Thursday, October 11, 2018

Kimi ni Todoke ~Film Jepang~

Kimi ni Todoke: From Me to You (君に届け, artinya Reaching You) adalah film Jepang tahun 2010 bergenre drama romantis dan film ini diadaptasi dari manga dengan judul yang sama. Aku nonton film ini karena suka sama akting Haruma di drama Samurai High School dan The Last Cinderella. Film ini bercerita tentang gadis cerdas bernama Sawako tapi karena pendiam dan penampilannya aneh maka teman-temannya lebih suka memanggilnya "Sadako" dan seorang remaja tampan nan populer bernama Shota.


Para pemain :

Mikako Tabe sebagai Sawako Kuronuma
Haruma Miura sebagai Shota Kazehaya
Misako Renbutsu sebagai Chizuru Yoshida
Natsuna Watanabe sebagai Ayane Yano
Mirei Kiritani sebagai Ume Kurumizawa
Haru Aoyama sebagai Ryu Sanada
Yuta Kanai sebagai Soichi Shironouchi
Arata sebagai Kazuichi Arai 
Yasuko Tomita sebagai ibunya Sawako
Masanobu Katsumura sebagai ayahnya Sawako

Sinopsis lengkap :

Sawako adalah gadis pemalu dan selalu menunduk sehingga rambutnya yang  panjang menutupi wajahnya, dengan penampilan seperti itu membuat teman-teman di sekolahnya menjadi takut dan lebih sering menyebutnya sebagai "Sadako", sosok hantu yang muncul di film "Ring". Bila tak sengaja bertemu atau berpapasan dengan Sawako, mereka lebih sering minta maaf dan menghindar agar tidak terkena kutukan. Mereka percaya bahwa dengan sengaja menatap mata Sawako maka mereka akan sial. Hal ini membuat Sawako minder dan tak memiliki teman. 

Suatu hari Sawako bertemu dengan Shota, cowok ganteng yang bingung arah menuju sekolahnya. Sawako yang melihat seragam mereka sama tanpa ragu menunjukkan arah sekolah mereka. Shota berterimakasih sambil tersenyum ketika mendengar seseorang memanggil namanya, ternyata Shota dijemput temannya dan mereka berjalan bersama menuju sekolah. Hati Sawako berbunga karena baru kali ini ada seseorang yang berani ngobrol dengannya, bahkan Shota membantunya mengambil kelopak sakura yang ada di rambutnya. 

Ternyata mereka sekelas dan Shota yang ganteng plus ramah membuatnya langsung populer di kalangan teman-temannya berbeda dengan Sawako yang selalu sendiri. Mereka dan wali kelas memperingatkan Shota agar tidak bicara atau menatap mata Sawako bila ingin selamat karena siapaun yang melanggar pasti akan kena kutukan. Shota tidak percaya dengan semua gosip itu dan berusaha berteman dengan Sawako. Di saat teman yang lain enggan menyerahkan bukunya pada Sawako dan memilih meletakkan di meja, Shota malah menyerahkan bukunya langsung pada Sawako. Di lain kesempatan, dia juga membantu Sawako yang merapikan letak sepeda yang jatuh sendirian.

Shota mengajak teman-temannya bermain uji nyali dan ingin mengajak Sawako tapi ditolak karena Sawako tidak ingin merepotkan atau menganggu teman yang lain padahal sebenarnya dia ingin ikut. Ketika masuk dalam kelas, dia mendengar Chizuru dan Ayane membicarakan dirinya. Sawako memberanikan diri minta izin pada Chizuru dan Ayane agar diperbolehkan menyamar sebagai hantu. Chizuru dan Ayane tentu saja kaget melihat Sawako yang membungkuk ke arah mereka.

Chizuru dan Ayane memuji kerja Sawako yang berhasil menakuti beberapa teman, keduanya bahkan memberi Sawako sebotol minuman. Shota heran melihat Sawako karena sebelumnya menolak ikut tapi akhirnya mereka malah ngobrol dan Sawako mulai sedikit membuka hatinya pada orang lain. 

Shota dinyatakan kalah karena tidak menyelesaikan tantangannya dan sebagai hukumannya mereka memutuskan agar Shota berkencan dengan Sawako selama seminggu. Shota tidak senang dan protes melihat cara mereka memperlakukan Sawako, mereka justru curiga dan menduga kalau Shota menyukai Sawako. Sawako sedih dan merasa tidak enak, dia memilih pulang setelah membentak mereka dan mengatakan bahwa semua itu hanya salah paham.

