Monday, July 22, 2019

Jinx!!! ~Film Jepang~

Jinx!!! (ジンクス!!!-Jinkusu!!!) adalah film Jepang tahun 2013 bergenre drama romantis. Mengisahkan Ji Ho, gadis Korea yang mengikuti pertukaran pelajar di Jepang untuk melupakan kenangan tentang pacarnya yang sudah meninggal. Di sana dia bertemu dengan Yusuke dan Kaede yang saling menyukai tapi malu untuk mengungkapkan perasaan masing-masing. Ji Ho mengenalkan cara berpacaran ala Korea pada keduanya agar mereka bisa merasakan indahnya cinta seperti yang dialaminya dulu bersama pacarnya. 

Para pemain :

Hyomin sebagai Yoon Ji Ho
Kurumi Shimizu sebagai Kaede Yamaguchi
Kento Yamazaki sebagai Yusuke Nomura
Motoki Ochiai sebagai Hayato Matsuzaka
Airi Matsuyama sebagai Kuniko Muroi
Kazuya Takahashi sebagai Kiyoharu Sato (bosnya Yusuke dan Hayato)

Sinopsis lengkap :


Seorang gadis bernama Ji Ho asal Korea memutuskan mengikuti pertukaran pelajar ke Jepang sebagai usaha untuk melupakan pacarnya yang meninggal akibat kecelakaan saat akan menemui dirinya. Salah satu kerabat mengantarkan Ji Ho ke bandara, Ji Ho menyakinkan bahwa dirinya akan baik-baik saja dan Ji Ho mantap pergi ke Jepang sendirian.


Di Jepang Ji Ho akan tinggal di asrama putri dan sebelum memasuki asrama, Ji Ho mengusap boneka gantungan handphonenya sambil menyemangati dirinya sendiri. Ryoko memperkenalkan Ji Ho pada semua penghuni asrama ketika acara makan bersama. Ji Ho senang melihat semuanya yang ramah tapi dia tertarik melihat seorang gadis berambut pendek bernama Kaede yang makan sendirian sambil membaca buku. Ji Ho menghampiri dan minta izin duduk bersamanya. 


Ji Ho duduk di depan Kaede dan segera menulis sesuatu di kertas lalu menyerahkannya. Kaede terpaksa menerimanya karena Ji Ho terus menyodorkannya. Kertas itu berisi nama, tanggal lahir dan golongan darah Ji Ho. Ji Ho mengambil kertas dan pena lalu memberikan pada Kaede, dia ingin Kaede melakukan hal yang sama. Kaede terpaksa menulis nama, tanggal lahir dan golongan darahnya. Ji Ho menerimanya dan dia langsung senang karena mereka memiliki kecocokan. Ji Ho berdiri dan duduk disamping Kaede sambil menjelaskan maksudnya.


Kaede tak terlalu suka melihat Ji Ho yang sok akrab dengannya apalagi Ji Ho memanggilnya kakak padahal usia mereka tak berbeda jauh. Ji Ho menyakinkan bahwa sesuatu yang baik akan terjadi pada mereka berdua, itulah Jinx!!! Kaede masih bingung saat Ji Ho mengajaknya berteman dan minta dijaga. Tanpa sungkan Ji Ho menarik baki makanannya dan memilih makan disamping Kaede. Kaede hanya diam tapi mungkin dia berpikir kalau Ji Ho ini aneh.


Paginya, Ji Ho datang terlambat dan kelasnya sudah di mulai. Ji Ho cuek saja dan mengedarkan pandangan mencari Kaede dan setelah melihatnya, tanpa ragu Ji Ho melambaikan tangan sambil tersenyum. Kaede mengira Ji Ho melambaikan tangan pada yang lain makanya dia menoleh ke belakang tapi tak ada yang merespon. Kaede kembali melihat ke arah Ji Ho dan Ji Ho kembali melambaikan tangan. Ji Ho memberi salam pada dosen lalu berjalan ke arah meja Kaede.


Semula Kaede tak mau memberi tempat tapi Ji Ho tak menyerah. Kaede mengalah dan menggeser duduknya. Ji Ho tersenyum manis sementara Kaede hanya memasang wajah masam. Seorang mahasiswa bernama Hayato langsung terpesona pada Ji Ho, dia tak tahu sejak kapan Ji Ho ada di kelas ini. Dia mencolek temannya yang bernama Yusuke agar melihat Ji Ho yang menurutnya sangat cantik. Yusuke ikutan menoleh ke belakang tapi matanya justru tertarik melihat Kaede. Yusuke tak menduga bisa melihat Kaede di kampus ini. Hayato tak paham tapi Yusuke kembali melihat ke arah dosen.

Setelah kelas usai Ji Ho sibuk mengejar Kaede yang tak mau digandeng karena risih padahal di Korea semua temannya selalu bergandengan tangan. Kaede beralasan kalau ini Jepang bukan Korea sambil mengibaskan tangan Ji Ho. Kaede berjalan cepat dan Ji Ho kembali mengejarnya. 


Di perpus, Kaede hanya bisa menghela nafas melihat Ji Ho yang menunggunya. Kuniko menyindir Ji Ho yang mengikuti Kaede terus. Kaede hanya bisa pasrah karena siapapun boleh datang ke perpus asal berstatus pelajar. Kunika heran melihat Ji Ho yang sangat tertarik padanya. Kaede mengutip apa yang pernah dikatakan Ji Ho bila mereka bersama maka semuanya akan baik-baik saja karena tanggal lahir dan golongan darah mereka cocok. 


Kuniko melihat ke arah Ji Ho dan Ji Ho melambaikan tangan entah kepada Kaede atau Kuniko, Kuniko membalasnya sambil tersenyum. Kaede heran dan ikutan melihat Ji Ho. Dia penasaran mengapa Kuniko melambaikan tangan kearah Ji Ho. Kuniko mengaku terpesona dengan senyuman Ji Ho. Kaede hanya bisa menghela nafas kembali sambil cemberut, dia tak mengerti mengapa Ji Ho bisa membuat orang lain tertarik hanya dalam waktu singkat.


Kaede sedang makan sambil membaca ketika Ji Ho muncul dan langsung menggeser baki milik Kaede agar baki makanannya bisa muat di meja. Kaede enggan menjawab saat Ji Ho penasaran dengan buku yang dibacanya, dia menjawab sekenanya bahwa dia suka buku misteri. Kaede menegur Ji Ho agar tak banyak bicara, dia juga merasa bahwa mereka tak mirip. Kaede suka menyendiri dan cara berpakaian mereka juga berbeda. Ji Ho balas menegurnya dengan mengatakan tak baik makan sendirian karena makanan akan terasa lebih lezat bila makan bersama orang lain.  


Ji Ho kembali berniat menggandeng tangan Kaede tapi Kaede menolak dan berjalan cepat. Ji Ho kembali mengejarnya. Saat mereka sedang berdebat Hayato muncul dan menyapa Ji Ho. Hayato tertarik pada ji Ho dan mengajak berkenalan dengan menyerahkan kartu namanya tapi Ji Ho tak terlalu antusias menerimanya. Perhatian Ji Ho sedikit terusik ketika Yusuke muncul dan menegur Hayato yang tiba-tiba menghilang. Ji Ho melihat kalau Kaede gugup ketika Yusuke datang. Yusuke langsung pamit sambil menarik Hayato dan Ji Ho tersenyum seolah mengerti sesuatu.


Malamnya Ji Ho datang ke kamar Kaede sambil membawa minuman. Kaede agak kesal melihat Ji Ho tiba-tiba muncul dan mengajak minum bersama, Ji Ho beralasan bila membicarakan hal romantis maka harus ditemani minuman. Semula Kaede enggan tapi dia akhirnya tak keberatan minum bersama. Ji Ho mengira Kaede menyukai Hayato makanya dia menyerahkan kartu nama Hayato padanya tapi Kaede menolak dengan alasan Hayato bukan tipenya. 


Ji Ho agak bingung. Kaede agak menyesal karena keceplosan bicara, dia langsung mengalihkan pembicaraan dengan bertanya tentang boneka di ponsel Ji Ho, apakah itu pemberian pacarnya? Ji Ho kaget dan buru-buru merebut ponsel lalu dan menyembunyikannya. Kaede sudah menduga kalau Ji Ho sudah punya pacar dan dia agak iri. Ji Ho kembali mengajaknya minum.


Paginya, Kaede hanya bisa mengeluh pusing sambil memegangi kepalanya. Ji Ho muncul sambil mengatakan kalau Yusuke datang. Kaede kesal dan memintanya agar tak mengatakan dengan keras. Kaede jadi salah tingkah ketika Yusuke menoleh kearahnya. Kaede kembali mengeluh karena semalam dia menceritakan rahasianya pada Ji Ho, bahwa dia menyukai Yusuke.


Semalam, Kaede bercerita kalau orang yang disukainya adalah Yusuke bukan Hayato. Ji Ho kaget dan menyindir kalau selera Kaede aneh karena menyukai Yusuke yang biasa saja. Kaede menjelaskan kalau dirinya dan Yusuke dulu teman sekelas di SMP. Bagi Kaede, Yusuke adalah cinta pertamanya. Ji Ho terpesona mendengar cerita Kaede dan kian memujanya.


Setelah kelas bubar, Ji Ho yang masih penasaran kembali bertanya mengapa Kaede menghindari Yusuke? Kaede tak mengerti. Ji Ho heran karena Kaede sempat mengatakan kalau dulu sekelas dengan Yusuke saat SMP tapi mengapa tak pernah bertegur sapa? Kaede juga tak tahu alasannya tapi dia merasa janggal saja setelah peristiwa musim semi dulu.


