Saturday, July 28, 2018

Dying Young ~Film Amerika~

Dying Young adalah film yang lumayan lawas tapi tetap asik untuk ditonton karena akting Julia Roberts sangat bagus di film ini.

Film Dying Young ini bergenre romantis yang dirilis tahun 1991 dan diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Marti Leimbach. Mengisahkan tentang wanita yang tidak beruntung dalam pekerjaan atau cinta, terpaksa menerima tawaran menjadi perawat untuk pria yang mengidap leukimia dan akhirnya mereka saling jatuh cinta.

Para pemain :

Julia Roberts sebagai Hilary O'Neil
Campbell Scott sebagai Victor Geddes
Vincent D'Onofrio sebagai Gordon
Colleen Dewhurst sebagai Estelle Whittier
Ellen Burstyn sebagai Ny. O'Neil
David Selby sebagai Richard Geddes
George Martin sebagai Malachi
A.J. Johnson sebagai Shauna

Sinopsis lengkap :

Hilary adalah wanita muda yang gagal dalam percintaan dan susah mendapatkan pekerjaan yang pas, suatu hari dia melihat iklan koran dan dia berniat pergi untuk mendapatkan pekerjaan sebagai perawat padahal Hilary tahu dirinya tidak punya pengalaman sama sekali, hanya bermodal nekat saja.

Sesampainya di alamat yang dituju, Hilary melihat beberapa orang sudah menunggu untuk wawancara dan mereka semua sama, sudah tua dan berpakaian jadul. Hilary mencoba tetap optimis walaupun ada seorang wanita yang memandangnya dengan tatapan aneh karena Hilary berpakaian mini. Ketika tiba gilirannya untuk wawancara, ternyata Hilary ditolak karena tidak punya pengalaman. Hal itu membuat Hilary kesal dan memutuskan untuk pulang tapi saat dia sedang menuruni tangga, Hilary mendengar seseorang yang terus memanggilnya. Ketika Hilary berbalik dan mengungkapkan kekesalannya, pembantu yang bernama Malachi itu tetap bersikap ramah dan meminta Hilary untuk kembali karena ada kesalahan, tentu saja Hilary kesal karena merasa dipermainkan. 

Malachi menjelaskan bahwa ada orang lain yang akan mewawancarai Hilary dan akhirnya Hilary kembali. Ternyata orang yang ingin mewawancarainya adalah seseorang yang sebelumnya sempat dilihat Hilary di ruang sebelah ketika dirinya sedang menunggu wawancara. Pria itu mengenalkan dirinya sebagai Victor dan dia menanyakan beberapa pertanyaan pada Hilary. Hilary mengakui bahwa dirinya tidak punya pengalaman sebagai perawat tapi dulu saat masih sekolah dirinya beberapa kali mendapat hukuman bekerja di klinik. Victor menjelaskan bahwa dirinya menderita leukimia dan tugas Hilary adalah merawatnya. Mereka bicara panjang lebar dan Victor menunjukkan kamar yang akan ditempati Hilary bila dia bersedia bekerja untuknya. Semula Hilary ragu karena ayah Victor telah menolaknya tapi Victor menegaskan bahwa Hilary akan bekerja untuknya bukan ayahnya.

Atas saran dari sahabatnya, Shauna, Hilary akhirnya menerima pekerjaan itu dan pindah ke rumah Victor. Saat dia baru pindah, Victor langsung mengajaknya terapi ke rumah sakit. Dalam perjalanan ke rumah sakit, Victor menjelaskan efek samping apa saja yang dialaminya setelah menjalani pengobatan. Hilary mencoba mengintip saat Victor menjalani terapi tapi suster memintanya pergi dan menutup pintu. Mau tak mau Hilary harus melihat wajah-wajah pasien yang sedang menunggu giliran, Hilary hanya bisa tersenyum malu ketika ada anak gundul yang tersenyum ceria ke arahnya.

