Thursday, May 24, 2018

One Day ~Film Thailand~

One Day adalah Film Thailand tahun 2016 bergenre drama romantis. Film ini menceritakan tentang seorang pria yang berani mengambil resiko untuk bersama dengan wanita yang dicintainya walaupun hanya sehari saja dengan berpura-pura menjadi pacarnya karena wanita itu mengalami amnesia akibat kecelakaan yang menimpanya.


Para pemain :

Chantavit Dhanasevi sebagai Denchai
Nittha Jirayungyurn sebagai Nui
Teerapat Sajakul sebagai Top
Prim Bulakul sebagai Chu
Sutthatip Wutichaipradit sebagai Joy

Sinopsis lengkap :

Denchai adalah pria muda yang bekerja di bagian IT suatu perusahaan. Denchai agak kesal dengan orang-orang disekitarnya yang tak pernah bisa mengingat dirinya atau namanya, terutama dengan orang di kantornya. Mereka mencari hanya bila membutuhkannya saja, itupun tidak pernah memanggil namanya, hanya "hei" atau "kamu" saja. Mereka tidak pernah ramah padanya sehingga Denchai juga bersikap cuek dan mengabaikan mereka padahal dia ingin sekali memiliki teman. Satu-satunya teman bagi Denchai hanyalah komputer, yang selalu menuruti apapun keinginannya tanpa banyak protes.

Suatu hari seorang wanita berterimakasih padanya karena Denchai telah memperbaiki komputernya tapi Denchai menjawab dengan ketus, membuat wanita itu salah tingkah dan pergi. Teman Denchai yang bernama Dee menegur sikapnya yang kurang sopan tapi Denchai cuek saja. Tiba-tiba muncul pesan di layar komputernya, Dee heran dan bertanya. Denchai menjawab kalau wanita itu temannya saat SMP. Dee menyarankan agar Denchai menemuinya tapi Denchai ragu karena sudah lama tidak bertemu. Dee mengatakan bahwa sebenarnya Denchai cukup ganteng asal mau berdandan dan merapikan rambutnya. Denchai menemui temannya dan wanita itu senang bertemu dengannya. Wanita itu ngomong tentang banyak hal tapi Denchai lebih banyak menjawab singkat karena dia tidak percaya diri dan gugup. Ternyata wanita itu hanya memanfaatkan Denchai, memintanya untuk membeli kosmetik dagangannya.

Denchai sedang melamun ketika Dee memanggilnya dan mengatakan bahwa salah satu komputer di divisi pemasaran sedang bermasalah, jadi Denchai harus pergi memeriksanya. Denchai pergi dan ternyata komputer si wanita rambut panjang yang bermasalah. Denchai memeriksanya tapi dia tidak bisa konsen karena wanita itu ada di dekatnya sambil mengeluh dan menunjukkan bagian yang bermasalah. Denchai tidak menyangka bahwa wanita itu sangat ramah dan tidak memandangnya sebelah mata. Wanita itu bahkan berterimakasih sambil menyebut namanya. Wanita itu memperkenalkan dirinya sebagai Nui dan sejak itu Denchai menjadi penggemar berat Nui. Denchai mengetahui apapun yang dilakukan dan disukai Nui saat di kantor.

Suatu hari Nui dijemput si bos yang bernama Top dan saat mereka telah pergi, semua orang membicarakan mereka karena Top adalah pria yang sudah menikah dan punya seorang anak tapi Nui mau saja menjadi selingkuhannya. Denchai mencuri dengar semua itu tanpa berani berkomentar. Denchai mengintip dan melihat mereka sedang di parkiran, Top memberi Nui sebuket bunga dan Nui tampak senang. Denchai hanya bisa menatap kebahagiaan Nui dari jauh. Dee meminta Denchai memeriksa komputer milik Top dengan alasan ibunya tidak membawa kunci rumah sehingga harus pulang cepat tapi Denchai tahu bahwa Dee membohonginya, terbukti setelah keluar ruangan, Denchai mendengar Dee menelepon seseorang yang menunggunya di restoran. Denchai tidak bisa mengerti mengapa orang-orang saling membohongi satu sama lain sambil membuka komputer milik bosnya dan dia melihat foto keluarganya Top.

Pada pesta tahun baru, Denchai segaja berdandan nyentrik dan dia ingin menyapa Nui yang mengenakan kostum peri tapi Nui tidak memperhatikannya karena Nui sedang menelepon Top. Denchai tidak mengerti mengapa Nui membohongi dirinya sendiri dan berharap Top akan bersedia menceraikan istrinya. Top mengumumkan bahwa semua karyawan akan mendapat liburan bersama ke Hokkaido, Jepang. Top beralasan bahwa ada seseorang yang ingin melihat Festival Salju. Denchai tahu bahwa orang yang dimaksud oleh Top adalah Nui karena dia melihat tatapan bahagia Nui kepada Top karena sudah mewujudkan mimpinya.