Ji Ho dan Kaede pergi ke cafe dan Kaede menceritakan apa yang pernah terjadi saat mereka masih SMP dulu. Di tahun kedua, mereka sekelas dan Yusuke pernah sekali ikut kelas renang. Saat itu kaki Yusuke kram dan tenggelam, Kaede yang kebetulan ada tak jauh dari Yusuke datang menolong. Tapi karena peristiwa itu, Yusuke jadi bahan tertawaan di kelas. Ada yang sengaja menggambar kejadian itu di papan tulis dan Kaede ingin membantu Yusuke untuk menghapusnya tapi Yusuke malah membentaknya. Sejak saat itu mereka tak pernah saling sapa lagi. 


Setelah lulus SMP, Yusuke pindah ke Tokyo dan mereka tak ketemu lagi. Mereka kembali bertemu di kampus ini dan mereka tak pernah bertegur sapa. Kalau terpaksa bertemu atau berpapasan maka mereka pura-pura tak saling kenal. Kaede merasa bila Yusuke sudah melupakan dirinya. Ji Ho prihatin mendengarnya dan bertanya apakah Yusuke pernah mengatakannya? Kaede hanya menduga saja dan dia juga tak siap bila Yusuke memang telah melupakannya.


Ji Ho bertanya mengapa Kaede menyukai Yusuke? Kaede mengaku bahwa Yusuke pernah memujinya. Sebelum inside kolam renang, dia pernah mengalahkan pelajar pria di kelas kendo dan menjadi juara. Semua pelajar pria menghindarinya tapi hanya Yusuke yang terus memujinya. Kaede menyudahi ceritanya dan berusaha optimis bahwa ini yang terbaik baginya. Ji Ho berusaha menyemangatinya dan berjanji akan mengajarinya tentang trik dalam cinta.


Kaede penasaran dan mencari tahu tentang istilah 'mildang' yang artinya tarik ulur (penawaran cinta) dalam Bahasa Korea. Teman Kaede di perpus yang bernama Kuniko penasaran dan ikut mengintip tapi dia merasa bahwa 'mildang' itu agak merepotkan dan bukan bagian dari budaya mereka. Kaede setuju dengan pendapat itu. Kuniko heran karena tak melihat Ji Ho padahal biasanya selalu mengikuti kemanapun Kaede pergi. Kaede mengatakan kalau Ji Ho pergi ke rumah Ryoko. 


Di rumah Ryoko, Ji Ho mendapat tambahan pengetahuan tentang budaya Jepang yaitu altar Budha untuk menyembah dan mendoakan nenek moyang atau anggota keluarga yang sudah meninggal. Ryoko menambahkan bahwa di Jepang, orang selalu berdoa di altar untuk mendapatkan berkah. Ryoko bertanya apakah di Korea tidak ada hal seperti itu? Ji Ho hanya menggeleng. Ji Ho penasaran dengan foto seorang pria di altar dan Ryoko menjelaskan bahwa itu foto suaminya yang sudah meninggal 20 tahun yang lalu karena sakit. Ji Ho langsung menunduk sambil memandangi gantungan boneka di ponselnya, dia teringat kembali pada pacarnya yang baru saja meninggal karena kecelakaan. 


Ryoko pamit untuk menyiapkan sesuatu dan Ji Ho mengenang saat pertama kali Tae Wong menghampirinya saat makan siang sambil menyodorkan kertas berisi biodata. Ryoko muncul sambil membawa makanan dan membuyarkan lamunan Ji Ho. Ji Ho penasaran dan bertanya apakah Ryoko tidak kesepian karena orang yang dicintainya meninggal? Ryoko mengaku kalau itu sudah lama sekali dan kini dia sedang jatuh cinta dengan orang lain sambil menunjukkan sebuah majalah yang bersampul foto artis idolanya. 


Hayato mengajak Yusuke untuk kencan ganda karena Ji Ho tak mau bila hanya pergi berdua dengannya. Hayato tak menyangka bila gadis Korea itu pemalu. Yusuke tak terlalu suka mendengarnya tapi Hayato terus merajuk karena Ji Ho akan membawa teman juga. Hayato juga telah berjanji akan mengajak Yusuke, dia tak enak bila ingkar janji.


Kaede tak suka bila Ji Ho memutuskan sesuatu tanpa bicara padanya, apalagi pergi kencan ganda dengan Yusuke. Ji Ho memastikan bahwa semuanya baik-baik saja dan Kaede kaget sekaligus senang saat Ji Ho menunjukkan twitter Yusuke. Dia tak percaya Ji Ho bisa mendapatkannya dengan mudah tapi Kaede memutuskan untuk menolaknya dengan alasan tak baik membuka twitter orang lain. Kaede juga tak mau melakukan 'mildang' karena baginya itu sama saja dengan 'koi no kake hiki'. Ji Ho tak mengerti dan Kaede menjelaskan bahwa 'koi no kake hiki' artinya membuat diri sendiri terlihat baik dengan cara berbohong atau menyimpan rahasia dari orang lain.


Ji Ho keberatan karena keduanya memiliki arti yang berbeda. 'Mildang' artinya berusaha keras dan melakukan yang terbaik agar lebih disukai oleh pasangan. Kaede masih ragu dan Ji Ho menyemangatinya, tak ada salahnya melakukan 'mildang'. Kaede tak perlu melakukan apapun dan orang yang disuka akan menyukainya. Kaede tak menjawab tapi jelas terlihat bila dia mulai tertarik.


Ji Ho menyodorkan ponselnya agar Kaede bisa melihat twitter Yusuke. Kaede menyerah dan mereka duduk bersama untuk membuka isi twitter itu. Kaede membaca isi twitternya dan dia baru tahu kalau Yusuke menyukai film aksi terutama film 'Rocky'. Kaede menjelaskan sedikit tentang film yang pernah ditontonnya dan Ji Ho heran karena Kaede tahu secara mendalam. Kaede mengaku kalau dia juga suka film aksi tapi lebih suka film Jackie Chan. Ji Ho mendengarkan sambil tersenyum mengangguk. 

Kaede enggan membeli baju baru untuk acara kencan ganda itu tapi Ji Ho meyakinkan agar Kaede berpenampilan menarik untuk memberi kesan mendalam. Kaede hanya bisa pasrah ketika Ji Ho memilihkan baju dan topi. Ji Ho beralasan bila Yusuke suka mengenakan topi jadi Kaede harus menyesuaikan diri. Dalam perjalanan kencan, Ji Ho mengingatkan agar Kaede tak banyak bicara karena biasanya pria lebih menyukai wanita pendiam dan mau mendengarkan cerita mereka. 


Hayato dan Yusuke yang sudah menunggu langsung berdiri ketika melihat Ji Ho muncul. Hayato memanggilnya dan Ji Ho menghampiri mereka. Yusuke kaget melihat Kaede dan spontan memanggilnya. Kaede menjadi gugup dan langsung melepas topinya. Hayato juga kaget karena ternyata Yusuke mengenal Kaede. Yusuke mengaku kalau mengenal Kaede sejak SMP. Hayato menyambut mereka dan Ji Ho sengaja duduk bersama Hayato sehingga Kaede duduk bersisian dengan Yusuke.


Ji Ho langsung memilih dan memesan makanan bersama Hayato, mereka makan dan minum bersama. Sedangkan Kaede dan Yusuke hanya duduk membisu seperti patung. Kaede agak khawatir melihat Ji Ho yang terus minum tapi Ji Ho malah meminta Kaede fokus pada Yusuke saja. Yusuke memecah keheningan mereka dengan bertanya apakah Kaede suka dengan topi? Kaede baru mengerti ketika Yusuke membahas soal topi merah yang dia kenakan tadi. Ji Ho melirik Kaede yang hanya diam, dia berinisiatif bercerita kalau Kaede mengoleksi topi dan suka film aksi.


Yusuke tak percaya dan bertanya langsung pada Kaede. Kaede yang merasa gugup memutuskan untuk minum sebelum menjawabnya. Kaede memberanikan diri untuk bercerita banyak hingga tak memberi kesempatan Yusuke untuk menyela. Ji Ho kembali melirik Kaede dan dia sedikit kesal lalu sengaja menegurnya. Kaede minta maaf dan perhatian mereka bertiga tertuju pada Hayato yang jatuh karena mabuk. Mereka akhirnya pulang dan sebelum berpisah, Ji Ho memberi uang pada Yusuke sebagai ganti biaya makan dirinya dan Kaede. Hayato yang mabuk masih ingin pergi ke karaoke tapi Ji Ho mengajak Kaede pulang.


Setelah hanya berdua, Ji Ho menegur Kaede yang terlalu banyak bicara dan Kaede kembali minta maaf. Ji Ho bertanya apakah Kaede sempat bertukar nomor kontak dan Ji Ho kian kesal karena Kaede menggeleng, padahal dia sudah mengalah dan sengaja minum banyak agar Kaede punya banyak waktu ngobrol dengan Yusuke. Ji Ho duduk di emperan toko sambil menunduk dan Kaede kaget ketika Yusuke memanggilnya.


Yusuke berniat mengembalikan topi Kaede yang ketinggalan, Kaede berterima kasih dan Yusuke berniat pamit tapi dia kembali. Yusuke minta tukaran nomor ponsel dan Kaede senang mendengarnya. Setelah bertukar nomor, Yusuke mengatakan kalau dia ingin agar Kaede mengikutinya di twitter agar bisa ngobrol banyak. Yusuke buru-buru pergi dan Kaede langsung membangunkan Ji Ho yang sedikit mabuk. Kaede senang akhirnya bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.


Paginya, mereka menjemur bersama dan Kaede cerita kalau Yusuke ingin dia mengikutinya di twitter. Ji Ho melarang Kaede untuk langsung mengikutinya agar Yusuke penasaran tapi nyatanya Kaede malah langsung mengikutinya. Ji Ho cemberut tapi dia ikut senang ketika melihat Kaede tersenyum bahagia saat membaca pesan dari Yusuke. Sejak saat itu Yusuke dan Kaede aktif ngobrol dan bercerita apa saja terutama tentang hobi nonton film aksi.


