Saturday, July 4, 2020

Single Lady ~Film Thailand~

Kali ini aku ingin membahas Film Thailand (wah...sudah lama aku tak membahas Film Thailand ya?😊) judulnya Single Lady bergenre drama romantis dan dirilis tahun 2015. Film ini berfokus pada kehidupan cinta Bright yang suram karena belum bertemu jodoh. Kariernya memang cemerlang baik sebagai pekerja maupun sebagai penulis tapi dirinya masih lajang walaupun usianya sudah matang.

Siapapun pasti tak ingin menjadi single (lajang) tapi kadang keadaan atau situasi tertentu membuat seseorang memutuskan untuk hidup melajang. Hal itulah yang dialami Bright, tokoh utama dalam film ini. Setelah lima kali gagal dalam menjalin hubungan, Bright memutuskan bila hidup melajang bukan suatu dosa. Dia justru merasa hidup lebih berarti karena bisa memanfaatkan waktu dengan berkarya dan berprestasi. Tapi Bright mulai tergerak untuk mencari cinta sejatinya saat seorang peramal mengatakan bila Bright sulit bertemu jodoh karena masih ada masalah di masa lalu dengan mantan pacarnya. Berhasilkah Bright menemukan cinta sejatinya? Kalau penasaran, baca dulu sinopsisnya di bawah ini. 

Para pemain :

Arak Amornsupasiri sebagai Khem
Pacharapa Chaichue sebagai Bright
Navin Yavapolkul sebagai Ken
Ravit Terdwong sebagai Tee
Aramboy Kohtee sebagai Jack

Sinopsis lengkap :

Bright adalah wanita karier dan penulis yang terkenal, dia menjadi ikon para wanita single berkat kemampuannya memanfaatkan waktu secara produktif walaupun berstatus jomblo. Bright sangat percaya diri dan menuangkan segala pengalamannya dalam buku yang berjudul 'Jadilah Lajang dan Menakjubkan'. Dalam buku ini Bright ingin memotivasi para wanita agar mandiri dan tak tergantung pada pria. Bila masih jomblo maka tak perlu sedih dan tetap bahagia menikmati hidup.

Saat acara peluncuran bukunya di salah satu toko buku, Bright antusias mempromosikan bukunya dan dia senang melihat para penggemar minta tanda tangannya. Bahkan ada penggemarnya yang sampai memberikan buku yang salah untuk ditandatanganinya. Bright mencoba 'menegur' penggemarnya dengan bertanya tentang pilihan hidupnya (ingin menjadi lajang tapi menakjubkan atau mencari lelaki yang benar). Penggemar itu mengaku bila menggunakan buku Bright untuk mendorong kehidupan lajangnya dan mendapat tenaga untuk mencari jodohnya. Bright tersenyum dan penggemar itu langsung pamit saat mendengar Nida akan memulai acaranya.

Di saat yang hampir bersamaan, seorang penulis bernama Nida juga meluncurkan bukunya di toko buku itu. Hal yang membuat Bright agak kesal karena apa yang ditulis Nida bertolak belakang dengan apa yang ada dalam bukunya. Bila Bright berusaha mendorong penggemarnya untuk tetap bahagia walaupun jomblo sedangkan Nida menulis buku 'Mencari Lelaki yang Benar'. Nida menulis bila wanita tak bisa hidup tanpa cinta sehingga membutuhkan seorang lelaki sebagai pendamping.

Dalam suatu pesta, Bright agak terganggu melihat seorang pria yang terus menatap dirinya. Pria itu bernama Win dan Bright sengaja 'menjodohkan' sahabatnya yang bernama Oil dengan Win. Ternyata kini Bright menghadiri acara pernikahan mereka. Di acara itu, Bright kesal melihat seorang pria bernama Khem yang menertawakan dirinya yang sibuk membantu para anak kecil yang minta diambilkan kue. Khem tertawa karena anak-anak itu memanggil Bright dengan sebutan 'tante'.

Bright enggan bergabung dengan para wanita lajang yang akan memperebutkan buket pengantin tapi Win menjanjikan bila ada yang mendapatkan buket bunganya maka kakeknya akan bersedia meramal jodohnya. Semua langsung antusias termasuk May padahal May sudah menikah. Bright terpaksa menurut dan akhirnya dia yang mendapatkan buketnya. 

Win mendekati Khem dan bertanya apakah Khem akan melihat saja? Khem hanya diam dan Win menambahkan bila Bright itu wanita yang sulit tapi mungkin dialah jodoh Khem. Khem hanya tersenyum mendengarnya karena dia tak percaya dengan ramalan.

Akhirnya kakek Win meramal masa depan Bright terutama soal jodoh. Win membantu menerjemahkan apa yang dikatakan kakeknya pada Bright. Beliau mengatakan bila Bright sampai sekarang bertemu jodoh karena masih ada masalah dengan mantan pacarnya dulu. Masalah yang belum terselesaikan itu membuat seseorang membenci Bright, hal itu seperti kutukan dan bila Bright ingin segera bertemu jodoh maka Bright harus mencari mantan pacarnya dan membantu menyelesaikan masalah mereka. 

Bright agak bingung karena dia merasa tak punya masalah dengan mantan pacarnya. Bright penasaran dan bertanya apakah kakek Win tahu siapa mantan yang dimaksud tapi kakek Win beralasan bila Bright harus mencari tahu sendiri. Kakek Win menambahkan bila Bright tak boleh menunda terlalu lama agar bisa segera bertemu jodoh. Teman-teman Bright memberi semangat agar Bright melakukan apa yang diminta kakeknya Win. Bright hanya tersenyum seolah dia tak percaya dengan hal itu. Sementara itu, Khem melihat mereka tampak antusias mendengarkan ramalan cinta yang dipaparkan oleh kakeknya Win. 

Di kantor, Bright mendapat kabar yang tidak mengenakan. Perusahaan sedang kesulitan dan terpaksa melepaskan Bright karena tak mampu membayar gaji Bright yang tinggi. Bright sedih padahal sebelumnya dia yang antusias menyemangati rekan kerjanya tapi kini justru dirinya yang dipecat gara-gara bergaji besar. Bright tak banyak bicara dan pergi begitu saja meninggalkan kedua rekan kerjanya yang berusaha menghiburnya.

Saat bertemu dengan beberapa wartawan untuk sesi wawancara, Bright tampak tidak antusias dan sering melamun. Salah satu dari mereka sedikit menyindir Bright yang tidak fokus. Berbeda dengan apa yang Bright tulis di blog, di sana Bright seolah menjadi ikon para lajang tapi ternyata setelah bertemu tampak berbeda. Bright hanya bisa tersenyum masam mendengar sindiran itu.

Ketika hatinya sedang galau, Bright malah bertemu dengan Nida yang juga akan diwawancarai. Nida yang polos langsung senang bertemu dengannya. Tanpa ragu Nida meluapkan kegembiraannya bisa bersanding dengan Bright di nominasi penghargaan yang sama. Rupanya Nida ini termasuk penggemar Bright karena dia terus memujinya. Bright yang sedang galau mulai kesal melihat tingkah Nida yang dia rasa terlalu mengada-ada dan norak. 

Bright tak bisa menahan marah saat Nida mengatakan bila Bright sengaja berhenti kerja agar bisa fokus menulis. Nida berharap Bright bisa lebih sukses. Bright membentak dan mengomelinya, dia mengira Nida sengaja menyindirnya yang baru saja kehilangan pekerjaan. Bright balas menyindir buku Nida yang dirasa terlalu mengkhayal. Nida kaget dan mulai menangis. Dia bahkan beberapa kali minta maaf pada Bright sebelum pergi sambil menutupi wajahnya. Nida bahkan tak perduli dengan panggilan seorang pria tentang juri yang menunggu untuk wawancara.

Bright tak sengaja bertemu dengan Khem di taman. Bright kesal dan menuduh Khem sengaja menguntitnya. Khem menolak tuduhan itu dan dia balas menyindir Bright yang tampak frustrasi. Khem menduga hal itu berkaitan dengan memperbaiki keberuntungan dengan mantan. Bright agak kaget dan Khem menjelaskan bila dia ada di sana saat kakek Win mengatakan hal itu pada Bright. Bright mengaku tak memikirkan hal itu dan mungkin tak akan melakukan apa yang diminta kakeknya Win.

Khem menyindir sambil bertanya apakah hal itu tak beresiko? Tak apa bila tak bertemu jodoh tapi bagaimana bila kesialan datang bertubi-tubi, apakah Bright tidak takut? Bright tak menjawab dan Khem seolah menegur dirinya sendiri dengan mengatakan bila Bright tak khawatir karena dia sebagai idola wanita lajang. Bright mulai terusik saat Khem bertanya apakah Bright takut kembali bertemu para mantannya? Khem menyarankan agar Bright memikirkan kembali masa yang indah saat bersama mantan.

Ketika tiba di rumah, Bright terus memikirkan saran Khem dan dia mulai membuka kembali kotak kenangan saat indah bersama mantannya. Bright memilah-milah semuanya dan dia merasa tertantang untuk melakukannya yaitu bertemu dengan para mantannya dan berusaha memperbaiki apa yang salah di masa lalu.

Tujuan pertama Bright adalah ke tempat tinggal di masa kecilnya dulu. Bright sudah lupa nama tempatnya dan sempat menelepon ibunya untuk menanyakan hal itu. Ketika tiba di lingkungan tempat tinggalnya dulu, Bright seolah kembali ke masa lalu. Dia mencari seseorang yang bernama Bibi Nong, beliau adalah pemilik toko yang dulu sering dia singgahi bersama teman-temannya. Bright bertanya tentang salah satu temannya yang bernama Jack.

Bibi Nong mengatakan bila Bright bisa menunggunya di depan sekolah setiap malam dan Bright langsung pergi ke sekolah. Di sana dia bertanya pada seseorang dan orang itu menunjuk ke arah seorang pria kekar penjual makanan tapi ternyata Bright salah orang, pria itu bukan Jack yang dicarinya. Seorang bibi penjual minuman mengatakan bila Jack yang Bright cari adalah Jack si pelit.

Tak berapa lama kemudian, seorang pria gembul muncul dengan motornya. Pria itu langsung menagih uang sewa pada para penjual. Para penjual memberi uang pada Jack tapi sambil mengomel. Bibi penjual minuman memanggil Jack dan mengatakan bila ada seorang wanita yang mencarinya. Jack yang sedang memalak makanan bocah langsung menoleh ke arah Bright yang kelihatan ilfil. Jack terngangga melihat Bright telah kembali. Jack teringat kembali saat pertama bertemu Bright. Waktu itu dia sedang diganggu oleh beberapa anak dan Bright datang membantunya. Sejak saat itu Jack selalu bersama Bright.

Jack sekarang ngobrol bersama Bright di kedai Bibi Nok. Jack mengaku bila kini dirinya kaya karena mendapat warisan neneknya sehingga banyak yang iri padanya. Bright menduga bila kini Jack telah menikah tapi Jack membantahnya. Jack mengeluh bila belum menemukan wanita yang cocok, umumnya wanita hanya mengincar hartanya saja. Jack mengaku bila dirinya tak pernah melupakan Bright dan hal itu membuat Bright salah tingkah.

Jack pamit untuk menagih uang sewa dan berjanji nanti malam akan menjemput Bright untuk jalan-jalan. Jack meminta Bibi Nok untuk memberi Bright minuman sambil berjalan pergi. Bibi Nok menyindir Jack bila tak ada yang membencinya karena kaya tapi mereka benci akibat Jack selalu menaikkan uang sewa setiap bulan agar tak ada yang betah sehingga bisa menjual tanahnya. Bright merasa tak enak mendengar omelan Bibi Nok.

Jack pergi ke sebuah pohon besar dan mencoba mengukir nama dirinya dan Bright. Jack membanggakan diri bila kini Bright datang padanya setelah tahu bila dirinya telah menjadi orang kaya. Dia menilai Bright yang kini agak tua tapi setidaknya memiliki wajah yang cantik. Jack berjanji bila malam ini akan menyenangkan Bright.

Malam itu Jack membawa Bright ke sebuah tempat hiburan, dia mengajak Bright minum. Bright sempat menolak tapi akhirnya mau karena tak enak menolak tawaran Jack. Dua orang wanita muncul dan mencoba merajuk karena Jack tak memberi mereka uang tip. Jack pura-pura kesal dan mengusir mereka karena sekarang dia datang bersama Bright. Kedua wanita itu pergi sambil mengomel, mereka mengaku bila bukan karena kaya mereka juga ogak mendekati Jack yang jelek. Jack cuek dan minum. Bright bertanya apakah Jack tak punya teman? Jack mengaku bila orang-orang di sini terbagi antara si kaya dan si miskin tapi dia tak perduli toh dirinya kaya. Jack mengajak Bright bersulang.

Kini Jack mengajak Bright ke tempat pohon besar yang sudah dia ukir tapi siang. Tempat yang sepi dan terdengar suara lolongan anjing membuat Bright agak ngeri. Jack tersenyum penuh arti dan menunjukkan bila dulu mereka sering bermain dan bahkan mengukir nama bersama. Bright agak heran mendengar cerita itu. Jack terus merayu dan mencoba menciumnya, Bright berusaha melawan dan akhirnya menampar dan menendang Jack. 