Shota mengejar Sawako, mereka tepat berdiri di tempat yang sama seperti pertama kali mereka bertemu. Sawako berterimakasih atas semua kebaikan Shota karena Shota begitu baik dan memperlakukannya seperti teman, hal yang belum pernah dirasakannya selama ini yaitu berteman dengan seseorang. Shota menatap langit dalam diam, dia berharap kelak Sawako bisa mengetahui isi hatinya, bahwa dia menyukai Sawako sejak pertama kali mereka bertemu.

Hari itu wali kelas meminta murid-murid mengambil nomor untuk pertukaran tempat duduk. Wali kelas meminta Sawako mengambil nomor duluan, hal itu membuat teman yang lain menggerutu. Setelah mengambil nomor, Sawako membawa tasnya dan pindah ke bangku nomor 2 dari belakang. Melihat hal itu, Shota memilih langsung duduk di sebelah Sawako tanpa mengambil nomor dulu, hal itu diikuti oleh Ayane yang memilih duduk di depan Sawako. Chizuru yang ingin duduk di belakang Sawako keduluan oleh Ryu sehingga dia terpaksa duduk di depan Shota. Chizuru kaget melihat ekspresi Sawako yang menakutkan tapi Sawako mengatakan kalau dirinya bahagia bisa duduk di tempat ini sambil menahan tangis, hal itu membuat Chizuru dan Ayane bertukar senyum. Teman yang lain akhirnya kompak memilih tempat duduk sendiri.

Sepulang sekolah, Sawako, Shota, Chizuru dan Ayane mampir ke kedai ramen. Mereka makan dengan lahap tapi Sawako hanya diam dan ketika Shota menegurnya, Sawako mengatakan bahwa ini pertama kalinya dia makan ramen bersama teman. Sawako heran melihat Ryu muncul dan Shota menjelaskan bahwa kedai ini milik keluarga Ryu. Ryu akhirnya ikut ngobrol bersama mereka dan tanpa disadari Sawako ikut tertawa mendengar pembicaraan mereka. Mereka kaget tapi senang melihat perubahan sikap Sawako tapi Sawako langsung pucat dan menunduk, Ayane bahkan mengolok kebiasaannya yaitu wajahnya jadi menakutkan ketika gugup dan Sawako hanya bisa menunduk malu. 

Shota beralasan ingin pergi ke suatu tempat ketika Ayane menegurnya karena salah arah pulang, Ayane hanya tersenyum karena dia tahu kalau itu hanya alasan saja, yang benar adalah Shota ingin mengantar Sawako pulang. Sawako merasa tidak enak sehingga dia membiarkan Shota berjalan di depan, beberapa kali dia melakukannya dan Shota selalu berhenti bila jarak mereka terlalu jauh. Di rumah, ayah heran karena tidak melihat piring putrinya dan ibu berbisik bahwa hari ini Sawako habis makan ramen bersama teman sekolahnya. Ayah penasaran dan ibu menjawab mungkin saja itu teman pria.

Sawako sedang berlatih menendang bola bersama Chizuru dan Ayane tapi dia tidak pernah bisa menendang dengan benar, hal itu membuat mereka kecewa dan Sawako buru-buru minta maaf, dia bahkan membelikan jus untuk keduanya. Saat mereka asik ngobrol sambil minum, tiba-tiba sebuah bola menggelinding ke arah Sawako, Sawako memungutnya dan seorang gadis menerimanya dengan takut sambil minta maaf dan langsung berlari setelah menerima bolanya. 

Mereka sedang membahas bagaimana caranya agar mereka berhenti bersikap takut pada Sawako ketika wali kelas muncul dan menegur Chizuru yang terlalu fokus pada kompetisi olahraga dan melupakan ujiannya minggu depan. Chizuru langsung panik karena waktunya terlalu mepet, dia tak tahu harus berbuat apa agar bisa fokus belajar dan mendapat nilai bagus.

Sawako memberikan catatan untuk memudahkan belajar ujian pada Chizuru dan Chizuru sangat terkesan apalagi saat Shota mengatakan bahwa pasti Sawako lembur karena ditulis tangan, Sawako merendah karena dia senang membantu orang lain. Mereka asik ngobrol ketika seorang gadis muncul dan memanggil Shota. Gadis itu bernama Kurumi, dia seolah tidak suka melihat kedekatan Shota dan Sawako tapi di depan Shota, dia pura-pura baik pada Sawako.