Hayato mendekati Yusuke dan dia menyindir Yusuke kini lebih sibuk di dunia maya. Hayato menunjukkan sesuatu padanya dan berencana untuk mengajak Ji Ho kencan. Dia minta agar Yusuke berhenti ngobrol di twitter bersama Kaede dan mengajaknya kencan di dunia nyata. Hayato yakin bila Kaede tak akan menolaknya. Yusuke agak bimbang mendengar saran itu.


Saat makan malam bersama, Kaede cerita kalau menu hari ini adalah ayam kimchi dan itu artinya Ji Ho sudah sebulan di Jepang. Ji Ho tak mengerti dan Kaede menjelaskan bila dulu saat Ji Ho datang, menunya juga ayam kimchi. Ada peraturan bahwa ayam kimchi harus disajikan pada hari pertama setiap bulannya. Kaede menduga bila ini idenya Ryoko karena Ryoko sangat menyukai Korea. Mereka berdua berdoa dan makan.


Ketika Kaede akan makan, ada pesan masuk rupanya Yusuke ingin mengajaknya nonton hari minggu. Ji Ho ikut senang mendengarnya tapi dia melarang Kaede untuk pergi dengan alasan tak baik langsung setuju di ajakan kencan yang pertama. Kaede tak mengerti, Ji Ho menjelaskan bila Kaede langsung setuju maka Kaede tak akan tahu perasaan Yusuke yang sebenarnya. Jika Yusuke benar-benar menyukainya maka Yusuke tak akan menyerah bila ditolak dan pasti akan mencoba lagi. Kaede bimbang dan Ji Ho menyakinkan bila Kaede setuju pergi maka Kaede tak akan jadi kekasihnya tapi hanya akan jadi temannya Yusuke saja. 


Malamnya, Kaede tak bisa tidur. Dia terus membaca pesan Yusuke dan kian galau. Akhirnya Kaede memutuskan untuk mengiyakan ajakan Yusuke. Kaede memilih untuk mengabaikan nasihat Ji Ho karena baginya, ini kesempatan berharga yang tak boleh disia-siakan. Hari Itu Kaede pergi ke bioskop untuk nonton bersama Yusuke.


Kaede sedikit kecewa karena ternyata Yusuke tak hanya mengajaknya tapi ada kelompok penyuka film aksi yang ikut nonton bersama. Kaede kian kecewa ketika setelah nonton, mereka makan bersama dan Yusuke lebih suka bersama teman-temannya. Jadilah Kaede makan dan duduk sendirian. Yusuke yang merasa tak enak, menghampiri meja Kaede. Mereka berbasa-basi dan membahas sedikit tentang masa lalu tapi Yusuke harus kembali karena ada teman yang memanggilnya.


Ji Ho yang melihat Kaede pulang langsung menyambutnya tapi dia heran melihat wajah Kaede yang masam. Kaede cerita kalau Ji Ho benar, mereka tak hanya nonton berdua tapi bersama kelompok penyuka film aksi. Kaede merasa bahwa Yusuke hanya menganggapnya sebagai teman. Semula dia tak keberatan hanya menjadi teman tapi dia tak tahu mengapa, dia merasa ingin lebih dari sekedar teman. Ji Ho menyemangatinya dan memintanya untuk lebih percaya diri. Ji Ho menambahkan bila Kaede melakukan 'mildang' maka Kaede akan mendapatkan apa yang diinginkannya yaitu ungkapan suka dari Yusuke.


Yusuke sedang mengecek ponselnya dan Hayato mengintip sambil menyindir kalau Kaede akhir-akhir ini jadi pendiam. Yusuke kaget dan menyimpan ponselnya. Yusuke balik bertanya tentang Ji Ho, Hayato sedikit kesal dan memilih mundur saja karena merasa gadis Korea itu agak menyebalkan karena banyak tradisi yang harus dirayakan berdua dan Hayato menduga kalau sebenarnya Ji Ho sudah punya pacar di Korea. Yusuke sedikit prihatin tapi Hayato malah senang karena mengetahuinya sejak awal.


Yusuke pergi ke kantin dan dia tak sengaja melihat Kaede sedang makan bersama Ji Ho. Kaede sedang menjawab pertanyaan Ji Ho tentang masakan yang dikuasainya ketika Kaede mendengar ponselnya berbunyi tanda ada sms masuk. Yusuke mengirim pesan pada Kaede, dia ingin mengajaknya nonton lagi. Kaede kaget mendapat pesan dari Yusuke, dia bimbang sambil memandang ke arah Ji Ho.

Tiba-tiba Kaede mendengar seseorang memanggil Yusuke dan ternyata Yusuke juga ada di kantin. Kaede melihat seorang gadis menghampirinya dan rupanya mereka sudah janjian karena Yusuke langsung menyerahkan DVD yang dipesan gadis itu. Setelah gadis itu pergi, Yusuke melihat ponselnya dan ternyata Kaede membalas pesannya tapi Kaede menolak ajakannya. Yusuke menoleh ke belakang dan ternyata Kaede dan Ji Ho sudah tak ada.

Kaede mengaku agak menyesal telah menolak ajakan Yusuke saat Ji Ho mendandani kukunya. Ji Ho menyemangatinya dengan mengatakan bila Yusuke memang menyukainya maka dia pasti akan mengajak lagi tapi Kaede meragukannya. Kaede penasaran dan bertanya tentang pacar Ji Ho tapi Ji Ho langsung diam. 


Kaede agak kesal karena Ji Ho selalu bungkam bila dia tanya soal itu. Kaede kembali bertanya tentang pacar Ji Ho. Ji Ho terpaksa menjawab kalau pacarnya sangat romantis. Setiap perayaan mereka berdua merupakan reka ulang adegan paling hebat dari film melodrama. Kaede kian penasaran tapi Ji Ho mengalihkan pembicaraan dengan menunjukkan hasil kerjanya, kini kuku Kaede terlihat cantik. 


Kaede memandangi cat kukunya yang kini terlihat kusam karena sudah 2 minggu. Kuniko prihatin melihatnya dan menawarkan cairan pembersih cat kuku miliknya tapi Kaede menolak dengan alasan sudah punya sendiri. Kuniko tak mengatakan apapun dan pergi. Kaede kembali memandangi kukunya dan Ji Ho yang tak sengaja melihat kejadian itu menjadi kesal sendiri. Dia berniat mencari Yusuke dan menegurnya.


Ji Ho berlari mengejar sambil memanggil Yusuke yang berjalan gontai. Ji Ho langsung bertanya tentang Kaede dan Yusuke agak gugup mendengar pertanyaan itu. Ji Ho menarik tangan Yusuke dan bertanya apakah Yusuke menyukai Kaede atau tidak. Yusuke mengaku kalau dia menyukai Kaede. Ji Ho kembali bertanya mengapa tak mengajaknya kencan? Yusuke pernah mengajaknya tapi Kaede menolak.


Ji Ho kesal dan mengomel dalam Bahasa Korea, dia menyindir Yusuke yang menyukai Rocky tapi sikapnya tak seperti Rocky. Ji Ho heran mengapa Kaede bisa menyukai pria seperti Yusuke. Yusuke tak mengerti apa yang dibicarakan Ji Ho dan Ji Ho cuek saja. Ji Ho bertanya mengapa ada pria sepertinya? Baru ditolak sekali dan langsung menyerah? 


Yusuke kaget karena Ji Ho sangat berterus terang. Ji Ho menegaskan bila Yusuke menyukainya maka harus terus mencoba, bila sedikit sudah menyerah maka tak akan berhasil. Yusuke terpesona karena Ji Ho mirip karakter Rocky. Ji Ho berjanji akan mengajari Yusuke cara mengajak kencan dan bila Yusuke melakukan triknya maka dia yakin Kaede akan setuju. Yusuke tak keberatan.


Kaede sedang duduk melamun sambil memegang botol pembersih kuku. Tiba-tiba Yusuke muncul dengan alasan ingin mengembalikan buku. Dengan nada gugup, Yusuke bertanya apakah hari minggu Kaede punya waktu luang? Kaede heran dan menatap Yusuke, hal itu kian membuat Yusuke gugup. Dia teringat ajaran Ji Ho bila ingin mengajak kencan seseorang maka harus memastikan jadwal orang itu dulu. Kaede menjawab kalau hari minggu dia bisa. Yusuke mengaku punya tiket nonton konser piano klasik, dia bertanya apakah Kaede mau pergi bersamanya?


Yusuke pesimis ketika Ji Ho menyarankan agar mereka nonton konser piano klasik. Ji Ho beralasan bila situasi romantis itu sangat penting, konser itu akan memberi kesan tersendiri. Kaede agak bimbang dan Yusuke tanpa sadar membenarkan pendapatnya bahwa Kaede tak akan setuju. Ji Ho mengingatkan bahwa Yusuke harus memastikan bahwa hanya akan ada mereka berdua saja tapi Yusuke tak berani mengatakannya. Dia malah tak keberatan bila Kaede tak mau lalu pergi tapi dia kembali sambil menjelaskan kalau tiketnya terselip di dalam buku yang dia kembalikan. 


Kaede mencari dan menemukan 2 tiket. Yusuke tak masalah bila Kaede membuang tiketnya. Kaede bertanya mengapa hanya 2 tiket? Apa yang lain tidak ikut? Yusuke mengaku kalau hanya punya 2 tiket makanya dia ingin mengajaknya. Yusuke hanya menunduk saat bertanya apakah Kaede mau pergi dengannya? Padahal Ji Ho sudah berpesan agar Yusuke menatap mata Kaede saat mengajaknya agar lebih meyakinkan dan serius. Yusuke menunggu dan akhirnya Kaede mengiyakan ajakan itu. 


Ji Ho senang mendengar cerita Kaede dan dia tak keberatan mendandani kuku Kaede lagi agar acara kencannya sukses. Kaede gugup dan takut tak bisa tidur malam ini karena terlalu senang. Dia bertanya apakah dulu Ji Ho juga merasakan hal yang sama? Semula Ji Ho bohong tapi akhirnya mengaku kalau malamnya tak bisa tidur dan malah tertidur saat konser berlangsung. Kaede kembali penasaran dan Ji Ho kembali menutup rapat mulutnya. Kali ini Kaede menyerah dan tak bertanya lagi.