Bright marah dan menunjukkan bila Jack sudah berbohong, buktinya tulisan di pohon itu masih ada bekas getahnya. Jack tak mau kalah, dia menuduh Bright jual mahal karena kini dirinya kaya. Jack kembali merayu sambil membahas soal harga. Bright kian marah dan menendangnya kembali hingga Jack jatuh kesakitan. Bright mengomel dan menendangkan kembali lalu pergi.

Paginya Bright berkemas dan berniat langsung pulang. Jack menghadang dan menegurnya karena pergi begitu saja. Bright memperingatkannya agar tak menyiksa orang dengan kekayaan yang dimilikinya. Bright menambahkan bila Jack kini telah berubah bukan Jack yang dia kenal dulu. Bright berniat meninggalkannya tapi Jack menghentikan langkahnya dengan mengatakan bila Bright adalah orang yang telah mengubahnya. Jack menambahkan bila Bright tak menepati janjinya sambil melemparkan sesuatu ke arah punggungnya. Bright menoleh dan mendapati sebuah benda berbentuk bintang.

May menertawakan pengalaman Bright bertemu Jack kembali. Bright mengaku tak ingin membicarakannya lagi dan ingin fokus ke mantan yang selanjutnya. May yang telah membantunya memilah-milah kenangan Bright menunjukkan sebuah foto saat Bright masih SMA bersama dengan seseorang. 

Bright teringat kembali ke masa SMA dan ciuman pertamanya bersama Paul. Bright menghubungi Paul dan Paul mengaku kangen juga. Paul tak keberatan untuk bertemu dan memberikan alamat suatu kelab malam. Bright segera menuju kelab itu sambil mengenang kembali saat indah bersama Paul.

Di kelab itu Bright memesan minum sambil menunggu. Beberapa wanita muncul dan berlenggak-lenggok sambil menari di atas panggung. Bright melihat pertunjukkan itu sambil lalu tapi dia langsung kaget ketika salah satu wanita itu mendekatinya. Wanita itu memanggil namanya dan memperkenalkan diri sebagai Paul atau Paulie. Bright terngangga sambil mengatakan bila Paul tampak cantik.

Kini Paul telah berganti kostum dan duduk bersama Bright. Mereka bercerita sambil makan bersama. Paul bercerita bila dia langsung tampil setelah lulus sekolah. Dengan bangga Paul mengatakan bila saat itu dirinya seperti bintang dan punya banyak pacar. Bright mengaku bila dia tak pernah menduganya (perubahan Paul). Paul tersenyum dan mengatakan bila ciuman pertama mereka telah membuatnya sadar siapa dirinya yang sebenarnya. Bright terdiam menunduk. Paul mengaku hanya bercanda, dia mengaku bila dirinya sudah lama mengetahuinya. Bright tersenyum lalu tertawa, begitu pula dengan Paul.

Setelah makan, Paul mengajak Bright ke sekolah mereka dulu untuk bernostalgia. Sambil berjalan, Paul mengaku bila bertemu Bright merupakan kesempatan terbaik untuk bisa mengetahui dunia perempuan tapi Paul menegaskan bila dia tak pernah memanfaatkan Bright. Bright hanya manyun dan kini meraka menuju ruang olahraga. Paul menjelaskan bila alasannya ikut basket agar bisa merasakan aroma pria yang seksi dan saat berebut bola, Paul bisa memanfaatkan kesempatan untuk bisa memegang tubuh lawan.

Bright teringat saat nonton basket dan Paul hampir saja berantem dengan lawan, kini dia baru tahu alasan sebenarnya mengapa si lawan kelihatan marah sekali dan Paul langsung minta maaf. Bright tak berkomentar dan hanya menghela nafas panjang. Bright mulai ngeri saat Paul menceritakan tentang ciuman pertama mereka dan apa yang Paul rasakan setelah itu. Tapi Paul justru tersenyum saat melanjutkan ceritanya. Bright menyudahi kenangan itu tapi dia penasaran dan bertanya mengapa mereka sampai putus. Paul kembali tersenyum.

Bright masih ingat waktu itu dia bertengkar dengan May untuk memperebutkan Paul tapi beberapa teman justru membela May. May merasa menang saat Bright kaget melihat Paul yang melihat dari depan pintu kelas. Saat pulang, Paul mengembalikan buku harian milik Bright sambil mengatakan bila Bright tak perlu menulis lagi karena hubungan mereka telah berakhir. Bright bingung dan dia melihat Paul pergi dengan sedih.

Kini Paul meralat bila saat itu dirinya bukan sedih tapi senang karena sudah putus. Paul mengaku bila dia hampir tak bisa menyembunyikan diri lagi. Bright senang dan mengaku lega setelah mendengarnya. Paul ikut tersenyum. Pembicaraan mereka terhenti karena ponsel Paul bunyi dan Paul ingin menjawab dulu karena dari pacarnya.

Paul langsung sewot dan mengumpat setelah menutup ponselnya. Paul memaki pacarnya yang selalu minta uang untuk dihabiskan dengan seorang perempuan. Bright bertanya dan Paul mengaku bila dirinya baik-baik saja. Bright bersedia membantu bila Paul kesulitan. Paul mengiyakan dan mengaku bila dirinya penggemar Bright karena sering melihat blog milik Bright. Paul akhirnya pamit dan Bright memandangi kepergian Paul dengan sorot prihatin.

Sekarang Bright mencari mantan pacarnya yang ketiga yaitu seorang vokalis band yang bernama Tul, dia adalah mantan pacar Bright saat kuliah. Bright kini bertemu Tul yang sudah memiliki anak perempuan yang menginjak remaja bernama Elie. Tul bercerita kalau dirinya berhenti bermain gitar sejak lulus kuliah dan semua anggota band bubar sehingga Tul yang mengelola bar sendirian. Bright merasa sayang karena setahunya Tul sangat ingin menjadi musisi dan menciptakan lagu. Tul hanya tersenyum. Bright bertanya tentang Elie dan Tul mengaku bila dia yang membesarkan dan merawat putrinya sendirian karena sudah lama bercerai. Dia mengaku kewalahan mengasuh Elie.

Seseorang memanggil Tul karena ada kiriman datang dan tagihan yang harus dibayar. Tul pamit dan Bright memanfaatkan kesempatan untuk mengedarkan pandangan ke arah bar. Bright tak sengaja melihat seorang wanita pamit pada Tul sambil mencium pipinya. Bright tersenyum malu sambil memalingkan wajah. Setelah Tul menyelesaikan urusan tagihan, Bright langsung pamit dan menolak ketika Tul menawarkan untuk makan malam bersama dengan alasan malam ini akan langsung kembali. Bright sedikit menyindir Tul dengan mengatakan bila Tul kesulitan memahami putrinya tapi tak bermasalah dengan wanita.

Bright pamit dan Tul mengejarnya karena ingin mengatakan sesuatu tapi Bright tak memberinya kesempatan. Bright berbalik dan melangkah pergi sambil mengenang kembali saat dulu bersama Tul. Sejak dulu Tul memang idola para perempuan karena posisinya sebagai vokalis yang sering menyanyikan lagu indah. Tul memang merayu Bright agar bersedia menjadi pacarnya tapi di belakang Bright Tul juga suka merayu wanita lain. Ulah Tul sering membuat Bright sedih tapi Bright berusaha memaafkannya. Ketika Tul mengajaknya untuk bertemu maka Bright bersedia tapi dia harus kembali menelan kekecewaan karena ternyata ada wanita lain yang menunggu Tul.

Dalam perjalanan menuju bandara, Tul menelepon Bright dan bertanya mengapa Bright menolak ajakannya untuk makan malam bersama. Bright beralasan bila kini Tul sudah memiliki pacar dan putri, Bright menduga Tul kini mempunyai kehidupan yang lebih baik. Bright mengakhiri pembicaraan dan dia kaget saat hampir menabrak beberapa remaja yang sedang bermain skateboard. Bright kian kaget ketika melihat Elie ada di antara mereka.

Keduanya akhirnya ngobrol. Elie ingin memastikan bila Bright benar-benar teman bukan salah satu pacar ayahnya. Bright meyakinkan bila dirinya dan Tul adalah teman kuliah. Bright menduga Elie sangat melindungi Tul makanya bersikap sangat galak padanya. Elie mengaku bila dia ingin ayahnya punya pacar tapi Elie tak yakin ayahnya bisa mencintai seseorang. Elie curhat tentang hubungannya dengan Tul dan Bright mencoba menasihatinya agar tak selalu berprasangka buruk terhadap ayahnya.

Bright teringat kembali ke masa lalu. Bright pernah bertemu dengan salah satu teman band Tul. Pria itu menceritakan bahwa seorang wanita sedang hamil sehingga Tul harus bertanggungjawab. Saat Bright melihat Tul menyanyi untuk wanita itu (ibunya Elie), Tul ingin memberi isyarat bahwa Bright harus melupakannya walaupun sebenarnya Tul masih mencintai Bright.

Bright bertemu dengan Win dan Oil. Dia mengaku stress, ketiga mantan pacarnya bermasalah. Bright tak tahu harus siapa yang harus dibantu duluan. Tiba-tiba Khem datang dan mengatakan bila Bright harus membantu semuanya. Bright jelas kesal tapi Oil setuju dengan pendapat Khem. Win dan Oil menyindir keduanya yang tiba-tiba menjadi dekat tapi baik Khem dan Bright langsung menyangkal. Win dan Oil saling berpandangan dan tersenyum melihat ulah keduanya.

Oil menyarankan agar Bright segera membantu mereka dan Oil bersedia menemani agar tidak terjadi masalah yang tak diinginkan. Win mengajak Khem dengan alasan perjalanan ini pasti bagus buatnya dan Oil menambahkan bila lebih banyak orang pasti lebih seru. Khem menolak dan Bright menyindirnya hingga akhirnya Khem terpancing dan bersedia bergabung untuk membantu Bright.

Oil mengalihkan topik pembicaraan dengan menunjukkan sebuah foto di ponselnya dan wajah Bright langsung manyun. Tanpa diduga, Bright kini melihat seseorang yang ada di foto itu berdiri tak jauh dari tempatnya duduk. Orang itu berwajah sangat tampan dan sedang menebar pesona, dia tak sengaja melihat Bright dan tersenyum samar. Pria itu merayu seorang wanita dengan trik sederhana dan Bright kian kesal lalu berdiri untuk menghampiri pria itu.

Oil mengikuti arah pandangan Bright dan dia kaget melihatnya. Oil bercerita dengan nada kesal pada Win dan Khem tentang pria yang bernama Ken itu. Ken adalah mantan pacar Bright yang keempat dan yang paling dibenci. Keduanya bertemu saat kuliah di luar negeri dan Ken lulus duluan lalu kembali ke Thailand. Sejak saat itu Ken mulai sering merayu wanita.

Bright mendekati Ken dan menyindir trik merayunya yang murahan. Ken balik menyindir bila triknya ini berhasil membuat seseorang mencintainya. Bright kesal dan menyiramkan segelas air ke arah Ken lalu kembali ke tempat duduknya. Oil buru-buru berdiri dan menarik Bright sambil minta maaf pada Ken. Ken tak marah dan hanya tersenyum masam. Dia mengacuhkan Bright dan kembali bersenang-senang dengan beberapa wanita.

Saat pulang, Khem yang penasaran bertanya pada Oil. Khem ingin tahu mengapa Bright sangat membenci Ken. Dengan nada kesal, Oil menceritakan bila dulu Bright sangat bahagia saat Ken melamarnya tapi ternyata semua hanya tipuan saja. Ken melamarnya demi memenangkan sebuah permainan. Bright sangat marah dan depresi. Oil menduga bila sampai saat ini Bright masih memendam kemarahannya. Khem kini bisa memahami mengapa Bright sangat membenci pria itu.

Bright mengunjungi mantan pacar terakhirnya yang bernama Tee. Bright ikut makan bersama keluarga besar Tee. Nenek Tee tak bisa menahan diri dan bertanya apakah mereka berpacaran lagi. Bright mengaku hanya ingin datang berkunjung saja dan Tee menegaskan bila mereka tak berpacaran lagi. Tanpa perasaan, si nenek mengaku lega karena dia ingin Tee memiliki istri asli perempuan Tiongkok. Bright mengangguk paham.

Kini Tee mengajak Bright ke apartemen yang dulu rencananya akan menjadi tempat tinggal mereka bila sudah menikah. Bright bertanya mengapa Tee tak menjualnya dan Tee menyimpan tempat ini sebagai rumah cadangan bila ingin melarikan diri dari keluarga besarnya tapi dia berjanji akan menjualnya bila mendapat tawaran yang bagus. 

Bright mengedarkan pandangan dan tak banyak yang berubah dari tempat itu. Bright jadi teringat kembali saat dulu mengisi perabotan bersama Tee. Bright mengaku tak tahu apakah dulu mereka benar-benar putus atau tidak. Dulu dia merasa bila Tee adalah sosok pria yang sempurna baginya. Tee yang baru selesai memasukkan bahan makanan dalam lemari, muncul dan menyahut bila Bright pada akhirnya bosan dengan dirinya. Belum lagi masalah keluarga yang menentang hubungan mereka. Baik Tee maupun Bright membahas masa lalu mereka dengan nada santai sambil sesekali tersenyum.