Mereka akhirnya tiba di Hokkaido, semuanya bersenang-senang termasuk Nui dan Top sedangkan Denchai hanya bisa menatap kemesraan mereka dari kejauhan. Nui senang berkeliling tapi Top langsung menolak ketika Nui ingin ke suatu tempat, Top beralasan bahwa di sana banyak karyawan kantor. Nui kecewa tapi hanya diam. Top mencoba menghiburnya, dia berjanji bahwa setelah pulang liburan dirinya akan menceraikan istrinya agar bisa menikahi Nui. Nui yang semula cemberut akhirnya tersenyum mendengar janji manis itu.

Nui dan Top bermain ski tapi Nui terjatuh. Tak jauh dari sana, Denchai yang sedang membantu Dee, tergerak untuk membantu Nui tapi dia ragu saat Nui mengira dirinya sebagai Top dan mengulurkan tangan minta dibantu. Belum sempat Denchai membantu, muncul Top dan membantunya. Denchai buru-buru pergi dan Nui mengatakan kalau dia mengira pria itu sebagai Top karena jaket mereka sama. 

Dee dan Denchai sedang berkeliling, Dee melihat lonceng dan ada sepasang muda mudi yang membunyikannya sambil berdoa, Dee ingat pernah nonton acara yang menyebutkan bahwa bila membunyikan lonceng itu maka permohonan cintanya akan terkabul. Dee menyarankan agar Denchai membuat permohonan agar bisa mendapatkan istri. Dee berlalu sambil tertawa, meninggalkan Denchai yang ragu akan kebenaran mitos itu. Denchai mendekat ke arah lonceng itu, sambil memejamkan mata Denchai berdoa, dia minta agar mendapat kesempatan menjadi kekasih Nui selama sehari saja. Denchai membuka mata dan membunyikan lonceng itu sambil berharap agar doanya terkabul.

Denchai di dalam lift ketika pintunya terbuka dan Nui sudah menunggu tapi Nui enggan masuk, dia berniat balik ke kamarnya dengan alasan ada barangnya yang ketinggalan dan minta Denchai meninggalkannya. Denchai tahu bahwa itu hanya alasan Nui agar tidak berada satu lift bersamanya. Sepeninggal Nui, Denchai menunggu tapi Nui tidak muncul juga akhirnya Denchai memutuskan untuk turun duluan. Hari itu mereka akan melihat Festival Salju, semua peserta sudah bersiap di lobi hotel. 

Denchai kaget melihat istrinya Top yang bernama Chu datang menyusul bersama anak mereka, Top tidak bisa berbuat banyak kecuali menyambut keluarganya dengan ramah. Denchai mengedarkan pandangan mencari Nui, dia was-was saat melihat lift terbuka tapi ternyata orang lain yang muncul, saat dia menengadah, Denchai melihat Nui sedang menatap Top dan keluarganya dengan pandangan terluka.

Akhirnya mereka semua berangkat melihat Festival Salju tanpa Nui dengan alasan sakit. Joy dan temannya sesama tukang gosip sibuk membicarakan Top dan mengasihani Nui, Denchai yang mencuri dengar menjadi kesal dan sebal melihat kemesraan Top bersama keluarganya. Mereka kembali ke hotel dan makan bersama sebelum melanjutkan acara lainnya. Denchai mencari-cari Nui tapi gadis itu tidak tampak yang muncul justru Joy dan temannya, mereka antusias melihat makanan enak tapi mereka bingung mencari tempat duduk karena sudah penuh. Istri Top yang bernama Chu menawarkan agar duduk bersama mereka dan mereka langsung setuju.

Denchai mendengar seseorang menyapa Nui dan orang itu menyarankan agar Nui duduk bersama Joy, Denchai langsung mendahuluinya. Dia duduk di samping Joy dan makan tanpa memperdulikan tatapan aneh dari Chu dan yang lainnya. Dee juga heran melihat ulah Denchai yang memilih duduk bersama Top. Akhirnya Nui terpaksa duduk di tempat lain tapi dia masih bisa mencuri dengar apa yang dikatakan oleh Chu.

Joy bertanya apakah Chu akan ikut pulang bersama mereka besok tapi wanita itu mengatakan bahwa dia sengaja datang untuk mengajak Top pergi ke Tokyo karena dia ingin merayakan sesuatu. Joy penasaran begitu juga dengan Top. Dengan raut wajah bahagia, Chu mengabarkan bahwa dirinya sedang hamil. Top terkejut tapi senang mendengar berita itu. Justru Denchai dan Nui yang tidak suka mendengarnya, Nui langsung pergi tanpa sempat makan apapun. Denchai mengikuti Nui tapi dia tidak melakukan apapun, hanya melihat dari jauh.

Paginya, semua bersiap pulang. Denchai melihat Top dan keluarganya masuk ke dalam mobil pribadi untuk melanjutkan perjalanan menuju Tokyo. Denchai tidak melihat Nui sama sekali hingga semua koper peserta masuk bagasi dan semua diminta masuk dalam bis. Akhirnya Denchai memutuskan untuk tetap tinggal. Dia kembali ke hotel dan menemukan Nui sedang melamun, Denchai mengikuti kemanapun Nui pergi, dia ingin sekali menghibur Nui tapi Denchai mengurungkan niat dan memilih mengikutinya hingga ke arena ski.