Suatu hari, Sawako yang sedang bertugas membuang sampah tidak sengaja mendengar obrolan beberapa gadis bahwa kutukan Sawako itu masih ada buktinya kini Chizuru, Ayane dan Shota bermasalah gara-gara mereka berteman dengan Sawako. Mendengar hal itu, Sawako sedih dan berusaha menghindari mereka dengan harapan kesialan akan menjauhi mereka. Chizuru dan Ayane merasa aneh ketika tiba-tiba Sawako menolak diajak makan bersama dan langsung kabur. Mereka kian bingung ketika tidak sengaja mendengar jawaban Sawako ketika ditanya wali kelas, Sawako mengaku kalau tidak berteman dengan mereka. Ketika Chizuru ingin bertanya, Sawako seolah ketakutan dan menghindar.

Chizuru dan Ayane tidak mengerti dengan perubahan sikap Sawako, mengapa Sawako tidak menganggap mereka sebagai teman padahal beberapa hari ini mereka selalu bersama. Chizuru berinisiatif untuk bertanya langsung pada Sawako. Sawako sedang membuka lokernya ketika mereka datang. Chizuru mengatakan kalau dirinya dan Ayane menyukai Sawako, dia balik bertanya tentang perasaan Sawako pada mereka tapi Sawako tidak berani mengatakannya. Wajahnya langsung pucat ketika melihat beberapa teman yang lain datang dan Sawako buru-buru menghindar seperti takut ketahuan orang lain. Sawako meninggalkan Chizuru dan Ayane yang masih tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Kini Sawako kembali sendiri, dia belajar menendang batu tapi kemudian menangis karena merindukan kedua sahabatnya. Sebuah bola menggelinding ke arahnya dan ternyata Shota yang datang. Dia bertanya mengapa Sawako latihan sendiri, kemana yang lain? Bukannya menjawab, Sawako malah berusaha kabur. Shota mengejar dan menarik tangannya, Sawako sedih mengapa Shota masih mendekatinya. Shota tidak mengerti dan minta Sawako bicara yang jelas. Sawako tidak ingin semuanya bermasalah bila masih bersamanya, itulah alasan Sawako menghindari mereka. Shota tidak mengerti mengapa Sawako berpikir seperti itu, dia menduga karena gosip yang beredar dan Sawako mengiyakan. Sawako mengaku kalau dirinya ingin bersama Chizuru dan Ayane tapi dia tidak ingin mereka mendapat masalah. Shota menjelaskan bahwa bukan Sawako yang bisa memutuskan hal itu tapi dirinya karena dia tidak perduli dengan semua gosip yang ada. Shota meminta Sawako membayangkan bagaimana seandainya mereka yang tiba-tiba mengabaikan Sawako tanpa alasan, apakah Sawako menyukainya?

Chizuru dan Ayane membahas tentang sikap Sawako. Ayane mengembalikan catatan yang diberikan Sawako pada Chizuru, dia sangat terkesan dengan perhatian Sawako. Chizuru prihatin karena selama ini Sawako terbiasa diabaikan padahal sebenarnya dia teman yang baik. Ayane bisa mengerti bagaimana rasanya kesepian tanpa teman makanya dia senang ketika melihat Sawako tersenyum. Chizuru agak terkejut karena sebagai sahabat, dia belum sepenuhnya memahami tentang Ayane. Ayane mengatakan bahwa kadang kita harus bertanya langsung agar bisa memahami apa yang orang lain rasanya terhadap kita. Chizuru tersenyum dan mengatakan bahwa mereka terus membahas tentang Sawako dan Ayane menimpali karena Sawako teman mereka. Chizuru mengusulkan agar besok mereka mengungkapkan apa yang mereka rasakan pada Sawako agar Sawako mengerti.

Sawako sedang melatih keberaniannya di depan cermin toilet ketika dia mendengar beberapa teman masuk ke toilet sambil bergosip, Sawako buru-buru bersembunyi dalam salah satu kamar mandi. Sawako tidak suka mendengar mereka membicarakan Chizuru dan Ayane, Sawako keluar dan berusaha membela kedua temannya tapi mereka malah tidak perduli. Suasana di toilet kian panas dan beberapa murid berkumpul untuk mengintip. Shota heran dan bertanya apa yang terjadi. Dia bertanya pada Ryu tentang keberadaan Chizuru dan dia langsung berlari ke kelas untuk memanggil keduanya. Ryu heran dan bertanya mengapa Shota tidak membantu Sawako, Shota hanya menjawab kalau hanya mereka yang bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Shota terus berlari tanpa memperdulikan tatapan Kurumi.