Tiba-tiba Bright melihat sesuatu dan mengambilnya. Dia menunjukkan barang itu pada Tee seolah ingin menangkap basah. Belum sempat Tee menjawab, pintu terbuka dan seorang wanita muda masuk. Wanita itu adalah Mint, pacarnya Tee. Bright menjadi salah tingkah, untungnya Mint bukan tipe perempuan yang suka cemburu. Mint tersenyum ke arah Bright.

Tee dan Bright duduk di teras sementara Mint berenang. Tee menjelaskan awal pertemuannya dengan Mint tapi Tee belum memiliki keberanian untuk memperkenalkan Mint pada keluarga besarnya karena Mild bukan perempuan Tiongkok seperti yang diinginkan neneknya. Tee masih sedikit trauma dengan omelan neneknya setiap hari makanya dia merasa lebih nyaman menjalani hubungan secara sembunyi. Bright mendengarkan cerita itu dan kecewa, ternyata Tee juga bermasalah.

Kini Bright dan Khem sudah siap di depan mobil, mereka sedang menunggu kedatangan Win dan Oil. Setelah beberapa saat menunggu, keduanya mendapat sms dari Win dan Oil. Mereka tak bisa ikut dengan alasan sedang berbulan madu. Bright dan Khem tak bisa berbuat banyak, mereka terpaksa pergi berdua untuk bertemu dengan Jack.

Sesampainya di tempat yang dituju, Bright menjelaskan pada Khem bila lingkungan tempat tinggalnya ini sangat enak dan orangnya ramah. Tiba-tiba mereka melihat Jack yang lari terbirit-birit karena dikejar warga. Mereka marah dan kesal karena Jack selalu menaikkan uang sewa setiap bulan sehingga mereka kesulitan. Jack tak perduli dengan keluhan mereka. Seorang pria tua mencoba melerai pertengkaran mereka tapi tak berhasil. Kemarahan warga sudah tak terbendung, mereka ingin memukuli Jack. Para ibu-ibu mengeluh bila dulu Jack tak sejahat ini. Jack cuek dengan alasan ini tanah miliknya dan dia bebas melakukan apapun.

Kemarahan mereka kian memuncak dan ingin menyerang Jack. Jack mencoba berlari dan terjatuh. Bright datang untuk menenangkan warga. Setelah mereka tenang, Bright mengulurkan tangan ingin membantu Jack tapi Jack menepis tangan Bright dan berusaha bangun sendiri. Jack bahkan mendorong tubuh Bright dengan tatapan marah. Jack memilih pergi sambil mengatakan bila dirinya tak akan menaikkan uang sewa tapi dia akan menjual tanahnya.

Malamnya, Jack sengaja berputar kampung sambil mengatakan bila dirinya sudah menjual tanahnya. Jack memainkan motornya dengan suara yang menderu sambil tertawa senang. Bright melihat ulah Jack dan dia menjadi kesal. Khem melihat Bright yang berwajah masam dan duduk didekatnya, Khem bertanya tentang benda yang dipegang Bright. 

Bright memandangi benda yang dipegangnya dan mulai bercerita tentang masa lalunya bersama Jack. Dulu mereka selalu bermain bersama dan saat Bright dan keluarganya harus pindah, Bright memberikan benda itu pada Jack. Dia berjanji akan kembali untuk bermain bersama tapi Bright tak pernah kembali lagi.

Khem mengejek Jack dan membela Bright dengan mengatakan siapa yang menganggap serius janji di masa kecil? Hal itu gila, siapa juga yang akan ingat? Bright menunjukkan sesuatu dan Khem hanya bisa tertawa dan mengatakan bila Bright dan Jack memang cocok. Bright tak marah dan hanya melemparkan benda itu kearah Khem. Khem menegurnya karena bisa merusak barang kenangan. Bright hanya diam dan Khem jadi penasaran dan mencoba menyatukan benda itu. Dia bertanya bagaimana cara memainkannya dan Bright balas mengejeknya. Khem tak marah, dia mengaku tinggal di kota sehingga tak tahu permainan itu.

Paginya, Jack sengaja berjalan sambil berteriak-teriak untuk memprovokasi warga. Tiba-tiba Jack merasa ada seseorang yang meniup gelembung sabun dan ketika menoleh ke belakang, ternyata Bright. Bright duduk di atas sepeda sambil meniup gelembung sabun. Bright mendekati Jack sambil minta maaf karena terlambat datang. Dia memberikan sesuatu dan Jack menerimanya. Bright mengajak Jack jalan-jalan dengan naik sepeda. Jack menyindir Bright yang sudah dewasa tapi ingin melakukan permainan anak kecil.

Bright cuek dan berniat pergi tapi Jack mencegahnya karena ingin ikut. Setelah mencoba, Bright menyerah dan mencoba menbentak Jack seperti dulu agar Jack menjadi tangan kanannya. Jack menurut dan membonceng Bright untuk berkeliling mengingat masa kecil mereka dulu. Keduanya tertawa saat berhenti di suatu tempat. Dulu Jack suka membonceng Bright untuk berkeliling dan kini semuanya tetap sama kecuali sekarang keduanya telah dewasa. 

Akhirnya mereka mampir di tempat bibi penjual camilan. Bibi itu menyambutnya dengan ramah dan memberinya camilan. Bright mencoba membujuk Jack agar menyimpan kenangan tempat ini bukan hanya untuk kenangan mereka tapi juga semua orang yang tinggal di tempat ini. Mereka sudah tinggal sejak Bright dan Jack masih kecil. Bright mengingatkan bila dulu Jack pernah berjanji untuk membuat daerah ini makmur agar Bright bisa tinggal dan bekerja di sini dan tak perlu pergi.

Jack bertanya mengapa Bright tak pernah kembali lagi? Belum sempat Bright menjawab, seseorang langsung menjawabnya. Khem menyahut bila bukan karena alasan untuk menemui cinta pertamanya maka Bright tak mungkin kembali. Bright menoleh dan melihat Khem sudah menunggu di depan mobil. Jack tersenyum dan bertanya pada Bright, Bright terpaksa tersenyum mengiyakan sambil mencuri pandangan ke arah Khem. 

Bright kembali membujuk Jack agar tak menjual tempat ini tapi Jack mengatakan akan memikirkannya lalu pergi. Bright menambahkan bila kenangan indah mereka tak pernah dia pikirkan tapi tak akan dia lupakan. Jack tak menjawab dan hanya memberi kode dengan tangannya. Bright tersenyum lega dan berlari menuju mobil. Khem mengajaknya pergi untuk menemui empat orang lainnya.

Jack sedang berdiri melamun ketika pria tua itu datang mendekatinya. Pria itu mengatakan bila sejak pagi Bright datang dan mengetuk pintu rumah semua orang untuk minta maaf atas nama Jack. Bright menjelaskan apa yang terjadi akibat kesalahannya. Bright meminta semuanya untuk mengerti dan memaafkan Jack. Jack hanya diam tapi matanya berkaca-kaca setelah mendengar cerita pria itu.

Dalam perjalanan pulang, Khem bertanya tentang cara Bright untuk membantu Paul. Bright masih memikirkannya dan dia baling bertanya pada Khem. Khem mengaku bila dirinya punya ide tapi tak ingin mengatakan duluan, dia ingin Bright dulu yang mengatakan idenya. Bright tersenyum masam dan melirik Khem tapi Khem hanya tersenyum.

Bright membawa Paul untuk mengikuti terapi hipnotis. Semula Paul menolak tapi akhirnya terpaksa menurut. Saat dihipnotis, Paul mengatakan bila apa yang terjadi padanya gara-gara seseorang. Orang itu telah memanfaatkan dirinya. Bagi Paul ciuman pertama itu seharusnya sangat berarti tapi dia menyadari bila orang itu hanya memanfaatkannya. Itulah sebabnya mengapa kini dirinya menjadi seperti sekarang. Bright yang mendengar pengakuan itu menjadi agak kaget.

Paul menambahkan bila sejak saat itu dia selalu bertemu penipu, hal itu membuatnya takut untuk jatuh cinta karena takut dimanfaatkan lagi. Khem yang ikut mendengarkan sesi hipnotis itu mengajak Bright pergi karena kini mereka sudah tahu apa masalah Paul tapi Bright menolak sehingga Khem menunggu di luar.

Proses hipnotis akan berakhir tapi Paul langsung terbangun saat mendengar ponselnya berbunyi. Paul langsung marah-marah tapi langsung merendahkan nada suaranya saat menoleh ke arah terapis yang kaget melihat Paul bangun. Paul berjanji akan mengantarkan uang yang diminta pacarnya lalu menutup teleponnya. Terapis yang masih kaget langsung memberinya selamat karena kini masalahnya sudah terpecahkan. 

Paul senang dan berterima kasih pada Bright. Paul bahkan tak segan mengajak untuk bertemu pacarnya. Bright ingin menolak tapi Paul langsung menarik tangannya sehingga Bright terpaksa ikut.

Di sebuah restoran yang ada di mall, seorang pria sedang asyik berduaan dengan pacarnya. Tiba-tiba ponsel di pria berbunyi dan pria itu menjawabnya, ternyata telepon dari Paul. Rupanya pria itu adalah pacarnya Paul yang sering minta uang. Paul yang kesal langsung memukuli pacarnya sambil mengomel dan menunjuk ke arah wanita yang menjadi selingkuhan pacarnya.

Wanita itu shock dan menangis mendengar omelan Paul. Dia berlari dan hampir menabrak Bright yang berdiri tak jauh dari tempat kejadian. Bright sangat kaget melihat Nida, ternyata Nida adalah selingkuhan pacarnya Paul. Nida juga kaget melihat Bright. Sambil menangis, Nida berterima kasih pada Bright yang telah membuatnya sadar bahwa cerita cinta itu tak ada, semua hanya tipuan. Belum sempat Bright mengatakan apapun, Nida sudah berlari sambil menjerit histeris.

Nida berlari menjauh dan kini Bright mengalihkan pandangan ke arah Paul yang terus memukuli pacarnya hingga lari terbirit-birit. Paul merasa puas dan berteriak lega saat melihat pacarnya kabur. Bright memanggilnya dan mengajak pergi. Sementara itu Khem melihat semuanya dari kejauhan, dia menunggu di dekat eskalator sambil menggumam sendiri. Khem bingung dengan status Paul, apakah seorang homoseksual atau petinju karena sudah memukuli pacarnya sedemikian rupa.

Bright bertemu Tee di cafe. Dia memuji perubahan pria itu sejak bersama Mint. Tee merasa tak ada bedanya, sama seperti saat dulu berpacaran dengan Bright. Bright menyanggah dengan mengatakan bila usia Mint jauh lebih muda darinya. Tee hanya diam tapi dia langsung tertarik dan menoleh ke belakang saat melihat wajah Bright berubah menjadi kesal. Tee tak tahu bila Bright kesal karena Khem yang duduk tak jauh dari meja mereka meledeknya sebagai wanita tua. Khem takut ketahuan dan pura-pura menunduk sambil mengusap wajahnya.

Tee menatap Bright dan bertanya apa yang diinginkannya karena Tee merasa Bright membutuhkan sesuatu. Belum sempat Bright mengatakan sesuatu, pandangan Tee teralihkan luar cafe. Dia melihat Mint berjalan bergandengan tangan dengan seorang pria. Tee jelas terlihat kesal dan tersenyum masam pada Mint. Bright agak kaget melihat hal itu dan dia mencuri pandang ke arah Khem.

Mint masuk dan menyapa keduanya. Mint sengaja mengatakan bila pria yang menunggu di luar itu teman dekatnya dan minta pendapat Tee. Tee menjawab bila pria itu terlihat bodoh dan tak semanis pria yang sebelumnya. Tee dengan santai menasihati agar Mint tak terlalu sering gonta-ganti pacar. Mint agak kesal mendengar jawaban itu. Dia menyindir bila tak keberatan Tee dekat dengan Bright tapi Tee tak boleh melupakan ulangtahunnya minggu depan. Tee hanya tersenyum dan Mint langsung pamit sambil balas tersenyum.

Bright tak bisa menutupi rasa herannya karena Tee tak cemburu melihat ulah Mint. Tee beralasan bila dia tak berhak cemburu dan Mint bebas melakukannya. Menurut Tee, hidup penuh ketidakpastian. Dia mencontohkan hubungan mereka dulu, sudah membeli cincin pernikahan tapi tak pernah memakainya. Bright hanya diam mendengarnya.

Tee menambahkan bila dirinya sudah ada janji untuk bertemu calon mempelai pilihan keluarga besarnya minggu depan. Hari yang sama dengan ulangtahun Mint. Tee berencana untuk memutuskan Mint setelah merayakan ulangtahunnya dan menikah dengan calon pilihan keluarga besarnya. Bright merasa prihatin mendengarnya, dia bertanya apakah Tee tidak mencintai Mint? Tee menegaskan bila dia mencintai Mint tapi tak punya pilihan. Tee menyudahi obrolan mereka dan langsung pamit saat keduanya berdiri di depan cafe.