Ji Ho mengantar Kaede dan mengingatkan apa saja yang harus dan tak harus dilakukan ketika kencan. Yang terpenting Kaede harus tersenyum. Kaede gugup dan pamit pergi. Ji Ho melambaikan tangan dan berharap semuanya akan berjalan dengan lancar tapi nyatanya Kaede pulang dengan wajah masam dan hanya menjawab singkat saat Ji Ho bertanya apakah Kaede menikmati kencannya.


Ji Ho menunggu Yusuke yang belum keluar dari kelasnya. Ji Ho merasa sangat kesal karena Yusuke tak menuruti apa yang dia minta. Saat melihat Yusuke, Ji Ho langsung menarik tangannya dan menumpahkan kekesalannya. Yusuke mengaku kalau sudah menyatakan suka tapi Kaede menolaknya. Yusuke bercerita kalau malam itu setelah nonton, dirinya dan Kaede duduk di bangku. Yusuke mengaku bila dirinya perduli pada Kaede tapi agak takut melihat ekspresi Kaede yang hanya diam membisu. Yusuke mengira bila Kaede marah karena saat konser dia mengantuk dan sejak itu dia tak tahu harus ngomong apa.


Ji Ho cemberut dan mengomeli Yusuke dalam Bahasa Korea. Yusuke tak mengerti mengapa Ji Ho marah padanya. Ji Ho kesal dan meminta Yusuke mempraktekkan caranya menyatakan suka pada Kaede. Yusuke agak bingung mendengar permintaan itu. Akhirnya Yusuke mengajak Ji Ho ke toko persewaan DVD tempatnya bekerja. Bos Yusuke sangat ramah ketika ngobrol dengan Ji Ho, sementara Yusuke mencari film yang akan menjadi bahan referensinya. 


Si Bos merasa bahwa mempraktekkan adengan ulang dari sebuah film seperti sebuah novel saja. Ji Ho mengaku bahwa semua temannya di kampus juga melakukannya. Menurutnya, di Korea ada hal yang penting saat berkencan yaitu suasana romantis. Mereka sangat memperhatikan sebuah film dan mempraktekkannya. Yusuke muncul dan memperlihatkan DVD film Rocky karena menurutnya sangat bagus.

Yusuke mengajak Ji Ho melihat adegan yang dianggapnya romantis dan keren dalam film 'Rocky' tapi Ji Ho tak suka karena hal itu tak romantis sama sekali. Yusuke tak paham dan Ji Ho dengan nada kesal menjelaskan bahwa kalimat romantis itu sangat penting. Ji Ho mencoba mencari sendiri film yang diinginkannya tapi Yusuke mengaku kalau dia tak suka film yang memilukan dan sedih. Ji Ho mendengus kesal tapi dia langsung terdiam saat Yusuke balik bertanya tentang film yang sudah dipraktekkan Ji Ho bersama pacarnya.


Ji Ho memilih beberapa film bersama Yusuke dan dia tertegun sejenak ketika melihat film 'Eternal Sunshine'. Si bos menjelaskan tentang inti film 'Eternal Sunshine' adalah walaupun kenangan terhapus, sebuah kisah tentang menyukai orang yang sama akan terulang lagi. Ji Ho hanya diam mendengar penjelasan itu. Si bos juga menjelaskan tentang film 'When Harry Meet Sally'. Ji Ho setuju dengan pendapat bos tapi Yusuke mengeluh bahwa dia tak bisa melakukannya. 


Ji Ho tak menyarankan Yusuke untuk menirunya tapi bisa dengan kata-katanya sendiri. Yusuke kembali mengeluh bahwa dia malah tak bisa. Ji Ho sedikit membentak Yusuke agar tak mudah menyerah dan berani mencobanya. Yusuke menyerah dan minta maaf tapi Ji Ho bersikeras agar Yusuke mencobanya. Bos menengahi dan menyarankan agar Ji Ho mengajari Yusuke karena bos yakin Ji Ho sudah mempraktekkannya bersama pacarnya. Ji Ho mengela nafas dan memejamkan matanya. 


Ji Ho mengatakan hal yang romantis dalam Bahasa Korea dan Yusuke juga si bos hanya bisa saling berpandangan. Yusuke menyela karena dia tak tahu apa yang Ji Ho bicarakan. Ji Ho tak mau mengajari dan ingin agar Yusuke belajar sendiri. Yusuke mengaku kalau tak pandai membuat kata-kata puitis. Bos menengahi lagi dan memilih DVD yang sudah diambil Ji Ho dari keranjang yang dibawanya. Bos memilih film 'Love Actually' yang berkisah tentang pria yang menyukai istri sahabatnya, pria itu mengungkapkan cintanya dengan cara menulis di kertas dan menunjukkannya pada wanita yang dicintainya.


Bos memilih film 'The Notebook' dan Ji Ho memilih adegan saat malam berbaring bersama di garis penyeberangan. Yusuke menyindir kalau hal itu sangat berbahaya. Bos meralat bahwa cinta yang lugu berarti selalu mempertaruhkan nyawa. Yusuke merasa bahwa semua itu agak aneh. Dia langsung salah tingkah ketika Ji Ho dan bosnya menoleh sambil menatapnya dengan tajam seolah menganggap dirinya yang aneh.


Yusuke menyarankan memilih film lain dan dia mengambil film 'Edward Scissorhands'. Bos menebak suatu adegan tapi Ji Ho menggeleng dan tanpa sadar Ji Ho menceritakan pengalamannya saat mempraktekkan sebuah adegan dalam film itu bersama pacarnya. Saat itu dia sangat senang sekaligus malu karena banyak orang yang membantu pacarnya untuk meniup gelembung sabun tapi Ji Ho sangat menyukainya.


Bos tersenyum mendengar pengalaman Ji Ho dan mendukung usaha Yusuke untuk menjadi orang yang romantis. Ji Ho minta izin untuk meminjam semua DVD yang sudah dipilihnya karena ingin menunjukkannya pada Kaede. Bos setuju dengan alasan bahwa Kaede harus mengetahui filmnya agar usaha Yusuke lebih efektif.


Saat sarapan, Ji Ho mengusulkan agar Kaede berlatih menerima pengakuan dari Yusuke tapi Kaede ragu. Ji Ho menyarankan agar mereka berusaha untuk menerima pengakuan pada kencan berikutnya. Kaede hanya diam saat Ji Ho menyerahkan sebuah petunjuk. Kaede terpaksa menerima dan membacanya, isinya beberapa tips untuk menerima pengakuan. Contohnya selalu tersenyum dengan muka yang cantik, harus melihat matanya saat mendengarkan dia bercerita dan memperhatikan situasi yang romantis.


Kaede melirik Ji Ho yang tersenyum padanya. Kaede mengeluh bahwa dia tak percaya diri untuk melakukannya. Ji Ho berjanji akan mengajari cara tersenyum dengan muka cantik. Kaede tak percaya bila hal itu ada caranya. Ji Ho menjelaskan bila Yusuke bercerita maka Kaede harus melihat matanya. Orang yang akan menyatakan cinta pasti gugup dan bila Kaede tak melihatnya atau tersenyum maka Yusuke akan berpikir kalau Kaede mengabaikannya. Kaede mengangguk dan mencoba memahaminya.


Kaede bertanya tentang tips ketiga yaitu situasi romantis dan Ji Ho menyerahkan catatan yang telah dibuatnya khusus untuk Kaede. Catatan itu berisi film pilihannya dan adegan romantis yang ada dalam film itu beserta DVD-nya agar Kaede bisa mempelajarinya. Kaede sangat berterima kasih dengan semua usaha Ji Ho. Dia berjanji akan melakukan yang terbaik.


Ji Ho juga mengajarinya cara tersenyum yang cantik dan memintanya untuk terus mempraktekkannya agar tidak canggung. Kaede sedang bercermin dan mencoba tersenyum saat di perpus tapi dia kaget saat Kuniko memanggilnya. Kuniko heran melihat apa yang dilakukan Kaede dan Kaede hanya bisa tersenyum malu. Ji Ho sedang menunggu dan Kaede muncul, dia langsung mengajak Ji Ho pulang tapi Ji Ho menegur Kaede. Kaede minta maaf dan mengulang kata-katanya dengan bahasa yang lebih halus. Ji Ho mengingatkan agar Kaede tersenyum dan Kaede tersenyum dengan canggung.


Ji Ho bertemu dengan Yusuke yang ingin belajar membuat pengakuan. Yusuke memilih film 'Love Actually' karena dalam film itu tak perlu banyak kata dan hanya menulis lalu menunjukkannya. Ji Ho tak keberatan membantu tapi dia langsung mengomel karena kata-kata yang ditulis Yusuke tak ada yang romantis dan terkesan asal-asalan. Ji Ho menyilangkan tangannya sebagai tanda Yusuke gagal.


Yusuke ganti menunjukkan musik yang sudah dipilihnya dan akan digunakan untuk membuat pengakuan. Yusuke memasang headphone untuk Ji Ho dan mulai memutar musik pilihannya tapi lagi-lagi Ji Ho mengomel dan mengejek selera musik Yusuke sangat jelek. Yusuke agak kesal karena selalu dicela. Ji Ho menyerah dan meminta Yusuke meniru adegan film lain.


Yusuke memilih film 'The Notebook' yaitu adegan yang berbaring di garis penyeberangan. Yusuke agak bingung dan Ji Ho menyarankan agar Yusuke membahas hal yang sama-sama disukai Kaede dan dirinya maka selanjutnya pasti akan tercipta suasana romantis. Yusuke berpikir dan dia berencana membahas Rocky, Ji Ho kembali kesal dan memintanya agar tak membahas Rocky terus. Yusuke tertawa dan kembali berpikir lalu menyebut tentang topi, kacang dan kura-kuranya. 