Sebenarnya Sawako takut melawan mereka tapi dia berusaha keras demi kedua temannya, dia bahkan didorong hingga jatuh. Mereka tidak mau menarik omongannya karena menurut mereka Sawako yang pertama kali menyebarkan gosip itu. Chizuru dan Ayane muncul, mereka terharu meihat sikap Sawako yang mati-matian membela mereka. Chizuru dan Ayane balas membentak mereka dan akhirnya mereka pergi setelah menarik omongannya dengan setengah hati. Ayane membantu mengobati luka Sawako dan mereka belajar terbuka soal perasaan masing-masing. Sawako mengaku kalau dirinya ingin bersama mereka tapi takut. Ayane tanpa ragu memeluk Sawako dengan hangat dan memintanya agar tidak menutup diri lagi. Chizuru yang terharu langsung memeluk keduanya, mereka menangis bahagia bersama. Shota tersenyum melihat mereka kini telah akur kembali.

Kompetisi olahraga telah di mulai dan Sawako menikmati perannya dalam kelompok bersama Chizuru dan Ayane. Mereka semua senang karena bisa menang tapi Kurumi tampak tidak suka melihat kebersamaan Sawako dan Shota. Dia menghampiri Sawako yang sedang nonton bersama Chizuru dan Ayane. Ayane merasa curiga dan bertanya pada Chizuru tapi Chizuru mengatakan kalau tidak terlalu mengenal Kurumi.

Kurumi mengajak Sawako duduk di bangku. Dia menegaskan apakah mereka berteman karena dia ingin minta bantuan pada Sawako. Kurumi mengaku kalau dirinya menyukai Shota, hal itu membuat Sawako terdiam sejenak tapi kemudian menolak membantu karena Shota sangat berarti baginya. Kurumi sengaja menyindir karena Sawako tidak bisa menjelaskan arti Shota baginya, apakah suka karena selama ini hanya Shota yang berteman dengannya atau suka karena cinta. Kurumi menyarankan agar Sawako bergaul dengan teman cowok yang lain seperti Ryu sehingga Sawako tidak tergantung pada Shota saja.

Sawako pergi menemui Ryu seperti yang disarankan oleh Kurumi. Ryu yang sedang rebahan agak gugup melihat Sawako dan bertanya apa yang ingin diobrolkan oleh Sawako dengannya. Di tempat lain, Kurumi sengaja memanasi Shota dengan mengatakan bahwa hari ini Sawako terlihat manis dan sepanjang pertandingan Sawako selalu menatap ke arah Ryu. Sawako bertanya pada Ryu apa artinya romantis dan Ryu menjawab kalau itu adalah suatu perasaan yang dimiliki hanya untuk satu orang saja. Sawako kembali bertanya bagaimana cara mengetahuinya? Ryu menyambung bahwa Sawako akan menyadarinya bila sudah mengetahuinya. Ryu jujur mengakui kalau dirinya punya perasaan khusus kepada Chizuru dan meminta Sawako untuk merahasiakannya. Sawako ikut senang mendengarnya. 

Di saat yang sama, Shota dan Kurumi melewati gedung olahraga. Shota tidak perduli dengan omongan Kurumi karena matanya melihat Ryu dan Sawako yang asik ngobrol. Shota membuang barang yang dibawanya, dia berlari dan mengajak Sawako pergi. Shota tidak perduli dengan teriakan Kurumi atau tatapan heran dari Ryu. Ketika sampai di lapangan, Shota melepaskan tangan Sawako dan minta maaf. Shota bertanya apakah Sawako menyukai Ryu dan Sawako mengiyakan tapi hanya sebatas teman sekelas saja. Shota tersenyum dan kembali minta maaf.

Di kelas, Chizuru dan Ayane menunggui Ryu yang sedang makan. Ryu mengunyah sambil menyerahkan secarik kertas pada Chizuru. Chizuru bertanya apakah kertas ini ada dalam lokernya dan Ryu mengiyakan. Chizuru agak heran setelah membaca kertas itu, isinya adalah ajakan Sawako untuk bertemu dengan Ryu padahal itu bukan tulisan Sawako. Ryu juga tidak tahu tapi Sawako ada di sana. Chizuru menyerahkan kertas itu pada Ayane dan Ayane kembali merasa curiga, dia bertanya kemana perginya Sawako sekarang? Ryu menjawab kalau Shota membawanya ke suatu tempat. Mereka heran karena Shota juga ada disana tapi Ryu menjelaskan kalau Shota datang bersama Kurumi. 

Ayane yang sejak awal curiga akhirnya bisa mengerti rencana Kurumi untuk memisahkan Shota dan Sawako. Dia bertanya langsung pada Kurumi. Semula Kurumi tidak mau mengakui tapi Ayane menunjukkan bukti kertas yang ditulisnya untuk Ryu. Kurumi terpaksa mengaku tapi dia tetap merasa tidak bersalah, Ayane curiga kalau yang menyebar gosip tentang dirinya dan Chizuru adalah Kurumi juga. Chizuru dan Sawako yang datang hampir bersamaan tidak yakin kalau Kurumi pelakunya dan Sawako menganggap itu kesalahpahaman. Sawako yakin kalau Kurumi tidak salah karena mereka berteman.