Sepulang dari rumah sakit, Victor langsung muntah-muntah dan Hilary harus pontang-panting membantunya. Hari itu sangat melelahkan bagi Hilary hingga akhirnya dia tertidur di lantai. Hilary terbangun mendengar suara rintihan Victor. Dia menenangkan Victor dan memintanya untuk tidur kembali sementara Hilary mengamati foto-foto Victor ketika masih sehat. Hati Hilary langsung tercekat, dulu Victor sangat aktif tapi kini terbaring lemah. Hilary dilanda kecemasan dan bergegas ke kamarnya untuk berkemas, dia tidak tahan dan ingin pergi. Hilary menelepon Shauna dan curhat. Dia tidak tega melihat keadaan Victor dan dia merasa kalau Victor benar-benar membutuhkan seorang perawat bukan dirinya. Hilary tidak sadar bahwa Victor ada di depan pintu dan menguping pembicaraannya dengan Shauna.

Malamnya, Hilary membuatkan Victor telur dadar dan mereka ngobrol tentang bidang yang sedang ditekuni oleh Victor. Victor juga minta maaf karena telah membuat Hilary kaget tentang kondisinya setelah terapi. Victor bersedia membayar gajinya dan Hilary bebas untuk pergi bila hal itu yang diinginkan tapi Hilary mengatakan bahwa dirinya akan tetap tinggal. Esoknya, setelah mengantar Victor terapi, Hilary sengaja pergi ke perpustakaan medis dan belajar banyak hal tentang cara merawat pasien leukimia dan kemudian belanja bahan makanan sehat.

Victor kembali muntah dan deman tapi kali ini Hilary lebih tenang dan tidak panik seperti sebelumnya. Ketika Victor tidur, Hilary membersihkan isi dapur dan menggantinya dengan bahan makanan sehat dan menata bermacam buah dalam wadah besar. Hilary sedang sibuk ketika Malachi, mengintip apa yang dilakukannya dan Malachi mengangguk sambil tersenyum ke arahnya kemudian pergi. Hilary langsung berlari ke kamar Victor saat pria itu muntah. Hilary berusaha menenangkan ketika Victor merasa stress dan marah dengan apa yang dialaminya. 

Hilary sedang merawat rambutnya ketika Victor mengetuk pintu kamarnya. Hilary menduga Victor terganggu dengan suara musiknya sehingga Hilary mematikannya.  Victor tidak mempermasalahkan hal itu tapi dia ingin minta maaf ketika kondisinya sedang buruk dan dia merasa tidak enak karena Hilary terus di rumah, dia mengizinkan bila Hilary ingin pergi atau berkencan tapi sebelum Hilary bisa menjawab, Malachi muncul dengan membawa surat dan koran. Malachi mengabarkan bahwa minggu ini ayah Victor akan pulang dan dia juga bertanya apa Victor ingin makan di rumah. Victor melirik Hilary dan mengatakan bahwa mereka ingin makan diluar. Hilary mengerti dan mengiyakan ajakan Victor.

Mereka makan di restoran mewah tapi Hilary tampak tidak nyaman berada di sana apalagi setelah dia mengetahui harga makanannya yang mahal tapi porsinya hanya sedikit. Hilary mengajak Victor untuk ke tempat biasanya dia bersenang-senang yaitu di bar, disana mereka bertemu dengan Jim dan Shauna. Victor mengalah dan hanya melihat Hilary yang berjoged dari kejauhan, kali ini Victorlah yang merasa tidak nyaman berada di tempat yang sesak dan remang.

Sesampainya di rumah, Hilary membuatkan Victor jus sehat dan Victor mengajak Hilary untuk berdansa dengan lagu kesukaan ibunya yang sudah meninggal sejak usianya masih 9 tahun. Setelah berdansa beberapa menit, Hilary berterimakasih atas kencannya dan berniat kembali ke kamarnya tapi Victor mencegahnya. Victor mengatakan bahwa terapinya sudah selesai dan dia butuh liburan. Hilary heran dan mengira waktu terapinya masih lama tapi Victor berusaha meyakinkannya, dia bahkan menantang Hilary untuk menelepon dokternya tapi Hilary menolak. Hilary khawatir dengan ayah Victor tapi Victor kembali meyakinkan bahwa dia akan menelepon ayahnya. Hilary masih ragu dan Victor berjanji bahwa bila terjadi sesuatu pada dirinya maka dia bersedia dibawa ke rumah sakit. 