Denchai terus mengamati Nui dari jarak yang agak jauh agar tidak ketahuan. Denchai melihat Nui termenung dan tiba-tiba Nui meluncur, Denchai kaget dan berusaha mengejar tapi dirinya tidak bisa bermain ski sehingga dia jatuh berkali-kali. Denchai tak patah semangat tapi usahanya sia-sia, dia tidak melihat Nui. Denchai melaporkan kejadian itu pada petugas dan mereka menyusuri arena ski untuk mencari Nui. Seseorang muncul dan mengabarkan pada Denchai bahwa Nui telah ditemukan. Denchai ikut mengevakuasi Nui dan dia mendengar lonceng permohonan cinta terus berdentang akibat hembusan angin kencang.

Di rumah sakit, Denchai khawatir melihat kondisi Nui tapi dokter memastikan bahwa tidak ada masalah dengan kondisi tubuh Nui tapi mereka masih harus menunggu hingga Nui siuman. Nui tersadar dan dia heran dengan keadaan sekelilingnya, Nui bahkan tidak mengenali Denchai. Dokter menjelaskan kondisi Nui pada Denchai, bahwa Nui menderita amnesia ringan dan besok Nui akan mengingat semuanya kembali. Denchai tidak mengerti dan dokter berusaha mengatakan bahwa Nui baik-baik saja, ingatan Nui memang bermasalah tapi besok semuanya akan kembali normal dan Nui tidak akan mengingat kejadian hari ini.

Denchai masih berusaha mencerna semua penjelasan dokter ketika menemani Nui mengurus segala surat yang dibutuhkan. Nui heran bahwa sekarang sudah tahun 2016, seingatnya sekarang masih 2012. Denchai mengatakan bahwa perusahaan mereka mengadakan liburan ke Jepang sambil menunjukkan foto tapi Nui tidak mengingat semua orang termasuk Top. Nui heran ketika Denchai mengatakan bahwa semua sudah kembali kecuali mereka berdua. Denchai berpikir keras dan dia mengaku kalau mereka pacaran, hal itu membuat Nui kian merasa aneh karena seingatnya dia masih jomblo. Denchai mengatakan sesuatu dan Nui masih tidak percaya, dia pinjam ponsel Denchai dan menelepon ibunya. Semula Denchai takut ketahuan tapi dia bersyukur karena ibunya Nui hanya tahu nama tapi tidak pernah bertemu atau melihat fotonya Top. Nui masih ragu tapi Denchai membulatkan tekad agar bisa menjadi kekasih Nui walaupun hanya sehari.

Mereka berjalan-jalan sambil menunggu bis yang menuju hotel mereka. Nui hanya diam ketika Denchai berusaha sekuat tenaga untuk menyenangkan hati Nui tapi yang ada malah Nui kian sebal melihatnya, apalagi saat Denchai tak sengaja memecahkan beberapa barang di sebuah toko. Dengan kesal Nui mengungkapkan bahwa menderita amnesia sudah cukup merepotkan baginya apalagi mendapat kenyataan bahwa dirinya berpacaran dengan Denchai. Denchai langsung shock mendengar kekesalan hati Nui, tanpa sengaja dia menjatuhkan kertas milik Nui yang berisi tempat wisata yang ingin dikunjunginya bersama Top. Denchai menyeberang tanpa memperdulikan mobil yang melaju ke arahnya, untung saja dia tidak tertabrak. Beberapa menit kemudian Denchai kembali dan seolah tidak terjadi apa-apa, dia mengajak Nui makan sushi di restoran yang letaknya agak tersembunyi. Nui terpaksa menurut. 

Di restoran, mereka makan bersama dan Nui memintanya mencoba makanan pesanannya. Dia menertawakan ekspresi Denchai dan sedikit demi sedikit kemarahan Nui mencair. Nui bertanya apa yang terjadi pada wajah Denchai yang tampak memar. Denchai mengaku kalau akibat bermain ski padahal dia tidak mahir. Nui tertawa meledek sambil menyerahkan kertas rencana liburannya yang terjatuh pada Denchai, dia bersedia pergi nonton Festival Salju bersama Denchai. Denchai senang mendengarnya dan Nui tersenyum melihat ekspresinya. Saking senangnya, Denchai menyediakan bahunya saat Nui tertidur dalam bis, dia juga melindungi wajah Nui dari panasnya sinar mentari.

