Dear John adalah film Amerika tahun 2010 bergenre drama romantis yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Nicholas Spark. Film ini mengisahkan perjalanan cinta seorang tentara dan wanita pujaannya. Mereka sepakat untuk saling bertukar kabar melalui surat ketika sang pria harus meninggalkannya demi bertugas di medan perang.
Para pemain :
Channing Tatum sebagai John Tyree
Amanda Seyfried sebagai Savannah Lynn Curtis
Henry Thomas sebagai Tim Wheddon
Richard Jenkins sebagai Tyree, ayahnya John
Luke Benward sebagai Alan
Braeden Reed sebagai Alan muda
Scott Porter sebagai Randy
D.J. Cotrona sebagai Noodles
Cullen Moss sebagai Rooster
Gavin McCulley sebagai Starks
Sinopsis lengkap :
John sedang beristirahat setelah bermain selancar ketika melihat dua pasang muda mudi yang sedang ngobrol di atas jembatan. Salah satu dari pria itu yang bernama Randy tidak sengaja menjatuhkan tas milik Savannah, gadis berambut pirang. Savannah panik dan Randy bergegas untuk mengambilnya dengan cara menuruni tangga tapi John langsung bertindak cepat, dia melompat dan menyelam untuk mengambil tas itu.
Savannah senang tasnya kembali dan sebagai ucapan terima kasih, dia mengundang John untuk ikut makan malam di rumahnya tapi John menolak. Savannah tak memaksa tapi dia kembali merayu saat John masih mengikutinya karena ingin mengambil papan seluncurnya. John menyerah dan bersedia diajak minum. Randy tampak tidak suka dan berusaha menganggu tapi John hanya cuek. Savannah memperkenalkan John dengan Tim dan anaknya yang bernama Alan, mereka adalah tetangga yang sudah seperti keluarga bagi Savannah.
Ketika pamit pulang, John bertanya apakah besok Savannah bersedia makan malam bersamanya dan gadis itu tidak menolak. Saking senangnya, tanpa sadar John menginjak api unggun dan untuk menutupi rasa malunya John pamit pulang. Dalam perjalanan pulang, John mendapat tumpangan dari Tim yang ingin membeli es krim bersama Alan. Tim memperingatkan John dengan halus agar tidak mempermainkan Savannah dan John menyanggupi permintaan Tim.
Esoknya, John menjemput Savannah dan mereka makan malam di sebuah resto yang menyajikan sea food. Savannah mengatakan kalau dirinya ingin mengenal Tyree, ayah John dan John terpaksa menuruti keinginan Savannah. John memperingatkan agar Savannah tidak berharap banyak pada ayahnya karena beliau orangnya pendiam tapi ternyata mereka langsung cocok. Tanpa ragu Tyree menunjukkan koleksi koinnya dan Savannah sangat antusias mendengar penjelasan Tyree. Sejak saat itu mereka kian dekat dan lebih sering jalan bersama, John bahkan tidak segan membantu Savannah membangun rumah untuk korban bencana.
Suatu hari, John melihat semua sedang asik berkumpul dan bermain di tepi pantai tapi Savannah malah duduk menyendiri. John mengendap dan mengejutkan gadis itu, John bertanya mengapa Savannah malah menyendiri ketika semua sedang bergembira? Savannah sedih karena acara liburan mereka akan segera berakhir tapi John memastikan bahwa semuanya baik-baik saja. Tiba-tiba John menjadi kesal saat Savannah menyamakan Tyree seperti Alan yang menderita autis. John kian kesal saat Randy bersikap sok akrab padanya, John melampiaskan kemarahannya dengan memukul Randy bahkan Tim yang berusaha melerai juga terkena pukulan John. Savannah minta maaf pada Tim tapi John langsung cuek dan pulang.
