Tuesday, April 7, 2020

My Girlfriend is an Alien ~Drama Cina~

Sekarang aku akan kembali membahas Drama Cina yang menjadi salah satu favoritku yaitu My Girlfriend is an Alien. Drama ini memiliki 28 episode dengan durasi 45 per episodenya. Tayang mulai tanggal 19 Agustus sampai 24 September 2019. Drama ini cukup berkesan bagiku karena ceritanya unik yaitu tentang gadis alien nan cantik yang jatuh cinta pada seorang pria tampan tapi sombong.


Para pemain :

Wan Peng sebagai Chai Xiao Qi
Hsu Thassapak sebagai Fang Leng
Wang You Jun sebagai Fang Lie
Yang Yue sebagai Jiang Xue
Ashin Shu sebagai Docter Zhang
Wang Hao Zhen sebagai Han Jinming (sekretarisnya Fang Leng)
Alina Zhang sebagai Chai Jie

Sinopsis singkat :

Suatu malam, Fang Leng yang merupakan seorang CEO tampan sedang mengendarai mobil sendirian. Sekretarisnya yang bernama Han sengaja menelepon untuk mengabarkan bila sebentar lagi akan turun hujan deras sehingga Fang Leng harus segera pulang. Fang Leng tak menyahut karena dia sibuk mengamati langit yang berselimut awan tebal. Fang Leng mendadak kaget ketika melihat jalan didepannya, dia berusaha mengendalikan laju mobilnya tapi terlambat. Mobilnya selip dan terbalik. Fang Leng yang terluka berusaha keluar dari mobilnya dan merangkak menjauh lalu jatuh pingsan.

Tak jauh dari tempat Fang Leng pingsan, muncul siluet seorang wanita. Wanita yang bernama Xiao Qi ini mendekati Fang Leng dan dia senang ketika meraba dada pria itu sambil menghirup aroma hormon Fang Leng. Xiao Qi merupakan alien dari planet Cape Town tapi dia bukan alien biasa. Xiao Qi sangat centil dan ahli dalam mengejar pria. Bagi Xiao Qi, menghirup hormon pria bisa menjadi obat baginya makanya dia sangat senang bisa menikmati aroma hormon Fang Leng tanpa ketahuan.

Xiao Qi menegur dirinya sendiri dan berusaha fokus untuk menyembuhkan Fang Leng yang terluka tapi dia terkejut ketika melihat mobil Fang Leng yang terbalik itu mengeluarkan percikan api lalu meledak. Xiao Qi berusaha melindungi Fang Leng tapi dia terhempas akibat ledakan itu setelah muntah darah. Setetes darah biru menetes di tangan Fang Leng dan alat sinyal milik Xiao Qi yang menjadi liontin di kalungnya akhirnya terlepas.


Hari terus berganti dan Xiao Qi yang kini tertahan di bumi akibat alat sinyalnya hilang, berusaha mencari Fang Leng. Xiao Qi terpaksa belajar beradaptasi dengan kehidupan bumi. Contohnya dengan berganti pakaian yang lebih layak, sayangnya Xiao Qi tak punya uang sehingga dia berbuat curang yaitu menggunakan kekuatannya untuk mencuri baju di sebuah toko. Sialnya perbuatan Xiao Qi ketahuan si penjaga toko dan melaporkannya pada satpam.


Xiao Qi berusaha kabur tapi dia menjadi panik ketika hendak menyeberang jalan. Dia tak tahu bagaimana caranya menyeberang dengan aman. Xiao Qi jongkok sambil menutupi kedua telinganya dengan tangan. Dia mengucapkan mantra dan seketika semua yang bergerak menjadi diam, entah itu manusia atau mobil. Setelah situasi aman, Xiao Qi berdiri dan mengedarkan pandangan sambil tersenyum. Sebelum pergi, Xiao Qi melambaikan tangan ke arah si penjaga toko dan satpam yang menjadi patung.


