Monday, March 11, 2019

Please Teach Me English ~Film Korea~

Please Teach Me English (Hangul: 영어완전정복; RR: Yeongeo Wanjeon Jeongbok; artinya "Menguasai Bahasa Inggris secara lengkap")  adalah film Korea bergenre komedi romantis yang dirilis tahun 2003, lumayan jadul sih tapi aku suka dengan tema dari film ini. 

Menceritakan tentang Young Ju, wanita cupu dari keluarga tradisional. Dia bekerja sebagai pegawai pemerintah yang terpaksa harus ikut kursus Bahasa Inggris karena dia tidak mampu membantu orang asing yang datang ke kantornya. Di tempat kursus, Young Ju bertemu dengan Mun Su, pria tampan dan pandai merayu wanita. Sebenarnya Mun Su tak suka dengan gaya Young Ju yang norak tapi akhirnya dia menyadari bahwa Young Ju memiliki hati yang tulus untuknya.


Para pemain :

Lee Na Young sebagai Na Young Ju / Candy
Jang Hyuk sebagai Park Mun Su / Elvis
Angela Kelly sebagai Katherine / Cathy
Na Moon Hee sebagai ibunya Mun Su
Kim Yong Gun sebagai ayahnya Young Ju
Kim Young Ae sebagai ibunya Young Ju
Kim In Moon sebagai kakeknya Young Ju
Moon Mi Bong sebagai neneknya Young Ju
Jung Sang Hoon sebagai adiknya Young Ju
Lee Chang Hwan sebagai Richard
Baek Ye Young sebagai Jolie
Jung Suk Yong sebagai Tyson
Hwang Hyo Eun sebagai Betty
Choi Joo Bong sebagai Kepala kantor
Kang Nam Young sebagai Bo Kyung
Lee So Eun sebagai Mun Young
Jo Jae Yoon sebagai Manajer Hong
Jang Ji Soo sebagai Nona Lee

Sinopsis lengkap :

Young Ju adalah wanita yang cupu, berponi, rambut dikuncir dua dan berkacamata. Dia bekerja di kantor pemerintahan di bagian pelayanan publik . Suatu hari, ada seorang bule yang datang mengeluh tentang tagihan listriknya yang membengkak. Young Ju tidak mengerti apa yang dikatakan oleh bule itu dan semua rekan dan bosnya langsung bersembunyi ketika dia ingin minta bantuan. Hal itu terjadi karena mereka semua tidak ada yang bisa berbahasa Inggris. 

Bule itu kesal karena Young Ju hanya diam menunduk dan tidak menanggapi keluhannya. Bule itu bertanya apakah tidak ada yang bisa berbahasa Inggris sambil mengomel dan melihat orang-orang yang ada di ruangan itu. Young Ju berniat kabur tapi bule itu menegurnya, Young Ju tak tahu harus berbuat apa. Akhirnya dia memilih untuk tersenyum, hal itu membuat si bule kian kesal karena merasa diejek. Young Ju salah tingkah dan matanya tidak sengaja melihat ke arah jam, dia langsung menunjuknya dan mengatakan bahwa jam kerjanya sudah habis. Bule itu hanya bisa melongo.

Bos mengajak anak buahnya untuk makan bersama dan membahas tentang kejadian di kantor tadi. Di saat bos mengeluh karena tak ada satupun anak buahnya yang bisa bahasa asing, Young Ju malah asik makan sedangkan ketujuh rekannya hanya bisa membisu sambil memperhatikan botol undian yang diputar. Mereka resah dan berharap agar botol itu tidak berhenti ke arahnya. Mereka langsung bersulang ketika botol itu berhenti tepat ke arah Young Ju dan bos memberinya selamat. Young Ju mencoba menolak tapi karena mulutnya penuh makanan jadi suaranya tidak jelas dan ketika bos bertanya apa yang dikatakan Young Ju, rekan yang lain malah mengira kalau dirinya ingin tambah makanan. Young Ju hanya bisa mengeluh dalam hati bahwa dirinya tidak mau ikut kursus.

Di dalam bis menuju tempat kursus, Young Ju heran melihat semua penumpang sepertinya terobsesi untuk bisa Bahasa Inggris, bahkan ada siswi yang sengaja menyobek dan mengunyah kertas yang sudah dibacanya dengan harapan agar bisa segera mahir berbahasa Inggris. Dia tidak mengerti apakah salah bila terlahir sebagai orang Korea dan hanya bisa berbahasa Korea saja. Kepalanya kian puyeng ketika melihat di sekelilingnya penuh dengan tulisan Bahasa Inggris.

