Thursday, June 7, 2018

My Little Bride ~Film Korea~

My Little Bride adalah film komedi romantis Korea tahun 2004 tentang pernikahan dini antara seorang gadis pelajar sekolah menengah atas dan seorang mahasiswa perguruan tinggi. Film ini diadaptasi dari film Hong Kong tahun 2002 yaitu My Wife Is 18 yang dibintangi oleh Charlene Choi dan Ekin Cheng.


Para pemain : 

Moon Geun Young sebagai Seo Bo Eun
Kim Rae Woon sebagai Park Sang Min
Kim Bo Kyung sebagai Jisu
Ahn Sun Young sebagai Guru Kim
Kim In Mun sebagai kakek Bo Eun
Song Ki Yoon sebagai ayah Bo Eun
Woo Eun Suk sebagai ibu Bo Eun
Han Jin Hee sebagai ayah Sang Min
Kim Hye Ok sebagai ibu Sang Min
Park Jin Woo sebagai Lee Jung Woo
Yoon Chan sebagai Yong Joo
Shin Se Kyung sebagai Hye Won
Ryu Deok Hwan sebagai Dong Goo
Kim Han sebagai Young Chul

Sinopsis lengkap :

Di dalam sebuah pesawat, seorang pria bernama Sang Min duduk sambil tersenyum memandangi foto seorang gadis remaja yang mengenakan seragam sekolah. Wanita yang duduk di sebelah Sang Min tampak ingin tahu. Sang Min agak malu dan mulai mengagumi wanita cantik nan seksi yang sejak tadi diabaikannya. Sang Min terus membuntuti wanita seksi itu hingga tiba di bandara. Wanita itu sempat melirik puas dan dia langsung berteriak senang saat melihat pria gendut yang dipanggilnya dengan sebutan "sayang". Sang Min langsung kesal melihat wanita itu ternyata telah punya pasangan.

Sang Min berjalan sambil jelalatan dan matanya tertuju pada seorang gadis yang berdiri di depan toko bunga sambil menciumi aroma bunga yang wangi. Sang Min sengaja menjatuhkan ponselnya dan pergi. Gadis itu kesal dan menendang ponsel itu ke arah Sang Min. Sang Min menoleh dan mengolok gadis yang bernama Bo Eun itu. Bo Eun menyindir kelakuan Sang Min yang tidak berubah tapi Sang Min malah memuji Bo Eun yang sudah tumbuh menjadi gadis remaja. Bo Eun tidak menghiraukan Sang Min dan berjalan pergi.

Sang Min dan Bo Eun menumpang bis dari bandara. Sang Min terkesan karena Bo Eun sengaja membolos demi menjemput dirinya tapi Bo Eun beralasan kalau hari ini ulang tahun sekolah dan dia terpaksa menjemput Sang Min. Sang Min tidak marah tapi malah memberi hadiah dan Bo Eun senang tapi dia langsung kesal karena Sang Min memberinya hadiah bra. Sang Min malah mengoloknya dan bersedia membantu Bo Eun tapi Bo Eun langsung memukuli Sang Min dengan gemas.

Mereka tiba di rumah dan disambut oleh orangtua masing-masing. Sang Min heran dan bertanya pada ibunya tentang kondisi kakeknya tapi ibunya hanya berkata kalau Sang Min harus menguatkan diri.

Bo Eun menyuapi kakeknya dan kakek senang karena Bo Eun sangat memperhatikannya. Bo Eun beralasan kalau dirinya adalah cucu perempuan satu-satunya sehingga wajar kalau merawat kakek. Kakek kembali memuji Bo Eun yang kini sudah tumbuh seperti wanita dewasa. Ibu Bo Eun menimpali kalau Bo Eun mungkin sudah besar tapi dia masih anak-anak. Bo Eun mengatakan kalau dia akan menikah kalau sudah tua dan kakek setuju kalau wanita harus menikah. Kakek meminta Sang Min untuk lebih mendekat padanya.

Kakek menceritakan bahwa dulu dirinya dan kakeknya Sang Min bersahabat dan mereka berjanji akan menjodohkan anak mereka tapi ternyata mereka berdua hanya memiliki anak lelaki sehingga kakek memutuskan untuk menikahkan Sang Min denga Bo Eun. Baik Bo Eun dan Sang Min tentu saja menolak ide kakek. Bo Eun beralasan kalau dirinya masih sekolah dan tidak mungkin menikah. Kakek memberi tanda pada putranya dan ayah Bo Eun mengatakan bahwa siapapun yang berumur lebih dari 15 tahun bisa menikah asal dengan pengawasan orangtuanya. 

Bo Eun kesal dan pergi, begitu pula dengan Sang Min. Di luar, Bo Eun dan Sang Min berpapasan tapi Bo Eun yang masih kesal langsung mengomeli Sang Min dan setelah puas mengomel, Bo Eun pergi. Sang Min yang juga kesal, tidak terima diomeli karena dia sendiri tidak tahu apa yang terjadi.

Sang Min pergi mengunjungi kampusnya dan dia senang bertemu kembali dengan kedua sahabatnya. Mereka heran melihat Sang Min kembali dan lebih heran setelah mengetahui alasan Sang Min pulang adalah bahwa dia akan menikah. 

Bo Eun membantu kakeknya membersihkan kamera. Kakek kembali mengungkit soal perjodohannya tapi Bo Eun beralasan kalau dirinya masih 15 tahun. Bo Eun tersenyum melihat kakeknya tertidur dan membantunya untuk berbaring.

Bo Eun tiba di sekolah dan bertemu dengan sahabatnya, Hye Won. Mereka dibuat kagum saat melihat kakak kelas yang tampan berjalan di depan mereka.

Kakek menelpon ayah Sang Min dan mengabarkan kalau kondisi kesehatannya baik tapi dia ingin bersandiwara dan minta bantuan ayah Sang Min. Ayah Sang Min setuju membantu kakek. Ayah Sang Min sengaja merusak mobilnya dan ketika ibu melihatnya, ibu kelihatan panik dan mengatakan pada Sang Min bahwa tampaknya pernikahan Sang Min harus terjadi. Sang Min hanya bisa lemas mendengarnya.

Sang Min sengaja menjemput Bo Eun di sekolah. Bo Eun ingin kabur saat melihat Sang Min tapi Hye Won menahannya. Akhirnya Sang Min mengajak mereka ke sebuah restoran cepat saji. Hye Won bertanya tentang Sang Min tapi Hye Won hanya menjawab kalau Sang Min adalah seseorang yang dia kenal. Hye Won tidak percaya dan hal itu membuat Bo Eun kesal.

Sang Min muncul dan bicara terus terang kalau dia sudah memikirkannya dan dia mengajak Bo Eun untuk menikah tapi Bo Eun tidak mau karena usianya masih 15 tahun. Sang Min ikut kesal dan mengatakan kalau dirinya juga tidak mau. Sang Min melunak dan berniat mentraktirnya makan malam dan dia bersedia membelikan apapun yang Bo Eun minta. Belum sempat Bo Eun menjawab, Hye Won langsung memotong dan menuduh Sang Min pria hidung belang, dia mengira Bo Eun akan "menjualnya" pada Sang Min.