Bright hendak berjalan ke arah Khem saat mendengar Mint memanggilnya. Mint mengaku hanya ingin membuat Tee cemburu tapi rasanya tidak berhasil. Bright menyimpulkan bahwa Mint ingin Tee cemburu karena Mint mencintainya. Mint hanya tersenyum mendengarnya. Mint mengeluh bila tak ada kejelasan dalam hubungan mereka maka dia tak tahu lagi, suatu hari mungkin Tee akan menyadari bila dia benar-benar akan meninggalkannya.

Mint akhirnya pamit setelah curhat dan Khem berjalan mendekati Bright. Khem merasa bila kasus ini cukup rumit tapi Bright yakin akan satu hal bahwa keduanya saling mencintai. Hanya saja Bright tak tahu bagaimana caranya meyakinkan keluarga besarnya Tee. Menurut Khem, segalanya tergantung pada keberanian Tee untuk memperjuangkan cintanya. Bright setuju dengan pendapat Khem. 

Bright mengalihkan pembicaraan dan membahas tentang Paulie. Khem curiga melihat Bright tersenyum tapi Bright pura-pura tak tahu. Khem tak percaya dan akhirnya Bright membisikkan idenya pada Khem. Khem jelas menolak dan tak mau melakukannya. Bright memaksa dan Khem terpaksa setuju membantunya.

Bright mengenalkan Khem pada Paulie dan Paulie langsung menempel padanya seperti perangko. Paulie tak segan merayunya tapi Khem seolah risih menanggapinya. Bright hanya tersenyum melihat keduanya. Saat Paulie pamit membeli minuman, Khem protes pada Bright tapi Bright menegaskan bila Khem harus melakukannya. Tanpa mereka sadari, Paulie menguping pembicaraan mereka dan dia berniat balas dendam karena lagi-lagi dimanfaatkan oleh Bright.

Paulie pura-pura mabuk, Khem dan Bright terpaksa mengantarnya pulang. Khem memapah Paulie saat Bright membuka pintu rumah Paulie. Tapi setelah Paulie dan Khem masuk rumah, Paulie mendadak mendorong Bright agak tak ikut masuk dan langsung mengunci pintu. Bright kaget dan berteriak sambil menggedor pintu tapi Paulie cuek, dia menatap Khem dengan beringas dan berniat balas dendam. Khem jelas ngeri dan berusaha kabur tapi dia kalah gesit. Paulie berhasil memborgol tangannya, Khem berteriak panik memanggil Bright dan Bright berusaha mencari jalan agar bisa masuk rumah.

Khem berusaha kabur dengan naik ke lantai atas tapi kakinya tersandung dan jatuh. Paulie memanfaatkan kesempatan dengan mengikat kaki Khem. Bright khawatir mendengar teriakan Khem, dia berusaha naik pohon agar bisa ke lantai atas. Bright mencoba memanggil Paulie tapi tak ada sahutan. Akhrinya Bright menggunakan buku hariannya yang tebal untuk memecahkan kaca pintu agar bisa masuk. 

Bright membantu Khem yang kesulitan berdiri karena dibalut selimut tebal. Paulie kesal dan marah pada mereka karena merasa ditipu dan dibohongi. Bright mencoba menjelaskan tapi Paulie tak perduli, dia tetap menyalahkan Bright karena sudah menciumnya hingga akhirnya dia menjadi seperti sekarang. Paulie yang kesal melampiaskannya dengan mendorong tubuh Bright hingga jatuh dan dahinya membentur meja.

Khem berusaha membantunya. Bright minta maaf karena telah berbohong tapi dia melakukannya agar Paul berubah. Bright ingin Paul menjalani hidup dengan normal dan bertemu dengan seseorang yang tulus mencintainya. Paul tak percaya karena selama hidupnya tak ada yang tulus dan jujur padanya. Bright menegaskan bila selama mereka pacaran, dia tak pernah berbohong. Paulie hanya diam. Bright mengambil buku harian yang tergeletak di lantai dan menaruhnya di dekat Paulie.

Bright mengatakan bila ciuman pertama bagi seorang perempuan itu sangat penting dan dia tak akan mempermainkannya. Setelah mengatakan hal itu Bright dan Khem pergi. Paul masih kesal dan berteriak sendiri, dia menangis sambil terduduk di pinggir kasur. Paulie penasaran dan membuka buku harian yang ditinggalkan Bright. Saat membuka buku itu, masih ada setangkai mawar merah yang kini sudah kering. Paulie membaca tulisan terakhir Bright dan tangisnya pecah setelah membacanya.

Khem prihatin dan memberikan sapu tangannya untuk membersihkan luka Bright. Mereka keluar dari rumah Paulie dan berniat pulang tapi Paulie memanggil Bright. Mereka berhenti dan berbalik, Paulie berterimakasih karena membuatnya sadar bila setidaknya pernah punya cinta sejati seperti orang lain. Bright menambahkan bila cinta yang mereka rasakan dulu akan menjadi kenangan indah. Paul berjanji akan menjadi orang yang lebih baik. Bright menghambur ke dalam pelukan Paul. Paul juga minta maaf pada Khem karena telah berbuat kasar tapi dia juga menggoda Khem, hal itu membuat Khem salah tingkah. Mereka akhirnya berpisah. 

Tee menepati janjinya untuk merayakan ulang tahun Mint, dia berusaha membahagiakan Mint untuk yang terakhir kalinya. Usaha Tee berhasil, Mint sangat bahagia dan selalu tersenyum. Saat Mint sedang di butik untuk memilih baju, Tee memilih keluar karena ayahnya menelepon. Beliau ingin Tee segera datang ke acara pertemuan keluarga untuk membahas tentang pernikahan. Tee menyanggupi dan berjanji akan segera datang. Tee menyudahi pembicaraan dengan ayahnya dan menatap Mint dengan sorot sedih, padahal Mint sedang tersenyum bahagia padanya. 

Tiba-tiba Tee mendapat pesan video dari Bright. Bright menjelaskan bila dulu mereka putus karena tidak cocok, tak perduli seberapa keras mereka mencoba. Tapi hari ini Mint telah membuat Tee bahagia jadi Tee harus menjaga hubungan mereka. Bright mengaku saat mereka berpacaran dulu, satu hal yang membuatnya mencintai Tee adalah tekadnya. Kini Bright meminta Tee untuk bertekad mempertahankan hubungannya dengan Mint. Bright menunjukkan cincin pernikahan yang mereka beli dulu seharusnya untuk seseorang yang tepat yaitu Mint. Tee seolah mendapat suntikan semangat dan dia balas tersenyum melihat Bright yang tersenyum tulus padanya. 

Saat Mint keluar dari butik sambil membawa tas belanjaan, Tee segera mengajaknya pergi dengan alasan ada hal yang ingin dia bicarakan dengan Mint. Mint tak berkata apapun dan hanya menuruti ajakan Tee untuk pergi ke suatu tempat.

Di tempat pertemuan keluarga, keluarga besar Tee tampak cemas karena Tee belum juga datang. Sedangkan calon istri Tee tampak jutek karena terlalu lama menunggu, wajahnya tampak sinis dan tak ada senyum sama sekali. Tee akhirnya muncul tapi menegaskan bila dirinya menentang perjodohan ini, keluarga besarnya jelas kaget tapi si calon istri kian kesal dan marah, wanita itu mengomel sambil mengajak orangtuanya pergi.

Nenek Tee hanya diam saat anggota keluarga yang lain berusaha mengejar dan membujuk calon istri Tee. Ayah bingung dan bertanya apa yang terjadi, mengapa Tee menolak perjodohan ini. Tee tak menjawab, dia justru memanggil Mint agar masuk. Tee memperkenalkan Mint sebagai pacarnya. Pernyataan Tee jelas membuat semuanya kaget dan kompak menentang. Tee menegaskan bila dia hanya akan menikah dengan orang yang dicintainya. Di luar dugaan, nenek tak keberatan dengan pilihan Tee. Tee dan yang lain jelas kaget dengan perubahan sikap nenek.

Tiba-tiba Bright dan Khem muncul, nenek langsung tersenyum kepada Bright. Nenek bercerita bila sebelum datang ke pertemuan keluarga, dirinya bertemu Bright. Dengan bantuan Khem yang sengaja menguntit Tee dan Mint lalu merekamnya, Bright menunjukkan video kebersamaan mereka pada nenek. Bright ingin menunjukkan bahwa hanya bersama Mint, Tee bisa bahagia dan tertawa lepas. Setelah melihat video itu nenek menyadari bila selama ini Tee tak pernah bersikap santai seperti saat bersama Mint. 

Bright tersenyum sambil menoleh ke arah Khem setelah mendengar cerita nenek. Nenek mendekati Mint dan memuji postur tubuhnya, nenek menebak bila kelak Mint akan punya banyak anak bersama Tee. Nenek mengaku sudah tak sabar menimang bayi dan semuanya setuju dengan nenek sambil bertepuk tangan.

Bright mendekati Tee dan menyerahkan cincin yang dulu dibelikan untuknya, Bright ingin Tee melamar Mint dengan menggunakan cincinnya. Tee menerimanya sambil berterimakasih. Tee berpaling ke arah Mint dan ingin menyematkan cincin itu tapi Mint menghentikannya. Mint ingin Tee melakukannya dengan benar yaitu melamarnya dulu. Tee menuruti kemauan Mint, dia bertanya apakah Mint setuju menikah dengannya. Mint terdiam lalu mengiyakan dan Tee menyematkan cincin itu di jari Mint. Semua senang dan bertepuk tangan setelah mendengar Mint bersedia menikah dengan Tee. Ayah Tee mengajak semuanya untuk kembali masuk dan merayakannya. 

Nenek mendekati Bright lalu berterimakasih dan bertanya kapan Bright akan menikah dengan Khem. Keduanya saling berpandangan, Bright mengaku bila Khem bukan pacarnya dan dia sudah lama tak memikirkan tentang pernikahan. Nenek seolah menegur keduanya dengan mengatakan meskipun takdir tapi bila tak diperjuangkan maka mereka tak mungkin mendapatkan apa yang diinginkan. Setelah nenek pergi, keduanya saling berpandangan seolah tak mengerti apa yang dimaksud oleh nenek.

Kini Bright fokus kepada mantan pacarnya yang keempat yaitu Ken. Bright berencana meminta bantuan salah satu temannya yang bernama Gee untuk menggoda dan merayu Ken di sebuah tempat hiburan malam. Di saat yang sama, Bright akan mengajak Mild (pacar Ken) untuk bertemu agar bisa menangkap basah tingkah Ken yang suka merayu wanita lain. Khem menyindir Bright yang sangat bersemangat menyusun semua rencana tapi Bright tak perduli.

Rencana mereka berjalan lancar, Gee sukses merayu Ken dan Mild kaget serta shock saat melihatnya. Bright jelas senang tapi belum puas, dia memanasi Mild agar balas dendam agar tidak ditindas pria lagi. Mild berterimakasih atas saran Bright dan berencana akan memutuskan pertunangannya dengan Ken. Bright tersenyum mendengarnya, dia 'sengaja' menjodohkan Khem dengan Mild. Khem terpaksa menurut dan mendekati Mild.

Bright pura-pura pergi tapi dia kaget saat melihat Ken kembali, dia sedikit panik dan berusaha memberi kode pada Khem. Bright menghalangi Ken agar tak masuk. Khem menyadari ada yang salah dan ingin pamit tapi Mild ingin bertukar nomor sebelum pergi. Ken sempat melihat Mild bertukar nomor dengan pria lain lalu pergi. Ken berusaha mengejarnya tapi dia kehilangan jejak.

Khem menegur cara Bright dalam balas dendam tapi Bright cuek saja, dia justru khawatir karena Gee belum datang juga. Gee muncul dan Bright bertanya apa yang terjadi, bukannya Gee berhasil merayu Ken tapi mengapa Ken kembali lagi? Gee agak sewot karena ternyata Ken tak mudah dirayu dan memutuskan pergi begitu saja. Bright tak percaya. Khem kembali menegur Bright. Khem bertanya mengapa Bright sangat membenci Ken? Apakah karena Ken sudah jahat padanya atau karena Ken tak memilihnya? Bright terdiam tak bisa menjawab.

Tiba-tiba ponsel Bright berbunyi dan dia kaget karena Ken yang meneleponnya. Dia agak panik dan Gee bertanya apakah dirinya sudah ketahuan? Khem menjawab, bila Bright penasaran maka angkat saja teleponnya dan bicara dengan Ken. Bright meihat sekeliling seolah ingin tahu apakah Ken melihatnya. Bright akhirnya menjawab telepon dari Ken dan ternyata Ken ingin bertemu untuk ngobrol. 