Kurumi mulai kesal, baginya Sawako itu menyebalkan dan selalu menempel pada Shota. Chizuru dan Ayane mengancam akan mengatakan pada Shota dan Kurumi tidak perduli. Sawako mengejar mereka dan meminta agar tidak menceritakan semuanya pada Shota, mereka terpaksa menuruti permintaan Sawako. Chizuru dan Ayane juga tidak bisa menolak ketika Sawako minta izin untuk menemui Kurumi karena ingin mengatakan sesuatu padanya.

Sawako secara jujur mengakui kalau dirinya memiliki perasaan khusus pada Shota tapi Kurumi tidak mau mengerti dan menganggap Sawako bukan temannya karena sudah merebut Shota darinya padahal sejak kecil dirinya sudah menyukai Shota dan berusaha agar bisa satu sekolah dengannya. Kurumi berharap bisa segera membuat pengakuan cinta tapi kini usahanya sia-sia bila Shota tidak membalas perasaannya. Kurumi sadar kalau Shota tidak menyukainya tapi dia tetap membenci Sawako karena menganggapnya sebagai penghalang. Sawako memberikan saputangannya pada Kurumi yang masih menangis tapi Kurumi tidak menanggapinya dan pergi sambil berlari.

Shota menghampiri Kurumi setelah rapat usai. Shota minta maaf karena meninggalkan Kurumi saat membereskan peralatan olahraga. Kurumi tidak keberatan dan bertanya apakah tidak ada yang memberitahukan sesuatu pada Shota. Kurumi enggan bercerita ketika melihat Shota menggeleng tapi Shota penasaran dan Kurumi memberanikan diri untuk mengatakan perasaannya pada Shota. Shota terdiam sejenak dan akhirnya minta maaf karena tidak bisa membalasnya tapi dia merasa berterimakasih. Kurumi menyindir bahwa Shota memiliki selera buruk terhadap gadis, mengabaikan gadis manis yang menyukainya dan memilih gadis yang aneh seperti Sawako.

Saat makan siang bersama, Chizuru menunjukkan majalah mode karena dia bingung memilih, dia ingin tampil lebih dewasa. Sawako heran karena biasanya Chizuru tak pernah membaca majalah mode. Chizuru beralasan karena sebentar lagi tahun baru, Sawako menanggapi bahwa dirinya baru tahu kalau Chizuru sangat menyukai hal itu. Ayane membisikkan rahasia bahwa Chizuru selalu tidak sabar menunggu tahun baru karena dia bisa bertemu dengan orang yang disukainya. Sawako kian penasaran dan Chizuru hanya bisa tersenyum malu tapi kemudian Chizuru menjelaskan bahwa dirinya dan dia sudah bersama sejak kecil dan cowok itu memperlakukan dirinya seperti adiknya sendiri. Makanya sekarang dia ingin berdandan agar cowok itu tahu kalau sekarang dirinya sudah beranjak dewasa. Sawako agak bingung sambil melirik Ryu, dia ingin bertanya tentang cowok yang disukai Chizuru tapi perhatiannya terpecah ketika mendengar ponsel Ayane berbunyi. Setelah mengakhiri pembicaraan, Chizuru bertanya apakah itu dari pacar dan Ayane mengiyakan. Chizuru mengatakan pada Sawako kalau pacar Ayane adalah anak kuliahan. Ayane minta maaf pada Chizuru karena tidak bisa ikut menemaninya belanja. Chizuru tidak keberatan. 

Ketika semua sedang serius mendengarkan pelajaran sejarah, Shota menyodorkan secarik kertas pada Sawako, Sawako membaca dan menyerahkan pada Ryu yang tidur. Shota buru-buru mengambil kertas itu dan kembali menulis sesuatu, dia lalu menyodorkan kertas itu pada Sawako. Kali ini, isi pesan itu lebih jelas dan Sawako mengangguk, Shota tersenyum melihatnya. Saat pulang, Shota buru-buru menuntun sepedanya dan dia senang melihat Sawako yang sudah menungguny di gerbang sekolah. Senyum Shota langsung lenyap ketika Chizuru muncul dan Sawako mengatakan kalau dia akan pergi bersama Chizuru, Chizuru minta maaf karena dia duluan yang mengajak Sawako. Shota jelas merasa kecewa dan Sawako juga merasa tidak enak makanya dia mengajak Shota ikut serta. Jadilah mereka bertiga pergi bersama.