Bo Eun dan Sang Min kebingungan melihat reaksi Hye Won. Bo Eun terpaksa menceritakan rahasianya pada Hye Won dan Hye Won langsung pamit dengan alasan agar mereka berdua bisa berbicara dengan tenang. Setelah Hye Won pergi, ponsel Bo Eun bunyi dan ternyata dari rumah sakit.

Di rumah sakit, kakek sedang "belajar" menggunakan monitor detak jantung dan kakek merasa senang. Bo Eun dan Sang Min muncul, mereka panik saat melihat kondisi kakek. Mereka segera memanggil kedua orangtuan masing-masing. Ayah Bo Eun tampak menepuk-nepuk monitor dan ternyata alat itu berfungsi kembali. Ibu Bo eun kesal karena ayah tidak memindahkan kakek ke rumah sakit lain.

Kakek pura-pura sadar dan mereka semua tampak lega. Para orangtua memutuskan menunggu di luar sementara Bo Eun dan Sang Min menjaga kakek. Orangtua Sang Min dan ayah Bo Eun berusaha membujuk ibu Bo Eun agar mengizinkan anak mereka menikah seperti keinginan kakek.

Kakek menceritakan rahasia masa lalunya dan bersikeras bahwa memenuhi janjinya pada kakek Sang Min adalah hal yang penting baginya. Kakek pura-pura batuk dan sengaja melepas selang monitor sehingga Bo Eun langsung panik. Bo Eun bahkan berjanji bersedia menikah asal kakeknya bisa bangun lagi. Para orangtua tampak lega mendengar kesanggupan Bo Eun.

Di kamarnya, Bo Eun tampak sedih dan menangis tapi saudaranya malah datang mengoloknya. Ibu langsung menjewer telinganya dan menyuruhnya keluar dari kamar Bo Eun. Ibu berusaha menghibur Bo Eun Bo Eun masih tidak percaya kalau dirinya akan menikah padahal dia masih ingin sekolah dan kuliah. Ibu mengatakan bahwa Bo Eun harus menerima pernikahannya dengan lapang. Bo Eun takut dengan reaksi teman-temannya di sekolah.

Di tempat lain, Sang Min sedang bersama kedua sahabatnya dan curhat tapi mereka malah meledek Sang Min. Sang Min kesal karena belum ingin menikah. Saat musik mulai dimainkan, para tamu mulai berdansa dan kedua sahabat Sang Min tidak mau ketinggalan. Sang Min hanya bisa menatap pasrah ke arah sahabatnya yang berdansa dengan para wanita cantik nan seksi.

Hari pernikahan tiba, Bo Eun yang masih kesal ditemani oleh Hye Won. Hye Won tidak percaya kalau hari pernikahan Bo Eun akan sama dengan hari mereka studi tur. Bo Eun masih takut kalau perikahannya akan ketahuan dan dia harus dikeluarkan dari sekolah. Hye Won mengalihkan pembicaraan dan memuji Bo Eun yang kelihatan cantik. Hye Won langsung pergi saat melihat ibu Bo Eun datang. Bo Eun mengeluh kalau dirinya merasa ditipu oleh kakek dan ibu berusaha menguatkan hati putrinya. 

Bo Eun ingin menemui kakek dan membatalkan pernikahannya tapi ibu melarang dan menakuti putrinya bahwa jangan sampai upacara pernikahan ini berubah menjadi upacara pemakaman. Bo Eun kembali mengeluh kalau dirinya takut. Ibu memeluk putrinya dengan sayang.

Upacara pernikahan dilaksanakan dengan lancar dan para tamu memuji kecantikan Bo Eun. Mereka melakukan beberapa ritual pernikahan seperti makan dan minum bersama.

Sang Min bergegas pergi tapi ayah menarik tangannya dan mengajaknya menjauh dari para tamu yang berjalan pulang. Ayah mengingatkan Sang Min karena usia Bo Eun masih 15 tahun. Sang Min kesal, dia dipaksa menikah dan sekarang dia akan melakukan apapun sesukanya. Ayah tidak senang mendengarnya tapi Sang Min malah pergi.

Ibu Sang Min berusaha menenangkan hati Bo Eun tapi Bo Eun yang masih 15 tahun tentu saja tidak mengerti apa maksud pembicaraan ibu mertuanya. Ibu Bo Eun masih tidak rela melepaskan putrinya menikah dan sekarang akan pergi bulan madu.

Sang Min dan Bo Eun pergi ke bandara dengan ditemani kedua sahabat Sang Min. Bo Eun minta izin ke toilet sebelum naik pesawat karena dia merasa gugup, ini pertama kalinya Bo Eun naik pesawat. Sang Min mengizinkan dan minta Bo Eun segera menyusulnya.

Sang Min mulai panik ketika Bo Eun tidak kunjung muncul sementara pesawat akan segera lepas landas. Sang Min ingin kembali tapi dilarang oleh pramugari. Saat hendak menelpon, pramugari itu agak kesal dan mengatakan bahwa ponsel tidak diperbolehkan di kabin. Sang Min bingung dan duduk kembali. Pasangan yang duduk di belakang Sang Min meledeknya dan mengatakan kalau Sang Min norak karena baru pertama kali naik pesawat. Sang Min kian kesal mendengarnya. Rupanya Bo Eun sengaja tidak mau pergi bulan madu, dia memandangi pesawat yang membawa Sang Min dari bandara.

Tiba di bandara Pulau Jeju, Sang Min memanggil taksi tapi malah diserobot oleh pasangan yang meledeknya di pesawat. Taksi itu pergi meninggalkan Sang Min yang berteriak marah.

Orangtua Bo Eun duduk bersama sambil minum. Ibu memperingatkan ayah bahwa dirinya tidak mau punya cucu sebelum Bo Eun lulus kuliah dan ayah menyanggupinya. Mereka tidak tahu kalau Bo Eun berdiri di depan rumah sambil memandangi foto keluarga yang ada di depan studio foto milik keluarganya.

Sang Min berada di balkon hotel sambil memikirkan Bo Eun. Sang Min agak terganggu saat melihat pasangan yang tinggal di bawah kamarnya sedang bermesraan di balkon. Dia kian kesal ketika mengetahui bahwa pasangan itu adalah pasangan yang meledeknya di pesawat dan yang menyerobot taksinya. Timbul niat isengnya, Sang Min mengambil seember air dari kamar mandi. Sang Min menyiramkan air ke pasangan yang sedang bermesraan di balkon itu. Mereka berteriak marah dan Sang Min hanya tersenyum senang dan puas karena telah melampiaskan kekesalannya.