Bright menemui Ken yang sudah menunggunya. Bright langsung bertanya mengapa Ken ingin membahas masa lalu. Ken menjawab bila memang dulu mereka membuat kesalahan maka sebaiknya diperbaiki agar tak mengulang kesalahan yang sama di masa depan. Bright hanya diam. Ken melanjutkan dengan bertanya apa yang mereka lakukan saat masih berpacaran dulu. Bright dengan ketus menjawab bila Ken tak pernah mengatakan bila mencintainya. Ken balas menjawab bila itu lebih baik daripada sering mengumbar kata cinta. Bright mendengus kesal.

Ken mengaku bila saat itu dia tak kelewatan menggoda Bright mungkin Bright akan mendengar kata cintanya. Dengan nada sinis Bright menyindir tentang lelucon lamaran itu. Ken menatap Bright dengan sorot sedih, dia benar-benar ingin melamar Bright tapi dia tak tahu bagaimana cara mengatakan cintanya. Saat Bright tersentuh melihat cincinnya dan mengatakan cinta, Ken justru tertawa dan mengatakan bila Bright kalah. Hal itu jelas membuat Bright kesal dan marah lalu pergi begitu saja.

Bright mulai menyadari kesalahannya. Seandainya dulu dia tak terbawa emosi dan menunggu, mungkin saat ini dirinya sudah menikah dengan Ken. Ken hanya tersenyum masam mendengarnya seolah menyesali masa lalu. Ken mengaku sejak putus dengan Bright, dirinya tak pernah serius dengan siapapun. Bright tersenyum sendu saat Ken mengatakan tak ingin melakukan kesalahan yang sama seperti yang dia lakukan terhadap Bright dulu.

Dengan tulus Ken meminta maaf kepada Bright dan Bright tersenyum, dia bersedia memaafkan Ken. Wajah Ken berubah ceria, dia tersenyum dan mengatakan bila besok dia akan melamar Mild. Bright hanya diam sambil melambaikan tangan saat Ken pamit. Khem hanya melihat dari jauh dan langsung mendekat ketika Ken sudah pergi. Khem minta maaf karena sudah salah paham terhadap Bright. Bright tak menjawab karena sedang bingung, dia sudah memanasi Mild agar putus dengan Ken tapi Ken justru ingin melamarnya.  

Acara pertemuan keluarga Ken dan Mild diselenggarakan di sebuah kapal, mereka makan bersama dan Ken membulatkan tekad untuk melamar tapi Mild menolak dengan alasan tak ingin menikah dengan pria egois seperti Ken. Keluarga kedua belah pihak kaget mendengar penolakan Mild, begitu pula dengan Ken. Bright dan Khem yang melihat hal itu menjadi kian bingung, tak tahu bagaimana caranya mendamaikan Ken dan Mild.

Mild yang kesal, menunjukkan video saat ken berciuman dengan Gee. Ken kaget dan Mild menunjukkan video itu pada keluarganya. Ken berusaha menjelaskan apa yang terjadi tapi Mild bersikeras tak ingin mendengar penjelasan Ken. Bright spontan menghampiri Ken sambil memanasi Mild dengan mengatakan bila kini dia bisa memiliki Ken karena sudah putus dengan Mild. Ken bingung dengan situasi yang ada dan ingin menyangkal tapi Bright memberi kode agar diam saja. Mild tak mengerti maksud Bright. Bright menjelaskan bila dia sengaja membuat rencana agar Mild dan Ken putus sehingga dia bisa kembali pada Ken.

Mild menatap Bright dengan sorot marah dan dia kian marah setelah melihat Khem, Mild menuduh keduanya bersekongkol untuk menjebaknya. Bright tak menjawab, dia justru menunjukkan tersenyum mengejek sambil bergelayut manja pada Ken. Ken ingin menenangkan Mild tapi Mild terlanjur marah dan tanpa ragu menampar Bright dengan keras. 

Bright mengaduh kesakitan dan Khem menangkapnya agar tidak jatuh. Khem berbisik memuji kehebatannya tapi Bright malah mengeluh bila dia tak bermaksud seperti itu. Mild yang masih belum puas kembali mendatangi Bright lalu menamparnya lagi. Kali ini Bright sengaja menghambur ke pelukan Ken sambil berbisik agar Ken mengikuti sandiwaranya.

Ken paham dan berusaha menolak tapi Bright tetap merajuk manja sambil berteriak histeris. Hal itu membuat Mild kian kesal dan ingin kembali menghajarnya tapi saat berjalan, dia tersandung gaunnya yang panjang. Mild hampir terjatuh dan Bright berusaha menolongnya. Ken dan Khem ikut panik dan berusaha menolong mereka. Mild dan Bright selamat tapi Ken dan Khem yang akhirnya terjatuh ke air.

Mild dan Bright saling berpandangan, keduanya melihat ke air sambil memanggil. Ken dan Khem muncul ke permukaan, Khem langsung meminta Ken melakukan tugasnya yaitu melamar Mild. Akhirnya Mild menerima lamaran Ken. Ken tertawa bahagia dan yang lain bersorak sambil bertepuk tangan. Mild menatap Bright sambil tersenyum. Bright menatap lurus ke arah Khem sambil mengangguk.

Khem memuji Bright yang telah berubah dari wanita yang menyebalkan kini menjadi malaikat. Bright balas memuji Khem, dari seorang penjahat kini menjadi pahlawan. Khem tak marah dan dia malah bersedia menceritakan sedikit tentang kehidupannya pada Bright. Khem bahkan jujur mengatakan bila sampai sekarang dirinya masih single. Dalam perjalanan pulang, mereka saling bercerita tentang kehidupan masing-masing.

Kini tugas Bright hanya tinggal satu yaitu membantu Tul. Khem menemaninya pergi ke Phuket untuk bertemu Tul. Saat menunggu pesawat, Bright melihat foto-foto Jack yang kini berhasil membangun desanya hingga menjadi lebih maju. Khem memujinya dan Bright tersenyum bangga melihat perubahan Jack. Keduanya tersenyum dan saling berpandangan tapi kemudian Bright menjadi salah tingkah lalu menunduk. 

Khem mengatakan bila saat masih kecil, Bright tak perduli dengan penampilan (Jack bertubuh pendek dan gendut). Lalu menjalin hubungan dengan seseorang yang tampan (Paul), trus berpacaran dengan musisi (Tul) kemudian pria dari keluarga elit (Ken). Dan ketika patah hati berpacaran dengan pria yang baik (Tee). Khem memuji bila Bright telah mendapatkan semuanya, Bright tersenyum. Dan dia tetap tersenyum saat Khem melanjutkan dengan pertanyaan mengapa sampai sekarang Bright masih melajang. Bright tak menjawab, dia justru mengemasi barangnya dan bersiap naik pesawat. Khem terpaksa mengikutinya.

Mereka pergi ke bar dan melihat Tul yang berdiri kebingungan di depan bar. Bright segera turun dari taksi dan bertanya apa yang terjadi. Tul menjelaskan bila dia tak bisa menemukan Elie dan putrinya tak membawa ponsel, dia sudah berusaha mencari dengan bertanya pada teman-teman Elie tapi tak ada yang tahu. Bright kembali bertanya apakah Tul sudah berbuat jahat pada Elie? Tul mengaku bila dia hanya membahas tentang sekolah asrama tapi Elie tak mengatakan apapun dan langsung pergi. 

Bright ingat suatu tempat dan mengajak Tul untuk pergi mencarinya. Mereka pergi ke dekat bandara, Bright menduga bila Elie ada di sana tapi ternyata tak ada. Berdasarkan informasi dari temannya, mereka mendapat kabar bila Elie pergi ke pesta ulangtahun temannya. Tul dan yang lain segera meluncur menuju rumah teman Elie itu.

Sesampainya di rumah itu, Tul panik melihat putrinya sedang berpesta bersama teman-temannya. Tanpa pikir panjang, Tul langsung masuk dan Bright mengejarnya. Tul menarik Elie dan menegurnya. Elie kesal dan melepaskan diri dari ayahnya. Bright meminta Tul agar mendengarkan putrinya. Elie menuduh ayahnya sengaja ingin mengusirnya agar bisa menghabiskan banyak waktu bersama pacarnya. Khem menarik tangan Bright agar tak ikut campur urusan ayah dan anak itu.

Tul terdiam mendengar keluhan putrinya. Elie menambahkan bila Tul tak pernah menginginkannya makanya tak mencintai dirinya. Tul berusaha menenangkan Elie tapi Elie enggan disentuh ayahnya. Tul menjelaskan bila anggapan putrinya salah, dia sangat mencintai Elie. Elie yang kini menangis balas bertanya mengapa Tul ingin mengirimnya ke sekolah asrama, bila Tul mencintainya seharusnya ingin terus bersamanya. Tul terdiam dan menjawab bila dirinya takut tak bisa membesarkan Elie dengan baik. Tul mengaku bila anggapannya salah dan tak ingin jauh dari putrinya lagi. Ayah dan anak itu akhirnya berpelukan. Tul minta maaf pada putrinya sambil memeluk Elie dengan erat. Bright dan Khem saling berpandangan, keduanya tersenyum lega melihat konflik ayah dan anak itu berakhir bahagia.

Tul sengaja menyiapkan sarapan yang berbeda demi merayakan perdamaian antara dirinya dan Elie. Bright membantu Tul memanggang daging dan menyajikan sepiring hidangan istimewa untuk Khem. Khem menyindir kebersamaan Bright dengan mereka sebagai keluarga bahagia. Bright tersenyum dan mengaku cukup menikmatinya. Elie memotret kebersamaan Bright dan Khem. Dia tersenyum pada ayahnya sambil memberi kode ke arah Bright dan Khem.

Kini Bright dan Tul menikmati malam sambil berjalan di pinggir pantai. Tul bertanya apakah terlambat bila kini dirinya minta maaf pada Bright? Bright mengaku semuanya sudah lewat. Menurutnya, mereka tak bisa selalu mendapatkan apa yang diinginkan. Kini mereka sudah berbeda dari sebelumnya. Hidup telah berubah, begitu pula dengan mimpi mereka.

Tul bisa mengerti dan dia mulai curhat pada Bright. Tul merasa bila dulu dia bermimpi akan menjadi musisi tapi semua berubah, kini semuanya hanya tentang Elie. Tul tak pernah bermain gitar lagi, dia membubarkan band. Tul mengaku tak punya keberanian untuk bertemu anggota band yang lain, dia tak tahu kabar mereka lagi. Setelah mengatakan hal itu, Tul pergi untuk mengambil minum.

Sementara itu, Elie sibuk mengamati ekspresi wajah Khem. Khem menjadi salah tingkah karena Elie terus melihatnya. Elie menduga Khem sedang cemburu melihat Bright bersama ayahnya. Khem menyangkalnya dan mengatakan bila dirinya dan Bright tidak berpacaran. Elie tak percaya dan tetap menuduhya cemburu sambil berlari menuju Bright. Bright yang tak sengaja mendengar obrolan mereka menjadi salah tingkah dan tak berani menatap Khem.

Elie mendekati Bright dan mengatakan bila kini dia sadar bila Bright adalah wanita yang dicintai ayahnya. Bright tersenyum mengiyakan dan dia balas mengatakan bila wanita yang dipilih Tul adalah Elie. Elie adalah wanita yang sangat dicintai Tul. Elie tersenyum dan balas bertanya, bila Tul memilihnya maka siapa yang akan dipilih Bright? Bright terdiam, dia hanya mengedarkan pandangan dan tak sengaja menatap Khem. Bright tak menjawab dan mengajak Elie berjalan sambil membahas hal lain.

Keduanya kembali dan duduk di depan Khem. Elie masih tersenyum melihat sikap Bright dan Khem yang malu-malu kucing. Bright menunjukkan video saat Tul menjadi vokalis dulu. Elie terpesona dengan penampilan ayahnya. Bright mengutarakan idenya pada Elie dan Khem, dia ingin membantu Tul agar bisa berkumpul lagi dengan anggota band lainnya. Saat Tul datang, mereka kompak bungkam. Hal itu membuat Tul penasaran tapi tak mengatakan apapun.

Khem sedang memotret beberapa sudut kota dan dia melihat Bright berdiri sendirian di tepi pantai. Khem mendekatinya dan bertanya apa yang dilakukan Bright. Bright menjawab dengan jawaban yang seolah mengingatkan Khem dengan pertemuan mereka dulu. Bright menjawab mungkin sedang menunggu Khem. Bright tersenyum dan melanjutkan bila ini tempat umum, jadi mengapa dia tak boleh datang kemari? Khem menatap Bright dan balas menjawab bila kini Bright benar-benar berbeda. Bright hanya tersenyum dan mereka akhirnya menatap pantai sambil ngobrol bersama.

Bright dan Khem akhirnya pamit pada Tul dan Elie. Tul seolah sedang memikirkan sesuatu dan akhirnya dia berjalan menuju panggung mini untuk mengambil gitarnya. Tul menghentikan langkah Bright dengan mengatakan lagu yang akan dinyanyikan khusus untuk Bright. Bright tersenyum dan berbalik, dia berjalan mendekati panggung saat Tul menyanyikan lagu yang dulu. Bright tersenyum dan dia ikut bahagia saat Tul kaget melihat para anggota band yang lain ikut bergabung dan bernyanyi.