Mereka akhirnya pergi berlibur. Mereka memilih rumah yang bisa memandang ke laut lepas. Ketika sedang berbenah, Hilary menemukan obat yang tidak dikenalnya dan bertanya tapi Victor memastikan bahwa dia tidak membutuhkan obat itu. Masalah obat langsung terlupakan dan malamnya mereka pergi ke bar dan minum dengan beberapa pria. Malamnya, Hilary terbangun ketika Victor masuk kamarnya dan minta izin untuk tidur disamping Hilary karena dia kepanasan dan butuh teman. Hilary tak punya pilihan selain mengizinkan.

Paginya, Victor menunjukkan kepalanya yang kini telah plontos dan Hilary memujinya karena kini suhu tubuh Victor sudah normal. Victor memberanikan diri untuk mengatakan sesuatu pada Hilary. Dia tahu Hilary tertarik pada seni dan Victor ingin mengajari Hilary tentang semua yang diketahuinya. Begitulah, mereka menghabiskan hari-hari dengan belajar bersama dan perlahan tapi pasti mulai tumbuh rasa cinta dihati Victor untuk Hilary.

Beberapa hari berikutnya Hilary dan Victor pergi main kartu dengan teman-temannya. Keadaan Victor sudah jauh lebih baik bahkan rambutnya kini sudah tumbuh lagi. Ketika pulang, Hilary mengatakan bahwa sebaiknya mereka kembali karena kini Victor sudah membaik jadi sudah tidak butuh dirinya lagi, Hilary merasa tidak enak karena tetap mendapatkan gaji padahal dia tidak melakukan apapun. Victor tidak bisa membantahnya ketika Hilary bertanya apakah ada hal yang bisa dilakukannya.

Malamnya, Victor kembali tidur bersama Hilary. Mereka berdua saling membuat pengakuan kalau mereka telah berbohong tentang sesuatu. Victor mengatakan bahwa dia mencintai Hilary dan tidak ingin Hilary meninggalkannya. Hilary menumpahkan isinya hatinya bahwa Victor sangat menjengkelkan tapi dia tahu bahwa Victor memiliki sisi positif. Hilary berterimakasih karena dia banyak berubah berkat bantuan Victor. Malam itu mereka mendeklarasikan cinta mereka dan paginya Victor meluapkan kegembiraannya tanpa perduli dengan tetangga tuanya. Mereka menikmati hari itu dengan manis.

Ketika Hilary mengupas buah dan Victor sedang membaca, Gordon datang dengan alasan untuk memperbaiki jendela. Victor kurang suka dengan kedatangannya tapi mencoba untuk bersabar. Suasana jadi ceria ketika Gordon menunjukkan tv hitam putih kecil, semula Victor keberatan tapi dia akhirnya menikmati acara kuis dan ikut menebak. Setelah beberapa waktu Victor mulai kesal karena Gordon dan Hilary selalu kompak dalam menjawab.

Esoknya Hilary dan Victor pergi ke tempat kerja Gordon dan Gordon memperkenalkan mereka dengan Estelle. Victor sangat menikmati kebersamaannya bersama Hilary tapi pertahanan tubuhnya mulai melemah. Suatu malam dia terbangun karena kepanasan dan tubuhnya bermandi keringat tapi dia mencoba tenang dan menyembunyikan hal itu dari Hilary. Mereka pergi makan malam di rumah Estelle dan Gordon mempromosikan bahwa Estelle bisa meramal lewat teh. Hilary mencobanya tapi ketika tiba gilirannya, Victor buru-buru mengambil cangkir tehnya saat Estelle ingin meramalnya. Estelle hanya diam ketika Victor pura-pura meramal nasibnya sendiri yang akan berumur pendek dan hal itu membuat Hilary heran.

Victor mulai menunjukkan gejala sakit, dia menyelinap ke kamar mandi untuk mengambil obat ketika Hilary sedang mandi. Victor juga mulai uring-uringan ketika Hilary menciumnya, hal itu membuat Hilary kesal, dia bertanya apakah Victor sakit tapi Victor meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja. Hilary tidak membantah tapi dia mulai curiga ketika dia bertanya apakah Victor sudah menelepon ayahnya, Victor tampak kesal dan marah, Victor mengatakan bahwa besok pagi dia akan menelepon ayahnya. Hilary menebak bahwa Victor sengaja bersembunyi dari ayahnya.