Nui terkesan karena Denchai mengetahui banyak hal tapi dia heran, mengapa Denchai tak pernah menatap lurus ke arah matanya, dia selalu menunduk atau menghindar. Nui menantangnya untuk saling menatap, semula Denchai ragu dan mengatakan bahwa hal itu sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil tapi Nui tidak mau tahu, perlahan Denchai memberanikan diri menatap mata Nui. Nui penasaran dan bertanya bagaimana mereka bertemu dan akhirnya berpacaran? Tentu saja Denchai menjelaskan sesuai versinya sendiri, bahwa dia menyukai Nui sejak memperbaiki komputer Nui yang rusak. Denchai menceritakan semuanya tapi Nui malah mengatakan bahwa apa yang dilakukan Denchai sangat aneh (menjadi penggemar rahasia dan melakukan apapun tanpa sepengetahuannya).

Mereka berjalan sambil terus ngobrol, tiba-tiba ponsel Denchai bunyi dan Nui ingin melihatnya, ternyata sms yang mengingatkan bahwa hari ini Denchai ultah. Mereka kembali ngobrol soal usia dan masa depan, Nui bertanya apakah mereka pernah membahas tentang hal itu dan Nui kembali merasa aneh saat Denchai menggeleng, Nui menebak bahwa hubungan mereka tidak serius tapi Denchai hanya bisa diam. Mereka melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata berikutnya.

Denchai sangat menikmati perjalanannya bersama Nui, dia tidak menyangka bahwa doanya akan terkabul. Mereka mengunjungi beberapa tempat wisata dan makan es krim bersama. Nui terkesan karena Denchai mengetahui apapun tentang dirinya sehingga dia berniat menguji Denchai. Tiba-tiba ponsel Nui berbunyi, dia senang ponselnya hidup kembali. Nui menerima pesan facebook dari Joy. Nui bertanya tentang Joy dan Dechai menunjukkan foto Joy. Nui kembali tertarik melihat Top tapi Denchai mengatakan bahwa Top itu karyawan bagian IT.

Badai salju cukup tebal ketika mereka tiba di stasiun tapi petugas mengatakan bahwa keretanya tidak akan beroperasi karena badai, Denchai bersikeras ingin pergi membuat Nui kembali heran. Denchai berusaha mencari cara agar mereka bisa pergi dan dia mendapat kabar bahwa ada mobil yang disewakan. Denchai mengajak Nui pergi tapi Nui tidak mau, dia tidak mengerti mengapa Denchai ngotot padahal tahun depan mereka bisa kembali tapi Denchai mengatakan bahwa dia hanya punya waktu hari ini saja. Tiba-tiba lampu padam dan mereka tidak bisa berbuat apapun selain menunggu hingga badai reda.

Denchai sedang duduk bersila saat Nui muncul sambil memberinya sebotol air mineral. Tiba-tiba Nui menyanyi selamat ultah sambil menunjukkan kue yang dihiasi sebatang lilin kecil. Denchai tersenyum dan meniup lilinnya setelah membuat permohonan. Nui bertanya apa permohonannya, Denchai mengatakan ingin agar badainya reda dan bisa melihat Festival Salju. Nui tidak mengerti mengapa Denchai membuat permohonan untuk orang lain padahal mereka sudah putus. Nui menegaskan bahwa tadi pagi dia sudah memutuskan kalau mereka sudah putus tapi dia memberi kesempatan Denchai untuk merayunya lagi.

Denchai gugup dan mengatakan kalau dia tidak bisa merayu tapi hal itu membuat Nui tidak putus asa untuk menyemangati Denchai untuk mencobanya. Denchai ragu dan mulai merayu tapi kata-katanya klise dan Nui menebak kalau Denchai mencomotnya dari Google. Nui minta agar Denchai berkreasi sendiri, awalnya Denchai masih tak percaya diri tapi akhirnya meluncur juga kata-kata yang selama ini dipendamnya, bahwa dulu dia tidak mengerti mengapa orang mau saja melakukan hal bodoh dan konyol untuk seseorang tapi kini Denchai tahu setelah merasakannya sendiri. Cinta membuat seseorang mau dan bersedia melakukan hal yang bodoh demi orang yang dicintainya. Nui terkesan dan beberapa saat kemudian lampu kembali menyala dan kereta bisa berangkat, semua calon penumpang menyambut gembira termasuk Denchai dan Nui.

Denchai dan Nui sedang berusaha mendapatkan boneka di sebuah kotak permainan, mereka senang akhirnya boneka yang selama ini dicari bisa didapatkan. Nui heran mengapa dia bisa begitu senang padahal dia tidak ingat kalau dirinya mengoleksi boneka itu. Nui mengamati boneka salju itu dan dia membandingkannya dengan Denchai, ternyata mereka sama yaitu memakai kacamata. Denchai kembali senang mendengar Nui memujinya dengan tulus.

Mereka menikmati Festival Salju dan Nui tidak keberatan saat Denchai menggandeng tangannya. Mereka berjalan bersisian sambil bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih. Saat Nui ingin mereka berfoto bersama, Denchai menolak dengan alasan bahwa dia ingin menyimpan semua dalam ingatannya saja. Nui tidak bisa memaksa tapi jelas dia agak kecewa.