Esok paginya, John mengetuk rumah Savannah tapi tidak ada sahutan. Tim keluar untuk membuang sampah dan John merasa malu melihat wajah Tim yang lebam. John minta maaf tapi Tim tak mempermasalahkan, dia bahkan bersedia menyampaikan pesan yang ditulis John untuk Savannah. Tyree agak kecewa ketika John mengatakan kalau Savannah tidak ikut makan siang bersama. John makan bersama ayahnya dalam diam tapi John langsung ceria ketika melihat mobil Savannah. Mereka berbaikan dan Savannah membalas pesan yang ditulis John tapi dia minta agar John membacanya saat dirinya sudah pergi. Savannah tak keberatan ikut makan bersama John dan ayahnya.
Tiba saatnya John harus kembali bertugas, dia pergi naik bis dengan diantar ayahnya. Di sepanjang perjalanan, John membaca surat balasan dari Savannah. Savannah pernah meminta John berjanji bahwa mereka akan selalu bertukar kabar melalui surat dan hal itulah yang dilakukan oleh Savannah ketika menerima surat permintaan maaf dari John. Mereka melalui hari dengan sabar sambil menunggu surat balasan, keterbatasan tempat tugas John membuat dia kesulitan mengirim atau menerima surat dari Savannah tapi Savannah tidak keberatan. Bagi mereka hari yang paling indah adalah ketika mereka menerima surat balasan yang dikirim melalui pos.
Savannah menceritakan bahwa dia ingin membuka sekolah khusus untuk anak autis seperti Alan dan dia minta saran pada John. John membalas bahwa keinginan Savannah itu bukan sesuatu yang buruk dan John mendukungnya. Savannah mengatakan bahwa dia mengunjungi Tyree dan mereka banyak ngobrol terutama tentang koin yang paling disukainya tapi saat Savannah bertanya mengapa Tyree menyukai koin itu, dia tidak bisa menjelaskannya. John kemudian menjelaskan awal mula ayahnya menyukai koin yang cacat dan tentang kekesalan John pada ayahnya yang terlalu terobsesi dengan koin hingga menghabiskan uang dan mengabaikan dirinya.
Peristiwa pengeboman WTC membuat John dan timnya harus menunggu, tetap pada tugasnya atau mendapat tugas baru. Mereka mendapat libur 2 hari untuk menentukan pilihan. John memutuskan untuk pulang walaupun ditentang oleh temannya. Savannah mengundang John dan Tyree untuk menghadiri pesta di rumahnya tapi di tengah jalan Tyree seperti tidak percaya diri dan minta pulang. Akhirnya hanya John yang pergi bersama Savannah. Orangtua Savannah sangat ramah pada John dan Tim juga datang menyapanya. Randy muncul dan minta maaf karena pernah bersikap memusuhi John sambil menyerahkan minuman padanya.
Savannah kesal setelah mengetahui bahwa John akan pergi bertugas lagi selama 2 tahun padahal mereka baru bertemu lagi setelah setahun berpisah. John berusaha menjelaskan tapi Savannah tidak mau mendengarnya dan pergi. John mencari dan menemukan Savannah sedang duduk sendirian, dia tidak ingin bertemu dengan John tapi John memaksa agar Savannah mau menjelaskan apa yang gadis itu inginkan darinya. John memang mencintai dan ingin terus bersama Savannah tapi dia tidak bisa mengabaikan tugas negara yang sedang menunggunya.
Savannah menyerah dan mengizinkan John untuk bertugas kembali. John kian bahagia ketika ayahnya juga datang untuk mengantar kepergiannya. Kehadiran Savannah membuat hubungan John dan ayahnya kian mencair. Tyree memastikan bahwa dirinya akan baik-baik saja dan dia merelakan putranya pergi bertugas. Kapten tim menanyakan kesiapan anggotanya, John yang semula masih duduk dengan ragu akhirnya berdiri dan siap bertugas kembali. Kini John dan Savannah kembali berkomunikasi hanya lewat surat.