Xiao Qi tak menyadari bila ada satu orang yang tak terpengaruh dengan mantranya, dialah Fang Leng. Fang Leng yang sedang mengemudi menjadi heran melhat semua yang ada disekitarnya mendadak menjadi diam dan berhenti, termasuk mobilnya. Fang Leng mencoba menginjak gas tapi mobilnya tetap diam. Tiba-tiba Xiao Qi muncul di depan mobilnya sambil mengedarkan pandangan lalu berjalan santai sambil melambaikan tangan.

Singkat cerita, Xiao Qi berhasil bertemu dengan Fang Leng tapi pria tak percaya dengan cerita Xiao Qi tentang alat sinyalnya yang hilang. Fang Leng justru menganggap Xiao Qi sebagai gadis aneh yang sangat terobsesi untuk menyentuh dadanya. Xiao Qi tak menyerah walaupun Fang Leng kasar padanya, dia tetap mengejar Fang Leng demi mendapatkan alat sinyalnya kembali.

Xiao Qi akhirnya bisa mendekati Fang Leng berkat bantuan Fang Lie, adik tirinya Fang Leng yang lebih suka melukis daripada bekerja kantoran. Xiao Qi dan Fang Lie merasa cocok satu sama lain sebagai sahabat karena mereka bisa saling membantu kesulitan yang lain. Fang Lie yang selama ini merasa sendiri, mendadak senang dengan kehadiran Xiao Qi yang mau mendengarkan segala keluhannya sehingga Fang Lie tak keberatan membantu Xiao Qi agak bisa dekat dengan Fang Leng agar bisa mengambil alat sinyalnya.

Fang Leng yang semula merasa terganggu dengan kehadiran Xiao Qi, perlahan mulai menyukainya. Begitu pula sebaliknya. Xiao Qi yang semula bersikeras ingin segera mengambil alat sinyalnya agar bisa pulang ke Cape Town, mendadak berubah pikiran ketika mengetahui betapa berbahayanya bila dia mengambil alat sinyalnya secara paksa dari dalam tubuh Fang Leng.

Kisah cinta mereka tak semulus jalan tol, ada beberapa orang yang tak suka dengan hubungan mereka. Salah satunya adalah Jiang Xue yang merupakan mantan pacar Fang Leng. Jiang Xue masih tak rela karena sebenarnya Fang Leng tak pernah memutuskannya secara langsung. Hubungan mereka terpaksa berakhir akibat Fang Leng yang menderita suatu penyakit aneh, yaitu Fang Leng akan melupakan hubungan percintaannya saat hujan (mungkin kehujanan). 

Xiao Qi tak mau menyerahkan Fang Leng pada Jiang Xue karena dia yakin bisa membantu pria yang dicintainya. Xiao Qi tak takut bila Fang Leng akan melupakannya, dia rela berkorban untuknya. Dan memang terbukti, walaupun Jiang Xue sengaja menghapus ingatan Fang Leng tentang Xiao Qi toh usahanya gagal karena Fang Leng perlahan-lahan bisa mengingat Xiao Qi.

Cinta keduanya mampu mengalahkan segala rintangan yang muncul dari orang-orang yang ada di sekitar Fang Leng. Fang Leng yang mulai menyadari bila Xiao Qi memang bukan "penduduk bumi" dan sudah banyak berkorban untuk membantunya, berusaha membalas budi dengan membuat Xiao Qi kembali ke Cape Town.


Mereka akhirnya benar-benar terpisah, Xiao Qi kembali ke Cape Town saat mereka sedang bersama. Fang Leng menyesal melihat Xiao Qi tiba-tiba lenyap saat bersamanya. Waktu terus berjalan dan akhirnya mereka bisa bertemu lagi. Keduanya tampak bahagia seolah tak percaya dengan apa yang sudah mereka alami.

Pepatah "ibu tiri itu kejam" mungkin ada benarnya.