Di toko, Shota hanya mengawasi keduanya yang sibuk memilih baju dari jauh. Chizuru bingung memilih dan Sawako mengatakan kalau keduanya bagus. Chizuru minta pendapat Shota dan Shota mengatakan kalau yang hitam dan bermotif lebih bagus. Chizuru menyerahkan baju pilihan Shota pada Sawako, Sawako mengamati baju itu dengan takjub. Shota memilih untuk pamit dengan alasan ada hal yang ingin dikerjakannya. Setelah selesai belanja, Sawako memberanikan diri untuk bertanya tentang siapa cowok yang disukai Chizuru. Chizuru agak malu tapi dia menjelaskan kalau dia menyukai kakaknya Ryu yang tinggal di Tokyo tapi dia akan pulang setiap tahun baru. Sawako terkejut tapi tidak mengatakan apapun pada Chizuru.

Ayah menyarankan pada Sawako agar ke sekolah naik bis karena sudah mulai musim dingin, sebenarnya Sawako enggan tapi ibunya menyarankan agar Sawako menuruti permintaan ayahnya. Sawako menemui wali kelas dan minta izin agar bisa ikut naik bis sekolah, wali kelas meminta kartu pelajar agar bisa segera memproses permintaan Sawako tapi ternyata wali kelas malah menghilangkan kartu pelajarnya, Sawako tampak kesal tapi wali kelas dengan santainya memberikan formulir baru untuk mengurus kartu pelajarnya. Sawako kembali ke kelas dengan gontai dan dia terkejut ketika Shota, Ayane dan Chizuru masih menunggunya, mereka ingin mengajak makan ramen bersama tapi Sawako menolak karena ayah menunggu di rumah. Dia juga menolak ketika Shota ingin mengantarnya pulang karena mulai sekarang dia akan naik bis. Tampak jelas raut kecewa di wajah Shota tapi dia tak bisa berbuat apapun.

Paginya, Shota berniat mengajak Sawako pergi ke suatu acara, dia bahkan berniat minta izin pada ayah Sawako. Sawako senang dan akan minta izin pada ayahnya, Shota tampak senang dan tersenyum tapi wajahnya langsung muram ketika Chizuru dan Ayane muncul. Chizuru berniat ikut, dia tak perduli dengan teguran Ayane, Ayane sendiri tidak ikut dengan alasan akan pergi dengan pacarnya. Pada hari yang dijanjikan, Shota senang melihat Sawako sudah datang duluan. Shota kembali mengundang Sawako untuk pesta Natal dan Shota tersenyum mengiyakan ketika Sawako bertanya apakah dirinya benar-benar diundang. Sebenarnya Sawako selalu merayakan Natal bersama orangtuanya tapi dia juga ingin ikut pesta makanya dia akan minta izin pada ayahnya.

Tiba-tiba muncul ketiga teman Shota dan Shota agak menjauhi Sawako. Mereka sibuk mengobrol dengan Shota yang tampak canggung dan Sawako menatapnya dengan maklum. Chizuru muncul dan mengajak Sawako pergi dengan alasan Ayane mendapat masalah. Shota sebenarnya ingin ikut tapi Chizuru melarang karena ini urusan perempuan. Ayane mengeluh tentang pacarnya yang cemburuan dan dia menelepon tapi malah pergi dan membatalkan kencan mereka. Ayane menyerah dengan hubungan mereka. Tiba-tiba Chizuru berteriak kegirangan dan memeluk seorang pria yang baru keluar dari rumah Ryu. Sawako heran dan Ayane menjawab kalau dia itu Toru, kakaknya Ryu, orang yang disukai Chizuru. Wajah Chizuru berbinar karena Toru sudah pulang sebelum tahun baru. Toru mengatakan kalau dirinya akan menikah, seorang wanita muncul bersama Ryu. Chizuru langsung pucat dan tidak mampu berkata apapun.

Shota hanya diam tidak semangat ketika ketiga temannya bergembira, dia masih memikirkan Sawako. Di tempat lain, Ayane dan Sawako heran sekaligus khawatir melihat Chizuru yang makan terus. Chizuru menegur Sawako yang muram dan Sawako menyindir dirinya sendiri, seharusnya Chizuru yang sedih tapi malah dirinya yang menangis tanpa alasan. Ayane merasa heran dengan keduanya. Kini mereka bertiga berdiskusi tentang rencana pesta Natal bersama. Chizuru mengeluh bahwa dirinya gagal di ujian dan cinta sekaligus. Ayane mengatakan kalau dirinya tidak ikut pesta karena ingin menyelesaikan masalah dengan pacarnya. Chizuru juga tidak ikut karena harus membantu Ryu di kedai ramen. Ayane bertanya apakah Sawako sudah minta izin ayahnya dan Sawako menjawab belum. Ayane menyarankan agar Sawako segera minta izin karena waktunya 2 hari lagi dan Sawako juga harus memanfaatkan waktunya saat bersama Shota nanti.