Keadaan mulai berubah ketika Savannah tidak membalas surat terakhirnya tapi John selalu sabar menunggu, kadang dia merasa iri melihat temannya sedang asik membaca surat untuknya. Setelah 2 bulan, akhirnya muncul juga surat balasan itu tapi isinya membuat John kecewa dan kesal karena Savannah memutuskan bertunangan dengan pria lain. John membawa kotak surat yang selama ini menemani hari-hari sepinya dan membakar semua surat Savannah. Seorang sahabatnya mendekat dan bertanya tapi John hanya mengatakan bahwa Savannah sudah menemukan pria lain dan mereka sudah bertunangan.
Dalam suatu misi, John terluka dan dirawat di rumah sakit. Setelah sehat, John menemui kaptennya dan minta agar tugasnya diperpanjang tapi kapten keberatan dan menyarankan John libur dulu tapi John memaksa. Kapten menyerah dan menuruti keinginan John. Tugas John tidak lama karena dia harus pulang setelah mendapat kabar bahwa ayahnya terkena serangan stroke. John langsung menjenguk ayahnya dan mendengarkan penjelasan dokter.
John pulang dan menuju meja kerja ayahnya. John mengamati koleksi koin ayahnya dan mulai menulis surat. John heran melihat ayahnya kini dipindahkan ke koridor rumah sakit tapi dia senang melihat ayahnya sudah sadar dan bisa mengenali dirinya walaupun masih lemah. John menyerahkan surat yang ditulisnya dan ayah ingin membacanya tapi kemudian John yang membaca untuk ayahnya. John mengibaratkan dirinya seperti koin yang sudah cacat karena kini dirinya pernah tertembak 2x. Ayah mengulurkan tangannya untuk membelai dan menenangkan John.
John merasa kesepian setelah ayahnya meninggal, dia bahkan sengaja berselancar saat hari sedang hujan. Dia seolah bimbang tentang suatu hal. Seseorang mengingatkan John yang sedang termenung dalam gereja bahwa sebentar lagi akan ada acara sehingga John harus meninggalkan gereja. John terbangun dari lamunannya dan pergi.
John penasaran dan memutuskan untuk menemui Savannah, mereka tampak canggung ketika berbicara dan Savannah ikut sedih ketika mendengar kabar tentang Tyree. Savannah mengajak John masuk ke dalam rumah. John mengatakan dia akan pergi setelah menjual rumah ayahnya dan John hanya menggeleng ketika Savannah bertanya apakah dirinya sudah menikah. Savannah pamit untuk menerima telpon dan John agak kaget ketika mengamati foto pernikahan Savannah, dia mengira Savannah menikah dengan Randy tapi ternyata menikah dengan Tim, ayah Alan. Savannah mengatakan bahwa Tim ingin bertemu dengan John.
Savannah menjelaskan tentang kondisi Tim pada John dalam perjalanan menuju rumah sakit. Tim merasa tidak enak ketika bertemu lagi dengan John. Tim minta maaf tapi dia tidak menyesalinya karena dia mencintai Savannah dan yang terpenting kini Alan memiliki seseorang yang akan menyayanginya. Tim mengatakan bahwa Savannah masih mencintai John tapi John hanya diam dan tak tahu harus menjawab apa.
Dalam perjalanan pulang, Savannah mengeluh bahwa dirinya sudah berusaha keras agar Tim bisa sembuh tapi dirinya kesulitan biaya. Savannah menawarkan agar John bersedia makan malam di rumahnya. Savannah merasa canggung ketika John terus menatapnya dan John menjawab kalau kini gadis itu telah berubah.
John menumpahkan kekesalannya karena Savannah tidak mau menelpon dan menjelaskan semuanya. Savannah mencoba membela diri bahwa dirinya takut berubah pikiran bila mendengar suara John. John mencoba menenangkan Savannah dan membiarkannya menangis dalam pelukannya. Savannah menunjukkan semua surat John yang masih disimpannya. Tanpa sengaja gelas minum tumpah dan membasahi surat dan sebagian baju mereka.
