You've Got Mail adalah film lawas Amerika tahun 1998 yang bergenre komedi romantis. Film ini mengingatkan kita pada saat dulu awal munculnya internet, dibarengi dengan adanya fasilitas chatting dan saling berbalasan email. Inti cerita film ini adalah dua orang asing yang tidak saling kenal tapi memiliki 2 hubungan yang saling bertolak belakang.
Di dunia nyata mereka saling membenci akibat persaingan bisnis tapi di dunia maya (chatting dan email) mereka menjalin kisah romantis layaknya remaja yang baru pertama kali merasakan jatuh cinta padahal sebenarnya mereka sudah memiliki pasangan hidup masing-masing.
Di dunia nyata mereka saling membenci akibat persaingan bisnis tapi di dunia maya (chatting dan email) mereka menjalin kisah romantis layaknya remaja yang baru pertama kali merasakan jatuh cinta padahal sebenarnya mereka sudah memiliki pasangan hidup masing-masing.
Para pemain :
Tom Hanks sebagai Joe "NY152" Fox
Meg Ryan sebagai Kathleen "Shopgirl" Kelly
Parker Posey sebagai Patricia Eden
Jean Stapleton sebagai Birdie Conrad
Greg Kinnear sebagai Frank Navasky
Steve Zahn sebagai George Pappas
Heather Burns sebagai Christina Plutzker
Dave Chappelle sebagai Kevin Jackson
Dabney Coleman sebagai Nelson Fox
John Randolph sebagai Schuyler Fox
Deborah Rush sebagai Veronica Grant
Hallee Hirsh sebagai Annabel Fox
Jeffrey Scaperrotta sebagai Matthew Fox
Cara Seymour sebagai Gillian Quinn
Katie Finneran sebagai Maureen, the nanny
Sara Ramirez sebagai Rose, Zabar's cashier
Michael Badalucco sebagai Charlie
Veanne Cox sebagai Miranda Margulies
Sinopsis lengkap :
Pagi yang cerah Kathleen baru bangun tidur ketika kekasihnya yag bernama Frank sudah siap berangkat kerja, dia tampak tidak perduli ketika diomelin tentang kebiasaannya chatting. Kathleen berubah semangat ketika kekasihnya pamit pergi, dia bahkan mengintip beberapa kali untuk memastikan bahwa Frank benar-benar telah pergi. Kathleen langsung duduk manis di depan komputer dan mulai online menggunakan nama samaran "shopgirl", dia berharap cemas menunggu kiriman email. Kathleen tersenyum senang ketika email dari "NY152" muncul di layar dan dia membacanya.
Di tempat lain seorang pria bernama Joe sudah berpakaian rapi, dia duduk sambil minum jus dan melihat koran. Joe mendengarkan dengan sabar keluhan kekasihnya yang bernama Patricia tentang suasana di tempat kerjanya. Sesaat setelah Patricia pamit kerja, Joe menunggu sejenak untuk memastikan bahwa keadaan sudah aman dan dia langsung menuju ruang kerja untuk menyalakan komputer. Joe tersenyum puas ketika mendapat balasan email dari "shopgirl".
Itulah yang terjadi pada Joe dan Kathleen, di dunia nyata mereka tidak saling kenal dan hanya tahu bahwa mereka sama-sama tinggal di New York tapi di dunia maya, mereka sangat akrab dan saling bertukar cerita dengan menggunakan nama samaran "NY152" dan "Shopgirl". Pagi itu, Kathleen dan Joe berjalan di jalan yang sama untuk menuju tempat kerja masing-masing tanpa saling menyapa karena mereka tidak saling kenal. Kathleen adalah pemilik toko buku anak yang berkonsep sederhana dan nyaman sedangkan Joe adalah pengusaha yang akan membuka bisnis toko buku besar nan modern bernama "Fox Books SuperStore".
Kathleen menyapa Christina yang sudah menunggu di depan toko. Christina merasa Kathleen agak aneh seperti orang yang sedang jatuh cinta, semula Kathleen mengelak tapi akhirnya mengaku kalau dirinya merasa senang ketika mendapat email dari seseorang yang bahkan tidak dikenalnya tapi Kathleen merasa tidak sulit mengakhirinya karena dia tidak mengenal pria itu dan dia tidak ingin terjebak dengan perasaannya sendiri. Christina masih penasaran dan Kathleen tidak keberatan menceritakan awal perkenalannya dengan pria itu. Christina menebak bahwa bisa saja pria itu akan muncul di toko buku mereka dan tiba-tiba lonceng di atas pintu berbunyi, George masuk diikuti oleh Birdie. Mereka berdua adalah pegawai Kathleen.