Di tempat kursus, Young Ju mengisi formulir tapi dia keberatan ketika petugas ingin meminta kembali formulir yang sudah diisinya. Terjadi tarik-menarik, akhirnya formulir itu sobek dan Young Ju terjatuh. Seorang pria muncul untuk menyelamatkan kacamatanya yang terbang. Pria itu bernama Mun Su, seorang sales toko sepatu, salah kira dan memberikan kacamata itu pada seorang wanita cantik berambut pirang yang bernama Katherine. Katherine menolak karena bukan kacamatanya tapi Mun Su bersikeras. Young Ju langsung merebut kacamatanya dan menubruk Katherine hingga terjatuh dan bukunya berhamburan. Mun Su hanya bisa memandang Young Ju dengan sebal dan dia tidak mau disalahkan karena kacamata Young Ju yang pecah.

Mun Su dan Young Ju ada di kelas yang sama dan mereka duduk bersebelahan. Young Ju langsung terpesona saat Mun Su membantunya mengambil sesuatu dari rambutnya. Mun Su sudah terbiasa mendapat tatapan kagum dari kaum hawa dan Mun Su juga terbiasa untuk memasang wajah palsu (dalam hati sebal tapi wajahnya tersenyum manis). Begitu pula saat dia menghadapi Young Ju, sebenarnya dia sebal melihatnya tapi Mun Su memasang wajah ramah dan tersenyum manis. Hal itu membuat Young Ju kian terpesona.

Katherine muncul dan memperkenalkan diri sebagai guru mereka dan meminta mereka memanggilnya Cathy saja. Cathy juga meminta para muridnya untuk menggunakan nama samaran. Mun Su sengaja meminta Cathy memilihkan nama untuknya dan Cathy memberinya nama Elvis. Mun Su senang dengan nama barunya tapi Young Ju bersikeras hanya mau menggunakan nama aslinya dan Cathy tidak bisa memaksanya. Cathy meminta para peserta kursus saling mengenalkan rekan yang duduk di sebelahnya dengan Bahasa Inggris. Young Ju menggambarkan Mun Su dengan nama Elvis yang bekerja sebagai sales sepatu dan berwajah tampan. Sedangkan Mun Su menggambarkan Young Ju sebagai wanita yang biasa saja. 

Young Ju sedang bermain kartu bersama orangtua dan adiknya. Ayah menyindir bahwa dengan bermain kartu maka sifat asli seseorang akan tampak. Young Ju mulai sebal saat mereka menyebutnya biasa saja tanpa memiliki daya tarik. Ibunya balik menyindir bahwa selama 9x permainan dan Young Ju sudah kalah 7x. Young Ju marah dan kesal, dia tak menyangka bahwa keluarganya sendiri tak memujinya sama sekali. Young Ju melampiaskan kemarahannya dengan membalikkan papan permainan. 

Di tempat kursus, Mun Su secara terang-terangan mencoba merayu Cathy dan Young Ju menjadi cemburu karena dia mulai merasakan suka padanya. Saat kelas akan bubar, Young Ju memberanikan diri mengatakan bahwa dia menggunakan nama "Candy" dan Young Ju tak perduli seisi kelas menertawainya. Young Ju hanya sedih karena Mun Su tak terlalu menanggapi nama pilihannya.

Rasa suka Young Ju kian besar sejak Mun Su menemukan sepatunya yang tertinggal saat dirinya berdesakan di dalam lift. Mun Su bahkan tidak segan membantunya memakaikan sepatu padanya (jelas saja, pekerjaan Mun Su kan sales sepatu dan dia sudah terbiasa membantu bahkan merayu calon pembeli agak bersedia membeli sepatunya). Hal berbeda justru dirasakan Young Ju karena baru kali ini ada seorang pria tampan yang baik dan memperlakukannya seperti cinderella. Mereka akhirnya pulang bersama dan Young Ju kian senang karena mereka naik bisa rute yang sama tapi saking senangnya Young Ju malah salah naik bis.

Mun Su baru saja melayani seorang ibu yang hendak membeli sepatu, matanya langsung berbinar ketika melihat Nona Lee dari konter tas. Mun Su sibuk merayunya dan ibunya yang bekerja sebagai petugas kebersihan langsung geram melihat ulah putranya. Ibu mendamprat Mun Su ketika sedang menelepon di toilet, ibu tidak suka melihat Mun Su menggoda Nona Lee karena wanita itu sudah menikah dan punya 2 anak. Mun Su beralasan kalau Nona Lee yang menggodanya. Ibu mengeluh karena Mun Su mata keranjang seperti ayahnya. Mun Su kesal dan mengancam akan pergi dari rumah bila ibunya terus menuduhnya memiliki sifat mata keranjang seperti ayahnya. Di tempat lain, Young Ju pergi ke toko sepatu, sebenarnya dia ingin membeli sepatu warna merah tapi penjaga toko menyarankan agar memilih warna hitam karena lebih cocok. 