Tul jelas kaget tapi sekaligus bahagia bisa bertemu lagi dengan mereka. Tul serasa kembali ke masa silam saat videonya yang lama diputar kembali. Bright tersenyum sambil mengacungkan jempol ke arah Elie tanda usaha mereka sukses. Tul kian semangat bernyanyi dan semua pengunjung bar ikut terhanyut dalam lagu itu, begitu pula dengan Bright yang merekam suasana itu. Khem tertarik untuk ikut menyanyi saat Tul memanggilnya, Tul tak keberatan Khem mengambil posisinya sebagai vokalis. Tul sempat berbisik kepada Khem agar mengatakan isi hatinya pada Bright tapi Khem hanya tersenyum. Elie meledek Bright dan Bright hanya tersenyum malu saat Khem menyelesaikan bait terakhir lagu itu.

Bright datang ke kantor atas undangan bosnya. Bosnya mengabarkan bila Bright akan mendapatkan posisinya karena si bos akan dipromosikan sebagai anggota dewan. Bright bisa mendapatkan posisinya dengan syarat Bright harus bekerja dulu di kantor pusat yang ada di Amerika. Bright hanya diam seolah tak terlalu antusias mendengar kabar baik ini. Dia tak mengatakan apapun saat bosnya memberi selamat karena akan menjadi CEO yang baru menggantikan dirinya.

Bright makan bersama Khem dan mengabarkan berita gembira itu. Bright mengatakan bila selain dipromosikan sebagai CEO yang baru, dirinya juga memenangkan penghargaan wanita tahun ini. Bright seolah tak puas dan mengatakan alangkah baiknya bila dirinya beruntung dalam hal lainnya juga. Bright tersenyum misterius tapi Khem hanya diam tak berkomentar. Bright menambahkan bila kota yang akan menjadi tempat tinggalnya hanya beberapa jam dari LA. Jadi saat Khem kembali ke Amerika, mereka bisa bertemu di sana.

Khem menjawab dengan nada pelan bila dia tak akan kembali ke Amerika. Bright kaget dan bertanya mengapa. Khem menjelaskan bila alasan dia kembali ke Thailand karena kasus yang sama seperti Bright yaitu diskors. Kini dia akan dipindahkan ke Tiongkok. Khem menambahkan bila dia harus berkemas dan minggu depan harus pergi. Bright tak menyangka akan mendengar hal ini, dia jelas kaget. 

Khem seolah ingin menghiburnya dengan mengatakan bila pada akhirnya mereka akan tinggal di dunia yang berbeda. Khem tak tahu apakah mereka masih ingin bertemu. Bright tak bisa menyembunyikan rasa gusarnya dan mengira Khem hanya bercanda. Dia mengeluh karena Khem tak pernah mengatakan sebelumnya. Khem balik bertanya, bila dia menceritakan hal ini apakah Bright akan mau mendengarnya? Bright hanya terdiam.

Kini mereka berjalan di taman yang sama seperti ketika mereka bertemu dulu. Bright bertanya apa yang Khem lakukan saat mereka bertemu dulu, apakah mereka kebetulan bertemu? Khem menjawab bila mungkin saja bukan suatu kebetulan. Bright kembali bertanya, bila bukan kebetulan apakah hal itu merupakan takdir? Bertemu sebentar lalu berpisah? Khem tak menjawab tapi dia ingin mengatakan sesuatu tentang seseorang di masa lalunya. Bright tak keberatan mendengarnya.

Khem bercerita bahwa dia bertemu wanita itu sudah lama dan mereka sebenarnya beberapa kali bertemu. Anehnya, tak perduli seberapa sering mereka bertemu tapi Khem tak pernah bisa berkenalan dengannya. Sebenarnya Khem ingin menyapanya tapi dia hanya bisa melihat wanita itu dari jauh. Khem hanya bisa melihat saat wanita itu sedih atau sedang bahagia. Khem mengaku bila sebenarnya dia punya banyak kesempatan untuk bisa mengenalnya tapi Khem tak memanfaatkan peluangnya.

Khem tak ingin dipermainkan oleh takdir tapi semakin dia ingin menjauhi wanita itu justru perasaannya kian dalam kepadanya. Khem mengatakan bila mungkin ada banyak kenangan dalam ingatan Bright tapi baginya hanya ada kenangan wanita itu dalam ingatannya. Bright terhenyak saat Khem mengatakan bila wanita dalam ingatan Khem adalah dirinya. Khem menambahkan bila sebenarnya mereka sering sekali bertemu tapi Bright tak menyadarinya.

Bright tak percaya dengan cerita Khem. Khem mengingatkannya tentang seseorang yang memberi foto dirinya yang sedang tersenyum lebar dan menulis 'kau terlihat lebih baik dengan senyuman'. Bright tersenyum mengingatnya, saat dia sedang sedih karena Tul, ada anak kecil yang memberinya foto.

Saat kembali ke Thailand, Khem mengira bila semuanya sudah berakhir tapi dia malah melihat buku Bright di etalase toko buku di bandara. Khem menyadari bila dia tak bisa selamanya melarikan diri, dia kembali bertemu Bright beberapa kali misalnya saat menghadiri pesta pernikahan Win dan Oil. Saat itu Bright kesal melihat Khem tersenyum kearahnya. Bright tak tahu bila sesungguhnya Khem sedang menertawakan dirinya sendiri karena pada akhirnya dia bisa mengenal Bright.

Bright tersenyum mengingat gayanya yang ketus saat menegur Khem. Khem mengaku tak ingin percaya pada takdir tapi dia ingin memberi kesempatan pada dirinya sendiri dan melihat bagaimana hasilnya. Hal itulah yang mendorongnya untuk bersedia membantu Bright menyelesaikan misi cintanya. Saat bersama Bright, Khem baru menyadari bagaimana takdir telah mempermainkan dirinya. Khem mengulang apa yang pernah dikatakan neneknya Tee, walaupun bertemu dengan seseorang yang tepat tapi bila tak diperjuangkan maka kita tak akan mendapatkan hasil yang diinginkan.

Khem mengakhiri ceritanya. Bright tersenyum dan menyindir Khem, dia masih tak percaya dengan semua cerita Khem. Khem ingin menjawab tapi tiba-tiba muncul lima wanita yang mengidolakan Bright. Mereka berebut minta tanda tangan dan foto bersama, Khem tak segan membantu mereka. Mereka akhirnya pamit setelah memuji Bright.

Bright mengaku bila menjadi lajang membawa banyak hal positif baginya. Dia berterimakasih atas bantuan Khem selama ini tapi dia merasa lebih nyaman seperti ini. Bright merasa dirinya tak punya tempat untuk cinta. Khem mengingatkan bila mereka tidak bisa memilih untuk tidak jatuh cinta. Bright tersenyum dan pamit. Khem balas tersenyum dan memandangi kepergian Bright dengan nafas yang mendesah. Khem kini menyadari bila Bright baru saja menolak cintanya.

Khem menelepon Win dan mengatakan bila dia sudah menyerah terhadap Bright. Win mencoba menyemangatinya dan berpikir positif, setidaknya Khem sudah bertemu, mengenal dan mengutarakan perasaannya pada Bright. Khem memandangi foto-foto Bright yang dulu sempat diambilnya. Bright juga melakukan hal yang sama, dia mengambil sebuah foto yang ternyata pemberian dari Khem.

Hari terus berlalu, Khem mulai mengemasi barangnya dan bersiap pindah. Bright mengadakan pesta perpisahan dengan rekan kantor karena dia akan berangkat ke Amerika. Semua rencana sudah matang tapi menjelang keberangkatan, Bright justru tak bisa konsentrasi karena ingatannya terus tertuju pada Khem. Hal itu membuatnya kesal sendiri.

Bright mengambil ponselnya dan melihat kembali beberapa foto yang dikirim oleh Jack untuknya. Rupanya kini Jack sudah memiliki pacar dan mereka tampak bahagia, hal itu membuat Bright teringat saat Khem menemaninya menghadapi Jack yang masih dendam padanya. Bright juga mendapat video dari Paulie yang kini juga sudah memiliki pasangan. Bright teringat saat Khem hampir saja dijahili oleh Paulie. Bright kembali teringat pada Khem saat melihat foto kebahagiaan Ken dan Mild, Tul bersama putrinya serta foto Mint bersama Tee dan keluarga besarnya. Mereka semuanya tampak bahagia.

Pendirian Bright mulai goyah karena tak bisa mengenyahkan Khem dari pikirannya. Dia ingat pertanyaan Khem. Waktu itu Khem sempat bertanya siapakah yang paling menderita karena dirinya dan Bright tak bisa menjawabnya. Kini Bright menatap pantulan dirinya di cermin. Sekarang dia tahu apa jawabannya, semua mantan pacarnya telah menemukan kebahagiaan yaitu cinta sedangkan dirinya tak punya karena masih sendiri.

Bright menghadiri acara pemberian penghargaan wanita tahun ini dan saat didapuk untuk memberikan kata sambutan, semua agak heran melhat perubahan sikap dan gaya bicaranya. Bright berterimakasih atas dukungan semuanya dan para penonton bertepuk tangan untuknya termasuk Nida. Bright melanjutkan dengan permintaan maaf karena kini dia melihat semuanya dari sisi yang berbeda dan dia mendapatkan sesuatu. Para penonton diam menunggu dan Bright mengatakan bila hal yang paling penting bagi wanita adalah cinta.

Semua jelas kaget termasuk Nida tapi May, Win dan Oil justru senang mendengarnya. Bright menambahkan bila cinta yang paling sempurna adalah bila kita memiliki seseorang yang dicintai disebelah mereka. Bright pamit dengan alasan ada yang ingin dilakukannya tapi beberapa saat kemudian dia kembali dan menyimpulkan bahwa pria tidak penting tapi wanita tak bisa hidup tanpa cinta. Jika mereka ingin cinta dan pria termasuk di dalamnya. Bright tak melanjutkan kata-katanya, dia justru pura-pura kaget melihat penonton yang hanya diam. Bright meminta semuanya untuk keluar dan pergi mencari jodohnya. 

Pernyataan Bright membuat semuanya kaget tapi akhirnya mereka malah bertepuk tangan senang karena kini Bright telah berubah. May, Win dan Oil tak kalah senangnya. Kini mereka yakin bila Bright telah jatuh cinta pada Khem. Semua penonton antusias pergi begitu pula dengan Nida yang sempat patah semangat tapi kini malah sibuk memperbaiki riasan wajahnya agar lebih cantik.

Bright bergegas pergi tapi Oil memanggilnya karena tas Bright ketinggalan. Bright berhenti dan minta maaf sambil menerima tasnya. May menasihati Bright bahwa Khem memiliki segalanya dan Bright harus mendapatkannya. Mereka bertiga menyemangati Bright dan Bright pergi dengan langkah mantap untuk mengejar Khem.

Bright berlari sambil menelepon untuk mencari informasi tentang keberangkatan pesawat ke Shanghai. Tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya untuk minta tandatangan di bukunya. Bright menoleh dan dia kaget melihat Khem yang mengulurkan buku karyanya. Khem mengaku bila dia tak bisa melarikan diri lagi karena buku Bright terus menghantuinya. Baginya, buku Bright seolah sebagai tanda agar dirinya kembali.

Bright tersenyum dan bertanya tentang pekerjaannya. Khem menjawab dengan santai bila dirinya sudah berhenti. Dia berencana untuk mencari pekerjaan lain di Amerika. Bright seolah tak percaya. Khem menambahkan bila takdir hanya memberikan kesempatan dan jika ingin bahagia maka dia harus terus mencobanya. Bright tak bisa menahan diri dan mengeluh. Khem kaget dan bertanya apa yang terjadi. Dengan nada manja Bright mengaku bila dia baru saja menolak pekerjaan di Amerika karena ingin mencari pekerjaan di Tiongkok.

Khem meledek Bright yang ingin mencari pekerjaan di Tiongkok dan Bright tersenyum malu sambil mengangguk. Khem bertanya apakah Bright punya perasaan kepadanya? Bright tak menjawab, dia justru memukul lengan Khem dengan tasnya. Khem pura-pura mengaduh tapi kemudian tersenyum. Begitu pula dengan Bright yang balas tersenyum malu. Keduanya tersenyum seolah ada perasaan lega dan bahagia karena kini apa yang menjadi takdir berhasil didapatkan.

Dengan nada menyindir, Khem bertanya apa yang akan terjadi karena kini mereka berdua sama-sama pengangguran. Bright tak masalah, toh dirinya masih berstatus sebagai penulis. Khem mengingatkan bila kini Bright bukan wanita lajang lagi. Bright tak perduli karena dia bisa mengubah topik dalam bukunya yaitu tentang bagaimana caranya jatuh cinta. Khem terus mengejar dengan pertanyaan apakah kini Bright setuju bila dirinya sedang jatuh cinta? Bright balik bertanya dan Khem tersenyum. Bright balas tersenyum dan mereka berpelukan.