John merasa tidak enak hati ketika melihat Savannah berganti baju karena kini Savannah adalah istrinya Tim. John memutuskan pergi dan Savannah bertanya apakah mereka akan bertemu kembali tapi John hanya diam. Savannah mendesak agar John membalasnya seperti dulu saat mereka pertama kali janjian untuk bertemu lagi. John menoleh dan melihat Savannah yang berharap jawaban yang sama seperti dulu tapi Savannah harus kecewa karena John justru mengatakan selamat tinggal dan pergi tanpa menoleh lagi. Savannah menangis menatap kepergian John begitu pula dengan John yang menyetir sambil meneteskan airmata.
John pulang dan menatap koleksi koin milik ayahnya. John menemui pemilik toko yang pernah ingin membeli koleksi koin ayahnya, dia berniat menjual semuanya dengan syarat semua koinnya tidak boleh dijual secara terpisah dan John menyimpan koin miliknya. Hasil penjualan koin itu John sumbangkan untuk biaya pengobatan Tim.
Kini John telah berpangkat sersan dan dia membawa koinnya sebagai jimat. Seseorang membawa surat untuknya dan ternyata itu surat dari Savannah. Savannah menceritakan bahwa sudah 5 tahun sejak dia terakhir menulis surat untuk John. Tak lama setelah John pergi, Tim mendapat sumbangan dari orang yang tak dikenal, dengan uang itu Tim bisa berobat dan sembuh tapi setelah 2 bulan, Tim akhirnya meninggal.
Savannah menyadari bahwa waktu berjalan begitu cepat dan dia tidak tahu John kini berada dimana tapi dia yakin bahwa suatu hari mereka pasti akan bertemu kembali karena dia yakin bahwa John masih tetap mencintainya dan tidak berubah sedikitpun. Keyakinan Savannah berbuah manis. Suatu hari ketika Savannah sedang ngopi, dia melihat John sedang memarkir sepedanya. Mereka saling bertukar senyum dan Savannah keluar menyambut John. Mereka berpelukan erat sambil tersenyum bahagia.
Adegan favoritku :
Menunggu adalah sesuatu menyebalkan tapi bila menunggu balasan surat dari yang dikasihi pasti beda rasanya, ada rasa berdebar, harap-harap cemas bila melihat kedatangan tukang pos. Bila surat yang ditunggu telah ada di tangan pasti langsung senang dan senyum-senyum sendiri saat membacanya tapi bila tak dapat surat balasan pasti langsung manyun dan bete sendiri. Hal itu juga pernah aku alami saat SMU, saling berbalasan surat dengan sahabatku saat SMP dulu yang tinggal di kota lain, rasanya ada saja yang ingin diceritakan (mungkin karena kami sama-sama perempuan sehingga paling banyak ya mbahas tentang cowok).
Hikmah yang bisa diambil dari film ini :
Menjalin hubungan cinta jarak jauh membutuhkan lebih banyak kesabaran dan kepercayaan karena apapun bisa terjadi di saat tidak sedang bersama apalagi dalam waktu yang lama. Jangankan cinta jarak jauh, pasangan yang tinggal berdekatan saja bisa mendapat masalah entah sepele atau berat, terutama akibat rasa cemburu yang berlebihan.
Tapi sekali lagi, waktu juga yang akan membuktikan apakah cinta itu sejati atau semu semata. Bila cinta itu tulus tanpa pamrih atau tuntutan maka yakinlah bahwa orang itu akan kembali pada cinta sejatinya. Contohnya dalam film ini, walaupun John merasa sakit hati karena dikhianati tapi cintanya masih sangat besar pada Savannah dan penantian keduanya berbuah manis karena pada akhirnya mereka bisa bersama lagi.
Komentarku :
Kisah cinta John dan Savannah yang bermula dari sebuah pertolongan kecil berkembang menjadi kisah cinta romantis selama 2 minggu. Mereka sangat ingin terus bersama tapi kenyataan berbicara lain, Savannah harus kembali ke kota dan melanjutkan sekolah sedangkan John harus bertugas sebagai prajurit yang harus berpindah-pindah. Sebelum berpisah, mereka saling berjanji akan selalu bertukar kabar melalui surat.