Kathleen menanggapi dengan santai ketika George dan Christina mengeluh tentang keberadaan "Fox Books SuperStore", Kathleen yakin bahwa toko mereka mampu bersaing dan tidak akan terpengaruh karena mereka punya pelanggan setia. Birdie mencoba memperingatkan tapi Kathleen justru senang bila daerah mereka menjadi pusat buku, Birdie hanya bisa menghela nafas melihat bosnya yang tampak optimis. Di rumah, Kathleen mendiskusikan hal itu pada Frank tapi mereka selalu memiliki pendapat yang berbeda tentang suatu hal dan hal itu membuatnya sedikit kesal. Kathleen hanya bisa menceritakan isi hatinya pada "NY152".
Suatu hari, Joe bertemu dengan Annabel dan Matthew. Joe mengajak mereka bersenang-senang dan ketika pulang, mereka tertarik melihat iklan story book lady di depan toko milik Kathleen. Joe terpaksa mengikuti keduanya masuk ke dalam toko. Kedua bocah berbaur dengan bocah yang lain dan tampak senang mendengarkan cerita dari Kathleen. Kathleen ngobrol dengan Joe dan tanpa sadar, Kathleen menyatakan rasa optimisnya bahwa tokonya memiliki pelanggan setia sehingga tidak akan terpengaruh dengan toko buku baru yang mengobral diskon besar. Joe hanya bisa tersenyum tipis mendengar hal itu dan buru-buru pergi setelah membayar.
Perkiraan Kathleen ternyata keliru, toko baru itu langsung diserbu pembeli karena mereka tertarik dengan diskon dan konsep tokonya yang modern. Birdie mengeluh bahwa toko itu baru buka seminggu tapi sudah berimbas besar pada pendapatan toko mereka. Kathleen masih mencoba optimis tapi Christina dan George mulai mengeluh, bahkan George berniat datang dan melihat sendiri keistimewaan toko baru itu.
Kathleen dan Frank pergi ke acara pesta dan di sana dia bertemu dengan Joe. Kathleen baru menyadari bahwa Joe adalah pemilik toko buku saingannya. Ada rasa marah dan kesal karena Kathleen merasa telah dimata-matai tapi Joe hanya cuek. Ketika Joe dan Kathleen saling kesal hal sebaliknya justru terjadi pada pasangan mereka. Ternyata Patricia sangat mengidolakan Frank dan mereka saling memuji tanpa memperdulikan tatapan kesal dari pasangan masing-masing.
Joe tidak bisa tidur dan dia mencurahkan isi hatinya pada "Shopgirl" dan akhirnya Joe "saling curhat" dengan Kathleen tanpa mengetahui bahwa sebenarnya mereka membicarakan dirinya masing-masing. Joe bahkan memberanikan diri untuk mengajak Kathleen bertemu dan hal itu membuat Kathleen agak shock. Kathleen tidak berani memberikan kepastian apakah mereka harus bertemu atau tidak.
Hal unik justru terjadi di dunia nyata, dimana Kathleen dan Joe sebenarnya tinggal di lingkungan yang sama. Kini Joe dan Kathleen saling menghindar atau pura-pura tidak melihat bila kebetulan berpapasan. Suatu ketika mereka kebetulan berada di supermarket yang sama, mereka beberapa kali saling menghindar tapi ketika sedang antri di kasir, Joe datang membantu Kathleen yang bermasalah karena kasir hanya mau dibayar tunai.
Kathleen kian galau melihat tokonya kini telah sepi pengunjung dan dia kembali curhat pada "NY152". Joe merasa kalau "Shopgirl" sedang online dan dia langsung "menyapanya", hal itu membuat Kathleen kaget tapi karena Joe terus mendesak maka akhirnya Kathleen bercerita kalau bisnisnya sedang bermasalah karena mendapat saingan baru. Joe menyarankan agar Kathleen untuk melawan untuk mendapatkan pelanggannya kembali. Kathleen merasa termotivasi dan minta bantuan Frank untuk menulis review tentang tokonya di kolom surat kabar.
Artikel yang ditulis Frank telah membuat toko Kathleen ramai kembali dan Birdie memuji isi tulisan Frank. Kathleen bahkan secara terus terang mengajak pelanggan setianya untuk berdemo dan menentang keberadaan toko buku milik Joe. Joe merasa kesal ketika melihat liputan tentang demo itu dan isi wawancara reporter dengan Kathleen. Di sisi lain, Kathleen masih memendam rasa kecewa ketika Birdie mengatakan bahwa usaha mereka sia-sia karena penjualan di toko mereka tidak banyak berubah. Perlawanan mereka belum membuahkan hasil yang signifikan.