Bo Eun masih berjalan tidak jelas dan akhirnya dia memutuskan nonton film tapi karena tengah malam, hanya ada sedikit penonton. Bo Eun merasa tidak nyaman saat seorang pria menyapanya, Bo Eun memilih untuk kabur.

Paginya, Sang Min terpaksa jalan-jalan sendirian. Dia tidak sengaja bertemu dengan Hye Won yang sedang memotret teman-temannya. Sang Min heran melihat Hye Won dan Hye Won menjelaskan bahwa hari ini sekolahnya mengadakan studi tur ke Jeju. Hye Won bertanya tentang Bo Eun tapi teman-teman Hye Won langsung mendekati dan mengagumi ketampanan Sang Min. Sang Min panik dan berusaha kabur tapi dia malah jatuh menimpa Hye Won. Seorang guru muncul dan berusaha menghakimi Sang Min. Hye Won berusaha membelanya dan Sang Min pura-pura terkejut melihat sesuatu dan dia langsung kabur.

Bo Eun ke sekolah dan tidak sengaja melihat Jung Woo. Bo Eun menunduk sambil mencuci tangannya ketika Jung Woo datang menyapa dan bertanya. Bo Eun tidak menjawab dan dia agak panik saat ponselnya berbunyi, Bo Eun pura-pura mengambil saputangan dan menyerahkan pada Jung Woo. Jung Woo bertanya apa yang dilakukan Bo Eun di sekolah tapi Bo Eun hanya diam saja.

Jung Woo mengajak Bo Eun bermain bisbol. Bo Eun sangat senang belajar menangkap bola yang dilempar oleh Jung Woo. Jung Woo kembali bertanya tentang rencana Bo Eun hari ini dan Bo Eun menjawab kalau dia tidak memiliki rencana apapun. Mereka akhirnya menikmati hari itu dengan berjalan-jalan bersama. Bo Eun sangat senang bisa pergi bersama Jung Woo. Bo Eun tanpa ragu menjawab bahwa dirinya masih jomblo ketika Jung Woo bertanya apakah dirinya sudah punya pacar. Bo Eun tersenyum malu saat Jung Woo memegang tanganya.

Di Jeju, Sang Min kesal sendiri karena dia tidak bisa menghubungi Bo Eun. Jung Woo dan Bo Eun kembali ke sekolah. Jung Woo bertanya untuk memastikan dirinya bahwa kini Bo Eun sudah menjadi pacarnya dan Bo Eun mengangguk. Seorang pelatih melihat Jung Woo dan memanggilnya. Jung Woo dihukum karena meninggalkan latihan tapi da menjalani hukumannya dengan senang hati sambil sesekali melambaikan tangan ke arah Bo Eun.

Sang Min yang kesepian datang ke taman bermain. Dia sok akrab dengan wanita bule tapi Sang Min langsung menghindar ketika Hye Won dan teman-temannya menghampiri wanita bule itu sambil memanggilnya guru. Hye Won menghadang Sang Min dan kembali bertanya tentang Bo Eun tapi belum sempat Sang Min bercerita, datang seorang guru yang sempat mencurigai Sang Min sebelumnya. Sang Min langsung kabur begitu guru itu lengah.

Ayah dan ibu Bo Eun pergi ke sauna. Mereka duduk sambil beristirahat dan mereka tidak sadar kalau Bo Eun sedang meringkuk di sebelah tempat duduk mereka. Ibu kembali mengeluh dan merasa bersalah karena telah setuju menikahkan putrinya yang masih 15 tahun. Bo Eun yang mencoba tidur langsung kaget mendengar pembicaraan orangtuanya. Ayah berusaha menghibur ibu tapi ibu masih kesal pada ayah. Bo Eun memutuskan menjauh dari ayah ibunya.

Dalam perjalanan pulang, Sang Min benar-benar terjepit diantara 2 penumpang pria yang gemuk. Bahkan dia tidak bisa mengambil sebuah permen yang ditawarkan oleh pramugari. Bo Eun mengendap-endap di depan rumahnya, dia kembali memandangi foto keluarga yang ada di depan toko. Sang Min yang baru pulang tampak gemas dan sangat ingin menjitaknya ketika melihat Bo Eun sudah menunggu di depan rumah. 

Sang Min menyeret Bo Eun dan kini mereka sudah berganti dengan baju tradisional. Semua orang tampak sibuk menyiapkan makan bersama untuk menyambut kedatangan pengantin yang baru pulang dari bulan madu. Mereka senang mendengar bahwa Sang Min dan Bo Eun baik-baik saja.

Esoknya, para orangtua mengajak Sang Min dan Bo Eun melihat apartemen yang telah disiapkan untuk mereka. Semuanya tampak senang kecuali ibu Bo Eun. Ibu Bo Eun kian emosi saat mengetahui bahwa Sang Min dan Bo Eun akan tidur sekamar padahal ibu tidak ingin punya cucu sebelum Bo Eun lulus kuliah.

Malamnya, Bo Eun sedang belajar Bahasa Inggris ketika Sang Min tiba-tiba masuk kamarnya. Bo Eun kesal karena Sang Min hanya mengenakan celana pendek setelah mandi dan rebahan di kamarnya. Bo Eun mengusir tapi Sang Min tidak mau pergi dan malah menggodanya. Bo Eun kian kesal dan dia mencoba melawan. Sang Min merengek saat mengetahui kepalanya berdarah padahal dia hanya ingin menggoda Bo Eun saja.

Paginya, Sang Min sedang mengikuti gerakan olahraga di tv saat Bo Eun keluar kamarnya. Sang Min menoleh dan kaget melihat mata Bo Eun yang kian sipit setelah bangun tidur tapi Bo Eun hanya cuek saja. Setelah mandi dan memakai seragam, Bo Eun sibuk bercermin dan bergaya.

Di sekolah, Bo Eun dan Hye Won bertemu saat makan bersama. Hye Won terkejut mendengar bahwa Bo Eun sengaja kabur dari bandara. Dia penasaran dan bertanya apa yang dilakukan Bo Eun selama "bulan madu". Bo Eun tersenyum malu dan mengedarkan pandangan. Bo Eun mendekatkan badannya dan berharap Hye Won bisa menjaga rahasianya, Hye Won ganti menyindir Bo Eun terlalu banyak rahasia. 

Bo Eun membisikkan bahwa dia berkencan dengan Jung Woo. Hye Won tampak gusar dan bertanya tentang Sang Min dan Bo Eun menjawab kalau mereka terpaksa menikah. Bo Eun hanya menggeleng ketika Hye Won bertanya apakah Jung Woo sudah tahu kalau Bo Eun punya suami. Bo Eun yakin Jung Woo akan mengerti.

Sang Min sedang bersama teman-temannya di bar. Sang Min mengatakan bahwa Bo Eun sangat menurut dengan perintahnya, dia menelpon Bo Eun dan menyuruhnya untuk segera datang. 