Di tempat kursus, Young Ju sibuk menarik perhatian Mun Su dengan sepatu barunya tapi Mun Su dan murid yang lain sibuk menirukan ucapan Cathy. Cathy agak terganggu dan menegur Young Ju. Young Ju kaget dan menirukan ucapan terakhir. Cathy melanjutkan pelajarannya dan berjalan ke arah Mun Su. Mun Su tentu senang tapi Young Ju kesal dan menusuk Cathy dengan pena. Cathy kaget dan menampar Tyson yang duduk di depan Young Ju. Cathy baru sadar kalau dirinya salah menampar orang saat Tyson mengusap pipinya sambil melirik ke arah Young Ju. Tyson masih kesal saat mengatakan maaf pada Cathy dan Young Ju hanya bisa melongo.

Cathy kesal saat Jolie protes karena tidak kunjung diajari cara berbicara tapi diajari cara mengeja terus, padahal kalau mengeja bisa dilakukan sendiri. Cathy heran karena orang Korea maunya selalu cepat dan terburu-buru padahal kalau ingin lancar bicara ya harus tahu cara mengeja dulu agar tak salah. Betty menimpali bahwa cara mengajar Cathy sangat lambat dibandingkan dengan tempat kursus lain yang pernah diikutinya. Cathy marah dan memutuskan menyudahi pelajaran hari itu.

Beberapa orang termasuk Mun Su dan Young Ju pergi minum dan membicarakan tentang cara mengajar Cathy. Young Ju masih sibuk menarik perhatian Mun Su dan tanpa sungkan minta no teleponnya. Mun Su kerepotan membawa Young Ju yang mabuk, dia terus berulah dalam bis. Dia bertanya tentang wanita idaman Mun Su. Mun Su menjawab kalau tidak ada kriteria khusus tapi dia lebih suka wanita yang bisa Bahasa Inggris karena dia berencana ingin mengungkapkan cinta dalam Bahasa Inggris. Mendengar hal Itu, Young Ju bertekad ingin belajar Bahasa Inggris lebih giat agar bisa bersama Mun Su.

Di tempat lain, Mun Su berteriak kencang dari atas balkon mempraktekkan cara berbicara dalam Bahasa Inggris agar kelak bisa ngobrol dengan adiknya. Semula ibu kesal karena malam-malam Mun Su berteriak seperti orang gila tapi akhirnya ibu malah mengikuti jejak putranya sehingga membuat para tetangga marah karena terganggu acara tidurnya. Ibu dan anak itu kompak lari bersembunyi dalam rumah.

Cathy kesal karena banyak murid yang absen, hanya menyisakan 5 murid saja yaitu kelompok Mun Su dan mereka kompak pura-pura sakit tenggorokan. Young Ju datang terlambat membuat Cathy kian sebal dan mengancam bahwa para murid hanya boleh berbicara Bahasa Inggris dalam kelasnya sambil marah kemudian meninggalkan kelas. Mun Su yang bermata jeli langsung senang melihat ponsel Kaherine yang tertinggal di meja. 

Young Ju sedang menunggu di halte, dia pura-pura kesal karena bis belum muncul ketika melihat Mun Su datang sambil menimang sebuah ponsel seolah itu adalah harta karunnya. Young Ju ingin mengajak bicara tapi Mun Su menyela bahwa mereka harus bicara dengan Bahasa Inggris. Young Ju mati kutu dan hanya bisa bertanya dalam hati, Mun Su seolah mengerti dan menjawab dalam hati juga. Tiba-tiba Mun Su mengambil ponsel dari dalam saku celananya dan dia senang karena Cathy menelepon. Mun Su tampak girang dan berjanji akan segera datang mengembalikan ponsel Cathy yang ketinggalan di kelas. Young Ju kesal tapi pura-pura cuek ketika Mun Su pergi naik taksi tapi kemudian dia menyusul dengan naik bis. Semula sopir bis enggan menuruti kemauan Young Ju untuk mengejar taksinya Mun Su tapi akhirnya menurut ketika Young Ju menunjukkan kartu identitasnya sebagai pegawai pemerintah. 