Dalam drama ini digambarkan bila Fang Leng tak cocok dengan ibu tirinya (ibunya Fang Lie) dan selalu berselisih saat bertemu. Si ibu tiri ini menganggap bila Fang Leng sengaja menghalangi anaknya (Fang Lie) untuk bisa menjadi bagian dari perusahaan, buktinya Fang Leng memaksa putranya untuk melukis sebanyak mungkin agar bisa ikut pameran. Padahal tujuan Fang Leng memaksa Fang Lie melukis adalah untuk menguji kesungguhannya tentang masa depan. Apakah melukis benar-benar hal yang diinginkan Fang Lie.

Si ibu jelas tak senang melihat putranya diperlakukan tak adil. Beliau mencoba membujuk Fang Lie agar membenci Fang Leng tapi jelas usaha si ibu ini gagal karena Fang Lie sangat memuja Fang Leng. Walaupun kadang bersikap seolah membangkang tapi sebenarnya Fang Lie selalu menuruti kemauan Fang Leng. Bahkan Fang Lie lebih suka mendengarkan apa kata Fang Leng daripada ibunya sendiri.

Hal ini jelas membuat si ibu tiri kian tak suka dan berusaha "menjegal" langkah Fang Leng dengan cara yang curang. Bukannya senang dengan usaha ibunya, Fang Lie justru marah. Dia tak suka bila ibunya mencelakai Fang Leng dan mengancam agar ibunya tak melakukan hal itu lagi. Kemarahan Fang Lie membuat ibunya bingung. Si ibu tak paham bila langkahnya itu demi kesenangannya sendiri, bisa memegang seluruh aset keluarga adalah impian si ibu bukan impian Fang Lie. Si ibu tak bisa menerima bila putranya hanya ingin melukis dan tak berminat ikut bergabung dalam perusahaan. 

Mungkin si ibu tiri tak benar-benar membenci Fang Leng. Hal yang membuat beliau kesal adalah menyadari kenyataan bahwa putranya (Fang Lie) lebih menurut dan mendengar apa yang dikatakan Fang Leng. Istilahnya, si ibu kalah pamor dengan Fang Leng. Setiap ibu pasti ingin memiliki putra yang mau menuruti apa yang dikatakannya. Si ibu tiri merasa bila Fang Leng adalah saingannya untuk mendapatkan perhatian putranya.

Lebih kesal lagi melihat suaminya lebih mempercayai Fang Leng daripada Fang Lie. Secara kemampuan memang Fang Leng lebih mahir menjalankan perusahaan daripada Fang Lie. Mengapa? Karena Fang Lie sejak kecil sudah terbiasa dimanja oleh ibunya dan si ibu tak keberatan Fang Lie menekuni hobi melukis. Nah, salah siapa kalau setelah dewasa Fang Lie tak mau terlibat urusan perusahaan? Toh tanpa masuk dalam perusahaan (bekerja) Fang Lie tetap bisa mendapat "gaji" setiap bulannya. 

Menurutku, tak selamanya ibu tiri itu jahat (kecuali dalam drama ini sih, hehehe....) kadang malah ibu kandung bisa lebih kejam daripada ibu tiri. Di dunia nyata, bila ada ibu tiri yang bisa menyayangi anak tirinya dengan tulus dan penuh cinta melebihi ibu kandungnya, maka orang akan menyebutnya sebagai salah posisi. Mengapa? Ya karena asumsi yang umum beredar di masyarakat adalah ibu tiri itu pasti jahat dan kejam. Anak-anak pasti akan ketakutan bila ayahnya akan menikah lagi, mereka takut mendapatkan ibu tiri yang kejam.

Dalam drama ini, jelas digambarkan bila hubungan Fang Leng dengan ibu tirinya tidak harmonis. Keduanya sama-sama menganggap yang lain sebagai musuh. Fang Leng jelas tak menyukai ibu tirinya karena dianggap telah merebut ayahnya tapi Fang Leng masih berusaha menghormati ibu tirinya dan memilih tak berurusan dengannya. Sedangkan si ibu tiri menganggap Fang Leng sebagai batu sandungan untuk Fang Lie. Lain cerita bila Fang Leng itu perempuan karena posisi perempuan tak terlalu kuat dalam perusahaan sehingga mungkin si ibu tiri bisa "agak" menyayanginya. Mengapa? Biasanya perusahaan akan diwariskan pada anak laki-laki sehingga mau tak mau ayah harus memberikannya pada Fang Lie.