Awal perjalanan cinta jarak jauh mereka cukup menyenangkan dan mendebarkan, mereka selalu berharap cemas menunggu kedatangan surat balasan. Ketika surat yang ditunggu telah datang, mereka akan langsung membaca dan segera membalasnya. Hambatan mulai muncul ketika di saat muncul masalah dan Savannah tidak punya keberanian untuk berterus terang pada John sehingga Savannah memutuskan sendiri apa yang harus dilakukannya.
Keputusan Savannah membuat John patah hati tapi dia tidak berniat mencari pengganti, John justru melampiaskan kemarahannya dengan terus bertugas walaupun atasannya melarang. John terpaksa harus pulang karena ayahnya sakit dan akhirnya meninggal. Merasa sebatangkara, John menemui Savannah untuk yang terakhir kalinya demi mengurangi rasa penasarannya terhadap kehidupan pernikahan mantan kekasihnya. John kaget bahwa ternyata Savannah juga menderita seperti dirinya, Savannah rela mengubur mimpinya demi menolong Tim yang sakit dan menjadi ibu bagi Alan.
John memang pria sejati, dia sadar bahwa kini Savannah telah menjadi istri Tim. John memantapkan diri untuk pergi walaupun Savannah masih ingin bertemu lagi dengannya. John bahkan rela menjual semua koleksi koin ayahnya demi membantu biaya pengobatan Tim. Itulah bukti cinta John pada Savannah, John memilih pergi dan berharap wanita pujaannya bisa bahagia.
Ending film ini cukup melegakan karena akhirnya John dan Savannah bisa bersama lagi. Cinta sejati memang membutuhkan pengorbanan dan kesabaran.
Keadaan mulai berubah ketika Savannah tidak membalas surat terakhirnya tapi John selalu sabar menunggu, kadang dia merasa iri melihat temannya sedang asik membaca surat untuknya. Setelah 2 bulan, akhirnya muncul juga surat balasan itu tapi isinya membuat John kecewa dan kesal karena Savannah memutuskan bertunangan dengan pria lain. John membawa kotak surat yang selama ini menemani hari-hari sepinya dan membakar semua surat Savannah. Seorang sahabatnya mendekat dan bertanya tapi John hanya mengatakan bahwa Savannah sudah menemukan pria lain dan mereka sudah bertunangan.
Dalam suatu misi, John terluka dan dirawat di rumah sakit. Setelah sehat, John menemui kaptennya dan minta agar tugasnya diperpanjang tapi kapten keberatan dan menyarankan John libur dulu tapi John memaksa. Kapten menyerah dan menuruti keinginan John. Tugas John tidak lama karena dia harus pulang setelah mendapat kabar bahwa ayahnya terkena serangan stroke. John langsung menjenguk ayahnya dan mendengarkan penjelasan dokter.
John pulang dan menuju meja kerja ayahnya. John mengamati koleksi koin ayahnya dan mulai menulis surat. John heran melihat ayahnya kini dipindahkan ke koridor rumah sakit tapi dia senang melihat ayahnya sudah sadar dan bisa mengenali dirinya walaupun masih lemah. John menyerahkan surat yang ditulisnya dan ayah ingin membacanya tapi kemudian John yang membaca untuk ayahnya. John mengibaratkan dirinya seperti koin yang sudah cacat karena kini dirinya pernah tertembak 2x. Ayah mengulurkan tangannya untuk membelai dan menenangkan John.
John merasa kesepian setelah ayahnya meninggal, dia bahkan sengaja berselancar saat hari sedang hujan. Dia seolah bimbang tentang suatu hal. Seseorang mengingatkan John yang sedang termenung dalam gereja bahwa sebentar lagi akan ada acara sehingga John harus meninggalkan gereja. John terbangun dari lamunannya dan pergi.