Ketika sampai di hotel, Denchai melihat ada gereja kecil dan dia mengajak Nui untuk ke sana. Nui takut ketahuan tapi Denchai mengatakan bahwa tidak ada yang mengetahuinya. Denchai meminta Nui agar bersedia "menikah" dengannya tapi Nui meolaknya karena terlalu mendadak, Denchai beralasan bahwa Nui pernah mengatakan ingin menikah sebelum berusia 28 tahun. Denchai mengeluarkan makanan kecil yang berbentuk cincin, hal itu membuat Nui tertawa tapi Nui mengulurkan tangannya sebagai ungkapan persetujuannya. Denchai menyematkan makanan berbentuk cincin itu ke jari manis Nui dan Nui juga menyematkan "cincin" ke jari manis Denchai.

Mereka tiba di kamar dan Nui senang melihat pemandangan yang indah dari balik jendela kamar mereka. Nui melihat Denchai kesulitan melepas jaketnya dan Nui membantunya. Tiba-tiba Nui bertanya apakah mereka pernah berciuman karena dia tidak ingat dan hal itu membuat Denchai gugup. Nui tersenyum melihat ekspresi Denchai, Nui menegaskan bahwa Denchai boleh menciumnya. Denchai malu-malu mencium Nui dan Nui kembali tersenyum sambil membuka risleting baju Denchai. Denchai gugup ketika Nui mulai membuka kancing bajunya sendiri. Dia mengaku kalau mereka belum pernah tidur bersama dan Nui tertawa mendengar pengakuan itu.

Denchai tidak sanggup berbohong lagi, dia mengatakan semuanya pada Nui bahwa dia bukan pacar Nui dan namanya adalah Den bukan Top, bahwa mereka hanya sekantor tapi tidak dekat. Nui tidak mengerti apa yang dikatakan Denchai dan dia minta penjelasan. Nui marah dan kesal karena merasa telah dibohongi, dia mengusir Denchai dari kamarnya. Nui bahkan membuang tas Denchai lewat jendela agar dia pergi. Nui membuka ponselnya dan mencari tahu, dia melihat bayangan seseorang dalam fotonya. Nui mencoba menelepon Top tapi Top menyangkal hubungan mereka dan menutup teleponnya. Nui bingung dan tidak tahu harus bertanya pada siapa.

Nui mencari Denchai dan dia menemukannya saat Denchai sedang memunguti barangnya yang tercecer di tumpukan salju. Nui bertanya apakah dirinya adalah wanita simpanannya Top. Semula Denchai tidak mau jujur tapi Nui melemparinya dengan bola salju beberapa kali dan akhirnya Denchai menceritakan semuanya. Nui tidak percaya semuanya bahwa apa yang dialaminya bukan kecelakaan tapi dia memang berusaha bunuh diri karena patah hati. Denchai mengingatkan bahwa seseorang bisa melakukan hal bodoh demi orang yang dicintai sama seperti yang mereka lakukan. Nui menangis dan Denchai berusaha menghibur dengan memberinya pelukan yang hangat.

Mereka sedang duduk ketika Nui bertanya alasan Denchai membohonginya. Denchai menceritakan tentang mitos lonceng permohonan cinta dan dia berpikir bahwa doanya terkabul ketika Nui menderita amnesia. Nui bertanya apa untungnya menjadi pacar seharinya toh dia akan melupakannya, Denchai beralasan bahwa dirinya tidak akan lupa walaupun Nui tidak bisa mengingat tentang kebersamaan mereka. Nui mengakui bahwa apa yang dilakukan Denchai padanya memang kejam tapi dia senang bisa menikmati perjalanannya. 

Nui minta agar mulai sekarang Denchai tidak membohonginya lagi. Denchai mengangguk tapi dia melihat sesuatu dan mengambilnya. Nui tersenyum saat Denchai memberikan boneka langka itu, dia minta agar Nui menyimpannya karena sangat sulit mendapatkannya. Nui mencium Denchai dan Nui menegaskan bahwa kali ini dia mencium Den bukan Top. Denchai tersenyum senang dan mengangguk.

Nui mengatakan bahwa dia sudah minta putus dengan Top lewat sms. Denchai tidak suka mendengarnya karena dia yakin besok Nui akan menyesalinya, toh Nui akan melupakan kebersamaan mereka hari ini dan Nui hanya ingat bahwa dirinya adalah simpanan Top. Nui tidak mengerti mengapa Denchai tidak mau membantunya mengingat hari ini. Denchai menjelaskan bahwa hubungan mereka itu tidak mungkin karena dirinya dan Nui berbeda. Nui mencoba merekam dirinya sebagai pengingat tapi Denchai mematikannya. 

Denchai meyakinkan bahwa cara itu tidak akan berhasil karena sebenarnya Nui tidak suka dan memandang rendah dirinya. Dencahi menceritakan bahwa dulu dia pernah mengungkapkan isi hatinya tapi Nui malah takut melihatnya. Saat di hotel, Nui juga menghindarinya saat bertemu di lift dengan alasan ada barang yang tertinggal. Nui tidak mau mengerti dan meminta Denchai untuk mengingatkannya besok. Nui meminta agar Denchai tidak berbohong dan Denchai terpaksa mengiyakan.