Sayangnya, Fang Leng adalah pria yang sangat mahir mengurus perusahaan sehingga tak mudah menjatuhkannya. Apalagi Fang Lie termasuk anak yang manja dan tak tertarik urusan perusahaan. Maka kian pusinglah si ibu tiri. Yah, itulah bila menjadi orang yang serakah. Seharusnya si ibu puas melihat putranya bisa rukun dengan kakaknya walaupun bukan saudara kandung, menjadi istri konglomerat kaya dan bisa menikmati kemewahan hidup. Tapi si ibu masih belum puas dan minta lebih.

Cinta bertepuk sebelah tangan itu memang menyakitkan.

Tokoh yang pas untuk menyandang status cinta bertepuk sebelah tangan apalagi sampai dua kali adalah Fang Lie. Menurutku, Fang Lie sebenarnya sangat perhatian dan manis cuman sayangnya dia terlalu takut untuk menyatakan rasa suka pada wanita yang dicintainya. Wajar sih, mungkin karena Fang Lie sadar bila dirinya kalah berkilau dibandingkan dengan Fang Leng. Fang Lie terpaksa "merelakan" wanita yang disukainya lebih memilih mengejar Fang Leng dan Fang Lie terpaksa harus "nyaman" menjadi teman curhat saja.

Cinta pertama Fang Lie jatuh pada Jiang Xue tapi sayangnya Jiang Xue hanya menganggapnya sebagai teman atau saudara saja. Jiang Xue sebenarnya tahu bila Fang Leng tak mencintainya tapi dia tetap memilih untuk mengejar cintanya dan mengabaikan Fang Lie yang menaruh rasa suka padanya.

Ada rasa marah dan kesal tapi Fang Lie bisa apa? Toh cinta tak bisa dipaksakan. Fang Lie mencoba menerima kekalahan dan membantu mendekatkan mereka sebisanya. Ketika Fang Leng melupakan Jiang Xue dalam semalam akibat penyakit yang dialaminya, mungkin ada 2 hal yang dirasakan Fang Lie. Ada rasa senang karena akibat penyakit anehnya, Fang Leng jadi melupakan Jiang Xue. Tapi ada rasa kasihan juga melihat Jiang Xue patah hati dan akhirnya pergi.

Kisah berulang kembali ketika Qiao Xi muncul dan menyukai Fang Leng. Semula Fang Lie hanya menganggap Qiao Xi sebagai teman atau sahabat karena merasa gadis itu bisa memahami dirinya serta mau menjadi teman curhat. Tapi dengan berjalannya waktu, Fang Lie mulai tak rela bila Qiao Xi membagi perhatiannya untuk Fang Leng. Fang Lie berusaha membantu apapun kesulitan Qiao Xi agar gadis itu menyadari ketulusan cintanya.

Saat Jiang Xue muncul kembali, hati Fang Lie menjadi goyah. Dia sebenarnya masih menaruh harapan pada Jiang Xue tapi ternyata wanita itu masih menginginkan Fang Leng sama seperti dulu. Jiang Xue tak perduli bila Fang Leng telah melupakannya karena dia yakin bisa mengembalikan ingatan Fang Leng tentang dirinya. Ketika Jiang Xue ingin meminta bantuannya seperti dulu, Fang Lie dengan tegas menolak karena dia ingin fokus mengejar cinta Qiao Xi.

Sayangnya, perjuangan Fang Lie untuk mendapatkan cinta Qiao Xi gagal. Fang Lie harus rela gigit jari karena setelah apa yang terjadi, Qiao Xi tetap memilih untuk mencintai Fang Leng. Fang Lie jelas kecewa tapi dia bisa apa? Sekali lagi, cinta itu tak bisa dipaksakan. Kalaupun bisa dipaksakan maka hasilnya tak akan sesuai harapan alias berantakan. Ibaratnya bila ingin bertepuk tangan maka dibutuhkan dua tangan yaitu tangan kanan dan kiri, tak bisa bila hanya satu tangan. Itu sama saja dengan menepuk angin, kosong. 