Ji Ho langsung menoleh saat Yusuke menambahkan tentang aroma hujan. Yusuke mengaku kalau dia paling suka aroma hujan dan hal itu membuat Ji Ho terpana dan merasa kembali ke waktu dulu bersama Tae Wong. Tanpa sadar dia mengatakan kalau Tae Wong juga menyukainya, Yusuke menduga kalau itu pacarnya Ji Ho. Yusuke mendengar suara mobil mendekat dan dia langsung mengajak Ji Ho berdiri dan menepi. Ji Ho masih membisu ketika Yusuke mengeluh bahwa ini akan sulit.


Yusuke sedang mencoba menulis kata-kata yang puitis ketika Hayato muncul dan mengejeknya. Yusuke buru-buru menyembunyikan dan memintanya agar tak menggoda terus. yusuke mengaku kalau ini konyol dan Hayato menimpali kalau begitu mengapa Yusuke mau melakukannya, toh hanya pengakuan sederhana saja. Yusuke mengaku kalau dia terpesona saat melihat Ji Ho cerita tentang kenangan bersama pacarnya, sangat jelas terlihat ekspresi bahagia di wajah Ji Ho. Kini gaya bicara Yusuke mulai terpengaruh Ji Ho saat membicarakan hal yang berbau romantis. Hayato memuji Yusuke yang kini lebih keren. Yusuke malu mendengar pujian itu.


Kaede sedang mengembalikan buku di rak dan dia tak sengaja menabrak Yusuke. Mereka berdua gugup dan Kaede minta maaf. Kaede bertanya tentang buku yang dicarinya dan Yusuke ingin mencari buku tentang penurunan penduduk desa. Kaede menunjukkan rak yang tepat dan tanpa sadar Kaede tersenyum malu. Yusuke berterima kasih dan pergi sambil balas tersenyum. Kini mereka sudah mulai terbiasa dan tak gugup lagi bila bertemu.


Kuniko melihat Kaede dan menyindir kalau kini Kaede agak berubah. Kaede tak percaya dan Kuniko menambahkan kalau kini Kaede menjadi mirip dengan Ji Ho. Kaede langsung menoleh kearah Kuniko dengan sorot mata tak percaya dan Kuniko hanya tersenyum sambil berlalu. Kaede tersenyum sendiri dan dia tak tahu kalau Yusuke sedang mencuri pandang kearahnya.


Yusuke menunggu Ji Ho dan Ji Ho berlari dengan nafas terengah, dia mengeluh kalau kali ini terlambat lagi. Ji Ho melihat sosok Yusuke yang duduk membelakanginya dan dia kembali teringat pada Tae Wong. Situasinya sama, dia datang terlambat dan Tae Wong sudah duduk menunggunya tapi kali ini Yusuke yang menunggunya. Yusuke melambaikan tangannya agar Ji Ho mendekat. 


Yusuke ingin menunjukkan lagu yang sudah dipilihnya, dia ingat lagu ini saat konser. Waktu itu dia mengantuk saat mendengarnya tapi dia masih ingat lagunya. Yusuke ingin Ji Ho menilai pilihannya sambil memasangkan headphone pada Ji Ho. Ji Ho serasa mati setelah mendengar lagu pilihan Yusuke, lagu itu adalah lagu kenangannya bersama Tae Wong yaitu Liszt - Liebestraum No. 3 (Love Dream). Yusuke tak mengerti mengapa Ji Ho hanya diam padahal biasanya selalu bawel. Ketika Yusuke menoleh, dia kaget melihat Ji Ho menangis. Dia bingung dan minta maaf tapi Ji Ho balas minta maaf sambil pergi tanpa mengatakan apapun, membuat Yusuke kian bingung.


Ji Ho pulang sambil melamun, tujuannya ke Jepang adalah untuk melupakan Tae Wong tapi nyatanya kini dia malah teringat dan kangen pada Tae Wong. Sesampainya di asrama, Kaede menyapanya tapi Ji Ho hanya membisu dan langsung ke kamarnya. Ji Ho galau dan Kaede menjadi khawatir. Dia mengetuk kamar Ji Ho dan mencoba membujuk tapi tak ada sahutan. Kaede berniat pergi tapi Ji Ho membuka kamarnya dan sambil tersenyum dia bertanya apakah Kaede sudah makan.


Mereka makan di kedai masakan Korea. Kaede senang karena ternyata Ji Ho kangen masakan negaranya, dia mengira ada masalah serius. Kaede cerita kalau dirinya sudah nonton film yang dipinjamkan Ji Ho. Menurutnya semuanya bagus. Film romantis memang sedikit konyol tapi rasanya bagus bila serius menontonnya. Kaede bertanya apakah Ji Ho dan pacarnya juga melakukan reka ulang adegan film dari film yang dipinjamkan untuknya? Ji Ho mengiyakan dan Kaede menjadi cemburu.


Ji Ho bertanya film apa yang paling disukainya dan Kaede menjawab 'Eternal Sunshine'(The Honeymoon on Ice). Kaede suka dengan adegan berbaring di es sambil menebak gugusan bintang. Ji Ho setuju karena dia juga menyukai adegan itu. Kaede menduga pasti Ji Ho senang saat melakukannya bersama pacarnya. Ji Ho mengaku ingin sekali melakukannya, bulan madu di es. Ji Ho mengaku kalau hal itu satu-satunya yang tak dilakukannya. Kaede menebak bila Ji Ho akan melakukannya setelah pulang nanti.


Ji Ho ingin mengatakan sesuatu tapi Kaede keburu memotongnya dengan mengatakan kalau dia tak mungkin melakukannya karena Yusuke tak pernah menghubunginya lagi sejak nonton konser. Kaede tak mempermasalahkan karena dia akan berusaha sebaik mungkin selagi Ji Ho masih bersamanya. Ji Ho hanya diam dan ketika sudah di kamar, dia memandangi boneka di ponselnya dan dia kembali teringat saat bersama Tae Wong. Ji Ho menulis sesuatu di buku kecilnya.


Yusuke menunjukkan sebuah pohon besar pada Ji Ho dan Ji Ho setuju sambil menyerahkan secarik kertas padanya. Yusuke membacanya sekilas dan bertanya apakah dia harus mengatakannya? Ji Ho beralasan bahwa itu hanya latihan saja bila Yusuke sudah terbiasa mengatakan hal yang romantis maka dia akan mudah mengatakan apa yang dia pikirkan secara alami. Ji Ho meminta Yusuke untuk membacanya tapi Ji Ho mengeluh, dia minta Yusuke mengatakan lebih lambat dan dengan perasaan.


Kini mereka bersandar pada pohon besar itu dan Ji Ho meminta Yusuke mengatakan apa yang sudah ditulisnya tapi lagi-lagi Ji Ho mengeluh karena Yusuke selalu gugup dan menunduk padahal dia ingin Yusuke mengatakannya dengan tenang sambil menatap matanya seolah dirinya adalah Kaede tapi Yusuke masih gugup saja. Ji Ho menghela nafas dan meminta Yusuke untuk melihatnya, Ji Ho mulai berjalan mundur mengitari pohon dan Yusuke mengikutinya. Ji Ho minta agar Yusuke melihatnya dan mengatakan sesuatu.


Semula Ji Ho melihatnya sebagai Yusuke tapi lama-lama Ji Ho tenggelam dalam lamunannya sendiri, Ji Ho merasa tidak sedang membantu Yusuke tapi sedang melakukannya bersama Tae Wong. Lamunan Ji Ho terhenti ketika Yusuke memanggilnya. Yusuke bertanya apakah Ji Ho baik-baik saja dan Ji Ho mengiyakan. Ji Ho meminta Yusuke mengulang lagi dari awal dan Yusuke setuju.


Ji Ho dan Kaede sedang makan bersama tapi Kaede merasa kalau Ji Ho sedang tak sehat tapi Ji Ho menyakinkan kalau dia baik. Ji Ho pamit untuk membeli jus. Kaede sangat penasaran dan merasa Ji Ho menyembunyikan sesuatu. Tiba-tiba ponsel Ji Ho berbunyi dan Kaede mengintipnya, dia kaget ketika mengetahui kalau Yusuke yang menelepon Ji Ho. Ponsel itu terus berdering dan Kaede memberanikan diri untuk menerimanya. 


Kaede mendengar Yusuke akan mengatakan sesuatu dan berjanji untuk menemuinya. Yusuke agak heran karena Ji Ho (Yusuke mengira Ji Ho yang menerima teleponnya padahal Kaede) diam saja. Yusuke mengeluh baterei ponselnya habis dan menutup teleponnya. Kaede langsung meletakkan kembali ponsel Ji Ho di meja dan berusaha makan. Dia sedikit gugup ketika Ji Ho kembali dan bertanya apakah terjadi sesuatu.


Ji Ho menunggu di dekat pohon besar dan ketika melihat Yusuke, dia protes karena menunggu lama. Yusuke mengaku kalau sudah menelepon tadi tapi Ji Ho merasa tak menerima telepon dari Yusuke. Ji Ho tak mempermasalahkannya dan minta Yusuke untuk berlatih lagi karena waktu mereka tidak banyak.


Ji Ho memuji Yusuke yang kini sudah bisa mengatakannya dengan lebih tenang dan romantis. Ji Ho merasa bahwa Yusuke sudah bisa menyatakan cintanya pada Kaede, Yusuke hanya perlu menggunakan kata-katanya sendiri. Yusuke mengeluh bahwa itu hal yang sulit baginya dan Ji Ho hanya tersenyum. Yusuke menunjukkan kertas milik Ji Ho dan dia menduga bahwa itulah yang dipikirkan pacarnya tentang Ji Ho. Yusuke memujinya sambil mengatakan bila pacarnya benar-benar menyukai Ji Ho dari lubuk hatinya.