Kathleen kembali mengeluh pada "NY152", dia bertanya apakah ajakan Joe untuk bertemu masih berlaku karena kini Kathleen benar-benar merasa putus asa. Joe menyanggupi acara kopi darat itu tapi nyatanya kini Joe gugup saat berjalan menuju ke tempat pertemuannya dengan ditemani Kevin, asistennya. Kevin mencoba menenangkan hati bosnya yang kian gugup ketika tiba di cafe, Joe akhirnya minta bantuan Kevin untuk melihat "Shopgirl" dan Joe memilih duduk di bangku yang ada di dekat pintu masuk. Kevin agak kaget ketika melihat Kathleen ada di sana dan ternyata selama ini Joe dan Kathleen saling membenci di dunia nyata tapi di dunia maya mereka seperti sepasang kekasih yang saling mendukung dan memuji.
Joe shock ketika Kevin mengatakan bahwa wanita idaman Joe selama ini adalah Kathleen, wanita yang dibencinya di dunia nyata dan Kevin bertanya apakah yang akan Joe lakukan terhadap Kathleen yang telah menunggunya? Joe hanya menjawab bahwa dia akan pulang dan tak akan menemui Kathleen. Joe berjalan pulang meninggalkan Kevin yang hanya bisa melihat kepergian bosnya dengan tatapan bingung.
Di dalam cafe, Kathleen beberapa kali mengatakan bahwa dirinya sedang menunggu seseorang ketika ada tamu yang ingin duduk dengannya. Kathleen agak gelisah dan melihat jam di tangannya. Dia langsung gugup ketika melihat Joe masuk dan menghampirinya seolah kaget melihat Kathleen duduk sendirian. Kathleen mencoba mengusirnya tapi Joe tetap tenang dan memilih duduk di depan Kathleen. Kathleen berharap cemas ketika mendengar pintu terbuka tapi dia langsung kecewa karena yang muncul hanya 2 wanita tua. Joe seolah tahu apa yang dipikirkan Kathleen dan dia mengatakan ingin menunggu hingga teman Kathleen datang tapi Kathleen kembali mengusirnya. Joe akhirnya menyerah dan memilih duduk di belakang kursi Kathleen tapi mereka malah ribut karena Kathleen masih kesal dan merasa dibohongi. Joe kembali duduk di depan Kathleen dan mereka kembali ribut untuk mempertahankan pendapatnya masing-masing, Kathleen terdiam ketika pintu terbuka dan pria berkostum aneh masuk, hal itu membuatnya kecewa dan menghela nafas.
Joe penasaran tentang seseorang yang ditunggu Kathleen tapi Kathleen mengatakan bahwa pria yang ditunggunya jauh lebih baik daripada Joe. Kathleen kian kesal karena Joe tidak mau pergi hingga akhirnya Kathleen menumpahkan semua kekesalan dan kemarahannya terhadap Joe hingga Joe tidak mampu berkata-kata. Joe memilih pamit dengan langkah gontai, Kathleen agak menyesal setelah memaki Joe dan dia akhirnya ikut pulang, ditengah perjalanan Kathleen membuang bunga mawarnya di tempat sampah. Sesampainya di rumah, Kathleen mengecek tapi tidak ada email dari "NY152". Kathleen kian kecewa dan menghempaskan tubuh mungilnya di tempat tidur. Di tempat lain, Joe pulang dan dia hanya membisu ketika Patricia sibuk bercerita.
Paginya, Joe mengomel ketika Kevin masih saja membicarakan tentang Kathleen. Dan ditempat lain, Kathleen menceritakan kekecewaannya pada Chistina, George dan Birdie bahwa acara kopi daratnya semalam gagal. Kathleen menuliskan penyesalannya karena "NY152" tidak datang. Kathleen bercerita bahwa di cafe, dia bertemu dengan seseorang yang sangat dibencinya tapi dia berhasil mengomelinya. Kathleen puas tapi kini dia merasa menyesal telah mengomeli pria itu. Joe yang membaca pesan "Shopgirl" merasa bimbang untuk membalasnya atau tidak. Akhirnya Joe memutuskan untuk membalasnya, Joe menyesal karena ketidakhadirannya membuat "Shopgirl" harus bertemu dengan musuhnya, Joe berjanji suatu hari akan menjelaskan semuanya pada Kathleen.
Kathleen dan Chistina mengunjungi Birdie. Kathleen memutuskan untuk menutup tokonya dan Birdie mendukung keputusan itu. Kathleen bertemu dengan Frank untuk nonton bioskop tapi acara itu berakhir berantakan karena Frank ingin mengatakan sesuatu tapi takut akan kian menyakiti hati Kathleen. Kathleen terus mendesak dan akhirnya Frank mengakui kalau sebenarnya dirinya tidak mencintai Kathleen, Kathleen tidak marah tapi justru tersenyum senang karena dirinya juga tidak mencintai Frank. Baik Kathleen dan Frank sama-sama tersenyum lega karena sudah saling jujur. Begitulah, malam itu Frank mengemasi barangnya dan keluar dari apartemen Kathleen.