Kurasa siapapun tak akan mau merasakan cintanya bertepuk sebelah tangan. Rasanya pasti sakit banget, bila berada di posisi Fang Lie. Dia berusaha melakukan apapun demi menyenangkan hati Qiao Xi dengan harapan Qiao Xi bisa membalas cintanya. Tapi ternyata Qiao Xi hanya membalasnya dengan ucapan terima kasih saja. Bagaimana Fang Lie tak merasakan hatinya pedih? Untungnya Fang Lie termasuk pria yang jantan dan tak keberatan menerima kekalahan dengan tangan terbuka.


Dari kegagalan cinta sebanyak dua kali membuat Fang Lie sadar bila dia harus berubah menjadi lebih baik ada keberuntungan bisa berpihak padanya. Akhirnya apa yang diidamkan Fang Lie tercapai juga. Dengan berjalannya waktu, kini Fang Lie berubah menjadi pria yang lebih dewasa dan lebih bertanggungjawab dengan masa depannya.

Jadi, bila kamu mengalami nasib yang sama seperti Fang Lie (kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan) maka jangan bersedih, putus asa atau malah berniat bunuh diri segala. Ayo, semangat dong! Buktikan pada siapapun yang pernah menolak cinta kamu bahwa mereka patut menyesal karena pernah menolak cinta kamu. Caranya? Lakukan seperti apa yang dilakukan Fang Lie yaitu berubahlah menjadi orang yang lebih baik. Buatlah dirimu menjadi lebih bersinar dari sebelumnya contohnya berprestasi dalam pelajaran, pekerjaan, bidang olahraga atau apapun yang penting hal positif.

Bila kamu berhasil melakukannya maka aku yakin kamu akan mendapat apa yang selama ini hanya ada dalam angan saja. Misalnya, seseorang yang pernah menolak cinta kamu dan hanya memandang sebelah mata tapi setelah kamu berubah pastilah dia akan menoleh dua kali saat melihat kamu melintas didepannya. Hehehe....jadi, jangan patah semangat hanya karena cinta ditolak ya!


Cinta yang dipaksakan pasti tak akan berhasil.

Ungkapan ini cocok untuk Jiang Xue. Mengapa? Bila wanita yang lain akan langsung pergi setelah mendapat kompensasi dari Fang Leng maka tidak demikian dengan Jiang Xue. Dia tak percaya bila Fang Leng bisa melupakan dirinya dengan alasan menderita penyakit langka yang bisa menyebabkan Fang Leng lupa dengan kekasihnya dalam sekejap ketika hujan turun. Jiang Xue menduga Fang Leng hanya ingin mencari alasan untuk menghindari dirinya saja.

Jiang Xue kian yakin bila Fang Leng hanya menghindarinya ketika dia mendapat kabar bila Fang Lie sedang dekat dengan Xiao Qi. Rasa cemburu kian menguasai hatinya saat menyadari Fang Leng lebih memperhatikan gadis lain dan mengabaikan dirinya. Hmmm...siapa juga yang rela bila berada di posisi Jiang Xue? Tak pernah ada kata putus tapi tiba-tiba pria yang dicintai mengakhiri hubungan tanpa alasan yang jelas. Siapapun pasti merasa tak rela dan berusaha "mendapatkan" kembali apa yang "merasa" dimilikinya.

Sayangnya, bila seorang wanita merasakan cemburu yang kuat maka dia akan berusaha melakukan apapun. Dan bila dia tak bisa mendapatkan pujaannya kembali maka siapapun tak boleh mendapatkannya. Nah, cara itulah yang ditempuh Jiang Xue. Dia berusaha mencari kelemahan lawan (Xiao Qi) dan berniat "menjatuhkannya" agar Fang Leng membencinya. Sayangnya usaha itu gagal. Jiang Xue tak kehilangan akal dan dia mencari cara lain yaitu menghapus ingatan Fang Leng tentang Xiao Qi yang disimpan di bank memori. Tujuannya jelas, bila hujan turun maka Fang Leng pasti akan melupakan Xiao Qi. Apakah usaha Jiang Xue berhasil???