Hilary mengatakan bahwa dia mengundang Gordon untuk makan malam dan Victor hanya diam tapi ketika Hilary sedang sibuk, Victor menyelinap ke kamar mandi dan menyuntik dirinya dengan obat penghilang rasa sakit. Malamnya Victor tampak terlalu semangat saat Gordon datang. Hilary mengawasi tingkah Victor yang dirasa aneh tapi dia hanya diam sedangkan Victor mengamati Hilary yang tampak ceria ngobrol dengan Gordon, Victor cemburu. Tiba-tiba Victor minta mereka main kuis tapi dia selalu mendominasi dan membiarkan Gordon kebingungan. Gordon kehilangan kesabarannya ketika Victor mulai kelewatan tapi dia tetap membantu memapah Victor yang jatuh. Gordon merasa tidak enak karena mengira Victor mabuk karena minuman hadiahnya dan kemudian dia pamit pada Hilary.

Setelah Gordon pulang, Hilary mulai membongkar kotak sampah dan akhirnya menemukan apa yang dicarinya. Hilary menunjukkan barang itu pada Victor dan dia marah karena merasa telah dibohongi. Victor minta maaf, dia melakukan itu karena tidak ingin semuanya berakhir. Hilary mengajak Victor kembali tapi Victor menolak karena dia tahu terapi itu akan membunuhnya makanya Victor memilih untuk bersama Hilary. Hilary tetap ingin Victor ke rumah sakit tapi Victor tidak mau, dia ingin Hilary tetap bersamanya apapun yang terjadi. Victor sudah menyerah karena selama 10 tahun berobat tetap tidak ada hasilnya. Hilary berontak, dia tidak bisa melihat Victor mati tanpa melakukan apapun. Hilary marah dan menumpahkan kekesalan dan kemarahannya.

Hilary mengemasi barangnya dan pergi, Victor tidak mampu mencegahnya karena dia merasa bersalah. Hilary menelepon ayah Victor dan mengatakan kondisi dan alamat Victor. Hilary minta agar ayah segera menolong Victor. Paginya ayah langsung datang dan menasihati putranya tapi Victor bersikeras bahwa dirinya bukan anak kecil lagi yang harus diawasi. Ayah mencoba mengerti tapi dia agak kesal karena Victor menyembunyikan sesuatu darinya padahal dia tidak keberatan bila Victor bersama Hilary tapi Victor juga tidak boleh melupakan pengobatannya. Ayah mengajak Victor ke rumah sakit tapi Victor bersikeras bahwa dia akan pergi besok karena malam ini ada pesta dan dia ingin bertemu Hilary untuk yang terakhir kalinya. Ayah terpaksa menuruti permintaan putranya.

Victor dan ayahnya datang ke pesta dan Hilary datang ke pesta bersama Gordon. Victor mengamati Hilary dan dia memilih pergi ketika melihat Hilary mulai berdansa bersama Gordon. Hilary melihat Victor pergi dan dia mengejarnya. Hilary minta maaf pada Victor karena sudah menelepon ayahnya tapi Victor tidak mempermasalahkannya. Dia malah mengatakan bahwa semoga Gordon bisa menjaganya (Victor menduga setelah dia pergi maka Hilary akan berpacaran dengan Gordon), Hilary meralatnya karena dia juga akan kembali ke rumahnya. Hilary ingin agar kapan-kapan dia bisa menjenguk Victor tapi Victor memutuskan agar hubungan mereka berakhir sampai disini saja dan Hilary hanya tersenyum masam kemudian Victor pergi.

Hilary merasa aneh dan bertanya pada ayah, ayah mengatakan bahwa Victor setuju pulang bersamanya besok pagi karena malam ini dia ingin sendirian. Hilary mengambil jaket dan pergi ke villa, dia menemukan Victor sedang berkemas. Victor beralasan bahwa dia tidak mau kembali ke rumah sakit dan dia tetap tidak mau walaupun Hilary terus membujuknya karena dia takut berharap. Hilary berjanji bahwa dia akan selalu menemani Victor, mereka akan berjuang bersama dan akhirnya Victor setuju. Paginya mereka meninggalkan villa.