Menjelang pagi, Nui masih enggan menutup mata karena dia takut akan melupakan kejadian hari ini tapi Denchai menghiburnya dan Nui akhirnya tertidur dipelukan Denchai. Denchai membaringkan Nui dengan hati-hati dan menyelimutinya, dia juga merapikan semua barang Nui. Paginya Nui terbangun dan merasa aneh melihat kamarnya yang rapi. Nui segera berkemas dan pergi, saat di meja resepsionis, Nui penasaran dan bertanya pada petugas tapi dia kian bingung dengan hal yang tidak dia mengerti. Nui menyerah dan pergi saat seseorang mengabarkan bahwa bis yang menuju bandara sudah siap. Nui tidak tahu bahwa Denchai mengamatinya dari lantai atas dengan pandangan sedih.

Di dalam bis, Nui sibuk menyalakan ponselnya dan dia membaca sms dari Top yang memintanya untuk menelepon balik. Nui tidak menyadari bahwa Denchai ikut naik bis bersamanya tapi memilih duduk di belakang Nui. Nui menelepon Top dan dia heran mendengar kekhawatiran Top setelah tahu Nui minta putus lewat sms dan setelah itu ponselnya dimatikan. Nui bingung dan mengatakan bahwa mereka akan bicara setelah dia tiba di Thailand. Denchai yang mencuri dengar pembicaraan itu menjadi sedih, dugaannya benar bahwa Nui tidak mengingat kejadian kemarin dan kini dia akan kembali pada Top.  

Nui telah kembali bekerja dan dia agak bingung mendapati kertas rencana liburannya telah penuh dengan stempel, itu artinya dia telah mengunjungi tempat itu padahal dia tidak ingat pernah ke sana, dia juga heran menemukan boneka yang selama ini dicarinya ternyata sudah dia dapatkan. Joy bertanya tentang rencananya melihat Festival Salju tapi Nui menjawab tidak jadi pergi. Joy ingin melihat foto Nui selama di Jepang tapi Nui tak punya kabel data sehingga dia memutuskan meminjam ke bagian IT. Dee sedang kerepotan saat Nui muncul menanyakan kabel data, Dee menyarankan agar Nui mencarinya sendiri di meja Denchai. Dee mengeluh bahwa sejak Denchai mengundurkan diri, pekerjaannya kian menumpuk. Nui tidak menanggapinya dan langsung pergi setelah mendapat apa yang dibutuhkannya.

Nui dan Joy melihat koleksi foto dari ponsel Nui. Mereka terutama Nui menjadi heran saat melihat video Nui ketika melihat Festival Salju, Joy menyindir bahwa Nui telah berbohong, katanya seharian di hotel tapi nyatanya malah pergi. Joy heran melihat Nui memakai jaket orang lain tapi Nui sendiri bingung dan tak bisa menjelaskan apa yang terjadi sehingga dia menangis. Joy kelabakan dan langsung pamit saat Top muncul. Top heran dan mengira Nui masih marah padanya, Top berusaha membujuk bahwa tahun depan mereka akan pergi melihat Festival Salju hanya berdua saja. Nui menjawab ketus bahwa dia sudah melihatnya. Nui menepis genggaman tangan Top dan pergi begitu saja, meninggalkan Top yang kebingungan. 

Adegan favoritku :

Aku pribadi bila berada di posisi Nui pasti akan merasa malu bila melihat tingkah Denchai yang norak untuk mendapatkan perhatian Nui, terutama saat Denchai tidak sengaja memecahkan banyak barang pecah belah di sebuah toko. Semua orang menoleh ke arah mereka dan Denchai hanya tersenyum malu seolah tidak terjadi apa-apa. Rasa kesal, marah dan malu Nui akhirnya mencair ketika dia menyadari ketulusan Den dan Nui tidak kenal siapapun selain Den. 

Hikmah yang bisa diambil dari film ini :

Walaupun aku agak jutek dengan Denchai yang cupu tapi aku setuju dengan pemahamannya tentang cinta. Den mengatakan bahwa orang yang jatuh cinta tidak ragu atau takut melakukan sesuatu yang bodoh atau konyol demi orang yang dicintainya. Contohnya Nui, sudah tahu kalau Top itu sudah menikah dan punya anak tapi toh Nui mau saja dijadikan selingkuhan dan tidak memperdulikan gosip yang beredar di kalangan teman sekantornya. Begitu pula dengan yang dilakukan oleh Den, sudah tahu kalau Nui itu tidak menyukainya bahkan takut melihatnya tapi Den tetap menyukainya, dia rela melakukan apapun demi Nui termasuk berangkat pagi agar Nui bisa mendapat tempat parkir atau membersihkan mejanya, dll.