Kathleen melakukan cuci gudang untuk tokonya dan beberapa pelanggan setia merasa tidak rela bila toko kesayangannya sejak kecil harus tutup selamanya. Malamnya, Kathleen memberanikan diri untuk masuk ke "Fox Books SuperStore". Tampak jelas ekspresi kagum di wajah Kathleen ketika melihat megah dan lengkapnya koleksi buku di dalamnya. Hatinya kian sedih ketika naik ke lantai 2 tempat khusus untuk buku anak-anak. Di sana, tempatnya sangat luas dan nyaman untuk anak-anak. Kathleen menyadari bahwa dirinya kalah telak, tokonya yang kecil tidak sebanding dengan tempat yang kini ditatapnya dengan pandangan nanar dan kabur oleh airmata kesedihan. Joe mengintip Kathleen yang sedang duduk termenung dan Kathleen tanpa segan membantu pengunjung yang ingin membeli buku tapi tidak tahu nama pengarangnya.
Patricia dan Joe membicarakan tentang Kathleen dan toko bukunya yang bangkrut tapi Patricia yakin kalau Kathleen bisa menjadi editor buku anak-anak tapi Joe meragukannya. Mereka menuju apartemen dengan menggunakan lift tapi liftnya macet dan mereka terjebak bersama Charlie, penjaga lift dan seorang wanita yang menggendong kucingnya. Saat menunggu bantuan mereka saling mengutarakan niatnya bila berhasil keluar dari lift ini. Joe dan yang lain akhirnya bisa keluar dari lift satu jam kemudian, Joe memutuskan untuk keluar dari apartemen Patricia dan pindah ke kapal miliknya bersama anjing kesayangannya.
Joe dan Kathleen kembali curhat dan saling menguatkan bahwa setiap orang harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan, bahwa kini mereka sama-sama telah berpisah dengan pasangan masing-masing. Kathleen juga cerita bahwa setengah hatinya telah mati melihat kini toko warisan ibunya telah ditutup selamanya, dia merasa benar-benar patah hati.
Joe sedang berolahraga bersama anjingnya ketika melihat ayahnya sudah menunggu dan ternyata ayahnya juga sudah putus dari kekasihnya. Jadilah ayah dan anak itu saling curhat tentang kegagalan cinta masing-masing.
Joe berinisiatif mengunjungi Kathleen. Joe beralasan bahwa dirinya mendengar kabar bahwa Kathleen sakit dari George. Kathleen sebenarnya enggan bertemu Joe tapi pria itu ikut menyelinap masuk saat ada salah satu penghuni apartemen yang masuk. Kathleen kaget saat Joe sudah mengetuk pintu apartemennya dan terpaksa membukakan pintu. Kathleen masih kesal tentang tokonya dan menumpahkan unek-uneknya pada Joe tapi Joe menanggapinya dengan sabar. Joe bahkan tak perduli saat Kathleen ingin "mengusirnya", Joe malah bersikap cuek dan bertanya tentang vas karena dia membawa bunga juga membuat teh untuk mereka berdua.
Mereka ngobrol dan Kathleen mengakui kalau dia tak membenci Joe karena telah membuatnya menutup toko tapi Joe balas menyindir kalau Kathleen memang tak membencinya tapi tak mau memaafkannya. Kathleen agak bingung karena dia merasa bahwa Joe sangat mirip dengan "NY152" seolah mereka adalah orang yang sama. Kathleen pamit ingin rebahan tapi tampaknya Joe masih belum ingin pulang, Kathleen hanya diam saat Joe mengatakan bahwa tujuan kedatangannya adalah ingin berteman dengan Kathleen.
Joe menyusul Kathleen yang rebahan dan iseng bertanya tentang apa yang terjadi setelah kepergiannya dari cafe waktu itu. Kathleen menjawab bahwa tak terjadi apapun karena temannya tak datang. Joe pura-pura heran karena setahunya Kathleen sangat menyukai pria itu dan setengah malu Kathleen mengaku kalau sebenarnya dirinya tak tahu sosok pria itu. Joe pura-pura menebak bahwa Kathleen mengenalnya dari internet via email. Kathleen mengiyakan. Joe menyarankan agar Kathleen bertemu dengan pria itu tapi kemudian meralatnya. Kathleen kesal dan tak berniat menuruti saran Joe tapi Joe segera menutup mulut Kathleen agar tidak mengatakan sesuatu yang kelak akan disesalinya. Kathleen kaget dan hanya membisu ketika Joe pamit pulang.
Sejak saat itu Kathleen seolah mendapat keberanian untuk mengajak "NY152" kopi darat dan Joe juga memastikan bahwa mereka harus bertemu tapi tidak dalam waktu dekat karena dirinya sedang sibuk.
