putus dengan pacarnya.

Ah, menyukai seseorang yang sudah memiliki pujaan hati memang merepotkan dan kadang menyakitkan. Tapi kalau sudah terlanjur cinta ya susah untuk dilupakan. Seperti kata Tetsuo, bila seseorang dengan mudah melupakan karena cintanya bertepuk sebelah tangan maka cintanya palsu alias tidak tulus. Ada benarnya sih, cuman bila ada di posisi bertepuk sebelah tangan maka harus siap mental, siap makan hati dan patah hati. 


Hikmah yang bisa diambil dari film ini :

Siapapun pasti tak ingin menjadi yang kedua, maunya menjadi yang pertama atau satu-satunya tapi bila cinta sudah menyapa, apakah bisa menghindarinya? Pengalaman Rika bisa sebagai contoh. Betapa menyakitkan bila merasakan cinta yang bertepuk sebelah tangan atau tak berbalas. Ada rasa ingin memiliki tapi seolah ada pagar pembatas yang membuat Rika tak bisa masuk ke dalam hati Mino karena Mino masih mengharapkan Aoi yang mengisi hatinya. Cinta memang tak pernah salah mungkin hanya bisa menyalahkan waktu saja, mengapa harus datang belakangan sehingga berstatus sebagai orang kedua. 

Menurutku Rika cukup berani memperjuangkan cintanya, menyerah hanya karena cinta tak berbalas itu sama saja dengan tak serius atau cintanya palsu (seperti pendapat Tetsuo). Buktinya Rika tak segan menyatakan cinta dan menunjukkan rasa sukanya pada Mino walaupun dia tahu bahwa rivalnya sangat pandai dalam segala hal dan juga cantik. Tapi memang keputusan terakhirnya ada di tangan Mino. 

Seperti kata Aoi ketika Rika berusaha mengusirnya agar tak ke sekolah lagi. Aoi mengatakan ada atau tidaknya dirinya di sekolah maka yang berhak memutuskan hanya Mino. Benar juga sih, walaupun Aoi tak datang tapi bila Mino memang menyukainya maka bisa saja Mino yang pergi mencari Aoi. Berani menjadi yang kedua berarti harus bersedia diduakan. Itulah yang membuat Rika akhirnya memilih melepaskan Mino karena merasa Mino masih menyukai Aoi dan Mino juga tak pernah menyatakan cinta pada Rika.

Tapi kalau memang jodoh yang tak akan lari kemana. Waktulah yang membantu Mino dan Rika untuk menunjukkan jalan mana yang terbaik. Nyatanya walaupun telah berpisah (Rika sengaja menjauhi Mino agar bisa konsen belajar dan diterima di kampus yang sama dengan Aoi) mereka masih sama-sama saling merindukan. Buktinya saat kelulusan, Rika yang dibalut rasa penasaran pergi ke ruang klub tapi tak ada siapapun. Kecewa? Pastinya tapi dia kaget ketika membuka jendela, bukannya melihat Tama si kucing tapi Rika melihat Mino yang duduk sendirian di bawah jendela. Akhirnya Mino memutuskan memilih bersama Rika. 

Komentarku :

Film ini memang tentang anak sekolahan tapi temanya agak berat yaitu cinta segitiga. Rika sebagai orang kedua berusaha mendapatkan cinta Mino tapi sayangnya Mino masih terjerat pesona Aoi. Sebenarnya baik Rika maupun Mino sama-sama berstatus cintanya tak berbalas alias bertepuk sebelah tangan. Cuman posisi Rika lebih unggul karena dia berani menyatakan cintanya pada Mino sedangkan Mino selama 2 tahun hanya diam dan sebagai pendengar ketika Aoi curhat tentang pacarnya.

Kalau boleh memilih sih, lebih baik menjalin hubungan seperti Yuko dan Tetsuo. Sama-sama single dan saling menyukai jadi lancar saja tapi ga seru juga ya? Kan lancar tak ada hambatan! hehehe.... Tapi kalau seperti hubungan Rika dan Mino, tensinya naik turun dan tidak stabil, sebentar senang dan bahagia tapi kadang berubah menjadi kesedihan dan rasa kesal karena diduakan. Berada di posisi Rika berarti harus kuat mental, bersedia diduakan dan tetap teguh pada keyakinan bahwa kelak pasti akan menjadi satu-satunya.

Aku suka dengan karakter ibunya Tetsuo yang ramah dan bersikap seperti sahabat bagi Tetsuo dan teman-temannya. Beliau seolah tahu bila sebenarnya Mino dan Rika saling menyukai hanya saja mereka butuh sedikit petunjuk agar bisa menemukan jalan cintanya. Sedangkan karakter yang kurang kusuka adalah Mino. Menurutku Mino ini sebenarnya pendiam dan penyendiri, dia juga kurang tegas dengan perasaannya. Dia tak bisa memberi rasa nyaman bagi dirinya dan terutama Rika. Mau bersama Rika tapi masih mengharapkan Aoi tapi untungnya Mino akhirnya bisa mengambil keputusan yang tepat yaitu bersama Rika.































































Review Film Menarik Lainnya

0 comments:

Post a Comment