Saat sedang menunggu bis, Shota muncul dan meminta Sawako untuk menjadi pacarnya. Sawako masih bingung ketika Shota menyodorkan tiket untuk nonton berdua. Tiba-tiba bis datang dan Sawako tidak tahu harus mengatakan apa, akhirnya dia memilih untuk masuk bisa tanpa mengatakan sesuatu yang menyenangkan hati Shota. Hal itu membuat Shota kecewa dan berniat membuang tiketnya, sementara Sawako termenung di kamarnya. Sawako ragu menjawab perasaan Shota karena dia kini telah kehilangan barang berharga yang pernah Shota berikan padanya.

Gosip bahwa Sawako menolak cinta Shota santer terdengar, hal itu membuat Chizuru dan Ayane khawatir. Mereka datang berkunjung ke rumah Sawako. Ayah yang sedang menghias pohon natal mengeluh pada ibu tentang kedua teman putrinya yang agak urakan, ayah khawatir mereka akan membawa pengaruh buruk pada putri kesayangannya tapi ibu tampak tenang saja. Ayah berinisiatif mengantarkan cemilan untuk mereka tapi ayah mengurungkan niatnya dan kembali ke dapur menemui istrinya. Ayah bingung karena kini dia mendengar putrinya sedang menangis. Ibu menduga pasti putrinya ada masalah karena beberapa hari ini tampak murung seolah sedang bingung.

Di kamar, Chizuru dan Ayane menanyakan kebenaran tentang gosip bahwa Sawako menolak Shota. Sawako mengiyakan karena dia tidak yakin dengan perasaannya, dia memang menyukai Shota tapi dia ragu. Mereka terkejut dan Ayane menyimpulkan bahwa Sawako telah mengecewakan Shota. Sawako mengatakan kalau dia bahagia mendengar pengakuan cinta dari Shota tapi dia tak tahu harus bagaimana. Chizuru agak kesal dan mulai membentak Sawako yang tidak mengatakan apa yang dia rasakan pada Shota. Mengapa Sawako selalu meragukan perasaan orang lain dan berpikiran negatif tentang dirinya sendiri. Ayane berusaha menenangkan Chizuru dan bertanya serius pada Sawako. Ayane menyarankan agar Sawako mengatakan apa yang dia rasakan pada Shota agar semuanya menjadi jelas, toh Sawako juga menyukai Shota. Mereka mengatakan bahwa Shota akan menunggunya di pesta Natal. 

Chizuru dan Ayane menunggu kedatangan Sawako tapi Chizuru ragu apakah Sawako akan datang atau tidak dan Ayane meyakinkan bahwa Sawako akan datang. Sementara itu, di tempat konser, Sawako datang bersama ibunya untuk mengikuti pementasan ayahnya tapi Sawako tidak tenang dan selalu menatap cemas ke arah jamnya seolah sedang ragu. Ibu bertanya tapi Sawako mengatakan bahwa tidak ada apa-apa. 

Di tempat pesta, Shota juga tampak tidak bersemangat, dia bahkan mengabaikan panggilan Kurumi. Tiba-tiba Ryu menarik tangan Shota. Ryu mengajak Shota bermain lempar batu sambil bertanya tentang Sawako tapi Shota seolah kehilangan harapan dan menjawab sekenanya. Tiba-tiba wali kelas muncul dan menyerahkan dompet berisi kartu pelajar Sawako yang hilang pada Shota. Wali kelas juga menyerahkan note janjian yang pernah Shota tulis untuk Sawako. Wali kelas ingin bicara lebih banyak tapi Ryu mengajaknya pergi meninggalkan Shota.

Sawako ragu di depan ruang rias ayahnya, dia ingin mengetuk pintunya tapi tidak jadi. Sawako kaget mendengar suara ayahnya, ternyata ayahnya sedang ada di luar. Akhirnya Sawako ngobrol dengan ayahnya. Ayah bercerita bahwa dulu dirinya meninggalkan pertunjukan begitu saja saat mendengar kabar bahwa Sawako telah lahir dan kini ayah juga mengizinkan Sawako pergi untuk menemui cowok yang disukai putrinya. Sawako senang dan langsung berlari untuk menemui Shota. Sawako bertemu dengan Chizuru dan Ayane di pintu masuk, mereka mengatakan kalau Shota di bagian minuman tapi ternyata Shota tidak ada. Sawako tidak tahu harus mencari kemana lagi. Sawako bertemu Kurumi dan Kurumi mengatakan kalau Shota ada di taman. Sawako langsung berlari menuju taman diiringi oleh senyum tulus di wajah Kurumi.