Kini Kathleen dan Joe lebih sering bertemu dan membahas isi pembicaraan Kathleen dan "NY152". Joe seolah bermuka dua, di depan Kathleen, dia sengaja menjelek-jelekkan "NY152" tapi ternyata Kathleen benar-benar serius menyukai "NY152" walaupun belum pernah bertemu. Akhirnya Joe atas nama "NY152" memberanikan diri untuk mengajak Kathleen bertemu dan hal itu disambut antusias oleh Kathleen.
Joe menyiratkan bahwa seandainya mereka tidak pernah berurusan soal bisnis dan hanyalah dua orang asing yang baru bertemu, Joe yakin situasi mereka pasti akan berbeda tapi Kathleen mengatakan bahwa hal itu mungkin saja. Joe ingin sekali berterus terang tapi Kathleen seolah ingin segera pergi dan bertemu dengan "NY152". Joe hanya bisa pasrah melihat Kathleen yang berjalan cepat menuju apartemennya.
Kathleen mengenakan gaun yang manis. Dia berjalan menuju taman tempat dia membuat janji dengan "NY152". Kathleen menunggu dengan sabar sampai akhirnya dia mendengar seseorang yang mengejar sambil memanggil nama seekor anjing. Kathleen mengenali suara pria itu dan dia langsung menangis ketika Joe muncul sambil mengejar anjing besar berwarna coklat. Joe menghampiri Kathleen dan mengusap airmatanya dengan tisu sambil menenangkan, "Jangan menangis, Shopgirl!".
Airmata haru dan raut bahagia tampak di wajah Kathleen, seolah rasa penasaran dan heran yang selama ini dipendamnya kini telah terjawab. Kadang Kathleen merasa Joe seperti "NY152" karena dia tahu apapun yang pernah dibicarakan Kathleen dengan "NY152" dan ternyata "NY152" adalah Joe sendiri. Kathleen mengakui kalau dirinya sangat ingin bersama Joe dan dia bahagia mengetahui bahwa Joe dan "NY152" adalah orang yang sama. Joe tak kalah bahagia dan mereka berpelukan hangat.
Adegan favoritku :
Aku paling suka ketika "NY152" dan "Shopgirl" saling curhat. Mereka seolah lepas dari semua beban, bercerita apapun tanpa takut ketahuan orang lain. Dunia seolah memang hanya seluas layar komputer bagi mereka, mereka saling mengenal, mendukung bahkan tertarik satu sama lain walaupun belum pernah melihat wujud aslinya.
Itulah daya tarik sosial media, kita bebas menjadi siapapun atau apapun tanpa perlu takut ketahuan istilahnya, kita bisa memanipulasi identitas, seorang pria bisa berpura-pura menjadi wanita atau sebaliknya. Seorang yang pemalu bisa menjadi agresif di dunia maya.
Hikmah yang bisa diambil dari film ini :
Media sosial memang bisa membawa dampak positif tapi juga bisa sangat merugikan, orang bisa saling mencaci tanpa harus merasa malu atau takut ketahuan karena menggunakan identitas palsu. Kita harus ingat bahwa sebebas apapun berkomunikasi di media sosial tetap harus tahu batas dan tidak mengumbar hal-hal yang bersifat pribadi. Kita bisa dengan mudah jatuh hati dan merasa dekat dengan "orang" yang baru saja dikenal di media sosial dan melupakan orang-orang yang ada di sekitar kita. Bisa jadi tanpa kamu sadari, kamu menyukai seseorang di media sosial tapi membenci seseorang di dunia nyata dan ternyata orang yang kamu suka dan benci itu adalah orang yang sama, seperti yang dialami oleh Kathleen dalam film ini.
Komentarku :
Film ini memang sudah lama tapi aku yakin tema film ini masih kekinian yaitu terbuai mulut manis dari seseorang yang belum pernah dikenal atau ditemui sebelumnya. Saling tertarik karena pribadi palsu yang mempesona dan menarik padahal aslinya belum tentu seperti itu.
Joe dan Kathleen adalah dua orang yang tinggal di kawasan yang sama yaitu New York, mereka tidak saling mengenal tapi terpaksa saling mengenal karena urusan bisnis yaitu toko buku. Kathleen mewarisi toko buku anak milik ibunya tapi dia kesal karena Joe membuka toko buku besar yang menawarkan diskon dan berbagai kemudahan sehingga Kathleen harus kehilangan banyak pelanggan dan berimbas pada kebangkrutan toko mungilnya.
Di dunia nyata, Joe dan Kathleen jelas saling memusuhi dan membenci sehingga mereka berusaha menghindar bila tidak sengaja berpapasan di jalan tapi sebaliknya, di dunia maya mereka justru menemukan kecocokan satu sama lain. Mereka sepakat menggunakan nama samaran "NY152" untuk Joe dan "Shopgirl" untuk Kathleen. Baik Joe dan Kathleen merasa aman karena mereka tetap menyimpan rapat identitas pribadinya misalnya nama asli atau alamat rumah. Mereka aktif "ngobrol" dan saling berbalasan email untuk membahas berbagai hal terutama dalam hal pekerjaan bahkan Joe tidak segan membantu masalah Kathleen.