John penasaran dan memutuskan untuk menemui Savannah, mereka tampak canggung ketika berbicara dan Savannah ikut sedih ketika mendengar kabar tentang Tyree. Savannah mengajak John masuk ke dalam rumah. John mengatakan dia akan pergi setelah menjual rumah ayahnya dan John hanya menggeleng ketika Savannah bertanya apakah dirinya sudah menikah. Savannah pamit untuk menerima telpon dan John agak kaget ketika mengamati foto pernikahan Savannah, dia mengira Savannah menikah dengan Randy tapi ternyata menikah dengan Tim, ayah Alan. Savannah mengatakan bahwa Tim ingin bertemu dengan John.
Savannah menjelaskan tentang kondisi Tim pada John dalam perjalanan menuju rumah sakit. Tim merasa tidak enak ketika bertemu lagi dengan John. Tim minta maaf tapi dia tidak menyesalinya karena dia mencintai Savannah dan yang terpenting kini Alan memiliki seseorang yang akan menyayanginya. Tim mengatakan bahwa Savannah masih mencintai John tapi John hanya diam dan tak tahu harus menjawab apa.
Dalam perjalanan pulang, Savannah mengeluh bahwa dirinya sudah berusaha keras agar Tim bisa sembuh tapi dirinya kesulitan biaya. Savannah menawarkan agar John bersedia makan malam di rumahnya. Savannah merasa canggung ketika John terus menatapnya dan John menjawab kalau kini gadis itu telah berubah.
John menumpahkan kekesalannya karena Savannah tidak mau menelpon dan menjelaskan semuanya. Savannah mencoba membela diri bahwa dirinya takut berubah pikiran bila mendengar suara John. John mencoba menenangkan Savannah dan membiarkannya menangis dalam pelukannya. Savannah menunjukkan semua surat John yang masih disimpannya. Tanpa sengaja gelas minum tumpah dan membasahi surat dan sebagian baju mereka.
John merasa tidak enak hati ketika melihat Savannah berganti baju karena kini Savannah adalah istrinya Tim. John memutuskan pergi dan Savannah bertanya apakah mereka akan bertemu kembali tapi John hanya diam. Savannah mendesak agar John membalasnya seperti dulu saat mereka pertama kali janjian untuk bertemu lagi. John menoleh dan melihat Savannah yang berharap jawaban yang sama seperti dulu tapi Savannah harus kecewa karena John justru mengatakan selamat tinggal dan pergi tanpa menoleh lagi. Savannah menangis menatap kepergian John begitu pula dengan John yang menyetir sambil meneteskan airmata.
John pulang dan menatap koleksi koin milik ayahnya. John menemui pemilik toko yang pernah ingin membeli koleksi koin ayahnya, dia berniat menjual semuanya dengan syarat semua koinnya tidak boleh dijual secara terpisah dan John menyimpan koin miliknya. Hasil penjualan koin itu John sumbangkan untuk biaya pengobatan Tim.
Kini John telah berpangkat sersan dan dia membawa koinnya sebagai jimat. Seseorang membawa surat untuknya dan ternyata itu surat dari Savannah. Savannah menceritakan bahwa sudah 5 tahun sejak dia terakhir menulis surat untuk John. Tak lama setelah John pergi, Tim mendapat sumbangan dari orang yang tak dikenal, dengan uang itu Tim bisa berobat dan sembuh tapi setelah 2 bulan, Tim akhirnya meninggal.
Savannah menyadari bahwa waktu berjalan begitu cepat dan dia tidak tahu John kini berada dimana tapi dia yakin bahwa suatu hari mereka pasti akan bertemu kembali karena dia yakin bahwa John masih tetap mencintainya dan tidak berubah sedikitpun. Keyakinan Savannah berbuah manis. Suatu hari ketika Savannah sedang ngopi, dia melihat John sedang memarkir sepedanya. Mereka saling bertukar senyum dan Savannah keluar menyambut John. Mereka berpelukan erat sambil tersenyum bahagia.