Bo Eun mengintip di depan bar dan dia langsung cemberut saat mengenali suara Sang Min. Seorang pelayan berusaha mengusir Bo Eun yang belum cukup umur untuk masuk bar. Sang Min menoleh dan memanggilnya, pelayan masih mencoba mengusir tapi teman-teman Sang Min memastikan kalau mereka sudah menikah.

Bo Eun agak kikuk di depan teman-teman Sang Min karena mereka memandanginya seperti barang antik. Ji Soo, teman Sang Min yang perempuan memuji kecantikan Bo Eun dan Bo Eun hanya bisa tersenyum malu sambil mengucapkan terima kasih. Sang Min yang mulai mabuk malah meledek istrinya. Bo Eun memperingatkan Sang Min agar tidak minum lagi tapi Sang Min menolak. Salah satu teman Sang Min merasa iri karena Sang Min memiliki seseorang yang mengkhawatirkan dirinya. Sang Min senang dan mengajak mereka bersulang.

Ji Soo memperkenalkan diri pada Bo Eun sebelum mereka bersulang. Sang Min mulai melantur, dia bahkan hendak menceritakan pengalamannya saat berbulan madu. Bo Eun kesal dan mengebrak meja membuat semuanya terdiam. Bo Eun mengajak Sang Min pulang. Akhirnya Ji Soo mengantar Bo Eun dan Sang Min dengan menggunakan taksi. Ji Soo hanya tersenyum melihat Sang Min mabuk dan bersandar pada Bo Eun di bangku belakang.

Bo Eun yakin dirinya akan bertemu lagi dengan Ji Soo dan Ji Soo mengiyakan karena dia yakin mereka akan berteman akrab. Bo Eun minta diperlakukan seperti adik tapi Ji Soo malah merendah dan mengatakan bahwa Bo Eun adalah seniornya dalam kehidupan karena telah menikah. Ji Soo memuji dan mengatakan kalau Bo Eun dan Sang Min memang bertemu untuk saling melengkapi. Bo Eun mengatakan kalau mereka sudah bersama sejak masih kecil.

Paginya, Sang Min mengantar Bo Eun ke sekolah. Sang Min protes karena Bo Eun tidak menjaganya saat dirinya mabuk. Bo Eun beralasan kalau dirinya masih sekolah dan Sang Min tidak suka dengan jawaban itu. Bo Eun memutuskan bahwa dia akan menunjukkan keahlian memasaknya nanti malam. Bo Eun keluar diiringi tatapan senang dan senyum mengembang di wajah Sang Min.

Saat istirahat, Bo Eun dihadang oleh tiga temannya di tangga. Mereka memaksa Bo Eun ikut ke tempat pembuangan sampah. Mereka kesal saat mendengar kabar bahwa Bo Eun berpacaran dengan Jung Woo, mereka bahkan mengancam tapi Bo Eun tidak takut. Hal itu membuat mereka kian kesal dan hendak menyakiti Bo Eun. Jung Woo muncul dan memperingatkan mereka. Dia menegaskan bahwa dirinya dan Bo Eun memang berpacaran. Jung Woo kemudian mengajak Bo Eun pergi. 

Jung Woo menghibur Bo Eun agar tidak memperdulikan mereka karena bagi Jung Woo, Bo Eun adalah putri di hatinya. Bo Eun tersenyum senang mendengar pengakuan Jung Woo. Mereka tidak sadar bahwa Hye Won mencuri dengan pembicaraan mereka. Hye Won pergi dari tempat itu dengan wajah cemberut.

Sang Min dan Bo Eun sedang belanja di supermarket. Mereka bertingkah seperti anak kecil, Bo Eun naik troli sambil menyebutkan barang apa saja yang mereka butuhkan dan Sang Min yang mendorong troli sambil sesekali berhenti untuk mengambil barang yang diinginkan Bo Eun. 

Sang Min terlalu asik mencari barang dan tidak sadar trolinya masih berjalan hingga akhirnya Bo Eun jatuh menimpa barang yang ditata. Sang Min panik ketika Bo Eun pura-pura pingsan tapi Bo Eun mengeluh kakinya sakit hingga terpaksa Sang Min memanggulnya hingga sampai rumah.

Mereka sempat adu argumen ketika Bo Eun mulai memotong sayuran hingga akhirnya mereka malah saling lempar bukannya saling membantu agar masakannya cepat selesai. Akhirnya masakannya matang dan mereka makan dengan lahap. Sang Min bahkan memuji kalau masakan Bo Eun enak. 

Acara memasak dan makan telah usai, kini mereka kembali ribut soal siapa yang mencuci semua peralatan masak dan makan yang kotor. Akhirnya Bo Eun yang kalah suit harus mau mencuci semuanya. Sang Min pergi sambil terus menggodanya, Bo Eun kesal dan mengeluh. Bo Eun telah selesai mencuci dan Sang Min juga baru selesai mandi. 

Timbul niat iseng Bo Eun, dia berjalan mengendap-endap dan menarik celana Sang Min saat pria itu berdiri membelakanginya sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Bo Eun senang karena bisa balas dendam. Sang Min yang sudah normal mulai kumat lagi isengnya, dia sengaja berbalik dan mendekati Bo Eun. Bo Eun langsung menjerit ketakutan dan berlari sedangkan Sang Min mengejarnya sambil tertawa.

Jung Woo senang setelah menghabiskan bekal yang disiapkan oleh Bo Eun. Bo Eun ikut senang karena Jung Woo memuji masakannya. Bo Eun heran karena pertandingannya sepi tanpa penonton. Jung Woo mengatakan bahwa tidak ada yang berminat nonton baseball SMU. Bo Eun menyemangatinya ketika pelatih memanggil Jung Woo untuk mulai bermain.

Sang Min bangun dan menuju dapur karena kelaparan, dia melihat dapur berantakan. Sang Min mengambil sushi yang ada di mangkok dan mulai nonton tv. Dia tidak sengaja melihat pertandingan baseball dari SMU Bo Eun. Sang Min kaget ketika layar menangkap sosok Bo Eun yang sedang menyemangati seorang pemain. Sang Min masuk kamar Bo Eun dan menemukan foto Bo Eun dengan seorang pria.

Sang Min menunggu Bo Eun di sofa sambil minum. Dia menegur Bo Eun agar pulang lebih awal. Bo Eun balik bertanya dan Sang Min menjelaskan kalau dirinya sengaja menunggu Bo Eun karena berbahaya pulang terlalu malam. Sang Min menyuruh Bo Eun untuk segera tidur.

Saat jam olahraga, semua mata tertuju pada Bo Eun tapi Bo Eun hanya cuek dan berjalan menghampiri Hye Won yang duduk menyendiri. Hye Won agak kesal melihat sikap Bo Eun padahal sekarang semuanya sudah tahu hubungan Bo Eun dengan Jung Woo. Bo Eun balik bertanya apanya yang salah? Hye Won menyindir kalau itu salah karena Bo Eun sudah menikah. 