Rasa aman itu akhirnya mulai terusik oleh rasa penasaran untuk melihat seperti apa wujud orang yang selama ini hanya bisa dibayangkan tanpa bisa mendengar suara atau melihat wajahnya. Kadang imajinasi atau khayalan itu tidak seindah kenyataan dan itulah yang dialami oleh Joe ketika dia mengiyakan ajakan "Shopgirl" untuk kopi darat, ternyata "Shopgirl" tidak lain adalah Kathleen, wanita yang menurut Joe sangat menjengkelkan dan bawel.
Kaget dan shock, itulah reaksi Joe. Dia tidak pernah mengira bahwa selama ini dia menyukai sekaligus membenci wanita yang sama yaitu Kathleen. Joe sengaja tidak menemui Kathleen sebagai "NY152" tapi sebagai Joe untuk melihat reaksi Kathleen dan ternyata wanita itu masih sangat membencinya karena merasa tertipu. Singkat cerita, Joe berusaha mengambil hati Kathleen agar wanita itu tidak lagi membencinya dan usahanya berhasil. Kini Kathleen mulai bisa menerima kehadiran Joe, mereka bahkan lebih sering menghabiskan waktu bersama untuk ngobrol.
Keraguan kini mulai menghampiri Kathleen karena dia merasa kadang Joe seperti mengetahui apa saja yang pernah dia bicarakan dengan "NY152", di saat dirinya bimbang Joe malah mengisyaratkan bahwa mereka bisa saja saling menyukai bila tidak bermasalah dengan urusan bisnis yang sama. Untunglah, keraguan Kathleen akhirnya terjawab bahwa sebenarnya Joe dan "NY152" adalah orang yang sama. Tak ada lagi keraguan karena pada dasarnya mereka saling menyukai dan cerita berakhir bahagia.
Kathleen dan Chistina mengunjungi Birdie. Kathleen memutuskan untuk menutup tokonya dan Birdie mendukung keputusan itu. Kathleen bertemu dengan Frank untuk nonton bioskop tapi acara itu berakhir berantakan karena Frank ingin mengatakan sesuatu tapi takut akan kian menyakiti hati Kathleen. Kathleen terus mendesak dan akhirnya Frank mengakui kalau sebenarnya dirinya tidak mencintai Kathleen, Kathleen tidak marah tapi justru tersenyum senang karena dirinya juga tidak mencintai Frank. Baik Kathleen dan Frank sama-sama tersenyum lega karena sudah saling jujur. Begitulah, malam itu Frank mengemasi barangnya dan keluar dari apartemen Kathleen.
Kathleen melakukan cuci gudang untuk tokonya dan beberapa pelanggan setia merasa tidak rela bila toko kesayangannya sejak kecil harus tutup selamanya. Malamnya, Kathleen memberanikan diri untuk masuk ke "Fox Books SuperStore". Tampak jelas ekspresi kagum di wajah Kathleen ketika melihat megah dan lengkapnya koleksi buku di dalamnya. Hatinya kian sedih ketika naik ke lantai 2 tempat khusus untuk buku anak-anak. Di sana, tempatnya sangat luas dan nyaman untuk anak-anak. Kathleen menyadari bahwa dirinya kalah telak, tokonya yang kecil tidak sebanding dengan tempat yang kini ditatapnya dengan pandangan nanar dan kabur oleh airmata kesedihan. Joe mengintip Kathleen yang sedang duduk termenung dan Kathleen tanpa segan membantu pengunjung yang ingin membeli buku tapi tidak tahu nama pengarangnya.
Patricia dan Joe membicarakan tentang Kathleen dan toko bukunya yang bangkrut tapi Patricia yakin kalau Kathleen bisa menjadi editor buku anak-anak tapi Joe meragukannya. Mereka menuju apartemen dengan menggunakan lift tapi liftnya macet dan mereka terjebak bersama Charlie, penjaga lift dan seorang wanita yang menggendong kucingnya. Saat menunggu bantuan mereka saling mengutarakan niatnya bila berhasil keluar dari lift ini. Joe dan yang lain akhirnya bisa keluar dari lift satu jam kemudian, Joe memutuskan untuk keluar dari apartemen Patricia dan pindah ke kapal miliknya bersama anjing kesayangannya.
Joe dan Kathleen kembali curhat dan saling menguatkan bahwa setiap orang harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan, bahwa kini mereka sama-sama telah berpisah dengan pasangan masing-masing. Kathleen juga cerita bahwa setengah hatinya telah mati melihat kini toko warisan ibunya telah ditutup selamanya, dia merasa benar-benar patah hati.