Kurasa, perasaan yang dimiliki Jiang Xue untuk Fang Leng bukanlah cinta tapi obsesi. Mengapa? Saat melihat kilas balik kisah cinta mereka di masa lalu, jelas terlihat bila hanya Jiang Xue yang bahagia ketika bertemu dengan Fang Leng tapi sikap dan ekspresi wajah Fang Leng terlihat biasa saja. Malah terlihat tidak nyaman bila bertemu dengan Jiang Xue. Mungkin Fang Leng merasa tak enak dengan Fang Lie. Mungkin Fang Leng tahu bila Fang Lie menyukai Jiang Xue tapi "mundur" karena Fang Lie sadar bila Jiang Xue hanya menyukai Fang Leng, bukan dirinya.

Seharusnya sejak awal Jiang Xue sadar bila Fang Leng tak menyukainya tapi yang namanya seseorang sudah terobsesi maka sulit untuk berpikir dengan jernih. Bagi Jiang Xue, dia menyukai Fang Leng maka dia harus bisa mendapatkan pria itu. Dia tak perduli apakah Fang Leng mencintainya atau tidak, yang penting bisa memiliki Fang Leng. Jiang Xue bahkan mengusulkan agar Fang Leng bersedia menikah dengannya dan sebagai balasannya maka Fang Leng akan mendapat dana untuk perusahaan, sayangnya Fang Leng menolak dengan tegas usulan itu.

Menurutku, cinta yang dimiliki Jiang Xue itu termasuk berbahaya. Mengapa? Orang yang terobsesi dengan cintanya maka akan cenderung nekat dan "memaksakan" kehendaknya kadang malah sengaja menyakiti orang yang dia cintai. Dia tak perduli apakah orang yang dicintainya itu senang atau tidak, terganggu atau tidak. Yang penting dirinya sendiri senang dan puas, tujuan terpentingnya adalah bisa memiliki orang yang dicintainya.  


Setiap orang memang berhak mencintai tapi ngeri juga bila dicintai oleh seseorang seperti Jiang Xue. Untungnya, Fang Leng tegas menolak semua bujuk rayu Jiang Xue sehingga akhirnya Jiang Xue menyerah dan mengaku kalah saat melihat kutulusan cinta Xiao Qi pada Fang Leng.


Cinta sejati tak akan mudah dilupakan, benarkah???

Jawabannya benar. Dalam drama ini Jiang Xue sengaja menghapus ingatan Fang Leng tentang Xiao Qi yang disimpan di bank memori dengan harapan Fang Leng akan melupakan Xiao Qi saat hujan turun. Usaha Jiang Xue awalnya memang berhasil, Fang Leng melupakan Xiao Qi. Fang Leng kembali bersikap ketus saat bertemu Xiao Qi, sama seperti ketika di awal mereka bertemu. Tapi itu hanya sebentar karena sebenarnya Fang Leng sangat mencintai Xiao Qi, sehingga tak butuh waktu lama bagi Fang Leng untuk bisa mengingat Xiao Qi kembali. 

Kurasa cinta yang berawal dari benci atau tak suka itu memang susah untuk dilupakan. Mengapa? Ya, ada sensasi tersendiri (rasa tak percaya atau takjub) ketika mengingat bila dulu saling membenci tapi akhirnya malah saling mencintai dan tak terpisahkan. Kalau dipikir secara logis pasti hal itu tak mungkin terjadi tapi nyatanya bisa saja terjadi. Itulah kekuatan cinta....


Fang Leng yang semula merasa terganggu dan menganggap Xiao Qi sebagai gadis aneh karena selalu mengatakan dan melakukan hal yang tak jelas. Dan yang lebih parah, sejak pertama kali bertemu Xiao Qi sudah terobsesi untuk meraba dadanya setiap ada kesempatan. Tapi dengan berjalannya waktu, Fang Leng mulai menyadari bila Xiao Qi berbeda dengan gadis yang pernah dekat dengannya.