Bo Eun mulai kesal dan mengatakan kalau dia menikah secara hukum saja. Hye Won bertanya bagaimana bila Sang Min dan orangtua mereka tahu? Mengapa Bo Eun begitu egois? Bo Eun masih terdiam saat dia mendengar suara isak Hye Won, Bo Eun kaget ketika Hye Won mengaku kalau dirinya juga menyukai Jung Woo.

Bo Eun pulang sekolah dan dia bertemu dengan tiga orang wanita yang tinggal di apartemen yang sama dengan Bo Eun. Salah seorang wanita itu memberitahukan pada Bo Eun bahwa nanti malam ada rapat dan ibu itu ingin memastikan bahwa Bo Eun tinggal di apartemen no 106. Bo Eun mengiyakan. Mereka meminta Bo Eun memberitahukan ibunya agar ikut rapat di apartemen no 108. Wanita yang lain memuji kecantikan Bo Eun dan Bo Eun memberi hormat pada mereka sambil mengucapkan terima kasih.

Malamnya, Bo Eun baru pulang rapat dan bertemu dengan Sang Min. Ibu-ibu yang masih berkumpul tampak tidak suka pada Sang Min dan mereka menatap Sang Min dengan padangan sinis. Sang Min menjadi salah tingkah dan bertanya apa yang Bo Eun ceritakan pada mereka tapi Bo Eun hanya menjulurkan lidah sambil berlalu.

Paginya, Bo Eun sedang membersihkan alat pel ketika bertemu dengan Jung Woo yang sedang minum air dari keran. Mereka saling bertukar senyum dan Jung Woo membantu Bo Eun sejenak dan kemudian pamit karena akan berlatih kembali.

Hye Won muncul dan dia tampak kesal karena merasa seperti pecundang. Hye Won mengaku kalau dirinya sangat iri pada Bo Eun yang punya suami sekaligus pacar. Bo Eun tidak bisa berkata apapun mendengar sindiran sahabatnya.

Sang Min sedang berpose di depan kedua sahabatnya ketika tiba-tiba Ji Soo muncul dan mengabarkan kalau pembagian tugas magang di sekolah sudah diumumkan dan Sang Min akan magang di SMU Dongin. Sang Min kaget dan terduduk lemas. Kedua sahabatnya tidak mengerti dan Ji Soo menjelaskan kalau SMU Dongin adalah sekolahnya Bo Eun.

Malamnya Sang Min stress, dia ingin memberitahukan hal itu pada Bo Eun tapi tidak jadi. Paginya saat mengantar Bo Eun ke sekolah, dia juga ingin mengatakannya tapi Bo Eun berdalih kalau dirinya telat dan segera berlari masuk gerbang sekolah. Sang Min akhirnya masuk dan bertanya pada 3 gadis yang sempat meneror Bo Eun tapi mereka langsung pergi mendengar Sang Min ingin tahu letak ruang kepala sekolah.

Seorang guru menghadang ketiga gadis itu dan Sang Min langsung kaget saat mengetahui bahwa guru itu adalah wanita yang memukulinya ketika di Jeju karena mengira dirinya pria hidung belang. Sang Min hendak kabur tapi wanita itu yang bernama Guru Kim keburu memanggilnya. Akhirnya Guru Kim membawa Sang Min untuk bertemu dengan kepala sekolah. Guru Kim minta maaf karena sempat mengira Sang Min sebagai pria hidung belang dan kepala sekolah setengah mengusir Guru Kim agar meninggalkan mereka. Setelah Guru Kim keluar, kepala sekolah berpesan agar Sang Min menjaga Bo Eun karena di sekolah ini hanya dirinya yang tahu kalau Bo Eun sudah menikah.

Di kelas, murid-murid sedang bergerombol dengan kelompoknya masing-masing. Bo Eun sedih karena Hye Won menjauh dan tidak mau bicara dengannya. Guru Kim muncul dan mengenalkan Sang Min sebagai guru magang. Bo Eun dan Hye Won saling berpandangan. Murid yang lain ada yang memuji ketampanan Sang Min tapi ada juga yang curiga dan merasa pernah melihat Sang Min. Sang Min memperkenalkan diri sebagai guru seni. 

Malamnya, para guru menyambut kedatangan Sang Min dengan acara makan bersama. Guru Kim yang menyukai Sang Min mulai melancarkan aksinya. Dia yang sebelumnya duduk di depan Sang Min kini malah bergeser mendekati Sang Min. Sang Min agak risih melihat Guru Kim yang agresif.

Acara makan usai dan Sang Min bersiap pulang tapi Guru Kim mencegatnya dan mengajak minum di tempat lain, terpaksa Sang Min menurut. Mereka pergi menggunakan taksi. Di dalam taksi, Guru Kim terus ngomong ga karuan membuat Sang Min kesal dan akhirnya dia minta taksi berhenti. Sang Min tidak perduli dengan protesnya Guru Kim, Sang Min memutuskan keluar dari taksi dan minta sopir yang mengantarkan Guru Kim pulang.

Bo Eun sengaja menunggu Sang Min pulang, dia kesal karena Sang Min tidak mengangkat telponnya. Bo Eun memperingatkan Sang Min agar tidak ada yang tahu status mereka dan Sang Min menjamin hal itu. 

Paginya Bo Eun sedang gosok gigi ketika Sang Min ingin masuk kamar mandi. Sang Min ingin pipis tapi Bo Eun tidak mengizinkan dan mengunci pintu. Sang Min kebingungan karena sudah tidak tahan, akhirnya dia malah pipis di wastafel. Bo Eun yang mengetahui hal itu langsung mengomel tapi Sang Min hanya cuek.

Mereka berangkat sekolah bersama. Sang Min menarik sesuatu di jemuran tapi melihat, dia ingin mengambil saputangan tapi malah mencomot CD milik Bo Eun. Bo Eun baru mengetahuinya ketika di kelas Sang Min seperti hendak muntah, dia mengambil sesuatu dari saku celananya. Bo Eun kaget karena Sang Min menggunakan CD miliknya untuk menghapus keringat di dahinya. 

Bo Eun mencoba menarik perhatian Sang Min dan mengebrak meja membuat semua temannya kaget. Sang Min langsung memasukkan lagi CD itu ke dalam saku celananya. Saat jam pelajaran berakhir, Hye Won menyapa Sang Min dan memperingatkannya agar mengawasi Bo Eun. Sang Min tidak mengerti apa maksud Hye Won. 

Guru Kim yang mengajar di kelas sebelah langsung memanggilnya ketika Sang Min masih bengong. Sang Min kesal tapi dia berbalik dan berusaha ramah pada Guru Kim. Semua murid langsung heboh melihat Sang Min dan Guru Kim sedang makan siang bersama. Mereka berusaha mengintip dan menggerutu melihat ulah Guru Kim yang berusaha menyuapi Sang Min. Bo Eun yang tidak sengaja melihat kejadian itu menjadi kesal. Dia terang-terangan menyindir Sang Min tapi Sang Min berdalih kalau masakan Guru Kim lebih baik daripada masakan kantin.