Ternyata Mun Su bertemu dengan Cathy di bar, mereka asyik ngobrol dan minum ketika Young Ju datang. Mun Su agak kesal melihat Young Ju yang membuntutinya tapi dia juga agak khawatir melihat Young Ju minum dengan seorang bule karena dia tahu kalau Young Ju gampang mabuk. Young Ju tidak berkutik ketika bertemu lagi dengan bule yang pernah mengomelinya. Bule itu berterimakasih karena mengira urusan tagihan listriknya dibantu Young Ju tapi lagi-lagi dia hanya bisa tersenyum malu tanpa mengatakan apapun.

Cathy mengajak Mun Su melakukan "Tap Dance" dan penampilan mereka sangat memukau, hal itu membuat Young Ju mulai cemburu. Dia tidak keberatan ketika bule itu mengajaknya minum. Ternyata Young Ju hebat, dia masih sadar dan membawa seember air ke atas panggung sedangkan bule itu sudah pingsan. Para tamu heran ketika Young Ju membenamkan wajahnya dalam air dan ketika Mun Su menarik bahunya dia malah meminta Mun Su untuk lari. Cathy mencoba mendekat dan bertanya tapi Young Ju malah membenturkan kepalanya pada Cathy.

Cathy agak kesal ketika Young Ju muncul tapi dia bingung karena Young Ju memberinya obat dan banyak makanan. Akhirnya Mereka malah makan bersama dan Young Ju mengaku kalau dirinya menyukai Mun Su, Cathy meyakinkan bahwa dirinya tidak menyukai Mun Su karena bukan tipe cowok idamannya. Cathy berjanji akan membantu Young Ju agar bisa lebih dekat dengan Mun Su. Saat mereka sedang ngobrol, tiba-tiba bel berbunyi dan ternyata Tyson datang membawakan pizza untuk Cathy. Cathy senang karena Tyson menyemangatinya.

Para murid heran melihat susunan kursinya berubah melingkar dan Cathy sengaja membagi murid secara berpasangan. Young Ju tampak senang dan Mun Su yang kesal karena harus berpasangan dengan Young Ju. Young Ju bertekad untuk belajar lebih giat agar tidak mempermalukan Mun Su, dia bahkan meniru cara siswi yang dilihatnya dalam bis yaitu menyobek kertas kamus dan memakannya. Dia bahkan meminta orangtua dan adiknya untuk ikut belajar kalau tidak, dia akan pergi dari rumah dan tidak akan memberi uang bulanan. Ayah ibu terpaksa menurut dan mulai belajar juga.

Tingkah Young Ju membuat rekan sekantornya heran karena kini Young Ju selalu percaya diri berbicara Bahasa Inggris walaupun tata bahasanya sangat amburadul. Anak kecil yang datang bersama ibunya tanpa ragu mengkritik cara bicara Young Ju yang amburadul, hal itu membuat Young Ju bengong entah karena malu atau heran melihat anak kecil sudah fasih berbahasa Inggris. Young Ju langsung berkemas saat melihat jam, dia tak perduli dengan pekerjaannya yang masih menumpuk, dia ingin segera pergi kursus dan bertemu Mun Su.

Kursus malam itu, mereka belajar percakapan. Mun Su dan Young Ju memilih tema tetangga yang sudah lama tidak bertemu. Mun Su agak kesal karena Young Ju belum belajar banyak. Dengan nada kesal dia menyarankan agar Young Ju nonton CNN agak bisa berbicara dengan benar dan tidak memalukan. Orangtua dan adik heran melihat Young Ju nonton CNN, Young Ju hanya bisa melotot marah ketika ayah bertanya apakah Young Ju mengerti apa yang dilihatnya. Mereka langsung pergi, ibu hanya bisa mengomel karena harus mengalah dan tidak nonton sinetron favoritnya tapi ayah membela kalau putrinya pasti mengerti apa yang dilihatnya. 

Mun Su pulang dan mendapati ibunya sedang menerima telepon. Ibu segera memanggil Mun Su karena ibu tidak bisa Bahasa Inggris. Rupanya Victoria, adiknya Mun Su yang menelepon. Victoria mengabarkan bahwa 2 minggu lagi dia akan datang tapi Mun Su malah grogi dan salah ngomong. Ibu mengatakan bahwa dia tak mau menemui Victoria karena malu. Ibu cerita kalau sejak ayah pergi bersama wanita lain, ibu kerepotan dan mengizinkan Victoria diadopsi keluarga lain, kini ibu menyesal. Mun Su juga kesal karena ibu selalu mengulangi hal yang sama padahal dia sendiri juga capek harus ikut kursus. Mun Su mengatakan bahwa seharusnya ibu tidak melahirkan Victoria bila tidak bisa membesarkannya, ibu tidak suka disalahkan dan kembali menyalahkan Mun Su karena tingkahnya mirip ayah yaitu mata keranjang. Mun Su marah dan keluar rumah.