Xiao Qi yang semula bertujuan mendekati Fang Leng hanya demi mengambil pelacak sinyal tapi dia malah tertarik pada pria itu. Dengan berjalannya waktu, Xiao Qi seolah enggan kembali ke kampung halamannya karena dia ingin terus bersama Fang Leng. Xiao Qi tak rela bila harus meninggalkannya walaupun dia tahu bila dirinya sendiri kian lemah akibat kehabisan tenaga.


Kedekatan yang semula dilakukan dengan terpaksa tapi akhirnya malah menimbulkan benih cinta. Contohnya saat Xiao Qi memaksa untuk menyuapi Fang Leng. Fang Leng semula enggan tapi tak kuasa melawan perintah Xiao Qi untuk membuka mulut dan bersedia disuapi.


Memang sih, dalam beberapa situasi Xiao Qi selalu berkorban atau menolong Fang Leng. Misalnya ketika ibunya Fang Lie meminta Xiao Qi untuk bertemu suaminya (ayah Fang Leng dan Fang Lie). Xiao Qi bersedia dan dia sengaja bersikap seperti wanita materialistis dengan meminta uang sebagai imbalan informasi tentang Fang Leng. Tingkah Xiao Qi ini jelas membuat ayah tak menyetujui hubungan mereka tapi niat Xiao Qi sebenarnya hanya ingin ayah tahu tentang apa yang dirasakan Fang Leng (sesuatu tak tak diketahui siapapun).


Di setiap kesempatan Xiao Qi selalu saja berusaha meraba dada Fang Leng, tujuannya untuk mencari keberadaan pelacak sinyalnya tapi Fang Leng tak percaya dengan alasan itu. Suatu saat Fang Leng sebal dan berusaha menggodanya. Bila sebelumnya Xiao Qi selalu berbuat usil padanya, misalnya mengintip ketika Fang Leng mandi atau berusaha meraba dadanya saat sedang tidur. 


Ketika Fang Leng berniat balas dendam dengan menggoda Xiao Qi maka gadis itu malah kelihatan ketakutan dan panik hingga akhirnya malah melarikan diri. Sikap Xiao Qi ini membuat Fang Leng kian penasaran dan ingin tahu lebih tentang Xiao Qi. Jelas saja, siapa juga yang tak gemas melihat sikap Xiao Qi? Gencar menggoda tapi malah kabur saat digoda balik. Ckckck....

Hal-hal kecil itulah yang membuat cinta mereka menjadi kuat dan tak terkalahkan. Buktinya, bila Fang Leng tak bisa mengingat sama sekali kebersamaannya bersama Jiang Xue dulu maka ketika pertama kali bertemu Xiao Qi setelah ingatannya terhapus, Fang Leng masih bisa merasakan bayangan samar bahwa dia pernah bertemu dengan Xiao Qi sebelumnya.


Dan ketika Xiao Qi pergi tanpa sempat pamit maka Fang Leng sangat sedih dan tak kuasa menahan tangis. Bagimana tak sedih? Tadinya masih jalan bersama di mall tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Pastilah sedih tapi apa yang sudah terjadi tak mungkin bisa dihentikan. Waktu terus berjalan dan bila memang berjodoh maka kelak pasti akan bertemu kembali.

Hikmah yang bisa diambil dari drama ini :

Mencintai dan dicintai adalah hak setiap orang tapi bila dilakukan dengan berlebihan tentu tak baik karena bisa merugikan orang lain. Contohnya cinta yang dimiliki Jiang Xue terhadap Fang Leng. Cinta Jiang Xue malah membuat Fang Leng tak nyaman makanya Fang Leng bisa dengan mudah melupakannya. Kurasa Fang Leng tak benar-benar mencintai Jiang Xue dan juga beberapa wanita lainnya. Menurutku, bila benar-benar mencintai maka Fang Leng tak akan mudah melupakan mereka, setidaknya ada hal bisa Fang Leng ingat tentang mereka.