Sawako terduduk lemas karena setelah sekian jauh berlari ternyata Shota juga tidak ada di taman. Samar-samar terdengar suara kembang api dan Sawako memutuskan untuk pulang saja. Di tempat lain, Shota sedang menunggu sambil mengamati dompet kartu pelajar milik Sawako, dia tersenyum melihat kelopak bunga yang masih tersimpan di dalamnya. 

Sawako melangkah dengan gontai tapi dia terkejut melihat Shota. Dia menghampiri Shota dan memberanikan diri untuk mengatakan apa yang dia rasakan terhadap Shota. Shota senang dan mengembalikan dompet kartu pelajar miliknya. Sawako membuka dan tersenyum lega karena kelopak bunganya masih ada. Mereka bertukar senyum karena merasa lega karena kini semua keraguan telah sirna. 

Adegan favoritku :

Aku paling suka ketika Shota menasihati Sawako bahwa sesekali Sawako harus bisa memposisikan dirinya sebagai orang lain agar bisa memahami apa yang dirasakan orang lain. Itu memang benar, kadang kita berpikir bahwa menjauh adalah hal terbaik tapi belum tentu hal itu juga dirasakan oleh orang yang kita jauhi. Mereka tentu akan bingung tapi bila kita mengatakan apa yang kita rasakan pasti hasilnya akan lebih baik karena sama-sama mengetahui masalah dan mencari jalan keluarnya bersama pula.

Hikmah yang bisa diambil dari film ini :

Inti cerita dari film ini adalah, katakan apa yang kamu rasakan agar orang lain bisa memahami dirimu dan jangan menjadi sok tahu tentang apa yang terbaik bagi orang lain.

Sawako adalah remaja pendiam dan terbiasa diabaikan oleh teman-temannya karena penampilan dan namanya yang mirip dengan hantu yang ada di film Ring. Terbiasa diabaikan membuat Sawako menjadi gadis yang peka dan memilih jalan aman agar tidak menganggu atau mengecewakan orang lain. Dia mulai keluar dari zona nyaman ketika mulai bergaul dengan Chizuru dan Ayane yang cenderung urakan tapi setia kawan. Di satu sisi, Sawako tentu saja senang mendapatkan sahabat tapi dia juga tidak ingin menyusahkan mereka sehingga langsung menarik diri ketika ada gosip yang mengaitkan dirinya sebagai pembawa sial bagi kedua sahabatnya.

Kita tidak bisa memutuskan apa yang terbaik bagi orang lain kecuali orang itu sendiri. Itulah yang dikatakan Shota pada Sawako ketika dia mengetahui bahwa Sawako menjauhi Chizuru dan Ayane tanpa alasan yang jelas. Sawako tidak boleh mengabaikan perasaan keduanya, mereka tentu bingung dan bertanya-tanya mengapa sikap Sawako tiba-tiba berubah kepada mereka. Mungkin Sawako beranggapan bahwa bila dirinya menjauh pasti mereka akan mengerti dengan sendirinya dan akan melupakan keberadaannya. 

Tapi bukankah sahabat sejati akan selalu ada dalam suka dan duka? sahabat selalu ada untuk mendukung dan membantu mengatasi masalah yang ada. Itulah yang akhirnya dilakukan Sawako untuk membela kedua sahabatnya ketika ada yang menjelekkan mereka. Hal itu pula yang dilakukan Chizuru dan Ayane ketika Sawako dalam masalah cinta. Mereka tidak segan untuk memberikan saran dan semangat agar Sawako berani jujur mengakui perasaannya pada Shota.

Komentarku :


Sebenarnya film ini bagus cuman menurutku kok hambar dan ga greget, mungkin lebih asik membaca komiknya ya? Entahlah, aku juga belum pernah baca komiknya. Jujur, aku tertarik nonton film ini karena penasaran dengan Haruma Miura saja. Tak dijelaskan bagaimana kisah cinta terpendam Ryu terhadap Chizuru, mungkin bisa dikasih sedikit scene misalnya Ryu menghibur Chizuru atau apalah agar Chizuru tahu tentang perasaan Ryu. Entahlah, aku ga baca komiknya sih, jadi ga tahu banyak. Tapi pesan dalam film ini cukup bagus bahwa dalam setiap hubungan baik persahabatan atau percintaan, yang terpenting adalah saling terbuka dan saling percaya. 






Review Film Menarik Lainnya

0 comments:

Post a Comment