Mun Su main di warnet tapi yang muncul di layar malah gambar Young Ju, akhirnya dia menelepon Young Ju. Ayah muncul karena mendengar suara ponsel, ternyata Young Ju duduk sambil tertidur di depan tv. Ayah kesal karena Mun Su mencari Candy (nama samaran Young Ju) dan ayah menjadi marah Mun Su mengakui sebagai Elvis. Young Ju terbangun dan langsung menyambar ponselnya. Young Ju bertemu Mun Su dan duduk di bangku. Mereka saling bertukar cerita tentang mimpi masing-masing dan Mun Su senang karena bisa ngobrol tengah malam dengan Young Ju. 

Young Ju senang dan alasan Mun Su adalah karena dia tidak menganggap Young Ju sebagai wanita sehingga dia merasa nyaman karena yang ada dipikirannya hanya Bahasa Inggris. Seharusnya Young Ju marah karena Mun Su tidak menganggapnya sebagai wanita tapi Young Ju malah hepi dan berjalan sempoyongan padahal dia tidak mabuk. Dia pulang meninggalkan Mun Su.

Mun Su heran melihat ibu menunggunya di bangku sambil terkantuk-kantuk. Ibu merasa bersalah dan bertanya apakah Mun Su sudah makan. Mun Su masih kesal ketika ibu kembali mengungkit kebiasaan Mun Su yang suka merayu siapa saja, wanita bersuami bahkan manekin. Mun Su berdalih bahwa ada beberapa wanita yang mendekatinya, salah satunya adalah pegawai pemerintah (Young Ju). Ibu mulai kepo tapi Mun Su merayu ibunya agar masuk rumah. Di kamarnya, Young Ju baru sadar arti ucapan Mun Su bahwa pria itu tidak menganggapnya sebagai wanita karena selalu berpakaian dan berdandan norak.

Besoknya, Young Ju sengaja tampil seksi, dia berharap Mun Su akan memujinya tapi yang ada malah pria itu menertawai dan menyamakan dirinya seperti alien yang berwajah kecil dan bermata lebar. Young Ju hanya bisa cemberut dan memberi tanda pada Cathy agar memulai pelajaran. Cathy merencanakan bahwa minggu depan mereka akan piknik dan teman Cathy akan ikut, semua bersorak senang tapi langsung lesu ketika Cathy mengatakan mereka akan berlibur ke rumah kakeknya Young Ju. Young Ju berpromosi bahwa acara mereka akan menyenangkan karena kakeknya memiliki babi yang bisa berbahasa Inggris. 

Kedatangan mereka disambut hangat oleh kakek neneknya Young Ju. Mun Su yang tidak sabar langsung bertanya tentang babi istimewa itu tapi kakek mengatakan bahwa babinya sudah dimasak. Mun Su menuduh Young Ju berbohong dan yang lain juga tampak kecewa. Young Ju pergi ke kadang dan mengambil seekor anak babi untuk diajari tapi anak babi itu cuek saja. Mun Su yang melihat hal itu datang membantu dengan cara merayu anak babi itu seperti caranya merayu pelanggan sepatu. Young Ju memegang kertas huruf B dan Mun Su memegang kertas huruf A, si anak babi itu disuruh memilih huruf A. Anak babi itu berjalan ke arah Mun Su dan menggigit kertasnya. Mun Su bersorak kegirangan dan memeluk Young Ju membuat gadis itu kaget tapi sekaligus senang. 

Mereka asik bersorak dan tidak menyadari bahwa anak babi itu kabur. Mereka berlari mengejar dan berusaha menangkapnya tapi anak babi itu sangat lincah sehingga Mun Su dan Young Ju kewalahan. Akhirnya anak babi itu berhasil di tangkap dan diikat agar tidak kabur lagi. Mereka berjalan bersama dan Mun Su yang menggiring si anak babi. Mun Su bertanya mengapa Young Ju berjalan pincang, ternyata sebelah sepatunya lepas saat mengejar anak babi tadi. Tiba-tiba Young Ju menjerit kesakitan karena kakinya luka. Mun Su tanpa ragu menawarkan punggungnya. Semula Young Ju menolak karena malu tapi akhirnya dia malah menempel dengan manja di punggung Mun Su.