Ji Ho tak bisa berkata-kata, dia berusaha menahan tangis dengan membelakangi Yusuke tapi Yusuke kaget melihat Ji Ho yang mulai menangis. Ji Ho menangis sambil menunduk, dia sangat berterima kasih pada Yusuke. Yusuke gugup dan tak tahu harus berbuat apa. Dia mengulurkan tangan dan memegang punggung Ji Ho untuk menenangkannya. Perhatian mereka teralih saat mendengar sesuatu yang jatuh, baik Ji Ho dan Yusuke kaget melihat Kaede. Kaede juga tak kalah kagetnya, dia merasa marah dan cemburu. Kaede mengambil tasnya lalu berlari pergi dan Ji Ho menyusulnya.


Ji Ho mengejar dan menarik Kaede agar berhenti. Ji Ho menjelaskan bahwa Kaede salah paham, yang dia lihat itu hanyalah latihan. Yusuke menyukai seseorang tapi dia tak berani mengungkapkan perasaannya karena Yusuke orangnya tidak romantis jadi Ji Ho membantunya berlatih agar Yusuke bisa menyatakan cinta dengan kata-kata yang romantis. Kaede menyindir halus bahwa Ji Ho memang ahli dalam hal itu tapi Kaede ingin Ji Ho mengatakannya sejak awal toh orang yang disukai Yusuke bukan dirinya makanya Ji Ho merahasiakan itu darinya. 


Kaede masih salah paham pada Ji Ho, dia mengaku bahwa semuanya sia-sia. Kaede akan menyerah dan melupakannya karena dari awal Yusuke memang tak menyukainya. Ji Ho mulai tersulut amarahnya, dia menegur Kaede yang mudah menyerah padahal masih bila melihat, menyentuh dan berbicara dengan Yusuke kapanpun dia mau. Kaede kaget melihat reaksi Ji Ho. Ji Ho melanjutkan bila saat ini masih bisa bersama Yusuke itu adalah hal terindah yang diberikan Tuhan pada Kaede. 


Kaede hanya bisa terdiam ketika Ji Ho bercerita kalau pacarnya meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan. Ji Ho pergi ke Jepang dengan tujuan untuk melupakan kenangannya bersama Tae Wong tapi ternyata usahanya sia-sia, dia tak bisa melupakannya. Ji Ho sedih karena tak bisa melihat atau berbicara dengan Tae Wong lagi itulah mengapa dia kesal pada Kaede. Yusuke masih hidup dan Kaede menyukainya, bagaimana mungkin Kaede berpikir akan  melupakannya? Ji Ho berlari meninggalkan Kaede sambil menangis.


Ji Ho pergi ke rumah Ryoko dan dia sempat mencicipi kimchi rebus (ayam kimchi). Ji Ho memuji masakannya dan Ryoko merasa senang. Ji Ho bertanya mengapa Ryoko membuat kimchi rebus setiap tanggal 20 dan Ryoko menjawab kalau itu tanggal saat suaminya meninggal. Ryoko ingat bila suaminya sangat menyukainya karena seolah mendapat kekuatan setelah memakannya sehingga selalu minta dimasakkan kimchi rebus. 


Saat memulai pekerjaannya di kampus, Ryoko melihat penampilan para siswa tampak lemah dan dia berinisiatif membuat kimchi rebus untuk mereka. Ternyata mereka menyukainya juga dan Ryoko menduga itu semua berkat bantuan suaminya. Sejak saat itu Ryoko selalu membuat kimchi rebus setiap tanggal 20. Ryoko kaget melihat Ji Ho yang kian galau setelah mendengar cerita tentang kenangannya bersama suami. 


Ryoko mengajak Ji Ho duduk bersama dan Ji Ho mulai bercerita tentang Kaede. Ketika pertama kali melihat Kaede, Ji Ho merasa melihat dirinya yang dulu. Sebelum bertemu dengan Tae Wong, dirinya juga sendirian. Makan sendirian dan menyerah tentang cinta tapi Tae Wong datang dan mengubah hidupnya. Tae Wong mengajarinya untuk ceria dan menikmati hidup, merasakan senangnya makan bersama orang lain dan mencicipi indahnya mencintai seseorang.


Ji Ho ingin Kaede juga merasakan hal yang sama seperti dirinya tapi ternyata dia tak bisa melakukannya. Ji Ho tak bisa seperti Tae Wong. Ji Ho sedih saat Kaede mengatakan akan melupakan Yusuke. Dia tak paham mengapa Kaede bisa mengatakan ingin melupakannya padahal mereka sama-sama tahu kalau Kaede menyukai Yusuke. Ji Ho sendiri hingga kini masih sulit melupakan Tae Wong padahal sudah setahun Tae Wong meninggal.


Ryoko membujuknya dengan mengatakan bahwa Ji Ho tak harus melupakannya karena hal itu mustahil dilakukan. Masa indah bersama Tae Wong kelak akan menjadi kenangan dan kenangan itu akan menjadi sumber kekuatan untuknya. Ryoko telah membuktikannya sendiri walaupun suaminya sudah meninggal 20 tahun yang lalu tapi hingga kini Ryoko masih tetap semangat menjalani hidup. Ryoko menoleh ke arah foto suaminya yang ada di altar dan Ji Ho ikutan menoleh. Ji Ho hanya bisa menangis sedih.


Kaede yang merasa tak enak mencoba mengetuk kamar Ji Ho tapi tak ada sahutan. Dia bertanya pada dua gadis yang kebetulan lewat tapi mereka tak melihat Ji Ho. Kaede pergi ke dapur dan bertanya pada Ryoko. Ryoko mengatakan bila Ji Ho menghubunginya dan berpesan bahwa dia akan tinggal sementara di rumah teman Koreanya (padahal Ji Ho menginap di rumah Ryoko). Kaede mengangguk dan pergi dengan tatapan kecewa.


Kaede kini makan sendirian dan dia merasa sepi karena biasanya Ji Ho selalu datang dan mengajaknya ngobrol sambil makan. Ketika berjaga di perpus, Kaede sengaja mengintip ke arah kursi yang biasanya ditempati oleh Ji Ho bila sedang menunggunya tapi kursi itu kosong tak berpenghuni. Kaede hanya bisa menatap sedih ke arah kursi kosong itu.


Malamnya Kaede ingin mengirim sms permohonan maaf tapi tak jadi. Dia kian galau karena kangen pada Ji Ho yang bawel sambil menatap kuku tangannya yang jelek. Kaede tak sengaja melihat catatan romantis yang sudah dibuat Ji Ho untuknya. Kaede ingat bahwa Ji Ho sudah melakukan semua reka adegan film bersama pacarnya tapi ada satu adegan yang belum sempat mereka lakukan yaitu berbaring di es sambil melihat gugusan bintang. 


Ji Ho sedang memandangi gantungan boneka milik Tae Wong ketika Ryoko datang menyajikan makanan. Ji Ho minta maaf karena telah merepotkannya tapi Ryoko hanya tersenyum sambil memintanya untuk makan. Saat Ji Ho bersiap untuk makan, ponselnya berbunyi dan ada sms masuk dari Kaede. Kaede berpesan agar besok malam Ji Ho datang ke suatu tempat dan dia tak akan pergi sebelum Ji Ho datang.


Kaede menunggu dengan sedikit gelisah sambil membuka ponselnya karena Ji Ho belum juga datang. Yusuke muncul dan bertanya hal apa yang ingin Kaede katakan padanya tapi Kaede hanya diam sambil mengedarkan pandangan. Yusuke kembali bertanya apakah ada orang lain yang akan datang? Kaede hanya menyahut singkat tapi dia langsung tersenyum melihat Ji Ho datang. Kaede berjalan cepat sambil mengajak Yusuke. 


Yusuke bingung melihat Kaede yang berbaring di es. Kaede beralasan ingin melihat bintang dan Yusuke langsung menengadah, dia hanya melihat lampu dan terjatuh terlentang karena terpeleset. Yusuke agak malu saat Kaede bertanya apakah dia tak apa, Yusuke meralat bahwa mereka tak bisa melihat bintang di sini. Yusuke mengatakan hal itu sambil mencoba berbaring di samping Kaede.


Ji Ho melihat mereka melakukan 'Honeymoon on ice' dan dia teringat kembali pada Tae Wong. Waktu itu Tae Wong mengirim pesan bahwa salju pertama telah turun dan dia mengajak Ji Ho mempraktekkan 'Honeymoon on ice'. Tae Wong meminta Ji Ho untuk menunggunya di area seluncur. Itulah kenangan percakapan terakhirnya bersama Tae Wong karena Tae Wong tak pernah datang menemuinya.


Kembali pada pasangan Yusuke dan Kaede yang sedang mencoba 'Honeymoon on ice' tapi mereka masih canggung. Saat Kaede bertanya tentang rasi bintang, Yusuke malah mengeluh kalau punggungnya sakit karena beku. Yusuke langsung malu saat Kaede hanya diam sambil melihatnya. Yusuke dengan asal menyebut 'starza' sebagai nama rasi bintang. Kaede mengeluh bila Yusuke memang tak romantis sama sakali. Yusuke kembali merasa malu karena Ji Ho membicarakan dirinya pada Kaede terutama soal belajar membuat pengakuan.


Kaede merasa berhutang budi pada Ji Ho yang sudah berusaha keras membantunya maka dia akan berusaha sebaik mungkin. Yusuke hendak menyela tapi Kaede memintanya untuk diam. Kaede berkonsentrasi mencurahkan apa yang dia rasakan sejak SMP, sejak dia menolong Yusuke. Dia ingin melupakan tapi saat mereka bertemu lagi di kampus yang sama, Kaede menyadari bahwa dia menyukai Yusuke tapi Ji Ho melarangnya untuk mengaku duluan. 


Kaede minta agar sekarang Yusuke menyatakan cintanya. Yusuke bingung melihat Kaede yang menangis sambil memintanya membuat pengakuan. Yusuke gugup tapi memberanikan diri membuat pengakuan. Awalnya Yusuke tak tahu harus mengatakan apa, pikirannya kosong yang dia ingat hanyalah kata romantis Tae Wong untuk Ji Ho. Semula Kaede kaget tapi hanya diam tak menyela.