Joe sedang berolahraga bersama anjingnya ketika melihat ayahnya sudah menunggu dan ternyata ayahnya juga sudah putus dari kekasihnya. Jadilah ayah dan anak itu saling curhat tentang kegagalan cinta masing-masing.
Joe berinisiatif mengunjungi Kathleen. Joe beralasan bahwa dirinya mendengar kabar bahwa Kathleen sakit dari George. Kathleen sebenarnya enggan bertemu Joe tapi pria itu ikut menyelinap masuk saat ada salah satu penghuni apartemen yang masuk. Kathleen kaget saat Joe sudah mengetuk pintu apartemennya dan terpaksa membukakan pintu. Kathleen masih kesal tentang tokonya dan menumpahkan unek-uneknya pada Joe tapi Joe menanggapinya dengan sabar. Joe bahkan tak perduli saat Kathleen ingin "mengusirnya", Joe malah bersikap cuek dan bertanya tentang vas karena dia membawa bunga juga membuat teh untuk mereka berdua.
Mereka ngobrol dan Kathleen mengakui kalau dia tak membenci Joe karena telah membuatnya menutup toko tapi Joe balas menyindir kalau Kathleen memang tak membencinya tapi tak mau memaafkannya. Kathleen agak bingung karena dia merasa bahwa Joe sangat mirip dengan "NY152" seolah mereka adalah orang yang sama. Kathleen pamit ingin rebahan tapi tampaknya Joe masih belum ingin pulang, Kathleen hanya diam saat Joe mengatakan bahwa tujuan kedatangannya adalah ingin berteman dengan Kathleen.
Joe menyusul Kathleen yang rebahan dan iseng bertanya tentang apa yang terjadi setelah kepergiannya dari cafe waktu itu. Kathleen menjawab bahwa tak terjadi apapun karena temannya tak datang. Joe pura-pura heran karena setahunya Kathleen sangat menyukai pria itu dan setengah malu Kathleen mengaku kalau sebenarnya dirinya tak tahu sosok pria itu. Joe pura-pura menebak bahwa Kathleen mengenalnya dari internet via email. Kathleen mengiyakan. Joe menyarankan agar Kathleen bertemu dengan pria itu tapi kemudian meralatnya. Kathleen kesal dan tak berniat menuruti saran Joe tapi Joe segera menutup mulut Kathleen agar tidak mengatakan sesuatu yang kelak akan disesalinya. Kathleen kaget dan hanya membisu ketika Joe pamit pulang.
Sejak saat itu Kathleen seolah mendapat keberanian untuk mengajak "NY152" kopi darat dan Joe juga memastikan bahwa mereka harus bertemu tapi tidak dalam waktu dekat karena dirinya sedang sibuk.
Kini Kathleen dan Joe lebih sering bertemu dan membahas isi pembicaraan Kathleen dan "NY152". Joe seolah bermuka dua, di depan Kathleen, dia sengaja menjelek-jelekkan "NY152" tapi ternyata Kathleen benar-benar serius menyukai "NY152" walaupun belum pernah bertemu. Akhirnya Joe atas nama "NY152" memberanikan diri untuk mengajak Kathleen bertemu dan hal itu disambut antusias oleh Kathleen.
Joe menyiratkan bahwa seandainya mereka tidak pernah berurusan soal bisnis dan hanyalah dua orang asing yang baru bertemu, Joe yakin situasi mereka pasti akan berbeda tapi Kathleen mengatakan bahwa hal itu mungkin saja. Joe ingin sekali berterus terang tapi Kathleen seolah ingin segera pergi dan bertemu dengan "NY152". Joe hanya bisa pasrah melihat Kathleen yang berjalan cepat menuju apartemennya.
Kathleen mengenakan gaun yang manis. Dia berjalan menuju taman tempat dia membuat janji dengan "NY152". Kathleen menunggu dengan sabar sampai akhirnya dia mendengar seseorang yang mengejar sambil memanggil nama seekor anjing. Kathleen mengenali suara pria itu dan dia langsung menangis ketika Joe muncul sambil mengejar anjing besar berwarna coklat. Joe menghampiri Kathleen dan mengusap airmatanya dengan tisu sambil menenangkan, "Jangan menangis, Shopgirl!".
Airmata haru dan raut bahagia tampak di wajah Kathleen, seolah rasa penasaran dan heran yang selama ini dipendamnya kini telah terjawab. Kadang Kathleen merasa Joe seperti "NY152" karena dia tahu apapun yang pernah dibicarakan Kathleen dengan "NY152" dan ternyata "NY152" adalah Joe sendiri. Kathleen mengakui kalau dirinya sangat ingin bersama Joe dan dia bahagia mengetahui bahwa Joe dan "NY152" adalah orang yang sama. Joe tak kalah bahagia dan mereka berpelukan hangat.