Komentarku :

Setelah nonton film ini, rasanya aku menjadi jutek sendiri karena endingnya garing dan tidak jelas. Nanggung banget kesannya! Mengapa juga Den harus keluar dari pekerjaannya? toh dia sudah tahu kalau Nui akan melupakan sehari kebersamaan mereka dan Den juga sudah menghapus semua jejak dirinya jadi Den bisa pura-pura tidak pernah terjadi apapun diantara mereka. Seharusnya Den berpikir positif bahwa bila Nui tidak ingat sama sekali padanya, itu artinya mereka tidak berjodoh tapi bila Nui secara perlahan mengingatnya, itu artinya rezeki nomplok! Toh Den tidak rugi apapun bila dia masih tetap bekerja di tempat yang sama dengan Nui.  

Kalau aku jadi Denchai, aku akan merubah penampilan agar menjadi pribadi yang baru seperti yang pernah disarankan oleh Dee (rekan kerja Den). Dengan penampilan baru, Denchai bisa memantau kelanjutan hubungan Nui dengan Top. Bila Nui benar-benar menjauhi Top maka ada celah untuk Den mendekati Nui tapi bila Nui tetap mesra dengan Top, ya sudah! Denchai harus move on! Tapi mungkin Denchai tidak punya nyali untuk melakukan apapun dan memilih untuk menghilang saja karena baginya, sehari bersama Nui yang mengalami amnesia sudah membuatnya bahagia. Entahlah!

Aku yakin bahwa di luar sana ada tipe orang pemalu dan tidak PD seperti Denchai, diam-diam menyukai tanpa berani mengungkapkan perasaannya. Atau seperti Nui, berani malu asal bisa bersama orang yang dicintai. Mungkin aku bisa memberi saran bahwa tidak ada yang salah dengan cinta atau menyukai seseorang asal diekspresikan dengan sopan dan yang terpenting tidak merugikan orang lain. Cinta yang sesungguhnya membuat seseorang merasa nyaman, aman dan bahagia. Hal itu tidak dirasakan oleh Denchai dan Nui karena mereka mencintai seseorang dengan cara yang salah, keduanya sama-sama bertepuk sebelah tangan.

Nui mencintai pria yang sudah menikah dan punya anak sehingga Nui harus rela diduakan, tidak bebas mengekspresikan rasa cintanya di depan umum karena takut ketahuan, tidak berani menunjukkan kekasihnya pada orangtua karena takut dimarahi dan harus menahan cemburu bila Top sedang bersama keluarganya. Seharusnya Nui berpikir lebih jauh sebelum menjalin hubungan dengan pria beristri karena biasanya mereka (pria beristri) sangat mahir merayu, mengkondisikan dirinya sendiri sebagai korban, orang yang tak bahagia dan menyalahkan istrinya demi membenarkan tindakannya untuk berselingkuh. Wanita yang sedang jatuh cinta seperti Nui memang mudah dirayu dan digombalin, dengan berbagai hadiah dan rayuan akan menceraikan istrinya maka Nui akhirnya terjebak menjadi wanita simpanan istilah kerennya pelakor (perebut lelaki orang) dan tak perduli dengan gosip yang beredar di kantornya. Faktanya, pria yang sudah menikah apalagi yang sudah memiliki anak, pada akhirnya akan lebih memilih kembali pada istrinya. Hal itu pula yang dilakukan oleh Top, dia terpaksa kembali pada istrinya setelah mengetahui bahwa istrinya hamil lagi. Dan Nui hanya bisa gigit jari jadi istilahnya berubah menjadi pelakor (pelaku jadi korban).

Denchai mencintai Nui sejak pertama bertemu (saat itu komputer Nui rusak dan Den yang memperbaikinya). Rasa cinta membuat Den rela melakukan hal-hal yang meringankan tugas Nui secara diam-diam, seperti datang lebih awal untuk menyediakan tempat parkir mobil, membersihkan meja kerja hingga mengisi komputer Nui dengan lagu-lagu kesukaannya. Nui, gadis cantik nan molek tentu saja ngeri melihat penampilan Den yang cupu (baju jadul dan rambut tidak rapi) dan tingkahnya yang norak berbeda dengan Top yang tampan dan maskulin. Bagaimana bisa Nui mencintai Den kalau Den tidak bisa mencintai dirinya sendiri?

Sejak awal Den selalu mengeluh bahwa tak ada orang yang mengenalinya, hal itu membuatnya kian menutup diri dan bersikap sinis bila ada yang mendekatinya karena dia tahu bahwa orang-orang hanya mencarinya bila sedang butuh sesuatu setelah itu dirinya akan dilupakan. Den harus merubah pemikirannya, Den harus berpikir positif, menghargai diri sendiri dan belajar ramah pada orang lain sehingga orang juga akan mudah menerima kehadirannya.

Yah, begitulah komentarku tentang film ini. Sebagai penonton memang wajar bila berkomentar macam-macam tentang film yang sudah ditonton, itu artinya menyimak jalan ceritanya secara utuh. Aku tidak keberatan bila ada yang berpendapat tidak sama denganku karena perbedaan itu indah. Jadi, selamat menonton film ini!