Sepulang sekolah, Sang Min sengaja datang ke tempat bermain basebal dan dia mencari Jung Woo. Jung Woo bingung saat Sang Min berkali-kali memastikan apakah dirinya yang bernama jung Woo, dia kian bingung saat Sang Min bertanya apakah sushinya enak. 

Sang Min berjalan pulang dan dia kian kesal saat melihat Guru Kim berdiri sambil menunggunya. Sang Min berjalan cepat dan melompati tembok sekolah. Beberapa murid kaget melihat ulah Sang Min tapi Sang Min hanya tersenyum sambil berlalu.

Bo Eun tidak bisa konsen belajar, dia merebut remote tv dan mematikannya. Dia berdebat dengan Sang Min dan akhirnya Sang Min mengalah, dia tengkurap di sofa sambil memainkan alat pembersih debu. 


Bel pintu berbunyi dan Bo Eun berteriak agar Sang Min melihatnya. Sang Min langsung panik saat Guru Kim sudah berdiri di depan pintu. Dia minta bantuan Bo Eun agar membersihkan barang-barang yang mencurigakan. Tiba-tiba pintu terbuka dan Guru Kim langsung nyelong masuk, hal itu membuat Bo Eun terpaksa sembunyi di balik tirai dekat jemuran.

Sang Min melarang saat Guru Kim ingin melihat kamar Bo Eun. Sang Min risih saat Guru Kim memonyongkan bibirnya minta dicium padahal Bo Eun sedang mengawasinya. Guru Kim heran melihat alat pembersih debu yang bisa berjalan sendiri. Alat itu melaju ke arah Bo Eun dan Guru Kim panik menyadari ada seseorang yang bersembunyi di sana. Bo Eun langsung kabur bersama tirai untuk menutupi wajahnya. Guru Kim heran dan bertanya, Sang Min berbohong dan mengatakan kalau yang kabur itu adiknya.

Sang Min sedang mengajar ketika salah seorang murid bertanya tentang karya seni pertamanya. Sang Min hendak bercerita tapi mengurungkan niatnya. Para murid jadi kecewa, beberapa murid memberanikan diri bertanya tentang cinta pertamanya. Sang Min berpikir sejenak dan menjelaskan bahwa cinta pertamanya adalah satu-satunya orang yang setia mengunjunginya selama wamil. Bo Eun mengomel sendiri dan menebak bahwa orang itu adalah Ji Soo.

Sang Min dan kedua sahabatnya berkumpul di tempat Ji Soo, mereka saling curhat tentang pengalamannya menjadi guru magang. Kedua sahabatnya sangat iri pada Sang Min yang kelihatannya sangat menikmati pekerjaannya karena bisa bertemu dengan Bo Eun tapi Sang Min menjawab dengan cuek kalau dia bosan bertemu Bo Eun terus. Seorang sahabat menyerahkan undangan pelayanan militer pada Sang Min dan harus membawa koin untuk bermain game.

Sang Min pamit pada istrinya untuk pergi melayani negara. Sang Min berpesan agar Bo Eun tidak lupa melakukan permintaannya dan Bo Eun menyanggupinya. Semua peserta bersorak senang ketika latihan itu berakhir, mereka segera menyerbu tempat pembagian makanan gratis. Sang Min menolak ketika sahabatnya menawari mie dengan lauk tahu goreng, dia sepertinya sedang menunggu seseorang.

Bo Eun muncul dan Sang Min langsung tersenyum senang. Bo Eun agak malu ketika semua peserta memberinya jalan dan menatapnya, Bo Eun hanya bisa berjalan sambil menunduk. Kedua sahabat Sang Min kembali iri saat melihat bekal yang dibawakan Bo Eun khusus untuk Sang Min dan Sang Min tidak mau sedikitpun membagi makanannya. 

Ketika Sang Min sedang makan, seseorang menyapanya dan Sang Min hanya bisa pasrah ketika dihukum push up. Bo Eun tidak mengerti dan dia kian kesal ketika kedua sahabat Sang Min lebih asyik mencomot makanan daripada membantu Sang Min. Bo Eun mendatangi ketiga pria yang menghukum suaminya. Bo Eun memarahi mereka tanpa rasa takut, hal itu membuat Sang Min tidak enak.

Mereka berempat melanjutkan acaranya ke karaoke dan mereka bersenang-senang. Sang Min dan Bo Eun pulang. Bo Eun merasa risih saat Sang Min berjalan sambil memeluknya. Tiba-tiba muncul dua orang preman dan menghadang mereka. Sang Min berusaha melindungi Bo Eun tapi yang terjadi malah, Bo Eun yang melindungi Sang Min. Bo Eun memukuli kedua preman itu dengan kalap.

Di kantor polisi, mereka diinterogasi. Polisi tidak percaya dengan pengakuan Sang Min dan Bo Eun kalau mereka sudah menikah. Akhirnya kepala sekolah dan Guru Kim datang untuk membebaskan mereka. Guru Kim tampak patah hati dan kecewa saat mengetahui kalau Sang Min sudah menikah, apalagi menikah dengan salah satu muridnya yang masih 15 tahun.

Di rumah, Bo Eun mengomeli Sang Min yang tidak bisa melindungi dirinya sendiri. Bo Eun berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja mengingat sekarang Guru Kim sudah tahu status mereka.

Paginya, Guru Kim tampak cemberut ketika berpapasan dengan Sang Min. Mereka berdua menuju kelas Bo Eun. Guru Kim berbicara di depan kelas bahwa untuk festival tahunan sekolah, kelas mereka mendapat tugas mendekorasi. Guru Kim membagi murid dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas. Sedangkan Bo Eun mendapat tugas melukis dinding sendirian, hal itu membuat Bo Eun kaget, begitu pula dengan Sang Min. Sang Min mengejar Guru Kim dan protes tapi Guru Kim tetap cuek dan pergi sambil mengomel sendiri. Sang Min kesal dan mengacak-acak rambutnya hingga kusut.

Bo Eun memandangi dinding yang begitu luas, dia bingung harus menggambar apa. Sang Min bertanya apa yang akan digambar Bo Eun tapi gadis itu masih tidak punya ide. Sang Min khawatir tapi tidak bisa membantu karena takut ada masalah. Bo Eun yang bersiap sekolah kelihatan cuek dengan perhatian Sang Min. Dia malah sengaja menarik dasi yang akan digunakan suaminya, hingga Sang Min kesulitan bernafas.

Bo Eun sedang mencoba menggambar. Dia tidak tahu kalau Hye Won diam-diam mengintipnya. Sang Min menepuk bahu Hye Won dan mengajaknya menjauh. Ketika Bo Eun masih menggambar, Hye Won muncul dan akhirnya mereka berbaikan lagi. Hye Won bahkan tidak segan membantu Bo Eun.