Ji Ho yang mencuri dengar kata-kata itu juga kaget, dia merasa Tae Wong hidup kembali dan mengatakan hal itu untuknya. Ingatan Ji Ho kembali ke masa indahnya bersama Tae Wong, saat mereka bersama-sama melakukan reka ulang adegan romantis dari film favorit mereka. Tae Wong selalu berkata bahwa Ji Ho harus tersenyum. Ji Ho merasa bahagia ketika membayangkan dirinya dan Tae Wong bisa melakukan 'Honeymoon on ice'.


Yusuke mulai timbul rasa percaya dirinya dan mengatakan apa yang dia pikirkan tentang Kaede. Kaede berterima kasih dan langsung berdiri meninggalkan Yusuke. Yusuke tak mengerti mengapa sikap Kaede berubah, dia tak tahu harus bagaimana. Yusuke berdiri dan mengejar Kaede sambil menarik tangannya. Kaede kaget dan hampir jatuh, untungnya Yusuke memegangnya. Yusuke minta izin untuk menciumnya dan mereka akhirnya berciuman sebagai tanda jadian.


Kini Kaede sudah kembali makan bersama Ji Ho. Mereka membicarakan Yusuke yang memang tak romantis sama sekali. Tiba-Tiba Yusuke muncul dan bergabung bersama mereka. Yusuke sedikit risih karena mereka terus membahas tentang pengakuan cintanya dan soal dirinya yang tak romantis. Yusuke mengaku kalau dirinya memang seperti itu karena dia tak bisa berpura-pura. Kaede dan Ji Ho hanya tertawa mendengar pembelaan Yusuke itu.


Tiba-tiba Ji Ho mengeluarkan sesuatu dan memberikannya pada mereka sebagai hadiah. Baik Yusuke dan Kaede merasa tak enak menerimanya karena gantungan boneka itu milik Ji Ho dan Tae Wong, seharusnya mereka yang berterima kasih pada Ji Ho. Ji Ho justru berterima kasih pada mereka berdua karena berkat mereka Ji Ho bisa mengingat semua kenangan indahnya bersama Tae Wong. Ji Ho mengaku kalau kini dia bisa kembali ke Korea tanpa merasa takut lagi.


Kuniko ngobrol dengan Kaede tentang Ji Ho yang akan pulang minggu depan. Kaede cerita kalau banyak hal yang harus diurus sebelum Ji Ho kembali ke Korea. Yusuke datang dan mengajak Kaede pergi untuk menyiapkan sesuatu untuk Ji Ho sebagai tanda perpisahan yang pasti tak akan dilupakannya.


Hari itu, Ji Ho sudah siap untuk pulang ke Korea. Dia gelisah menunggu Kaede dan Yusuke yang tak kunjung datang. Ji Ho takut ketinggalan pesawat sambil memandangi ponselnya. Tiba-tiba gelembung sabun berjatuhan ke arahnya. Ji Ho berdiri dan dia terpesona melihat orang-orang di dalam gedung kampus sengaja berdiri di depan jendela sambil meniup gelembung sabun untuknya.


Di dalam gedung, Kaede dan Yusuke dibantu teman-teman yang lain sibuk membagikan bungkusan sambil meminta mereka untuk meniupnya di luar jendela. Banyak yang tertarik dan ikut berpartisipasi karena dibagikan secara gratis. Kaede dan Yusuke ikut meniup sambil mengucapkan terima kasih pada Ji Ho dalam Bahasa Korea.


Ji Ho teringat kembali saat Tae Wong memberinya hadiah kejutan pada perayaan 100 hari mereka jadian. Waktu itu Tae Wong bekerja keras sendirian membagikan bungkusan gelembung sabun pada para pengunjung dan meminta bantuan mereka untuk meniupnya ke arah Ji Ho. Dulu Ji Ho tak berani melakukan apapun karena malu tapi kini Ji Ho merasa bila Tae Wong ada diantara mereka yang meniup gelembung sabun untuknya. Ji Ho membuka kedua tangannya seolah menanti gelembung sabun itu jatuh ke tangannya.

===========


Tips agar bisa tersenyum dengan wajah cantik ala Ji Ho :


Tersenyum itu memang mudah bagi yang terbiasa melakukannya seperti Ji Ho, dia selalu ceria dan tersenyum pada siapapun sehingga membangkitkan aura positif bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Sedangkan Kaede agak kesulitan melakukannya karena dia terbiasa berwajah muram, pendiam dan selalu sendirian sehingga tak merasa perlu tersenyum lebar seperti Ji Ho. Toh Kaede tak punya teman dekat, paling hanya Kuniko saja. 

Ketika Ji Ho berniat mengajarinya cara tersenyum dengan wajah cantik, Kaede agak bingung karena merasa baru mendengar hal itu. Kaede hanya bisa pasrah ketika Ji Ho menyuruh dirinya menggigit batang pensil dan belajar tersenyum lebar sambil bercermin. Ji Ho bahkan selalu mengingatkan Kaede agar tersenyum kapanpun agar terbiasa. Semula Kaede merasa terpaksa tapi tetap belajar tersenyum ketika ada kesempatan, contohnya saat bekerja di perpus. 

Kaede memang sedikit iri melihat Ji Ho yang selalu membuat orang lain senang melihatnya karena selalu ceria dan tersenyum lebar. Contohnya saat Kuniko terpesona saat pertama kali melihat Ji Ho yang menunggu Kaede di perpus. Kuniko tak tahu Ji Ho melambaikan tangan pada dirinya atau Kaede tapi secara spontan Kuniko membalas lambaian tangan Ji Ho. Hal itulah yang membuat Kaede ingin ceria seperti Ji Ho agar Yusuke kian menyukainya.

Kaede kian terbiasa tersenyum walaupun tak selebar Ji Ho. Contohnya saat dia tak sengaja menabrak Yusuke di perpus, Kaede sempat salah tingkah dan minta maaf. Tapi tanpa disadarinya, Kaede tersenyum malu ketika dia merasa senang telah membantu Yusuke mencari buku yang diinginkannya. Ketika Kuniko menyindir bahwa kini Kaede lebih mirip Ji Ho, bukannya marah tapi Kaede justru tersenyum kecil mendengar sindiran itu. Kaede tak tahu bahwa Yusuke juga tersenyum melihat Kaede yang kini lebih ceria dari biasanya setelah bergaul dengan Ji Ho.

Cinta memang bisa mengubah seseorang :


Ji Ho dulu memang sama seperti Kaede tapi lebih parah. Kaede hanya berdandan tomboy, pendiam dan bekerja di perpus sehingga masih berhubungan dengan orang lain. Sedangkan Ji Ho berdandan culun, berkacamata tebal, pendiam, pemalu, suka menyendiri dan tak mau menonjol. Saat yang lainnya makan dan melakukan kegiatan bersama teman-teman, Ji Ho justru makan sendirian tanpa ada yang menemani entah itu teman atau pacar. Hal itu berubah ketika suatu hari Tae Wong tiba-tiba makan semeja dengannya dan menyodorkan kertas berisi biodata pada Ji Ho. 


Pelan tapi pasti Ji Ho belajar membuka diri dan bergaul dengan orang lain. Ji Ho mulai bisa tersenyum lebar dan ceria, berdandan lebih modis dan menjalani hidup dengan lebih berwarna bersama Tae Wong. Bagi Ji Ho, Tae Wong bukan hanya sebagai pacar tapi juga teman sekaligus sahabat sehingga ketika Tae Wong meninggal, Ji Ho langsung down.

Ketika bertemu Kaede dan Yusuke, timbul keinginan Ji Ho untuk membantu mereka tapi sayangnya rasa percaya diri keduanya sangat kecil sehingga mudah menyerah dan tak mau mencoba lagi. Kurasa dalam film ini Ji Ho berperan sebagai dokter cinta bagi Yusuke dan Kaede. Ji Ho tak segan mengomeli mereka terutama Yusuke saat mereka ingin menyerah. Dengan berjalannya waktu, Kaede dan Yusuke mulai mampu mengekspresikan cinta mereka. Contohnya Kaede yang mulai nyaman tersenyum saat hatinya merasa senang. Yusuke juga mulai berani mengatakan apa yang dirasakannya pada Kaede.

Tips menarik perhatian lawan jenis ala Ji Ho :

"Mildang" adalah istilah yang digunakan Ji Ho untuk menarik perhatian lawan jenis. Kaede yang merasa asing dengan istilah itu mencoba mencari tahu di internet. Ternyata "Mildang" berarti tarik ulur tapi dalam prakteknya tak sesederhana itu dan Kaede enggan melakukannya karena menurutnya hal itu sama saja dengan "Koi ni Kake Hiki". Ji Ho tak mengerti dan Kaede menjelaskan kalau "Koi ni kake Hiki" artinya membuat diri terlihat baik dengan cara berbohong atau menyembunyikan sesuatu dari pasangan. Ji Ho meralat kalau "Mildang" itu berbeda dengan "Koi ni Kake Hiki". "Mildang" menurut Ji Ho adalah berusaha keras dan melakukan yang terbaik agar disukai oleh pasangan. 

Aku sendiri penasaran dan mencari tahu tentang istilah "Mildang". Ternyata istilah itu memang benar dan berlaku di Korea, artinya muda-mudi di Korea memang menggunakan "Mildang" dalam mencari dan mendapatkan pasangan. Ini adalah kombinasi khas gaya Korea antara merayu dan kekuatan bertahan, semuanya tergantung kemampuan masing-masing individu.

Menurutku bila menggunakan trik ini memang agak ribet karena banyak hal yang harus dipatuhi baik bagi pihak perempuan dan pihak pria. Contohnya saat kencan, perempuan tidak boleh terlalu banyak bicara karena itu tak sopan. Perempuan hanya boleh menjadi pendengar saja. Makanya Ji Ho kesal ketika pertama kali kencan, Kaede langsung bercerita banyak tentang hobinya nonton film aksi sehingga tak memberi kesempatan Yusuke untuk menyela.