Hikmah yang bisa diambil dari film ini :

Setinggi apapun karier atau prestasi seorang wanita maka hal itu terasa kurang lengkap bila masih berstatus lajang atau tak punya pasangan hidup. Dari luar, wanita itu mungkin tampak bahagia karena bisa hidup mewah, bisa membeli apapun yang disukai atau pergi kemanapun tanpa ada yang melarang. Tapi sejatinya, di dalam hatinya pasti wanita itu merasa kesepian karena tak punya teman berbagi suka dan duka. Mungkin saja wanita itu memiliki banyak sahabat yang selalu ada untuknya sehingga dia tak merasa membutuhkan pasangan hidup. Tapi seorang sahabat tak mungkin bisa selalu ada 24 jam untuk datang membantu. Berbeda dengan pasangan hidup yang jelas akan selalu ada kapanpun dibutuhkan.

Menjadi lajang kadang bukan suatu tujuan tapi bisa saja merupakan bentuk pilihan. Misalnya daripada terus disakiti oleh pasangan maka seorang wanita sengaja memilih untuk hidup melajang saja. Mungkin itulah yang dilakukan oleh Bright, tokoh utama dalam film ini. Bright menyerah setelah lima kali menjalin hubungan tapi semuanya gagal, dia memutuskan untuk hidup melajang. Bright ingin membuktikan bila walaupun melajang, dirinya masih bisa berprestasi dan menikmati hidup bebas tanpa ada yang mengekang. Dari luar, kehidupan Bright memang terlihat berkilau dan bisa membuat orang lain iri. Bright memiliki karier bagus, bukunya tentang menjadi lajang dan menakjubkan laris manis di pasaran, hidup mapan dan bebas tanpa ada yang mengekang tapi saat sendirian, dia jelas kesepian. 

Belajar dari kesalahan di masa lalu adalah cara agar bisa menata masa depan dengan lebih baik. Bright yang semula merasa percaya diri menjadi single tiba-tiba merasa terusik saat seorang peramal mengatakan bila Bright akan segera bertemu jodoh bila mampu memperbaiki kesalahan di masa lalu bersama mantannya. Masalahnya Bright memiliki 5 mantan pacar dan dia merasa tak ada masalah saat berpisah dengan mereka. Dia kian tertantang saat Khem menyindirnya takut kembali ke masa lalu sehingga tidak mau melakukan apa yang diminta oleh peramal itu.

Lima kesalahan Bright bersama mantan pacarnya dulu adalah :

Pacar pertama yaitu Jack, mengingkari janji yang sudah dibuat.

Kisah cinta pertama Bright ini bisa dibilang cinta monyet karena keduanya masih kecil. Awal kedekatan Bright dengan Jack adalah saat Bright membantu menghalau anak-anak yang ingin mencelakai Jack. Sejak saat itu mereka selalu bersama, baik bermain atau belajar. Kedekatan mereka terpaksa berakhir saat keluarga Bright pindah ke kota. Waktu itu Bright berjanji bila kelak dirinya akan datang dan mereka akan bermain bersama lagi, dia memberikan sebuah benda yang bisa diartikan sebagai pengikat janji kepada Jack. Tapi sayangnya hingga waktu berlalu, Bright tak pernah datang kembali.

Setelah beberapa tahun berlalu, kini Bright terpaksa kembali dan dia kaget mendapati sikap Jack yang sangat berbeda dengan yang diingatnya dulu. Jack kini menjadi pria yang egois, kejam dan menganggap semua bisa dibeli dengan uang. Dia bahkan mengira Bright kembali setelah mendengar kini dirinya telah kaya. Bright jelas marah saat Jack mengira dirinya kembali demi materi. Kemarahan Bright berubah menjadi rasa bersalah, Jack menyalahkannya karena telah ingkar janji. Khem mengejek sikap Jack yang dendam hanya karena Bright lupa janji masa kecil mereka. Khem beralasan bila tidak semua orang bisa mengingat janji di masa kecil dan Bright tak salah. 

Aku pribadi tak setuju dengan pendapat Khem. Mengapa? Justru anak kecil itu paling bisa mengingat (memiliki ingatan yang tajam dibandingkan orang dewasa) janji atau hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Contohnya salah satu pengalaman masa kecilku yang sampai sekarang masih kuingat adalah tentang minuman (susu atau jus buah) dalam kemasan. Ceritanya saat kecil aku paling suka bila dibelikan susu atau jus buah dalam kemasan. Orangtuaku mungkin berpikir bila hal itu kelak bisa membuatku boros karena jajan terus makanya mereka berusaha 'membohongiku'. Bila aku ingin dibelikan maka mereka kompak menjawab bila susu atau jus buah itu pasti sudah kedaluarsa sehingga didalamnya banyak cacingnya. Aku yang masih kecil jelas tak paham, aku hanya bisa ngambek dan terpaksa menelan ludah ketika melihat makanan kesukaanku dipajang di toko.

Dengan berjalannya waktu dan usiaku bertambah, aku mulai paham bila sudah 'dibodohi'. Aku akhirnya paham bila semua makanan dan minuman pasti ada tanggal kedaluarsanya. Dan setiap toko tak mungkin menjual makanan yang sudah kedaluarsa. Ketika aku protes pada orangtua, mereka beralasan bila tidak dibohongi pasti akan minta terus dan itu adalah pemborosan. Hufff....hal itu memang sepele tapi masih kuingat sampai sekarang dan aku bisa bilang kalau cara mereka itu SALAH! Seharusnya mereka tak perlu berbohong, lebih baik mengatakan bila sebaiknya membuat susu atau jus buah sendiri di rumah karena bisa lebih hemat (padahal itulah yang sering dilakukan ibuku, membuatkan susu dan jus sendiri di rumah). Kalau ingat saat itu, rasanya pengen ketawa sendiri. Hehehe....dalam hati merasa aneh, masa minuman yang banyak cacingnya kok masih dijual? Mau protes tapi tak ngerti jadi hanya bisa menelan informasi yang salah itu.

Oke, sekarang kembali ke masalah Jack. Bright memang salah tapi Jack juga salah, bila ingin Bright kembali seharusnya Jack juga menepati janji masa kecilnya agar Bright juga ingat janji masa kecilnya dan kembali ke desa. Jack pernah berjanji bila kelak dia akan membangun desa mereka agar lebih maju dan modern sehingga Bright tak perlu pindah ke kota. Nyatanya Jack malah sengaja menaikan sewa bulanan dengan semena-mena agar mereka tak bisa membayar dan pergi. Tujuannya agar Jack bisa menjual tanah warisan keluarganya ke investor. Bright yang salah tapi Jack malah 'menghukum' warga yang menyewa padanya.

Setelah tahu kesalahannya, Bright mencoba memperbaiki kesalahannya. Bright mendatangi semua warga dan minta maaf atas nama Jack. Dia juga mencari Jack untuk menepati janjinya di masa kecil dulu yaitu bermain bersama. Bright tak perduli walaupun Jack sempat menyindirnya, sudah dewasa tapi ingin melakukan permainan anak kecil.

Keduanya akhirnya 'sepakat' berdamai dan Jack juga menepati janjinya untuk membangun desa mereka agar lebih maju. Bright kian senang saat Jack mengabarkan bila kini dirinya sudah menemukan tambatan hati.

Pelajaran yang bisa diambil :

Janji memang mudah untuk diucapkan tapi kadang sulit untuk diingat apalagi ditepati.

Pacar kedua yaitu Paul (Paulie), tidak jujur.

Bright bertemu Paul saat di bangku SMA. Bright mungkin sejak awal sudah tertarik dengan Paul karena dia tampan dan jago bermain basket sehingga menjadi idola di sekolah. Bright kian tertarik saat temannya yang bernama May (entah May yang sama dengan sahabat Bright dewasa atau bukan) mengajaknya taruhan untuk menjadi pacar Paul. Bright akhirnya berhasil menjadi pacar Paul dan hubungan mereka sangat romantis dengan saling berbagi cerita lewat buku harian. Bright bahkan tak malu untuk mencium Paul tapi Paul malah menjaga jarak dan akhirnya memutuskannya tanpa sebab saat dia tak sengaja mendengar pertengkaran Bright dengan May.

Demi menjalankan misinya Bright menghubungi Paul dan dia kaget melihat perubahan pria itu. Kini Paul lebih menyukai sesama jenis dan usaha Bright untuk membantu Paul adalah dengan membawanya ke terapis. Bright ingin Paul menjalani terapi hipnotis untuk mengetahui apa yang menjadi ganjalan hidupnya. Bright jelas kaget saat mengetahui bahwa dalam hatinya, Paul menyalahkan dirinya. Paul merasa bila akibat ciuman Bright maka kini dirinya menjadi homo. Paul kesal karena ternyata Bright mempermainkannya (mendekatinya gara-gara taruhan). Padahal di pertemuan sebelumnya Paul mengaku bila dia sudah lama mengetahui kalau dirinya lebih menyukai sesama jenis jadi bukan salah Bright.

Bright ingin membantu Paul dan dia meminta bantuan Khem agar bersedia menjadi 'pacar' Paul. Khem terpaksa mau tapi dia terus mengeluh hingga akhirnya Paul tahu bila kini Bright ingin kembali mempermainkannya lagi. Paul marah dan sengaja ingin mencelakai Khem. Khem jelas panik dan Bright berusaha membantunya. Paul kesal karena menganggap Bright selalu memanfaatkannya dan Bright mengakui kesalahannya (awalnya mendekati Paul karena taruhan). Tapi Bright menegaskan bila ciuman pertama mereka adalah tulus karena dia memang menyukai Paul dan perempuan pasti menyerahkan ciuman pertamanya hanya untuk orang yang dicintai.

Sebelum pergi, Bright menyerahkan buku hariannya agar Paul bisa membaca tulisannya yang terakhir setelah Paul memutuskannya. Paul akhirnya menangis setelah membaca pernyataan cinta Bright dan Paul dengan tulus minta maaf pada Bright. Dia berterimakasih karena Bright telah mengingatkan bahwa dirinya pernah memiliki cinta yang indah seperti yang lainnya. Bright dan Paul berbaikan dan mereka berpisah diiringi tawa lega. Pada akhirnya Bright mendapat kabar bila kini Paul telah bertemu 'seseorang' yang tulus mencintainya.

Pelajaran yang bisa diambil :

Dalam menjalin sebuah hubungan baik pertemanan atau percintaan maka sebuah kejujuran adalah hal yang penting agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa merusak hubungan itu sendiri.

Pacar yang ketiga yaitu Tul, cinta tak selalu harus memiliki.

Saat kuliah, Bright sangat mengidolakan Tul yang menjadi vokalis band di kampusnya. Tul rupanya juga menyukai Bright yang selalu ada dan merekam aksi panggungnya. Tul sengaja meminta Bright untuk menjadi pacarnya saat sedang menyanyi dan Bright jelas kaget sekaligus bahagia. Sayangnya sebagai seorang vokalis dan diidolakan banyak perempuan membuat Tul terbuai. Tanpa sadar dia menduakan Bright hingga membuat Bright patah hati. Bright terpaksa merelakan Tul menikah dengan orang lain sebagai bentuk pertanggungjawaban karena menghamili wanita itu.

Beberapa tahun berlalu, kini Bright melihat Tul sudah bercerai dan kewalahan merawat putrinya yang bernama Elie. Tul juga secara tak langsung membubarkan bandnya dan hidup sendiri sebagai pengelola bar. Tul selalu bergonta-ganti pacar dan hal itu membuat Elie tak betah di rumah. Puncaknya Elie ngambek saat Tul ingin menyekolahkannya di sekolah asrama. 

Bright dan Khem akhirnya membantu agar Tul bisa berdamai dengan Elie dan bernostalgia kembali dengan anggota band yang lainnya. Bright dan Tul sempat membahas tentang masa lalu, Tul meminta maaf atas kesalahannya (mengkhianati Bright) dan Bright tak mempermasalahkannya karena kini mereka sudah lebih dewasa, memiliki mimpi dan tujuan hidup yang berbeda dengan dulu.

Seperti yang dikatakan Elie pada Bright bahwa sebenarnya Tul mencintai Bright tapi Bright menambahkan bila Elie adalah wanita yang dipilih oleh Tul (buktinya Tul memilih untuk menikahi ibunya Elie dan meninggalkan Bright).

Pelajaran yang bisa diambil :

Boleh saja kita mencintai seseorang tapi mencintai dengan berlebihan justru akan membuat kita sakit hati bila kelak hubungan itu harus berakhir. Apalagi bila hubungan itu kandas akibat orang ketiga. Bila kita siap mencintai maka kita juga harus siap bila harus berpisah karena sejatinya cinta itu tak harus memiliki.

Pacar yang keempat yaitu Ken, mudah menerima informasi tanpa mencari kebenarannya.

Ketika kuliah di luar negeri, Bright bertemu Ken dan akhirnya berpacaran. Hubungan mereka sebenarnya sangat harmonis dan keduanya sering terlibat permainan yang konyol (saling mengadu nyali tentang sesuatu) tapi mereka sangat menikmatinya. Bila berpacaran dengan Tul, Bright seolah dimanja dengan kata-kata cinta dan puja tapi saat bersama Ken, Bright malah tak pernah mendengar Ken mengatakan kata cinta. 