Review Film Menarik Lainnya

16 comments:

  • Abu Hazz says:
    February 6, 2019 at 5:05 AM

    Minta rekomendasi film2 thailand yg mirip kaya film ini, gan.. tks

  • Tyana says:
    February 10, 2019 at 1:25 AM

    Banyak Mas, beberapa sudah ada yang saya posting yaitu Hello Stranger (pemeran utama cowoknya sama seperti yang main di Film One Day) trus I Fine...Thank You...Love You. Contoh lainnya yang belum sempat saya tulis ada Friendship, First Love atau First Kiss.

  • Abu Hazz says:
    February 16, 2019 at 9:32 PM

    Oke, tks ya

  • Tyana says:
    February 19, 2019 at 12:37 AM

    Sama2 Mas, terima kasih sudah mampir ke blog saya. Jangan bosan untuk mampir kembali.

  • Unknown says:
    August 3, 2019 at 9:38 AM

    Kayanyak ada film one day kedua ka?

  • Tyana says:
    August 3, 2019 at 3:12 PM

    Saya kurang tahu tapi jujur, saya pribadi pengen ada season 2 mungkin dengan judul berbeda tapi pemainnya sama. Abis One Day endingnya masih menggantung dan bikin gemas, hehehe...

  • ig@apriiezprima says:
    August 16, 2019 at 7:28 AM

    gue nyesekkk banget liat endingnya...
    seandainya itu adalah kisah nyata gua bener bener menyanganyan keputusan den yang harus pergi setelah apa yang yang terjadi
    dan benar2 menghilangkan jejak dari nui
    bener kata lo diatas boss aku juga punya pemikiran harusnya den bisa lebih berfikir lebih posistif setelah itu
    harusnya dia berusaha menjadi lebbih baik dari sikap dan penampilan..
    nui sendiri sangant ilfil saat kejadian di jalan raya bukan bahawa dia tidak percaya kalau den adalah pacarnya..tapi
    kejadian den bisa membuat nyaman nui karna ketuluusan den harusnya bisa modal ternyata nui bisa luluh karna itu semua dan gak menutup kemungkinan setelah dia sadar itu semua bisa jadi kenyataan..
    simpen video terakhir untuk jadi kenangan dan tunjukin ke nui bahwa itu pernah terjadi
    sebenernya masih banyak yg mau gue ungkapin tapi yahh aku sangat merasa nyesekk
    mungkin ini adalah pilihan sutradara dari cara memberi kesan ke penonton dengan cara yang gak harus happi ending..
    film ini benar bener buat buka mata gimana orang yang tulus bisa berbuat bodoh atau berbuat egois dengan idealisme mereka sendiri.

  • Tyana says:
    August 17, 2019 at 7:29 PM

    Hmmm...saya setuju bgt dgn pdpt kmu. Kurasa para sutradara film Thailand khususnya genre romantis tak ingin membuat penonton menjadi pemimpi, karena tak selamanya cinta hrs memiliki atau berakhir bahagia. Walau kadang endingnya tak jelas tapi kurasa kini Film Thailand khususnya genre romkom lebih menarik, mampu membuat penonton penasaran dan bebas menentukan ending yang diinginkan.

  • Niar says:
    September 5, 2019 at 2:41 AM

    Semoga sequel one day ada masalahnya ngga suka banget sama endingnya males banget liatnya bikin baper banget tapi ngga kelar

  • Ahmad Gilang Romadhon says:
    September 20, 2019 at 10:34 AM

    https://youtu.be/kdSdras3Y-8
    Mungkin link ini bisa dikit ngobatin rasa nanggung nya.

  • Tyana says:
    September 21, 2019 at 1:46 AM

    Makasih Mas Gilang atas infonya, saya sendiri jadi penasaran dan mencari link-nya. Lumayan bisa mengobati rasa kesal sih tapi tetap aja masih nanggung. Oya, bagi teman-teman yg sudah lupa ending film ini, ini ada versi lengkap dari alternatif ending dari link yg dikasih Mas Gilang. Silahkan dilihat disini https://www.youtube.com/watch?v=uDFOTBQYVjo

  • Welcome to Rival's Blog says:
    November 19, 2019 at 3:08 PM

    One day season 2 gk bakalan ada, toh udah jelas happy ending itu meski gk usah pakek alternative ending udah keliatan secret secret yang ada di filmnya kalo anda putar berulang kali pasti faham

  • Unknown says:
    January 9, 2020 at 10:36 PM

    Gw jga plis

  • Unknown says:
    January 9, 2020 at 10:37 PM

    iyak jadi kesel campur gemesh gtu

  • pl says:
    April 22, 2020 at 8:55 PM

    ceritanya jadi gantung mending tonton film lain kek di blog aku Film Komedi Romantis Asia Terbaik

  • Unknown says:
    January 26, 2021 at 8:34 AM

    Ga gantung.... Endingnya dapat kok... Coba bolak balik putar.... Air mata nui dan bahasa tubuhnya ke top Uda kejawab... Nui ingat kembi

Post a Comment