Aku paling suka ketika "NY152" dan "Shopgirl" saling curhat. Mereka seolah lepas dari semua beban, bercerita apapun tanpa takut ketahuan orang lain. Dunia seolah memang hanya seluas layar komputer bagi mereka, mereka saling mengenal, mendukung bahkan tertarik satu sama lain walaupun belum pernah melihat wujud aslinya.
Itulah daya tarik sosial media, kita bebas menjadi siapapun atau apapun tanpa perlu takut ketahuan istilahnya, kita bisa memanipulasi identitas, seorang pria bisa berpura-pura menjadi wanita atau sebaliknya. Seorang yang pemalu bisa menjadi agresif di dunia maya.
Hikmah yang bisa diambil dari film ini :
Media sosial memang bisa membawa dampak positif tapi juga bisa sangat merugikan, orang bisa saling mencaci tanpa harus merasa malu atau takut ketahuan karena menggunakan identitas palsu. Kita harus ingat bahwa sebebas apapun berkomunikasi di media sosial tetap harus tahu batas dan tidak mengumbar hal-hal yang bersifat pribadi. Kita bisa dengan mudah jatuh hati dan merasa dekat dengan "orang" yang baru saja dikenal di media sosial dan melupakan orang-orang yang ada di sekitar kita. Bisa jadi tanpa kamu sadari, kamu menyukai seseorang di media sosial tapi membenci seseorang di dunia nyata dan ternyata orang yang kamu suka dan benci itu adalah orang yang sama, seperti yang dialami oleh Kathleen dalam film ini.
Komentarku :
Film ini memang sudah lama tapi aku yakin tema film ini masih kekinian yaitu terbuai mulut manis dari seseorang yang belum pernah dikenal atau ditemui sebelumnya. Saling tertarik karena pribadi palsu yang mempesona dan menarik padahal aslinya belum tentu seperti itu.
Joe dan Kathleen adalah dua orang yang tinggal di kawasan yang sama yaitu New York, mereka tidak saling mengenal tapi terpaksa saling mengenal karena urusan bisnis yaitu toko buku. Kathleen mewarisi toko buku anak milik ibunya tapi dia kesal karena Joe membuka toko buku besar yang menawarkan diskon dan berbagai kemudahan sehingga Kathleen harus kehilangan banyak pelanggan dan berimbas pada kebangkrutan toko mungilnya.
Di dunia nyata, Joe dan Kathleen jelas saling memusuhi dan membenci sehingga mereka berusaha menghindar bila tidak sengaja berpapasan di jalan tapi sebaliknya, di dunia maya mereka justru menemukan kecocokan satu sama lain. Mereka sepakat menggunakan nama samaran "NY152" untuk Joe dan "Shopgirl" untuk Kathleen. Baik Joe dan Kathleen merasa aman karena mereka tetap menyimpan rapat identitas pribadinya misalnya nama asli atau alamat rumah. Mereka aktif "ngobrol" dan saling berbalasan email untuk membahas berbagai hal terutama dalam hal pekerjaan bahkan Joe tidak segan membantu masalah Kathleen.
Rasa aman itu akhirnya mulai terusik oleh rasa penasaran untuk melihat seperti apa wujud orang yang selama ini hanya bisa dibayangkan tanpa bisa mendengar suara atau melihat wajahnya. Kadang imajinasi atau khayalan itu tidak seindah kenyataan dan itulah yang dialami oleh Joe ketika dia mengiyakan ajakan "Shopgirl" untuk kopi darat, ternyata "Shopgirl" tidak lain adalah Kathleen, wanita yang menurut Joe sangat menjengkelkan dan bawel.
Kaget dan shock, itulah reaksi Joe. Dia tidak pernah mengira bahwa selama ini dia menyukai sekaligus membenci wanita yang sama yaitu Kathleen. Joe sengaja tidak menemui Kathleen sebagai "NY152" tapi sebagai Joe untuk melihat reaksi Kathleen dan ternyata wanita itu masih sangat membencinya karena merasa tertipu. Singkat cerita, Joe berusaha mengambil hati Kathleen agar wanita itu tidak lagi membencinya dan usahanya berhasil. Kini Kathleen mulai bisa menerima kehadiran Joe, mereka bahkan lebih sering menghabiskan waktu bersama untuk ngobrol.
Keraguan kini mulai menghampiri Kathleen karena dia merasa kadang Joe seperti mengetahui apa saja yang pernah dia bicarakan dengan "NY152", di saat dirinya bimbang Joe malah mengisyaratkan bahwa mereka bisa saja saling menyukai bila tidak bermasalah dengan urusan bisnis yang sama. Untunglah, keraguan Kathleen akhirnya terjawab bahwa sebenarnya Joe dan "NY152" adalah orang yang sama. Tak ada lagi keraguan karena pada dasarnya mereka saling menyukai dan cerita berakhir bahagia.
0 comments:
Post a Comment