Mereka pulang saat jam makan malam dan akhirnya mereka ikut bergabung. Semuanya tampak menikmati suasana makan malam di pedesaan dan berjoged bersama. Young Ju duduk santai sambil mengamati bulan ketika Mun Su muncul sambil membawa sebelah sepatunya yang hilang. Young Ju sangat berterimakasih dan Mun Su menawarkan diri untuk membelikan sepatu baru, awalnya Young Ju menolak tapi kemudian Young Ju bertanya apakah Mun Su memiliki koleksi sepatu warna merah karena dia sangat ingin memilikinya. Mun Su bercanda akan memberinya 10 pasang sepatu warna merah dan Young Ju tersenyum senang.

Mereka ngobrol dan tanpa ragu Mun Su meminjamkan jaketnya pada Young Ju yang kedinginan. Mereka saling mencurahkan isi hati masing-masing tapi ketika Young Ju minta Mun Su mengatakan sesuatu dalam Bahasa Inggris, pria itu menolak dengan alasan bahwa dirinya masih belum lancar. Mun Su mengajak masuk ketika Tyson keluar dan sengaja berdehem. Young Ju menyerahkan jaket yang dipinjamnya, tanpa sengaja dompet dalam jaket itu terjatuh dan Young Ju memungutnya. Mun Su tidak menyadari dompetnya jatuh dan Young Ju langsung patah hati ketika membuka dompet itu, ada foto seorang wanita muda nan cantik.

Dalam perjalanan pulang, Young Ju duduk bersebelahan dengan Cathy yang tertidur pulas. Tyson menyerahkan dompet pada Mun Su yang duduk di depan Young Ju. Tyson mengatakan bahwa wanita dalam foto itu sangat cantik dan bertanya pada Mun Su. Dengan bangga Mun Su menjelaskan bahwa gadis itu adalah pengacara di Amerika. Tyson menduga bahwa niat Mun Su ikut kursus karena gadis itu dan Mun Su mengiyakan, dia bahkan mengatakan bahwa dalam waktu dekat mereka akan segera bertemu. Young Ju yang menguping pembicaraan itu kian sedih. Sejak itu, hari-harinya terasa suram. Di kantor dia menjadi pendiam membuat semua rekan kerjanya heran. Di tempat kursus, Mun Su juga menjadi galau karena sudah beberapa hari Young Ju tidak muncul.

Di kantor, beberapa rekan kerjanya mencoba bertanya mengapa sekarang Young Ju tidak semangat lagi pergi kursus. Young Ju tidak memperdulikan pertanyaan mereka tapi amarahnya langsung meluap ketika bosnya juga menanyakan hal yang sama. Young Ju bertekad tidak akan ikut kursus lagi karena sejak awal dia tidak tertarik dan tidak perduli walaupun dirinya tidak bisa berbahasa Inggris, toh dia mahir berbahasa Korea, baginya hal itu sudah cukup. Bila mereka masih terus memaksanya maka dia akan protes. Bos dan yang lainnya hanya bisa diam dan kembali melanjutkan pekerjaannya masing-masing seolah tak pernah terjadi apapun.

Di toko, Mun Su sedang menata sepatu dan matanya langsung tertuju pada sepatu warna merah yang dulu sempat ingin dipilih oleh Young Ju. Akhirnya Mun Su membeli sepatu itu dan berniat memberikannya pada Young Ju. Mun Su heran ketika melihat Cathy berdiri di depan rumah Young Ju dan dia langsung bersembunyi saat Young Ju muncul dan berbicara dengan Cathy. Cathy meminta Young Ju datang kursus tapi Young Ju bersikeras tidak mau pergi. Cathy bingung dengan perubahan sikapnya tapi Young Ju tetap bungkam. Cathy kesal dan akhirnya balas membenturkan kepalanya ke dahi Young Ju. Keduanya merintih kesakitan dan Cathy langsung pulang dengan sempoyongan. Mun Su akhirnya pulang tanpa menemui Young Ju.

Young Ju akhirnya muncul di kelas dan membuat semuanya senang, Mun Su bahkan menyambutnya dengan ramah tapi Young Ju menjaga jarak, dia langsung berbaur dengan teman yang lain. Cathy mengusulkan agar besok mereka mengadakan pesta perpisahan tapi Mun Su sepertinya tidak bisa datang karena besok Victoria, adiknya akan datang. Tyson mengajukan diri untuk mentraktir semuanya karena kini dia bekerja di restoran Korea. Young Ju menghibur dirinya sendiri bahwa semuanya sudah berakhir tapi di tengah jalan dia malah melihat bayangan Mun Su dimana-mana.