Sepulang sekolah, Hye Won memuji Sang Min. Hye Won mengatakan bahwa saat di kelas, Sang Min terus saja menatap Bo Eun tapi Bo Eun malah meremehkan Sang Min. Hye Won mencoba membuka pikiran Bo Eun dengan mengatakan bahwa dia tahu kalau Bo Eun melihat Jung Woo dengan perasaan romantis tapi apakah Bo Eun tidak pernah memikirkan perasaan Sang Min. Hye Won yakin kalau sebenarnya Bo Eun menyukai Sang Min. Bo Eun menyangkalnya, dia menganggap Sang Min hanya sebagai kakak karena mereka sudah bersama sejak masih kecil.

Ketika Bo Eun dan Hye Won sedang asik ngobrol, Sang Min datang melihat hasil kerja Bo Eun. Saat Sang Min sedang berpikir sambil memandangi dinding, muncul 3 gadis yang dulu pernah meneror Bo Eun. Mereka diam-diam mengamati Sang Min.

Ibu Sang Min datang berkunjung. Beliau memasak untuk anak dan menantunya. Sang Min makan dengan lahap dengan alasan, akhir-akhir ini dirinya sibuk dan kurang makan. Ibu merasa tidak enak karena Sang Min menyindir Bo Eun, ibu ganti menyindir putranya dan mengatakan bahwa Sang Min pasti melupakan masakannya bila Bo Eun sudah berusia 20 tahun.

Ibu ingin pamit pulang tapi Sang Min melarangnya karena sedang hujan, Bo Eun ikut mencegah mertuanya pulang dan tidak keberatan kalau menginap bersama mereka. Awalnya ibu ragu tapi akhirnya bersedia menginap. Bo Eun terpaksa tidur di kamar Sang Min dan ibu Sang Min tidur di kamar Bo Eun. Semula mereka merasa aneh dan tidak bisa tidur tapi akhirnya mereka tertidur juga. Sang Min terbangun dan melihat posisi tidur Bo Eun yang tidak nyaman, akhirnya Sang Min memeluk Bo Eun.

Bo Eun tidak menduga bahwa gambar mereka sudah banyak kemajuan tapi Hye Won mengajak Bo Eun untuk terus bekerja agar cepat selesai. Guru Kim datang dan memeriksa hasil kerja mereka, Guru Kim tidak percaya mereka bisa bekerja secepat itu. Bo Eun menyakinkan bahwa mereka akan selesai tepat waktu. Guru Kim hanya tersenyum sinis sambil berlalu.

Mereka akhirnya selesai melukis tapi Bo Eun merasa kalau gambarnya jelek tapi Hye Won menyemangatinya. Mereka pergi ke kamar mandi dan mencuci tangan. Hye Won bertanya tentang Sang Min dan mereka membicarakan status Sang Min dan Bo Eun sebagai suami istri. Tanpa mereka sadari, ada 3 gadis tukang teror yang mencuri dengar pembicaraan mereka.

Bo Eun kesal karena Sang Min tidak ada di rumah padahal dia sudah janji akan membantunya melukis. Di tempat lain, Sang Min dan kedua sahabatnya memperbaiki hasil lukisan Bo Eun dan Hye Won. Sang Min tanpa ragu membelikan sahabatnya pizza dan minuman karena mereka akan kerja hingga pagi.

Di sebuah toko kaset, tiga remaja pria sedang membicarakan seorang gadis. Remaja yang bernama Dongku (adik Bo Eun) meminta kedua temannya untuk merekam dirinya saat menyatakan cinta pada gadis incarannya yang kini sedang memilih kaset sendirian. Kedua temannya setuju dan Dongku mulai bergerak. Saat sedang merekam, mereka tertarik melihat kakak Dongku yang sedang bersama dengan seorang pria. Mereka heran karena suami kakak Dongku seharusnya lebih tua. Mereka penasaran dan malah merekam keduanya dan bukannya merekam Dongku.

Seluruh keluarga mengadakan acara makam malam bersama dan Sang Min resah karena Bo Eun belum muncul juga, akhirnya dia mengirim sms. Bo Eun yang sedang makan bersama Jung Woo terpaksa pamit dan pulang. Para orangtua menyambut Bo Eun tapi ibu Bo Eun tampak tidak suka dan memarahinya karena datang terlambat. Yang lain mencoba menegahi dan minta Bo Eun segera duduk dan makan.

Setelah makan malam usai, Dongku tampak senang dan ingin memamerkan pacar barunya. Para orangtua tertarik dan menunggu apa yang akan ditunjukkan oleh Dongku. Saat video diputar, mereka semua kaget terutama Sang Min karena dalam video itu jelas terlihat Bo Eun bersama Jung Woo.

Bo Eun tidak kalah kagetnya hingga memecahkan minuman yang dibawanya. Bo Eun langsung berlari dan Sang Min menyusulnya. Bo Eun sedang duduk di ayunan sambil menangis ketika Sang Min melihatnya. Sang Min duduk di ayunan yang ada di sebelah Bo Eun. Dia menceritakan kalau dulu dia suka mendorong ayunan untuk Bo Eun. Suatu ketika Bo Eun jatuh dari ayunan karena dia sengaja melakukannya. Bo Eun menunduk sambil minta maaf tapi Sang Min mengajaknya pulang agar orang rumah tidak khawatir. Bo Eun pergi tanpa pamit dan meninggalkan Sang Min sendirian.

Bo Eun curhat pada ibunya. Ibu menyadari kalau kakek terlalu memaksakan kehendaknya tapi ibu juga menginginkan Sang Min menjadi menantunya. Ibu mengingatkan bagaimana dulu Bo Eun selalu senang dan ceria ketika Sang Min datang berkunjung bersama orangtuanya. Saat Bo Eun terluka dan berdarah, Sang Min pasti lebih sedih daripada ibu Bo Eun sendiri. Sang Min juga suka sekali menggedong Bo Eun di punggungnya.

Bo Eun mendengarkan pesan yang sempat dikirimkan Sang Min untuknya. Dia baru tahu kalau Sang Min dan kedua sahabatnya telah bekerja keras untuk membantu melukis dinding. Bo Eun memeriksa keranjang baju dan dia menemukan baju Sang Min yang terkena noda cat. Bo Eun berlari menuju sekolah dan dia tidak melihat Sang Min yang datang membawa kardus, rupanya Sang Min ingin mengemasi barangnya. Bo Eun sangat terpesona melihat hasil lukisan Sang Min dan para sahabatnya. Lukisan itu menggambarkan seorang anak lelaki yang mendorong ayunan untuk gadis kecil. Bo Eun tidak dapat membendung airmatanya.

Bo Eun terbangun dan mencari Sang Min tapi kamarnya tampak kosong dan agak berantakan. Bo Eun melihat album foto lama di atas meja belajar dan dia membukanya. Dia tertarik membuka sebuah buku agenda dan di dalamnya terdapat sebuah surat yang dibentuk seperti kapal terbang. Bo Eun membacanya dan dia teringat bahwa dulu dirinya sering mengunjungi Sang Min saat wamil bersama orangtuanya. Bo Eun kembali menangis.