Dalam "Mildang", pria dituntut untuk aktif dan bersikap seperti super hero yang tahu semua hal yang dibutuhkan si perempuan. Ji Ho sempat marah ketika mengetahui sikap Yusuke yang pasif. Langsung menyerah ketika ajakan kencannya ditolak, tak mencari tahu alasan Kaede hanya diam setelah mendengar pengakuan cintanya.

Aku semula juga kesal dengan sikap Yusuke yang cuek padahal suka tapi aku bisa mengerti ketika mendengar pengakuannya pada Ji Ho dan Kaede. Ji Ho mengejeknya dengan nada bercanda bahwa dia sudah mengajari Yusuke banyak kata-kata romantis tapi pada akhirnya Yusuke hanya mengatakan hal yang biasa saja. Yusuke mengaku bahwa dirinya memang tak bisa mengatakan hal-hal yang romantis dan itulah dirinya yang sebenarnya.

Kupikir Yusuke itu memang bukan tipe perayu tapi pelaku. Artinya Yusuke tak terbiasa mengungkapkan kata-kata romantis tapi dia lebih suka melakukan sesuatu untuk orang yang dicintainya. Contohnya, ketika Ji Ho akan pulang maka Yusuke mengajak Kaede untuk memberi pesta kejutan pada Ji Ho. Mereka bekerjasama membagikan bungkusan pada setiap orang di kampus agar mau meniupnya ke arah Ji Ho karena Ji Ho sangat menyukai gelembung sabun. Itu mengingatkannya pada perayaan 100 hari jadiannya bersama Tae Wong.  

Oh ya, sedikit tambahan tentang Mildang. Banyak sekali contoh nyata Mildang yang biasa kita lihat di drakor. Misalnya ketika berjalan bersama biasanya si pria tak risih atau malu membawakan tas si perempuan. Saling berbagi earphone agar bisa mendengarkan lagu bersama-sama, menggunakan gantungan handphone atau kaos pasangan. Intinya, pasangan tak segan menunjukkan bahwa mereka adalah pasangan yang berbahagia, selalu bersama dan saling berbagi.

Adegan yang paling bikin baper :


Saat Ji Ho tak bisa menahan rasa marahnya ketika mendengar Kaede yang berniat menyerah dan melupakan Yusuke padahal mereka sama-sama tahu kalau Kaede menyukai Yusuke dan Yusuke juga menyukai Kaede. Istilahnya bahwa mereka saling menyukai dan hanya tinggal menunggu waktu untuk jadian tapi Kaede malah menyerah karena cemburu pada Ji Ho.

Jelas Ji Ho tak bisa mengerti jalan pikiran Kaede yang sempit itu. Dia menyindir keras bahwa Kaede bisa mendengar, melihat bahkan menyentuh Yusuke bila Kaede menginginkannya. Bukankah itu karunia Tuhan yang paling indah? Mengapa Kaede ingin melupakannya? Memangnya bisa? Kaede tentu tak mengerti apa yang dikatakan Ji Ho tapi dia hanya bisa merasa bersalah saat Ji Ho sambil menahan tangis menceritakan tentang Tae Wong yang sudah meninggal, tentang bagaimana dia masih belum bisa melupakan kenangan indah bersamanya.


Aku bisa mengerti apa yang dirasakan Ji Ho saat itu. Ji Ho sudah berusaha melupakan Tae Wong tapi selama setahun terakhir, Ji Ho masih terus terkenang dan baper. Kurasa, dibalik sikapnya yang ceria Ji Ho masih rapuh karena belum bisa melepas kepergian Tae Wong yang sangat dicintainya. Buktinya dia masih menangis ketika Yusuke tak sengaja menunjukkan lagu pilihannya. Yusuke tak tahu bila lagu itu adalah lagu favorit Ji Ho dan Tae Wong.

Saat melihat Kaede, Ji Ho merasa melihat dirinya yang dulu dan dia ingin membantu Kaede agar bisa merasakan hal indah seperti dirinya contohnya dicintai dan mencintai seseorang. Ji Ho merasa usahanya sia-sia ketika Kaede marah dan berniat melupakan semuanya. Tentu saja Ji Ho ikutan marah bahkan murka, bila mereka bisa bertukar posisi pasti Ji Ho mau melakukannya. Ji Ho masih ingin bersama Tae Wong tapi maut memisahkan cinta mereka sedangkan Kaede malah menyia-nyiakan waktu dan mengingkari hal yang seharusnya bisa dilakukannya bersama Yusuke karena Yusuke masih hidup.

Mungkin tepat bila Ji Ho bercermin pada pengalaman Ryoko yang harus hidup sendiri setelah suaminya meninggal 20 tahun yang lalu. Ryoko mengajarkan bahwa waktu yang akan membantu Ji Ho menerima kenyataan bahwa kenangan indah bersama pasangan bukan untuk dilupakan karena hal itu tak mungkin dilakukan. Kenangan indah itu justru akan menjadi kekuatan agar bisa menjalani hidup dengan positif dan semangat. Buktinya kini Ryoko sudah bisa menyukai pria lain yaitu artis idolanya.

Langkah Ji Ho untuk memberikan sepasang gantungan handphone bentuk boneka pada Kaede dan Yusuke, mungkin sebagai salah satu usahanya agar bisa lebih terbuka menjalani masa depan. Ji Ho tak ingin menyimpan kenangan boneka itu agar tak selalu baper dan berharap agar Kaede dan Yusuke bisa juga merasakan indahnya cinta seperti dirinya dan Tae Wong dulu. Toh barang kenangan tak harus disimpan dan menjadi barang usang, lebih baik diberikan pada orang lain agar lebih bermanfaat. Toh kenangan atas barang itu akan selalu diingat dan dikenang oleh Ji Ho.

Adegan favoritku :


Pasti kesal bila tiba-tiba ada seseorang yang muncul dan 'menganggu' setiap saat. Kaede yang terbiasa sendiri menjadi agak kesal ketika Ji Ho yang sok akrab muncul dan menganggu hidupnya. Ji Ho selalu ingin menggandeng tangannya dengan alasan setiap temannya di Korea melakukannya. Ji Ho juga selalu mengajaknya ngobrol saat makan padahal Kaede terbiasa makan sambil membaca karena selalu makan sendirian. Kebiasaan Ji Ho lainnya adalah selalu menunggu Kaede di perpus hingga jam kerja Kaede selesai sehingga mereka bisa pulang bersama.


Berawal dari rasa terganggu tapi ketika Ji Ho menjauhinya, Kaede merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Tak ada lagi yang menganggunya ketika makan, tak ada lagi yang menunggunya ketika bekerja di perpus. Kaede menunggu keajaiban tapi Ji Ho tak muncul juga dan Kaede baru mengerti arti kesepian yang sebenarnya. Tanpa Kaede sadari, Ji Ho telah membuatnya menyadari pentingnya memiliki teman atau sahabat yang bisa diajak berbagi suka dan duka. 

Hikmah yang bisa diambil dari film ini :

Jangan sia-siakan waktu, cintailah pasangan dengan sepenuh hati dan buatlah kenangan indah sebanyak mungkin bersamanya karena kita tak tahu apa yang akan terjadi sejam atau semenit kemudian. Bila masih jomblo atau dalam tahap pendekatan, jangan mudah menyerah dan teruslah mencoba agar dia tahu apa yang kita rasakan tentangnya.

Komentarku :

Film ini terasa seperti paket komplit tentang cinta. Cara pendekatan yang anggun, cara menikmati kebersamaan dengan indah, cara mengatasi rasa sedih dan patah hati juga tentang persahabatan. Semuanya terasa nyata seperti dalam kehidupan sehari-hari dan tak dibuat-buat. 

Cuman mungkin cara Ji Ho dan Tae Wong menghayati cinta mereka dengan mempraktekkan adegan romantis dalam sebuah film itu terasa agak aneh dan membahayakan jiwa (seperti pendapat awal Yusuke ketika mengetahui bila Ji Ho dan Tae Wong suka melakukan reka ulang adegan romantis dari sebuah film) tapi bukankah cinta itu sendiri memang aneh? Orang rela berbuat bodoh atas nama cinta (ya seperti yang dilakukan Ji Ho dan Tae Wong itu).

Setiap pasangan bebas memilih cara merayakan jalinan cinta mereka, ada yang makan bersama atau nonton dll. Tapi bagi Ji Ho dan Tae Wong cara sederhana yang mereka pilih adalah dengan meniru adegan romantis dalam film favorit tapi mengganti kata-katanya dengan kreasi mereka sendiri. Menurut pendapatku sih, cara Ji Ho itu unik. Murah meriah tapi sangat berkesan walaupun kadang sedikit menantang bahaya seperti berbaring di jalur penyeberangan jalan.

Tapi setiap orang juga bebas memilih caranya sendiri untuk menyatakan cintanya pada pasangan. Contohnya Yusuke, dari sononya memang Yusuke itu tak bisa romantis sehingga Ji Ho merasa percuma mengajarinya karena Yusuke menyatakan cintanya pada Kaede hanya menggunakan kata-kata yang biasa saja. Tak apa, toh Kaede bisa mengerti dan tak keberatan dengan kekurangan Yusuke itu karena cinta tak hanya menerima kelebihan tapi juga kekurangan pasangan.

Sayangnya aku masih penasaran dengan wajahnya Tae Wong, yang jelas terlihat hanya tahi lalat di tangannya dan sosok tubuhnya saja. Semula kupikir yang jadi Tae Wong itu ya Kento tapi ternyata bukan. Sosok Tae Wong lebih tinggi daripada kento. Itu saja sih yang kurang dari film ini, hehehe...




























Review Film Menarik Lainnya

0 comments:

Post a Comment