Ketika Ken melamarnya dengan memberi kejutan cincin dalam gelas minumnya, hati Bright langsung luluh dan tanpa sadar dia duluan yang mengungkapkan kata cinta. Hal itu justru membuat Ken terkejut dan sebenarnya dia hanya ingin bercanda dengan balas mengatakan bila Bright kalah tapi Bright terlanjur marah. Sejak saat ini Bright sangat membenci Ken.

Tahun-tahun berlalu dan kini Bright kembali bertemu Ken. Bright kian sebal melihat Ken yang masih saja gemar merayu para wanita. Bright berencana untuk membalas dendam dan menghancurkan hubungan Ken dengan Mild. Khem sempat tak setuju dengan niat balas dendam itu tapi Bright cuek saja. Bright berhasil membuat Mild membenci Ken tapi Bright malah pusing sendiri setelah mendengar pengakuan Ken, bahwa dulu dia serius ingin melamar Bright. Sayangnya Bright terlanjur marah akibat candaannya. Ken menyesali perbuatannya dan minta maaf pada Bright, mau tak mau Bright memaafkan Ken karena dia sendiri juga bersalah. Untuk menebus rasa bersalahnya, Bright membantu Ken agar bisa bersatu kembali dengan Mild.

Pelajaran yang bisa diambil :

Menelan informasi mentah-mentah tanpa dicari dulu kebenarannya adalah salah satu hal yang bisa merusak suatu hubungan entah pertemanan atau percintaan. Kita harus memastikan apakah sesuatu yang didengar atau dilihat adalah hal yang nyata atau sebenarnya. Seperti yang dikatakan Bright pada Ken setelah mendengar pengakuan pria itu, bila dulu dirinya tak terbawa emosi dan lebih sabar menunggu penjelasan Ken, pastilah dia sudah menikah dengan Ken. Penyesalan memang selalu datang terlambat, jadi sebagai perempuan harus bisa lebih sabar dan mampu menahan emosi bila mendengar atau melihat sesuatu yang berhubungan dengan pasangannya.

Pacar yang terakhir atau kelima yaitu Tee, mudah menyerah saat menghadapi tantangan.

Bright berpacaran dengan Tee saat dirinya sudah bekerja, begitu pula dengan Tee. Keduanya menjalin hubungan dengan serius bahkan sudah membeli apartemen dan Bright yang bertugas mendekorasinya. Semuanya berjalan dengan lancar, mereka berencana untuk menikah sehingga keduanya sepakat membeli cincin pernikahan. Sayangnya hubungan mereka terganjal restu dari neneknya Tee. Beliau tak setuju Tee menikah dengan Bright karena Bright bukan wanita dari etnis tertentu. Semula keduanya bersikap cuek tapi lama-lama Bright tak tahan dan memilih untuk mengakhiri hubungan itu.  

Kini Bright bertemu dengan Tee yang sedang menjalin dengan Mint. Ternyata Tee tak berani mengenalkan Mint pada keluarga besarnya terutama nenek karena nenek bersikukuh agar Tee menikah dengan perempuan etnis tertentu. Tee mengaku sangat mencintai Mint tapi tak berani menentang keluarganya sehingga berencana memutuskan Mint setelah merayakan ulangtahunnya dan menikah dengan perempuan pilihan keluarganya.

Bright jelas tak ingin Tee mengulangi kesalahan yang sama seperti dulu makanya dia berusaha membantu menyatukan Tee dan Mint dengan cara membujuk nenek. Usaha Bright dan Khem berhasil, nenek terharu melihat Tee yang tampak bahagia bersama Mint dan beliau akhirnya merestui hubungannya.

Pelajaran yang bisa diambil :

Dalam setiap hubungan pasti ada rintangan dan sebenarnya hal itu bisa dianggap sebagai ujian. Bila pasangan itu bersatu maka besar kemungkinan mereka akan sukses melewati rintangan yang ada tapi bila salah satu ada yang menyerah maka hubungan mereka pasti akan kandas. Percayalah bila apapun masalahnya pasti akan ada jalan keluarnya, bila tak sanggup menghadapi berdua maka minta tolong pada orang yang dipercaya adalah hal yang wajar dilakukan.

Tee merasa dia sudah lelah mencoba dan berniat menyerah, dia ingin melepaskan cintanya demi membahagiakan keluarganya. Tapi Bright sebagai pihak ketiga bisa melihat bila ada peluang untuk membantu mereka yaitu dengan membujuk nenek. Bright menunjukkan video Tee saat bersama Mint hingga akhirnya nenek merestui hubungan mereka tanpa mempermasalahkan etnis Mint. 

Pepatah yang tak boleh dilupakan.

"Biarpun takdir (jodoh) tapi bila tidak diperjuangkan maka apa yang diinginkan tak akan terpenuhi". Pepatah ini seolah 'menyindir' pepatah lain yang mengatakan "Kalau sudah jodoh tak akan lari kemana". Mengapa? 

Pepatah kedua seolah mengatakan bila seseorang tak perlu berusaha keras dalam urusan percintaan karena setiap orang pasti sudah memiliki jodohnya sendiri, jadi ditunggu saja pasti kelak akan bertemu. Istilahnya tinggal duduk manis dan bila sudah waktunya maka jodohnya pasti akan datang dengan cara yang tak diduga misalnya bermula dari telepon yang salah sambung. Tapi benarkah bila bermula dari salah sambung lantas nyambung alias berjodoh? Jawabannya belum tentu juga.

Dalam film ini kita seolah diingatkan bahwa pepatah kedua itu tak salah tapi masih kurang. Mengapa? Khem beberapa kali dalam rentang waktu yang berbeda selalu bertemu dengan Bright tapi situasinya selalu tidak tepat artinya Khem bertemu Bright saat Bright sedang dekat dengan seseorang. Jodoh Khem memang sudah datang tapi kok mereka bahkan tak bisa saling menyapa atau saling kenal? Dan Khem sudah sabar menunggu sebanyak 4 kali kesempatan tapi toh tak ada hasilnya. Khem selalu melihat Bright bersama pria lain, apakah itu artinya jodoh Bright belum sampai kepada Khem? Mungkin saja tapi sebagai manusia apakah Khem hanya boleh menunggu tanpa harus berusaha mengejar Bright?

Di sini pepatah pertama dibutuhkan untuk melengkapi pepatah kedua sehingga menjadi "Kalau sudah jodoh memang tak akan lari kemana tapi bila tidak diperjuangkan maka apa yang diinginkan tak akan terpenuhi".

Khem mungkin memang berjodoh dengan Bright karena beberapa kali bertemu tapi Khem tak mau menggunakan kesempatan untuk 'masuk' ke dalam hati Bright saat wanita itu sedang sendirian. Misalnya saat Bright menangis akibat pengkhianatan Tul, seharusnya Khem menghampiri Bright dan berusaha menghiburnya tapi Khem tak berani. Khem justru meminta seorang bocah untuk memberikan sebuah foto kepada Bright dan Khem hanya memandanginya dari jauh.

Beberapa kali Khem melewatkan kesempatan dan dia bahkan berusaha 'melarikan diri' dengan sengaja menerima pekerjaan di Amerika agar tidak memikirkan Bright lagi. Tapi dasarnya sudah jodoh, dalam pekerjaannya Khem diskors sehingga terpaksa pulang ke Thailand dan di bandara dia tak sengaja melihat buku yang ditulis Bright. Dari situlah Khem tahu bila kini Bright masih lajang padahal yang terakhir dilihatnya sebelum pergi ke Amerika adalah Bright dan Tee di toko perhiasan untuk memilih cincin pernikahan.

Semula Khem masih ingin menjadi penonton (saat melihat Bright merayakan ulangtahun temannya di kelab) tapi akhirnya dia bisa bertatap muka dengan Bright di pesta pernikahan Win dan Oil. Wajar bila saat itu Khem tersenyum dan tertawa sendiri melihat Bright dikerumuni anak kecil yang berebut minta diambilkan kue. Sebenarnya Khem menertawakan dirinya sendiri yang selalu dipermainkan takdir 'selalu bertemu tapi tak bisa mengenal Bright'. Bright jelas kesal melihat orang asing yang seolah menertawakan dirinya yang dipanggil 'tante' oleh para bocah itu. Akibat kesalahpahaman itu membuat keduanya saling membenci dan selalu beradu argumen ketika bertemu.

Khem yang tak ingin lagi dipermainkan oleh takdir, akhirnya berani mengambil keputusan untuk 'mencoba' peruntungannya sendiri. Khem ingin memberi kesempatan dirinya sendiri untuk mendekati Bright makanya dia setuju membantu misi Bright. Khem sempat menyindir Bright yang enggan mencari mantan pacarnya karena takut kembali ke masa lalu. Saat itu Khem mengatakan bila Bright bisa menganggap menemui mantan pacarnya demi mengenang hal-hal yang indah di masa lalu. Pernyataan Khem ini sebenarnya juga ingin menyindir dirinya sendiri, dia ingin mengenang saat dulu dia selalu dipermainkan takdir (melihat Bright bahagia saat bersama pacarnya).

Dalam proses membantu Bright, banyak suka duka yang mereka alami dan keduanya juga mulai membuka diri dan saling bercerita tentang pengalaman hidup masing-masing. Khem sukses membantu Bright menyelesaikan masalahnya dengan para mantan dan hal ini membuat Bright mulai tertarik dengan Khem tapi dia menekan perasaannya dan ingin tetap menjadi panutan para lajang. Sedangkan Khem kian mantap menyukai Bright dan mengutarakan isi hatinya sayangnya Bright menolak.

Khem memang kecewa dan patah hati tapi setidaknya dia sudah berusaha, tak ada rasa penyesalan walaupun rasa kecewa masih terasa. Khem belajar untuk menerima kenyataan dan mulai menata masa depannya. Sedangkan Bright justru mulai terusik saat para mantannya mengabarkan berita gembira bahwa kini mereka bahagia dengan pasangan masing-masing. Bright berpikir bila semua mantannya telah menemukan cinta sejatinya sedangkan dirinya masih sendiri dan pikirannya selalu tertuju pada Khem.

Singkat cerita, akhirnya Bright menyadari bila hatinya sudah terpikat pada Khem tapi sayangnya dia sudah menolak cinta pria itu. Bright berusaha mengejarnya dan untungnya Khem masih menyimpan asa yang tersisa untuk datang menemui Bright. Khem penasaran dan ingin sekali lagi mencoba, dia tak perduli dengan yang lain (pekerjaannya). Dia hanya berharap Bright berubah dan menerima cintanya. Kisah mereka berakhir bahagia.

Intinya mungkin saja Si A berjodoh dengan B dan pertemuan mereka terjadi secara tidak sengaja misalnya mereka tak sengaja bertabrakan saat di toko buku atau apalah (Si A ceritanya naksir B). Biasanya ada saja kebetulan yang terjadi bila sudah berjodoh, misalnya Si B ternyata berteman dengan sahabat Si A atau apalah. Bila Si A hanya ingin posisi aman yaitu menyukai dari jauh tanpa berani menyatakan cinta maka akibatnya akan sama seperti kasusnya Khem. Tapi bila Si A berani mengambil resiko maka harus berani menyatakan cinta, masalah diterima atau tidak itu urusan nanti. Yang penting sudah berusaha dulu. 

Komentarku :

Sebenarnya aku sangat tertarik dengan film ini karena diperankan oleh aktor dan aktris idolaku yaitu Arak Amornsupasiri dan Patcharapa Chaichua. Ide ceritanya juga bagus tapi sayang durasinya lama sekaliii, dua jam lebih! Tapi akhirnya aku memutuskan untuk nonton film ini dan membuat reviewnya karena memang filmnya bagus. Dan setelah nonton sampai habis, ternyata durasi dua jam lebih itu sungguh tak terasa karena filmnya menarik dan mata ini tak ingin berhenti untuk nonton sampai habis. Huufff....ada sedikit penyesalan mengapa tidak nonton film ini dari dulu sih??? Hehehe....

Dalam film ini banyak sekali pelajaran yang bisa diambil agar bisa lebih sukses menjalin hubungan dengan pasangan. Siapapun yang baru pendekatan bisa belajar dari Khem bahwa menyukai tanpa berani mengungkapkan itu menyakitkan jadi harus berani menyatakan cinta dan bersedia menerima apapun resikonya. Bagi yang sudah berpasangan maka bisa belajar dari kesalahan Bright agar hubungan dengan pasangan bisa awet dan rukun terus. 

Bagi yang masih jomblo, jangan berkecil hati dan aku yakin setelah nonton film ini kamu akan optimis bila menjadi jomblo bukan dosa dan terus berpikir positif. Kalau masih jomblo ya nikmati hidup dan mengisinya dengan hal-hal yang berguna plus menyenangkan, sama seperti buku yang ditulis oleh Bright "Menjadi Single dan Menakjubkan". Harus diingat, walaupun telah menjadi jomblo yang sukses tapi tidak boleh sombong dan menganggap tak perlu mencari pasangan hidup karena merasa telah hidup mapan. Mengapa? Pada dasarnya, apa yang paling dibutuhkan oleh seorang wanita adalah cinta (seperti yang pernah ditulis Bright dalam status sosial media miliknya).











Review Film Menarik Lainnya

1 comments:

Post a Comment