Ibu sedang bersiap dan Mun Su masih mencoba menghafal agar tidak salah bicara lagi. Ibu bertanya tentang sepatu yang baru dibelinya dan Mun Su kembali kesal tapi dia kemudian bergegas pergi tanpa mempedulikan teriakan ibunya. Mun Su pergi ke restoran dan mengintip keseruan teman-temannya, dia enggan bergabung tapi dia juga tidak enak karena dilirik oleh pegawai restoran. Akhirnya Mun Su memutuskan mengganti sepatu Young Ju dengan yang baru. Dia tersenyum puas setelah membuang sepatu lama Young Ju tapi dia langsung panik menyadari bahwa sepatu yang baru itu salah ukuran. Mun Su segera berlari dan mengambil kembali sepatu hadiahnya.

Young Ju berjalan dengan sandal seadanya dan dia kaget melihat ibunya Mun Su datang ke tempat kursus mencari putranya sambil membawa baju pria, dia kian kaget karena ibu Mun Su langsung mengenalinya sebagai pegawai pemerintah. Ibu minta tolong diantarkan ke Hotel Amiga karena dia dan putranya ada janji untuk bertemu dengan seseorang. Young Ju meminjam sepatu Mun Su dan mengantarkan ibu Mun Su ke hotel. 

Victoria sudah menunggu di cafe hotel dan ibu mengajak Young Ju untuk menemaninya. Semula Young Ju sengaja mengatakan hal yang buruk membuat Victoria sedih dan pergi tapi dia menjadi tidak tega melihat ibu dan Mun Su yang sedih setelah mengetahui kalau Victoria pergi. Young Ju berinisiatif mengejar Victoria dan mengatakan yang sebenarnya. Young Ju langsung pergi setelah mempertemukan Victoria dengan ibu dan kakaknya, tidak lupa dia juga mengembalikan sepatu milik Mun Su yang dipinjamnya.

Young Ju pulang dengan bertelanjang kaki, dia sengaja bersikap ceria walaupun hatinya menangis karena cintanya kini telah berakhir. Dia bahkan sengaja menggoda dua pria yang keheranan melihatnya, sebagai balasan Young Ju malah menabrak tiang hingga menjadi bahan tertawaan orang-orang tapi Young Ju tidak perduli. Ketika duduk di stasiun sambil menunggu kereta, Young Ju menumpahkan kesedihannya dengan menangis seperti anak kecil.

Mun Su mencari Young Ju sambil membawa sepatu, dia mengejar hingga ke dalam kereta. Tanpa ragu, dia memanggil Young Ju di setiap gerbong kereta. Young Ju yang memilih duduk diantara seorang pria tua yang membaca koran dengan wanita berkacamata mulai merasa tidak nyaman. Dia mencoba merebut koran tapi pria tua itu marah. Mun Su tidak lelah mencari karena dia yakin Young Ju ada di kereta itu, dia tidak perduli dengan omelan penumpang lain. 

Akhirnya Mun Su menemukan Young Ju tapi gadis itu pura-pura tertidur ketika Mun Su memanggilnya. Mun Su merasa bersalah melihat kaki Young Ju dan tanpa ragu dia membersihkan dan memakaikan sepatu merah itu ke kaki Young Ju. Young Ju yang hanya pura-pura tidur langsung duduk tegak saat Mun Su memberinya sepatu merah idamannya. Mun Su mengatakan bahwa dia tidak pernah serius berkencan dengan siapapun dan Victoria itu adalah adiknya. Young Ju menunggu dan pria tua itu kesal, dia menegur Mun Su. 

Mun Su menyatakan cinta dalam Bahasa Korea tapi Young Ju menolak karena dulu Mun Su pernah mengatakan bahwa bila dia serius menyukai seseorang maka dia akan menyatakan cinta dalam Bahasa Inggris, itu artinya Mun Su tidak serius dengannya. Mun Su berdalih bahwa Bahasa Korea lebih baik sehingga dia menyatakan cinta dalam bahasanya sendiri bukan bahasa asing.

Young Ju bertanya tentang ciuman tapi Mun Su agak malu karena banyak penonton tapi mereka justru menunggu kapan mereka akan berciuman. Young Ju berinisiatif melakukannya, dia berdiri dan langsung mencium Mun Su dengan singkat. Mun Su agak kaget dan penonton bersorak. Mun Su kembali balas mencium Young Ju dengan mesra. 

Hubungan mereka berakhir bahagia. Beberapa waktu kemudian Young Ju dan Mun Su sudah menikah. Mereka duduk di bangku taman sambil menunggui bayi mereka yang asik bermain dalam kereta dorong. Sepasang bule tua datang dan menyapa, mereka bertanya tentang bayi mereka. Mun Su dan Young Ju mampu menjawab pertanyaan bule itu dengan fasih dan lancar dalam Bahasa Inggris.