Adegan favoritku :

Aku bisa mengerti kekesalan ayah pada Victor karena merasa diabaikan padahal ayah hanya ingin putranya rajin berobat agar harapan hidupnya lebih lama tapi Victor malah kabur karena tidak ingin diperlakukan seperti anak kecil yang dikurung di rumah terus. Kurasa ayah cukup sabar dan bijak ketika mendapati kabar bahwa putranya sakit lagi, ayah tidak membentak atau memarahi tapi mencoba membujuk dan mengalah agar putranya kembali berobat.

Hikmah yang bisa diambil dari film ini :

Cinta memang egois dan kadang bisa membahayakan diri sendiri agar bisa terus merasakan cinta seseorang. Victor tidak ingin merasakan sakitnya kemo saat bertemu Hilary makanya dia sengaja berbohong. Mungkin Victor malu menunjukkan kelemahannya dihadapan Hilary karena Victor pernah mencuri dengar bahwa Hilary ingin meninggalkannya akibat tidak tega melihat penderitaannya, makanya Victor ingin menjadi sosok yang kuat dan melupakan kemonya tapi Victor lupa dengan kekuatan tubuhnya sendiri dan akhirnya malah menjadi orang yang menyebalkan karena tak mampu menahan sakitnya. 

Komentarku :

Di film ini menunjukkan bahwa bila kita mencintai seseorang maka kita akan cenderung menjadi egois dan mengabaikan diri sendiri asal bisa bersama orang yang dicintai. Itulah yang dirasakan Victor, penderita leukimia. Victor tahu bahwa dia harus rajin berobat tapi saat bertemu dengan Hilary, timbul rasa lelah untuk berobat dan hanya ingin bisa menikmati hidup dengan normal bersama wanita yang dicintainya.

Victor sengaja berbohong, dia mengatakan pada Hilary bahwa terapinya sudah selesai dan dia dinyatakan sembuh. Sebenarnya bukan Hilary yang rugi atau menderita atas kebohongan itu tapi Victor sendiri yang rugi karena lambat laun tubuhnya mulai lemah digerogoti penyakitnya. Victor masih berusaha menyangkal dengan peringatan tubuhnya dan memilih untuk menyembunyikan hal itu dari Hilary karena dia tidak mau lagi merasakan efek samping dari terapinya yang sangat menyakitkan.

Victor bahkan sengaja tidak menghubungi ayahnya karena tidak ingin diperlakukan seperti anak kecil, disuruh berobat padahal itu demi kebaikannya sendiri. Sekali lagi Victor menunjukkan sisi egoisnya dan menganggap ayahnya sebagai orang yang tidak penting. Mungkin karena Victor sudah ditinggal ibunya sejak berusia 9 tahun makanya dia menjadi kesepian, ayahnya selalu sibuk kerja sehingga Victor hanya ditemani pembantu. Victor merasa menemukan sosok wanita idaman (pengganti ibu) ketika bertemu Hilary, dia tidak perduli walaupun Hilary bukan perawat dan tetap menerimanya sebagai pegawai.

Victor mungkin mengaggap Hilary adalah obatnya yang paling mujarab sehingga dia tidak ingin berpisah dengannya apapun yang terjadi. Cinta buta seperti itu tentu saja salah. Bila Victor memang mencintai Hilary, seharusnya dia lebih semangat terapi agar bisa sembuh bukannya malah berhenti berobat (itu mungkin yang membuat penonton sebal melihat Victor yang keras kepala) tapi Victor sudah mengatakan alasannya, dia takut berharap! Victor tidak ingin patah hati (rajin terapi tapi akhirnya meninggal juga) makanya dia memilih bersama Hilary apapun yang terjadi. 

Untung saja Hilary mampu meredakan keegoisan Victor, apa artinya cinta bila melihat orang yang dicintai meninggal tanpa bisa melakukan apapun untuk menolongnya? Bukankah arti cinta itu saling mendukung baik dalam suka atau duka? Film ini berakhir bahagia karena akhirnya Victor bersedia kembali ke rumah sakit bersama Hilary.

Jujur saja baru kali ini aku merasa kesal pada tokoh utama (Victor), ya mungkin karena sifatnya yang egois dan keras kepalanya itu! Tapi itu artinya Campbell Scott mampu memerankan tokoh Victor dengan baik karena bisa membuat penonton (aku) merasakan emosi pada keegoisannya.  

Review Film Menarik Lainnya

0 comments:

Post a Comment