Festival sekolah berlangsung meriah. Bo Eun berlari ke sana kemari seolah sedang mencari seseorang. Bo Eun akhirnya melihat Jung Woo. Jung Woo senang bisa bertemu dengan Bo Eun dan dia memuji lukisannya. Bo Eun minta maaf karena bersikap egois dan minta putus. Bo Eun langsung pergi tanpa memperdulikan raut bingung di wajah Jung Woo.  

Bo Eun pergi menuju tempat acara dan mengedarkan pandangan. Hye Won langsung memintanya duduk di sebelahnya. Bo Eun bertanya tapi Hye Won malah balik menyindir kalau Bo Eun sedang mencari pacar atau suaminya. Hal itu membuat Bo Eun kesal. Hye Won menunjuk Sang Min yang duduk di deretan guru.

Sebuah lagu yang dinyanyikan oleh trio teror telah usai dan Sang Min sebagai guru magang maju untuk memberikan sambutan. Sang Min baru menceritakan kesannya menjadi guru magang tapi seorang dari trio teror menyela dan minta Sang Min untuk bicara jujur kalau dirinya sudah menikahi seorang gadis yang masih berusia 15 tahun.

Semua penonton jelas kaget mendengarnya terutama Bo Eun dan Hye Won. Guru Kim tampak puas seolah sudah terbayar lunas dendamnya. Sang Min berpikir dan menjelaskan bahwa dirinya memang telah menikahi Bo Eun tapi semua itu karena permintaan kakeknya yang sedang sakit dan bukan kemauan Bo Eun sendiri.

Sang Min meminta semua penonton tidak mempermasalahkan status Bo Eun yang sudah menikah karena dia masih tetap anak yang masih berusia 15 tahun. Bo Eun muncul dan tidak mau dianggap seperti anak kecil. Sang Min menjadi salah tingkah ketika Bo Eun menyatakan cinta padanya. Tanpa sungkan Sang Min mencium dahi Bo Eun dan memeluknya, diiringi dengan seruan senang dari semua penonton.

Trio teror akhirnya malah ikut bertepuk tangan melihat kemesraan Bo Eun dan Sang Min. Guru Kim langsung lemas dan ingin bersandar pada guru pria tapi malah ditepis oleh pria itu. Jung Woo yang baru datang memilih duduk di samping Hye Won.

Adegan favoritku :

Saat seluruh keluarga tanpa sengaja mengetahui perselingkuhan Bo Eun dengan Jung Woo dari video yang direkam oleh teman Dongku. Sepandai-pandainya Bo Eun menutupi rahasia toh akhirnya terbongkar juga.

Hikmah yang bisa diambil dari film ini :

Dipaksa melakukan sesuatu yang bukan menjadi kehendak kita adalah hal yang tidak enak dan kadang bisa menjadi dilema, bila dilakukan hati tak rela tapi bila ditolak akan mengecewakan orang lain, apalagi bila dikaitkan dengan dijodohkan atau dinikahkan dengan seseorang yang sudah dianggap seperti kakak atau adik sendiri. Tapi cinta memang butuh pembuktian, apakah rasa itu benar-benar cinta atau sebatas suka sebagai saudara karena terbiasa bersama sejak kecil.

Komentarku :

Dijodohkan adalah sesuatu yang tidak mengenakkan terutama bila kita sudah memiliki seseorang yang disukai, itulah inti dari cerita dalam film ini.

Bo Eun yang masih berusia 15 tahun dan masih sekolah, terpaksa harus menikah dengan seseorang yang sudah dianggapnya sebagai kakaknya sendiri karena sudah bergaul sejak masih kecil demi mengikuti harapan kakeknya. Padahal Bo Eun sudah memiliki seseorang yang disukainya yaitu Jung Woo, kakak kelasnya yang tampan dan menjadi pemain baseball di sekolahnya.

Bo Eun tidak perduli dengan teguran dan sindiran sahabatnya, yang Bo Eun tahu hanyalah dia menyukai Jung Woo dan ingin selalu bersamanya (benar-benar khas sifat manusia yang selalu egois dan mementingkan kesenangannya sendiri). Akhirnya Bo Eun mendua, di rumah dan di depan keluarga besarnya, dia menjadi menantu dan istri yang baik. Sedangkan di sekolah, dia merupakan pacar dari Jung Woo.

Sepandai-pandainya menyimpan rahasia pasti akan terbongkar juga, itu juga yang dialami Bo Eun. Adik Bo Eun yang secara tidak sengaja mengungkap perselingkuhan Bo Eun dan hal itu membuat Sang Min, suami Bo Eun menyadari bahwa tidak ada ruang baginya di hati istrinya. Untung saja Bo Eun segera menyadari kesalahannya dan kisah ini berakhir bahagia.

Menurutku, film ini ingin mengingatkan kita bahwa kita selalu ingin mengenggam sesuatu yang bukan menjadi milik kita tapi tidak pernah menghargai apa yang sudah ada dalam genggaman. Baru menyesal bila apa yang sudah ada lepas dari genggaman. 

Begitu pula yang dirasakan Bo Eun, dia tidak menyadari statusnya yang sudah menikah. Bo Eun lebih asik mencuri waktu agar bisa bersama Jung Woo tapi ketika Sang Min menjauh, dia baru menyesalinya. Bahwa sebenarnya, sejak kecil dirinya sudah menganggap Sangmin sebagai seseorang yang istimewa, walaupun sering dijahilin tapi Bo Eun tetap setia mengunjungi Sang Min saat mengikuti wamil.

Yang aku suka dari film ini adalah kekompakan dua keluarga dalam menghadapi masalah pernikahan putra putrinya, tidak ada saling menyalahkan dan memusuhi saat mengetahui Bo Eun berselingkuh. Para orangtua akhirnya menyadari bahwa cinta tidak bisa dipaksakan, mereka menyerahkan keputusan terakhir di tangan Bo Eun dan Sang Min karena mereka yang menjalaninya, susah senang mereka yang merasakan.

Jadi, kita harus mensyukuri apa yang telah kita miliki bukannya sibuk mengejar apa yang tidak dapat dimiliki. Iya kalau bisa hepi ending seperti cerita dalam film ini tapi kalau tidak? Kan kita sendiri yang repot karena dalam kehidupan nyata, tidak semuanya bisa hepi ending.

Review Film Menarik Lainnya

2 comments:

  • Unknown says:
    October 20, 2019 at 11:45 AM

    ending ny pas fto keluarga , bo eun ny kok jadi cwok atau gmna ya, sdikit bigung sama ending ny 😁

  • Anonymous says:
    December 3, 2020 at 5:49 PM

    Ada sequel ny nggak min?

Post a Comment