Adegan favoritku :

Bertemu dengan wanita yang merasa cemburu itu sangat menakutkan karena tindakannya selalu didasarkan pada emosi yang tidak terkontrol. Itulah yang dilakukan oleh Young Ju ketika dia merasa terancam dengan kehadiran Cathy dan Victoria. Young Ju bahkan memanfaatkan kartu pegawainya untuk mengelabuhi sopir bis agar bersedia mengejar taksi yang membawa Mun Su untuk bertemu Cathy. Young Ju menganggap Cathy sebagai musuh dan tidak ragu untuk melakukan hal konyol, padahal Cathy adalah guru kursusnya. Hal yang sama juga dilakukan Young Ju pada Victoria, padahal Victoria itu adalah adik Mun Su yang sejak kecil diadopsi dan pindah ke Amerika.

Hikmah yang bisa diambil dari film ini :

Cinta adalah suatu perasaan yang bisa muncul akibat terbiasa dengan sesuatu atau seseorang. Cinta bisa mengubah kriteria seseorang tentang sosok idaman hatinya. Contohnya kisah cinta Mun Su dan Young Ju, siapa yang mengira kalau Young Ju yang cupu dan norak akhirnya bisa memikat hati Mun Su yang playboy dan lebih suka pada wanita cantik nan seksi. 

Komentarku :

Awal dari sesuatu yang tidak menyenangkan tapi akhirnya berubah menjadi menyenangkan karena sesuatu, menurutku itulah inti cerita film ini. Mun Su dan Young Ju sebenarnya tidak menyukai Bahasa Inggris tapi mereka terpaksa ikut kursus agar mahir karena alasan tertentu. Mun Su ikut kursus agar bisa ngobrol dengan adiknya, Victoria yang sejak kecil diadopsi dan tinggal di Amerika sedangkan Young Ju terpaksa ikut kursus karena dia ketahuan tidak mampu menolong bule yang mengajukan komplain, dia hanya bisa tersenyum karena tidak mengerti apapun yang dikatakan oleh si bule, sialnya lagi dia juga kalah undian bersama rekan kerjanya. 

Ketika si bos memberi pengarahan dan rekan yang lain serius berdoa, Young Ju malah asik makan hingga mulutnya penuh sehingga botol yang diputar berhenti menghadap tepat ke arahnya. Ketika semua bersorak dan memberinya selamat, Young Ju baru protes tapi siapa yang bisa mendengar omongannya dengan jelas bila mulutnya penuh dengan makanan? 

Mun Su dan Young Ju kursus di tempat yang sama dan sekelas, hal itu membuat keduanya merasa sesuatu yang berbeda. Awalnya bagi Young Ju belajar Bahasa Inggris terasa membosankan tapi kini terasa menyenangkan bahkan membuat antusias dan tak ingin waktu cepat berlalu. Mun Su yang semula memandang Young Ju sebagai wanita cupu dan norak akhirnya menyadari bahwa gadis itu berbeda dan menarik hatinya. Sayangnya perasaan suka itu harus diuji oleh rasa cemburu. Bukankah cemburu itu pemanis dalam hubungan percintaan? Tapi bagaimana bila cemburu yang berlebihan?

Young Ju merasa sangat cemburu pada Victoria, dia tahu alasan Mun Su ikut kursus adalah karena ingin bertemu dengan Victoria. Young Ju kian minder ketika bertemu langsung dengan Victoria yang cantik dan modis, apalagi saat melihat ibunya Mun Su yang sangat terharu bisa bertemu dengan Victoria. Muncul rasa tidak rela dalam diri Young Ju hingga dia sengaja berbohong tapi Young Ju merasa bersalah dan mengalah, dia meminta agar Victoria mau menemui Mun Su dan ibunya karena mereka mencintainya.

Young Ju, si tokoh utama merasakan kesedihan dan kesialan karena harus menabrak tiang tapi berusaha tabah. Kesedihan itu tidak berlangsung lama karena Mun Su mengejarnya dan tanpa ragu menyatakan perasaannya dengan disaksikan oleh para penumpang kereta. Kisah mereka berakhir bahagia. Cinta memang buta, dia tidak memandang usia, status atau penampilan fisik seseorang. Buktinya, Young Ju yang semula berpenampilan cupu dan norak bisa membuat hati Mun Su tertarik, dan dengan cinta pula kini Young Ju berubah menjadi wanita yang cantik dan tidak norak lagi. Yang terpenting, kini keduanya telah mahir berbahasa Inggris.

Review Film Menarik Lainnya

0 comments:

Post a Comment