Adegan favoritku :
Menunggu adalah sesuatu menyebalkan tapi bila menunggu balasan surat dari yang dikasihi pasti beda rasanya, ada rasa berdebar, harap-harap cemas bila melihat kedatangan tukang pos. Bila surat yang ditunggu telah ada di tangan pasti langsung senang dan senyum-senyum sendiri saat membacanya tapi bila tak dapat surat balasan pasti langsung manyun dan bete sendiri. Hal itu juga pernah aku alami saat SMU, saling berbalasan surat dengan sahabatku saat SMP dulu yang tinggal di kota lain, rasanya ada saja yang ingin diceritakan (mungkin karena kami sama-sama perempuan sehingga paling banyak ya mbahas tentang cowok).
Hikmah yang bisa diambil dari film ini :
Menjalin hubungan cinta jarak jauh membutuhkan lebih banyak kesabaran dan kepercayaan karena apapun bisa terjadi di saat tidak sedang bersama apalagi dalam waktu yang lama. Jangankan cinta jarak jauh, pasangan yang tinggal berdekatan saja bisa mendapat masalah entah sepele atau berat, terutama akibat rasa cemburu yang berlebihan.
Tapi sekali lagi, waktu juga yang akan membuktikan apakah cinta itu sejati atau semu semata. Bila cinta itu tulus tanpa pamrih atau tuntutan maka yakinlah bahwa orang itu akan kembali pada cinta sejatinya. Contohnya dalam film ini, walaupun John merasa sakit hati karena dikhianati tapi cintanya masih sangat besar pada Savannah dan penantian keduanya berbuah manis karena pada akhirnya mereka bisa bersama lagi.
Komentarku :
Kisah cinta John dan Savannah yang bermula dari sebuah pertolongan kecil berkembang menjadi kisah cinta romantis selama 2 minggu. Mereka sangat ingin terus bersama tapi kenyataan berbicara lain, Savannah harus kembali ke kota dan melanjutkan sekolah sedangkan John harus bertugas sebagai prajurit yang harus berpindah-pindah. Sebelum berpisah, mereka saling berjanji akan selalu bertukar kabar melalui surat.
Awal perjalanan cinta jarak jauh mereka cukup menyenangkan dan mendebarkan, mereka selalu berharap cemas menunggu kedatangan surat balasan. Ketika surat yang ditunggu telah datang, mereka akan langsung membaca dan segera membalasnya. Hambatan mulai muncul ketika di saat muncul masalah dan Savannah tidak punya keberanian untuk berterus terang pada John sehingga Savannah memutuskan sendiri apa yang harus dilakukannya.
Keputusan Savannah membuat John patah hati tapi dia tidak berniat mencari pengganti, John justru melampiaskan kemarahannya dengan terus bertugas walaupun atasannya melarang. John terpaksa harus pulang karena ayahnya sakit dan akhirnya meninggal. Merasa sebatangkara, John menemui Savannah untuk yang terakhir kalinya demi mengurangi rasa penasarannya terhadap kehidupan pernikahan mantan kekasihnya. John kaget bahwa ternyata Savannah juga menderita seperti dirinya, Savannah rela mengubur mimpinya demi menolong Tim yang sakit dan menjadi ibu bagi Alan.
John memang pria sejati, dia sadar bahwa kini Savannah telah menjadi istri Tim. John memantapkan diri untuk pergi walaupun Savannah masih ingin bertemu lagi dengannya. John bahkan rela menjual semua koleksi koin ayahnya demi membantu biaya pengobatan Tim. Itulah bukti cinta John pada Savannah, John memilih pergi dan berharap wanita pujaannya bisa bahagia.
Ending film ini cukup melegakan karena akhirnya John dan Savannah bisa bersama lagi. Cinta sejati memang membutuhkan pengorbanan dan kesabaran.
Hai aku dari 2020, aku suka sama sinopsis yang kakak buat. Film ini emang bagus untuk yg lagi LDR, dan aku suka happy ending haha
Sy benci film novel2 nicolas sparks krn biasanya sll sad ending, yg ini kok tumben happy endig