Bila Jiang Xue memiliki cinta tipe obsesisif atau posesif maka berbeda dengan Fang Lie, dia sebenarnya tampan dan berpotensi tapi sayangnya dia termasuk anak manja, tak mandiri dan sedikit minder. Buktinya dua kali dia mencintai wanita tapi tak ada satupun yang mau menerima cintanya. Mengapa? Ya karena Fang Lie itu punya rasa minder terhadap Fang Leng dan tak berani menunjukkan jati dirinya sendiri (terkesan tak punya tujuan hidup yang jelas).

Kedua jenis cinta yang dimiliki Jiang Xue dan Fang Leng itu tak sehat. Cinta yang sehat adalah cinta yang ditunjukkan oleh Fang Leng dan Xiao Qi. Keduanya memiliki cinta yang bersifat memberi dan menerima secara seimbang, jadi saling menguntungkan dan tak ada yang merasa terpaksa.


Contoh cinta yang berlebihan lainnya adalah cinta yang dimiliki ibunya Fang Lie (ibu tirinya Fang Leng). Beliau termasuk wanita yang sangat mencintai harta dan status sehingga tega mengorbankan kebahagiaan putranya sendiri. Memanjakan Fang Lie sehingga putranya tak mau bekerja keras dan hanya ingin bermain saja. Berusaha menghasut Fang Lie agar membenci Fang Leng dan merebut perusahaan. Seharusnya si ibu lebih mementingkan kebutuhan Fang Lie misalnya dengan mendidik putranya dengan disiplin agar tahu susahnya mencari uang dengan demikian suaminya bisa lebih menghargai Fang Lie dan mungkin bersedia mengajari Fang Lie tentang perusahaan.

Komentarku :

Drama ini sangat menarik karena hampir mirip dengan drakor yang berjudul My Love From The Star. Bila dalam drakor, yang menjadi aliennya adalah si tokoh utama pria dan si tokoh utama wanitanya berprofesi sebagai artis. Maka dalam drama ini, yang menjadi alien adalah tokoh utama wanita (Xiao Qi) dan tokoh utama prianya (Fang Leng) merupakan seorang CEO perusahaan ternama tapi menderita penyakit "aneh" yaitu akan melupakan pacarnya bila hujan turun.


Aku suka sekali dengan drama ini dan aku agak sedih melihat Fang Lie yang begitu setia kawan tapi harus menderita patah hati sebanyak dua kali. Tapi aku senang ketika akhirnya Fang Lie bisa bangkit dan mampu menunjukkan jati dirinya sendiri. Aku kian terharu saat di episode terakhir, Fang Lie bertemu kembali dengan Jiang Xue. Jiang Xue kini tampak lebih menghargai Fang Lie dan mereka bisa tertawa santai seolah ingin saling memberi sinyal bila keduanya ingin memulai lagi dari awal.


Cuman, menurutku drama ini harus diberi batasan usia penontonnya diatas 17 tahun. Mengapa??? Lha itu, sejak episode awal sudah banyak sekali adegan yang bisa para gadis iri setengah mati. Apalagi kalau saat Xiao Qi mengintip atau berusaha meraba dada Fang Leng. Masalah ciuman sih mata ini "lumayan" terbiasa tapi adegan meraba dada ini "sangat" luar biasa. Hmmm...beruntung sekali Xiao Qi itu ya???Coba, ada yang sempat menghitung ga berapa kali Xiao Qi meraba dada Fang Leng? Hhhmmm...tak terhitung deh, pokoknya banyak dan bikin iri banget! Hehehe....

Ok itu saja ulasanku tentang drama ini. Bagi yang masih belum sempat nonton drama ini, buruan nonton deh! Dijamin tak akan rugi kok! Paling-paling nanti setelah nonton ada yang berkomentar, kok cuman segitu saja sih? Ga ada season dua nih? Atau komentar yang lainnya. Hehehe....wajar sih, penonton kan paling pandai berkomentar. Contohnya aku sendiri, aku tak puas melihat endingnya yang kurang menggigit.  































Review Film Menarik Lainnya

0 comments:

Post a Comment